Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315058448

PENGUKURAN KONSTANTA HENRY TOLUEN DAN BENZEN DALAM MINYAK


DAN AIR DENGAN KOLOM GELEMBUNG

Article · August 2010

CITATIONS READS

0 3,202

1 author:

Suhartono Suhartono
Universitas Jenderal Achmad Yani
19 PUBLICATIONS   12 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Coal Gasification View project

Biomass and bioenergy View project

All content following this page was uploaded by Suhartono Suhartono on 15 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal
Teknik Kimia
Indonesia

Indonesian
Journal of
Chemical Engineering

Vol 9 No. 2 Agustus 2010


ISSN 1693-9433

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA


APTEKINDO
JURNAL TEKNIK KIMIA INDONESIA
Vol. 9 No. 2 Agustus 2010

MITRA BESTARI

Prof. Ir. Ali Altway, MS.


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Dr. Ir. Danu Ariono


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Dr. Ir. Isdiriayani Nurdin


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Dr. Ir. Kuswandi


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Ir. Suryadi Ismadji, MT. Ph.D


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala

Dr. Tirto Prakoso, ST. MEng.


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Dr. Tjokorde Walmiki Samadhi, ST. MT.


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Dr. Ir. Hj. Tri Kurnia Dewi, M.Sc.


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya

Dr. Yogi Wibisono Budhi, ST. MT.


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
Ketentuan Penulisan
Jurnal Teknik Kimia Indonesia

Jurnal Teknik Kimia Indonesia (JTKI) menerima artikel ilmiah dalam bidang ilmu teknik kimia, baik
dalam bentuk hasil penelitian, eksperimen maupun simulasi, baik dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris. Penulis mohon mengikuti instruksi penulisan ini dengan seksama untuk membantu
kelancaran evaluasi dan publikasi artikel.

Seluruh manuskrip ditulis dalam bahasa Indonesia/Inggris yang benar dan baik menggunakan MS
Word Times New Romans 12 pt, 2 spasi, di kertas A4 (210 x 297cm) dengan margin kanan, kiri,
atas dan bawah 30 mm. Setiap halaman dibubuhi nomor halaman.

Manuskrip diurut dengan aturan sbb.:

1. Judul
Judul ditulis lugas dan ringkas tidak melebihi 15 kata dalam bahasa Indonesia, atau 10 kata
dalam bahasa Inggris.
Nama para penulis dan lembaga masing-masing harus ditulis dengan jelas dan tanpa gelar.
Jumlah penulis dibatasi hanya lima nama. Nama penulis utama diletakkan di urutan pertama.
Tandai nama penulis yang bertanggungjawab atas korespondensi mengenai isi makalah
(corresponding author) dengan tanda (*). Nama penulis utama dan nama penulis
korespondensi tidak harus sama. Lembaga masing-masing penulis ditulis di bawah nama para
penulis, lengkap dengan departemen/jurusan/kelompok keahlian, nama dan alamat institusi
beserta kota dan kode pos serta harus menyertakan alamat email penulis korespondensi
dan/atau penulis utama, bila berbeda.

Contoh

Yazid Bindar1*, IGBN Makertihartha2, M. Dani Supardan3, Luqman Buchori4


1Kelompok Keahlian Energi dan Sistem Pemrosesan Teknik Kimia

2Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Proses Teknik Kimia

Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri


Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10 Bandung, 40132
3Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Jalan T. Nyak Arief Darussalam Banda Aceh 23111


4Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Kampus Tembalang, Semarang 50239


e-mail: yazid@che.itb.ac.id

2. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing antara
150-200 kata. Abstrak merupakan ringkasan makalah dalam satu paragraf yang dengan jelas
menggambarkan tujuan, cakupan, metode penelitian, penemuan penting, dan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian tsb. Sertakan 3-5 kata kunci di bawah masing-masing abstrak.
3. Badan Makalah
Badan makalah dibagi menjadi pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, dan
kesimpulan. Panjang badan makalah 10-18 halaman A4 termasuk tabel dan gambar. Rumus
atau reaksi dibuat dengan fasilitas MSWord dan diberi nomor (1) dst. rata kanan dan kiri.
Tata cara pengutipan pustaka adalah sbb.:
- Bila penulis pustaka hanya satu orang, tuliskan nama belakang penulis dan tahun
penerbitan, seperti:
 (Smith, 2001) atau “… seperti dipaparkan oleh Smith (2001).”
- Bila penulis pustaka terdiri dari dua orang, tuliskan kedua nama belakang penulis dan
tahun penerbitan, seperti:
 (Smith dan Othmer, 1995) atau “Menurut metode yang dikemukakan oleh Smith dan
Othmer (1995) …”
- Bila penulis pustaka terdiri lebih dari dua orang, tuliskan nama belakang penulis pertama
diikuti dengan dkk. (dalam makalah berbahasa Indonesia) atau et al. (dalam makalah
berbahasa Inggris) diikuti oleh tahun penerbitan, seperti:
 (Smith dkk., 2002) atau “… hasil penelitian oleh Smith dkk., pada tahun 2002.”
- Bila penulis pertama menulis dua atau lebih pustaka yang berbeda pada tahun yang
sama, bubuhkan huruf a, b, dst. di belakang tahun penerbitan, seperti:
 (Haryono, 2006a; Haryono 2006b; Fan, 2004)

4. Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih (bila ada) yang ditujukan untuk penyandang dana penelitian, dan
lembaga-lembaga di luar lembaga penulis yang telah membantu pelaksanaan penelitian
5. Pustaka
Pustaka atau referensi disusun berdasarkan urutan abjad nama akhir penulis pertama
pustaka. Semua nama penulis dalam suatu pustaka harus dituliskan dan tidak digantikan
dengan dkk. atau etc. Contoh penulisan pustaka diberikan di bawah ini:

Pustaka berbentuk Jurnal Ilmiah

Ma, F.; Milford A. H., Biodiesel production: a review, Bioresource Technology, 1999, Vol. 70(1),
1-15.

Pustaka berbentuk buku

Bard, A. J.; Faulkner, L. R.; Electrochemical Methods, 2nd Ed., Wiley, New York, 1980; p. 44.

Pustaka berbentuk prosiding

Suwito, R. M; Ratnadi, H.; Darmawan, A., Ekstraksi Minyak Jarak dengan Bantuan Pelarut,
Prosiding Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo, Bandung, 1-2 Oktober 1989, hal. 214,
Bandung, 1989.

Pustaka berbentuk Tesis

Barsakan, M., Aspek Permukaan dan Antar Muka Polimer Biomedical, Tesis S3, Universitas
Harapan Indonesia, Tangerang, 1990.

Pustaka berbentuk Paten

Bismarck, H. S., Method of Stabilizing Polyvalent Metal Solutions, U.S. Patent 44,373,104, 1983.

Pustaka dari website

International Union of Pure and Applied Chemistry Home Page,


http://www.iupac.org/dhtml_home.html (akses 21 April 2005).
Kutipan dari wikipedia dan sumber website yang masih diragukan keakuratan dan identitas
penulis penanggung-jawabnya tidak dapat dikategorikan sebagai pustaka untuk jurnal ilmiah.

6. Tabel
Tabel dilengkapi dengan nomor dan judul tabel. Redaksi hanya menerima tabel yang dapat
diedit menggunakan fasilitas MS Word atau Excel.
7. Gambar
Gambar dilengkapi dengan nomor dan judul gambar. JTKI hanya mencetak dalam grey-scale
(warna hitam putih abu). Berikan gambar dalam format yang dapat diedit, dan terlihat jelas
dalam nuansa warna tsb. Gambar hendaknya dapat diperbesar dan diperkecil dengan mudah
dengan kualitas yang baik, misalnya dalam format JPG atau bila dibuat dari MS Excel atau
Power Point, gunakan fasilitas copy-paste saja.
8. Daftar Notasi
Daftar notasi dan simbol dicantumkan bila ada.

