Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


KESEHATAN

DI SUSUN OLEH :
CHRISNA NIKLAS TAAROPETAN (711333119006)

PROGRAM STUDI D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES MANADO
2020
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini
dengan baik , dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kami dan para pembaca dapat lebih
memahami, mengerti dan menambah ilmu pengetahuan tentang
Pengorganisasian yang kami sajikan

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pendengar .


Mudah-mudahan dapat memberikan atau menambah wawasan yang lebih luas
lagi. Meskipun makalah ini mempunyai kekurangan, sebelumnya saya minta maaf
dan saya memohon kritik dan saran dari para pembaca ataupun pendengarnya.
Terima Kasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................
C. TUJUAN.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi dari organisasi kesehatan
2. Tujuan dari organisasi kesehatan
3. Jenis organisasi kesehatan
4. Fungsi organisasi kesehatan
5. Definisi dari manajemen kesehatan
6. Fungsi manajemen kesehatan
7. Penerapan manajemen dibidang kesehatan
8. Ruang lingkup dari manajemen kesehatan
9. Ekonomi layanan kesehatan

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN.

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti termaktub
dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta  berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia, mengandung suatu kewajiban untuk
menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk tetap
sehat. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,  jiwa dan sosial yang
memungkinan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini
melandasi pemikiran bahwa sehat adalah investasi.
Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) atau  Human Development Index (HDI).  Saat ini kualitas
pertumbuhan pembangunan bangsa  Indonesia belum menggembirakan. Laporan
UNDP 2005 menempatkan Indonesia berada pada urutan ke 110 dari 177 negara,
di mana hanya satu tingkat di atas Uzbekistan dan dua tingkat di bawah Vietnam.
Sebagai negara yang menganut sistem negara kesatuan (unitarisme), maka
pembangunan kesehatan daerah merupakan satu sub sistem dari Pembangunan
Kesehatan Nasional. Oleh karena itu dalam pembentukan  Organisasi Kesehatan 
Daerah seyogyanya memperhatikan pula aspek-aspek hubungan dalam
pembangunan kesehatan antar susunan pemerintahan.

1.2    Rumusan Masalah


a.    Apakah definisi dari organisasi kesehatan?
b.    Apakah yang menjadi tujuan dari organisasi kesehatan?
c.    Apa saja jenis organisasi kesehatan?
d.    Apakah fungsi organisasi kesehatan?
e.    Apakah definisi dari manajemen kesehatan?
f.    Apa saja fungsi manajemen kesehatan?
g.    Bagaimana penerapan manajemen dibidang kesehatan?
h.    Apa saja ruang lingkup dari manajemen kesehatan?
i.    Bagaimanakah ekonomi layanan kesehatan?

1.3    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai
Organisasi Dan Manajemen Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

2.1 Organisasi Kesehatan


A.Definisi Organisasi Kesehatan
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian- bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

B.Tujuan Organisasi Kesehatan


Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

C.Jenis Organisasi Kesehatan


Sangat banyak organisasi kesehatan yang sudah terbentuk di indonesia, beberapa
diantaranya adalah:
1)    Organisasi kesehatan pemerintah pusat
2)    Organisasi kesehatan pemerintah daerah
3)    Rumah sakit
4)    Unit pelaksana teknik
5)    Organisasi kesehatan swasta

