Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ISI
A. Deskripsi Desa

Secara letak geografis Desa Jatisrono terletak di Kecamatan Jatisrono Kabupaten


Wonogiri berbatasan dengan Desa Tawangrejo di sebelah utara, Kalurahan Tanjungsari di
sebelah timur, Desa Gunungsari di sebelah selatan, dan Desa Watangsono di sebelah barat.

Secara Topografi, keadaan alam desa Jatisrono merupakan tanah dataran rendah yang
terletak pada ketinggian 340 mdpl. Jarak Desa Jatisrono 31 km dari Ibu Kota Kabupaten
Wonogiri. Curah Hujan di Desa Jatisrono pada tahun 2017 mencapai rata rata 200 mm per
tahun.
Sumber air di Desa Jatisrono berasal dari Sungai Sambi, Sumur Pompa atau Sanyo (98
buah), Sumur Gali (18), Perpipaan air bersih PDAM (340 pelanggan), Perpipaan air bersih 7
Km mencukupi (159 KK), Perpipaan Air Bersih Swadaya Masyarakat sepanjang 7 Km
mencukupi (547 KK), Sumber Air Bersih/ Belik (15).
Desa Jatisrono secara administratif dibagi menjadi 4 dusun masing masing. Dusun
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun dan dibantu oleh RT/ RW.
Secara gambaran umum geografis luas Wilayah Desa Jatisrono 216.6880 Ha. Luas
penggunaan tanah sawah 116.6780 Ha, luas tanah pekarangan 94.8800 Ha, luas tanah tegalan
kering 0.7000 Ha, dan luas tanah lainnya 4.4100 Ha.
B. Kondisi Kantor Desa dan Denahnya

Kantor desa wilayah Jatisrono sangat ramai karena kantor desa yang dekat dengan jalan
raya . Biasanya kantor desa buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada jam 14.00 WIB.

Kantor desa Jatisrono terdiri dari beberapa gedung yaitu dibagi menjadi 3 :

1. Kantor desa
2. Balai desa
3. dan Gedung Perusahaan
Terdapat pemilahan ruang pada Kantor Desa Jatisrono, yaitu :
1. Ruang tunggu
2. Ruang sekretariat
3. Ruang aula (untuk pertemuan)
4. Gudang
5. Mushola
6. Dapur
7. Toilet

Berikut ini denah Kantor Desa Jatisrono :

Berikut ini adalah gambaran denah ruangan di kantor desa :

Ruang Kepala Desa Aula Pertemuan Musholla Dapur

Gudang

Ruang Tamu Ruang Tunggu Ruang sekretariat

C. Struktur Organisasi Desa

BPD KADES
(SUDIRMAN) (MULYADI)

SEKDES (SUGIYATMO)

KAUR KEU. KAUR KAUR UMUM


EKBANG.
(EDY .P) (SADIMAN) (DARYATI)

KAUR PEM. KAUR KESOS

(PURNOMO) (KARINO)

KADES KADES JATINOM KADES KADES JOHO


JATISRONO WATUGEDE
(REMAN) (SUGIYANTO)
(SUKIRNO) (WARIJO)
D. Mekanisme Pengambilan Keputusan Desa
Pengambilan keputusan desa dengan BPD. Misal pengambilan keputusan pada
musyawarah untuk membuat Perdes, memutuskan :
1. Sosialisasi dengan warga masing-masing dususn/RT.
2. Menyampaikan hal-hal yang akan kita putuskan/sosialisasikan kepada warga masyarakat
mengenai grubyukan
Jika tidak mengikuti grubyukan atau melanggar peraturan akan didenda minimal Rp
1.500.000,00. Jika melakukan hajatan harus dalam jangka waktu 3 tahun (antara anak
pertama dengan anak kedua). Dan denda diserahkan kepada karang taruna untuk memenuhi
kebutuhan desa
Kebutuhan masyarakat sendiri juga harus musyawarah dengan masyarakat seperti HUT
RI, jadi bahan yang diperlukan. Misalnya Bendera Merah Putih, untuk membeli bendera juga
harus melakukan musyawarah.
E. Kondisi Penduduk
Penduduk di desa Jatisrono sangat padat yaitu 4.985 orang yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan . Berikut ini adalah tabel dan diagram kondidi penduduk.

