Anda di halaman 1dari 24

AGROINDUSTRI &

DINAMIKA PERMINTAAN
PASAR
 Dinamika permintaan pasar adalah : bagian dari
strategi pemasaran (marketing) atau strategi
manajemen pemasaran.
 Dinamika permintaan konsumen pd dasarnya terjadi
karena sifat alami manusia bahwa manusia selalu
ingin mengejar kepuasan berdasarkan sumber daya
yg dimiliki.
 Keinginan manusia tidak terbatas, tetapi sarana yg
dapat digunakan terbatas.
 Contoh : seseorang membeli minuman sari buah
ukuran 350 ml, kemudian di waktu berikutnya
membeli yang ukuran 650 ml. Dg alasan : isi lebih
banyak dan harganya relatif murah.
Hal-hal yang menyebabkan perubahan selera
konsumen utk mengkonsumsi barang

1. Meningkatnya pendapatan konsumen.


 Pendapatan meningkat, maka pengeluaran juga
meningkat, krn barang yg dikonsumsi berubah
baik macam, kualitasnya maupun harganya.
2. Meningkatnya tingkat pendidikan konsumen.
 Pendidikan meningkat, maka pengetahuan
meningkat. Barang yang dibeli dipilih yg
berkualitas.
3. Semakin meningkatnya informasi tentang produk
agroindustri (melalui iklan)
4. Semakin murahnya harga barang pd kuantitas dan
kualitas yg sama. Hal ini disebabkan karena semakin
banyaknya produsen.
5. Meningkatnya status sosial di masyarakat.
6. Perubahan tempat tinggal (misalnya dulu tinggal di
desa kemudian pindah ke kota).
7. Berubahnya keadaan sosial-politik.
Tahap–tahap proses keputusan dalam
membeli barang

1. Tahap ingin membeli ;


2. Tahap mencari informasi sebelum konsumen
membeli ;
3. Tahap memberikan evaluasi terhadap informasi yg
telah diperoleh ;
4. Tahap keputusan untuk membeli ; dan
5. Tahap melaksanakan evaluasi terhadap barang
yang akan dibeli.
 Produk agroindustri mempunyai karakteristik yang
banyak, maka diperlukan identifikasi terhadap
barang yang diproduksi antara lain :
1. Produk fisik
 Kaitannya dg bentuk fisik produk agroindustri
(misal produk yg berbentuk padat atau cair).
 Kaitannya dg tempat penyimpanan (dapat
disimpan dimana saja atau di tempat-tempat
khusus).
 Kaitannya dg masa simpan (berapa lama umur
simpan/masa edar di pasar).
 Kaitannya dg kemasan (dikemas menurut ukuran,
misal 350 ml, 650 ml, 100 g, 250 g. dll)
2. Harga tiap unit
 Berapa harga tiap unit ?. Perlu disesuaikan dg
segmentasi pasar. Produk yg harganya mahal tentu
bukan utk konsumen yg berpendapatan rendah, dan
sebaliknya.
 Harga berkaitan dg ukuran, kualitas, daya tahan dan
kemasan.
3. Lokasi produk dipasarkan
 Dlm segmentasi pasar dikenal segmentasi
berdasarkan lokasi. Contoh makanan yg diminati
oleh konsumen Yogya adalah yg manis ; oleh karena
itu jangan menjual makanan utk orang Yogya yg
tidak manis.
 Lokasi yg mudah terjangkau. Misal sayur dijual di
supermarket harganya tiga kali lipat dibandingkan dg
harga di pasar, meskipun sayur tersebut dalam kualitas
yg sama. Konsumen bersedia membeli mahal di
supermarket karena lokasinya strategis (convinience to
buy).
4. Promosi
 Kegiatan promosi yg intensif perlu dilakukan. Produk
agroindustri harus memiliki visi & misi, sehingga
diperlukan kekhususan tersendiri dalam brand
marketing. Contoh “beras organik”, “sayuran organik”,
semangka tanpa biji, saos tanpa pengawet dll.
 Kegiatan promosi yg efektif adalah melakukan
komunikasi ; baik secara berkunjung (rumah-ke rumah,
instansi ke instansi), via media elektronik (iklan, e-
mail), via media cetak (koran, majalah).
Agroindustri & Industri
Pesaingnya
 Dalam pemasaran ada istilah 3C Yaitu :
1. Company
2. Costumers
3. Competition
 Perusahaan agroindustri selalu memerlukan
konsumen utk membeli barang yang diproduksi.
 Kompetisi diperlukan agar perusahaan merasa
tertantang utk maju/berkembang.
Analisis pesaing

 Ada 5 variabel penting yg perlu diperhatikan :


1. Rivalry among competition (peran pesaing).
2. Prospective new entrants (pesaing baru).
3. Buyers (pembeli)
4. Suppliers (penyedia atau produsen)
5. Possible subtitute
Hal-hal yang harus diketahui dari para pesaing

1. Macam produk yang dihasilkan


2. Strategi penentuan harga
3. Volume produksi yang dihasilkan
4. Pasar yang dikuasai
5. Strategi product mix
6. Cara pemasaran
7. Cara distribusi produk
8. Strategi promosi
pesaing serius pesaing tdk serius
Reaksi 1 2
Secepatnya
3 4
Reaksi tdk
Secepatnya