Manuskrip dikirimkan dalam bentuk file Word 2003 atau 2007 ke alamat email redaksi:

redaksi_jtki@che.itb.ac.id dan redaksi_jtki@yahoo.com.

Bila dikirimkan melalui pos, kirimkan dalam print out yang baik, dan file Word 2003 atau 2007
dalam bentuk CD ke alamat berikut:

Sekretariat Jurnal Teknik Kimia Indonesia


Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri, ITB
Gedung Labtek X, Ruang 355
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132

Semua pengirim manuskrip akan menerima konfirmasi penerimaan manuskrip dalam bentuk email
dari Redaksi JTKI.
Manuskrip akan melalui proses review yang dilaksanakan oleh Mitra Bestari JTKI. Hasil review dari
mitra bestari akan menjadi pertimbangan Dewan Redaksi JTKI, dan Redaksi JTKI berhak
sepenuhnya untuk menerima atau menolak manuskrip untuk dipublikasikan.
JURNAL TEKNIK KIMIA INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia Indonesia (JTKI) atau Indonesian Journal of Chemical Engineering
diterbitkan tiga kali setahun oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia (APTEKINDO).

Dewan Editor Jurnal Teknik Kimia Indonesia

Ketua Dewan Editor

Sanggono Adisasmito
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Anggota Dewan Editor

A.Rasyidi Fachry Irwan Noezar


Program Studi Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Fakultas Teknologi Industri
Universitas Sriwijaya Institut Teknologi Bandung

Asep Handaya Saputra Rochmadi


Departemen Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Fakultas Teknik
Universitas Indonesia Universitas Gajah Mada

Chairul Tri Widjaja


Program Studi Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Fakultas Teknologi Industri
Universitas Riau Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Sekretaris Redaksi
Luh Indi Baramuni

Penerbit:
Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia (APTEKINDO)

Sekretariat Redaksi:
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132
Tel. 022 2500989 ext 356, Fax. 022 2501438, email: redaksi_jtki@che.itb.ac.id
Website: www.aptekindo.org/jtki

Biaya berlangganan per tahun Rp 150.000,00

i
JURNAL TEKNIK KIMIA INDONESIA
Vol. 9 No. 2 Agustus 2010

DAFTAR ISI

Pengaruh Konfigurasi Liquid Jet Flow Kolom Gelembung Terhadap 42


Kemampuan Absorpsi Gas Karbon Dioksida
Setiadi, Dijan Supramono, Sukirno, dan Nur Istiqomah

Pengukuran Konstanta Henry Toluen dan Benzen dalam Minyak 49


dan Air dengan Kolom Gelembung
Suhartono, Herri Susanto, Dwiwahju Sasongko, dan Azis Trianto

Penurunan Kadar Logam Berat Limbah Cair Industri Emas (PT. X) 55


di Surabaya
Nyoman Puspa Asri, Rachmad Abadi, Arfina Hasmawati,
dan Sita Alfian Mubarok

Pengaruh Filler Carbon Black Terhadap Sifat dan Morfologi 62


Komposit Natural Rubber/Polypropylene
Bahruddin, Ida Zahrina, dan Said Zul Amraini

Pengaruh Kondisi Operasi pada Kinerja Reaksi Dekomposisi 69


Katalitik Metana dalam Reaktor Gauze
Widodo W. Purwanto, Yuswan Muharam, dan Dwi Yulianti

ii
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 2 Agustus 2010, 49-54

PENGUKURAN KONSTANTA HENRY TOLUEN DAN BENZEN DALAM


MINYAK DAN AIR DENGAN KOLOM GELEMBUNG

Suhartono, Herri Susanto*, Dwiwahju Sasongko, dan Azis Trianto


Kelompok Keahlian Energi dan Sistem Pemroses Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
Email: herri@che.itb.ac.id

