ISI
A. Deskripsi Desa
Secara Topografi, keadaan alam desa Jatisrono merupakan tanah dataran rendah yang
terletak pada ketinggian 340 mdpl. Jarak Desa Jatisrono 31 km dari Ibu Kota Kabupaten
Wonogiri. Curah Hujan di Desa Jatisrono pada tahun 2017 mencapai rata rata 200 mm per
tahun.
Sumber air di Desa Jatisrono berasal dari Sungai Sambi, Sumur Pompa atau Sanyo (98
buah), Sumur Gali (18), Perpipaan air bersih PDAM (340 pelanggan), Perpipaan air bersih 7
Km mencukupi (159 KK), Perpipaan Air Bersih Swadaya Masyarakat sepanjang 7 Km
mencukupi (547 KK), Sumber Air Bersih/ Belik (15).
Desa Jatisrono secara administratif dibagi menjadi 4 dusun masing masing. Dusun
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun dan dibantu oleh RT/ RW.
Secara gambaran umum geografis luas Wilayah Desa Jatisrono 216.6880 Ha. Luas
penggunaan tanah sawah 116.6780 Ha, luas tanah pekarangan 94.8800 Ha, luas tanah tegalan
kering 0.7000 Ha, dan luas tanah lainnya 4.4100 Ha.
B. Kondisi Kantor Desa dan Denahnya
Kantor desa wilayah Jatisrono sangat ramai karena kantor desa yang dekat dengan jalan
raya . Biasanya kantor desa buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada jam 14.00 WIB.
Kantor desa Jatisrono terdiri dari beberapa gedung yaitu dibagi menjadi 3 :
1. Kantor desa
2. Balai desa
3. dan Gedung Perusahaan
Terdapat pemilahan ruang pada Kantor Desa Jatisrono, yaitu :
1. Ruang tunggu
2. Ruang sekretariat
3. Ruang aula (untuk pertemuan)
4. Gudang
5. Mushola
6. Dapur
7. Toilet
Gudang
BPD KADES
(SUDIRMAN) (MULYADI)
SEKDES (SUGIYATMO)
(PURNOMO) (KARINO)
PENDIDIKAN JUMLAH
Tamatan Akademi / perguruan
Tinggi 255 orang
Tamat SLTA 967 orang
Tamat SLTP 831 orang
Tamat SD 1.480 orang
Tidak tamat SD 497 orang
Belum tamat SD 461 orang
Tidak sekolah/belum sekolah 93 orang
JUMLAH 4.583 orang
5. Masjid Al-Hudaya
Arti : Petunjuk
Pengurus Ta’mir: Ketua 1 : Bp.Tardi
Ketua 2 : Bp.Sukino
Sekertaris 1 : Bp.Semin
Sekertaris 2 : Bp.Sakiman
Norma yang berlaku dan larangannya adalah jika ada wanita yang hamil wanita
tersebut tidak boleh mendekati daerah ruwatan. Karena menurut orang jawa zaman dahulu
sangat diharamkan.
Nama sanggar reog ponorogo adalah rumah latihan bersama (Sardulo Kridha) yang
berada di rumah Bapak Darmo RT 02/01.Bapak Darmo adalah ketua RT 02/01 .Asal
mula bisa membuat sanggar itu karena anak-anak suka seni tari reog,maka dari itu
Bapak Darmo membuat sanggar tersebut.Kebetulan Bapak Darmo juga suka dengan
seni reog ponorogo . Sanggar tersebut sudah pernah tampil di hajatan,penggalangan
dana untuk korban bencana tanah longsor di Ponorogo,dan di desa Ngrandu
,dll.Harapan dari anak-anak minta di fasilitasi oleh Pemerintah desa ,karena fasilitas
yang kurang,seperti gamelan dan alat lainnya. Anak-anak juga ingin melestarikan
budaya adat Jawa.
-penyaring tahu
- ember untuk wadah
- penggorengan
Proses pembuatan :
Pengolahan limbahnya :