Anda di halaman 1dari 4

PENYULUH PERIKANAN

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,


Perikanan, dan Kehutanan;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagamana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2002;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
8. Peraturan Presiden Nomor 169 Tahun 2014 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2010 tentang Perpanjangan
Batas Usia Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian, Penyuluh Perikanan, dan Penyuluh Kehutanan;
10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
116 Tahun 2014;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka
Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55/KEPMEN-KP/2013 tentang
Pemberian Kuasa Penandatangan Keputusan tentang Pengangkatan, Kepangkatan,
Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi Kepegawaian lainnya bagi Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
14. Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor PB.01/MEN/2009 dan Nomor 14 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya;
15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.54/MEN/2011 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya.

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Penyuluh Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, wewenang untuk penyuluhan perikanan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil dengan hak dan kewajiban secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang.
2. Penyuluh Perikanan Terampil adalah pejabat fungsional Penyuluh Perikanan
Keterampilan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan
teknik kerja tertentu.
55
3. Penyuluh Perikanan Ahli adalah pejabat fungsional Penyuluh Perikanan Keahlian yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi, dan teknik analisis tertentu.
4. Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.

C. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN JABATAN, DAN


BATAS USIA PENSIUN

ANGKA TUNJANGAN BUP


NO. JENJANG JABATAN GOL
KREDIT Rp. (THN)
Tingkat Terampil
1. Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula II/a 25 220.000,00
II/b 40
2. Penyuluh Perikanan Pelaksana II/c 60 240.000,00
II/d 80
III/a 100
3. Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan 265.000,00
III/b 150
III/c 200 58
4. Penyuluh Perikanan Penyelia 500.000,00
III/d 300
Tingkat Ahli
III/a 100
1. Penyuluh Perikanan Pertama 300.000,00
III/b 150
III/c 200
2. Penyuluh Perikanan Muda 600.000,00
III/d 300
IV/a 400
3. Penyuluh Perikanan Madya IV/b 550 900.000,00
IV/c 700 60
IV/d 850
4. Penyuluh Perikanan Utama 1.200.000,00
IV/e 1050

D. PENGANGKATAN PERTAMA

1. Pejabat yang berwenang mengangkat


a. Presiden untuk pengangkatan Penyuluh Perikanan Utama;
b. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan
Penyuluh Perikanan Madya;
c. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Penyuluh Perikanan Penyelia dan Penyuluh Perikanan Muda; dan
d. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Penyuluh Perikanan Pemula s.d Penyuluh Perikanan Pelaksana
Lanjutan dan Penyuluh Perikanan Pertama.

2. Persyaratan
PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Penyuluh Perikanan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Penyuluh Perikanan Terampil
1) Berijazah paling rendah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) atau
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang kelautan dan perikanan;
2) Pangkat paling rendah Pengatur Muda golongan ruang II/a;
3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3/SKP sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

56
b. Penyuluh Perikanan Ahli
1) Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) bidang
perikanan;
2) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3/SKP sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

E. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN

Persyaratan :
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada pengangkatan pertama kali;
b. Memiliki pengalaman di bidang penyuluhan perikanan paling singkat 2 (dua) tahun;
c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
e. Telah mengikuti dan lulus diklat Fungsional Penyuluh Perikanan.

F. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN

1. Pembebasan Sementara
Penyuluh Perikanan dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya:
1) 10 (sepuluh) bagi Penyuluh Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tk.I golongan
ruang III/d;
2) 25 (dua puluh lima) bagi Penyuluh Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat;
d. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
e. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh Perikanan;
f. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali cuti untuk persalinan keempat dan
seterusnya; atau
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

2. Pengangkatan Kembali
a. PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat
kembali dalam jabatan Penyuluh Perikanan, apabila telah selesai menjalani
pembebasan sementara;
b. PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat
kembali dalam jabatan Penyuluh Perikanan, apabila berusia paling tinggi 54 (lima
puluh empat) tahun;
c. Pengangkatan kembali dalam jabatan Penyuluh Perikanan dapat menggunakan
angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari tugas
pokok Penyuluh Perikanan yang diperoleh selama pembebasan sementara
setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

57
3. Pemberhentian
Penyuluh Perikanan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila:
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi;
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi Penyuluh Perikanan
Penyelia, pangkat Penata Tk.I golongan ruang III/d dan Penyuluh Perikanan
Utama, pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e; atau
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat.

58

Anda mungkin juga menyukai