Abstrak

Pengukuran konstanta Henry sistem toluen dan benzen dalam minyak dan air dilakukan
melalui percobaan absorpsi di dalam sebuah kolom gelembung dengan diameter 3 cm.
Minyak sawit, minyak bunga matahari, minyak pelumas dan air digunakan sebagai absorben.
Toluen dan benzen dipilih sebagai tar model. Gas model yang tersusun dari udara dan uap
toluen atau benzen digelembungkan ke dalam absorben 50 mL. Absorpsi dilakukan pada
suhu 30 dan 60 oC dan laju alir gas model 13,6 mL/min. Analisa dilakukan terhadap
konsentrasi aliran gas model sebelum dan sesudah absorpsi. Analisa tersebut dilakukan
dengan kromatografi gas Shimadzu GC-8APF. Konstanta Henry dihitung sebagai H=CG/CL dan
H=P/CL. Nilai 1/H sistem toluen-minyak pelumas dan toluen-minyak sawit pada suhu 30 oC
dan laju alir gas 13,6 mL/min berturut-turut adalah 155 dan 145 (untuk CG dalam mol/L dan
CL dalam mol/L). Merujuk pada nilai-nilai konstanta Henry hasil percobaan, minyak pelumas
dan minyak sawit merupakan cairan penyerap yang paling cocok untuk toluen dan benzen
sebagai representasi tar dalam gas hasil gasifikasi. Urutan besarnya kapasitas absorpsi
cairan penyerap terhadap toluen dan benzen adalah sebagai berikut (berturut-turut dari
yang besar): minyak pelumas, minyak sawit, minyak bunga matahari dan air. Konstanta
Henry toluen dalam air berada pada kisaran 4, yang menunjukkan bahwa kapasitas absorpsi
toluen dalam air lebih rendah dibandingkan kapasitas absorpsi toluen dalam minyak.

Kata Kunci : absorpsi, konstanta Henry, toluen, benzen, gas produser

Abstract

Determination of Henry’s constant for toluene and benzene in oils and water were carried
out in a bubbling bottle with diameter of 3 cm. Air containing toluene vapour or benzene
vapour was bubbled through 50 mL absorbing liquid. The gas flow rate was 13.6 mL/min. By
measuring the concentration of toluene or benzene in the inlet and outlet gas stream, we
were able to calculate their concentrations in absorbing liquid. We found that the value of
Henry’s constant of toluene in lubrication oil and palm oil at 30 oC were 155 and 145
respectively (H= CG/CL, with CG in mol/L and CL in mol/L). We also found that the absorption
capacities were in the order (from the highest) of: lubrication oil, palm oil, and sunflower oil.
Henry’s constant of toluene in water was at about 4 which was much lower than those of oils.