*Tabel menurut usia dan jenis kelamin

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


0-4 240 256 496
5-9 339 268 607
10-14 210 239 449
15-19 262 284 546
20-24 214 231 445
25-29 305 329 634
30-39 194 199 393
40-49 242 166 408
50-59 303 166 369
60-keatas 306 332 638
Jumlah 2.515 2.470 4.985

*Tabel menurut mata pencaharian

Mata Pencaharian Jumlah


Buruh Tani 826 orang
Nelayan - orang
Pengusaha biasa/sedang 10 orang
Pengusaha kecil 37 orang
Buruh bangunan 824 orang
Buruh industri 401 orang
Pedagang 597 orang
Pengangkutan 30 orang
Pegawai Negeri 147 orang
TNI/POLRI 36 orang
Pensiunan 45 orang
Lain-lain 250 orang

*Susunan penduduk menurut pendidikan 5 tahun keatas

PENDIDIKAN JUMLAH
Tamatan Akademi / perguruan
Tinggi 255 orang
Tamat SLTA 967 orang
Tamat SLTP 831 orang
Tamat SD 1.480 orang
Tidak tamat SD 497 orang
Belum tamat SD 461 orang
Tidak sekolah/belum sekolah 93 orang
JUMLAH 4.583 orang

F. Kehidupan Beragama Masyarakat


Terdapat masjid yang ada di Desa Jatisrono, antara lain :
1. Masjid Nurul Huda
Arti : Cahaya Petunjuk
Pengurus Ta’mir : Ketua I : Bapak Mustamir
Ketua II : Bapak Tugiyo
Sekretaris I : Bapak Maskur
Sekretaris II : Bapak Dizat
Bendahara I : Bapak Totok
Bendahara II : Bapak Haryadi
Kegiatan yang ada di Masjid :
 Sholat 5 waktu berjamaah
 Sholat Jum’at
 Kajian Terjadwal
2. Masjid Al-Fath
Arti : Kemenangan
Pengurus Ta’mir : Ketua I : Bapak Darmanto
Ketua II : Bapak Karino
Sekretaris I : Bapak Sutarno
Sekretaris II : Dian Herlamang
Bendahara I : Ibu Parmi
Bendahara II : Tri Nusantri
Kegiatan yang ada di Masjid :
 Pengajian pembacaan qur’an ibu-ibu {ba’da isya’} (malam Rabu)
 Pengajian keliling ibu-ibu malam jum’at keliling dari rumah-rumah jama’ah
 Kegiatan rutin malam Minggu pembacaan munajah rathiful hadjah semua
jama’ah
 Pengajian rutin warga masyarakat di bina Kyai H.Muhammad Hasim Abdullah
Ulil Absor dari Bulukerto
3. Masjid Ar-Rohman
Arti: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Pengurus Ta’mir : Ketua : Bapak Sunarto
Sekretaris I : Bapak Edy p.
Bendahara I : Suwarto
Bendahara II : Sangkino
Kegiatan yang ada di Masjid :
 Pengajian keliling {19.30} (malam Jum’at)
 Pengajian TPA {14.30} (Senin-Kamis)
 Pengajian umum {ba’da maghrib}(Senin-kamis dan Sabtu-Minggu)

4. Masjid Nurul Ilmi


Arti: Cahaya Kemenangan
Pengurus Ta’mir : Ketua I : Bapak Sunarmin
Ketua II : Bapak Suwanto
Sekretaris I: Bapak Is Sukatno
Sekretaris II : Bapak Subroto
Bendahara I : Bapak Sukarno
Bendahara II : Ibu Ratmi
Kegiatan yang ada di Masjid antara , lain :
 TPA (Selasa,kamis,Sabtu,Minggu)
 Mujadah’an (malam Rabu)
 Yasin tahlil (malam Jum’at)
 .Mujadah Asmaul Husna (malam Minggu)
 Rebana (malam senin)

