Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses
pencernaan makanan. Kebersihan mulut dalam menjaga kesehatan mulut
sangatlah penting. Beberapa masalah mulut dapat terjadi karena kita kurang
menjaga kesehatan mulut. Pada bayi yang masih menyusu sebaiknya orang tua
memperhatikan perawatan oral hygiene bayinya dengan membersihkan mulut
bayi dari sisa susu dengan menggunakan kassa atau kapas yang dibasahi dengan
air matang atau air mineral (Hidayat,2016).
Oral trush sering terjadi pada bayi usia 7-10 hari. Oral trush ini disebut
juga dengan oral candidiasis atau moniliasis dan sering terjadi pada masa bayi.
Biasanya, penyakit ini menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan
kondisi kesehatan yang buruk, pasien dengan tanggap imun lemah. Oral trush
juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga
kebersihan mulut (Manggiasih, 2016).
Kandidiasis oral adalah penyakit pada mukosa rongga mulut yang
disebabkan oleh Candida yang merupakan fungi yang paling sering menginfeksi
tubuh manusia. Fungi adalah suatu mikroorganisme oportunistik patogen terutama
pada pasien imunokompromis, yang dapat diperberat oleh adanya faktor lokal
ataupun proses patologik sistemik. Kandidiasis oral dapat merupakan gambaran
adanya penurunan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, antara lain
penurunan jumlah sekresi saliva, penurunan imunitas seluler dan humoral,
penyakit mukosa lokal atau penggunaan antibiotik spektrum luas dan agen
imunosupresif, yang juga merupakan beberapa faktor predisposisi yang memicu

1
2

timbulnya penyakit ini. Kadir dkk melaporkan pada penelitiannya terhadap


rongga mulut 300 anak-anak sehat, dapat diisolasi enam spesies Candida (karier
kandida) yaitu 84,8% C.albicans, sisanya C. parapsilosis, C.krusei, C.kefyr,
C.famata, and C.tropicalis yang berkaitan dengan minuman mereka. Dapat
diidentifikasi prevalensi karier Candida, 18,5% pada anak-anak yang
mengkonsumsi air susu ibu (ASI), susu botol atau cairan manis lainnya.
Sedangkan anak yang mengkonsumsi ASI saja, tidak ditemukan karier Candida
(Lukisari, dkk 2010).
Stomatitis sering dikenal dengan sariawan memang bukan penyakit yang
serius atau bahkan mengancam jiwa, tetapi kondisi ini sangat mengganggu.
Walaupun ukurannya kecil dan letaknya tersembunyi di rongga mulut, sariawan
bisa menimbulkan rasa nyeri hebat, sehingga membuat susah untuk makan dan
berbicara. Selain tidak mau makan, sariawan akan menyebabkan rewel sehingga
akhirnya berat badan sulit naik atau penurunan berat badan. Stomatitis dapat
terjadi pada mukosa mulut di daerah bibir atau pipi bagian dalam. Dapat terjadi
pada lipatan gusi dengan daging pipi/bibir. Dapat juga terjadi pada langit-langit,
di bawah lidah, permukaan lidah, bahkan terjadi pada tonsil (IDAI ,2016).
Stomatitis atau sariawan mulut sering dijumpai pada bayi dan anak kecil
yang minum susu dengan botol / dot atau anak kecil yang menghisap dot
kompeng (fonspeen) yang tidak di perhatikan kebersihannya. Pada umumnya
gangguan pada mulut bayi sering terjadi dimasyarakat akibat kurang terjaganya
kebersihan bayi dan lingkungannya atau rendahnya pengetahuan orang tua
mengenai perawatan bayi yang benar. Bayi dengan orang tua dengan tingkat
sosial ekonomi yang rendah maupun yang tinggi dapat mengalami gangguan pada
mulut, apabila orang tuanya tidak mengetahui cara merawat bayi yang baik dan
benar. Orang tua sering kali meremehkan kebersihan mulut bayi karena dianggap
sudah bersih terutama pada bayi yang belum punya gigi dan hanya
3