Keyword : absorption, Henry’s constant, toluene, benzene, producer gas

*korespondensi

49
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 2 Agustus 2010

1. Pendahuluan fasa gas terhadap yang di fasa cair. Dengan


Permasalahan yang sering dihadapi mengasumsikan fasa gas sebagai gas ideal,
dalam aplikasi teknologi gasifikasi biomassa nilai konstanta Henry tak berdimensi dapat
adalah kandungan tar yang terdapat dalam dinyatakan dengan persamaan 1 ((Vuong dkk.,
gas produser. Tar yang mengembun akan 2009) dkk., 2009).
menyebabkan penyumbatan di dalam saluran CG
perpipaan dan peralatan pada sistem H= (1)
pendingin dan pembersih gas produser. Salah
CL
satu teknik penyisihan tar dari gas produser Hukum Henry juga dapat dinyatakan
di luar gasifier adalah dengan proses absorpsi. sebagai kelarutan dalam besaran fraksi berat
Penelitian ini merupakan bagian dari solut gas di dalam absorben pada tekanan
pengembangan sistem pembersih gas hasil parsial tertentu. Hubungan konstanta Henry
gasifikasi, berupa penyisihan tar dengan fraksi berat (weight-fraction Henry’s constant)
metoda absorpsi menggunakan berbagai dan konsentrasi solut dapat dinyatakan dalam
absorben. Variabel kunci dari metoda ini persamaan 2 (Iwai dkk., 1981).
berupa pemilihan absorben yang cocok untuk
menyerap senyawa-senyawa tar. Pemilihan P.y A
absorben tersebut harus memenuhi beberapa H* = (2)
wA
kriteria; (i) mempunyai kapasitas absorpsi
yang besar, (ii) viskositas rendah dan dengan P tekanan total sistem, yA fraksi solut
koefisien difusi yang tinggi, (iii) tekanan uap A di fasa gas dan wA fraksi berat solut A dalam
rendah dan (iv) murah (Heymes, dkk., 2006). absorben.
Absorben organik diperkirakan cocok Di dalam percobaan kolom gelembung,
digunakan sebagai absorben untuk penyerap konsentrasi solut di dalam absorben dihitung
tar, karena senyawa-senyawa utama di dalam secara eksperimental dari selisih konsentrasi
tar pada umumnya merupakan senyawa- solut di fasa gas pada aliran gas masuk dan
senyawa organik yang mudah menguap (VOC, keluar absorber setiap waktu. Menggunakan
volatile organic compound). hasil integrasi CG,o terhadap waktu dan neraca
Penelitian ini bertujuan untuk massa antara aliran masuk dan keluar kolom
membandingkan kemampuan beberapa gelembung, konsentrasi gas terlarut di dalam
absorben untuk menyerap toluen dan benzen absorben dapat dihitung dengan
sebagai model tar, melalui penentuan nilai menggunakan persamaan 3 (Vuong dkk.,
konstantra Henry. Hasil-hasil penentuan nilai 2009).
t
konstanta Henry, H dari data eksperimental
digunakan sebagai kriteria pemilihan CL VL = QG ∫ (CG,i − CG,o )dt (3)
absorben. 0
dengan CG,i dan CG,o adalah konsentrasi solut di
Teori Dasar fasa gas saat masuk dan yang saat keluar
Absorpsi merupakan satuan proses kolom gelembung. QG adalah laju alir gas dan
pemisahan dengan cara mengontakkan dua VL volume absorben.
fasa yang berbeda. Dalam fasa gas dan cairan,
solut A diabsorpsi dari fasa gas ke dalam fasa 2. Metodologi
cair. Proses tersebut melibatkan peristiwa Percobaan absorpsi toluen dan benzen
difusi molekuler atau perpindahan massa dilakukan dalam skala laboratorium, peralatan
solut A melalui gas diam yang tak berdifusi ke percobaan secara skematik diperlihatkan
dalam suatu cairan, hingga mencapai Gambar 1. Gas model dibuat dengan
kejenuhan di kedua fasa tersebut. Agar dapat menggelembungkan udara ke dalam cairan
memprediksi konsentrasi solut dalam masing- toluen atau benzen. Variasi konsentrasi toluen
masing fasa diperlukan data-data atau benzen dalam udara dibuat dengan cara
eksperimental sampai mencapai kejenuhan. mengalirkan udara pada berbagai laju alir ke
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan dalam cairan toluen atau benzen murni di
solut dalam absorben adalah suhu, tekanan dalam sebuah kolom gelas gelembung.
parsial dan konsentrasi. Kolom pembuat gas model dan
Pada tekanan rendah dan kelarutan gas absorber berukuran 200 mL dan diameter 3
ke dalam fasa cairan kecil, hukum Henry cm. Kolom absorber dilengkapi dengan pipa
digunakan untuk mendapatkan hubungan pendistribusi dan penggelembung gas
antara konsentrasi kesetimbangan solut di berdiameter 6 mm. Laju alir gas model yang

50
Pengukuran Konstanta Henry Toluen dan Benzan (Suhartono dkk.)

masuk ke dalam kolom gelembung dilakukan pasangan toluen-minyak dan benzen-minyak.