5. Masjid Al-Hudaya
Arti : Petunjuk
Pengurus Ta’mir: Ketua 1 : Bp.Tardi

Ketua 2 : Bp.Sukino

Sekertaris 1 : Bp.Semin

Sekertaris 2 : Bp.Sakiman

Kegiatan yang ada di Masjid antara , lain :

 Pengajian umum (Rabu,Jum’at,Minggu)


 Muda-mudi (Senin,kamis
 Lansia (Senin)
 TPA (Senin-Kamis)
 Praremaja (Senin,Kamis {sore})
 Ibu-ibu (malam Minggu ke- 4 )
 Praremaja + remaja (malam Selasa)
G. Sosial Budaya Desa
Di jatisrono ada banyak macam upacara adat seperti halnya bersih desa/ruwatan.
Ruwatan berasal dari nenek moyang kita yang zaman dahulu percaya kepada animisme/roh
untuk pemujaan ,tetapi sejak berkembangnya zaman ini sekarang sudah mulai mengenal
kepercayaan yaitu percaya kepada Allah SWT.Tujuan dari ruwatan/bersih desa adalah untuk
meminta kepada Yang Maha Kuasa untuk menjaga wilayah / lingkungannya masing-masing.
Upacara adat ruwatan/bersih desa biasanya dilakukan 2 tahun sekali pada bulan Ramadhan
ataupun bulan puasa.Contoh dari kegiatan ruwatan adalah wayangan sehingga alat yang
digunakan adalah wayang,gamela,pelepah pisang,layar dll .

Norma yang berlaku dan larangannya adalah jika ada wanita yang hamil wanita
tersebut tidak boleh mendekati daerah ruwatan. Karena menurut orang jawa zaman dahulu
sangat diharamkan.

H. Jelaskan Kegiatan Kesenian di Desa


Daerah jatisrono terdapat banyak kelompok kesenian antara lain adalah campursari,
karawitan, reog ponorogo, rebana,kerajinan keset,dll.

 Nama sanggar reog ponorogo adalah rumah latihan bersama (Sardulo Kridha) yang
berada di rumah Bapak Darmo RT 02/01.Bapak Darmo adalah ketua RT 02/01 .Asal
mula bisa membuat sanggar itu karena anak-anak suka seni tari reog,maka dari itu
Bapak Darmo membuat sanggar tersebut.Kebetulan Bapak Darmo juga suka dengan
seni reog ponorogo . Sanggar tersebut sudah pernah tampil di hajatan,penggalangan
dana untuk korban bencana tanah longsor di Ponorogo,dan di desa Ngrandu
,dll.Harapan dari anak-anak minta di fasilitasi oleh Pemerintah desa ,karena fasilitas
yang kurang,seperti gamelan dan alat lainnya. Anak-anak juga ingin melestarikan
budaya adat Jawa.

I. Deskripsi Dalam Bahasa Inggris


J. Kondisi Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
. Saya mengambil contoh yaitu pabrik tahu.Pengolahan limbah pabrik tahu dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan ,karena pencemaran lingkungan dapat menganggu
aktifitas di lngkungannya.

Berikut ini adalah alat,proses pembuatan dan pengolahan limbahnya :

Alat : -mesin penggiling kedelai

-penyaring tahu
- ember untuk wadah
- penggorengan

Proses pembuatan :

1. Perendaman kedelai kurang lebih 3-4 jam


2. Kedelai dipisahkan dari airnya lalu dibilas sampai bersih
3. Kedelai digiling/dimasukkan ke mesin penggilingan sehingga menghasilkan sari kedelai
4. Setelah menjadi sari kedelai,lalu di rebus dengan menggunakan teknik penguapan
5. Setelah sari kedelai mendidih lalu sari kedelai disaring menggunakan penyaring sambil
ditambah air kurang lebih 5-6 gayung dan ditambah air asam
6. Lalu pengambilan/pemisahan sari kedelai dengan air
7. Proses pencetakan dengan mengepres
8. Cetak bebas kurang lebih 2 menit setelah di pres

Pengolahan limbahnya :

1. Limbah yang dihasilkan adalah ampas,dan air asam


2. Ampas digunakan kembali untuk membuat tempe gembuk/gembus
3. .Air asam dugunakan untuk pakan ternak

Anda mungkin juga menyukai