Anda di halaman 1dari 6

1.

Tahapan Pembuatan Pondasi Tpower


 Pekerjaan Persiapan
- Pengecekan terhadap semua route SUTT, terutama pada lokasi tanah yang
akan ditempati masing-masing pondasi tower.
- Melakukan Pengukuran / Recheck Survey Jalur Tower yang akan dilalui.
- Melaksanakan penyelidikan tanah ( Soil Investigation) Untuk Mengetahui
Jenis Pondasi dan kelas pondasi yang akan digunakan pada setiap tower
- Menentukan Tipe Tower Dari data pengukuran/Survey dengan Membuat
Gambar Long Profile, Tower Site, Tower Schedule, Material List, dsb.
- Membuat desain dengan Menentukan Jenis Pondasi dan Kelas Pondasi Dari
data Soil Investigation/ Sondir dengan melihat besar daya dukung tanah yg
didapatkan dari hasil penyelidikan tanah.
 Spesifikasi Teknis Pekerjaan
 Pengujian Beton
- Melakukan Pengujian Mix Design untuk Kelas Beton yang diisyaratkan oleh
PLN, biasanya kekuatan tekan beton yang diisyaratkan yaitu dengan mutu
beton K-225.
- Pengujian Mix Design untuk campuran beton yang nantinya akan digunakan
untuk konstruksi pekerjaan.
- Campuran Beton Meliputi Portland Cement,Pasir,Kerikil dan Air.
- Untuk Mengetahui Kekuatan Beton setelah Pengecoran Beton dilakukan
Pengujian Beton Untuk Umur 7 hari dan umur 28 Hari.
 Pengujian Besi
- Melakukan Pengujian Uji Tarik Besi di Laboratorium.
- Besi Tulanagan yanf dipakai dengan Mutu U.32 bila diameter yang dipakai
lebih besar atau sama dengan 12 mm, dan mutu U.24 bila diameter lebih kecil
12 mm.
- Diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan standar yang diisyaratkan
oleh PLN.
 Pemasangan Bouwplank dan Setting Galian
- Pemasangan bouwplank adalah untuk menentukan letak (posisi) masing-
masing kaki tower.
- Pemasangan bouwplank menggunakan kayu papan yang mengelilingi letak
pondasi tower dan berbentuk bujur sangkar.
- Mencari Sudut Galian Kaki/Leg Pondasi Tower dengan Menggunakan Alat
ukur Theodolit atau Total Station.
- Didalam Satu Area Tower terdapat Patok As TIP/Tower dan Patok Arah dari
tower sebelumnya serta PAtok Arah untuk Tower Selanjutnya.
- Berdirikan Alat Ukur Diatas Patok As TIP Tower, Kemudian Arahkan Ke Patok
Arah Sebelumnya, Lalu Alat Di 0 kan atau Sudutnya 0 Derajat
- Putar Pesawat/Alat Ukur Ke Arah PAtok Arah Sesudahnya dan Catat berapa
sudutnya.
- Nilai Sudut dari Patok Arah Sebelum ke Patok Sesudah dikurangi 180˚0’’0’,
maka dapat ketahuan berapa sudut belok towernya.
- Nilai Sudut Belok Tower yang di dapatkan di bagi dua, ditambahkan lagi sudut
45˚0’’0’. Sehingga Sudut Untuk LEG Pertama didapatkan.
- Jika Sudut LEG Pertama sdh didapatkan, kemudian mencari jarak diagonal
antara As Tower dengan As Galian menggunakan Meter Rol Baja mengacu
pada sudut LEG yg di dapatkan.Data Diagonal dan Back To Back Tower dapat
dilihat pada pabrikan Tower.
- Selanjutnya untuk Ke Tiga LEG Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan
menambahkan sudut 90˚0’’0’ dari LEG Pertama.Jika Ke empat Leg sudah
didapatkan Sudut dan Jarak Diagonal As Tower dengan As Galian, kemudian
melakukan cek elevasi berdasarkan kondisi permukaan tanah pada As Galian
dan sesuaikan data LEG yg direncanakan apakah semua dalam kondisi
normal atau ada penambahan LEG EXtension
- Buat BOuwplank di Sekeliling Empat Kaki untuk memudahkan nantinya dalam
mengecek lebar dan kedalaman Galian, agar memudahkan saat menggali
taburi kapur untuk area yg akan digali untuk ke empat leg/kaki tower
- LAkukan Penggalian dengan menggunakan alat berat, excavator dll
- Galian Kaki Tower harus sesuai dangan ukuran Gambar PAD Pondasi atau
minimal di kasi spare sekitar 20 cm ke samping.
