Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

PEMBUATAN HAND SANITIZER (PEMBERSIH TANGAN TANPA


AIR) MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BAHAN ALAMI

Cut Fatimah 1) , Rani Ardiani, 2)


3
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan – Sumatera Utara
cutmah57@gmail.com

Abstrak
Sebagian besar masyarakat di desa Nagori Manik Maraja Simalungun Propinsi Sumatera Utara
hanya mempunyai kegiatan sehari-hari sebagai petani, dan di samping ituhanya melakukan
aktivitas sosial terbatas pada kelompok organisasi desa dan keagamaan, belum sampai pada tahap
pada upaya peningkatan ekonomi keluarga melalui kegiatan pemanfaatan sumber alam yang
mudah didapatkan di sekitar desa tersebut. Dilihat dari peminatan untuk mendapatkan
ketrampilan masyarakat di desa ini cukup antusias, besar harapan mereka dapat diberi
ketrampilan untuk mendukung peningkatan pendapatan keluarga melalui kegiatan Program
Kemitraan Masyarakat (PKM), misalnya dengan pelatihan pembuatan hand sanitizer (pembersih
tangan tanpa air) menggunakan antiseptik bahan alami yang sangat banyak digemari dan
dibutuhkan saat ini terutama bagi masyarakat kelas ekonomi menengan ke atas, yaitu sebagai
pembersih tangan yang sehat dan segar sekali gus dapat membuhuh kuman. Produk ini dapat
dipasarkan melalui toko keperluan sehari-hari dan swalayan, sehingga sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi produk unggulan. Pembuatan produk hand sanitizer dari bahan herbal
(alami) sangat mudah, menggunakan alat yang sederhana dan dengan biaya yang sangat murah,
dengan berbagai bahan aroma dari tumbuhan yang sekaligus membunuh kuman misalnya sere
wangi, daun jeruk, kulit jeruk, daun tembelekan, daun kemangi, daun kemuning, bunga
kecombrang, bunga krisan, dan bunga lainnya yang banyak terdapat di sekitar lingkungan desa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk menyikapi situasi ini, dengan cara diberi
pelatihan cara-cara pembuatan sediaan hand sanitizer, cara pengemasan yang baik dan cara
pemasarannya bagi masyarakat di desa Nagori Manik Maraja Simalungun Propinsi Sumatera
Utara, sehingga menghasilkan produk hand sanitizer (pembersih tangan tanpa air) menggunakan
antiseptik bahan alami, yang mempunyai nilai jual, sehingga dapat meningkatkan penghasilan,
yang pada akhirnya mendapatkan taraf hidup keluarga yang lebih sejahtera.

Kata kuci: Hand sanitizer, Antiseptik alami, Desa Nagori Manik

Abstract
Most of the people in Nagori Manik Maraja Simalungun village of North Sumatera Province have
only daily activities as farmers, and in addition to doing limited social activities in village and
religious organization groups, it has not reached the stage of improving the family economy
through the utilization of natural resources which is easily available around the village. Viewed
from the specialization to gain community skills in this village is quite enthusiastic, they hope can
be given the skill to support the increase of family income through Community Partnership
Program activity, for example by training the preparing of hand sanitizer (hand cleaner without
water) using antiseptic natural very much in demand and is needed nowadays especially for the
upscale economy class people up, that is as a healthy hand cleaner and very fresh gus can
eleminate germs. This product can be prepared through everyday and self-service stores, so it is
potential to be developed into excellent products. Preparing of hand sanitizer product from herbal
(natural) material is very easy, using simple methode and with very cheap cost, with a variety of
aromatic from plants that also kill germs such as fragrant sere, orange leaf, tembelekan leaf,
kemangi leaf, kecombrang flower, chrysanthemum flowers, and other flowers are widely found

336
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

around the village environment Based on the above matters, it is deemed necessary to address this
situation, by being trained in how to prepare hand sanitizer, good packaging and marketing
method for the people in Nagori Manik Maraja Simalungun village of North Sumatera, to produce
hand sanitizer product ( hand cleaner without water) using antiseptic natural ingredients, which
has a selling point, so as to increase income, which ultimately earns a living standard of a more
prosperous family.

