Pertanyaan Jurding
Pertanyaan Jurding
2. Apakah kadar kisspeptin akan selalu tinggi pada pasien PCOS? Mungkinkah
berlaku sebaliknya?
Bisa. Karena patofisiologi PCOS bukan hanya dari overreaktifitas hipotalamus, tapi ada
juga peranan dari disfungsi hipofisis dan ovarium. Pada beberapa pasien PCOS,
overeaktivitas hipotalamus bisa jadi tidak terlalu parah dibandingkan dengan disfungsi
ovarium. Sedangkan, seperti yang dijelaskan di literature, peran kisspeptin pada ovarium
itu tidak bisa digambarkan atau tidak terlalu signisikan. Oleh karena itu, hal ini
menjelaskan mengapa pasien dengan gejala PCOS, tapi dapat memiliki kadar kisspeptin
yang tidak terdeteksi di darah.
3. Mengapa kadar kisspeptin lebih tinggi pada fase preovulasi dibanding fase
folikuler?
Terkait dengan fisiologi kisspeptin sendiri. Pada siklus menstruasi, akan ada peningkatan
sedikit kadar FSH pada awal fase yang akan meningkatkan maturasi folikel secara
gradual. Sebelum folikel berkembang, estrogen dapat mensuppress kisspeptin pada
tahapan ini. Negatif feedback ini akan berubaj menjadi positife feedback ketika kadar
estrogen menjadi lebih tinggi dibarengi dengan Lonjakan LH. Dari literature, dapat
diketahui bahwa kisspeptin adalah elemen esensial untuk terjadinya lonjakan LH dan
terjadinya ovulasi. Oleh karena itu, kadarnya akan meningkat sebelum ovulasi dan
sebelum terjadinya lonjakan LH.
4. Bagaimana kaitan antara BMI dan kadar kisspeptin pada penelitian ini?
Pada penelitian ini, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar kisspeptin pada
wanita yang obese dan yang normal weight. Kisspeptin sendiri memiliki reseptor pada
bagian otak nonGnRH dan jaringan perifer lainnya seperti jaringan adipose. Menurut
literature, kadar kisspeptin akan berkurang pada tikus yang berpuasa. Selain itu, diet yang
tinggi lemak akan meningkatkan kadarnya. Pada penelitian ini, tidak dilakukan
assessment terhadap pola makan sehingga mungkin berkaitan dengan tidak
didapatkannya signifikansi pada hasil penelitian. Selain itu, hubungan antara kisspptin
dengan obesitas juga dipengaruhi oleh metabolit lainnya seperti leptin. Leptin akan
meningkat seiring bertambahnya lemak tubuh Menurut penelitian, tikus yang tidak
memiliki kisspeptin akan memiliki BMI dan kadar leptin yang lebih tinggi. Pada
penelitian ini juga tidak dilakukan pengukuran terhadap metabolit terkait.