D.    Fungsi Organisasi Kesehatan


Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa bayak sekali organisasi kesehatan yang
sudah terbentuk di Indonesia, namun semuanya mempunyai tujuan umum yang
sama yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Yang akan dijelaskan
disini hanyalah organisasi kesehatan milik pemerintah Provinsi (Dinas Kesehatan
Provinsi) dan kabupaten (Dinas Kesehatan Kabupaten).
 Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
1.    Bidang Bina Pelayanan Kesehatan,  mempunyai fungsi :
a.    Bimbingan dan Pengendalian  (Bimdal) Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Dasar. Dalam bimdal penyelenggaraan upaya kesehatan dasar
termasuk kesehatan komunitas.
b.    Bimdal Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Rujukan  meliputi    bimdal
kesehatan  rujukan/spesialistik, dan sistem rujukan. 
c.    Bimdal Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Khusus. Dalam bimdal
penyelenggraan upaya kesehatan khusus meliputi : bimdal kesehatan jiwa,
kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut.  
2.    Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
a.    Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit. Dalam bimdal
penyelenggaraan pengendalian dan pemberantasan peyakit meliputi
surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung,
pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak
menular, imunisasi dan kesehatan matra.
b.    Bimdal  Penyelenggaraan Pengendalian Wabah dan Bencana. Dalam
bimdal penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana meliputi bimdal
kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.
c.    Bimdal Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan. Dalam bimdal
penyelenggaraan  penyehatan lingkungan meliputi: penyehatan air,
pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat,
sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah.
3.    Bidang Bina Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.    Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan.
b.    Bimdal Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
c.    Bimdal Penyelenggaraan Registrasi dan Akreditasi. Dalam bimdal
penyelenggaraan registrasi dan akreditasi meliputi registrasi, perizinan dan
akreditasi tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional
terlatih.
4.    Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan, mempunyai fungsi :
a.    Bimdal Penyelenggarakan Jaminan Kesehatan. Dalam bimdal
penyelenggaraan jaminan kesehatan meliputi bimdal kepesertaan,
pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. 
b.    Bimdal Pelayanan Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dalam bimdal
pelayanan sarana dan  peralatan kesehatan meliputi: monitoring dan
evaluasi, registrasi,  akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan.

c.    Bimdal Penyelenggaraan kefarmasian. Dalam bimdal penyelenggaraan


kefarmasian meliputi obat, makanan  dan minuman, napza, kosmetika dan
alat kesehatan.
5.    Sekretariat, mempunyai fungsi: 
a.    Penyusunan Program. Dalam penyelenggaraan penyusunan program
meliputi penyusunan program dan  anggaran.
b.    Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan
urusan ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum
dan organisasi, hubungan masyarakat.
c.    Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan. Dalam
penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan
perlengkapan.

 Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten


1.    Bidang Pelayanan Kesehatan,  mempunyai fungsi :
a.    Penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas.
b.    Penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan/
spesialistik, dan sistem rujukan. 
c.    Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus. Dalam penyelenggraan upaya
kesehatan khusus meliputi : kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja,
kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut.  
2.    Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a.    Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit. Dalam penyelenggaraan
pengendalian  dan pemberantasan peyakit meliputi surveilans epidemiologi,
pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber
binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan
matra.
b.    Pengendalian Wabah dan Bencana. Dalam penyelenggaraan
pengendalian  wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.
c.    Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan. Dalam penyelenggaraan
penyehatan lingkungan meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas
lingkungan, penyehatan kawasan  dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan
bahan pangan serta pengamanan limbah.
3.    Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.    Perencanaan dan Pendayagunaan.
b.    Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
c.    Penyelenggaraan Registrasi dan Akreditasi. Dalam penyelenggaraan
registrasi  dan akreditasi meliputi  registrasi, perizinan dan akreditasi tenaga
medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional terlatih.
4.    Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, mempunyai fungsi :
a.    Penyelenggarakan Jaminan Kesehatan. Dalam penyelenggaraan jaminan
kesehatan meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. 
b.    Pelayanan Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dalam pelayanan sarana dan
peralatan  kesehatan meliputi :  monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi 
dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan.
c.    Penyelenggaraan kefarmasian. 
d.    Dalam penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan  dan
minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan.
5.    Sekretariat, mempunyai fungsi: 
a.    Penyusunan Program. Dalam penyelenggaraan penyusunan program
meliputi    penyusunan program dan  anggaran.
b.    Penyelenggaraan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan
ketatausahaan meliputi : urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan
organisasi, hubungan masyarakat.
c.    Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan. Dalam
penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan  meliputi urusan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan
perlengkapan.

