Anda di halaman 1dari 17

Paper KA ANDAL

“RENCANA PEMBANGUNAN REVITALISASI TELUK


KENDARI”
KERANGKA ACUAN
ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Oleh :

KELOMPOK 2

Ketua : HASMAN (21101037)


Sekretaris : BUNAMIN (21101009)
Anggota : SUPARDIN (21101010)
SUGIONO (21101048)
MUSTAMAR (21101004)
AZHAM (21101050)
FAJAR FARDIYANSAH (21101011)
MUH. TAUVAN M. (21101024)
RISCHA SULPRIAN (21001034)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI


2014
BAB I
PENDAHULUAN

KOMPONEN YANG DITELITI


Untuk mendukung pengembangan kawasan Wisata Teluk Kota Kendari maka
pembangunan Revitalisasi Teluk Kendari yaitu suatu upaya untuk memvitalkan kembali
suatu kawasan atau bagian teluk yang dulunya pernah vital hidup akan tetapi mengalami
kemunduran dan degradasi, Rencana revitalisasi teluk akan diarahkan pada pembangunan
Gedung Olah Raga (GOR), Saran Olah Raga (SOR) Pariwisata, Pedagangan, Jasa, Resort,
Perumahan Elit, Taman Kota dan Sarana Pool multifungsi dengan waktu yang dibutuhkan
untuk penyelesaian pekerjaan tersebut antara 7 – 8 tahun.
Banyaknya kegiatan pembangunan yang direncanakan berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup, oleh karena hal tersebut maka memerlukan suatu
studi AMDAL. AMDAL yaitu kajian mengenai dampak penting suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan kelayakan lingkungan. Tujuan pengendalian pembangunan melalui amdal yaitu,
mengurangi atau meniadakan akibat (yang tidak direncanakan) atas perubahan lingkungan
khususnya akibat yang mendasar, meluas, dan berjangka panjang serta mengidentifikasi
pemecahan masalah yang optimal, mencegah atau mengatasi konflik kepentingan, selain itu
juga melibatkan publik dan menjamin keterbukaan proses pengambilan keputusan.
Pembangunan harus tetap berprinsip kepada wawasan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini
dituangkan pula dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang
pembentukkan Tim Teknis Studi AMDAL untuk melaksanakan proses pelingkupan dan
penyusunan dokumen Kerangka Acuan ANDAL terkait dengan proses pembangunan
Revitalisasi Teluk Kota Kendri.
Proses simulasi studi dilakukan oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan sehubungan
dengan tugas dari mata kuliah AMDAL. Proses pelingkupan telah dilakukan dengan kegiatan
pembahasan rencana kegiatan bersama pemrakarsa, prediksi dan identifikasi jenis dampak,
peninjauan lapangan, analisis dan perumusan isu pokok serta penyususnan Kerangka Acuan
ANDAL (KA ANDAL).
Dengan diselesaikannya kegiatan pelingkupan rencana pembangunan “Revitalisasi
Teluk Kendari” ini telah dilakukan pembahasan dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait
dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Tahapan kegiatan simulasi Tim Teknis ANDAL pembangunan Revitalisasi Teluk
Kendari ini mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.    Pengkajian rencana kegiatan
2.    Penggalian informasi tambahan melalui diskusi.
3.    Pelaksanaan tinjauan dan Observasi lapangan
4.    Identifikasi dampak potensial (desk study)
5.    Diskusi evaluasi dampak hipotetik
6.    Verifikasi hasil tinjauan dipadankan dengan hasil evaluasi dampak
7.    Penyusunan laporan pelingkupan menjadi Paper Kerangka Acuan ANDAL (KA
ANDAL)

