Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH (DBD)

DISUSUN OLEH :
ANIKE TRI NOVYA DAMANIK
AYU SEPTIANI
DESI YUNITA
EVA GLORYA PANJAITAN
FILZA FADHILA
FITRI AMALIA
HANNA BERLIANTI ARITONANG
HENDRIKUS HERING

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


INSTITUSI KESEHATAN MITRA BUNDA PERSADA BATAM
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH (DBD)

Pokok Bahasan : Demam Berdarah (DBD)


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan demam berdarah
Tempat : Kelurahan Melayu
Hari/Tgl :
Waktu : 45 Menit

A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak
dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu,
gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di
kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura).
Kadangkadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran
menurun. Hal yang dianggap serius pada demam berdarah dengue
adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syok/ renjatan
(Mubin, 2009: 19).
Demam Berdarah Dengue (DBD/Dengue Hemmoragic
Fever) merupakan masalah kesehatan yang ditemukan di daerah
tropis dan subtropis, terutama di daerah perkotaan. DBD
merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi,
yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950an di Filipina dan
Thailand, saat ini dapat ditemukan di sebagian besar negara di
Asia. Jumlah negara yang mengalami wabah DBD telah meningkat
empat kali lipat setelah tahun 1995. Sebagian besar kasus DBD
menyerang anak-anak. Angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai
lebih dari 20%, namun dengan penanganan yang baik dapat
menurun hingga kurang dari 1 % (WHO, 2008).
Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat selama 30 tahun terakhir. Jumlah kasus DBD pada
tahun 2007 telah mencapai 139.695 kasus, dengan angka kasus
baru (insidensi rate) 64 kasus per 100,000 penduduk. Total kasus
meninggal adalah 1.395 kasus /Case Fatality Rate sebesar 1%
(Depkes RI, 2008a). Pada saat ini kasus DBD dapat ditemukan di
seluruh propinsi di Indonesia dan 200 kota telah melaporkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD (Depkes RI, 2008)
Pemberantasan DBD yang dilakukan selama ini dengan sasaran
nyamuk dewasa melalui pengasapan, kemudian diperluas dengan
menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penanpungan
air. Hal ini sampai sekarang belum menampakkan hasil yang
memuaskan dimana terbukti setiap tahun selalu datang penyakit
DBD tersebut.
Cara yang efektif untuk mencegah penularan virus demam
berdarah ialah memberantas sarang nyamuk(aedes aegypti). Untuk
itu kami membuat SAP sebagai landasan teori dari PenKes,
dengan maksud mampu membantu memberantas perkembangan
penyakit DBD di Kelurahan Melayu

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat kelurahan
melayu selama 45 menit tentang pencegahan demam berdarah
diharapkan masyarakat dapat melaksanakan pencegahan
demam berdarah sesuai dengan apa yang telah di jelaskan,
sehingga dapat menurunkan jumlah kasus / penyakit demam
berdarah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat kelurahan
melayu dapat menjelaskan dan menyebutkan:
a) Pengertian demam berdarah
b) Penyebab demam berdarah
c) Tanda dan gejala demam berdarah
d) Cara penanganan demam berdarah
e) Pencegahan demam berdarah

C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini ialah seluruh masyarakat
kelurahan melayu.

D. Pembahasan Materi
(Terlampir)

E. Metode
Metode dalam penyuluhan ini ialah dengan metode ceramah
dan tanya jawab/diskusi.

F. Media
Media dalam penyampaian penyuluhan ini ialah dengan
menggunakan leaflet.

G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Media


Penyuluhan Dan
Metode
1. Pembuka  Memberi salam  Menjawab Ceramah
an  Memperkenalkan salam
5 menit diri  Mendengarkan
 Menjelaskan  Mendengarkan
tujuan
penyuluhan  Menerima
 Membagikan Leaflet
Leaflet
2. Isi  Menjelaskan  Mend Ceramah
25 menit Pengertian engarkan dan
demam berdarah Leaflet
 Menjelaskan
penyebab demam  Mend
berdarah engarkan
 Menjelaskan
tanda dan gejala
demam berdarah  Mend
 Menjelaskan cara engarkan
pencegahan
demam berdarah
 Menjelaskan  Mend
penanganan saat engarkan
terkena demam
berdarah
 Mend
engarkan

3. Penutup  Evaluasi dan  Mengajukan Ceramah


15 menit mengkaji pertanyaaan
pemahaman
audiens dengan
memberikan
pertanyaan.  Menjawab
 Memberikan
reward dan
reinforcement  Memperhatikan
positif.
 Merangkum dan
memperjelas  Memperhatikan
jawaban.
 Menyampaikan
salam penutup