- Jika Lebar Galian dan Kedalaman Galian sudah didapatkan dapat di lanjutkan
ke pekerjaan selanjutnya seperti Urugan Pasir,Setting STUB, Lantai Kerja
,Pabrikasi Besi dan Pengecoran.
 SETTING STUB
- Hal- Hal yang perlu dilengkapi sebelum melakukan setting STUB diantaranya
Alat Berupa : Theodolit/Total Station, Waterpass, Jarum Keras, Kunci Inggris
dan Palu. Dan Bahan Berupa : Besi STUB,Baut,Balok, Ladum, Patok, dll.
- Pasangkan Jarum Keras yang sdh di sambung dengan Balok pada STUB 2
sisi, agar memudahkan dalam menyetel posisi maju dan mundur serta
kemiringan STUB, juga berfungsi untuk menahan STUB agar tidak terjatuh
- Turunkan Besi STUB Pada Lubang Galian, Ukur STUB lalu tandai pada
Ketinggian berapa akan tertutupi oleh Cor Beton Chimney,biasanya STUB
muncul sekitar 1 m dari Top Pondasi Chimney
- Seperti dengan Setting Galian sebelumnya, Berdirikan Alat Ukur
Theodolit/Total Station Pada AS Tower.
- Cari Sudut As Untuk LEG Pertama yang Akan disetting, Paskan dengan
melihat kelurusan AS STUB terhadap As Diagonal Kaki Tower.
- Jika As Diagonal Tower sdh sesuai dengan As STUB, ukur lagi jarak
diagonalnya dengan menggunakan meter rol baja. Diukur dari AS STUB
dengan Alat Ukur berdiri, untuk mengetahu jaraknya dapat digunakan rumus
phytagoras.
- Selanjutnya dilakukan Pengecekan terhadap Kemiringan STUB berdasarkan
Nilai Slope dari pabrikan Tower, pengecekannya dilakukan dengan memasang
ladum benang dari tengah STUB setinnggi 1 m kebawah dan cek kemiringan
dengan memakai waterpass. Jika sdh Pas semua, patok Balok/Skor jarum
keras yg terbaut di stub pada tanah, agar STUB tidak goyang.
- Untuk Setting STUB pada LEG selanjutnya dapat dilakukan dengan cara
sebelumnya, pengecekannya dapat di lakukan dengan mengukur Back to
Back antar Leg Selanjutnya.
- Jika Keempat STUB sdh berdiri pada masing-masing LEG dan Ukuran Back to
Back dan Diagonal Atas STUB sdh benar dapat dilakukan Pengecoran Lantai
Kerja dan Perakitan Besi PAD dan Chimney
 Pemasangan Kabel Grounding/Pentanahan
- Kabel Grounding bertujuan untuk menangkap Petir dan kembali menetralkan
di tanah.
- Yang Perlu di lengkapi sebelum memasang kabel grounding/pentanahan
berupa Kabel BC 70, Skun,Siku/Stik Alat Press, Baut, Kunci”, Palu dll
- Masukan Kabel BC kedalam Lubang Skun, kemudian Press agar kabel BC
yang tertanam didalam Skun Kuat dan Tidak Lepas.
- Tancapkan Siku/Stik Kedalam Tanah Sekitar 1 m. bisa berada pada tengah
galian atau di pinggir Galian.
- Pasang Skun yg sdh di Press dengan Menggunakan Baut pada Lubang
Siku/Stik dan Pada Lubang STUB, Putar atau Kunci baut sampai kuat dan
tidak Goyang.
- Pastikan Kabel Grounding sudah benar-benar terpasang dengan baik, apabila
pada saat pengetasaan grounding berada di atas angka 10 Ohm, maka
diharuskan agar memasang kembali counter poise.
 Perakitan Besi PAD dan Chimney Pondasi Tower
- Besi yang di gunakan ada besi yg diisyaratkan oleh PLN dan sudah di uji tarik.