Maka untuk memenuhi Peraturan Menteri Lingkunan Hidup No. 8 Tahun 2006,
Pemrakarsa Pembangunan Revitalisasi Teluk Kendari membentuk Tim Teknis Studi Analisis
Lingkungan. Dalam studi andal, kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
disebut isu pokok. Dampak yang ditetapkan sebagai isu pokok ini diperoleh dari hasil proses
pelingkupan (scooping) yaitu proses untuk mengidentifikasi dampak penting terkait kegiatan
proyek, kondisi asal proyek dan dasar hukum. Proses pelingkupan dalam hal ini diperlukan
untuk menentukan dampak penting terhadap lingkungan untuk studi secara mendalam. Proses
pelingkupan dampak penting melalui proses sebagai berikut:

a. Identifikasi dampak penting melalui matrik interaksi sederhana menggunakan bagan


alir antara kegiatan dengan rona lingkungan hidup.
b. Evaluasi dampak potensial untuk evaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek
dengan lingkungan primer, sekunder dan tersier.
c. Pemusatan dampak penting (Focussing) yang dilakukan dengan mengelompokkan
dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain lalu
diurutkan dan ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi.
BAB II
PELINGKUPAN

KOMPONEN YANG DIKAJI

Pembangunan Revitalisasi Teluk Kendari ini bertujuan memanfaatkan kembali


kawasan teluk kendari yang mulai mengalami degradasi/penurunan kualitas menjadi tempat
wisata, olahraga, dan sarana multifungsi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai salah
satu icon terbesar kota Kendari dan juga Sulawesi Tenggara.
Dekskripsi Teluk Kendari

PERAIRAN TELUK KENDARI 11,36 Km PERAIRAN TELUK KENDARI 3,57 Km2


PERAIRAN TELUK KENDARI 3,57 Km2 TOTAL AREA TELUK KENDARI 19,05 Km2

Teluk Kendari memiliki luas ±11,36 Km2, secara geografis berada di 3058’3”-
403’11”LS dan 122032”-122036”BT. Kondisi morfometrika dan hidrodinamika merupakan
perairan esturia dan kaki bukit nipa-nipa. Teluk Kendari terbagi dalam 3 (tiga) bagian,
masing-masing: Bagian Muara sungai (sungai wanggu), Bagian tengah teluk (pusat diklat
dayung), dan Bagian mulut teluk yang menghadap laut banda. Kedalaman teluk mencapai 0 –
23 Meter. Terdapat 13 sungai yang bermuara di teluk Kendari dengan tiga sungai yang cukup
Besar yaitu Sungai Wangu, Sungai Kambu, dan Sungau Lahundape. Ekosistem kawasan
teluk Kendari meliputi kawasan hutan mangrove seluas 543,54 Ha (Tahun 1960), 96,5 Ha
(Tahun 1995), dan Tahun 2005 tinggal 39 Ha. Juga terdapat 7 (tujuh) jenis vegetasi
campuran, sumber daya perikanan dengan 45 jenis spesies. Beban pencemaran bersumber
dari limbah industri, pertanian, rumah tangga dimana kondisi perairan telah mengandung
logam berat seperti timbal.
Rencana Revitalisasi Teluk Kendari

Pemrakarsa : PT Permata Kendari Metropolitan


Lokasi : Kawasan sekitar pinggiran teluk Kendari, meliputi batasan 6
Kecamatan (Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Kambu,
Poasia, dan Abeli)
Status : Direncanakan untuk pembangunan Gedung Olah Raga
(GOR), Sarana OlahRaga (SOR) Pariwisata,Pedagangan, Jasa,
Resort, Perumahan Elit, Taman Kota dan Sarana multifungsi.
Pembebasan Lahan : Kawasan terbangun 40 %, Fasilitas umum dan sosial 10%,
Dan Ruang terbuka hijau 50%.
Sumber Dana : APBD Kota Kendari dan APBD Sulawesi Tenggara

Kondisi lingkungan sekitar rencana pembangunan Teluk Kendari sesungguhnya


memberikan manfaat ekonomi bagi Pemerintah Daerah. Tercatat pada tahun 2010, nilai
ekonomi teluk mencapai Rp. 6,4 Milyar yang bersumber dari pengelolaan pelabuhan,
transportasi local (perahu penyebrangan), perikanan tangkap, wisata pantai, restoran
terapung/warung tenda, olahraga dayung, kegiatan riset, dan habitat mangrove. Sementara isu
strategis lingkungan kawasan teluk ini meliputi; Degradasi lingkungan akibat sampah,
kegiatan konstruksi dan hilangnya biota laut, ekosistem mangrove berubah, pencemaran,
erosi/sedimentasi, tinggi muka air teluk, gelombang pasang surut, dan drainase
pengembangan teluk.

