Anda di halaman 1dari 108

MODUL PENGEMBANGAN

INSTRUMEN PENILAIAN
OLEH PENDIDIK
MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
2016
Modul Pengembangan Instrumen Penilaian oleh Pendidik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama
Cetakan Pertama, 2016

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Sumber Ilustrasi: freepik.com


Desain Visual: Hesti Pratiwi A.

Diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kompleks Kemdikbud, Gedung E, Lantai 15, 16, 17
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 12070
Telepon/Faksimile: 021-5725707, 5725681
http://ditpsmp.kemdikbud.go.id

© 2016 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


KATA PENGANTAR

PUJI SYUKUR kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa
Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukung­
an berbagai pihak telah berhasil menyusun dan mengembangkan bahan
ajar Bridging Course Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, dan IPS untuk kelas VII.
Bahan ajar ini dikembangkan dengan latar belakang bahwa peserta
didik baru kelas VII belum terbiasa dengan proses pembelajaran melalui
pendekatan ilmiah. Sebagian di antara mereka mungkin belum memiliki
bekal (baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai untuk
memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Hal ini antara lain disebab­
kan oleh adanya perbedaan antara isi Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Belum terbiasanya peserta didik baru kelas VII SMP dalam mengi­
kuti pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dan belum memiliki bekal
yang cukup dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Bahan ajar ini dikembangkan dengan tujuan untuk menyamakan ke­
mampuan awal peserta didik baru pada mata pelajaran tersebut di atas,
karena mereka berasal dari berbagai SD. Selain itu, bahan ajar ini juga
dimaksudkan untuk mencapai kompetensi bidang studi, melatihkan
learning skill (keterampilan proses mata pelajaran) dan menumbuhkan
karakter, minat baca. Penyajian bahan ajar ini dibuat secara sistematis
dan tampilan yang menarik dengan pendekatan ilmiah.
Direktorat Pembinaan SMP mengucapkan terimakasih atas dedika­
si serta sumbangan pemikirannya kepada tim penyusun, tim penelaah,
dan kepada semua pihak, yang telah berperan aktif dalam membantu
direktorat dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini
dapat memberikan manfaat positif bagi guru dan peserta didik dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada tingkat SMP
khususnya, dan pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Jakarta, Oktober 2016
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Dr. Supriano, M.Ed.


4 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah
DAFTAR ISI

3 KATA PENGANTAR 15 4. Pendekatan Penilaian


4 DAFTAR ISIS 17 5. Prinsip Penilaian
19 6. Teknik Penilaian Hasil
7 BAGIAN I Belajar oleh Pendidik
PENDAHULUAN 20 7. Prosedur Penilaian
7 A. LATAR BELAKANG Hasil Belajar oleh Pendidik
8 B. TUJUAN PENYUSUNAN 24 C. RANGKUMAN
PANDUAN 24 D. EVALUASI
9 C. RUANG LINGKUP 25 E. GLOSARIUM
9 D. SASARAN PENGGUNA 25 F. DAFTAR PUSTAKA
PANDUAN 26 G. LAMPIRAN
9 E. LANDASAN HUKUM
27 BAGIAN III
11 BAGIAN II PENGEMBANGAN
DASAR-DASAR INSTRUMEN PENILAIAN
PENILAIAN OLEH SIKAP
PENDIDIK 28 A. TUJUAN KEGIATAN
11 A. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN 28 B. URAIAN MATERI
11 B. URAIAN MATERI 29 1. Perencanaan Penilaian
11 1. Pengertian Penilaian Sikap
Hasil Belajar oleh Pendidik 31 2. Penyusunan Instrumen
12 2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Sikap
Penilaian Hasil Belajar 33 3. Penggunaan Instrumen
13 3. Cakupan Aspek Penilaian Penilaian Sikap
oleh Pendidik 37 4. Tindak Lanjut

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 5


38 C. LATIHAN 38 69 G. DAFTAR PUSTAKA
39 D. RANGKUMAN 69 H. LAMPIRAN
39 E. EVALUASI
40 F. GLOSARIUM 73 BAGIAN V
40 G. DAFTAR PUSTAKA PENGEMBANGAN
41 H. LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN
43 BAGIAN IV 73 A. TUJUAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN BELAJAR
INSTRUMEN PENILAIAN 74 B. URAIAN MATERI
PENGETAHUAN 81 1. Menyusun Instrumen
43 A. TUJUAN KEGIATAN Penilaian Keterampilan
BELAJAR 87 2. Memvalidasi Instrumen
44 B. URAIAN MATERI Penilaian Keterampilan
45 1. Perencanaan Penilaian 88 3. Uji Coba dan Analisis
Pengetahuan Hasil Uji Coba
48 2. Penyusunan Instrumen 89 4. Revisi Instrumen
Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan
60 3. Uji Coba dan Analisis 90 C. LATIHAN
Hasil Uji Coba 91 D. RANGKUMAN
66 4. Revisi Instrumen 91 E. EVALUASI
Penilaian Pengetahuan 91 F. GLOSARIUM
67 C. LATIHAN 92 G. DAFTAR PUSTAKA
67 D. RANGKUMAN 93 H. LAMPIRAN
68 E. EVALUASI
68 F. GLOSARIUM

6 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bagian I

Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran dan penilaian hasil belajar merupakan komponen
esen­sial dalam implementasi Kurikulum 2013. Keberhasilan pem­
belajaran dapat diketahui melalui penilaian. Hasil penilaian juga di­
gunakan untuk menyempurnakan pembelajaran. Keterpaduan dan
kefektivan pembelajaran dan penilaian sangat besar pengaruhnya
dalam keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013
tingkat SMP pada tahun 2014 menunjukkan bahwa salah satu ke­
sulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
adalah dalam melaksanakan penilaian hasil belajar. Sekitar 60%
respon­den pendidik menyatakan bahwa mereka belum dapat me­
rancang, mengembangkan instrumen, melaksanakan, mengolah,
melaporkan, dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Ke­
sulitan utama yang dihadapi pendidik: merumuskan indikator,
menyusun butir-butir instrumen, dan melaksanakan penilaian
sikap dengan berbagai macam teknik. Selain itu, banyak di antara
pendidik yang kurang percaya diri dalam melaksanakan penilaian
keterampilan. Mereka belum sepenuhnya memahami bagaimana
menyusun instrumen dan rubrik penilaian keterampilan.
Kesulitan lain yang banyak dikeluhkan pendidik berkaitan
dengan penulisan deskripsi capaian aspek sikap, aspek pengeta­
huan, dan aspek keterampilan. Di samping itu, sejumlah pendidik
mengaku bahwa mereka belum percaya diri dalam mengembang­kan

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 7


butir-butir soal pengetahuan. Mereka kurang memahami bagaimana
merumuskan indikator dan menyusun butir-butir soal untuk penge­
tahuan faktual, konseptual, prosedural, dan meta­kognitif yang di­
kombinasikan dengan keterampilan berpikir tingkat rendah hingga
tinggi.
Berkaitan dengan permasalahan kurangnya penguasaan pendi­
dikan dalam penilaian hasil belajar, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah mengembangkan Panduan Penilaian pada
Sekolah Menengah Pertama. Secara substantif, panduan tersebut
memuat konsep penilaian, perencanaan penilaian, pengembangan
instrumen, pelaksanaan penilaian, pengolahan dan pemanfaatan
hasil penilaian. Di samping itu, dibahas pula cara pengisian rapor.
Untuk melengkapi isi panduan tersebut, dikembangkan modul
pengembangan instrumen penilaian untuk empat mata pelajaran,
yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Pem­
bahasan materi pengembangan instrumen dalam modul ini dilaku­
kan secara teknis dan runtut sehingga para pendidikan diharapkan
dapat lebih mudah dalam memahami, dan mengaplikasikannya
sesuai mata pelajaran.

B. TUJUAN PENYUSUNAN PANDUAN


Modul pengembangan instrumen penilaian ini memfasilitasi
pendidik dan pihak-pihak terkait dengan hal-hal berikut.
1. Meningkatkan penguasaan tentang konsep dan mekanisme
pengembangan instrumen penilaian.
2. Merencanakan penilaian hasil belajar pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3. Mengembangkan kisi-kisi penilaian sesuai Kompetensi
Dasar pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Menyusun butir-butir instrumen sesuai kisi-kisi penilaian
pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Melakukan telaah terhadap butir-butir instrumen penilaian.
6. Melakukan validasi instrumen, baik secara rasional mau­
pun empiris.
7. Menyempurnakan instrumen penilaian pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

8 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


C. RUANG LINGKUP
Modul ini mencakup: dasar-dasar penilaian, perencanaan pe­
nilaian, pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Di samping itu, memuat contoh pengembangan
instrumen secara rinci untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.

D. SASARAN PENGGUNA PANDUAN

Modul ini diperuntukkan terutama bagi:

01 02 03
Pendidik SMP sebagai Kepala sekolah dan Pihak-pihak lain yang
pedoman dalam meren- pengawas untuk merancang terkait dengan penilaian
canakan dan mengembangkan program supervisi pen- pencapaian kompetensi
instrumen penilaian pada didikan yang berkaitan peserta didik.
aspek sikap, pengetahuan, dengan penilaian oleh
dan keterampilan. pendidik di sekolah.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen­
didikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta­
hun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diu­
bah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
45, Tambah­an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670).

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 9


3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Lembaga Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 8).
4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kemente­
rian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 15).
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum Tahun 2013.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemen­
terian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pen­
didik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

10 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bagian II
Dasar-Dasar Penilaian
oleh Pendidik

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 1, Anda diharap­
kan dapat:
1. menjelaskan pengertian penilaian hasil belajar dengan
kata-kata sendiri;
2. menjelaskan fungsi dan tujuan penilaian;
3. menguraikan cakupan penilaian oleh pendidik;
4. menguraikan pendekatan penilaian assessment of learn-
ing, assessment for learning, dan assessment as learning;
5. menerapkan prinsip-prinsip penilaian dalam penyusu­
nan instrumen penilaian;
6. memilih teknik dan instrumen penilaian yang sesuai
dengan bentuk-bentuk penilaian oleh pendidik;
7. menguraikan prosedur penilaian hasil belajar oleh pen­
didik.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke­
budayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah, Penilaian Hasil Belajar oleh Pendi­
dik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengeta­

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 11


huan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sis­tematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan eva­
luasi hasil belajar. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan
secara berkesinambungan.
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk meman­
tau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi ke­
butuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinam­
bungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk
memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk menge­
tahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan
penguasaan kompetensi, menetapkan program perbaikan atau
pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan
memperbaiki proses pembelajaran.
Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
meliputi: formatif, dan sumatif.

Fungsi Formatif digunakan untuk memperbai­


ki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam
sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada se­tiap
kegiatan penilaian selama proses pembelajaran
dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kuri­
kulum 2013. Hasil dari kajian terhadap kekurang­
an peserta didik digunakan untuk memberikan
pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta
proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya.

Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan


keberhasilan belajar peserta didik pada KD ter­
tentu, akhir suatu semester, satu tahun pembe­
lajaran, atau masa pendidikan di satuan pendi­
dikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini di­
gunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan
seorang peserta didik.

12 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


3. Cakupan Aspek Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Berikut adalah rincian singkat
cakupan penilaian masing-masing aspek.

1
SIKAP

Penilaian sikap dilakukan untuk


mengetahui tingkat perkembangan
sikap spiritual dan sikap sosial siswa.

2
PENGETAHUAN

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk


mengetahui tingkat penguasaan ke-
cakapan berpikir siswa.

3
KETERAMPILAN

Menilai kemampuan siswa me-


nerapkan pngetahuan dalam
melakukan tugas tertentu.

a. Sikap
Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Per­
mendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan un­
tuk mengetahui tingkat perkembangan sikap spiritual dan sikap so­
sial siswa. Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016,
sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketakwaan.
Sementara itu, sikap sosial mencakup kejujuran, kedisiplinan, ke­
santunan, kepercayaan diri, kepedulian (toleransi, kerjasama, dan
gotong-royong), dan rasa tanggung-jawab. Namun demikian, se­
kolah dapat menambah butir-butir nilai sikap spiritual dan sikap
sosial tersebut sesuai visi dan tujuan sekolah sebagaimana dican­
tumkan dalam KTSP sekolah yang bersangkutan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pela­
jaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn memiliki KD-

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 13


KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2. Butir-butir nilai sikap spi­
ritual maupun sikap sosial pada kedua mata pelajaran tersebut selalu
dikaitkan dengan substansi tertentu. Oleh karena itu, penilaian pe­
merolehan butir-butir nilai sikap pada kedua mata pelajar­an terse­
but dikaitkan dengan substansi yang dipelajarinya. Hal ini berbeda
dengan penilaian sikap pada mata pelajaran lainnya yang TIDAK
terkait dengan substansi tertentu karena tidak memiliki KD-KD
sikap spiritual maupun sosial.
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemer­
olehan nilai-nilai spiritual maupun sosial–apakah pada tahap me­
nerima, menanggapi, menghargai, menghayati, atau mengamalkan
nilai-nilai. Seorang siswa dikatakan pada tahap menerima nilai apa­
bila yang bersangkutan bersedia menerima suatu nilai dan membe­
rikan perhatian terhadap nilai tersebut. Sementara itu, seorang siswa
pada tingkat menanggapi nilai ketika siswa tersebut mau merespon
secara positif terhadap suatu nilai dan ada rasa puas dalam mem­
bicarakan nilai tersebut. Selanjutnya, siswa mencapai tahap meng­
hargai nilai apabila siswa menganggap nilai tersebut baik, menyukai
nilai tersebut, dan berkomitmen terhadap nilai tersebut. Siswa dika­
takan telah pada tahap menghayati nilai ketika dia telah memasuk­
kan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya. Akhirnya,
siswa disebut telah mengamalkan nilai apabila yang bersangkutan
telah menjadikan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir,
berkata, berkomunikasi, dan bertindak.
b. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kecakapan berpikir siswa dalam dimensi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif. Kemampuan
proses berfikir yang dimaksud, berturut-turut dari yang rendah ke
tinggi, meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Proses berfikir mengingat, mema­
hami, dan menerapkan dikategorikan sebagai kecakapan berfikir
tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills) sementara menganal­
isis, mengevaluasi, dan mencipta dikelompokkan kecakapan ber­
fikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Penilaian harus
mencakup semua dimensi pengetahuan dengan seluruh tingkatan

14 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


kecakapan berfikir tersebut sesuai dengan tuntutan indikator pen­
capaian kompetensi yang telah dengan benar dirumuskan (diturun­
kan) dari KD.
c. Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan da­
lam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampi­
lan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian
praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian porto­
folio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai
dengan karakteristik KD pada KI-4.

4. Pendekatan Penilaian
Selama ini, penilaian dilakukan cenderung untuk mengukur ha­
sil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan
seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajar­
an. Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian
hasil belajar, justru yang lebih penting adalah bagaimana penilaian
mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses be­
lajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan,
yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assess-
ment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as
learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan
setelah proses pembelajaran selesai. Proses pembelajaran sele­
sai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap pendidik
melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan penga­
kuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran
selesai, berarti pendidik tersebut melakukan assessment of learning.
Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk pe­
nilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian hasil
belajar).
Assessment for learning dilakukan selama proses pembela­
jaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Dengan assessment

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 15


for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap
proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menen­
tukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat
dimanfaatkan oleh pendidik untuk meningkatkan performan
dalam memfasilitasi peserta didik. Berbagai bentuk penilaian
formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis me­
rupakan contoh-contoh assessment for learning (penilaian untuk
proses belajar).
Assessment as learning memiliki fungsi yang mirip dengan as-
sessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilak­
sanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya,
assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman un­
tuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assess-
ment as learning. Dalam assessment as learning peserta didik juga
dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria,
maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui
dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian
belajar yang maksimal.
Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan
oleh pendidik dibandingkan assessment for learning dan assess-
ment as learning. Penilaian pencapaian hasil belajar seharusnya
lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning dibandingkan assessment of learning, sebagaimana ditun­
jukkan gambar di bawah ini.

