Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTIKUM

IKM DAN PROMKES tentang “PENYULUHAN OBAT DI RUMAH SAKIT NUSA LIMA.

Adapun LAPORAN PRAKTIKUM IKM DAN PROMKES tentang PENYULUHAN

OBAT DI RUMAH SAKIT NUSA LIMA ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan

tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.

Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan

baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada

dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran

dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan penyuluhan obat di rumah sakit

ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap

pembaca.

Pekanbaru, Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1

2. TUJUAN KEGIATAN ................................................................................. 2

3. MANFAAT KEGIATAN ............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................. 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 6

BAB V EVALUASI ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

LAMPIRAN............................................................................................................ 15
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan

karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.

Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

tersebut. Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan

dalam peningkatan kualitas kesehatan. hal-hal tersebut merupakan bidang garapan

promosi kesehatan.

Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain

yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan

kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan

pemberdayaan masyarakat, dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi

kesehatan. Sementara itu Promosi Kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu

program unggulan, sehingga perlu digarap secara sungguh-sungguh dengan

dukungan sumber daya yang memadai. Sementara itu Peraturan dan perundangan

yang ada memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap penyelenggaraan

promosi kesehatan.

Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Health promotion is the process of

enabling people to control over and improve their health). Proses pemberdayaan

tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di

masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.

Gambaran pelaksanaan program Promosi Kesehatan secara garis besar adalah

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah kesehatannya, mencarikan

solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat

kesehatannya semakin meningkat.

2. TUJUAN KEGIATAN

1) Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang

rasional.

2) Sebagai bahan bacaaan apoteker untuk membantu masyarakat dalam

melakukan penyuluhan atau swamedikasi untuk penggunaan oba yang baik

dan benar

3. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat kegiatan ini bagi masyarakat adalah sebagai berikut :

1) Masyarakat lebih memahami fungsi dan kegunaan obat-obat serta

menggunakannya secara aman.

2) Membantu apoteker dalam melakukan PIO/Konseling kepada pasien

mengenai cara penggunaan rasional.

3) Masyarakat lebih aman dalam melakukan pengobatan swamedikasi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Selama ini banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai penyalahgunaan obat. Baik itu

obat yang sudah diresepkan dari dokter karena sakit, maupun obat yangmasyarakat dapatkan

atas inisiatif mereka sendiri. Kasus-kasus tersebut diantaranya mulai dari keracunan, overdosis,

hingga menyebabkan kematian. Mereka menganggap diri mereka tahu cara menggunakan obat

dari awal sejak merekadapatkan hingga akhir. Kurangnya keingintahuan masyarakat mengenai

hal ini sangatlah berbahaya. Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata cara

pengelolaan obat. Mulaidari awal mereka mendapatkan resep dari doketr, hingga cara

membuangnya jikasudah tidak bisa dipakai lagi. Padahal jika sedikit kita salah melakukan

pengelolaanobat, maka akan sangat berakibat fatal bagi diri kita sendiri atau si konsumen obat.

Selain itu dampak dari kesalahan pengelolaan obat akan tampak dilingkungan. Pencemaran

lingkungan karena pembuangan obat yang sembaranganakan terjadi dan menyebabkan

terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar. Halini pada akhirnya juga menyebabkan

kerugian bagi manusia sendiri.Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah

DAGUSIBU. Cara ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan

hingga saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Dengan berbagai

pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan pentingnya pengelolaan obat mulai

dari mereka mendapatkan resep hingga membuangnya jika tidak diperlukan. Sehingga,

dampak dari kesalahan penyalahgunaan masyarakat bisa dicegah.


BAB III

METODE PELAKSANAAN

1. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan :

Waktu : Hari Sabtu, 27 Desember 2017

Tempat Pelaksaan : Di dalam gedung Rumah Sakit Nusa Lima Pekanbaru yang

bertepatan di Ruang Tunggu.

2. PELAKSANA

Nama peserta kegiatan :

1. Siti Aminah

2. Dedek Puspasari

3. Rahmi Yenita

4. Mardhatila

5. Nindya Siska

3. SASARAN

Masyarakat di Wilayah Kerja Rumah Sakit Nusa Lima yang terdiri dari Individu,

keluarga, karyawan, pelajar, kelompok atau golongan, serta masyarakat umum

lainnya yang berada di ruang tunggu.