Revitalisasi Kawasan teluk Kendari akan dilakukan oleh PT. Permata Kendari
Metropolitan, sebuah perusahaan local yang bertaraf nasional dengan anggaran mencapai Rp.
660 Milyar. Rencana revitalisasi ini sudah dimulai pada tanggal 14 Juni 2012 yang ditandai
dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Kendari, Ir. Asrun didampingi Gubernur
Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam, SE. Anggaran sebesar itu dipastikan akan dibebankan pada
APBD Kota Kendari dan APBD Provinsi Sulawesi Tenggara. Rencana revitalisasi teluk akan
diarahkan pada pembangunan Gedung Olah Raga (GOR), Sarana Olah Raga (SOR)
Pariwisata, Pedagangan, Jasa, Resort, Perumahan Elit, Taman Kota dan Sarana Pool
multifungsi dengan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut antara 7 –
8 tahun. Proyek revitalisasi ini akan mengurangi luas kawasan teluk seluas 259 Ha. Hal ini
berarti luas kawasan teluk hanya tersisa 825,4 Ha. Jika rentang waktu selama 50 tahun
mengalami penyempitan hampir setengah dari luas awalnya, dengan asumsi kebijakan
pembangunan ditambah tingkat kepadatan penduduk belum seperti saat ini, maka dapat
diprediksi, teluk kendari akan tinggal kenangan, bahkan jika reklamasi terus dilakukan, teluk
ini akan hilang pada tahun 2030. Selain rekmalasi sebagai salah satu factor, terdapat
persoalan sedimentasi/erosi, sampah, dan lain-lain.
BAB III
METODE STUDI

KOMPONEN YANG DIANALISIS


3.1. Lingkungan Fisik Kimia
Kondisi alami lingkungan Fisik Kimia di Teluk Kendari adalah sebagai berikut:

1. Iklim dan cuaca

Kawasan teluk kota kendari termasuk iklim kering (dry climate), dengan suhu rata-
rata berkisar 32,4oc, bertekanan udara rata-rata 1.011,158 milibar dengan
kelembapan udara rata-rata 85,08%, Kecepatan angin berkisar 1,814167 m/detik
Curah Hujan berkisar 1991,2 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan berkisar 171
hari

2. Bising dan Getaran

Kondisi bising dan getaran sekitar kawasan teluk kendari yaitu,

3. Kualitas Udara

Kualitas udara kawasan teluk kendari yaitu,

4. Kondisi Tanah

Kondisi tanah perairan teluk kendari banyak mengandung sedimentasi dan sampah
limbah industri dan komersial

5. Air

Kondisi perairan teluk kendari yaitu memiliki kedalaman 0-23 m.

3.2 Komponen Biologi


1. kondisi flora
Terdapar beberapa jenis hewan yang endemik di sekitar kawasan teluk yaitu,
kerang laut, kalandue, pokea dan jenis kerang laut lainya.
2. Kondisi fauna
Terdapat beberapa jenis tanaman mangrove disekitar kawasan teluk seperti
Bakau,

3.3 Lingkungan Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya


Komponen sosial ekonomi dan sosial budaya yang ada di kawasan teluk Kendari
diuraikan sebagai berikut:

1. Kondisi Ekonomi

Penyangga ekonomi terbesar di kawasan teluk kendari datang dari sektor


perdagangan berupa kawasan wisata, hotel dan pedagang kaki lima sebesar 45%,
disusul dengan sektor jasa, perikanan dan hasil laut 30%, sektor pengangkutan dan
komunikasi 25%.

3. Budaya dan Sejarah

Teluk kendari merupakan icon terbesar yang ada di kota kendari, selain itu
teluk kendari memberikan manfaat yang cukup besar terhadap kota kendari Tercatat
pada tahun 2010, nilai ekonomi teluk mencapai Rp. 6,4 Milyar yang bersumber dari
pengelolaan pelabuhan, transportasi local (perahu penyebrangan), perikanan tangkap,
wisata pantai, restoran terapung/warung tenda, olahraga dayung, kegiatan riset, dan
habitat mangrove.

4. Kesehatan Masyarakat

Kondisi kesehatan masyarakat sekitar kawasan teluk kendari secara umum


terlihat baik namun seiring dengan penurunan kualitas daya dukung lingkungan yang
terjadi berangsur-angsur seperti penumpukan sedimen-sedimen yang berasal dari
daerah industri, komersial dan lain-lain sering kali kerap menimbulkan sampah dan
limbah yang menjadi sumber timbulnya berbagai penyakit bagi daerah yang berada di
sekitar kondisi tercemar tersebut.

5. Prasarana dan Sarana Umum


Prasarana dan sarana umum yang terdapat disekitar kawasan teluk kendari
yaitu berupa pelabuhan penyeberangan umum kota kendari, pelabuhan samudera
perikanan kota kendari, pelabuhan bongkar muatan barang, dan berbagai pelabuhan
lainya yang menjadi pusat transportai laut di kota kendari selain itu juga adanya
sarana pariwisata seperti yang ada di kendari beach berupa taman dan jajaran
pedagang kaki lima yang menjadi objek wisata pada malam hari.

  
BAB VI
KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP
POTENSIAL BERDAMPAK PENTING

4.1  Dampak Potensial Penting Lingkungan


1.    Kestabilan Geologis dan pendangkalan teluk
Resiko kegagalan Pembangunan revitalisasi teluk kendari Mengingat lokasi rencana
proyek ini berada pada daerah perairan yang dapat mengakibatkan banjir dalam
intensitas curah hujan yang tinggi.
2.    Terjadinya pencemaran air laut
Pembangunan yang di adakan ditengah teluk kendari dapat menyebabkan pencemaran air
laut yang dapat merusak biota hewan laut yang ada di perairan teluk kendari,
3.    Kemungkinan rusaknya hutan mangrove (tanaman Bakau) yang ada di pesisir teluk
kendari akibat penimbunan lahan.
4.    Peningkatan pencemaran udara, bising dan getaran
Kaji potensi pencemaran udara (emisi debu hasil pelaksanaan proyek), kebisingan dan
getaran (penggunaan alat-alat berat).

  
4.2  Dampak Potensial Penting Kesehatan Masyarakat
1.    Perubahan Pola Penyakit
Kaji potensi dan prediksi perubahan pola penyakit masyarakat di sekitar lokasi proyek
penimbunan lahan dan pembangunan gedung terutama yang berhubungan dengan sistim
pernafasan.

4.3  Dampak Potensial Penting Sosial Ekonomi Budaya


1.    Terhambatnya Arus lalu lintas Wisatawan
Kaji potensi terhambatnya arus wisatawan terutama yang menuju lokasi kawasan yang
dekat dengan lokasi proyek mengingat berbatasan dengan jalan raya yang strategis.
2.    Rusaknya biota hewan laut
Kaji potensi adanya biota hewan laut yang langka dan satu-satunya di kawasan tersebut.
3.    Tanggapan dan persepsi nagatif dari masyarakat
Kaji tanggapan dan persepsi masyarakat terhapad rencana pembangunan revitalisasi
teluk kendari yang merenggut nilai-nilai kearifan local masyarakat pesisir.
4.    Penurunan/peningkatan pendapatan masyarakat
Kaji dan prediksi kemungkinan perubahan tingkat pendapatan masyarakat beserta
sumbernya, baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi maupun operasi.
5.    Peningkatan konflik
Kaji dan prediksi kemungkinan timbulnya konflik dan perubahan kondisi pedagang kaki
lima dan jajanan kuliner yang bersumber di sekitar revitalisai teluk kendari
6.    Terbukanya lapangan kerja
Kaji dan prediksi kemungkinan terbukanya lapangan usaha baru dan peningkatan
pendapatan masyarakat.
7.    Konflik ketenaga kerjaan
Jelaskan penggunaan tenaga kerja local dalam rekruitmen tenaga kerja yang digunakan
dalam kegiatan pembangunan Revitalisasi teluk Kendari.