OF

FOR
ASSESMENT
AS
LEARNING

Gambar 2.1. Proporsi assessment as, for, dan of learning


(Diolah kembali dari sumber gambar www.etec.ctlt.ubc.ca)

16 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


5. Prinsip Penilaian
Penilaian harus memberikan hasil yang dapat diterima oleh
semua pihak, baik yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain
yang akan menggunakan hasil penilaian tersebut. Hasil penilaian
akan akurat bila instrumen yang digunakan untuk menilai, pro­
ses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektivitas penilai
dapat dipertanggungjawab­kan. Untuk itu perlu dirumuskan prin­
sip-prinsip penilaian yang dapat menjaga agar orientasi penilaian
tetap pada framework atau rel yang telah ditetapkan.
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

a. Sahih
Agar penilaian sahih (valid) harus dilakukan berdasar pada
data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Untuk mem­
peroleh data yang dapat mencerminkan kemampuan yang diukur
harus digunakan instrumen yang sahih juga, yaitu instrumen yang
mengukur apa yang seharusnya diukur.
b. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena
itu perlu dirumuskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat
menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir subjektivitas.
Apalagi penilaian kinerja yang memiliki cakupan, otentisitas, dan
kriteria penilaian sangat kompleks. Untuk penilai lebih dari satu
perlu dilihat reliabilitas atau konsistensi antar penilai (interrater
reliability) untuk menjamin objektivitas setiap penilai.
c. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat isti­
adat, status sosial ekonomi, gender, dan hal-hal lain. Perbedaan
hasil penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya
capaian belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai.
d. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan
proses untuk mengetahui apakah suatu kompetensi telah tercapai?
Kompetensi tersebut dicapai melalui serangkaian aktivitas pem­
belajaran. Karena itu penilaian tidak boleh terlepas apalagi me­

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 17


lenceng dari pembelajaran. Penilaian harus mengacu pada proses
pembelajaran yang dilakukan.
e. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas,
dan dapat diketahui oleh siapapun. Dalam era keterbukaan seperti
sekarang, pihak yang dinilai dan pengguna hasil penilaian berhak
tahu proses dan acuan yang digunakan dalam penilaian, sehingga
hasil penilaian dapat diterima oleh siapa pun.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, un­
tuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik atau pe­
serta didik. Instrumen penilaian yang digunakan, secara konstruk
harus merepresentasikan aspek yang dinilai secara utuh. Penilaian
dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen, diselenggarakan
sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan pendekat­an
assessment as learning, for learning, dan of learning secara propor­
sional.
g. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali
dengan pemetaan. Dilakukan identifikasi dan analisis KD (kom­
petensi dasar), dan indikator ketercapaian KD. Berdasarkan hasil
identifikasi dan analisis tersebut dipetakan teknik penilaian, ben­
tuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.
h. Beracuan kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan
acuan kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang peserta didik
telah kompeten atau belum bukan dibandingkan terhadap capa­
ian teman-teman atau kelompoknya, melainkan dibandingkan
terhadap kriteria minimal yang ditetapkan. Peserta yang sudah
mencapai kriteria minimal disebut tuntas, dapat melanjutkan
pembelajar­an untuk mencampai kompetensi berikutnya, sedang­
kan peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib
menempuh remedial.

18 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


i. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi
bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka,
sebagaimana telah diuraikan di atas. Bahkan perlu dipikirkan kon­
sep meaningfull assessment. Selain dipertanggung­jawab­kan teknik,
prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawab­
kan kebermaknaan­nya bagi peserta didik dan proses belajarnya.

6. Teknik Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai ins­
trumen penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan
atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penu­
gasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar.
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pen­
didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi. Peserta
didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedi.
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik
lainnya yang relevan, Teknik penilaian observasi dapat menggunakan
instrumen berupa lembar observasi, atau buku jurnal (yang selanjut­
nya disebut jurnal). Teknik penilaian lain yang dapat digunakan ada­
lah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian diri dan pe­
nilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan
sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pen­
didik. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik di­sampaikan
dalam bentuk predikat atau deskripsi.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendi­
dik dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karak­
teristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran yang
akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam proses pe­
nilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan ada­

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 19


lah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Hasil penilaian pencapaian
pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/
atau deskripsi.
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat
dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, pe­
nilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik
penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karak­
teristik KD pada KI-4. Hasil penilaian pencapaian keterampilan oleh
pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

7. Prosedur Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik


Secara umum, prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik
mencakup:

Pelaporan dan Pemanfaatan


Hasil Penilaian

Pengolahan, Analisis,
dan Interpretasi Hasil Penilaian

Pelaksanaan Penilaian

Penyusunan
Rencana Penilaian

20 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


a. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan kegiatan pe­
rancangan penilaian yang dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilak­
sanakan. Perencanaan dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian
dan KD tertentu akan dinilai menggunakan bentuk apa, teknik apa,
berapa frekuensinya, untuk apa pemanfaatannya, serta bagaimana
tindak lanjutnya. Perencanaan penilaian tersebut harus dilaksanakan
secara sistematis agar tujuan dapat tercapai. Perancangan penilaian
dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) berdasarkan silabus. Langkah-langkah penting dalam peren­
canaan penilaian meliputi: Menetapkan Tujuan Penilaian, menentu­
kan Bentuk Penilaian, Memilih Teknik Penilaian, menyusun kisi-kisi,
Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal, me­
nyusun pedoman penskoran.
b. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan pe­
nilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan ber­
dasarkan pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik
sebagaimana yang tercantum dalam program semester dan program
tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian, terutama
untuk penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan terdiri dari
pelaksanaan penilaian harian (PH) dan penilaian tengah semester
(PTS). Penilaian harian dilaksanakan setelah serangkaian kegiatan
pembelajaran berlangsung sebagaimana yang direncanakan dalam
RPP. Penilaian tengah semester (PTS) merupakan kegiatan penilaian
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata
pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu.
Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut.
Frekuensi penilaian yang dilakukan oleh pendidik ditentukan
berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya dicantumkan
dalam program tahunan dan program semester. Penentuan frekuen­
si penilaian tersebut didasarkan pada analisis KD. KD-KD “gemuk”
dapat dinilai lebih dari 1 (satu) kali, sedangkan KD-KD “kurus” dapat
disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama. Dengan de­
mikian frekuensi dalam penilaian atau ulangan dalam satu semester
dapat bervariasi tergantung pada tuntutan KD dan hasil pemetaan
oleh pendidik.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 21


Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses
pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran,
guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama peserta didik
di luar jam pelajaran). Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan
secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap spiritual
dan sosial di dalam kelas maupun diluar jam pembelajaran dilaku­
kan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Guru mata
pelajar­an, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap
spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang san­
gat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku terse­
but teramati atau menerima laporan tentang perilaku peserta didik.
c. Pengolahan Hasil Penilaian
Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/
perkembangan sikap selama satu semester:
1. Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada jur­
nal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial
(apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2. Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap
sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta
didik.
3. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpul­
kan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.
4. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi.

Pada penilaian pengetahuan, nilai pengetahuan diperoleh dari ha­


sil penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), dan pe­
nilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik
penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD). Penulisan capaian
pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan
deskripsi.
Pada penilaian keterampilan, Nilai keterampilan diperoleh dari

22 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan portofolio. Hasil pe­
nilaian dengan teknik praktik dan proyek dirata-rata untuk mem­
peroleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Se­
perti pada pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
d. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian
Berdasarkan pengolahan hasil penilaian, pendidikan membuat
laporan hasil penilaian. Hasil penilaian dapat berupa rekap nilai pe­
serta didik, dan atau nilai pada masing-masing lembar jawabannya,
atau bentuk lain sesuai dengan tujuannya. Rekap nilai atau lembar
jawaban sangat diperlukan bagi peserta didik untuk mengetahui
materi yang sudah dikuasai, dan materi yang belum dikuasainya
sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk belajar lebih sung­
guh-sungguh. Pelaporan hasil penilaian juga dalam bentuk rapor un­
tuk setiap semester.
Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
dan perkembangan peserta didik. Di samping itu hasil penilaian
dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada
satuan pendidikan. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentu­
kan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan,
orang tua, peserta didik, maupun pemerintah.
Hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung ke­
pada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
peserta didik (assessment as learning), pendidik (assessment for learn-
ing), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung
(melalui PH/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali pro­
gram pembelajaran (PTS), atau setelah selesai program pembelajaran
selama satu semester (PAS). Penilaian yang dilakukan oleh pendidik
dengan tujuan untuk memperoleh nilai guna pengisian rapor, maka
penilaian ini merupakan assessment of learning.
Hasil analisis penilaian pengetahuan berupa informasi tentang pe­
serta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial,
sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan
pengayaan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 23


C. RANGKUMAN
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpul­
an informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik da­
lam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuh­
an perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk memenuhi
fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Penilaian hasil belajar
oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan as­
pek keterampilan. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga
pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembela­
jaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip: Sahih, objektif,
adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sis­
tematis, beracuan kriteria, dan akuntabel. Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian berupa
tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan ben­
tuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
Secara umum, prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik
mencakup: a. Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) me­
netapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun, 2) menyusun kisi-kisi penilaian, 3) membuat instrumen
penilaian berikut pedoman penilaian, dan 4) melakukan analisis
kualitas instrumen; b. Pelaksanaan Penilaian; c. Pengolahan, Ana­
lisis, dan Interpretasi hasil penilaian; d. Pelaporan, dan Peman­
faatan hasil penilaian.

D. EVALUASI
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi di modul
ini, kerjakan latihan berikut.

24 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


1. Jelaskan pengertian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
2. Apa fungsi penilaian hasil belajar?
3. Jelaskan cakupan penilaian hasil belajar
4. Uraikan prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik

E. GLOSARIUM
• Indeks daya pembeda: gambaran kemampuan tes dalam membe­
dakan peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes
yang berkemampuan rendah
• Tes lisan: bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik
dalam bentuk bahasa lisan
• Tes tertulis: kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta di­
dik dalam bentuk tulisan
• Kriteria Ketuntasan Minimal: kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan
Pendidikan

F. DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Bela­
jar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidik.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 (Lampiran
KI dan KD Mata Pelajaran IPA SMP).
Pusat Penilaian Pendidikan. 2015. Pedoman Teknis Penilaian hasil
Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013. Balitbang. Kemendikbud.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 25


G. LAMPIRAN
Lampiran 1: Kunci Jawaban Evaluasi
1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengum­
pulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ke­
terampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi
hasil belajar.
2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah untuk me­
mantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan men­
deteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif
dalam penilaian.
3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
4. Secara umum, prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik
mencakup:
a. Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) menetap­
kan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun, 2) menyusun kisi-kisi penilaian, 3) membuat instru­
men penilaian berikut pedoman penilaian, dan 4) melaku­
kan ana­lisis kualitas instrumen; b. Pelaksanaan Penilaian; c.
Pengolah­an, Analisis, dan Interpretasi hasil penilaian; d. Pela­
poran, dan Pemanfaatan hasil penilaian.

26 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bagian III
Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap

PENGEMBANGAN INSTRUMEN penilaian sikap merupakan langkah


penting dalam penilaian pada pembelajaran bahasa Indonesia secara
keseluruhan. Sesuai dengan penjelasan dalam bab sebelumnya, ber­
dasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, tentang Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), KD dari KI 1 dan KI 2 hanya ada
pada mata pelajaran PABP dan PPKn, sedangkan pada mata pelajaran
lainnya tidak dikembangkan dalam KD. Berkaitan dengan hal tersebut,
mungkin muncul pertanyaan, “Bagaimana guru mata pelajaran selain
PABP dan PPKn dapat menyusun instrumen penilaian sikap yang tepat?”

Marilah kita cermati ilustrasi berikut ini.

Bu Irma, seorang guru Bahasa Indonesia telah melakukan


penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian
akhir tahun. Hasil yang diperoleh ternyata rata-rata nilai
pada predikat cukup hingga baik. Akan tetapi, Bu Irma
merasa tidak puas karena dalam proses pembelajaran
sehari-hari, Bu Irma mengetahui bahwa beberapa anak
tidak jujur dalam mengerjakan tugas dan jarang mengum­
pulkan tugas. Bahkan ada beberapa anak ada yang pada
pertemuan tertentu tidak mengikuti pelajaran. Berdasar-
kan hal tersebut, perlukah ada penilaian sikap dalam
pembelajar­an bahasa Indonesia? Bagaimanakah mengem-
bangkan instrumen penilaian sikap yang tepat?

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 27


Ilustrasi di atas menggambarkan pentingnya seorang guru mem­
perhatikan perkembangan sikap siswanya. Sebagai seorang guru, kita
perlu mengetahui pencapaian kompetensi sikap siswa dengan teknik
dan bentuk penilaian yang tepat. Sesuai dengan Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, penilaian sikap dilakukan
melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang sesuai.
Berdasarkan hal tersebut, maka pada kegiatan belajar ini akan dipelajari
tentang pengembangan instrumen penilaian sikap sesuai dengan keten­
tuan tersebut pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

A. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR


Setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 3, Anda diharap­
kan dapat:
1. merencanakan penilaian sikap;
2. menyusun instrumen penilaian sikap;
3. menggunakan instrumen penilaian sikap;
4. merancang kegiatan tindak lanjut penilaian sikap;
5. merevisi instrumen penilaian sikap dengan tepat.

B. URAIAN MATERI
1. Perencanaan Penilaian Sikap
Sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya tentang tahap
pengembangan instrumen, untuk menyusun instrumen penilaian
sikap yang tepat perlu dilakukan perencanaan. Perencanaan da­
lam penilaian sikap meliputi beberapa tahap. Tahap pertama ada­
lah menentukan tujuan penyusunan instrumen penilaian sikap.
Tujuan yang dimaksud adalah menyusun instrumen yang dapat
digunakan guru untuk mengamati sikap atau perilaku siswa yang
muncul selama proses pembelajaran dan untuk membantu guru
dan siswa menumbuhkan, mengembangkan dan menguatkan
nilai sikap/karakter. Sikap yang dinilai adalah sikap spiritual dan
sikap sosial yang muncul selama pembelajaran di kelas maupun
di luar kelas.
Tahap kedua adalah melakukan analisis KI dan atau analisis
butir nilai sikap yang terkandung dalam visi dan misi sekolah. Hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui butir sikap/karakter yang
wajib ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran dan pada akhir­
nya menjadi acuan penilaian. Contoh analisis butir sikap dari KI
dan visi sekolah dicontohkan dalam tabel 1 berikut.

28 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Tabel 1. Analisis Butir Sikap dalam KI dan Visi Sekolah

Semua butir sikap tersebut akan dikembangkan dalam proses pem­


belajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Pada pelaksanaan proses
pembelajaran perlu ditentukan butir sikap yang akan dikembangkan se­
bagai fokus pengembangan nilai sikap. Pemilihan butir sikap yang akan
dikembangkan pada proses pembelajaran disesuaikan dengan muatan
pada KD-3 (pengetahuan) dan KD-4 (keterampilan) yang akan dibela­
jarkan.
Langkah selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi penilaian sikap yang
memuat Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), butir nilai
sikap, teknik penilaian dan instrumen penilaian.
Tahap berikutnya adalah menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi dalam pe­
nilaian sikap disusun dengan mengacu pada KI 1, KI 2 dan atau Visi
dan Misi sekolah. Dalam kisi-kisi yang disusun, guru mencantumkan
teknik dan bentuk instrumen tanpa perlu merumuskan indikator.
Misalkan akan dibuat perencanaan penilaian sikap untuk KD 3.10
Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
Berdasarkan KD tersebut direncanakan penilaian sikap yang sesuai
sebagai berikut.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 29


CONTOH PERENCANAAN PENILAIAN SIKAP UNTUK SMP
KELAS VII

Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Sikap pada KD 3.10 Bahasa Indonesia


Kelas VII Semester 1

Butir sikap hasil analisis pada Tabel 1 yang sesuai dengan muatan KD
3.10 dan KD 4.10 adalah kejujuran dan tanggung jawab. Sikap tersebut
dipilih disesuaikan dengan karakter yang harus muncul dalam konsep
telaah struktur dan kebahasaan serta pengungkapan gagasan, perasaan,
pesan dalam bentuk puisi rakyat yaitu kejujuran dalam melakukan te­
laah struktur dan kebahasaan. Butir sikap tanggung jawab juga dipilih
karena setelah melakukan telaah struktur dan kebahasaan, maka siswa
mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat
sebagai salah satu bentuk tanggung jawab siswa setelah melakukan te­
laah struktur dan kebahasaan. Fokus nilai sikap tersebut dicantumkan
dalam RPP sehingga perencanaan kegiatan pembelajaran akan mem­
fasilitasi pengembangan nilai-nilai sikap tersebut.
Sikap-sikap yang lain juga tetap dikembangkan dalam rangkaian
kegiatan pembelajaran, namun butir-butir sikap yang dipilih adalah
fokus pengembangan sikap yang dikembangkan dalam pembelajaran
pada KD tersebut. Pada kondisi di atas, sikap-sikap yang dinilai dengan

30 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


menggunakan jurnal tidak hanya pada kedua sikap yang dikuatkan na­
mun pada semua sikap yang muncul.