H. Setting Tempat

PEMBIMBING CI
Hendrikus Anike Tri Novya

Fitri Amalia

Ayu Septiani
PESERTA Filza Fadhila

Eva Glorya

Hanna Berlianti Desi Yunita

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang hadir 40 orang
b. Struktur pelaksana
 Moderator : hendrikus
 Penyaji : fitri amalia
 Fasilitator : filza & eva
 Notulis : anike & ayu
 Obeserver : hanna & desi
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pukul 19.00 WIB dan
berakhir pada pukul 19.45 WIB.
b. Ada pun penyampaian penyaji disampaikan dengan baik
walaupun keterbatasan dengan sinyal akibat cuaca.
c. Perserta terlihat fokus dan mendengarkan dengan baik atas
penyampaian pemateri

3. Evaluasi Hasil
a. Penyampaian penyaji disampaikan dengan baik sehingga
beberapa orang tua antusias untuk bertanya.
b. Dari beberapa point materi yang disampaikan sebagian
orang tua kurang memahami nya.
c. Keterbatasan sinyal tidak membuat perserta untuk hadir
mengikutin penyuluhan yang diberikan kelompok
J. Daftar Pustaka
 Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
 World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever".
 Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue
Epidemiology"
 Anonym. 2011. Ciri-Ciri Nyamuk  Penyebab Penyakit Dema
m Berdarah http://danialonline.wordpress.com/2009/08/07/ciri-ciri-
nyamuk-penyebab-penyakit-demam-berdarah-nyamuk-aedes-
aegypti/. Di akses tanggal 23 maret 2012.
 Anonym. 2011. Penyakit Demam Berdarah  Dengue. http://ww
w.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-

dbd.html. Di akses tanggal 23 maret 2012.
 Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasa
n Demam Berdarah Dengue di Indonesia.www.library.usu.c
o.id Di akses tanggal 23 maret 2012.
 http://www.anggaputra.com/makalah-demam-berdarah-lengkap-
dengan-penjelasan/

PENUTUP

Demikian satuan acara penyuluhan ini kami sampaikan dengan


harapan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaannya
sehingga dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.
Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Dosen


pembimbing 3

(Ns. Afif D.Alba, M.Kep) (Ns. Didi Yunaspi, M.Kep) (Ns.Dedi Siska,
M.Kep)

CI Lapangan

( )
Lampiran Materi

A. PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes
Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan
gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan
perdarahan.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit men
ular yang disebabkan oleh virus dengue dan menyebar ke manusia 
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa men
ular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk 
tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daer
ah yang memiliki iklim lembap dan hangat.

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang


disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Demam
berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana
penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.

B. PENYEBAB DEMAM BERDARAH (DBD)


Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang
biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di
daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk
akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air.
Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya
Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.

C. TANDA GEJALA DEMAM BERDARAH


1) Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan,
nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala.

2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit


dan mimisan (epistaksis).

3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan
muntah.

4) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-


ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan
tidak sadar.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DEMAM BERDARAH


penanganan pertama untuk demam berdarah adalah dengan
banyak minum air putih dan segera berobat ke RS atau Puskesmas
terdekat.Pencegahan penyakit demam berdarah meliputi Gerakan
4M plus yaitu:
1. Menguras
Menguras ini dilakukan pada bak penampungan air, baik
untuk air mandi atau air konsumsi. Dalam menguras bak mandi
ini disarankan untuk menguras 3 hari sekali, karena siklus hidup
nyamuk yang berubah dari telur ke nyamuk berlangsung selama
sekitar 7 hari. Menguras selain membuang isi dari bak mandi
tersebut juga harus dilakukan penggosokan pada dinding-
dinding bak penampungan karena nyamuk bertelur sehari
sebanyak 3 kali dan akan menentas setelah 2 hari. untuk
memutus siklus hidup nyamuk ini dapat dilakukan dari
pembasmian telur dan juga jentik-jentiknya.

2. Menutup
Untuk mencegah nyamuk bertelur dan bersarang di
permukaan air, perlu dilakukan menutup rapat tempat
penyimpanan air. Dengan menutup tempat penampungan air,
nyamuk aedes tidak akan bisa masuk dan bertelur didalamnya

3. Mengubur
Musim penghujan pasti banyak air hujan yang tertampung pada
sampah-sampah plastik seperti bekas botol minum, makanan
kemasan atau perabotan yang tidak terpakai. Jika memiliki
sampah seperti ini sebaiknya dikubur untuk mencegah
tertampungnya air hujan yang dapat menjadi sarang nyamuk.

4. Memantau
Selain gerakan 3M diatas ( Menguras, Menutup dan Menimbun)
juga perlu dilakukan pemantuan terhadap semua tempat yang
ada disekeliling rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Ingat! nyamuk Aedes lebih suka bertelur ditempat genangan air
bersih yang tidak terdapat pasir atau tanahnya.

Plus:
1) Memelihara ikan
2) Hindari menggantung pakaian
3) Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air
4) Hindari gigitan nyamuk dengan cara memasang pelindung
nyamuk

DAFTAR HADIR PENYULUHAN KESEHATAN T/..ENTANG


PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH (DBD)
KELURAHAN MELAYU TAHUN 2020

HARI/TGL : PUKUL :
TEMPAT :

NO. NAMA TTD KET


1.

2.
3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.
14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.
37.

38.

Anda mungkin juga menyukai