- Pondasi Normal meliputi struktur bawah PAD dan Atas Chimney
- Perakitan Besi Tower harus menyiapkan Kawat dan Ganco untuk mengikat
besi.
- Pembesian PAD terdiri dari 2 susun, susunan Atas dan Bawah terdiri atas arah
x dan y atau arah horizontal dan vertikal, biasanya jarak antara besi sekitar 13-
15 cm, tergantung dari desain pondasi.
- Pembesian Chimney atau Kolom yg berfungsi untuk membungkus STUB
terdiri dari Tulangan Utama dan Beugel. Jumlah Besi Tulangan Utama dan
jarak Antar beugel harus mengikuti gambar yang sudah di approv oleh PLN.
- Jika Besi sdh selesai di rakit dapat Dilanjutkan dengan Pemasangan Bekisting
dan Pengecoran.
- Besar kecilnya penampang besi dan pembesian secara keseluruhan
tergantung dari besar kecilnya pondasi dan tower.
- Pada saat melakukan pembesian harus dilaksanakan dengan hati-hati,
jangan sampai merubah setting stub (pengesetan kaki tower).
 Pemasangan Bekisting PAD dan Chimey
- Bekisting dibuat dari papan tripleks dan balok kayu lurus.
- Penyimpanan terhadap ukuran dinding bekisting pada pondasi diisyaratkan
untuk PAD setebal 3mm dan Chimney 6 mm.
- Ukuran Bekisting Mengikuti gambar Lebar dan Tebal PAD serta Tinggi atau
Kemiringan Chimney Pondasi.
- Pemasangan bekesting termasuk sampai dengan kaki tower yang
menyembul di atas tanah.
- Bekisting dipakai untuk membatasi dan memberi bentuk beton sesuai dengan
gambar rencana.
- Bekisting juga direncanakan untuk memikul seluruh beban yg mungkin terjadi
saat pengecoran.
- Dinding dalam bekisting di lapisi pelumas agar beton tidak melekat pada beton
dan tidak meninggalkan berkas.
- Pembongkaran bekisting dapat dilakukan atas ijin dari PLN.
- Pamasangan Bekisting didahului dngan bekisting PAD, Jika PAD sudah
selesai di Cor dapat di lanjutkan dengan pemasangan Bekisting Chimney
Pondasi Tower.
 Pengecoran PAD dan Chimney
- Sebelum melakukan pengecoran masing-masing kaki-kaki pondasi tower,
harus diselesaikan tuntas dan dicek kembali STUB, baik Ukuran Back to Back
Stub, jarak diagonal Kemiringan Stub serta Elevasinya.
- Bekesting harus telah terpasang dengan baik dan kuat.
- tempat memasukkan campuran Cor ke dalam bekesting harus disiapkan
dengan baik.
- Material (semen, pasir, air, koral, dan lain-lain) harus telah disiapkan cukup.
- Perlengkapan kerja (beton, molen, pompa air, vibrator, sekop, dan lain-lain)
harus disiapkan lengkap dan memadai.
- Agar campuran beton merata, padat dan tidak berongga, setelah campuran
beton dituangkan harus diaduk dengan mesin penggetar(vibrator).
- Campuran Beton Harus Sesuai dengan Formula Job Mix Design yang sudah
di buat dan di setujui oleh PLN.
- Pengecoran Dimulai dari Bawah yaitu PAD dan dilanjutkan dengan
Chimnenynya.
- Setiap Pengecoran pada hari tersebut wajib membuat sample beton kubus 15
x 15 cm yang akan di test kekuatan betonnya pada umur 7 hari dan 28 hari,
perawatan dan perendaman yang baik mempengaruhi nilai kuat tekan
betonnya.
 Pembongkaran Bekisting dan Urugan Kembali
- Pembongkaran bekesting dilakukan apabila umur beton telah
mencukupi(beberapa hari setelah pelaksanaan cor pondasi).
- Setelah bekesting dibongkar, dilanjutkan dengan melakukan pengurugan
kembali (urug balik) tanah.
- Pada saat melakukan urug balik, tidak boleh sekaligus selesai. Tetap harus
dilakukan secara bertahap/ berlapis, kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat tanah (Stamper), dilanjutkan untuk lapisan
urugan selanjutnya, sampai dengan selesai.

Anda mungkin juga menyukai