2. Penyusunan Instrumen Penilaian Sikap


Langkah berikutnya adalah dalam pengembangan instrumen pe­
nilaian sikap adalah menyusun instrumen penilaian sikap berdasar­
kan perencanaan penilaian di atas. Pada perencanaan penilaian sikap
di atas (Tabel 2) ditetapkan teknik penilaian sikap adalah dengan
observasi/pengamatan dan bentuk instrumen penilaian sikap adalah
jurnal. Dalam Kurikulum 2013 disebutkan bahwa jurnal merupakan
instrumen utama penilaian sikap dan dapat didukung dengan teknik
lain berupa lembar penilaian diri dan lembar penilaian antarteman.
a. Jurnal
Jurnal berisi catatan kejadian selama melakukan pengamatan
terhadap sikap siswa. Catatan tersebut meliputi semua butir sikap
yang akan dikembangkan dalam pembelajaran, baik yang menja­
di fokus maupun yang bukan. Guru diharapkan sudah memiliki
rambu-rambu terkait sikap siswa yang sesuai dengan butir sikap
yang akan dikembangkan, sehingga ketika menemui pe­ rilaku
siswa yang sesuai dengan rambu-rambu tersebut guru dapat
menuliskannya di dalam jurnal. Data yang dituliskan pada jurnal
antara lain, waktu pengamatan, nama siswa, perilaku yang mun­
cul, butir nilai sikap dan tindak lanjut.

Tabel 3. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 31


Dalam pelaksanaan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap,
diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik, se­
hingga “jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang
baik” maka sikap peserta didik tersebut dianggap “baik”, sesuai
dengan rambu-rambu butir sikap yang diharapkan. Sedangkan
“peri­laku sangat baik atau kurang baik” yang dijumpai di kelas se­
lama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal guru mata pelajaran.

b. Penilaian diri
Jurnal yang sudah dibuat oleh guru dapat dilengkapi dengan
Lembar Penilaian Diri. Dalam penilaian sikap, Penilaian Diri
merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri (siswa) dengan
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam ber­
perilaku. Dengan kata lain instrumen penilaian diri merupakan
ungkapan refleksi siswa atas respon guru terhadap sikap atau peri­
laku yang dimunculkan siswa. Fungsi instrumen penilaian diri
dalam penilaian sikap siswa, bagi guru sebagai bahan konfirmasi
hasil observasi yang dilakukan, bagi siswa sebagai bahan refleksi
siswa atas perilaku yang mereka tunjukkan dalam pembelajaran
Instrumen penilaian diri merupakan ungkapan refleksi siswa
atas respon guru terhadap sikap atau perilaku yang dimunculkan
siswa. Berikut adalah contoh instrumen penilaian diri.

Petunjuk:
Lakukan penilaian terhadap dirimu sendiri tentang sikap atau
perilaku selama proses pembelajaran.
Nama: ................................................
Selama proses pembelajaran selama ini, saya merasa ...................
............................................................................................................
Sikap baik yang belum saya lakukan selama proses pembelajaran
adalah .................................................................................................
.............................................................................................................
Untuk pembelajaran saya berikutnya, saya akan .............................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

32 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


c. Penilaian antarteman
Seperti halnya dalam penilaian diri, jurnal yang telah dibuat
guru juga dapat dilengkapi dengan lembar penilaian antarteman
sebagai instrumen pendukung. Penilaian antarteman dalam pe­
nilaian sikap merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh
seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang lain terkait dengan
sikap/perilaku siswa yang dinilai. Seperti halnya penilaian diri,
fungsi instrumen penilaian antarteman dalam penilaian sikap
adalah sebagai data konfirmasi hasil observasi yang dilakukan
oleh guru. Selain itu penilaian antar teman juga berfungsi untuk
menumbuhkan nilai-nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai antarteman.
Instrumen penilaian antarteman merupakan ungkapan
pengaku­an siswa atas perilaku positif yang ditunjukkan oleh siswa
lain. Berikut adalah contoh instrumen penilaian antarteman.

Petunjuk:
Tuliskan sikap-sikap positif yang ditunjukkan oleh teman-temanmu
selama proses pembelajaran.

Perilaku baik yang ditunjukkan oleh teman-teman saya adalah se-


bagai berikut

3. Penggunaan Instrumen Penilaian Sikap


Hal yang perlu diperhatikan setelah instrumen penilaian ter­
susun adalah bagaimana guru dapat menggunakan instrumen
tersebut dengan benar. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan guru dalam menggunakan instrumen atau saat
melakukan penilaian sikap.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 33


a. Jurnal
Jurnal adalah instrumen utama yang digunakan dalam teknik
observasi penilaian sikap. Jurnal wajib dibawa guru pada saat
pembelajaran berlangsung. Ketika guru menjumpai perilaku
siswa yang dianggap menonjol, maka sesegera mungkin perilaku
tersebut ditulis dalam jurnal.
Data yang dapat dituliskan pada jurnal adalah waktu pengamat­
an atau saat munculnya perilaku yang menonjol atau perubah­an
perilaku menjadi lebih baik, nama siswa, perilaku yang muncul,
butir nilai sikap dan tindak lanjut. Agar jurnal dapat dimanfaatkan
secara efektif, maka dapat dilakukan langkah-langkah pengisi­an
jurnal sebagai berikut.

Petunjuk pengisian jurnal:


1) Tentukan periode pengamatan yang akan Anda. Periode pen-
gamatan bisa dalam kurun waktu 1 bulan, 3 bulan atau 1 semester
sesuai dengan kebutuhan Anda.
2) Pada kolom ‘waktu’, tuliskan tanggal dan hari munculnya perilaku
yang perlu dicatat.
3) Pada kolom ‘perilaku’, tuliskan perilaku siswa yang dianggap san-
gat baik dan/atau kurang baik (menonjol) atau perubahan perilaku
siswa yang menjadi lebih baik (sesuai harapan) saat pengamatan.
Perilaku sangat baik atau kurang baik (menonjol) yang dimaksud,
tidak terbatas pada perilaku yang menjadi fokus penguatan karak-
ter sebagaimana disebutkan dalam RPP, tetapi mencakup semua
perilaku yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Selama pengamatan, perilaku siswa yang baik (tidak menonjol) ti-
dak perlu dicatat di dalam jurnal, karena diasumsikan tidak diper-
lukan penanganan khusus oleh guru. Perubahan perilaku menjadi
lebih baik (sesuai harapan) pada diri siswa yang pernah menun-
jukkan perilaku kurang baik pada saat tertentu perlu dicatat pada
jurnal
4) Dalam kolom ‘butir sikap’, tuliskan karakter yang sesuai dengan
sikap yang menonjol positif ATAU menonjol negatif.
5) Pada kolom ‘tindak lanjut’, tuliskan tindakan (treatment) yang
dilakukan guru sebagai respon terhadap perilaku siswa yang mun-
cul. Contoh tindakan (treatment) yang dilakukan guru dapat berben-
tuk pujian untuk perilaku yang sangat baik dan berupa pendekatan
personal dalam bentuk pertanyaan reflektif dan/atau teguran per-
sonal bersifat mendidik untuk perilaku yang kurang baik.
Berikut ini adalah contoh jurnal yang sudah dilengkapi dengan data
sesuai hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru selama proses pem­
belajaran dalam kurun waktu 3 bulan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 35


Respons berupa pujian diberikan sebagai bentuk penghargaan
pada siswa, sekaligus sebagai usaha guru untuk memunculkan se­
cara eksplisit (mensosialisasikan) rambu-rambu (guidelines) dari
karakter yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam diri
setiap siswa.
Dengan selalu menyempatkan memberi pujian pada siswa
yang menunjukkan prilaku ideal (sangat baik), diharapkan semua
siswa akan mengenali atau memahami rambu-rambu nilai sikap/
karakter yang seharusnya mereka tumbuh kembangkan. Dengan
mengenali rambu-rambu tersebut mereka akan mampu menu­
liskan komentar/penilaian sikap terhadap diri sendiri dan atau
teman lain saat diminta melakukan penilaian sikap dengan teknik
penilaian diri dan penilaian antarteman.
b. Lembar Penilaian Diri
Jurnal yang sudah dibuat guru dapat dilengkapi dengan lem­
bar penilaian diri sebagai instrumen pendukung penilaian sikap.
Pengisian data pada lembar penilaian diri dilakukan oleh siswa.
Instrumen ini berfungsi untuk mendukung objektivitas penilaian
sikap yang dilakukan oleh guru menggunakan instrumen utama
yaitu jurnal dan untuk menjadi bahan refleksi siswa.
Data yang dapat dituliskan oleh siswa dalam lembar penilaian
diri dapat berupa pernyataan-pernyataan tentang sikap/karakter
yang menurut siswa tersebut sudah dimiliki, perlu dipertahankan
dan atau sikap yang belum dimiliki perlu ditumbuhkan.
c. Lembar Penilaian Antarteman
Selain lembar penilaian diri, instrumen pendukung lain untuk
penilaian sikap adalah lembar penilaian antarteman. Pe­ngisian
data pada lembar penilaian antar teman dilakukan oleh siswa
berdasarkan pengamatan pada siswa lain. Instrumen ini juga
berfungsi untuk mendukung objektivitas penilaian sikap yang
dilakukan oleh guru (jurnal) maupun oleh siswa sendiri (lembar
penilaian diri).
Data yang dapat dituliskan oleh siswa dalam lembar penilaian
antarteman dapat berupa pernyataan-pernyataan tentang sikap/
karakter yang menurut siswa tersebut sudah dimiliki, perlu diper­
tahankan dan atau sikap yang belum dimiliki yang perlu ditum­
buhkan pada diri siswa lain.

36 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


4. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil penilaian sikap pada periode tertentu, dapat
diketahui perkembangan sikap siswa, apakah ada peningkatan sikap
ataukah tetap atau bahkan terjadi penurunan kualitas sikap. Apapun
perkembangan sikap yang teramati, perlu dilakukan tindak lanjut
terhadap instrumen penilaian sikap yang telah dibuat. Jika perkem­
bangan sikap siswa menunjukkan peningkatan, maka hal-hal yang
sudah dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan penilaian sikap per­
lu dipertahankan dan jika perlu ditingkatkan kualitas dan kuanti­
tasnya.
Apabila perkembangan sikap menunjukkan tidak ada perubah­
an atau bahkan mengalami penurunan kualitas sikap, maka perlu
ada perbaikan pengembangan instrumen penilaian sikap. Ada ke­
mungkinan bahwa instrumen penilaian sikap tersebut kurang tepat.
Instrumen penilaian sikap yang menggunakan jurnal dengan teknik
observasi mengandung unsur subjektivitas cukup tinggi, sehingga
perlu ada konfirmasi terhadap kualitas instrumen penilaian sikap
guru.
Ada dua hal yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui
ketepatan penilaian sikap yang telah dilakukan, yaitu dengan lang­
kah-langkah sebagai berikut.
a. berdiskusi dengan teman sejawat terkait rambu-rambu nilai
sikap yang ditetapkan, dan
b. melakukan refleksi diri.
Berikut contoh lembar refleksi diri yang dapat Anda kembang­
kan sesuai kebutuhan.

Hal-hal yang sudah baik saya laksanakan adalah ....................


....................................................................................................
.............................................................................

Hal-hal yang belum baik saya laksanakan adalah


....................................................................................................
....................................................................................................

Agar perkembangan sikap siswa lebih baik, maka saya ...........


....................................................................................................
..............................................................................

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 37


Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan hasil reflek­
si diri, Anda dapat menentukan kegiatan tindak lanjut untuk per­
baikan instrumen penilaian Anda.
Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan berupa perbaikan pada
aspek-aspek yang berpengaruh pada pencapaian tujuan penilaian
sikap yaitu mengembangkan sikap (karakter) siswa. Aspek-aspek
tersebut antara lain:
a. pemahaman siswa terkait rambu-rambu nilai sikapyang
ditetapkan,
b. rancangan kegiatan belajar yang mengembangkan karakter
siswa,
c. kualitas respon guru terhadap perilaku siswa yang muncul, dan
d. sikap guru sebagai model pengembangan sikap.
Jika aspek-aspek tersebut dijaga kualitasnya dengan selalu
melakukan refleksi diri dan diskusi bersama teman sejawat, maka
akan dapat mengendalikan dan mempengaruhi perkembangan
karakter siswa menuju ke arah yang lebih baik.

C. LATIHAN
Untuk lebih memahami bagaimana merencanakan dan melaku­
kan penilaiaian sikap, kerjakan soal-soal latihan berikut!
1. Seorang guru akan membuat perencanaan pembelajaran dan pe­
nilaian untuk KD berikut.
a. Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu
dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah,
cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber
yang dibaca dan didengar.
b. Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat
musik daerah, cara embuat cinderamata, dan/atau kiliner khas
daerah) yang dibaca dan didengar.
Berdasarkan hal-hal di atas, jelaskan langkah-langkah pengem­
bangan instrumen sikap yang akan dilakukan oleh guru tersebut!

38 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


2. Perhatikan ilustrasi pembelajaran berikut!

Bu Irma sedang melakukan proses pembelajaran bahasa


Indonesia di kelas VII. Pada saat diskusi kelompok ada seo-
rang anak (Ani) duduk sendiri mengerjakan tugas. Di kelom-
pok lain, Ali terlihat serius berdiskusi memimpin teman se-
kelompoknya untuk menyelesaikan tugas. Saat penyampaian
hasil diskusi, kelompok Ali menunjukkan hasil yang sangat
baik.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, terlihat Budi dengan ke-
sadaran sendiri memungut kertas-kertas di lantai dan dengan
bahasa yang baik, dia mengajak teman-temannya untuk mer-
apikan kelas.

Jika Anda adalah Bu Irma, lakukan penilaian sikap dengan menu­


lis komentar pada jurnal penilaian sikap!

D. RANGKUMAN
Sesuai dengan Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian bahwa penilaian sikap dilakukan melalui ob­
servasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang sesuai, maka
instrumen penilaian sikap yang digunakan adalah jurnal dengan in­
strumen pendukung adalah penilaian diri dan penilaian antarteman.
Pengisian jurnal sangat dipengaruhi oleh pemahaman guru ten­
tang rambu-rambu nilai sikap. Agar tujuan penilaian sikap yaitu
mengembangkan sikap siswa dapat tercapai, maka guru juga per­
lu melakukan refleksi diri dan diskusi dengan teman sejawat terkait
keterlibatan dirinya sebagai guru dalam pengembangan sikap siswa
tersebut.

E. EVALUASI
Untuk mengetahui pemahaman guru terhadap materi di modul
ini, kerjakan latihan berikut!
1. Deskripsikan tahap perencanaan dalam pengembangan instru­
men sikap

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 39


2. Pada suatu saat, guru menjumpai seorang siswa bernama Beni
yang meninggalkan bungkus jajanannya di kursi depan kelas­
nya. Bagaimana Anda mengisi jurnal penilaian sikap?
3. Haruskah penilaian diri dan penilaian antar teman dilakukan?
Jelaskan jawaban Anda!
4. Bagaimana seorang guru mengetahui bahwa penilaian sikap
yang dilakukannya sudah tepat?
5. Jelaskan perlunya seorang guru menentukan tindak lanjut dan
merevisi instrumen penilaian sikap? Bagaimana perbaikan
tersebut dilakukan?

F. GLOSARIUM
• Rambu-rambu nilai sikap: tanda atau ukuran sikap seseorang
• Butir nilai sikap: sifat-sifat baik yang penting dan berguna bagi
manusia
• Jurnal: catatan harian untuk mengumpulkan informasi sikap siswa
• Penilaian diri: penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri
• Penilaian antarteman: penilaian yang dilakukan seseorang terha­
dap orang lain
• Refleksi: kegiatan untuk melihat kelebihan dan kekurangan diri
sendiri atas apa yang telah dilakukan

G. DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidik.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 (Lampiran
KI dan KD Mata Pelajaran IPA SMP).
Pusat Penilaian Pendidikan. 2015. Pedoman Teknis Penilaian hasil
Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013. Balitbang. Kemendikbud.
Claxton, Guy. 2006. Expanding the Capacity to Learn: A new end for
education? Opening Keynote Address British Educational Research
Assodiation Annual Conference. Versi elektronik.

40 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


H. LAMPIRAN
Lampiran 1: Kunci Jawaban Latihan (Petunjuk Penyelesaian)

Petunjuk untuk menjawab soal latihan adalah sebagai berikut.


1. Langkah-langkah pengembangan instrumen sikap.
a. Merencanaan penilaian sikap
1) Menentukan tujuan penilaian sikap: untuk mengembang­
kan karakter sikap
2) Analisis KI dan visi sekolah
3) Menyusun kisi-kisi
b. Menyusun instrumen penilaian sikap
Membuat jurnal penilaian sikap
c. Menggunakan instrumen penilaian sikap
Mengisi jurnal berdasarkan observasi/pengamatan
d. Menentukan kegiatan tindak lanjut
- Mengevaluasi perkembangan sikap siswa
- Menentukan kegiatan untuk meningkatkan perkembangan
siswa berdasarkan hasil evaluasi
e. Merevisi instrumen penilaian sikap
Memperbaiki pemahaman guru tentang rambu-rambu nilai
sikap yang ditetapkan
2. Lengkapi kolom-kolom jurnal penilaian sikap untuk siswa-siswa
berikut berikut!