4. METODE PENERAPAN

Kegiatan ini dilakukan di Rumah Sakit Nusa Lima Pekanbaru yang bertepatan di

ruang tunggu. Kegiatan dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan


tentang bagaimana cara menggunakan obat yang baik kepada pasien yang sedang

menunggu.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DEFINISI OBAT

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk

mempengaruhi atau meyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka

penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan

kontrasespsi untuk menusia. (Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009). pengertian

umum obat adalah suatu substansi yang melaui efek kimianya membawa perubahan fungsi

biologi. Pada umumnya molekul obat berinterkasi dengan molekul khusus dalam sistem

biologi, yang berperan sebagai pengatur,disebut molekul reseptor. Untuk berinteraksi

secara kimia dengan reseptornya,molekul obat harus mempunyai ukuran,muatan

listrik,bentukdan komposisi atom yang sesuai. ( Katzung, 1997 ).

2. DEFINISI DAGUSIBU

DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang.

DAGUSIBU adalah slogan yang diperkenalkan IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia ) dengan

tujuan memberikan informasi masyarakat tentang cara mendapatkan, menggunakan,

menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang benar. DAGUSIBU dianggap sebagai

komponen dasar dari penggunaan obat, yang wajib disosialisasikan agar masyarakat lebih

tahu dan mengerti penggunaan obat yang tepat dan tidak menimbulkan permasalahan,

maka IAI mensosialisasikan hal ini dengan berbagai cara dari membuat poster sampai

video. Apa dan bagaimana DAGUSIBU itu.


3. CARA MENDAPATKAN OBAT YANG BENAR

Membeli obat di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek. Penyimpanan obat di

Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik (keadaan

fisik dan kandungan kimianya belum berubah). Apotek yang memiliki izin yang resmi,

dengan menampilkan identitas Apoteker sebagai APA berikut dengan SIPA nya dan

pilihlah Apotek yang terdapat Apotekernya sedang stand by di sana. Mintalah Informasi

obat kepada Apoteker, agar mendapat Informasi obat yang lengkap. Perhatikan

penggolongan obat yang terdiri dari :

1) Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat

dibelitanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat

bebasadalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam

Gambar 1. Logo Obat Bebas

2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk

obat kerastetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan

disertaidengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket

obatbebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Gambar 2. Logo Obat Bebas Terbatas

3) Obat Keras Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan

resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf “K”

dalamlingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar 3. Logo Obat Keras

4) Obat psikotropika Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun

sintetis bukannarkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif

padasusunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada

aktivitasmental dan perilaku. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah

huruf K dalamlingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar 4. Logo Obat Psikotropik


5) Obat Narkotika Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau

bukantanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkanpenurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangisampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan

ketergantungan.

Gambar 5. Logo Narkotika

Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus

diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi

tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas

terbatas.

4. CARA MENGGUNAKAN OBAT YANG BENAR

Jika sudah mendapatkan obatnya, perhatikan petunjuk penggunaanya.

Petunjuk pengobatan bisa didapat dari informasi yang diberikan oleh Apoteker atau

dari petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan obat atau leaflet. Misalnya tentang

aturan pakai, atau larangan – larangan. Obat jenis antibiotik harus dikonsumsi sampai

habis. Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan dengan

jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat

umum.
1) Gunakan obat sesuai dengan petunjuk cara pakai yang telah ditentukan

secara tepat

a. Makan

b. Sebelum makan

c. Saat akan makan

d. Pada suapan pertama makan

e. Saat makan

2) Gunakan obat pada waktu yang tepat

3 x 1, Setiap 8 Jam 1 tablet/kapsul

2 x 1, Setiap 12 Jam 1 tablet/kapsul

1x 1, Setiap 24 Jam 1 tablet/kapsul

3) Perhatikan cara penggunaannya apakah diminum setelah makan atau

sebelum makan, serta dilihat pula bentuk dari sediaannya.

Contoh : Obat Minum (tablet, pil, kapsul, serbuk atau cairan)

a. Obat diminum dengan air putih (kecuali bila ada petunjuk lain seperti

dihisap, di kunyah, di letakkan di bawah lidah, atau di kumur), dan untuk

anda yang tidak bisa mengkonsumsi tablet, pil, atau kapsul secara

langsung, anda dapat menggunakan cara lain dengan mengkonsumsi roti

atau buah secara bersamaan supaya rasa pahit dari obat tersebut dapat

teratasi.

b. Anda harus perhatikan waktu minum sesuai yang tertera pada brosur

atau kemasan obat atau etiket obat (sebelum, bersamaan atau sesudah

makan).
c. Apabila Anda mengkonsumsi obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi)

sebaiknya di kocok terlebih dahulu dan gunakanlah sendok takar untuk

memudahkan minum obat serta untuk ketepatan dosis atau aturan

minum obat.