Keywords: Hand Sanitizer, Natural antiseptic, Desa Nagori Manik

1. PENDAHULUAN kalangan masyarakat menengah ke atas


1.1 Latar belakang sudah menjadi suatu gaya hidup.
Berbagai macam jenis Beberapa sediaan hand sanitizer
mikroorganisme seperti virus, bakteri dan dapat dijumpai di pasaran dengan cara
jamur menempel pada tangan setiap pemakaiannya cukup sederhana dan cepat
harinya melalui kontak fisik dengan yaitu dengan diteteskan pada telapak
lingkungan, dan diantaranya dapat tangan, kemudian diratakan pada
menyebabkan/menimbulkan berbagai permukaan tangan. Namun biasanya
penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini banyak mengandung alkohol dan
perlu dimusnahkan atau dicegah antiseptik berupa bahan kimia sintetis
penyebarannya, salah satu cara yang yang harganya relatif mahal dan sering
paling mudah dan tepat adalah dengan menimbul masalah kesehatan kulit,
cara mencuci tangan menggunakan sabun misalnya kulit menjadi kering (terjadi
dan air bersih yang mengalir. Jika air pennurunan kelembapan kulit normal)
bersih tidak tersedia, dapat juga (Retnosari, 2007). Oleh karena itu perlu
digunakan sediaan pembersih tangan dicari antiseptik dari bahan alam yang
berbasis alkohol atau mengandung relatif lebih murah, aman, efektif, dan
antibakteri yang dikenal dengan hand mudah didapat, salah satu contohnya
sanitizer (Wahyono, 2010). adalah bunga kecombrang.
Pembersihan tangan dengan Berbagai tanaman diketahui
mengunakan bahan antiseptik mulai mengandung berbagai zat aktif yang
dikenal sejak awal abad 19. mempunyai potensi untuk menghambat
Perkembangan masyarakat saat ini pertumbuhan bakteri yaitu saponin,
terutama yang berdomisili di daerah flavonoid dan minyak atsiri danmemiliki
perkotaan, menuntut manusia dengan bau yang khas dan tajam. Oleh karena itu
berbagai kesibukan untuk bergerak cepat kemungkinan berbagai tumbuhan
dan menggunakan waktu seefisien mempunyai aktivitas antibakteri dan
mungkin. Tuntutan zaman yang demikian dapat diformulasikan ke dalam sediaan
mengharuskan manusia untuk menjaga hand sanitizer. Desa Nagori Manik
kesehatannya agar terhindar dari penyakit Maraja adalah salah satu desa yang
dengan cara yang tidak dapat berada di kabupaten Simalungun
menghambat gerak dan tidak mengurangi kecamatan Sidamanik. Desa tersebut
efisiensi waktunya (Wahyono, 2010). cukup jauh letaknya dari kota siantar,
Pemakaian antiseptik tangan dalam untuk mencapai ke lokasi tersebut
bentuk sediaan gel yang lebih populer membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari
dengan nama sediaan hand sanitizer di kota. Mata pencarian sebagian penduduk