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 41


Lampiran 2: Kunci Jawaban Evaluasi dan Saran Tindak Lanjut
Kunci jawaban evaluasi Anda adalah sebagai berikut.

No. Kunci Jawaban Skor

1. a. menentukan tujuan penilaian 1


b. melakukan analisis KI 1
c. menyusun kisi-kisi 1

Skor maksimum: 3
2. a. menuliskan tanggal kejadian: .... 2
b. menuliskan nama siswa: Beni 2
c. menuliskan deskripsi kejadian: tidak meletakkan bungkus 2
jajanannya di tempat sampah
d. menuliskan butir sikap: kepedulian 2
e. menuliskan tindak lanjut: ditegur dan diminta untuk membuangnya 2
di tempat sampah

(masing-masing poin jawaban skor 1)


Skor maksimum: 10
3. Tidak harus dilakukan, tetapi kedua penilaian tersebut merupakan data 3
pendukung sehingga sebaiknya dilakukan.

(masing-masing poin kata kunci skor 1)


Skor maksimum: 3
4. Dengan melakukan refleksi diri dan diskusi dengan teman sejawat 2
terkait penilaian sikap yang telah dilakukan.

(masing-masing poin kata kunci skor 1)


Skor maksimum: 2
5. Tujuan penilaian sikap adalah untuk mengembangkan karakter siswa. 2
Oleh karena itu jika hasil penilaian sikap kurang dapat mengembangkan
karakter siswa, maka instrumen harus diperbaiki. Perbaikan dilakukan
pada perubahan rambu-rambu (mindset) guru atas nilai suatu sikap.

(masing-masing poin kata kunci skor 1)


Skor maksimum: 2
Skor total: 20

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑ℎ


𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 = 𝑋𝑋 100
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚

Saran tindak lanjut:


Jika jawaban Anda masih banyak yang belum sesuai dengan kunci
jawaban atau nilai yang Anda peroleh masih di bawah 80, jangan
risau. Bacalah kembali bagian-bagian yang menurut Anda masih
perlu dipelajari secara cermat dan rinci. Diskusikan dengan teman
Anda agar diperoleh pemahaman yang lebih luas.

42 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bagian IV
Pengembangan Instrumen
Penilaian Pengetahuan

REKAN GURU yang hebat, pengembangan instrumen penilaian me­


rupakan langkah penting dalam penilaian pembelajaran. Begitu juga
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pengembangan instrumen
merupakan bagian tak terisahkan dengan perancangan pembelajaran.
Pada bagian ini Bapak/Ibu akan belajar mengembangkan instrumen
penilaian pengetahuan. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Ta­
hun 2016 tentang Standar Penilaian, penilaian pengetahuan dilakukan
melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompeten­
si yang dinilai. Oleh karena itu, pengembangan instrumen penilaian
penge­tahuan mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat hal terse­
but.

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 4, Anda diharapkan dapat:
1. merencanakan penilaian pengetahuan;
2. menyusun instrumen penilaian pengetahuan;
3. memvalidasi instrumen penilaian pengetahuan;
4. mengujicobakan dan menganalisis hasil uji coba instrumen
pengetahuan; serta
5. merevisi instrumen penilaian pengetahuan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 43


B. URAIAN MATERI

Perhatikan ilutrasi di bawah ini.

Bu Asma, seorang guru Bahasa Indonesia mengadakan pe-


nilaian harian (PH) untuk aspek pengetahuan dengan meng-
gunakan tes tertulis. Hasil tes menunjukkan bahwa lebih dari
85% siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Berdasarkan
hasil tes tersebut, mungkinkah salah satu penyebabnya ada-
lah kualitas tes yang disusun Bu Asma? Sudah tepatkah tes
yang dibuat Bu Asma untuk mengukur kemampuan siswan-
ya? Apakah soal-soal yang diteskan Bu Asma itu sudah se-
suai dengan kaidah pengembangan instrumen penilaian?
Bagaimanakah cara mengembangkan instrumen penilaian
yang tepat?

Pengembangan Penilaian Pengetahuan


Sebelum melakukan pengembangan penilaian pengetahuan,
perlu dipahami dulu apa saja cakupan penilaian pengetahuan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penilaian pengetahuan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, mencakup (a) struktur
dan kaidah teks (identifikasi ciri umum teks, ciri struktur teks,
ciri bagian-bagian struktur, fungsi komunikatif), (b) karakteris­
tik aspek kebahasaan (identifikasi kata/ kalimat/tanda kohesi yang
menunjukkan ciri teks tertentu), (c) identifikasi pola penyajian ba­
gian-bagain teks (pola membuka cerita (orientasi), pola penulisan
langkah pada teks prosedur), (d) penggunaan aspek kebahasaan
pada jenis teks tertentu (mengidentifikasi kesalahan, menelaah
kesalahan penggunaan kata/ kalimat pada jenis teks tertentu, atau
memperbaiki penggunaan aspek kebahasaan) (e) penggunaan tan­
da baca dan ejaan (menentukan dan atau menelaah penggunaan
secara benar aspek kebahasaan sesuai dengan ciri teks tertentu.
Pengembangan instrumen pengetahuan mencakup (1) perenca­
naan penilaian pengetahuan, (2) penyusunan instrumen pengeta­
huan, (3) validasi instrumen penilaian pengetahuan, (4) uji coba

44 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


dan analisis hasil uji coba instrumen pengetahuan, dan (5) revisi
instrumen penilaian pengetahuan.
Berikut disajikan langkah-langkah mengembangkan instrumen
penilaian pengetahuan.

1. Perencanaan Penilaian Pengetahuan


Perencanaan penilaian merupakan tahapan pengembangan
instrumen penilaian sebelum pendidik menyusun instrumen pe­
nilaian. Langkah-langkah dalam perencanaan instrumen penilaian
meliputi hal berikut.

Analisis
Kompetensi
Dasar

Penetapan Penyusunan
Tujuan Kisi-Kisi
Penilaian Penilaian

Langkah-langkah tersebut pada dasarnya telah didiskusikan


pada Kegiatan Belajar 2 (KB-2) dalam modul ini. Seperti yang telah
diuraikan pada KB-2, tujuan penilaian yang dilakukan oleh pendidik
pada umumnya untuk mengetahui pencapaian hasil belajar.
Analisis kurikulum dilakukan dengan cara melihat dan menelaah
kembali kurikulum yang ada berkaitan dengan tujuan penilaian
yang telah ditetapkan. Langkah ini dimaksudkan agar dalam pro­
ses pengembangan instrumen selalu mengacu pada kurikulum yang
sedang digunakan. Dalam hal menggunakan Kurikulum 2013, maka
penilaian sesuai dengan KD Kurikulum 13. Instrumen yang dikem­
bangkan seharusnya sesuai dengan indikator pencapaian suatu KD
yang terdapat dalam Standar Isi (SI).
Hasil dari analisis KD/ kurikulum ini adalah rumusan indika­
tor pencapaian KD. Rumusan indikator KD seharusnya memper­
hatikan kemampuan berpikir siswa SMP yang dapat dibedakan

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 45


menjadi enam jenjang, mulai dari yang terendah (LOT) sampai
yang tertinggi (HOT), yaitu: mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Di samping itu, ru­
musan indikator KD juga perlu memperhatikan sasaran penilaian
hasil belajar pada aspek pengetahuan yang dapat dikategorikan
berdasarkan dimensi pengetahuan, meliputi: faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif.
Contoh: Kisi-kisi penilaian merupakan matriks yang berisi spesi­
fikasi instrumen penilaian (meliputi KD, kelas, materi, indikator,
dan bentuk instrumen yang akan dibuat. Jika instrumen penilaian
yang digunakan adalah tes tertulis, maka dalam membuat kisi-kisi
juga perlu menentukan bentuk soal yang akan diberikan kepada
siswa. Beberapa bentuk soal yang ada antara lain: pilihan ganda,
jawaban singkat, uraian, menjodohkan, tes benar-salah, dan me­
lengkapi. Contoh kisi-kisi dapat dilihat kembali KB-2 dalam modul
ini.

CONTOH PERENCANAAN PENILAIAN SIKAP UNTUK SMP


KELAS VII

Perencanaan penilaian pengetahuan untuk mengukur pencapa­


ian belajar siswa pada KD: 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan
dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan
dibaca. Berdasarkan KD tersebut dirumuskan indikator pencapaian
KD yang sesuai sebagai berikut.
1) Analisis KD
KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat berse­
jarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar
KD 3.2 tersebut memiliki kata kerja yang berbunyi me­
nelaah. Menelaah adalah kegiatan mengalisis bagian-bagian,
menjabarkan pola-pola, merinci hubungan antarbagian. Teks
yang ditelaah adalah teks deskriptif. Lebih khusus lagi yang
ditelaah dari teks deskripsi adalah struktur dan aspek keba­
hasaannya. Dari jabaran tersebut dibuatlah jabaran indikator
berikut

46 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Tabel 1. Indikator Pencapaian KD 3.2 Bahasa Indonesia
Kelas VII Semester 1

2) Penyusunan Kisi-kisi
Penyusunan kisi-kisi disesuaikan dengan kompetensi dasar
dan indikator yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian KD 3.2 Bahasa Indonesia


Kelas VII Semester 1

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 47


2. Penyusunan Instrumen Penilaian Pengetahuan
Penilaian pencapaian aspek pengetahuan merupakan pe­
nilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur kemampuan
peserta didik sesuai dengan kompetensi-kompetensi dasar se­
bagaimana tertuang dalam kurikulum yang meliputi pengeta­
huan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta
kecakapan berpikir tingkat rendah (LOT) hingga tinggi (HOT).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta
didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga
untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnos-
tic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta
didik maupun bagi pendidik merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan
mutu pembelajaran. Catatan pendidik pada setiap penilaian yang
dilakukan sangat berharga bagi perbaikan proses belajar peserta

48 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


didik. Bentuk penilaian yang dapat digunakan pendidik dalam
menilai aspek pengetahuan peserta didik adalah dengan meng­
gunakan tes tertulis, tes lisan, atau penugasan.
Berdasarkan kisi-kisi penilaian (Tabel 2), selanjutnya disusun
butir tes yang sesuai dengan kisi-kisi tersebut.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis (paper and pencil test) merupakan kumpulan soal-
soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan,
sedangkan tes lisan dilakukan secara lisan berupa sejumah per­
tanyaan. Respon siswa dalam mengerjakan tes tertulis dapat
berupa memberi tanda, mengisi, melengkapi, memasangkan,
menguraikan sesuai dengan bentuk instrumen yang disediakan:
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian, jawaban singkat,
dan uraian.
Pada Tabel 2 (kisi-kisi penilaian), tes tertulis bentuk soal pi­
lihan ganda digunakan untuk mengukur pencapaian indikator
berikut.
1. Menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada
teks deskripsi yang disajikan.
2. Merinci bagian-bagian struktur teks deskripsi.
3. Menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi.
4. Menentukan kalimat bermajas pada teks deskripsi.
5. Menentukan kata khusus, kata depan, dan kata yang meng­
gunakan berimbuhan yang terdapat pada teks deskripsi
yang mengalami luluh.
6. Menelaah bagian struktur yang sesuai untuk melengkapi
teks deskripsi yang dirumpangkan.
7. Menentukan perbaikan kesalahan penggunaan tanda baca/
ejaan.
Sebelum disusun soalnya, indikator pencapaian KD tersebut
perlu dirumuskan dalam bentuk indikator soal, yaitu:

Disajikan teks deskripsi, peserta didik dapat menentukan

1. kalimat yang menyatakan deskripsi bagian;

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 49


2. ciri bagian identifikasi;
3. variasi pola pengembangan teks deskripsi;
4. kalimat bermajas pada teks tersebut;
5. disajikan teks deskripsi rumpang, siswa dapat melengkapi teks
tersebut dengan tepat;
6. disajikan paragraf deskripsi, siswa dapat menyebutkan 3 kata
depan; disajikan paragraf deskripsi, siswa dapat menyebutkan
3 kata ber­imbuhan dengan kata dasar dasar kpts; disajikan
paragraf teks deskripsi, siswa dapat menyebutkan sinonim 3
kata yang disebutkan dalam teks; serta
7. siswa dapat menentukan satu paragraf teks deskripsi dari koran
atau majalah kemudian menyuntingnya berdasarkan strukur,
bahasa, ejaan dan tanda baca.

CONTOH SOAL BENTUK PILIHAN GANDA



Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada huruf (A, B, C , D) di depan pilihan jawaban
benar!

50 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bacalah teks berikut dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor
1 s.d. 4!

SEKOLAH BARUKU

Aku melanjutkan sekolah di SMP Taman Siswa Jakarta. Sekolah


baruku itu terletak di Jalan H. Rausin, Kelapa Dua Kebon Jeruk, Jakarta
Barat. Sekolahku hanya berjarak sekitar 400 meter dari rumahku, se-
hingga dapat kutempuh dengan berjalan kaki. Sekolah baruku memiliki
fasilitas yang lengkap dan keadaannya menyenangkan.
(1) Gedung sekolah baruku megah dan asri. Cat gedungnya bernu-
ansa cerah. (2) Warna hijau muda dipadu dengan warna kuning tampak
ceria. (3) Gedung sekolahku dikelilingi pohon-pohon yang rindang. (4)
Dari jauh sekolahku nampak seperti lukisan yang indah dengan paduan
warna kuning dan hijau yang serasi.
Halaman sekolah baruku bersih dan indah. Halaman dipenuhi p­a­
ving yang tertata rapi. Rumput hijau nampak tertata rapi membentuk
pola-pola geometris di sekeliling paving. Tanaman dan bunga ditata rapi
di pinggir halaman menggundang para siswa untuk tak henti-hentinya
memandang. Halaman sekolahku nampak terawat dengan baik tak satu
sampah tergoleh di sana. Beberapa poster nampak semarak menghim-
bau warga sekolah untuk tetap menjaga keindahan dan kebersihan.
Sekolahku memang sekolah idaman setiap siswa dan masyarakat.
Sungguh beruntung aku berhasil diterima di SMP-ku ini. Semoga Allah
memberiku dan teman-temanku kekuatan dan kenyamanan untuk
bersekolah di sini.

1. Kalimat yang menyatakan deskripsi bagian adalah ….


A. kalimat pertama paragraf pertama
B. kalimat kedua pararaf pertama
C. kalimat pertama paragraf kedua
D. kalimat kedua paragraf ketiga
2. Ciri-ciri bagian identifikasi pada teks tersebut adalah….
A. menguraikan nama objek, lokasi, kesan umum
B. menguraikan lokasi, gedung, kesan umum
C. menjelaskan keadaan halaman, cat gedung, dan detail objek
D. menjelaskan lokasi, sikap, dan gambaran umum

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 51


3. Pola pengembangan teks deskripi tersebut adalah ….
A. deskripsi bagian, deskripsi bagian, uraian objek, kesan umum
B. mengurai nama objek, deskripsi bagian, deskripsi bagian, ke-
san umum
C. mengurai objek, deskripsi bagian, deskripsi manfaat dan gam-
baran umum
D. menjelaskan objek, deskripsi manfaat, deskripsi bagian, dan
gambaran umum
4. Kalimat bermajas pada teks tersebut ditandai nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Pedoman penskoran pilihan ganda:

Setiap jawaban benar diberi skor 1. Karena jumlah soal 4, maka skor
maksimal 4.
Rumus menentukan nilai sebagai berikut.

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

52 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


CONTOH SOAL BENTUK URAIAN

1. Cermatilah teks deskripsi rumpang berikut!

Tempat Wisata Alam Jawa Barat

Jawa Barat terkenal akan tempat wisatanya yang menarik. Beberapa


di antaranya adalah Pantai Pangandaran, Pantai Pelabuhan Ratu, Gunung
Tangkuban Perahu, Puncak, Linggajati, Kebun Raya Bogor, Taman Safari
Indonesia, dan Taman Wisata Mekarsari.
Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi Keraton Kasepu-
han Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon, Situ Patenggang, Cipanas, Pantai
Ujung Genteng, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Kebun Raya Cibodas,
Waduk Jatiluhur, Taman Bunga Nusantara, serta Observatorium Bosscha.
Jika ingin berjalan-jalan sambil memetik buah stroberi, datanglah ke
Dunia Strawberry. Di tempat wisata yang terdapat di daerah Lembang ini
tak hanya bisa menikmati tempat yang sejuk, namun juga dapat memetik
serta menikmati stroberi sepuasnya.
……………………………………………………………………………................................
…………………………………………………………………………………..........................
…………………………………………………………………………………..........................