4.4  Dampak Potensial Penting Tata Ruang dan Lahan


1.    Perubahan Tata Ruang
Kaji kondisi lahan dan prediksi kemungkinan perubahan tata ruang Kota Kendari

  
BAB V
PENENTUAN LINGKUP KEPAKARAN

Dalam Studi ANDAL ini, pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki
kompetensi dan keahlian sesuai bidang yang ditelitinya. Minimal Pelaksana Studi harus
mencakup kepakaran sebagai berikut:

1.     Geofisika – Kimia


a.    Ahli Planologi
b.    Ahli Geologi
c.    Ahli Hidrologi
d.    Ahli Teknik Sipil
e.    Ahli Teknik Kimia

2.    Biologi
a.    Ahli Biologi
b.    Ahli Kehutanan
c.    Ahli Teknik Lingkungan

3.    Sosial, Ekonomi dan Budaya


a.    Ahli Antropologi Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam
b.    Ahli Sejarah.

4.    Kesehatan Masyarakat


a.    Ahli Kesehatan Lingkungan
b.    Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
BAB VI
PENENTUAN WILAYAH STUDI

Berdasar analisis hasil observasi Laporan Tim Teknis dan pemrakarsa Kegiatan
Pembangunan Revitalisasi Teluk Kendari menetapkan batas-batas studi supaya pada
pelaksanaannya menjadi fokus, tepat dan efektif. Batas wilayah ini yang digunakan untuk
menentukan titik-titik sampel dalam pengumpulan data primer dan sekunder untuk kebutuhan
penelitian, pengkajian dan prediksi dampak. Penentuan titik-titik sampel harus dalam batas
wilayah studi yang dimaksud sebagai berikut:

1.    Batas Proyek


Dikonsentrasikan pada lokasi pembangunan Revitalisasi Teluk Kendari maupun pada
prasarana dan sarana penunjang serta arela quarry untuk penyediaan material pembangunan
gedung dengan jarak memadai dari kegiatan atau aktifitas fisik pada masing-masing
komponen kegiatan.

2.    Batas Ekologis


Mempertimbangkan keberadaan berbagai sarana dan fasilitas umum disekitar lokasi.
Juga mempertimbangkan arah angin dominan melalui kajian Wind Rose di sekitar lokasi guna
memperkirakan dampak penyebaran emisi debu. Serta mempertimbangkan letak atau lokasi
industri maupun perhotelan yang menjadi khalayak ramai yang berbatasan dengan batas
proyek pembangunan tersebut.
Lampiran

DOKUMENTASI KEADAAN FISIK PENDANGKALAN


TELUK KENDARI

Gambaran Peta Bathimetri teluk kendari tahun 1960

Gambaran Peta Bathimetri teluk kendari tahun 1995

Gambaran Peta Bathimetri teluk kendari tahun 2000


DOKUMENTASI KEADAAN FISIK TELUK KENDARI
GAMBARAN RENCANA PEMBANGUNAN FISIK TELUK
KENDARI

Pembangunan Mesjid AL ALAM Teluk Kendari

Pembangunan Jembatan Bahterahmas

Pembangunan Hotel dan Mall


Pembangunan Taman Kota Dan Plaza

Pembangunan Pasar dan Pujasera

Anda mungkin juga menyukai