5. CARA MENYIMPAN OBAT YANG BENAR

Setelah obat digunakan, tentu obat tidak langsung sekali minum langsung habis kan ?

sisa obat yang akan digunakan di waktu minum selanjutnya perlu disimpan dengan cara

yang benar agar aman dan tetap berkualitas. Simpanlah obat di tempat yang aman dan

sesuai petunjuk. Misal ada obat yang disimpan di suhu ruangan (250 C). ada pula yang

harus disimpan di lemari pendingin. Lalu ada yang jangan terkena sinar matahari langsung

karena bisa merusak obat.

1. Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apakah harus disimpan di suhu

kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang lain.

 Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) jangan disimpan dalam

lemari pendingin.

 Simpan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat .

 Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah .

 Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah.

2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

3. Kunci lemari penyimpanan obat.

6. CARA MEMBUANG OBAT YANG BENAR

Bila obat sudah kadaluwarsa, buanglah obat tersebut meskipun baru satu hari.

Obat yang sudah kadaluwarsa memiliki zat aktif yang berkurang jauh dari kadar
aslinya, dan hanya menyisikan sifat toksik dari zat kimia obat itu sendiri. Artinya, tetap

mengkonsumsinya hanya akan memasukkan racun kimia saja. Membuang obat pun

harus diperhatikan untuk menghindari pemanfaatan oleh orang - orang yang

tidak bertanggung jawab, juga agar tidak membahayakan lingkungan. Kemasan dan

obatnya itu sendiri harus dirusak sebelum dibuang dengan dihancurkan agar tidak dijual

ulang menjadi obat palsu.

a. Ciri-ciri obat rusak :

 Telah lewat tanggal kadaluarsanya.

 Telah berubah warna, bau, dan rasa.

b. Cara membuang obat :

 Hilangkan label pada wadah kemasan.

 Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur

dengan tanah, masukkan ke plastik dan buang.


BAB V

EVALUASI

1. KESIMPULAN

Promosi kesehatan didalam gedung Rumah Sakit

adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung Rumah Sakit

seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat,

dan halaman Rumah Sakit. Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung Rumah Sakit

dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang di selenggarakan rumah sakit.

Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung dapat dilakukan seperti : di tempat

pendaftaran, di poliklinik, di ruang pelayanan KIA & KB, di ruang perawatan inap, di

tempat tidur, penggunaan bahan bacaan (bibliografi), penyuluhan berkelompok,

pemanfaatan ruang tunggu, pendekatan keagamaan, di laboratorium, di kamar obat, di

tempat pembayaran, di kamar khusus, di halaman dan di tempat ibadah.

2. SARAN

Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan

kita pada mata kuliah “Praktikum IKM dan Promkes” . Kami selaku penulis sadar bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik

lagi. Terima Kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Anief Moh. 2007. Ilmu Meracik Obat. UGM Press. Yogyakarta.

http://sinnalight.blogspot.co.id/2015/09/apa-itu-dagusibu.html Syamsuni. 2006. Farmasetika

Dasar dan Hitungan Farmasi.UGM Press, Yogyakarta www. Wikipedia.com/ DAGUSIBU

APOTEKER/2015.

https://promkespkmpalratu.wordpress.com/2016/04/23/kerangka-acuan-pelaksanaan-

promkes/
LAMPIRAN

Mengetahui

Apoteker Rumah Sakit Nusa Lima

(................................................)

Absensi Peserta Kegiatan

NO NAMA PESERTA TANDA TANGAN

1 SITI AMINAH

2 DEDEK PUSPASARI

3 RAHMI YENITA

4 MARDHATILA

5 NINDYA SISKA
Dokumentasi Kegiatan
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAGUSIBU

SITI AMINAH (1600044)


DEDEK PUSPASARI (16000)
RAHMI YENITA (16000)
MARDHATILA (16000)
NINDY SISKA (16000)

DOSEN PENGAMPU :
RATNA SARI DEWI, M.Farm, Apt
TIARA TRI AGUSTINI, M.Farm, Apt

PROGARM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
PEKANBARU
2017

Anda mungkin juga menyukai