Tulislah satu paragraf yang tepat untuk melengkapi teks tersebut!


Tulisanmu akan dinilai dari segi ketepatan pilihan kata, kebenaran
struktur kalimat, dan penggunaan kaidah bahasa Indonesia.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 53


Berdasarkan soal tersebut dibuatlah rubrik penilaian untuk menilai ca-
paian siswa dalam menjawab soal.

Rubrik Penilaian Uraian

Selanjutnya, para guru membuat laporan capaian siswa dalam bentuk


nilai dengan rumus sebagai berikut.

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

54 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


b. Tes Lisan
Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari pe­
serta didik dalam bentuk bahasa lisan. Dalam tes ini, peserta didik
akan menyampaikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di­
ajukan pendidik dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Tes
lisan biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan
antara pendidik dengan peserta didik. Tes ini termasuk kelompok
tes verbal, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa
lisan.
CONTOH SOAL TES LISAN

1. Cermatilah paragraf berikut!


Rumahku berada diJalan Panjang nomor 5. Tak jauh dari rumah-
ku terdapat taman. Didalam taman itu terdapat kolam penampungan
air yang disalurkan untuk menyiram tanaman ditaman itu. Untuk
mencapai taman itu aku hanya memerlukan 5 menit berjalan kaki.
Sebutkan 3 penulisan kata depan di yang salah pada paragraf
tersebut!
2. Cermatilah paragraf berikut!
Nita, teman SD-ku sekarang mengkenakan kaca mata minus 1,5.
Di punggungnya yang sedikit bongkok, ia selalu mensandang tas

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 55


bertuliskan Aku Anak Sehat saat pergi ke sekolah. Wajahnya sangat
mempesona. Dia sangat mempedulikan teman-temannya.
Sebutkan 3 kata berimbuhan yang salah pada kutipan tersebut!
3. Cermatilah paragraf berikut!
Halaman sekolah baruku bersih dan indah. Halaman dipenuhi
paving yang tertata rapi. Rumput hijau nampak tertata rapi mem-
bentuk pola-pola geometris di sekeliling paving. Tanaman dan bunga
ditata rapi di pinggir halaman mengundang para siswa untuk tak
henti-hentinya memandang.
Sebutkan sinonim kata berikut sesuai dengan teks tersebut:
a. indah
b. rapi
c. pola

Berdasarkan pertanyaan tersebut dibuatlah kunci jawaban dan pe-


doman penskoran sebagai berikut.

Kunci/Kemungkinan Jawaban dan Pedoman Penskoran

Selanjutnya, Bapak/Ibu akan menentukan nilai untuk tes lisan ini.


Nilai siswa diperoleh berdasarkan rumus berikut.

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

56 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


c. Penugasan
Penugasan atau pemberian tugas adalah cara mengukur capaian
kompetensi siswa dalam proses pembelajaran dengan memberi tu­
gas kepada siswa. Tugas-tugas tersebut dapat berupa mengikhtisar­
kan karangan (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan), membuat
kliping, mengumpulkan gambar, prangko, dan dapat pula menyusun
karangan. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun
kelompok.

CONTOH PENUGASAN

Contoh soal Klippinglah satu teks (paragraf) deskripsi dari koran


atau majalah kemudian suntinglah dengan memperhatikan struktur
kalimat, bahasa, ejaan dan tanda baca!
Tugas tersebut akan dinilai berdasarkan rubrik berikut.

Rubrik Penilaian Tugas


Selanjutnya, ditetapkan nilai capaian siswa dengan rumus sebagai
berikut.

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

3) Validasi Instrumen Penilaian Pengetahuan


Validasi instrumen tes secara teoretis atau kualitatif dilakukan
untuk melihat kebenaran instrumen dari segi materi, konstruk­
si, dan bahasa. Validasi instrumen secara teoretis dapat dilakukan
dengan cara meminta bantuan ahli/pakar, teman sejawat, maupun
dapat dilakukan telaah sendiri. Setelah melakukan validasi ini kemu­
dian dapat diketahui apakah secara teoretis instrumen layak atau ti­
dak.
Untuk melakukan validasi instrumen tes secara teoritis atau ku­
alitatif digunakan “instrumen validasi atau kartu telaah.” Kartu te­
laah ini sifatnya digunakan untuk memvalidasi per butir soal. Beri­
kut ini diberikan contoh format kartu telaah soal pilihan ganda.

Tabel 3. Contoh Kartu Telaah Soal Secara Teoretis


Nomor Butir Soal: ….

58 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Selain tiga komponen tersebut: materi, konstruksi, dan bahasa; un­
tuk memvalidasi soal dengan stimulus teks Bapak/Ibu perlu memperha­
tikan hal-hal berikut.
1. Teks sesuai konsep suatu jenis teks
2. Teks tidak bercampur politik
3. Teks tidak terdapat unsur SARA
4. Teks tidak bias gender
5. Teks tidak menggambarkan nuansa erotis
6. Teks tidak berpotensi dampak psikologis

Rekomendasi:
Valid tanpa revisi ( )
Valid dengan revisi ( )
Tidak Valid ( )

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 59


Keterangan:
Butir soal direkomendasi valid, jika:
• Aspek materi harus 100% terpenuhi
• Aspek konstruksi minimal 75% terpenuhi
• Aspek bahasa/budaya minimal 75% terpenuhi

Berdasarkan hasil telaah teoretis, maka soal yang disajikan perlu di­
revisi dari segi konstruksi dan bahasa jika belum memperoleh capaian
100%.

3. Uji Coba dan Analisis Hasil Uji Coba


Sebelum instrumen digunakan untuk penilaian, terlebih dahulu
instru­men tersebut perlu uji coba. Langkah ini diperlukan untuk mem­
peroleh data empiris terhadap kualitas instrumen yang telah disusun.
Uji coba ini dapat dilakukan ke sebagian siswa, sehingga dari hasil uji
coba ini diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis.
Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui reliabilitas, validitas,
tingkat kesukaran, pola jawaban, efektivitas pengecoh, daya beda, dan
lain-lain dari instrumen tersebut. Jika instrumen penilaian yang di­
susun belum memenuhi kualitas yang diharapkan berdasarkan hasil uji
coba tersebut, maka perlu dilakukan revisi instrumen penilaian.
Sebelum instrumen digunakan untuk penilaian, terlebih dahulu
instru­men tersebut perlu uji coba. Langkah ini diperlukan untuk mem­
peroleh data empiris terhadap kualitas instrumen yang telah disusun.
Uji coba ini dapat dilakukan ke sebagian siswa, sehingga dari hasil uji
coba ini diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis.
Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui reliabilitas, validitas,
tingkat kesukaran, pola jawaban, efektivitas pengecoh, daya pembeda,
dan lain-lain dari instrumen tersebut. Jika instrumen penilaian yang
disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan berdasarkan hasil
uji coba tersebut, maka perlu dilakukan revisi instrumen penilaian.
Analisis butir soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal
didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data
empirik ini diperoleh dari siswa yang mengerjakan soal tersebut. Pe­
nelaahan secara kuantitatif ini dilakukan setelah soal diujikan. Pada

60 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


suatu uji coba, perlu dilihat kualitas butir soal. Jika bentuk soal pilihan
ganda, kualitas butir soal ditandai oleh tingkat kesukaran, daya pembe­
da, dan berfungsinya pengecoh.
Berikut ini diberikan uraian mengenai analisis butir soal untuk tes
bentuk pilihan ganda. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuan­
titatif yaitu pendekatan secara klasik dan pendekatan model respon
butir soal. Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan
butir soal melalui informasi jawaban siswa guna meningkatkan mutu
butir soal yang bersangkutan dengan mempergunakan teori tes klasik.
Langkah-langkah menganalisis secara klasik tergambar sebagai berikut.
1. Mentabulasi jawaban siswa. (berapa siswa yang menjawab benar:
digunakan menentukan indeks kesukaran soal, menentukan
daya pembeda), berapa siswa yang menjawab salah (berfungsin­
ya pengecoh), dan berapa siswa yang tidak menjawab soal.
2. Mencocokkan dengan kunci jawaban dari soal (apakah kuncinya
ada yang salah, apakah ada jawaban yang lebih dari satu jawa­
ban, atau tidak ada jawaban sama sekali)

a. Tingkat Kesukaran (Difficulty)


Tingkat kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya
peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh
peserta tes. Indeks tingkat kesukaran butir soal dapat dirumuskan
dengan rumus P = dengan P adalah indeks tingkat kesukaran suatu
butir soal, B adalah banyaknya peserta tes yang menjawab benar butir
soal tersebut, dan N adalah banyaknya seluruh peserta tes. Berdasar­
kan rumus itu pula dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
P, maka semakin mudah suatu butir soal dan semakin rendah nilai
P maka semakin sukar butir soal tersebut. Pada analisis tingkat ke­
sukaran maka pengembang tes harus menentukan kapan suatu butir
dipertahankan dalam suatu tes dari sisi tingkat kesukaran.

Contoh: Suatu tes pilihan ganda terdiri atas 15 butir dikenakan kepa­
da 10 siswa. Sebaran skor untuk masing-masing butir dan skor total
peserta tes tampak pada tabel berikut.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 61


Dari tabel tersebut dapat diperoleh indeks tingkat kesukaran ma­
sing-masing butir sebagai berikut.

P1  6  0,6 P2  6  0,6 P3  9  0,9 P10  108  0,8


10 10 10

Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan


tes. Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang
mempunyai P sedang, untuk seleksi digunakan butir soal yang P tinggi/
sukar, untuk diagnostik digunakan butir soal yang P rendah/mudah.
0 <= P <= 0,3 sukar
0,3 < P <= 0,7 sedang
0,7 < P <= 1 mudah.
Indeks kesukaran dapat digunakan untuk memprediksi alat ukur
(soal tersebut) dan kemampuan siswa. Misalnya, suatu butir soal itu
mudah, maka prediksi atas informasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengecoh butir soal tidak berfungsi
2. Sebagian besar siswa memahami materi tersebut.
Misalkan suatu butir soal itu sukar, maka prediksi atas informasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Butir soal tersebut mungkin salah kunci jawabannya
2. Butir soal tersebut mungkin mempunyai lebih dari satu jawaban
yang benar.
3. Materi belum dipelajari.

62 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Untuk Soal Uraian, Tingkat kesukaran soal = Mean / Skor maksi­
mum yang ditetapkan pada pedoman penskoran dengan Mean= Jumlah
skor siswa pada suatu soal / banyaknya siswa yang mengikuti tes

b. Daya Pembeda (Discrimination Power)


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal un­
tuk dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi
yang ditanyakan dan siswa yang kurang/belum menguasai materi
yang ditanyakan. Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik
jika kelompok siswa pandai menjawab benar butir soal lebih ban­
yak dari­pada kelompok siswa tidak pandai. Dengan demikian, daya
pembeda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa
yang pandai dan tidak pandai. Sebagai tolok ukur pandai atau tidak
pandai adalah skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis.
Ada beberapa cara untuk mengukur daya pembeda, yaitu se­
bagai berikut. Cara klasik, yaitu peserta tes diurutkan dari skor
total tertinggi sampai dengan skor total terrendah. Berdasarkan
aturan tertentu, peserta tes dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok atas (pandai) dan kelompok bawah (tidak pand­
ai). Biasanya penentuan itu didasarkan atas mediannya, yang ber­
arti separuh dari peserta tes adalah kelompok atas dan separuh dari
peserta tes adalah kelompok bawah. Jika peserta tes dalam jumlah
besar, dapat digunakan aturan bahwa 27% urutan teratas adalah
kelompok atas (KA) dan 27% urutan terbawah adalah kelompok
bawah (KB). Hal ini didasarkan pada pengalaman empirik bahwa
27% KA dan 27% KB dapat mewakili separuh kelompok atas dan
separuh kelompok bawah. Indeks daya pembeda dirumuskan se­
bagai berikut.

Ba Bb
D= Na

Nb

D adalah indeks daya pembeda butir soal, Ba adalah banyak­nya


peserta tes pada kelompok atas yang menjawab benar, Na adalah
banyaknya peserta tes pada kelompok atas, Bb adalah banyaknya pe­
serta tes pada kelompok bawah yang menjawab benar, dan Nb ada­
lah banyaknya peserta tes pada kelompok bawah.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 63


Contoh
Suatu tes pilihan ganda terdiri atas15 butir dikenakan kepada 10
siswa. Sebaran skor untuk masing-masing butir dan skor total peser­
ta tes tampak pada tabel berikut.

Untuk mencari indeks daya pembeda dengan cara pertama, pe­


serta tes diurutkan dari skor total tertinggi ke terendah seperti pada
tabel berikut.

Untuk butir nomor 1, misalnya, indeks daya pembeda dapat di­


cari dengan cara berikut.
Ba Bb
D1 = Na

Nb
= 5 1=
5
0,8
5

64 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Dengan cara yang sama diperoleh:
D2 = 0 D3 = 0,2, D4 = 0,6, D5 = 0,2, D6 = 0,6, D7 = 0,4, D8 = 0,
D9 = −0,2, D10 = 0,2, D11 = 0, D12 = 0,4, D13 = 0,2, D14 = 0,6, D15 = 0,4.

Dengan mengetahui daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui


apakah soal tersebut baik, perlu direvisi, atau ditolak. Daya Pembeda
soal uraian = (Mean kelompok atas-Mean kelompok bawah)/ skor mak­
simum.

c. Berfungsinya Pengecoh
Pengecoh yang baik harus dipilih oleh peserta tes. Untuk menen­
tukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak, biasanya, diambil nilai
ambang 5%. Artinya, salah satu syarat agar pengecoh dikatakan ber­
fungsi baik adalah jika pengecoh tersebut dipilih oleh paling sedikit
5% peserta tes. Agar dapat mengecoh peserta tes, maka pengecoh-
pengecoh yang ada pada butir soal harus sama kuat daya tariknya.
Pengecoh yang sangat berbeda dengan pengecoh lainnya tentu saja
tidak dianjurkan, kecuali dipilih oleh paling sedikit 5% peserta tes.
Pengecoh yang baik harus lebih mengecoh kelompok bawah daripada
kelompok atas. Artinya, peserta tes kelompok bawah yang memilih
pengecoh tersebut lebih banyak daripada peserta tes kelompok atas.
Perhatikan contoh berikut.

Contoh:
Berikut ini terdapat sebaran jawaban sekelompok peserta tes un­
tuk butir soal tertentu.

Keterangan: kunci jawaban C

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 65


Butir soal tersebut mempunyai indeks tingkat kesukaran, P = 0,65
dan daya pembeda, D = 0,31, yang berarti merupakan butir soal yang
cukup baik untuk mengambil data prestasi belajar. Namun demikian,
pengecoh B dan pengecoh D tidak berfungsi baik, sebab kelompok
bawah tidak lebih banyak yang memilih pengecoh-pengecoh tersebut
dibandingkan dengan kelompok atas.

4. Revisi Instrumen Penilaian Pengetahuan


Berdasarkan hasil analisis butir soal hasil uji coba kemudian
dilakukan perbaikan. Berbagai bagian tes yang masih kurang me­
menuhi standar kualitas yang diharapkan perlu diperbaiki sehingga
diperoleh perangkat tes yang lebih baik. Untuk soal yang sudah baik
tidak perlu lagi dibenahi, tetapi soal yang masuk kategori tidak ba­
gus harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas. Setelah
tersusun butir soal yang bagus, kemudian butir soal tersebut disusun
kembali untuk menjadi perangkat instrumen tes, sehingga instru­
men tes siap digunakan. Perangkat tes yang telah digunakan dapat
dimasukkan ke dalam bank soal sehingga suatu saat nanti bisa di­
gunakan lagi.
Contoh revisi instrumen pengetahuan setelah uji coba.
1. Dari hasil analisis didapatkan hasil Daya Beda kecil (jumlah
siswa kelompok bawah yang dapat menjawab benar lebih be­
sar daripada siswa kelompok atas. Dengan hasil analisis sep­
erti itu perlu dicek lagi kuncinya
2. Pengecoh lebih banyak dipilih oleh siswa kelompok atas dar­
ipada siswa kelompok bawah. Kalau kondisi seperti ini terjadi
perlu dicek lagi kunci yang ada.
3. Terdapat pengecoh yang sama sekali tidak dipilih oleh peser­
ta tes. Kalau kondisi seperti ini terjadi berarti pengecoh terlalu
terang benderang sehingga perlu direvisi menjadi pengecoh
yang lebih homogen dengan pengecoh lain.
4. Dari hasil analisis ditemukan terdapat 2 soal yang terlalu su­
lit. Kalau kondisi seperti ini perlu dicek lagi pengecohnya ba­
rangkali pengecoh terlalu mirip sehingga menyulitkan siswa.
Revisi bisa juga dilakukan pada keterbacaan teks diganti den­
gan teks yang keterbacaannya lebih mudah.

