Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KELISTRIKAN

JANTUNG

Sistem Eksitasi dan Konduksi Jantung

1. Nodus Sinus (Sinoatrial)

2. Jalur internodus

3. Nodus A-V

4. Berkas A-V

5. Serabut Purkinje
1. Nodus Sinus (Sinoatrial)

 Merupakan bagian otot jantung yang khusus, berukuran kecil, tipis dan berbentuk elips,
dengan lebar kira-kira 3 milimeter, panjang 15 milimeter, dan tebal 1 milimeter.

 Letak = di dalam dinding postero-lateral superior dari atrium kanan tepat dibawah dan sedikit
lateral dari lubang vena kava superior.

 Merupakan tempat impuls ritmis yang normal dicetuskan dan mampu mengatur denyut
jantung, sebab frekuensi pelepasan impuls ritmis lebih cepat daripada bagian lain di jantung.

2. Jalur Internodus

 Fungsi = menghantarkan impuls dari nodus sinus menuju ke nodus atrioventrikuler (A-V).

 Kecepatan konduksi di sebagian besar otot atrium kira-kira 0,3 m/detik, tetapi konduksi lebih
cepat sekitar 1 m/detik, di beberapa pita serabut otot atrium yang kecil.

 Pita serabut otot atrium :

1. Pita antar atrium anterior : berjalan di sepanjang dinding anterior atrium ke atrium kiri

2. Pita yang berjalan di dinding anterior

3. Pita yang berjalan di lateral

4. Pita yang berjalan di posterior atrium dan berakhir di dalam nodus A-V

 Jalur internodus secara berurutan yakni : jalur internodus anterior, media, dan posterior.

 Penyebab konduksi yang lebih tinggi dalam pita-pita ini adalah adanya serabut-serabut
khusus. Serabut ini mirip dengan serabut-serabut Purkinje dalam ventrikel, bahkan lebih
cepat.

3. Nodus Atrioventrikular

 Tempat impuls dari atrium mengalami perlambatan sebelum masuk ke ventrikel.

 Penundaan ini akan memberi waktu yang cukup bagi atrium untuk mengosongkan darah ke
dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel dimulai.
 Letak = pada dinding posterior atrium kanan, tepat di belakang katup trikuspid.

Setelah berjalan melalui jalur internodus,


impuls akan mencapai nodus A-V kira-kira
0,03 detik sesudah keluar dari nodus sinus.

Terjadi penundaan lain terjadi selama0,09 detik


di dalam nodus A-V sendiri sebelum
impuls masuk ke bagian penembusan dari
berkas A-V, tempat impuls memasuki ventrikel.

Penundaan terakhir selama 0,04 detik

Jadi total penundaan konduksi adalah 0,16 detik

4. Berkas A-V

 Yang menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel

 Karakteristik = ketidakmampuan potensial aksi utk berjalan kembali dari ventrikel ke atrium.

 Berkas ini akan membagi mejadi cabang berkas kiri dan kanan yang terletak di bawah
endocardium pada kedua sisi septum ventrikel. Tiap cabang menyebar ke bawah menuju
apeks ventrikel, dan secara bertahap akan membagi menjadi cabang-cabang yang lebih kecil,
lalu berjalan menyamping mengelilingi tiap ruang ventrikel dan kembali menuju basis
jantung.
5. Serabut Purkinje

 Yang menghantarkan impuls-impuls jantung ke seluruh bagian ventrikel.

 Serabut ini menjalarkan potensial aksi dengan kecepatan 1,5 – 4,0 m/detik, yang kira-kira 6
kali kecepatan dalam otot ventrikel biasanya, dan 150 kali kecepatan dalam serabut nodus
A-V.

 Mempunyai myofibril yang sangat sedikit, sehingga serabut ini sedikit atau tidak
berkontraksi sama sekali sealam perjalanan penjalaran impuls

Ringkasan Penyebaran Impuls Jantung ke Seluruh Tubuh


1. Impuls menyebar dengan kecepatan sedang melalui atrium

2. Impuls diperlambat >0,1 detik di daerah nodus A-V, sebelum muncul pada berkas A-V di
septum ventrikel

3. Sekali impuls masuk ke dalam berkas A-V, impuls dengan sangat cepat menyebar
melalui serabut Purkinje menuju ke seluruh permukaan endocardium ventrikel

4. Selanjutnya impuls menyebar dengan kecepatan sedikit lebih lambat melalui otot
ventrikel menuju ke permukaan epikardium

Saraf Simpatis dan Parasimpatis


1. Saraf Parasimpatis (Vagus)

 Terutama disebarkan ke nodus sinus dan nodus A-V, sebagian kecil menyebar ke otot
atrium dan ventrikel.

 Perangsangan saraf vagus yang menuju ke jantung akan menyebabkan pelepasan


hormone asetilkolin, yang berperan dalam :

 Menurunkan frekuensi irama nodus sinus


 Menurunkan eksitabilitas serat penghubung A-V, sehingga memperlambat
penjalaran impuls jantung menuju ke ventrikel

 Pelepasan asetilkolin meningkatkan permeabilitas membrane terhadap kalium,


sehingga memudahkan terjadinya kebocoran kalium  meningkatkan negativitas
dalam serat (hiperpolarisasi)  jaringan menjadi kurang peka rangsang.

2. Saraf Simpatis

 Saraf simpatis disebarkan ke semua bagian jantung, disertai dengan pengaruh yang
kuat pada otot ventrikel.

 Perangsangan saraf simpatis akan melepaskan hormone norepinefrin dan dapat


meningkatkan efektivitas jantung dengan meninkatkan kecepatan, mengurangi
penundaan antara kontraksi atrium dan ventrikel, mengurangi waktu hantaran ke
seluruh jantung, dan meningkatkan kekuatan kontraksi.

 Pelepasan norepinefrin dianggap mampu meningkatkan permeabilitas terhadap ion


natrium dan kalsium. Peningkatan permeabilitas terhadap ion kalsium bertanggung
jawab atas kenaikan kekuatan kontraksi otot jantung, sebab ion kalsium berperan
dalam merangsang proses kontraksi serat-serat myofibril.
Pacu Jantung Abnormal
 Pacu Jantung yang terletak di tempat lain selain nodus sinus disebut sebagai pacu jantung
ektopik.

 Penyebab = terjadi hambatan penjalaran impuls dari nodus sinus ke bagian lain jantung---
paling sering apda nodus A-V atau di dalam bagian peembusan berkas A-V dalam
perjalanan menuju ventrikel.

 Bila terjadi blok A-V (impuls jantung gagal lewat dari atrium ke ventrikel melalui nodus
A-V dan sistem berkas), atrium akan terus berdenyut dengan frekuensi normal, sementara di
dalam serat Purkinje dari ventrikel akan timbul suatu pacu jantung baru dan akan
menggerakkan otot ventrikel dengan suatu frekuensi baru, yakni antara 15-40 kali/menit.
Namun setelah terjadi blok yang tiba-tiba, sistem Purkinje tidak akan mulai memancarkan
impuls dalam 5-30 detik kemudian, sehingga ventrikel gagal memompakan darah dan orang
akan jatuh pingsan setelah 4-5 detik pertama karena otak mengalami kekurangan aliran
darah. Keadaan denyut jantung yang terlambat ini disebut sebagai sindrom Stoke-Adams.

SOAL LATIHAN
1. Mana dari yang berikut merupakan rangkaian eksitasi jantung yang tepat?

a. Nodus SA  nodus AV  miokardium atrium  berkas His  serat Purkinje


miokardium ventrikel

b. Nodus SA  miokardium atrium  nodus AV  berkas His  miokardium


ventrikel  serat Purkinje

c. Nodus SA  miokardium atrium  miokardium ventrikel  nodus AV 


berkas His  serat Purkinje

d. Nodus SA  miokardium atrium  nodus AV  berkas His  serat


Purkinje  miokardium ventrikel
2. Stimulasi jantung oleh simpatis?

a. Meningkatkan kecepatan jantung

b. Meningkatkan kontraktilitas otot jantung

c. Menggeser kurva Frank-Starling ke kiri

d. (a) dan (b)

e. Semua benar

Thank You

Anda mungkin juga menyukai