mengkonsumsi susu dan ASI saja, padahal sisa susu dan ASI yang menempel
pada mulut bayi dapat menimbulkan berbagai masalah pada mulut bayi (Salim,
dkk 2015).
Dampak sariawan jika dibiarkan dan tidak segera ditangani maka asupan
nutrisi yang masuk dalam tubuh bayi akan berkurang. Masalah tersebut juga dapat
mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus
yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare seringkali
kondisi ini dianggap sebagai hal yang wajar dan kurang diperhatikan oleh orang
tua (Manggiasih, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian Hardjito, dkk (2014) dengan judul
pengetahuan dan sikap ibu dalam menjaga kebersihan mulut pada bayi
menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu kurang baik yakni
68,3%. Sedangkan hasil penelitian Meilani (2010) dengan judul hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian
stomatitis pada bayi di RSUD Kabupaten Jombang menunjukkan 60%
respondennya meiliki tingkat pengetahuan cukup.
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada 12 April 2017 di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi, diketahui dari 10 responden 7 diantaranya
mengatakan tidak tahu bahwa mulut bayi harus dibersihkan setelah menyusu,
karena mereka menganggap itu tidak perlu. Sedangkan 3 diantaranya mengatakan
mengetahui bahwa membersihkan sisa air susu setelah menyusu itu berguna untuk
menjaga kebersihan mulut bayi. Pada survey motivasi ibu dalam melakukan
perawatan kebersihan mulut diketahui bahwa 8 responden mengatakan bahwa
sejauh ini mereka tidak pernah membersihkan mulut bayinya setelah menyusu,
karena sebagian besar tidak tahu dan sebagian lagi beralasan malas, karena
biasanya bayi langsung tidur setelah disusui. Sedangkan 2 responden mengatakan
mereka membersihkan mulut bayi setelah bayi menyusu.
4

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk


melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan dan Motivasi Ibu
tentang Kebersihan Mulut Bayi pada Ibu Menyusui dalam Mencegah Oral Trush
di Puskesmas Putri Ayu Tahun 2017.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan dan
Motivasi Ibu tentang Kebersihan Mulut Bayi pada Ibu Menyusui dalam
Mencegah Oral Trush di Puskesmas Putri Ayu Tahun 2017?

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan motivasi ibu tentang
kebersihan mulut bayi pada ibu menyusui dalam mencegah oral trush di
Puskesmas Putri Ayu tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebersihan mulut
bayi pada ibu menyusui dalam mencegah oral trush di Puskesmas Putri
Ayu tahun 2017.
b. Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu tentang kebersihan mulut bayi
pada ibu menyusui dalam mencegah oral trush di Puskesmas Putri Ayu
tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian
5

1. Bagi Responden
Penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan khususnya mengenai
gambaran pengetahuan dan motivasi ibu tentang kebersihan mulut bayi pada
ibu menyusui dalam mencegah oral trush di Puskesmas Putri Ayu tahun 2017.
2. Bagi Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam melakukan
pendekatan dan pembinaan terhadap ibu yang memiliki bayi agar lebih baik
dan terarah guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama yang
berkaitan dengan pengetahuan dan motivasi ibu tentang kebersihan mulut
bayi pada ibu menyusui dalam mencegah oral trush.
3. Bagi Akademi Kebidanan Jakarta Mitra Sejahtera
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan menambah
referensi di perpustakaan khususnya mengenai perawatan kebersihan mulut
bayi pada ibu menyusui dalam mencegah oral trush.

4. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sumbangan konsep dan teori yang berkaitan dengan
tugas mahasiswi serta dapat disusun sebagai bahan informasi untuk penelitian
selanjutnya.
5. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam
penelitian selanjutnya dengan variabel dan tempat penelitian yang berbeda.

E. Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross
6

sectional, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan motivasi


ibu tentang kebersihan mulut bayi pada ibu menyusui dalam mencegah oral
trush di Puskesmas Putri Ayu tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu yang memiliki bayi yang melakukan kunjungan di Puskesmas Putri
Ayu bulan Januari-Februari 2017 berjumlah 982 orang. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 98 ibu. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Putri
Ayu. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Mei 2017. Teknik
pengambilan sampel penelitian yaitu Accidental sampling. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat.
7

Anda mungkin juga menyukai