dengan mengatur laju alir udara Pasangan toluen-air dan benzen-air
menggunakan precision stainless steel needle konsentrasi kejenuhan dicapai pada waktu
valve dan diukur menggunakan rotameter. kira-kira 150 menit. Contoh konsentrasi
kejenuhan disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Nilai-nilai konstanta Henry untuk
masing-masing pasangan solut-absorben
dihitung menggunakan Persamaan (1) atau
Persamaan (2). Contoh nilai-nilai konstanta
Henry hasil percobaan dan dari literatur
disajikan pada Tabel 3. Nilai H ini merupakan
besaran yang penting pada proses absorpsi
gas, karena nilai H secara termodinamik
Gambar 1. Skema rangkaian alat memberikan arti bahwa komposisi toluen dan
percobaan benzen fasa gas dan cair berada pada saat
kejenuhan. Semakin besar nilai 1/H atau
Campuran gas dengan konsentrasi gas semakin kecil nilai H untuk suatu pasangan
model tertentu digelembungkan ke dalam solut-absorben menunjukkan bahwa solut
kolom absorber berisi berbagai minyak dan tersebut makin mudah terlarut di dalam
air sebagai absorben. Lima puluh mL absorben.
absorben digunakan di dalam kolom Minyak pelumas mempunyai kapasitas
gelembung tanpa penambahan absorben absorspsi paling tinggi dibanding absorben
segar. Minyak sawit (pure palm oil), minyak lainnya, ditunjukkan oleh nilai konstanta
bunga matahari (sunflower oil), minyak Henry, H terkecil untuk pasangan toluen-
pelumas (lubrication oil) dan air digunakan minyak pelumas dan benzen-minyak pelumas.
sebagai absorben. Semua percobaan absorpsi Minyak sawit mempunyai kapasitas absorpsi
toluen atau benzen dilakukan pada suhu lebih mirip dengan minyak pelumas. Air
absorben 30 atau 60 oC, dan laju alir gas mempunyai kapasitas absorpsi paling rendah,
model 13,6 mL/min. ditunjukkan oleh nilai-nilai konstanta Henry
Konsentrasi toluen atau benzen dalam yang besar terhadap pasangan toluen-air dan
aliran gas dianalisa setiap 30 menit benzen-air [(Vuong dkk., 2009), M.D., dkk,
menggunakan kromatografi gas dengan flame 2009].
ionization detector (GC/FID), Shimadzu GC- Perbedaan kapasitas penyerapan
8APF dilengkapi perekam chromopac C-CR6A. tergantung pada sifat fisika dan kimia dari
Suhu injektor 250 oC, kolom 100 oC dan solut dan absorben yang digunakan sebagai
detektor 250 oC. media penyerap. Sifat-sifat fisika yang dapat
Konsentrasi toluen atau benzen diukur mempengaruhi penyerapan dari solut adalah
pada aliran gas masuk dan keluar kolom densitas, viskositas cairan, kelarutan
gelembung dan dinyatakan sebagai CG,i dan (solubility) ukuran molekul dan struktur
CG,o, sedangkan konsentrasi solut di fasa cair molekul dan difusivitas solut dalam absorben.
dihitung dengan menggunakan Persamaan (3) Sifat-sifat kimiawi, seperti kepolaran
di atas, sebagai CL. solut dan absorben dan bentuk senyawa
hidrokarbon alifatik (linier dan non linier)
3. Hasil dan Pembahasan atau aromatik dan sifat alamiah hidrofobik
Sebuah contoh data percobaan dan hidrofilik solut dapat pula berpengaruh
pengukuran konsentrasi toluen dalam udara terhadap jumlah solut yag dapat terserap oleh
saat masuk dan keluar kolom gelembung dan absorben. Minyak nabati merupakan ester
dalam absorben disajikan pada Gambar 2. gliserida atau asam lemak (gliserida),
Kondisi kesetimbangan diasumsikan, ketika sedangkan unsur dasar minyak pelumas
konsentrasi solut di fasa gas masuk kolom merupakan rantai panjang alkana. Gliserida
gelembung mendekati konsentrasi solut di tersusun dari beberapa atom oksigen di dalam
fasa gas saat keluar keluar kolom gelembung, struktur molekulnya. Atom oksigen di dalam
CG,i≈CG,o. Pada saat tersebut, konsentrasi solut minyak nabati dapat menurunkan sifat
di fasa cair merupakan konsentrasi solut jenuh kepolaran minyak tersebut, karena itu
dalam absorben. Konsentrasi jenuh dicapai menyebabkan lebih rendahnya kapasitas
setelah kira-kira 600 menit untuk setiap penyerapan terhadap toluen dan benzen yang