66 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


C. LATIHAN
Agar kemampuan mengembangkan instrumen Bapak/Ibu me­
madai berikut ini akan diberikan satu Kompetensi Dasar (KD) un­
tuk berlatih mengembangkan instrumen penilaian. Bapak/Ibu perlu
menganalisis KD tersbut untuk menentukan teknik penilaian yang
tepat terhadap capaian siswa dalam menguasasi kompetensi pada
KD.
Cermatilah KD berikut!
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan se­
suatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian
daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar

Kembangkan instrumen penilaian yang tepat untuk KD tersebut


dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1. Tentukan minimal 2 teknik penilaian untuk mengukur
capai­an siswa pada KD tersebut!
2. Tulislah kisi-kisi sesuai dengan teknik penilaian yang digu­
nakan!
3. Kembangkan isntrumen yang sesuai dengan kisi-kisi yang
dibuat!
4. Telaahlah instrumen untuk menentukan tingkat kesulitan
dan daya beda!
5. Jika instrumen tidak memenuhi syarat hasil telaah sesuai
dengan komponen telaah, revisilah istrumen tersebut.

D. RANGKUMAN
1. Pengembangan isntrumen pengetahuan dilakukan dengan lima
tahap, yaitu (1) perencanaan; (2) penyusunan instrumen; (3) vali­
dasi instrumen; (4) uji coba dan analisis hasil uji coba instrumen;
serta (5) revisi instrumen.
2. Teknik yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengeta­
huan meliputi tes tertulis, lisan, dan penugasan.
3. Setiap alat tes yang berupa soal maupun penugasan disertai dengan
rubrik penilaian dan/atau pedoman penskoran.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 67


4. Untuk mendapatkan isntrumen tes yang baik dilakukan telaah soal
sesuai dengan teknis tes: teknik tes pilihan ganda menggunakan
kartu telaah pilihan ganda dan teknis tes uraian menggunakan
kartu telaah uraian.

E. EVALUASI
1. Sebutkan lima tahap pengembangan instrumen pengetahuan!
2. Bagaimanakah cara mendapatkan instrumen tes yang baik? Jelas­
kan!

F. GLOSARIUM
• Penilaian pengetahuan: proses pengumpulan dan pengolahan in­
formasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa kombinasi penguasaanproses kognitif
(kecakapan berpikir) dan penguasaan pengetahuan.
• Indikator: karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau re­
spons, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta
didik, untuk enunjukkan bahwa peserta didik telah memiliki kom­
petensi dasar tertentu.
• Validasi: Proses untuk menganalisis kemampuan alat ukur yang
memenuhi fungsinya sebagai alat ukur, yaitu mampu mengukur
apa yang harus diukur.
• Kisi-kisi: suatu format yang memuat criteria tentang soal-soal yang
diperlukan atau hendak disusun
• Rubrik: suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan
untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja peserta didik
• Tes tertulis : kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan
• Tes lisan: bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik da­
lam bentuk bahasa lisan
• Penugasan: cara mengukur capaian kompetensi siswa dalam ben­
tuk pemberian tugas sesuai dengan indikator KD

68 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


G. DAFTAR PUSTAKA
Anderson L., dan Krathwohl D.R. 2010. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pen-
didikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Crocker, L. & Algina, J. 1986. Introduction to Classical and Modern
Test Theory. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidik.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 (Lampiran
KI dan KD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP)
Puspendik Balitbang. 2015. Pedoman Teknis Penilaian Berdasarkan
Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud.
Sumarna Surapranata. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan In-
terpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Thorndike, R.L. & Hagen, E.P. 1977. Measurement and Evaluation in
Psychology and Education. New York: John Willey & Sons.

H. LAMPIRAN
Lampiran 1: Kunci Jawaban Latihan (Petunjuk Penyelesaian)
1. Kemungkinan teknik penilaian yang digunakan

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 69


2. Contoh jawaban
Kisi-kisi soal Pilihan Ganda
Bahasa Indonesia

70 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Kisi-Kisi Soal Tes Lisan

Kisi-Kisi Soal Penugasan

3. Contoh atau rambu-rambu pengembangan instrumen


a. Soal pilihan ganda
• Pilih teks prosedur yang memenuhi kriteria pendahuluan,
langkah-langkah, dan penutup
• Tulislah 3 soal pilihan ganda sesuai dengan kisi-kisi
• Buatlah pedoman penskoran
b. Contoh dan/atau rambu-rambu mengembangkan isntrumen
• Sediakan 3 teks prosedur dengan 3 variasi pengembangan
• Tulislah 3 pertanyaan tentang jeis teks, perbedaan teks, ciri-ciri
khusus masing-masing teks
• Buatlah pedoman penskoran

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 71


c. Contoh dan/ atau rambu-rambu petunjuk mengembangkian in­
strument penugasan
• Klipinglah teks prosedur dari koran atau majalah kemudian
simpulkan isi langkah-langkah teks prosedur tersebut. Jika
mungkin peragakan di depan teman-temanmu
• Buatlah rubrik penilaian
4. Petunjuk mengerjakan
Telaahlah sesuai dengan komponen telaah pada modul ini!
5. Petunjuk mengerjakan
Revisilah sesuai dengan hasil telaah!

Lampiran 2: Kunci Jawaban Formatif dan Saran Tindak Lanjut


1. Pengembangan instrumen pengetahuan dilakukan dengan lima
tahap, yaitu:
(1) perencanaan;
(2) penyusunan instrumen;
(3) validasi instrumen;
(4) uji coba dan analisis hasil uji coba instrumen; serta
(5) revisi instrumen.
2. Untuk mendapatkan instrumen tes yang baik dilakukan telaah soal
sesuai dengan teknik tes: teknik tes pilihan ganda menggunakan
kartu telaah pilihan ganda dan teknik tes uraian menggunakan
kartu telaah uraian.

72 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Bagian V
Pengembangan Instrumen
Penilaian Keterampilan

REKAN GURU yang hebat dan penuh semangat, sebagaimana kita keta­
hui pengembangan instrumen penilaian merupakan langkah penting
dalam penilaian pembelajaran, demikian juga dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia. Pengembangan instrumen penilaian dalam pembe­
lajaran Bahasa Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dengan
perancangan pembelajaran. Pada bagian ini rekan guru akan belajar
bagaimana mengembangkan instrumen penilaian keterampilan.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Stan­
dar Penilaian, penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, pro­
duk, projek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi
yang dinilai. Oleh karena itu, pengembangan instrumen penilaian kete­
rampilan mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat hal tersebut.

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 5, Anda diharapkan dapat:
1. merencanakan penilaian keterampilan;
2. menyusun instrumen penilaian keterampilan;
3. memvalidasi instrumen penilaian keterampilan;
4. mengujicobakan dan menganalisis hasil ujicoba instrumen
keterampilan; dan
5. merevisi instrumen penilaian keterampilan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 73


B. URAIAN MATERI
Pada kegiatan belajar sebelumnya telah dipelajari langkah-langkah
perencanaan dan mengembangkan instrumen penilaian keterampi­
lan mencakup langkah (a) perencanaan penilaian keterampilan, (b)
penyusunan instrumen penilaian keterampilan, (c) validasi instru­
men penilaian keterampilan, (d) uji coba dan analisis hasil uji coba
instrumen keterampilan; dan (e) revisi instrumen penilaian keter­
ampilan.
Amati contoh realisasi langkah-langkah pengembangan instru­
men penilaian keterampilan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
berikut.

PERENCANAAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Pada dasarnya perencanaan penilaian keterampilan merupakan


tahap pengembangan instrumen penilaian keterampilan sebelum
guru menyusun instrumen penilaian sebagaimana sudah diuraikan
dalam Bab III. Langkah-langkah dalam perencanaan instrumen pe­
nilaian keterampilan meliputi: (1) penetapan tujuan penilaian, (2)
analisis KD kurikulum; (3) menentukan aspek, (4) menentukan ben­
tuk dan teknik penilaian, (5) menentukan waktu, (6) menentukan
bagaimana penilaian dilakukan.
Setelah tujuan penilaian ditetapkan, dilakukan analisis kuriku­
lum dengan cara melihat dan menelaah kembali kurikulum yang ada
terkait dengan tujuan penilaian yang telah ditetapkan tersebut. Bila
Anda menggunakan Kurikulum 2013, maka penilaian yang dilaku­
kan harus sesuai dengan KI-KD. Instrumen yang dikembangkan
seharusnya sesuai dengan indikator pencapaian suatu KD yang ter­
dapat dalam Standar Isi (SI). Hasil dari analisis kurikulum ini adalah
rumusan indikator pencapaian KD.
Berdasarkan hasil analisis kurikulum, disusun kisi-kisi pe­
nilaian. Kisi-kisi penilaian merupakan matriks yang berisi spesifi­
kasi instrumen penilaian (meliputi KD, kelas, materi, indikator, dan
teknik penilaian: praktik, produk, projek, atau portofolio) yang akan
dibuat. Sebelum melakukan penyusunan penilaian keterampilan ba­
calah karakteristik keterampilan pada mata pelajaran Bahasa Indo­
nesia.

74 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


KARAKTERISTIK KETERAMPILAN DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Keterampilan bahasa dikelompokkan menjadi dua bagian, ­yaitu
keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Keterampilan
reseptif adalah membaca dan menyimak. Keterampilan produk­
tif mencakup keterampilan menulis dan berbicara. Keterampilan
produktif berupa kemampuan menghasilkan produk dan kemam­
puan mendemostrasikan suatu kinerja. Keterampilan membaca dan
menyimak biasa menggunakan instrumen berupa tes tertulis/ lisan.
Keterampilan produktif diukur dengan menggunakan teknik pro­
duk dan praktik.
PENILAIAN KETERAMPILAN RESEPTIF BAHASA
INDONESIA
Instrumen penilaian keterampilan dalam mata pelajaran Baha­
sa Indonesia bisa juga berupa tes tertulis. Instrumen ini digunakan
untuk menilai keterampilan membaca dengan berbagai dimensi­nya.
Tes tertulis (soal esai) pada instrumen penilaian membaca meng­
ukur beberapa jenis pemahaman.

PEMAHAMAN LITERAL adalah pemahaman isi teks


secara tersurat. Pertanyaan pemahaman literal
jawabannya langsung terdapat secara eksplisit
pada teks yang dibaca.

PEMAHAMAN INFERENSIAL adalah pemahaman


isi teks secara tersirat. Pertanyaan pemahaman in-
ferensial jawabannya tersirat dan perlu dilakukan
proses analisis terhadap isi tersurat teks.

PEMAHAMAN REORGANISASI adalah pemahaman


dengan pengungkapan gagasan pokok yang ter-
dapat pada teks dan penataan kembali gagasan-ga-
gasan pokok pada teks.

PEMAHAMAN EVALUATIF adalah penggunaan ha-


sil pemahaman isi teks untuk menilai berbagai hal
pada teks. Evaluasi terhadap isi teks diwujudkan
berupa komentar terhadap isi teks, sistematika
teks, kebermaknaan isi teks, penggunaan bahasa
pada teks.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 75


CONTOH IMPLEMENTASI INSTRUMEN KETERAMPILAN

1) Penetapan Tujuan Penilaian


Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian ke­te­ram­pil­
an pada akhir
2) Analisis KD dalam kurikulum
Langkah analisis KD merupakan hal penting yang perlu dilaku­
kan sebelum menyusun instrumen. Analisis KD keterampilan di­
contohkan berikut.

KD 4.7

• Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi be­


rupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
• Termasuk keterampilan reseptif yang berfokus
pada keterampilan membaca (HOT) karena
menuntut siswa untuk menyimpulkan isi teks
laporan hasil observasi. Dengan demikian, in­
dikator yang bisa dikembangkan harus berupa
keterampilan berpikir tingkat tinggi misalnya, ke­
terampilan menyimpulkan maksud penulis, men­
yimpulkan makna kalimat tertentu, memprediksi
sikap penulis, menjelaskan hubungan antarbagian
teks, dan seterusnya. Analisis tersebut sangat
bermanfaat untuk menentukan indikator pada
penyusun­an kisi-kisi. Dari analisis KD ini dapat
dijabarkan indikator berikut.

76 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


3) Menyusun kisi-kisi
Setelah dilakukan analisis KD disusunlah kisi-kisi contoh
pengembangan soal keterampilan reseptif (membaca) berikut.

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

4) Menyusun Instrumen Keterampilan Membaca


Wujud tes membaca didahului dengan paparan teks yang harus
dibaca siswa. Setelah membaca siswa menjawab pertayaan yang dise­
diakan. Contoh instrumen penilaian membaca dipaparkan berikut.

Perhatikan teks berikut dengan saksama!

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 77


Soal 1
Setelah kamu membaca artikel di atas, apa tujuan utama artikel
tersebut?
a. agar orang Indonesia merasa bangga dan cinta Indonesia
b. untuk mengenalkan komodo terhadap dunia
c. untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya
d. untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasional
Soal 2
Apa tujuan pengarang memaparkan baris ke 58-67 pada paragraf
dalam teks di atas?

78 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


a. memberi informasi tentang habitat komodo
b. memberitahukan tampat persembunyian komodo
c. menggambarkan ciri-ciri komodo
d. mendeskripsikan keberadaan komodo
Soal 3
Bagaimana sikap penulis terhadap komodo?
a. empati dan melindungi
b. peduli dan bangga
c. terharu dan bahagia
d. mencintai dan bangga
Soal 4
Perhatikan kalimat pertama bagian akhir teks yang dijelaskan dalam
dua bagian berikut!

(bagian pertama)
Bertolak dari kekhawatiran ini, sejak tahun 1980 Pemerintah In-
donesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo untuk
melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pu-
lau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.
(bagian kedua)
Semestinya kita bersyukur dan terus bersyukur dengan diberikan
anugrah memiliki binatang langka yang unik dan tiada duanya
di dunia. Tentang komodo ini memang tidak ada kata lain selain
70 satwa yang amatunik yang telah dianugerahkan kepada bumi
Indonesia. Maka sudah tidak ada tawar-menawar lagi kita musti
melindunginya.

Hubungan bagian kedua terhadap bagian pertama pada paragraf di


atas adalah ....
a. memberikan pemecahan terhadap masalah bagian pertama.
b. menjelaskan bagianpertama.
c. mendefinisikan bagian pertama.
d. berlawanan dengan bagian pertama.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 79


Soal 5
Simpulan isi teks tersebut adalah ....
a. mendeskripsikan komodo sebagai binatang langka dan buas
b. mendeskripsikan komodo sebagai binatang reptil terbesar dan
terunik
c. mendeskripsikan komodo sebagai reptil pemangsa dan unik
d. mendeskripsikan keunikan dan ciri-ciri komodo

CONTOH PERENCANAAN PENILAIAN KETERAMPI­


LAN PRODUKTIF UNTUK SMP KELAS VII

Misalnya, akan dibuat perencanaan penilaian keterampilan un­


tuk mengukur pencapaian belajar peserta didik pada KD 4.10 Meng­
ungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat (pan­
tun, syair, gurindam) secara lisan dan tulis dengan memperhatikan
struktur, dan aspek kebahasaan. Berdasarkan KD tersebut dirumuskan
indikator pencapaian KD yang sesuai sebagai berikut.

Tabel 1. Indikator Pencapaian KD 4.14 Bahasa Indonesia Kelas


VII Semester 1

Berdasarkan apa yang dirumuskan pada Tabel 1, selanjutnya


dilakukan penyusunan kisi-kisi penilaiannya.

80 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian KD 4.10 Bahasa Indonesia
Kelas VII Semester 1

Pada kisi-kisi penilaian dalam modul ini, semua teknik penilaian


keterampilan digunakan untuk dapat memberikan contoh lengkap
penggunaan berbagai jenis teknik penilaian. Namun, pada implementa­
si nyata di kelas, guru dapat memilih teknik yang sesuai. Pernyataan ini
dapat diartikan, bahwa dalam melakukan penilaian keterampilan, guru
tidak harus menggunakan semua teknik untuk melakukan penilaian
dari satu KD.

