PKG - Metode Pelaksanaan Pekerjaan PDF
PKG - Metode Pelaksanaan Pekerjaan PDF
2019
METODE PELASANAAN PEKERJAAN
1. Umum
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak
perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan
serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh
karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja,
serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan
baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat
diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan
menyelesaikan masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
Konsultan Pengawas proyek
Koordinator dan para pelaksana
Pihak pemilik (owner) jika diperlukan
Pihak perencana/Arsitek jika diperlukan
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat
oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis Material, dan dokumen
lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar pelaksanaan dengan
ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built
drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir.
2. Deskripsi pekerjaan
Nama Kegiatan : Penataan Kawasan Strategis Perkotaan
Nama Paket Pekerjaan : Penataan Kawasan Gebangrejo Kabupaten Poso (Eks. Pasar Sentral)
Lokasi Pekerjaan : Kelurahan Gebang Rejo Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso
Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran : 2019
Jangka Waktu : 70 (Tujuh Puluh) Hari Kalender
Uraian Pekerjaan :
E PEKERJAAN SOFTSCAPE
1. Penanaman Pohon Ketapang Kencana 60,00 POHON
2. Penanaman Bunga Lamtana 59,99 M2
3. Timbunan Tanah Subur Pilihan Dalam Pot 83,00 M3
4. Penanaman Rumput Gajah Lokal 207,56 M2
F PEKERJAAN AKHIR
1. Laporan, As Build Drawing, dan Dokumentasi 1,00 LS
2. Pek. Pembersihan Akhir 1,00 LS
3. Pengendalian Proyek
Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat periodik yang
diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat di kantor proyek (site office). Untuk memudahkan
kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja (time schedule) yang
dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan
yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat antara lain :
Master Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan
pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai.Dengan Master
Schedule dibuat kurva-S Perencanaan dan kurva-S aktual.
Monthly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhir setiap
bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk bulan berikutnya.
Weekly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam
waktu satu minggu.
Daily Schedule : Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly schedule.
4. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian tersendiri, dimana disetiap tahapan pekerjaan
akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan melalui
system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran harus dilakukan pengecekan dan
perhitungan bersama dengan pihak owner, Konsultan Pengawas, dan Konsultan Perencana. Hasil dari
perhitungan bersama yang disepakati dituangkan dalam bentuk Progress prestasi pekerjaan yang
dituangkan di setiap akhir minggu, dan di berita acarakan serta di tanda tangan bersama-sama.
Pengendalian Biaya di dalam internal pelaksana sangat penting terkait dengan tingkat prioritas, jumlah dan
jenis kebutuhan material yang sudah disepakati dalam forum rapat dan RKS yang ada.
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka Manajemen lalu
lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
b. Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan benar.
c. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas.
6. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan
RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control sebelum
tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan
persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang sudah
disetujui harus tersimpan dan didokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini
bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap
kedatangan material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan.
Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar sesuai yang
disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang
mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas
hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk daftar checklist. Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya
kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang
diinginkan. Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses
tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.
Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk
metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus juga
mempertimbangkan faktor keselamatan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya (termasuk orang yang
mungkin lalu lalang di sekitar pekerjaan). Rambu-rambu pengamanan harus dibuat sejelas-jelasnya agar
setiap orang dapat bersikap waspada dan hati-hati. Untuk penjelasan khusus perihal K-3 lihat lampiran
rencana program K-3. Sebagai gambaran, apabila bekerja di ketinggian harus perhatikan benar-benar
perancah kerja yang digunakan apakah benar-benar kuat dan memenuhi syarat atau tidak. Apakah
pengaman dari barang-barang jatuh sudah ada belum. Apakah sabuk pengaman untuk pekerja sudah ada
belum. Apakah rambu-rambu peringatan ada pekerjaan di bagian atas sudah ada belum. Pertanyaan
tersebut haruslah sudah terdeteksi dan terjawab sebelum pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat untuk panduan pelaksanaan pekerjaan PENATAAN KAWASAN
GEBANGREJO (EKS. PASAR SENTRAL) KABUPATEN POSO, sehingga dicapai target waktu dan
kualitas pekerjaan sesuai rencana. Hari kerja untuk pelaksanaan konstruksi dilaksanakan setiap hari kecuali
hari libur nasional. Pekerja, Tukang, mandor, Operator dan Supervisor pengaturan hari liburnya akan
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Bila pekerjaan mendesak untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan maka jam kerja dapat ditambah
sesuai kebutuhan (lembur). Metode kerja ini akan menjadi perhitungan dasar dalam estimasi biaya.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi dari material-material, semak-semak, pembongkaran
bangunan lama (jika ada), perataan permukaan tanah dasar.