2.2 Manajemen Kesehatan


A.Definisi Manajemen Kesehatan
Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai
suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.” Apabila batasan ini diterapkan
dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut :
“Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain
manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan
sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
B.Fungsi Manajemen Kesehatan
Pada umumnya, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi:
1.Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan
untuk pencapaiannya.
2.Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3.    Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau
fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar
mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang
tersedia.
4.    Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal)
adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika
terjadi penyimpangan.

C.    Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan


Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan
tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja.
Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan tujuan
sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat
disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang lebih
banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit
oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke dalam
administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi
kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di
Indonesia seperti Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit dan
Puskesmas dan jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan
di RS, Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses
penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus
untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui
perencanaan yang disusun setiap lima tahun (micro planning), pembagian dan
uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-masing tugas pokoknya.
D.    Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan
1.    manajemen personalia (mengurusi SDM)
2.    manajemen keuangan
3.    manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
4.    manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen
(mengurusi pelayanan kesehatan)

E.    Ekonomi Layanan Kesehatan


Masyarakat Indonesia sejak awal tahun 1998 kembali dilanda krisis ekonomi
seperti yang terjadi pada tahun 1965. Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002 juga
memperburuk krisis ekonomi yang berkepanjangan juga berdampak pada
bidang kesehatan. Kemampuan pusat-pusat pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta yang menyediakan jasa pelayanan kesehatan
bermutu dan harga obat yang terjangkau oleh masyarakat umum semakin
menurun. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin
meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran mereka akan arti hidup
sehat. Namun, daya beli masyarakat untuk memanfaatkan jasa pelayanan
kesehatan semakin menurun akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan,
terutama harga obat-obatan yang hampir semua komponennya masih diimpor.
Depkes sudah mengantisipasi dampak krisis ekonomi di bidang kesehatan
dengan menyesuaikan terus kebijakan pelayanannya terutama di tingkat
operasional. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer, baik di Puskesmas
maupun di RS Kabupaten harus dijadikan indikator penerapan kebijakan baru di
bidang pelayanan kesehatan. Realokasi dana DAU dan DAK juga perlu terus
dikembangkan oleh Pemda untuk membantu penduduk miskin. Beberapa
kebijakan operasional yang sudah mendapat perhatian dalam menghadapi krisis
kesehatan ini adalah :
a.    Meletakkan landasan kebijakan kesehatan yang lebih bersifat pencegahan
(preventif)
b.    Kebijakan obat nasional harus diarahkan untuk pemasyarakatan obat-
obatan esensial yang terjangkau oleh masyarakat. Meskipun dengan dalih untuk
membuka peluang bagi penanaman modal asing (PMA), pembatasan jumlah
industri farmasi harus dilaksanakan secara ketat.
c.    Etika kedokteran dan tanggung jawab profesi seharusnya mendapat porsi
yang lebih besar dalam pendidikan dokter agar dokter yang ditamatkan oleh
Fakultas Kedokteran di Indonesia juga dapat berfungsi sebagai cendikiawan di
bidang kesehatan.
d.    Kesehatan merupakan hak masyarakat yang perlu terus diperjuangkan
terutama penduduk miskin karena sudah merupakan komitmen global
pemerintah. Oleh karena itu, LSM kesehatan perlu terus diberdayakan (bagian
dari reformasi kesehatan) agar mereka mampu menjadi pendamping kelompok-
kelompok masyarakat yang membutuhkan perlindungan.

1.    Pembiayaan Kesehatan


Sumber utama pembiayaan kesehatan
a.    Pemerintah
b.    Swasta
c.    Masyarakat dalam bentuk pembiayaan langsung (fee for service) dan
asuransi
d.    Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri

Pembiayaan kesehatan di masa depan akan semakin mahal karena :


a)    Pertumbuhan ekonomi nasional yang juga mengakibatkan meningkatnya
tuntutan (demand) masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.
b)    Perkembangan teknologi kedokteran dan pertumbuhan industri kedokteran.
Hampir semua teknologi kedokteran masih diimpor sehingga harganya relatif
mahal karena nilai rupiah kita jatuh dibandingkan dolar Amerika.
c)    Subsidi Pemerintah semakin menurun akibat krisis ekonomi tahun 1998.
Biaya pelayanan kesehatan di Indonesia sebelum krisis adalah 18 US
dólar/kapita/tahun, tapi kondisi ini menurun lagi setelah krisis yaitu 12 US
dólar/kapita/tahun pada tahun 2000. Seiring dengan turunnya kemampuan
pemerintah, daya beli masyarakat juga menurun untuk mengakses pelayanan
kesehatan.