337
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

disana adalah petani. Di samping sebagai air bersih yang belum memadai, dan
ibu rumah tangga sebagian besar ibu-ibu penyajian menu makanan keluarga masih
di desa ini turut membantu suami bertani, banyak yang belum memenuhi standar
dan ada juga yang mengelola ubi menjadi gizi yang baik. Dari segi pendidikan
makanan, yaitu ubi diolah menjadi putra-putrinya, masih ada keluarga yang
kelenting. Proses pembuatan kelenting anak-anaknya terputus pendidikan sampai
biasanya membutuhkan waktu yang lama, tammat Sekolah Menengah Pertama.
mula-mula ubi tersebut di rebus Kesemua ini sangat erat kaitannya dengan
kemudian diberi pewarna dan dicetak. pendapatan keluarga yang masih minim,
Setelah proses pencetakan selesai ubi padahal ibu-ibu rumah tangga di desa ini
yang sudah dicetak tersebut di jemur di sangat berpotensial untuk diberikan
terik matahari. Namun setelah dilakukan kegiatan yang dapat membantu
survey dan wawancara ternyata penambahan pendapatan ekonomi
pengelolan tersebut memiliki beberapa keluarga, yang akhirnya akan
masalah, misalnya pada saat musim memperbaiki kualitas kehidupan
hujan, ubi yang dijemur tidak dapat kesehatan dan pendidikan keluarga.
kering dengan cepat dan membutuhkan Melihat situasi ini masih besar
waktu lama, dan tak jarang ubi tersebut harapan bahwa taraf kehidupan
berjamur karena tidak mendapatkan panas masyarakat di desa ini dapat ditingkatkan
matahari beberapa waktu, sehingga melalui kegiatan masyarakat yang dapat
kurang mendukung untuk perbaikan membantu peningkatan pendapatan
ekonomi keluarga. keluarga, salah satu caranya dengan
Di sisi lain masyarakat di desa ini kegiatan pembuatan hand sanitizer dari
tegabung di dalam kelompok organisasi bahan alami yaitu menggunakan berbagai
pedesaan dan berbagai kegiatan, namun bahan dari tumbuhan yang mudah
terbatas pada kegiatan-kegiatan didapatkan di sekitar lingkungan tempat
keagamaan dan sosial lain-nya, tinggal, mempunyai aroma khas dan telah
selebihnya banyak berdiam diri di rumah terbukti dapat membunuh kuman,
masing-masing. Masyarakat di desa ini misalnya sere wangi, daun jeruk, kulit
hidup rukun, tidak terjadi konflik satu jeruk, daun tembelekan, daun kemuning,
sama lain, kerukunan ini sangat terlihat daun kemangi, bunga kecombrang, bunga
nyata mereka bersama-sama di dalam krisan dan bunga lainnya,
berbagai kegiatan kemasayarakatan, Hand sanitizer merupakan suatu
misalnya dalam acara hajatan di rumah produk sediaan cair yang penggunaannya
salah satu warga seperti acara duka cita, tanpa menggunakan air. Produk ini
acara syukuran perkawinan, acara berfungsi sebagai pemberi aroma yang
sunatan, acara gotong royong kebersihan sehat dan segar pada tangan sekaligus
desa, dan acara perayaan peringatan hari- dapat membunuh kuman, yang saat ini
hari besar. Dilihat dari keadaan ekonomi banyak digemari oleh masyarakat untuk
masyarakat di desa ini masih tergolong pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
menengah ke bawah, hal ini tangan, serta mencegah pencemaran
tergambarkan dari sanitasi lingkungan kuman pada saat hendak konsumsi
desa yang belum begitu baik, pengolahan makanan. sehingga sangat potensial untuk

338
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

dikembangkan menjadi suatu produk. tentunya sangat erat kaitannya dengan


Hasil produksi ini nantinya dapat pendapatan ekonomi keluarga yang masih
dipasarkan melalui toko-toko keperluan minim.
sehari-hari, swalayan, rumah makan, Beberapa persoalan yang dihadapi
maupun melalui koperasi unit desa yang masyarakat di desa tersebut khususnya
berada di Kabupaten Deli Serdang. ibu-ibu adalah :
Pembuatan hand sanitizer dalam 1. Pendapatan ekonomi keluarga
bentuk sediaan cair yang hiegenis dari yang masih minim
bahan tumbuhan (alami) tidak sulit dan 2. Para Ibu di desa ini tidak
tidak membutuhkan biaya yang mahal mempunyai kegiatan yang dapat
dengan bahan dan peralatan yang meningkatkan penghasilan keluarga,
dibutuhkan sangat sederhana, sehingga karena tidak mengerti kegiatan apa yang
dapat diproduksi dan mempunyai nilai dapat dilakukan
ekonomi, di samping itu tumbuhan yang Berdasarkan hasil survay melalui
dibutuhkan untuk keperluan pembuatan wawancara para kami dosen dari prodi
hand sanitizer ini dapat dibudidayakan di farmas UMN Al Washliyah beserta
pekarangan. beberapa mahasiswa, sebagian besar ibu-
Berdasarkan hal tersebut di atas, ibu di desa ini belum mempunyai
dipandang perlu untuk menyikapi situasi kegiatan yang berarti untuk mendukung
ini, dengan memberi pelatihan pembuatan peningkatan ekonomi keluarga, hanya
hand sanitizer bagi masyarakat di desa ini sebatas turut membantu suami bertani,
yang tergabung di dalam kelompok dan ada juga yang mengelola ubi menjadi
organisasi pedesaan di desa Nagori makanan, yaitu ubi diolah menjadi
Manik Maraja kabupaten Simalungun kelenting. Tetapi kegiatan ini sering
kecamatan Sidamanik Propinsi Sumatera mengalami kegagalan karena saat dijemur
Utara di desa Nagori Manik Maraja tidak ada terik matahari pada saat musim
kabupaten Simalungun kecamatan hujan, sehingga tumbuh jamur sehingga
Sidamanik Propinsi Sumatera Utara kurang mendukung untuk perbaikan
ekonomi keluarga. Hasil dari
1.2 Manfaat Iptek yang dilaksanakan pembicaraan kami dan beberapa
Tingkat kesejahteraan masyarakat di mahsiswa tersebut, ibu-ibu di desa ini
desa Nagori Manik Maraja kabupaten sangat berminat dan antusias bersedia
Simalungun kecamatan Sidamanik untuk diberikan bimbingan dan pelatihan
Propinsi Sumatera Utara masih tergolong untuk kegiatan pelatihan pembuatan
menengah ke bawah, tergambarkan dari kegiatan pembuatan hand sanitizer dari
sanitasi tempat tinggal mereka yang bahan alami yaitu menggunakan berbagai
belum begitu baik, air bersih dan bahan dari tumbuhan yang mudah
keperluan rumah tangga yang belum didapatkan di sekitar lingkungan tempat
memadai, kebanyakan penyajian menu tinggal, mempunyai aroma khas dan telah
makanan keluarga belum memenuhi terbukti dapat membunuh kuman,
standar gizi yang baik, dan pendidikan misalnya sere wangi, daun jeruk, kulit
anak-anaknya masih ada terputus sampai jeruk, daun tembelekan, daun kemuning,
tamat Sekolah Menengah Pertama, hal ini daun kemangi, bunga kecombrang, bunga