b) Bahan :
c) Peralatan :
Sekop, Gerobak dan Alat bantu lainnya
d) Pelaksanaan :
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan
Pekerjaan dilakukan sesuai dengan patok penanda yang telah dipasang sebelumnya
Semak-semak yang mengganggu area rencana kerja dibersihkan dengan menggunakan babat.
Permukaan jalan yang tidak rata, diratakan menggunakan cangkul dan pacul
9. Pekerjaan Acian
a) Umum :
Pekerjaan acian semen pada dinding tembok merupakan langkah akhir dari rangkaian pemasangan
dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata, batako atau selcon kemudian dilakukan
plesteran dan diakhiri dengan acian.setelah acian dilakukan maka bisa ditinggal begitu saja untuk
mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi dengan cat agar dinding menjadi
berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu hanya mengoleskan dan
menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian ini memerlukan keahlian
khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh karena itu diperlukan tukang bangunan
yang telah profesional dalam mengaci dinding sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik
serta dapat selesai dalam waktu secepat mungkin.
b) Bahan : Semen PC, air kerja,
c) Perlaksanaan :
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk
karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat
digunakan untuk bahan acian dinding.
Menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya
dinding tidak banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan
cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar
rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
Karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk melanjutkan ke
pengerjaan pengecatan.
e) Pelaksanaan :
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Membuat Dolak/Kotak Beton sebagai takaran agregat yang digunakan
Membuat adukan beton K-175 menggunakan concrete mixer
Adukan beton yang telah jadi dibawa ke area pengecoran dengan menggunakan gerobak
dorong
Kanstin beton menggunakan bahan dengan bentuk, ukuran dan kualitas sesuai dengan yang
disyaratkan.
Kanstin beton dipasang dengan menggunakan spesi dengan campuran sesuai yang
disyaratkan dan sesuai gambar
Beton dihamparkan pada area yang telah dipasang bekisting,
Permukaan pengecoran diratakan dengan menggunakan rushkam
2. Pekerjaan Pemasangan Lampu PJU LED 150W Solarcell All In One (Tiang Tinggi = 7m)
a) Bahan : Lampu PJU LED 150W Solarcell All In One, Pasir Beton, Semen PC, Batu Pecah, air, dan
bahan lainnya
b) Peralatan : Molen, Sekop, gerobak, cangkul dan Alat bantu lainnya
c) Pelaksanaan :
Pengecekan lapangan sesuai dengan desain gambar yang sudah ada.
Untuk lokasi yang tidak ada tiang bantu dapat segera ditarik jaringan kabel LVTC 3 x 10 mm
dengan memasang bracket pada tiap tiang PLN yang dilanjutkan dengan pemasangan J4
sebagai pengikat kabel LVTC.
Pemasangan Box APP, Ground rod, Pipa inforing yang dilanjutkan pengukuran grounding dan
tahanan isolasi. Kemudian dilanjutkan dengan penyambungan ke jaringan TR(tegangan
Rendah) PLN. Setelah itu dilakukan pengetesan terhadap jaringan yang telah terpasang
Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan stang lampu dan lampu induksi yang dilanjutkan
dengan penyambungan ke jaringan yang sudah ditarik.
Jika diperlukan adanya tiang bantu, maka pertama-tama dibuat lubang dengan menggunakan
diger sesuai ukuran tiang dan pengecorannya. Setelah lubang siap, angkur dapat ditanam.
Untuk menjamin bahwa tiang benar-benar pada posisi tegak, diukur dengan menggunakan
water pas. Selanjutnya dilakukan pengecoran pada angkur.