2.    Sumber Kegiatan Sektor Kesehatan


a.    Pemerintah, yaitu APBN yang disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana
Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dengan diberlakukannya otonomi
daerah, porsi dana sektor kesehatan yang bersumber dari APBN menurun.
Pemerintah pusat juga masih tetap membantu pelaksanaan program kesehatan
di daerah melalui bantuan dana dekonsentrasi khususnya untuk pemberantasan
penyakit menular.
b.    APBD yang bersumber dari PAD (pendapatan asli daerah) baik yang
bersumber dari pajak, atau penghasilan Badan Usaha Milik Pemda. Mobilisasi
dana kesehatan juga bisa bersumber dari masyarakat dalam bentuk asuransi
kesehatan, investasi pembangunan sarana pelayanan kesehatan oleh pihak
swasta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk perawatan
kesehatan. Dana pembangunan kesehatan yang diserap oleh berbagai sektor
harus dibedakan dengan dana sektor kesehatan yang diserap oleh Dinas
kesehatan.
c.    Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant) atau pinjaman (loan)
untuk investasi atau pengembangan pelayanan kesehatan.

3.    Asuransi Kesehatan


Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari asuransi kesehatan merupakan
salah satu cara yang terbaik untuk mengantisipasi mahalnya biaya pelayanan
kesehatan. Alasannya antara lain :
a.    Pemerintah dapat mendiversifikasi sumber-sumber pendapatan dari sektor
kesehatan.
b.    Meningkatkan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada masyarakat
dalam pembiayaan pelayanan kesehatan.
c.    Memeratakan beban biaya kesehatan menurut waktu dan populasi yang
lebih luas sehingga dapat mengurangi resiko secara individu.

Asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan resiko (sakit) dari


resiko perorangan menjadi resiko kelompok. Dengan cara mengalihkan resiko
individu menjadi resiko kelompok, beban ekonomi yang harus dipikul oleh
masing-masing peserta asuransi akan lebih ringan tetapi mengandung kepastian
karena memperoleh jaminan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan
yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sangat banyak organisasi kesehatan yang sudah
terbentuk di indonesia, beberapa diantaranya adalah: Organisasi kesehatan
pemerintah pusat, Organisasi kesehatan pemerintah daerah, Rumah sakit, Unit
pelaksana teknik, Organisasi kesehatan swasta
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Pada umumnya, fungsi
manajemen dalam suatu organisasi meliputi: Planning (perencanaan) adalah
sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai
dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya. Organizing
(pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Actuating
(directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka
mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai
dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang
tersedia. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal)
adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika
terjadi penyimpangan.

3.2 Saran
Tujuan dari suatu organisasi kesehatan hanya dapat diwujudkan jika ada
kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah, pihak organisasi, maupun
masyarakat dalam rangka mendukung dan melaksanakan program-program
kesehatan. Selain itu, organisasi kesehatan perlu lebih agresif dalam mendeteksi
hal-hal yang nantinya dapat mempengaruhi status kesehatan masyarakat
sehingga kemungkinan terburuk dapat dicegah sebelum terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengantar Manajemen Kesehatan. Tersedia di:


http://ajago.blogspot.com. Diakses tanggal: 5 desember 2019.

Anonim. 2018. Makalah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.


Tersedia di: http://tugas2kuliah.wordpress.com. Diakses tanggal: 5 desember
2019.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Teknis


Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai