DISUSUN OLEH :
ANIKE TRI NOVYA DAMANIK
AYU SEPTIANI
DESI YUNITA
EVA GLORYA PANJAITAN
FILZA FADHILA
FITRI AMALIA
HANNA BERLIANTI ARITONANG
HENDRIKUS HERING
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak
dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu,
gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di
kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura).
Kadangkadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran
menurun. Hal yang dianggap serius pada demam berdarah dengue
adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syok/ renjatan
(Mubin, 2009: 19).
Demam Berdarah Dengue (DBD/Dengue Hemmoragic
Fever) merupakan masalah kesehatan yang ditemukan di daerah
tropis dan subtropis, terutama di daerah perkotaan. DBD
merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi,
yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950an di Filipina dan
Thailand, saat ini dapat ditemukan di sebagian besar negara di
Asia. Jumlah negara yang mengalami wabah DBD telah meningkat
empat kali lipat setelah tahun 1995. Sebagian besar kasus DBD
menyerang anak-anak. Angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai
lebih dari 20%, namun dengan penanganan yang baik dapat
menurun hingga kurang dari 1 % (WHO, 2008).
Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat selama 30 tahun terakhir. Jumlah kasus DBD pada
tahun 2007 telah mencapai 139.695 kasus, dengan angka kasus
baru (insidensi rate) 64 kasus per 100,000 penduduk. Total kasus
meninggal adalah 1.395 kasus /Case Fatality Rate sebesar 1%
(Depkes RI, 2008a). Pada saat ini kasus DBD dapat ditemukan di
seluruh propinsi di Indonesia dan 200 kota telah melaporkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD (Depkes RI, 2008)
Pemberantasan DBD yang dilakukan selama ini dengan sasaran
nyamuk dewasa melalui pengasapan, kemudian diperluas dengan
menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penanpungan
air. Hal ini sampai sekarang belum menampakkan hasil yang
memuaskan dimana terbukti setiap tahun selalu datang penyakit
DBD tersebut.
Cara yang efektif untuk mencegah penularan virus demam
berdarah ialah memberantas sarang nyamuk(aedes aegypti). Untuk
itu kami membuat SAP sebagai landasan teori dari PenKes,
dengan maksud mampu membantu memberantas perkembangan
penyakit DBD di Kelurahan Melayu
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat kelurahan
melayu selama 45 menit tentang pencegahan demam berdarah
diharapkan masyarakat dapat melaksanakan pencegahan
demam berdarah sesuai dengan apa yang telah di jelaskan,
sehingga dapat menurunkan jumlah kasus / penyakit demam
berdarah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat kelurahan
melayu dapat menjelaskan dan menyebutkan:
a) Pengertian demam berdarah
b) Penyebab demam berdarah
c) Tanda dan gejala demam berdarah
d) Cara penanganan demam berdarah
e) Pencegahan demam berdarah
C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini ialah seluruh masyarakat
kelurahan melayu.
D. Pembahasan Materi
(Terlampir)
E. Metode
Metode dalam penyuluhan ini ialah dengan metode ceramah
dan tanya jawab/diskusi.
F. Media
Media dalam penyampaian penyuluhan ini ialah dengan
menggunakan leaflet.
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Setting Tempat
PEMBIMBING CI
Hendrikus Anike Tri Novya
Fitri Amalia
Ayu Septiani
PESERTA Filza Fadhila
Eva Glorya
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang hadir 40 orang
b. Struktur pelaksana
Moderator : hendrikus
Penyaji : fitri amalia
Fasilitator : filza & eva
Notulis : anike & ayu
Obeserver : hanna & desi
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pukul 19.00 WIB dan
berakhir pada pukul 19.45 WIB.
b. Ada pun penyampaian penyaji disampaikan dengan baik
walaupun keterbatasan dengan sinyal akibat cuaca.
c. Perserta terlihat fokus dan mendengarkan dengan baik atas
penyampaian pemateri
3. Evaluasi Hasil
a. Penyampaian penyaji disampaikan dengan baik sehingga
beberapa orang tua antusias untuk bertanya.
b. Dari beberapa point materi yang disampaikan sebagian
orang tua kurang memahami nya.
c. Keterbatasan sinyal tidak membuat perserta untuk hadir
mengikutin penyuluhan yang diberikan kelompok
J. Daftar Pustaka
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever".
Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue
Epidemiology"
Anonym. 2011. Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab Penyakit Dema
m Berdarah http://danialonline.wordpress.com/2009/08/07/ciri-ciri-
nyamuk-penyebab-penyakit-demam-berdarah-nyamuk-aedes-
aegypti/. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Penyakit Demam Berdarah Dengue. http://ww
w.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-
dbd.html. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasa
n Demam Berdarah Dengue di Indonesia.www.library.usu.c
o.id Di akses tanggal 23 maret 2012.
http://www.anggaputra.com/makalah-demam-berdarah-lengkap-
dengan-penjelasan/
PENUTUP
Mengetahui
(Ns. Afif D.Alba, M.Kep) (Ns. Didi Yunaspi, M.Kep) (Ns.Dedi Siska,
M.Kep)
CI Lapangan
( )
Lampiran Materi
A. PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes
Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan
gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan
perdarahan.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit men
ular yang disebabkan oleh virus dengue dan menyebar ke manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa men
ular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk
tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daer
ah yang memiliki iklim lembap dan hangat.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan
muntah.
2. Menutup
Untuk mencegah nyamuk bertelur dan bersarang di
permukaan air, perlu dilakukan menutup rapat tempat
penyimpanan air. Dengan menutup tempat penampungan air,
nyamuk aedes tidak akan bisa masuk dan bertelur didalamnya
3. Mengubur
Musim penghujan pasti banyak air hujan yang tertampung pada
sampah-sampah plastik seperti bekas botol minum, makanan
kemasan atau perabotan yang tidak terpakai. Jika memiliki
sampah seperti ini sebaiknya dikubur untuk mencegah
tertampungnya air hujan yang dapat menjadi sarang nyamuk.
4. Memantau
Selain gerakan 3M diatas ( Menguras, Menutup dan Menimbun)
juga perlu dilakukan pemantuan terhadap semua tempat yang
ada disekeliling rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Ingat! nyamuk Aedes lebih suka bertelur ditempat genangan air
bersih yang tidak terdapat pasir atau tanahnya.
Plus:
1) Memelihara ikan
2) Hindari menggantung pakaian
3) Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air
4) Hindari gigitan nyamuk dengan cara memasang pelindung
nyamuk
HARI/TGL : PUKUL :
TEMPAT :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.