Gambar aktivitas pesaing


Ada 4 macam kombinasi dari aktivitas
pesaing
a. Adanya pesaing yg serius, sehingga perlu direaksi
dg cepat (kuadran 1).
b. Adanya pesaing yg serius, tetapi tdk perlu
direaksi dg cepat (kuadran 2).
c. Adanya pesaing yg tdk serius, tetapi perlu
direaksi dg cepat (kuadran 3).
d. Adanya pesaing yg tdk serius dan tdk perlu
direaksi dg cepat (kuadran 4).
 Dengan mengelompokkan data para pesaing
tersebut, maka perusahaan dpt membuat
keputusan/reaksi apa yg akan dilakukan terhadap
pesaingnya.
 Misalnya produk X hanya diproduksi oleh
beberapa perusahaan.
 Strategi pemasaran yg diterapkan apakah strategi :
market leader, market challenger, market follower
atau market nicher.
Penerapan strategi pemasaran
 Jika perusahaan cukup kuat maka posisi yg baik
menerapkan strategi pemasaran market leader
(menguasai pasar).
 Jika perusahaan kondisinya kurang lebih sama dg
pesaingnya & kiranya mampu bersaing, maka
strategi yg diterapkan market challenger
(menantang pasar).
 Jika perusahaan tidak cukup kuat utk bersaing,
maka strategi pemasaran yg diterapkan market
follower (mengikuti strategi pasar yg ada) atau
marketing nicher (saling bekerja sama kalau
kondisinya memungkinkan)
Analisis SWOT

 Perusahaan disarankan selalu melakukan analisis


SWOT (Strength, Weakness, Opportunity & Threat)
yaitu :
1. Analisis Strength (kekuatan/keunggulan)
perusahaan.
2. Analisis Weakness (kelemahan)
3. Analisis Opportunity (kesempatan/peluang)
4. Analisis Threat (ancaman)
Faktor sukses (strength) suatu perusahaan
agroindustri

Variabel
Terkontrol Tidak Terkontrol
1. Penguasaan 1. Faktor
Teknologi keberuntungan
2. SDA (lucky)
3. SDM 2. Iklim
4. Distribusi 3. Kebijakan
5. Pemasaran 4. Stabilitas Keamanan
5. Politik
ANTISIPASI TERHADAP PESAING

 Salah satu cara yang tepat untuk mengantisipasi


para pesaing adalah memperkuat diri.
 Masalah internal perusahaan harus diperkuat antara
lain :
1. SDM yang dimiliki
2. Sumber daya lain (keadaan pabrik, ketersediaan bahan
baku)
3. Kondisi & partisipasi pekerja.
 Dalam analisis SWOT, umumnya masalah
kelemahan atau keunggulan adalah masalah
internal.
 Masalah gangguan dan kesempatan atau ancaman
adalah berasal dari eksternal.
 Klasifikasi SWOT

Internal Environment External Environment

1. Strength (keunggulan) 1. Opportunity (Kesempatan)


2. Weakness (Kelemahan) 2. Threat (Gangguan/ancaman)
Keunggulan perusahaan Kelemahan
perusahaan

Kebutuhan konsumen
Evaluasi terhadap keunggulan & kelemahan produk agroindustri
No Variabel Rating/Tingkatan Catata
n
1 Pertumbuhan sales …. …. …. …. …. ….
2 Pangsa pasar …. …. …. …. …. ….
3 Kualitas produk …. …. …. …. …. ….
4 Image produk …. …. …. …. …. ….
5 Produksi …. …. …. …. …. ….
6 Keuntungan …. …. …. …. …. ….
7 Harga …. …. …. …. …. ….
8 Cara pembayaran …. …. …. …. …. ….
9 Advertensi/Promosi …. …. …. …. …. ….
10 Distribusi …. …. …. …. …. ….
11 Salesman …. …. …. …. …. ….
12 Training …. …. …. …. …. ….
lanjutan

13 Pelayanan …. …. ….. …. …. …..


14 Persediaan barang …. …. ….. …. …. …..
15 Kemasan …. …. ….. …. …. …..
16 Ukuran produk …. …. ….. …. …. …..
17 Kegunaan …. …. ….. …. …. …..
18 Usia produk/umur …. …. ….. …. …. …..
simpan

Rating 1 : terbaik, rating 5 : terjelek


Dari hasil evaluasi, maka pimpinan perusahaan sebagai
policy maker membuat keputusan sbb :
Rating uraian
1 Bila rating mendekati angka 1, artinya perusahaan
tidak perlu lagi mengadakan perubahan atau kebijakan
baru
2 Rating 2 tergolong “baik”, tidak perlu ada perubahan
kebijakan ; tetapi perlu bersiap-siap.
3 Rating 3 tergolong “cukup”, perusahaan perlu mulai
melakukan kebijakan baru untuk aktivitas tertentu.
4 Rating 4 tergolong “jelek” dan perusahaan harus
bekerja keras untuk memperbaiki kinerja perusahaan
5 Rating 5, tergolong “sangat jelek” dan perusahaan
perlu berpikir apakah harus bekerja ekstra keras,
melaksanakan pembaharuan yang dratis atau tutup
saja.

Anda mungkin juga menyukai