1. TUJUAN PRAKTIK
a. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian antarmuka dan program Arduino Uno yang menggunakan Sensor (IR Obstacle, Rain,
dan Gas MQ2) dan Relay Magnet.
b. Mahasiswa mampu membuat sendiri aplikasi pengontrolan berbasis Arduino Uno yang menggunakan Sensor (IR Obstacle, Rain,
dan Gas MQ2) dan Relay Magnet.
2. TEORI SINGKAT
Sensor IR Obstacle terdiri atas IR LED dan IR Photodiode (Photo–Coupler atau Opto–Coupler). LED berfungsi sebagai IR
transmitter dan Photodiode sebagai IR receiver. Ketika IR transmitter meradiasikan cahaya dan mengenai objek di depannya
maka sebagian radiasinya akan kembali ke IR receiver dan menandakan ada obstacle (halangan) di depannya. Spesifikasi dasarnya
adalah, tegangan kerja : 3.0V sampai 5.0V, detection range : 2 cm sampai 30 cm, arus listrik : 23 mA (pada 3,3V) dan 43 mA
(pada 5V), active output level : LOW.
Sensor hujan akan mendeteksi adanya tetesan air pada lembar pad berbentuk jalur-jalur tembaga. Semakin banyak tetesan air
pada permukaan pad akan menyebabkan resistansinya semakin kecil, dan sebaliknya. Pin outputnya terdiri atas pin analog (AOUT)
dan pin digital (DOUT).
MQ2 merupakan salah satu jenis sensor gas dari keluarga MQ sensor. Bahan dasar sensornya adalah Chemiresistors yang akan
mengalami perubahan nilai resistansi jika terkena gas tertentu, seperti LPG, asap, Alcohol, Propane, Hydrogen, Methane dan
Carbon Monoxide dengan konsentrasi antara 200 sampai 10000 ppm. Sensor ini bekerja pada tegangan 5V DC dan menarik daya
800 mW.
Relay magnet merupakan komponen output yang bisa mengisolasi (memisahkan) bagian pengendali yang bertegangan kecil
(seperti Arduino Uno) dan beban yang dikendalikannya yang bertegangan lebih besar, misalnya lampu atau motor bertegangan 12
V atau 220 VAC. Relay magnet terdiri atas 2 bagian, yaitu belitan kawat (koil) untuk pengendali dan kontak untuk beban yang
dikendalikan. Jika koil diberi tegangan (energized) maka akan menjadi magnet dan menarik kontak dan mengubah posisinya, yang
awalnya open (normally open, NO) menjadi closed atau sebaliknya yang awalnya closed (normally closed, NC) menjadi open.
Rangkaian pengendali relay magnet yang umum digunakan adalah rangkaian transistor sebagai switch.
1
3. PERANGKAT/KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
a. Laptop/PC 1
b. Arduino Uno plus kabel USB A-B 1
c. Sensor IR Obstacle 1
d. Sensor Hujan 1
e. Sensor Gas MQ2 1
f. Relay Magnet 5V SPDT 1
g. Transistor NPN BC547 1
h. Resistor 1k, Diode : @1
i. Protoboard 1
j. Kabel jumper : secukupnya
4. DAFTAR APLIKASI
P7-1 : Obstacle Detector Sensor IR Obstacle + Relay magnet
P7-2 : Keep Dry Clothesline Sensor hujan + Relay magnet
P7-3 : Gas Leakage Detector Sensor gas MQ2 + Relay magnet
5. LANGKAH KERJA
P7-1 : Obstacle Detector
a. Rangkailah perangkat/komponen sesuai gambar skematiknya. ◎
b. Ketik sketch berikut ini dan upload hasil compile-nya menggunakan Arduino IDE. ◎
6. PENUTUP
a. Kumpulkan Laporan Sementara setelah selesai praktik. ◎
b. Buatlah Laporan Praktiknya dengan format (template) yang disediakan di web dan submit filenya. ◎
Part komponen di Proteus VSM