339
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

krisan dan bunga lainnya, dengan harapan pembentuk gel digunakan sebagai
dapat membantu peningkatan pendapatan pengikat dalam granulasi, koloid
ekonomi keluarga. pelindung dalam suspensi, pengental
1.3 Urgensi dan rasionalisasi untuk sediaan oral dan sebagai basis
pengabdian supositoria. Secara luas sediaan gel
Setelah mengikuti bimbingan dan banyak digunakan pada produk obat-
pelatihan diharapkan nantinya masyarakat obatan, kosmetik dan makanan juga pada
yang tergabung di dalam kelompok beberapa proses industri. Pada kosmetik
organisasi pedesaan di desa Nagori yaitu sebagai sediaan untuk perawatan
Manik Maraja kabupaten Simalungun kulit, sampo, sediaan pewangi dan pasta
kecamatan Sidamanik Sumatera Utara, gigi (Herdiana, 2007).
akan mempunyai ketrampilan membuat Makromolekul pada sediaan gel
sediaan kegiatan pembuatan hand disebarkan keseluruh cairan sampai tidak
sanitizer dari bahan alami yaitu terlihat ada batas diantaranya, disebut
menggunakan berbagai bahan dari dengan gel satu fase. Jika masa gel terdiri
tumbuhan yang mudah didapatkan di dari kelompok-kelompok partikel kecil
sekitar lingkungan tempat tinggal, yang berbeda, maka gel ini
mempunyai aroma khas dan telah terbukti dikelompokkan dalam sistem dua fase
dapat membunuh kuman, misalnya sere (Ansel, 1989). Polimer-polimer yang
wangi, daun jeruk, kulit jeruk, daun biasa digunakan untuk membuat gel-gel
tembelekan, daun kemuning, daun farmasetik meliputi gom alam tragakan,
kemangi, bunga kecombrang, bunga pektin, karagen, agar, asam alginat, serta
krisan dan bunga lainnya. bahan-bahan sintetis dan semisintetis
Hand sanitizer sangat berguna seperti metil selulosa,
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, hidroksietilselulosa,karboksimetilselulosa
dan digemari penggunaannya oleh , dan karbopol yang merupakan polimer
masyarakat terutama yang mempunyai vinil sintetis dengan gugus karboksil yang
tingkat ekonomi menengah ke atas, terionisasi. Gel dibuat dengan proses
Sehingga besar harapan produk ini dapat peleburan, atau diperlukan suatu prosedur
dipasarkannya, ke kios-kios, swalayan, khusus berkenaan dengan sifat
took-toko keperluan sehari-hari, atau ke mengembang dari gel (Lachman., dkk,
rumah makan. 1994).
2 TINJAUAN PUSTAKA. Dasar sediaan gel yang umum
2.1 Sediaan gel Hand Sanitizer digunakan adalah:
Saat ini sediaan topikal baik 1. Dasar gel hidrofobik
kosmetika maupun obat banyak disenangi Dasar gel hidrofobik umumnya
dalam bentuk gel. Gel umumnya terdiri dari partikel-partikel anorganik,
merupakan suatu sediaan semipadat yang bila ditambahkan ke dalam fase
jernih, tembus cahaya dan mengandung pendispersi, hanya sedikit sekali interaksi
zat aktif, merupakan dispersi koloid antara kedua fase. Berbeda dengan bahan
mempunyai kekuatan yang disebabkan hidrofilik, bahan hidrofobik tidak secara
oleh jaringan yang saling berikatan pada spontan menyebar, tetapi harus
fase terdispersi (Ansel, 1989). Zat-zat