1. Menyusun Instrumen Penilaian Keterampilan


Penilaian keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan un­
tuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pen­
getahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam kon­
teks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Dalam konteks
pembelajaran Bahasa Indonesia, penilaian keterampilan mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan mere­
ka tentang teks untuk memahami dan meyusun teks lisan dan tu­
lis dalam empat keterampilan berbahasa di berbagai konteks untuk
berbagai tujuan dengan menggunakan berbagai jenis teks dan fungsi
bahasa.Teknik penilaian yang dapat digunakan guru dalam menilai
aspek keterampilan peserta didik adalah dengan menggunakan prak­
tik, produk, projek, dan portofolio.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 81


Berdasarkan kisi-kisi penilaian yang telah disusun (Tabel 2), se­
lanjutnya disusun butir tes yang sesuai dengan kisi-kisi tersebut.
a. Praktik
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, penilaian praktik
merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk menerap­
kan pengetahuan mereka tentang teks (fungsi sosial teks, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks) dan mendemonstrasikan kemam­
puan mereka dalam memahami dan menyusun teks lisan dan tulis
di berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting daripada produk
yang dihasilkan serta lebih banyak menggunakan unsur motorik pe­
serta didik.
Penilaian praktik bertujuan untuk mengukur pemahaman dan
kemampuan peserta didik dalam mendemonstrasikan kemampuan
mereka dalam empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis) di berbagai konteks. Penilaian praktik lebih
otentik daripada penilaian paper and pencil karena bentuk-bentuk
tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam
praktik kehidupan sehari-hari.
Contoh penilaian praktik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
misalnya menyajikan lisan, memeragakan, memerankan, membaca.
Pada Tabel 2 (kisi-kisi penilaian), praktik digunakan untuk meng­
ukur pencapaian indikator: 4.14.2 Menyajikan syair dan gurindam
dalam bentuk musikalisasi dan 4.14.3 Menyajikan pantun dalam
bentuk berbalas pantun. Dalam penilaian praktik digunakan lembar
observasi yang dilengkapi rubrik penilaiannya. Contoh lembar ob­
servasi dan rubrik penilaian praktik musikalisasi puisi rakyat sebagai
berikut.
Tabel 3. Lembar Observasi Penilaian Praktik Musikalisasi
Puisi Rakyat

82 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Tabel 4. Rubrik Penilaian Praktik Musikalisasi Puisi Rakyat

Secara kuantitatif nilai siswa diperoleh dengan cara:

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 83


b. Produk
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, penilaian produk
adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam meng­
aplikasikan pengetahuan tentang teks (fungsi sosial teks, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks) yang dimiliki ke dalam wujud pro­
duk yang berupa teks lisan atau tulis dalam waktu tertentu sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas teks yang
dihasilkan.
Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa
dalam menyusun teks tertentu, lisan atau tulis sehubungan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan
suatu keterampilan berbahasa tertentu sebagai syarat untuk mempe­
lajari keterampilan berbahasa berikutnya; dan (3) menilai kemam­
puan siswa dalam bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam
mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi dalam menyusun
teks lisan dan tulis.
Contoh penilaian produk dalam Bahasa Indonesia adalah menu­
lis teks, merangkum, menulis puisi, menulis surat.
Pada Tabel 2 (kisi-kisi penilaian), produk digunakan untuk meng­
ukur pencapaian indikator: 4.14.1 Menulis puisi rakyat dengan
memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah pui­
si rakyat (pantun). Contoh penilaian keterampilan produk menulis
puisi rakyat (pantun) sebagai berikut.

84 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Tabel 5. Penilaian Keterampilan Produk Menulis Puisi Rakyat (Pantun)

Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur

Secara kuantitatif nilai siswa diperoleh dengan cara:

Skor Perolehan
Nilai = x Skor ideal (100)
Skor Maksimal

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 85


c. Projek
Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemam­
puan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya tentang teks
(fungsi sosial teks, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks) melalui
penyelesaian suatu instrumen projek dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian projek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau bebera­
pa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut
berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengum­pulan
data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta
pelaporan.
Penilaian projek bertujuan untuk mengembangkan dan me­
monitor keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan
meng­analisis projek. Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan
pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, mem­
formulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui ba­
caan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat di­
gunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja independen
atau kelompok. Produk suatu projek dapat digunakan untuk menilai
kemampuan siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mere­
ka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visu-
al display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian projek dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
misalnya adalah membuat majalah dinding (wall magazine), menye­
lenggarakan pentas drama, membuat video percakapan/monolog,
atau membuat poster dengan tema tertentu.
Adapun prosedur dalam penilaian keterampilan projek diawali
dengan penetapan tujuan penilaian, analisis kurikulum berupa ana­
lisis KD atau KD-KD dalam satu mata pelajaran tertentu atau be­
berapa mata pelajaran, penyusunan kisi-kisi penilaian, dan mengem­
bangkan instrumen penilaian berupa penilaian keterampilan praktik
dan penilaian keterampilan produk.
d. Portofolio
Kegiatan penilaian keterampilan dengan menggunakan teknik
produk dan projek yang telah diuraikan di atas, menghasilkan hasil
kerja peserta didik. Hasil kerja ini dikumpulkan bersama dengan ha­
sil-hasil kerja yang lain, dan selanjutnya diseleksi berdasarkan krite­
ria tertentu oleh guru dan siswa. Sebagai hasilnya adalah “kumpul­an

86 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


hasil kerja siswa dari waktu ke waktu yang dapat memberikan in­
formasi hasil belajar siswa”, yang disebut portofolio. Kriteria seleksi
kumpulan karya siswa misalnya hasil kerja siswa terbaik dapat di­
gunakan untuk menunjukkan penampilan dan perkembangan ke­
terampilan siswa dari waktu ke waktu, dan dapat pula digunakan
untuk penilaian (untuk membantu deskripsi penilaian keterampilan
di rapor siswa).
Sebagai contoh, misalkan teks tulis deskripsi merupakan karya
terbaik siswa “A” pada keterampilan menganalisis data dan mewu­
judkan ide, maka siswa dan guru sepakat bahwa kedua produk itu
masuk ke dalam portofolio si “A”. Nantinya, di rapor si “A” untuk as­
pek ke­terampilan mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dituliskan:
“memiliki kemampuan sangat baik dalam menyusun teks deskripsi”.
Tentu saja, masih ada aspek-aspek lain yang berasal dari pembelajar­
an KD pada KI-4 pada materi lain.
Penilaian portofolio membantu siswa untuk melakukan refleksi
terhadap apa yang telah dia lakukan dengan cara memberi kesem­
patan siswa untuk memilih sendiri (to select) item-item karyanya ke
dalam protofolionya. Kemudian, mereka diberi kesempatan untuk
melakukan refleksi. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dijadikan
panduan melakukan seleksi dan refleksi bagi siswa.
• Hal–hal apa yang dapat kamu lakukan dengan baik?
• Hal-hal apa tentang dirimu yang layak diketahui orang lain?
• Bagaimanakah kamu menunjukkan apa yang kamu dapat
lakukan dengan baik atau apa yang telah kamu pelajari?
• Bagaimanakah item tersebut menunjukkan tentang dirimu?
• Apa yang telah kamu pelajari?
• Bagaimanakah kamu mengetahui hal itu? Mengapa hal itu
penting?

2. Memvalidasi Instrumen Penilaian Keterampilan


Validasi instrumen penilaian secara teoritis atau kualitatif perlu
dilakukan untuk melihat kebenaran instrumen dari segi materi, kon­
struksi, dan bahasa. Telaah instrumen secara teoritis dapat dilakukan
dengan cara meminta bantuan ahli/pakar, teman sejawat, maupun
dapat dilakukan telaah sendiri. Penelaahan dilakukan terhadap aspek

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 87


1) kebenaran konsep/materi; 2) kesesuaian petunjuk kerja dengan
rubrik; 3) kemudahan instrumen dipahami; dan 4) dapat/tidak­
nya instrumen tersebut diaplikasikan. Setelah melakukan telaah ini
kemudian dapat diketahui apakah secara teoritis instrumen tersebut
layak atau tidak.

3. Uji Coba dan Analisis Hasil Uji Coba


Sebelum instrumen digunakan untuk penilaian, terlebih dahulu
instrumen tersebut perlu diuji coba. Langkah ini diperlukan untuk
memperoleh data empiris terhadap kualitas instrumen yang telah
disusun. Uji coba ini dapat dilakukan ke sebagian siswa, sehingga
dari hasil uji coba ini diperoleh instrumen yang reliabel.
a. Instrumen Penilaian Praktik
1. Ujicoba terhadap instrumen penilaian praktik dapat dilaku­
kan dengan cara dua guru (observer) mengamati gejala prak­
tik yang sama (misalnya peserta didik melakukan berbalas
pantun) Guru menyusun tugas tertentu yang menuntut siswa
membuat produk atau mendemonstrasikan penampilannya
secara lisan
2. Guru menyusun rubrik secara rinci
3. Secara terpisah meminta 2 guru memberikan penilaian ter­
hadap suatu produk/ performansi siswa dengan rubrik yang
hendak diujicoba.
4. Mencocokkan hasil kedua korektor. Jika ada butir instrumen
yang hasil penilaian dua guru ini nircocok/disagree (1 dan 4;
atau 2 dan 3), maka rubrik tersebut dicermati bersama, menga­
pa mereka memberi penilaian seperti itu, dan apa perbaikan­
nya. Secara umum, jika rubrik jelas dan penilai memahami
rub­rik, maka hasil penilaian produk berada pada wilayah co­
cok/agreement (nilai sama, atau 1 dan 2, atau 3 dan 4).
b. Instrumen Penilaian Produk
Ujicoba terhadap instrumen penilaian produk mirip dengan
yang instrumen penilaian praktik. Langkah mengujicobakan
instrumen praktik dan produk dilakukan dengan teknik in­
terrater (antarkorektor). Ujicoba instrumen dilakukan dengan
langkah berikut.

88 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


1. Guru menyusun tugas tertentu yang menuntut siswa membuat
produk
2. Guru menyusun rubrik secara rinci
3. Secara terpisah meminta 2 guru memberikan penilaian terha­
dap suatu produk/ performansi siswa dengan rubrik yang hen­
dak diujicoba.
4. Mencocokkan hasil kedua korektor. Jika ada butir instrumen
yang hasil penilaian dua guru ini nircocok/disagree (1 dan 4;
atau 2 dan 3), maka rubrik tersebut dicermati bersama, menga­
pa mereka memberi penilaian seperti itu, dan apa perbaikan­
nya. Secara umum, jika rubrik jelas dan penilai memahami rub­
rik, maka hasil penilaian produk berada pada wilayah cocok/
agreement (nilai sama, atau 1 dan 2, atau 3 dan 4).

4. Revisi Instrumen Penilaian Keterampilan


Berdasarkan hasil analisis rubrik hasil uji coba kemudian dilaku­
kan perbaikan. Rubrik yang kurang jelas diperjelas deskriptornya.
Petunjuk yang kurang jelas diperjelas agar siswa dapat membuat pro­
duk/ melakukan praktik seperti yang diperintahkan.

CONTOH UJICOBA DAN ANALISIS HASIL UJICOBA


INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK

Ujicoba terhadap instrumen penilaian praktik dapat dilakukan


dengan cara dua guru (observer) mengamati gejala yang sama (mi­
salnya peserta didik melakukan kegiatan musikalisasi syair. Secara
terpisah guru tersebut memberikan penilaian. Kemudian, hasilnya
dicocokkan. Jika ada butir instrumen yang hasil penilaian dua guru
ini menyimpang jauh/nircocok/disagree (misalnya hasil penilaian­
nya ya dan tidak; 1 dan 4; atau 2 dan 3), maka butir yang disagree
tersebut dicermati bersama, didiskusikan mengapa mereka menilai
seperti itu, dan selanjutnya dilakukan perbaikan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 89


Tabel 6. Contoh Hasil Uji Coba dan Analisisnya

Dengan revisi bagian-bagian rubrik menjadi lebih rinci deskrip­


tornya akan menjadikan rubrik lebih reliabel. Artinya, instrumen ke­
terampilan yang berupa rubrik tersebut memiliki kestabilan hasil yang
tinggi.

C. LATIHAN
Perhatikan KD berikut:
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang beru­
pa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperha­
tikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan

Kembangkan instrumen penilaian keterampilan yang sesuai


dengan KD tersebut, yang meliputi:
1) Analisis KD untuk merumuskan indikator.
2) Penyusunan kisi-kisi penilaian keterampilan (bila memung­
kinkan, upayakan ada penilaian produk, praktik, dan projek)
3) Pengembangan instrumen penilaian produk, praktik, dan
projek sesuai dengan kisi-kisi tersebut.

90 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


D. RANGKUMAN
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
Standar Isi, maka keterampilan utama dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia adalah keterampilan memahami, menyusun, dan menya­
jikan teks lisan dan tulis. Keterampilan tersebut dapat dinilai dengan
teknik penilaian, yang berupa penilaian praktik, produk, projek, dan
portofolio. Guru dapat memilih teknik-teknik yang sesuai dengan
karakteristik KD dengan menggunakan instrumen yang sesuai.
Instrumen penilaian yang digunakan dikembangkan dengan
mengikuti serangkaian langkah yang meliputi analisis KD (terinte­
grasi dengan kegiatan perencanaan pembelajaran) untuk merumus­
kan indikator, pembuatan kisi-kisi, pembuatan instrumen sesuai
kisi-kisi. Pada setiap tahap seharusnya dilakukan review dan revisi.
Untuk instrumen penilaian keterampilan yang hendak digunakan
dalam penilaian akhir semester dan ujian sekolah seharusnya dilaku­
kan uji coba dan revisi terhadap instrumen tersebut berdasarkan
analisis hasil uji coba.

E. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan perbedaan antara penilaian keterampilan praktik dan
penilaian keterampilan produk!
2. Tentukan langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian ke­
terampilan projek!
3. Mengapa ujicoba instrumen penilaian keterampilan memerlu­
kan dua orang pengamat/penilai?

F. GLOSARIUM
• Kisi-kisi: matriks yang berisi spesifikasi tes/instrumen yang
akan dibuat.
• Penilaian keterampilan: penilaian yang meminta peserta didik
untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan
ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 91


• Penilaian praktik: penilaian yang meminta peserta didik men­
demonstrasikan penggunaan unsur motorik peserta didik da­
lam mengaplikasikan pengetahuan pada konteks yang sesuai.
• Penilaian produk: penilaian yang meminta peserta didik untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke da­
lam konteks yang sesuai, dengan menitikberatkan pada hasil
kinerjanya.
• Penilaian projek: tugas yang harus diselesaikan dalam periode
tertentu, yang meliputi perancangan, implementasi, analisis,
dan refleksi.
• Portofolio: kumpulan/hasil kerja peserta didik dari waktu ke
waktu yang dapat memberikan informasi hasil belajar peserta
didik.
• Rubrik: kriteria skor yang digunakan untuk menilai kualitas
res­pons (kinerja praktik atau produk) peserta didik.

G. DAFTAR PUSTAKA
Brualdi, Amy. 1998. Implementing Performance Assessment in the
Classroom. ERIC Clearinghouse on Assessment and Evaluation
Washington DC.
Campbell, Dorothy M. 2000. Portfolio and Performance Assessment
in Teacher Education. Boston: Allyn and Bacon.
Klewnoswaki, Val. 2002. Developing Portfolio for Learning and As-
sessment. London: RoutledgeFalmer.
Widodo, Wahono. 2009. Asesmen Kinerja (Performance Assessment).
Tersedia:https://vahonov.files.wordpress.com/2009/07/perfor­
mance-asesmen.pdf. [9 September 2016].
Widodo, Wahono. 2009. Asesmen Portofolio. Tersedia: http://vahon­
ov. files. wordpress. com/2009/07/asesmen-portofolio. pdf. [9
September 2016].

92 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


H. LAMPIRAN
Lampiran 1: Kunci Jawaban Latihan (Petunjuk Penyelesaian)
Analisis KD 4.8 menunjukkan adanya kemampuan siswa dalam
membuat dan menyajikan rangkuman teks laporan hasil observa­
si yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis. Analisis
meng­arah untuk digunakannya penilaian keterampilan praktik un­
tuk penyajian lisan dan penilaian keterampilan produk untuk me­
nilai penyajian tulis. Penilaian keterampilan praktik dan penilaian
keterampilan produk dapat dikembangkan menjadi penilaian
keteram­pilan projek dan portofolio. Lebih lanjut dikembangkan ki­
si-kisi penilaian keterampilan yang digunakan dan dikembangkan
instrumen penilaiannya untuk menilai keterampilan membuat dan
menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa
buku pengetahuan secara lisan dan tulis.