Pondasi ditetapkan menggunakan pondasi pracetak yang telah dilengkapi dengan tulangan
untuk menahan beban vertical dan beban momen tiang lampu. Pondasi ini dibuat ditempat
terpisah dari lokasi pemasangan tiang dan dibuat secara massal dengan beton readymix untuk
mempercepat waktu pelaksanaan. Pondasi pracetak yang telah matang secara teknis
kemudian diangkut ke lokasi pemasangan.
Sementara itu sebelum beton pondasi diangkut ke lokasi, dibuat galian pondasi sesuai dengan
perencanaan dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Galian pondasi ini dibuat dititik tiang
pembantu dan tiang PJU ditempatkan.
Ditempat lain tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam gambar dan dokumen lelang. Tiang2 tersebut dibuat dalam jumlah yang
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan. Dibeberapa lokasi ada tiang yang
dipasang sebagai tiang pembantu sehingga tidak diperlukan stang. Di lokasi lain ditetapkan
sebagai tiang lampu PJU sehingga perlu dipasangi stang sesuai perencanaan (1 meter, 2
meter, 3 meter, satu sisi atau dua sisi sekaligus).
Pada lokasi2 tertentu dibuat galian kabel untuk pemasangan kabel bawah tanah. Galian kabel
tersebut ada yang dibuat langsung dipermukaan tanah, tetapi ada pula yang dibuat
dipermukaan jalan beraspal sehingga perlu dilakukan perusakan permukaan aspal sebelum
digali dan kelak harus diperbaiki kembali setelah kabel terpasang.
Setelah pengecoran benar-benar kering dan tiang dipasang pada base plate.
Setelah tiang lampu (atau tiang bantu) terpasang maka dilakukan penarikan kabel udara yang
pada setiap tiang dilakukan pengikatan dikedua arahnya. Beberapa asesoris dan bahan
pembantu diperlukan untuk penyambungan dan pengikatan kabel. Penarikan kabel tersebut
dilakukan sesuai dengan jaringan kabel yang telah direncanakan .
Penarikan kabel tanah dilakukan setelah galian kabel selesai dan dibeberapa lokasi setelah
tiang terpasang. Kabel tanah dilindungi dengan pipa PVC sesuai spesifikasi. Setelah kabel
tanah terpasang maka pekerjaan penimbunan dan perbaikan aspal (kalau ada) harus segera
dilakukan untuk menghindari kehilangan dan gangguan terhadap lingkungan.
Pekerjaaan berikutnya adalah penarikan kabel infoor yaitu penarikan kabel daya dari jaringan
PLN ke KWH Meter dan ke lampu2 yang telah ditetapkan spesifikasi dan besar dayanya.
Kemudian dilakukan pemasangan KWH Meter yang sebelumnya harus dirakit dahulu sesuai
dengan bebannya. Untuk merakit KWH Meter ini dibutuhkan tenaga ahli dan ketrampilan. KWH
Meter diletakkan dalam kotak yang tahan cuaca pada tiang yang telah ditetapkan.
Berdekatan dengan KWH Meter tersebut dilakukan pemasangan Power Electric Timer Switch
yang berfungsi menyalurkan dan menghentikan aliran listrik dari PLN ke lampu2 yang
dipasang. Alat ini sangat berguna untuk melakukan penghematan daya listrik untuk PJU yang
bekerja secara otomatis tergantung waktu yang ditetapkan pengelola.
Ada beberapa tiang PJU lama perlu perbaikan sehingga perlu pembongkaran ornament lama
dan perubahannya dengan ornament baru.
Setelah semua tiang dan jaringan kabelnya terpasang maka dilakukan pemasangan lampu PJU
baru yang berupa Lampu Induksi untuk PJU baru dan Lampu LPS sesuai dengan jajaran PJU
disekelilingnya.
Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang dipasang ke
PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan seawal mungkin karena memerlukan penghitungan
bersama antara PLN dengan Pemda.