340
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

dirangsang dengan prosedur yang khusus umumnya disatukan dalam bentuk larutan
(Ansel, 1989). pengawet. Upaya lain yang diperlukan
2. Dasar gel hidrofilik adalah perlindungan terhadap penguapan
Dasar gel hidrofilik umumnya yaitu untuk menghindari masalah
terdiri dari molekul-molekul organik yang pengeringan. Oleh karena itu untuk
besar dan dapat dilarutkan atau disatukan menyimpannya lebih baik menggunakan
dengan molekul dari fase pendispersi. tube. Pengisian ke dalam botol, meskipun
Istilah hidrofilik berarti suka pada pelarut. telah tertutup baik tetap tidak menjamin
Umumnya daya tarik menarik pada perlindungan yang memuaskan (Voigt,
pelarut dari bahan-bahan hidrofilik 1994).
kebalikan dari tidak adanya daya tarik
METODE PENGABDIAN
menarik dari bahan hidrofobik. Sistem Langkah-langkah kegiatan
koloid hidrofilik biasanya lebih mudah pelatihan dapat dilakukan oleh tim
untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
lebih besar. Gel hidrofilik umumnya dari staf pengajar dan mahasiswa
mengandung komponen bahan Program studi Farmasi Universitas
pengembang, air, humektan dan bahan Muslim Nusantara Al-Washliyah dengan
pengawet (Ansel, 1989). cara memanggil dan mengumpulkan
2.2.2 Keuntungan sediaan gel masyarakat yang tergabung di dalam
Beberapa keuntungan sediaan gel (Voigt, kelompok organisasi pedesaan desa
1994) adalah sebagai berikut: Nagori Manik Maraja kecamatan
Sidamanik kabupaten Simalungun
a. Kemampuan penyebarannya baik pada Sumatera Utara di ruangan pertemuan
kulit atau aula balai desa Nagori Manik Maraja
b. Efek dingin, yang dijelaskan melalui untuk mengikuti bimbingan dan pelatihan
penguapan lambat dari kulit pembuatan sediaan hand sanitizer dari
bahan alami yaitu menggunakan berbagai
c. Tidak ada penghambatan fungsi rambut
bahan dari tumbuhan yang mudah
secara fisiologis
didapatkan di sekitar lingkungan tempat
d. Kemudahan pencuciannya dengan air tinggal, mempunyai aroma khas dan telah
yang baik terbukti dapat membunuh kuman,
e. Pelepasan obatnya baik misalnya sere wangi, daun jeruk, kulit
jeruk, daun tembelekan, daun kemuning,
Tingginya kandungan air dalam daun kemangi, bunga kecombrang, bunga
sediaan gel dapat menyebabkan krisan dan bunga lainnya, dengan
terjadinya kontaminasi mikroba, yang langkah-langkah:
secara efektif dapat dihindari dengan Memberi penjelasan kegunaan
penambahan bahan pengawet. Untuk dan keunggulan sediaan hand sanitizer
upaya stabilisasi dari segi mikrobial di yang terbuat dari bahan alami tumbuh-
samping penggunaan bahan-bahan tumbuhan. Menjelaskan cara-cara
pengawet seperti dalam balsam, pembuatan sediaan hand sanitizer
khususnya untuk basis ini sangat cocok menggunakan alat-alat yang murah dan
pemakaian metil dan propil paraben yang

