Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KLAMPOKAN
Jln. Desa Battal Dusun Krajan RT 001 RW
003 No. 06
Telp.(082264601282) Desa Klampokan-Panji-
Situbondo 68323
E-mail: puskesmas.klampokan19@gmail.com

LAPORAN HASIL KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN JIWA
FEBRUARI TAHUN 2020

1. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara
maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan
kemtian secara langsung. Namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu
dalam berkarya serta ketidak tepatan individu dalam berperilaku yang dapat menggangu kelompok
dan masyarakat serta dapat menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif (Hawari,
2000).
Gangguan jiwa dapat mempengaruhi fungsi kehidupan seseorang. Aktivitas penderita,
kehidupan social, ritme pekerjaan, serta hubungan dengan keluarga jadi terganggu karena gejala
ansietas, depresi, dan psikosis. Seseorang dengan gangguan jiwa apa pun harus segera mendapatkan
pengobatan. Keterlambatan pengobatan akan semakin merugikan penderita keluraga, dan masyarakat.
Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan (Depkes), dr H Syafii Ahmad MPH,
Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap Negara termasuk
Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak
terhadap nilai-nilai social dan budaya pada masyarakat.
Menurut WHO, jika prevalensi gangguan jiwa diatas 100 jiwa per 1000 penduduk dunia,
maka berarti di Indonesia mencapai 264 per 1000 penduduk yang merupakan anggotan keluarga, data
hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, artinya 2,6 kali lebih tinggi dari
ketentuan WHO. Ini sesuatu yang sangat serius dan World Bank menyimpulkan bahwa gangguan
jiwa dapat mengakibatkan penurunan produktivitas sampai dengan 8,5% saat ini. Saaat ini gangguan
jiwa menempati urutan kedua setelah penyakit infeksi dengan 11,5%.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menyebutkan 14,1% penduduk mengalami gangguan
jiwa dari yang rinagn hingga berat, kondisi ini diperberat melalui aneka bencana alam yang terjadi di
hamper seluruh wilayah Indonesia. Data jumlah pasien gangguan jiwa (RSJ) diseluruh Indonesia
menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5 juta orang, kenaikan
jumlah penderita gangguan jiwa terjadi di sejulah kota besar.
Pada umumnya gambaran utama individu yang mengalami perilaku kekerasan yaitu individu
kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup, serta gagal menerima tanggung jawab untuk dirinya
sendiri. Ia akan tergantung pada orang lain dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri. Selain itu
ia juga banyak menuntut diri sendri karena ideal diri yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga tidak
dicapai.
2. Pencapaian Program Kesehatan Jiwa

No Cakupan Indikator Target Pencapaian Prosentase

1 Pemberdayaan kelompok masyarakat


20 0 0.0%
terkait program kesehatan jiwa
2 Setiap Orang dengan Pelayanan
kesehatan jiwa ODGJ berat sesuai 31 2 77.4%
standar
3 Penanganan kasus kesehatan jiwa
melalui rujukan ke Rumah Sakit / 9 0 0.0%
Spesialis
4 Kunjungan rumah pasien jiwa 5 387.1%
16
5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa
adalah jumlah ODGJ berat (Bipolar,
Skizoprenia, Psikotik) dan ODGJ
ringan (Depresif, 530 43 97.4%
Neurotik)/Gangguan Mental
Emosional (GME) yang mendapat
pelayanan sesuai standar

Table diatas menunjukan bahwa pencapaian program kesehatan jiwa pada bulan januari sangat kecil

3. Grafik Kesehatan Jiwa

Analisa :
 Indikator diatas menunjukkan bahwa seluruh ODGJ berat yang ditemukan di
puskesmas Klampokan sudah tertangani.
4. Analisa Masalah

Permasalahan / Pemecahan Rencana Indikator


No Program Kegiatan Target Pencapaian
Kesenjangan Masalah TindakLanjut Keberhasilan RTL
 Melakukan
Pemberdayaan
Sosialisasi
kelompok Belum adanya
Membentuk Jadwal Kepada kader Terslaksananya
1. masyarakat 25% 0 Jadwal yang di
Kegiatan  Melakukan Kegiatan
terkait program bentuk
koordinasi
kesehatan jiwa
dengan Terkait
Setiap Orang Melaksanakan
dengan Belum Kegiatan
Terlaksananya Kegiatan
Pelayanan Ditemukannya sosialisasi tentang Skrening pasien
.2. 100% 2 dan ditemukannya
kesehatan jiwa pasien ODGJ screening dan ODGJ Baru
Pasien Baru
ODGJ berat baru penanganan pasien
sesuai standar ODGJ
Melakukan
Penanganan Belum adanya
Pengkajian kepada
kasus kesehatan pasien ODGJ
pasien baru untuk Terlaksananya Kegiatan
jiwa melalui yang Skrening pasien
3. 30% 0 dapat memilah dan ditemukannya
rujukan ke memerlukan ODGJ Baru
pasien yang Pasien Baru
Rumah Sakit / tindakan
memerlukan
Spesialis runjukan
tindakan rujukan
Kunjungan
4. rumah pasien 100% 5
jiwa
5. Cakupan 100% 43
Pelayanan
Kesehatan Jiwa
adalah jumlah
ODGJ berat
(Bipolar,
Skizoprenia,
Psikotik) dan
ODGJ ringan
(Depresif,
Neurotik)/Gang
guan Mental
Emosional
(GME) yang
mendapat
pelayanan sesuai
standar
5. Kesimpulan
Pencapaian indicator program jiwa sudah 100% namun masih kurangnya jumlah temuan
penderita ODGJ berat di wilayah kerja puskesmas Klampokan.
6. Penutup
Demikian Laporan Hasil Kegiatan ini dibuat, diharapkan dengan dilaporkanya hasil
kegiatan program ini dapat mempermudah monitoring dan evaluasi kegiatan program Keswa
yang sudah dilakasanakan pada Setiap Bulan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan Visi dan Misi Puskesmas Klampokan.

Mengetahui Situbondo, 25 Februari 2020


Kepala UPTD Puskesmas Klampokan Pengelola Program Kesehatan Jiwa

AS'ARI, S.Kep,Ners Joely Dwi Saputra, S.Kep,Ners


NIP. 196703061998011003

Anda mungkin juga menyukai