51
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 2 Agustus 2010

3500 20

Konsentrasi toluen dalam cairan (mg.L-1)


18

Konsentrasi toluen dalam gas (mg.m-3 )


3000
16

2500 14

12
2000
10
1500
8

1000 6
Konsentrasi toluen dalam gas masuk
4
Konsentrasi toluen dalam gas keluar
500
Konsentrasi toluen dalam air 2

0 0
0 30 60 90 120
Waktu (menit)

(a)

3500 400

Konsentrasi toluen dalam cairan (mg.L -1)


350
Konsentrasi toluen dalam gas (mg.m -3)

3000

300
2500

250
2000
200
1500
150

1000
100

500 Konsentrasi toluen dala m ga s masuk 50


Konsentrasi toluen dala m ga s keluar
Konsentrasi toluen dala m minya k pelumas
0 0
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720 780
Waktu (menit)

(b)
Gambar 2. Konsentrasi toluen di dalam fasa gas dan cairan penyerap pada Qg =13,6 ml/min
dan T=30 0C. (a) sistem toluen-air; (b) sistem toluen-minyak pelumas.

bersifat nonpolar. Toluen dan benzen Dari semua kajian data percobaan
bersifat nonpolar juga hidrofobik, sedikit yang didapat memperlihatkan bahwa urutan
larut dalam air yang bersifat polar. Gugus besarnya kapasitas absorpsi absorben
metil senyawa toluen dapat meningkatkan terhadap toluen dan benzen sebagai berikut
sifat kepolaranya dan ukuran molekul dari (berturut-turut dari tinggi ke rendah):
solut tersebut, yang akan menurunkan minyak pelumas, minyak sawit, minyak
kelarutan dan difusivitas dalam air bunga matahari dan air.
dibandingkan benzen (Ozturk danYilmaz,
2006).

52
Pengukuran Konstanta Henry Toluen dan Benzan (Suhartono dkk.)

Tabel 1. Konsentrasi toluen dan benzen saat jenuh pada QG =13,6 mL/min dan T=30 0C
Toluen Benzen
CG,i CG,o CL CG,i CG,o CL
(mg/m3) (mg/m3) (mg/L) (mg/m3) (mg/m3) (mg/L)
Minyak sawit 2815 2449 341 42520 37417 3120
Minyak bunga matahari 2976 2380 289 44351 42134 2821
Minyak pelumas 3123 2249 348 43975 31662 3590
Air 2830 2773 19 42518 40817 425

Tabel 2. Konsentrasi toluen dan benzen saat jenuh pada QG =13,6 mL/min dan T= 60 0C
Toluen Benzen
CG,i CG,o CL CG,i CG,o CL
(mg/m3) (mg/m3) (mg/L) (mg/m3) (mg/m3) (mg/L)
Minyak sawit 2956 2737 308 44316 40770 3047
Minyak bunga matahari 3307 2751 266 44352 42106 2705
Minyak pelumas 2791 2112 333 43996 39156 3307
Air 2905 2773 16 45740 42995 422