341
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

sederhana sesuai yang dinginkan dan Cara Pembuatan


digemari oleh masyarakat terutama Di dalam suatu wadah
kalangan ekonomi menengah ke atas. dicampurkan etanol, gliserol, dan sari
Membimbing langsung lidah buaya, dicampurkan sampai benar
masyarakat tersebut untuk membuat benar homogen dan kelihatan tekstur
sediaan hand sanitizer dan diperoleh hasil yang lembut. Kemudian ditambahkan sari
berupa sediaan hand sanitizer tangan dari bahan tumbuhan alami, serta minyak
yang hyegen, mempunyai khasiat anti essential.
kuman, dengan aroma segar. Dimasukkan ke dalam wadah yang telah
Cara Pembuatan hand sanitizer diseterilkan cara dicuci dengan air panas,
dengan berbagai bahan alami dari menggunakan corong dengan.
tumbuhan sebagai aroma khas dan anti Selanjutnya diberi etiket yang menarik.
kuman. 6. SARAN
Alat-alat yang digunakan: Untuk memperoleh ke aneka
Blander, pisau, baskom, pengaduk, ragaman ketrampilan dan bentuk wira
gunting, saringan, tampah, corong, wadah usaha bagi masyarakat, sebaiknya
kemasan. diadakan bimbingan dan pelatihan untuk
Bahan-bahan yang digunakan : pembekalam ketrampilan secara rutin
Untuk tiap peserta membuat sebanyak setiap tahun dengan bentuk produk yang
100 ml berbeda, sehingga diharapkan masyarakat
-Bahan alam dari tumbuhan sebagai mempunyai ketrampilan yang beraneka
pewangi dan anti kuman. ragam dan dapat berwira usaha dengan
-Satu batang lidah buaya diperas (sari berbagai produk.
lidah buaya) disaring sebanyak 10 ml Demi kelancaran kewirausahaan
Salah satu dari : Sere wangi, daun jeruk, masyarakat tersebut, perlu dibentuk
kulit jeruk, daun tembelekan, daun koperasi dan bantuan pemasaran produk
kemangi, daun kemuning, bunga misalnya adanya penghubung koperasi
kecombrang, bunga krisan, dan bunga dengan swalayan-swalayan terdekat,
lainnya. Bahan alam ini dihaluskan dan sampai jangkauan yang semakin hari
diambil sarinya disaring sebayak 10 ml semakin meluas.
1-2 tetes minyak eseential: misalnya DAFTAR PUSTAKA
minyak lavender, cengkeh, kayu manis, Anonim1. 1985. Formularium Kosmetika
pipermint, dan sebagainya Indonesia. Jakarta Departemen
Untuk satu formula . Kesehatan RI
Bahan dasar hand sanitizer Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk
Etanol 50 ml Sediaan Farmasi. Edisi III.
Gliserol 4 ml Diterjemahkan Oleh Ibrahim, F.
Sari lidah buaya 10 ml Jakarta: UI Press.
Sari bahan tumbuhan 10 ml Anwar, E. 2012. Eksipien dalam Sediaan
Etanol 50 ml Farmasi. Dian Rakyat
Gliserol 4 ml Arhany, D.F. 2011. Pemanfaatan Ekstrak
Minyak essential 1-2 tetes Daun Beluntas (Pluchea indica
Air yang telah dimasak sampai 100 ml Less.) sebadai Sediaan Gel

342
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

Antiseptik Hand Sanitizer. UIN.


Makasar.
Radji, M. Buku Ajar Mikrobiologi :
Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta. 2010
Rasidy, G. 2006. Manfaat Penggunaan
Antiseptik Kombinasi Alkohol-
Chlorhexidine Gluconate-Emolien
Dibandingkan Dengan
Chlorhexidine Gluconate Terhadap
Jumlah Bakteri Pada Tangan
Perawat Di Perinatologi, ICU Anak,
NICU RSCM. [13 Januari 2011]
Retno, S., Isadiartuti, D. Uji efektifitas
sediaan gel antiseptic tangan yang
mengandung etanol dan triklosan.
2005. Majalah Farmasi Airlangga.
[13 Januari 2011]
Tsao, G. T., M. Ladisch, T. A. Hsu, B.
Dale, C. Ladisch dan T. Chou.
Fermentation Substrates From
Cellulosic Materials: Production of
Fermentable Sugars From
Cellulosic Materials. Di dalam D.
Perlman (ed). Annual Reports on
Fermentation Processes Vol 2.
Academic Press: New York.1978
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Withawasam, D.M. 2002. Preliminary in
Vitro Screening of Antibacterial
and Anti-Fungal Compounds of
Mangrove Plants Extracts for
Phatogens from Different Sources.

343

Anda mungkin juga menyukai