Teori Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
Teori Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
Disusun Oleh :
Khairina P07124119034
2
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan merupakan episode dasar dramatis terhadap kondisi
biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang
pernah mengalaminya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan
proses kehamilan yang terjadi
2
š Trimester ketiga : berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan
proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan
dihadapi.
Kehamilan bagi keluarga dan khususnya seorang wanita merupakan
peristiwa yang penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan
saat – saat krisis bagi keluarga di mana terjadi perubahan identitas dan
peran ibu, ayah, serta anggota keluarga lainnya. Tugas ibu pada masa
kehamilan :
1. Menerima kehamilannya.
2. Membina hubungan dengan janin.
3. Menyesuaikan perubahan fisik.
4. Menyesuaikan perubahan hubungan suami istri.
5. Persiapan melahirkan dan menjadi orang tua
B. Rumusan Masalah
Maka rumusan masalahnya akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
i. Teori perubahan psikologi pada ibu hamil?
ii. Perubahan psikologi pada masa kehamilan trimester III?
C. Tujuan
1. Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa saja teori perubahan
psikologi pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada perubahan psikologi pada ibu
hamil trimester III
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan puerperium
digambarkan lebih ringkas oleh Josen (1981) sebagai berikut:
a. Memastikan kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya.
b. Penerimaan sosial untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berati berarti
bagi mereka.
c. Keterikatan kepada si bayi.
d. Pemahaman dan kerumitan menjadi seorang ibu.
5
Dari data itu Rubin mengidentifikasikan 3 aspek yang meliputi : Reaksi umum
pada kehamilan, biasanya sebagai berikut :
Trimester III
Berperasaan aneh, semberono, jelek. Menjadi lebih introvert, merefleksikan
terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil :
a. Gambaran tentang idaman (Image idea)
Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang berhasil
melaksanakan perannya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan
mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh bagaimana seharusnya
menjadi seorang ibu.
b. Gambaran tentang Diri (image diri)
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman.
Gambaran diri seorang perempuan adalah bagaimana seorang perempuan
adalah bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai
bagian dari pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c. Gambaran tubuh (body image)
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan
perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
Tahap-tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai
perannya :
a. Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan
anak yang lain.
b. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninnya. Pada tahap ini
ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan
sendiri.
d. Disengangement
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir.
Trimester III disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga
ia tidak sabar menanti kehadiran bayinya.
Trimester III merupakan waktu perpisahan yang aktif terlihat dan memanti
kelahiran bayi dan dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada yang akan dilahirkan.
Perasaan takut akan muncul, ibu mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi
dan dirinya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan
(nyeri, kehilangan kendali dan lain-lain).
8
Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian
dan hak istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan ia dengan bayinya yang
tidak dapat dihindari, persaan kehilangan uterus yang penuh secara tiba-tiba
mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakn hal yang
umum terjadi dan wanita menjadi lebih tergantung dan lebih menutup diri karena
perasaan rentanya.
Pada pertenghan trimester III peningkatan hasrat seksual yang terjadi sebelumnya
akan menghilang karena perut yang semakin besar. Alternatif posisi dalam
hubungan seksual untuk mencapai kepuasan dapat membantu. Berbagi perasaan
secara jujur dengan pasangan dan konsultasi dengan bidan atau dokter menjadi
sangat penting.
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan
ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya
untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin,
terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau
bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat
melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat
melahirkan, atau bahkan janin akan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi
sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester III ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau
menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari
pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari
itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di
sampingnya.
9
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan
melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala
kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan
pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan
sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitas bayi akan semakin sering
terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan
meningkat. Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitas seksual menurun
(Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005)
10
BAB III
HASIL PENGAMATAN
11
BAB IV
PUNUTUP
A. Kesimpulan
1. Selama menjalani masa kehamilannya, seorang ibu hamil mengalami
perubahan psikologis, sehingga mempengaruhi kondisi janin yang
dikandungnya.
2. Terdapat beberapa kiat yang dapat membantu ibu hamil menghadapi
perubahan psikologis selama hamil
B. Saran
12
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ebookspdf.org/view
http://id.wikipedia.org/wiki/ Kehamilan.com
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Jakarta: Salemba Medika
http://parekita.wordpress.com/2008/10/17/kehamilan.com
14