Setelah semua lampu, semua KWH meter, semua Timer-Switch terpasang, maka dilakukan
megger test, dan kemudian live-test. Setelah semua berfungsi dengan baik maka dilakukan
serah terima pekerjaan antara Kontraktor Pelaksana dengan Pemberi Tugas.
E. PEKERJAAN SOFTSCAPE
1. Pekerjaan Penanaman Pohon Ketapang Kencana
a) Bahan : Pohon Ketapang Kencana
b) Peralatan : Sekop, gerobak, cangkul dan Alat bantu lainnya
c) Pelaksanaan :
Penanaman harus benar-benar sesuai dengan pola desain/gambar detail baik untuk ukuran
lubang maupun jarak tanamnya. Pembungkus perakaran tanaman harus dibuang sebelum
penanaman. Tanamkan pohon dua minggu setelah penggalian lubang. Untuk tanaman semak
dan penutup tanah, sekam padi yang terdapat pada perakaran/polybag, dikurangi/dibuang
sebanyak 30 % sebelum tanaman ditanam.
Pada saat penanaman diberikan Furadan 3 G dengan dosis kira-kira 5 gr/tanaman.
Lubang tanaman yang sudah ditanam diurug dengan tanah dan pupuk yang sudah dicampur
dengan perbandingan sebagai berikut tanah lokal : tanah top soil : pupuk kandang = 1 : 1 : 1.
Masukan tanah secukupnya dan tidak dipadatkan agar urugan bebas dari kantong udara dan
air dapat mengalir ke dalam tanah. Perakaran harus tertanam penuh sebatas leher akar yang
tertimbun dalam tanah gembur yang telah dicampur pupuk. Pada tahap pekerjaan penanaman
tanaman dilaksanakan, penyiraman harus selalu dilakukan 2 kali setiap hari, bila terik matahari
dan dapat dikurangi pada saat hujan. Konsultan Pengawas berhak untuk memeriksa dan
menolak pekerjaan pemborong termasuk penggantian dan perbaikan bila dalam pelaksanaan
pekerjaan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari persyaratan yang diminta. Setelah
penanaman pohon selesai maka dilakukan pemberian penopang (steiger) dengan tujuan agar
pohon tidak miring/tumbang ketika ditiup angin.
Steiger ditanam sedalam 0,50 m dan yang muncul dipermukaan tanah1,5m. Pemasangan
steger tersebut tegak mengapit batang dan diikat dengan tali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar Standar Detail Penanaman.
2. Asbulit Drawing
Kontraktor wajib membuat Backup Data, Shop Drawing dan (termasuk perubahan-perubahan yang
diusulkan).
Perubahan-perubahan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sistim penomoran Shop Drawing dan As Built Drawing harus sama dengan gambar rencana yang
diberikan serta diberi tanda pada kolom revisi yang tersedia.
As Built Drawing tersebut diserahkan masing-masing sebanyak 1 (satu) Eksemplar atau sesuai
dengan instruksi Direksi dan Konsultan Pengawas.
3. Pembersihan Akhir
a) Bahan : Pasir urug, air
b) Peralatan : Sekop, gerobak, cangkul dan Alat bantu lainnya
c) Pelaksanaan :
Urugan Pasir berfungsi sebagai penahan supaya paving blok tidak langsung menyentuh tanah
yang dalam pelaksanaan seringkali paving blok bersinggungan dengan tanah sehingga
permukaan tanah perlu diberi urugan pasir guna untuk membantu daya dukung permukaan
tanah.
Didalam Bestek disebutkan bahwa ketebalam rata-rata urugan pasir sebagai alas paving blok
adalah 5 cm atau atas arahan direksi lapangan.
Metode pelaksanaan proyek ini merupakan acuan/k onsep pelaksanaan dalam pentahapan pekerjaan
sebagaimana.sesuai dengan kebutuhan kondisi di lapangan. Aturan ataupun syarat teknis pelaksanaan tidak
banyak disebutkan dalam metoda ini karena sudah ditetapkan dalam RKS yang telah diberikan.
Demikianlah metode pelaksanaan ini disajikan untuk menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dengan persyaratan/spesifikasi teknik sesuai dalam dokumen.
SYAMSUL AKBAR
Direktur