Lampiran 2: Kunci Jawaban Formatif dan Saran Tindak Lanjut


Kunci Jawaban Formatif
1. Perbedaan antara penilaian keterampilan praktik dan pe­
nilaian keterampilan produk, bahwa penilaian praktik berupa
penilaian yang meminta peserta didik mendemonstrasikan
penggunaan unsur motorik peserta didik dalam mengap­
likasikan pengetahuan pada konteks yang sesuai. Sedangkan
penilaian produk adalah penilaian yang meminta peserta di­
dik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengeta­
huan ke dalam konteks yang sesuai, dengan menitikberatkan
pada hasil kinerjanya.
2. Prosedur dalam penilaian keterampilan projek diawali dengan
penetapan tujuan penilaian, analisis kurikulum berupa anali­
sis KD atau KD-KD dalam satu mata pelajaran tertentu atau
beberapa mata pelajaran, penyusunan kisi-kisi penilaian,
dan mengembangkan instrumen penilaian berupa penilaian
keteram­pilan praktik dan penilaian keterampilan produk.
3. Ujicoba instrumen penilaian keterampilan memerlukan dua
orang pengamat/penilai dimaksudkan agar diperoleh per­
timbangan yang memadai secara kualitas sehingga diperoleh
perangkat penilaian keterampilan yang valid dan reliabel.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 93


Saran Tindak Lanjut
Jika jawaban Anda ada yang salah, jangan risau. Anda baca
lagi modul ini. Tidak usah semua. Cukup pada materi berse­
suaian dengan pertanyaan yang Anda masih belum menjawab
dengan benar. Namun, sangat disarankan Anda membaca sekali
lagi secara keseluruhan dengan lebih detil dan kritis.

94 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


LAMPIRAN CONTOH SOAL PISA

Bacalah teks dibawah ini!

Sumber gambar: suaradesa.com


MAKANAN YANG MENYEHATKAN

Makanan yang satu ini mungkin banyak yang menggemarinya, ter-


masuk saya sendiri. Tetapi, ada beberapa informasi yang mengatakan
bahwa mengkonsumsi makanan yang berasal dari buah Kakao terse-
but tidaklah baik untuk kesehatan, benarkah demikian? Memang be-
nar, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Namun jangan salah, jika kita mengonsumsi makanan tersebut
secukupnya dan tidak berlebihan tentunya, pastilah makanan tersebut
memiliki manfaat untuk kesehatan. Hal ini telah dibuktikan oleh beber-
apa ahli tentang khasiatnya.
Berikut adalah beberapa manfaat makanan tersebut untuk kesehat­
an yang didasarkan atas penelitian beberapa ahli :
1. Tinggi Antioksidan
Kakao mengandung flavanol, sejenis flavanoids. Flavanoids
adalah senyawa yang terjadi secara alamiah dalam makanan
nabati dan bertindak sebagai antioksidan dan membantu
menangkal radikal bebas dalam tubuh.
2. Menurunkan Tekanan Darah dan Kolestrol
Makanan tersebut dapat menurunkan tekanan darah pada
orang dengan tekanan darah tinggi dan makan secara teratur
telah terbukti menurunkan kolesterol LDL sebanyak 10 persen.
3. Alam Anti-Depresi
Makanan yang dekat dengan anak-anak ini mengandung se-
rotonin, alami anti-depresan. Makanan tersebut juga merang­

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 95


sang produksi endorfin, yang menciptakan perasaan bahagia.
Hal ini mungkin menjelaskan mengapa banyak orang alami
meraih makanan tersebut ketika mereka sedang tertekan.
4. Mencegah Kerusakan Gigi
Penelitian telah menemukan bahwa theobromine da-
lam makanan tersebut mencegah kerusakan gigi dengan
menghilang­kan streptokokus mutans, bakteri yang ditemukan
dalam rongga mulut yang memberikan kontribusi terhadap
kerus­akan gigi.
5. Kakao membuat berumur panjang dan terhindar dari penyakit
Satu penelitian di Belanda diikuti 200 pria di atas 20 tahun
dan menemukan bahwa Mereka yang mengkonsumsi sejum-
lah besar makanan tersebut, dan hidup mereka lebih lama dan
memiliki tingkat penyakit yang lebih rendah secara keseluruhan
dari pada pria yang makan makanan tersebut sedikit atau tidak
ada. Hal ini dikarenakan tinggi Magnesium lebih tinggi dari pada
tanaman lainnya. Magnesium merupakan mineral penting yang
membantu dalam regulasi pencernaan, saraf, dan sistem kar-
diovaskular. Karena banyak orang yang kekurangan magnesium,
menambahkan magnesium untuk diet dapat meningkatkan
kese­hatan secara keseluruhan.

Pertanyaan 20
Mengapa penulis memilih judul dan gambar seperti yang terlihat
pada artikel di atas? Berilah pendapatmu!
........................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

Pertanyaan 21
Perhatikan pernyataan berikut!
“Tapi perlu diingat, siapa pun boleh mengonsumsi makanan
tersebut, asalkan tidak berlebihan dan secukupnya saja. Apapun
yang berlebihan pasti tidak baik untuk kesehatan kita.”
Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
........................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

96 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


..............................................................................................................
Pertanyaan 22
Makanan tersebut mengandung molekul psikoaktif yang dapat
membuat pengonsumsi makanan merasa nyaman. Beberapa kan­
dungan makanan tersebut dipercaya dapat memperbaiki mood,
mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat an-
ti-depresi.
Alasan yang mendukung pernyataan yang sesuai teks di atas
adalah …
A. Makanan tersebut mengandung flavanol, theobromine, dan
streptokokus mutans.
B. Makanan tersebut mengandung serotonin, alami anti-depre-
san, flavanol, dan theobromine
C. Makanan tersebut dapat merangsang produksi endorfin yang
menciptakan perasaan bahagia.
D. Makanan tersebut mengandung serotonin, alami anti-depre-
san, dan memroduksi endorphin.

Pertanyaan 23
Lingkari ”Benar” jika sesuai dan lingkari “Salah” jika tidak
sesuai! Lakukan seperti contoh!

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 97


NIKMATILAH SEPATU LARI ANDA

Selama 14 tahun Pusat Kesehatan Olah raga di Lyon (Perancis)


telah mempelajari cedera yang dialami olah ragawan muda dan olah
ragawan profesional. Penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik ada-
lah pencegahan … dan sepatu yang baik.

Pukul, jatuh, pakai dan sobek…


Delapan belas persen atlet berusia antara 8 sampai 12 tahun men-
galami cedera tumit. Tulang rawan pergelangan kaki pemain sepak bola
tidak dapat menahan tekanan sehingga 25% atlet profesional mengakui
bahwa ini merupakan titik lemah mereka. Tulang rawan persendian
lutut halus dapat mengalami cedera parah jika tidak dirawat dengan
baik sejak dini (usia 10-12 tahun). Jika dibiarkan dapat mengakibatkan
radang tulang sendi. Pinggang para atlet pun tidak luput dari cedera,
khususnya ketika mereka kelelahan. Tulang pinggang dapat retak jika
mereka jatuh atau tabrakan.
Menurut penelitian, para pemain sepak bola yang telah bermain
lebih dari sepuluh tahun sering mengalami kelainan pertumbuhan
tulang, terutama tulang kering atau tumit. Hal ini dikenal dengan is-
tilah“ kaki pemain bola”, yaitu kelainan bentuk yang disebabkan oleh
bagian telapak dan pergelangan kaki sepatu yang terlalu lentur.

Lindungi, dukung, seimbangkan, scrap


Sepatu yang terlalu sempit akan menyulitkan gerakan. Tetapi jika
terlalu lentur, hal ini akan menambah risiko cedera dan keseleo. Sepatu
olah raga yang baik harus memenuhi empat kriteria berikut:
• Sepatu harus memberikan perlindungan bagian luar, dapat

98 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


menahan benturan bola atau pemain lain, mampu menahan
benturan permukaan tanah yang tidak rata, dan menjaga kaki
agar tetap kering ketika hujan atau cuaca dingin.
• Sepatu yang baik juga harus menopang telapak kaki, terutama
pergelangan kaki sehingga dapat terhindar dari keseleo, pem-
bengkakan, dan masalah lain yang akhirnya dapat mengganggu
lutut.
• Sepatu juga harus memberikan keseimbangan yang baik bagi
para pemain sehingga mereka tidak tergelincir di tanah licin
atau yang terlalu kering.
• Yang terakhir, sepatu yang baik harus dapat menahan tekanan,
terutama bagi para pemain bola voli dan basket yang sering
melompat.

Kaki kering
Untuk menghindari masalah kecil tetapi sangat mengganggu se­
perti kulit lecet atau pecah-pecah (karena infeksi jamur), sepatu juga
harus dapat menguapkan keringat dan menahan kelembaban dari luar
sehingga tidak masuk ke sepatu.
Bahan sepatu yang baik adalah kulit, karena sifatnya yang tahan air
sehingga air tidak mudah masuk ke dalam sepatu ketika hujan.

Gunakan artikel pada halaman 50 untuk menjawab per-


tanyaan berikut ini!

PELARI
Apa yang ingin dikemukakan penulis dalam teks ini? Bahwa:
A. Kualitas sepatu olah raga tertentu telah meningkat.
B. Sebaiknya kamu tidak bermain bola jika kamu berumur
di bawah 12 tahun.
C. Kebanyakan cedera yang dialami oleh anak muda dise-
babkan kondisi fisiknya jelek.
D. Atlet muda sebaiknya mengenakan sepatu olah raga
yang baik

PELARI
Menurut artikel tersebut, mengapa sepatu olah raga sebaik­
nya tidak kaku?
……………………………………………………………………………………………......

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 99


PELARI
Salah satu bagian teks menyatakan, “Sepatu olah raga yang
baik seharusnya memenuhi empat kriteria.”
Apakah keempat kriteria tersebut?
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......

PELARI
Perhatikan kalimat pertama bagian akhir teks yang dijelas-
kan dalam dua bagian:
“Untuk menghindari masalah kecil tapi sangat mengganggu
seperti lecet atau pecah-pecah (karena infeksi jamur),...”
(bagian pertama)

“.…sepatu harus menguapkan keringat dan menahan kelem-


baban dari luar sehingga tidak masuk ke sepatu.”
(bagian kedua)

Apa hubungan antara bagian pertama dan kedua dari kalimat


tersebut? Bagian kedua pada kalimat tersebut
A. berlawanan dengan bagian pertama.
B. mengulang bagian pertama.
C. menjelaskan masalah yang digambarkan pada bagian per-
tama.
D. memberikan pemecahan terhadap masalah yang dijelas-
kan pada bagian pertama

100 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


MEMBACA TEKS SASTRA

SI KIKIR DAN EMASNYA


Cerita Rakyat oleh Aesop

Seorang yang kikir menjual seluruh hartanya dan membe­


li segumpal emas yang dikuburnya di dalam sebuah lubang
di samping sebuah dinding tua. Dia kemudian mengunjungi
simpanannya itu setiap hari. Salah seorang anak buahnya
memperhatikan hal ini dan memutuskan untuk mengintai ge­
rak gerik si kikir. Anak buahnya ini kemudian mengetahui raha­
sia harta yang tersembunyi tersebut, dan mulai menggali, dan
menemukan segumpal emas , dan dicurinya.
Si kikir, pada kunjungan berikutnya, menemukan lubang
yang sudah kosong dan mulai menarik-narik rambutnya dan
meraung-meraung sejadi-jadinya. Seorang tetangga, yang
melihat kejadian itu dan mengetahui apa penyebabnya,
kemudian berkata, “Berdoalah dan jangan bersedih, ambil­
lah segumpal batu, dan letakkan di dalam lubang itu, dan
bayangkan seolah-olah emas itu masih berada di sana. Bagi
kamu hal itu akan sama saja, karena sewaktu emas itu bera­
da di sana, kamu tidak memilikinya, karena kamu sedikit pun
tidak menggunakannya.”

Gunakan cerita rakyat tentang “Si Kikir dan Emasnya” di atas


untuk menjawab pertanyaan berikut.

PERTANYAAN 1: SI KIKIR
Bacalah pernyataan berikut dan berilah nomor sesuai dengan
urutan kejadian di dalam bacaan.





PENSKORAN SI KIKIR 1
Tujuan pertanyaan:
• Mengintegrasikan dan menginterpretasikan: mengembang-
kan imterpretasi
• Mengurutkan kejadian di dalam sebuah narasi

Nilai Penuh
Kode 1: Keempat jawaban benar dengan susunan: 1,3,2,4.

Tidak Ada Nilai


Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Kosong.

PERTANYAAN 2: SI KIKIR
Apa pesan utama cerita ini?
A. Jangan menyimpan kekayaan yang mudah dicuri.
B. Mempercayai orang lain adalah suatu kesalahan.
C. Tidak menggunakan apa yang dimiliki sama dengan ti-
dak memilikinya.
D. Jangan menangisi sesuatu yang tidak bisa diubah.

PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1: C. Tidak menggunakan apa yang dimiliki sama dengan
tidak memilikinya.

Tidak Ada Nilai


Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Kosong.

102 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


PERTANYAAN 3: SI KIKIR
Berikut ini adalah percakapan antara dua orang yang membaca
cerita “Si Kikir dan Emasnya”.

Tetangganya nakal
Tidak bisa. Batu itu
Mestinya dia menggantikan
penting peranannya
emas itu dengan sesuatu
dalam cerita ini..
yang lebih berharga
daripada batu.

Pembicara 1 Pembicara 2

Apa yang dapat dikatakan Pembicara 2 untuk mendukung


pendapatnya?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

PENSKORAN SI KIKIR 5
TUJUAN PERTANYAAN:
• Mengintegrasikan dan menginterpretasikan: Mengem-
bangkan interpretasi
• Menghubungkan rincian cerita dengan ide utama

Nilai Penuh
Kode 1: Mengenali bahwa pesan cerita tergantung pada emas
yang digantikan dengan sesuatu yang tidak berguna
atau tidak berharga.
• Emas itu perlu diganti dengan sesuatu yang tidak
berharga untuk memperjelas apa yang dimaksud.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 103


• Batu itu penting di dalam cerita, karena maksud ceri-
ta adalah bahwa batu dan emas itu sama-sama tidak
ada manfaatnya bagi si kikir.
• Jika digantikan dengan sesuatu yang lebih berharga
daripada batu, pesan pentingnya jadi hilang karena
benda yang dikubur harus sesuatu yang tidak ada gu-
nanya.
• Batu itu tidak ada gunanya, tetapi bagi si kikir, de-
mikian juga halnya dengan emas!
• Sesuatu yang lebih baik adalah sesuatu yang dapat
digunakan – dia tidak menggunakan emasnya, itulah
maksud yang diinginkan pengarangnya.

Tidak Ada Nilai


Kode 0: Memberikan jawaban yang tidak cukup atau tidak jelas.
• Batu itu penting peranannya di dalam cerita. [mengu-
langi isi pertanyaan]
• Harus dalam bentuk batu. [kurang penjelasan]
• Tidak akan sama artinya. [tidak jelas]
Kode 0: Memperlihatkan pemahaman yang tidak tepat dari isi
bacaan atau memberikan jawaban yang tidak masuk
akal atau tidak relevan.
• Harus batu karena batu itu berat.
Kode 9: kosong.

PERTANYAAN 6: SI KIKIR
Mengapa si kikir mengubur emasnya?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

PENSKORAN SI KIKIR 6
TUJUAN PERTANYAAN:
• Merefleksikan dan mengevaluasi: Merefleksikan dan
mengeva­luasi isi bacaan
• Menghipotesis alasan perbuatan pelaku cerita dengan meng-
gabungkan informasi sebelumnya dengan informasi pada ba-
caan

104 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah


Nilai Penuh
Kode 1: Mengenali bahwa si kikir ingin mengamankan emas­
nya ATAU karena takut
• Untuk menyembunyikannya.
• Dia pikir kalau disembunyikan, tidak ada orang yang
akan mengambilnya.
• Dia ingin agar emasnya aman.
• Kelihatannya dia sedikit gila, dan berpikir bahwa
menguburkannya lebih aman daripada menyimpan di
bank! [mengabaikan asumsi yang tidak tepat bahwa
bank sudah ada pada waktu cerita ditulis]

Tidak Ada Nilai


Kode 0: Memberikan jawaban yang tidak cukup atau tidak jelas.
• Dia bodoh.
Memperlihatkan pemahaman yang tidak tepat dari isi
bacaan atau memberikan jawaban yang tidak masuk
akal atau tidak relevan.
• Dia ingin mencurinya.
Kode 9: Kosong.

PERTANYAAN 7: SI KIKIR
Bagaimana cara si kikir mendapatkan segumpal emas?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

PENSKORAN SI KIKIR 7
TUJUAN PERTANYAAN:
• Mengakses dan melacak: Melacak informasi
• Menemukan informasi tersurat pada awal cerita

Nilai Penuh
Kode 1: Menyatakan bahwa dia menjual semua yang dimiliki­
nya. Boleh disusun sendiri kata-katanya dan boleh
juga mengutip langsung dari bacaan.

Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah 105


• Dia menjual semua yang dimilikinya.
• Dia menjual semua barang-barangnya.

Tidak Ada Nilai


Kode 0:Memberikan jawaban yang tidak cukup atau tidak jelas.
• Barang itu miliknya.
• Dia memperolehnya.
Memperlihatkan pemahaman yang tidak tepat dari isi
bacaan atau memberikan jawaban yang tidak masuk
akal atau tidak relevan.
• Dia mencurinya.

106 Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Anda mungkin juga menyukai