Tabel 3. Konstanta Henry untuk toluen dan benzen dari data percobaan dan literatur
1/H (H = CG/CL) H* = yA.P/wA
Sistem Percobaan Literatur Percobaan Literatur
303 K 333 K 298 K 303 K 333 K 298 K
Miyak sawit 145 135 - 1,7 1,8 -
Minyak bunga 121 - 1,9 -
matahari 97 2,4
Minyak pelumas 155 158 - 1,6 1,6 -
Toluen
Air 7 6 4[4] 39,5 42,8 60.90[4]
di(2-ethylhexyl) - - 2821[1,4] - - 0,04[4]
adipate (DEHA)
n-Hexadecane - - 990[4] - - 0.20[4]
Miyak sawit 83 75 - 3,4 3,8 -
Minyak bunga 67 64 - 4,1 4,2 -
Benzen matahari
Minyak pelumas 94 78 - 3,1 3,7 -
Air 10 10 - 30,1 31,1 -
[1] Heymes dkk., 2006 [4] Vuong dkk., 2009

4. Kesimpulan Ucapan Terima Kasih


Nilai konstanta Henry pasangan toluen- Penulis menyampaikan terimakasih kepada
minyak pelumas dan toluen-minyak sawit Departemen Pendidikan Nasional Republik
pada suhu 30 oC dan laju alir gas 13,6 mL/min Indonesia atas Beasiswa BPPS dan Program
berturut-turut 155 dan 145 (H = CG/CL). Sandwich like.
Merujuk pada nilai H hasil percobaan, minyak
pelumas dan minyak sawit merupakan Penelitian ini terkait dengan program
absorben yang paling cocok untuk benzen dan Pengembangan Teknologi Gasifikasi Biomassa
toluen sebagai representasi tar dalam gas Yang Ramah Lingkungan dengan biaya dari
produser. Minyak pelumas dan minyak sawit Yayasan Bhakti Tanoto. Percobaan dilakukan
mempunyai kapasitas absorpsi lebih baik dan di Tokyo University of Agriculture and
waktu kejenuhan lebih lama dibandingkan air. Technology (TUAT), Jepang.
Minyak dapat menggantikan air sebagai
absorben untuk digunakan dalam sistem
pembersihan gas hasil gasifikasi.

53
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 2 Agustus 2010

Daftar Simbol Daftar Pustaka


CG,i , CG,o konsentrasi gas masuk dan keluar
(mol/L atau mg/m3) Heymes, F.; Manno-Demoustier, P.; Charbit, F.;
CL konsentrasi senyawa terlarut dalam Fanlo, J. L.; Moulin, P., A new efficient
cairan penyerap (mol/L atau mg /L) absorption liquid to treat exhaust air loaded
C LE konsentrasi senyawa terlarut dalam with toluene, Chemical Engineering Journal,
cairan penyerap saat jenuh (mg /L) 2006, Vol. 115(3), 225-231.
CG konsentrasi senyawa terlarut dalam
fasa gas (mol/L atau mg /L) Iwai, Y.; Anai, Y.; Arai, Y., Prediction of
H konstanta Henry tak berdimensi, Solubilities for Volatile Hydrocarbons in Low-
Persamaan (1) Density Polyethylene Using UNIFAC-FV Model,
H* konstanta Henry (atm/fraksi berat), Polymer Engineering and Science, 1981, Vol.
Persamaan (2) 21(15), 1015-1018.
1/H kelarutan
P tekanan total (atm) Ozturk, B.; Yilmaz, D., Absorptive Removal Of
QG laju alir gas (mL /min) Volatile Organic Compound From Flues Gas
VL cairan penyerapt volume (m3) Streams, Trans IChemE, Part B, Process Safety
wA fraksi mol senyawa terlarut A dalam and Environmental Protection, 2006, Vol.
absorben 84(B5), 391–398.
yA fraksi mol senyawa terlarut A dalam
absorben Vuong, M. D.; Couvert, A.; Couriol, C.; Amrane,
t waktu (menit) A.; Le Cloirec, P., Determination of the Henry’s
Constant and the Mass Transfer Rate of VOCs in
Solvent, Chemical Engineering Journal, 2009,
Vol. 150(2-3), 426-430.

54

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai