Anda di halaman 1dari 61

Nama : Wahyu Kusuma Dewi

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan

Semester :2

Disusun untuk memenuhi tugas Fisika Kesehatan

Dosen : Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, Sp.OG


Mekanisme Tubuh Manusia dalam mempertahankan temperatur yang stabil

Suhu tubuh normal setiap orang berbeda-beda di samping itu pada seseorang yang
sehat pun dalam satu hari suhu tubuhnya dapat berubah-ubah, tetapi orang yang sehat 
dapat menyesuaikan suhu badannya dengan aktivitas fisik dan perubahaan suhu di
sekitarnya, sehingga tidak  ada perubahan suhu badan yang berarti. Variasi temperatur
normal ini dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang
waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air.
Pada semua orang , maka suhu badannya akan menunjukkan  fluktuasi selama 24
jam. Suhu badan yang tertinggi terdapat pada jam 5-6 sampai jam 7-10 malam(meningkat
pada sore hari menjelang malam/meningkat pada sore hari ). Suhu badan yang terendah
terdapat pada jam 2 sampai jam 4-6 pagi (turun setelah tengah malam menuju
subuh/rendah pada pagi hari). Dan pada waktu penderita demam maka suhu badannya
lebih tinggi dari suhu malam hari. Seseorang dikatakan demam bila suhu tubuh di antara
pukul 00.00-12.00 lebih dari 37,2 derajat C dan diantara pukul 12.00-24.00 lebih dari 37,5-
37,7 derajat C.
Pada anak usia kurang dari 12 tahun, suhu tubuh waktu malam hari sering lebih
tinggi, rata-rata 37,4oC.

Variasi suhu tubuh normal pada anak :


 Bayi umur kurang dari 6 bulan , variasi suhu tubuhnya sangat kecil setiap hari.
 Bayi 6 bulan sampai 2 tahun variasi perhari sekitar 1 derajat.
 Variasi suhu tubuh per hari berangsur-angsur meningkat sekitar 2 derajat sampai
umur 6 tahun.
 Kenaikan suhu ½ derajat atau sedikit meningkat dapat terjadi setelah aktifitas ,
setelah mandi air panas , anak menangis, setelah makan atau cemas.

Pada wanita menjelang ovulasi suhu badan akan turun ( hari ke-12 dan 13 siklus
haid ), dan kurang  dalam 24 jam sesudah ovulasi suhu badan basal naik lagi sampai tingkat
lebih tinggi sampai akan terjadi haid . Suhu basal yang sesudah ovulasi  tetap tinggi terus
antara 37,2˚ C - 37˚,8 ˚ C adalah salah satu tanda adanya kehamilan.
Mengetahui Masa Subur dengan Mengukur Suhu
Cara untuk menentukan adanya ovulasi (keluarnya sel telur)  dengan cara
pengukuran suhu basal badan. Syarat menentukan masa subur dengan pengukuran suhu
tubuh adalah :
 Suhu badan diukur mulai berhentinya haid, segera setelah bangun pagi (awaking
temperature) sebelum bergerak dari tempat tidur, makan atau minum tiap
hari(sebelum melakukan aktivitas).
 Suhu tubuh tidak dalam keadaan demam
 Tidak tidur di dekat lampu yang sangat panas atau dengan AC yang sangat dingin
 Dikerjakan setiap hari pada jam yang sama selama tiga bulan. Kalau suhu badan
kacau, susah mengukurnya dan pemeriksaan pun gagal

Alat dan cara pengukuran :


 Gunakan thermometer yang dimasukkan ke dalam mulut (dimasukkan di bawah
lidah) atau dubur (rektum) bukan yang dijepit di ketiak.
Dapat digunakan termometer khusus untuk mengukur suhu badan basal.
 Letakkan termometer di bawah lidah selama 5-6 menit
 Tutup mulut selama pengukuran berlangsung.
 Catatlah perubahan suhu yang terjadi setiap hari.
 Hasil pencatatan dicatat pada kurve.
 Jangan lupa untuk  menghubungkan catatan hari ini dengan hari-hari berikutnya ,
sehingga membentuk kurva.

Hasil pencatatan :
a) Siklus Ovalatoar : Suhu badan bersifat bifasis yakni pada fase proliferasi suhu pada
tingkat rendah dan pada fase sekresi pada tingkat yang lebih tinggi. Suhu yang
paling rendah ialah pada saat LH surge untuk naik sesudah ovulasi.
Selisih suhu sebelum ovulasi dengan sesudahnya paling sedikit 0,4 derajat Celcius.
b) Siklus Anovalatoar : Tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Terjadi pada siklus
anovulatoar suhu basal, yaitu bersifat monofasis. Yaitu tidak terjadi kenaikan suhu
tubuh, bisa berarti tidak terjadi masa subur karena tidak adanya korpus luteum yang
akan memproduksi progesterone.

Kenaikan suhu tubuh terus berlangsung setelah masa subur (kenaikan suhu lebih
dari 19 hari), pertanda/menunjukkan kemungkinan dimulainya kehamilan/telah terjadi
konsepsi. Karena jika sel telur berhasil dibuahi, berarti korpus luteum akan terus
memproduksi hormone progesteon. Dengan demikian , suhu tubuh tetap tinggi.
1. Mekanisme tubuh berkeringat
Kelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian 
1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat 
2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.
Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi
cairan yang disebut dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam
cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus. Sekret prekusor adalah hasil
sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat.
Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel kelenjar yang megeluarkan
secret tersebut. Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat dalam plasma,
namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan
klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut dlain yang lebih kecil bila
dibandingkan di dalam plasma.
Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami
modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorbsi ini
bergantung pada kecepatan berkeringat. Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang,
cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya
semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan konsentrasi maisng-masing ion ini menurun
menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai
yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang
memekatkan sebagian besar kandungan unsure lainnya.
Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsure seperti
urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya konsentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya apabila
kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor
dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida
dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium dan klorida
kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari
setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi, keringat mengalir melalui
tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang direabsorbsi.
Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit
meningkat, urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma,
dan kalium sekitar 1,2 kali. Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan
mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna.
Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah
ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut.

2. Mekanisme Tubuh Menggigil


Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan
suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme
basal. Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut
pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang
mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan
prostaglandin yang merangsang hipotalamus. Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan
panas, maka termostat ini akan berusaha menyeimbakan suhu tersebut dengan cara
memerintahkan otot-otot rangka kita untuk berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas
tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini merupakan mekanisme dari menggigil.
Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan pegunungan yang hawanya dingin,
tanpa kita sadari tangan dan kaki kita bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar
tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi
panas. Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam
tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan suhu. Lain halnya bila tubuh
mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam
keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk kedalam tubuh. Umumnya,
keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh.
Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar
tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses
peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling
mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit. Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam
tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen
eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan
mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa
leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit).
Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan
senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/
IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan
merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan
suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya
bantuan enzim fosfolipase A2. 
Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus
akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat
bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin
ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya,
hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal).
Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh
sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya
proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya
perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami
gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam
yang tinggi pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang
(umumnya dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)
Suhu Tubuh Normal Tidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran
yang dilakukan sebagian besar orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu normal
yang diukur per oral, mulai dari dibawah 97ºF (36ºC) sampai lebih dari 99,5ºF (37,5ºC).
Suhu inti normal secara rata-rata umum adalah antara 98ºF dan 98,6ºF bila diukur per oral,
dan kira-kira 1ºF lebih tinggi bila diukur per rectal.
Suhu Inti dan Suhu Kulit Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu “inti” dari tubuh
dipertahankan sangat konstan, sekitar ±1ºF (±0,6ºC) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang
mengalami demam. Bahkan pada organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang
rendah 55ºF atau suhu yang tinggi sampai 130ºF dalam udara kering, dan tetap dapat
mempertahankan suhu inti yang hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu
tubuh menggambarkan system pengendalian yang dibuat sangat baik. Suhu kulit berbeda
dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang
penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.
Tindakan yang dilakukan oleh Mekanisme Tubuh
1. Konduksi
Kehilangan/perolehan panas melalui permukaan tubuh ke benda-benda lain yang
bersinggungan dengan tubuh, di mana terjadi pemindahan panas secara langsung antara
tubuh dengan objek pada suhu yang berbeda(dengan jalan kontak langsung). Dibandingkan
dengan posisi berdiri, orang dengan posisi tidur dengan permukaan kontak akan melepas
panas lebih banyak melalui konduksi.
Proses ini pun tergantung dari perbedaan suhu badan dan sekitarnya. Kecepatan
pelepasan panas melalui proses konduksi berlangsung amat cepat, yang terjadi melalui
mekanisme suplai darah yang alamiah. Bila arteriole membuka lebar maka suhu kulit 
kurang lebih sama dengan suhu tubuh, sebaliknya pengurangan aliran darah sampai jumlah
yang minimal, yang masih dibutuhkan untuk suplai kebutuhan nutritif, akan menghasilkan
suhu kulit yang mendekati suhu sekitar tubuh. Ini adalah kenyataan daripada variasi suplai
darah alamiah dalam pengaturan suhu tubuh. Bila dibutuhkan pelepasan panas yang lebih
banyak maka darah akan dialirkan ke kulit. Dan sebaliknya bila pelepasan panas ingin
ditekan maka aliran darah ke kulit akan dikurangi. 
Perolehan panas melalui metoda konduksi dapat berupa :
 Kantong air panas/botol berisi air panas
 Handuk panas
 Electric pads (Caranya melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes atau                plastik. Untuk amannya dilengkapi dengan termostat.)

2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor/panas melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel-partikel zat itu. Pemindahan panas melalui pergerakan udara atau
cairan yang meliputi permukaan kulit. Sejumlah kecil konveksi hampir selalu terjadi sekitar
tubuh karena kecenderungan udara yang dekat kulit bergerak ke atas waktu udara tersebut
dipanaskan. Oleh karena itu, orang telanjang dada yang duduk dalam ruangan yang sejuk
tanpa pergerakan udara yang nyata tetap kehilangan 12% panasnya dengan konduksi ke
udara dan kemudian dibawa menjauhi tubuh oleh arus konveksi.

3. Evaporasi
Evaporasi adalah kehilangan panas tubuh sebagai akibat penguapan air melalui kulit
dan paru-paru, dalam bentuk berubahnya cairan menjadi gas.  Bila air menguap dari
permukaan tubuh , 0,58 Kalori panas hilang untuk setiap gram(cc) air yang
menguap. Sejumlah kecil air berdifusi melalui kulit sepanjang waktu dan kemudian diuapkan
dari permukaan. Evorasi juga secara terus menerus berlangsung melalui sistem respirasi
karena udara respirasi dijenuhkan dengan uap air.
Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa pelepasan dengan cara ini juga tetap
berlangsung pada cuaca dingin. Kehilangan panas yang hebat sekali juga dapat terjadi
hanya dengan pengeluaran keringat. Evaporasi yang terjadi melalui kulit , cairan yang hilang
sekitar 800 ml (30-50 ml/jam). Sedangkan evaporasi melalui sistem pernapasan terjadi
melalui udara yang diekspirasikan, cairan yang hilang sekitar 400 ml/hari.

4. Radiasi
Radiasi adalah kehilangan /perolehan panas melalui radiasi adalah
kehilangan/perolehan dalam bentuk gelombang panas. Proses radiasi tergantung dari
perbedaan suhu antara kulit dan obyek sekitarnya. Tubuh manusia menyebarkan
gelombang panas ke segala penjuru. Gelombang panas juga dipancarkan dari benda-benda
di sekitar ke tubuh . Tetapi bila suhu tubuh lebih besar dari suhu lingkungan, panas tubuh ini
akan dipancarkan keluar dari tubuh lebih besar daripada yang dipancarkan ke tubuh.
Kehilangan panas karena radiasi ini dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Makin rendah
suhu lingkungan makin besar panas tubuh yang hilang dan bila suhu tubuh makin mendekati
suhu lingkungan, kehilangan panas yang terjadi makin kecil. Selain dipengaruhi oleh hal
tersebut, radiasi juga dipengaruhi oleh kelembaban udara, makin tinggi kelembaban,
kehilangan panas makin berkurang. Radiasi merupakan penyebab kehilangan panas
terbesar pada penderita yang menjalani operasi.
Contohnya:
 Lampu inframerah dan  untuk bayi hipotermi.
 Bayi diletakkan dekat tembok yang dingin dapat menyebabkan hipotermi.
TUGAS URAIAN MEKANISME TUBUH PANAS
Disusun untuk memenuhi tugas : Fisika Kesehatan
Dosen : dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, Sp.OG

Di Susun Oleh :

Eliana Dhea Lusiani


19402004

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
2020
Arti badan suhu adalah derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai
keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat,
pernapasan, sisa-sisa pembuangan (eksresi) dan penyinaran (radiasi), hantaran (konduksi)
dan convection  (konveksi).

BMR (Basal Metabolic Rate) adalah kebutuhan energi minimal  yang dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital, termasuk untuk pernafasan, peredaran
darah, kerja ginjal, pankreas, dan alat tubuh lain serta proses metabolisme dalam sel dan
untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua per tiga energi yang dikeluarkan
seseorang setiap hari adalah untuk aktivitas metabolisme basal. BMR dinyatakan dalam
kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda untuk setiap orang dan
dipengaruhi oleh kondisi fisik dan lingkungan.

Rumus BMR menurut Harris dan Benedict:


BMR laki-laki = 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB – 6,8 U
BMR perempuan = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U
Keterangan:
BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur

Rumus BMR secara kasar bagi dewasa berkerangka badan sedang:


BMR laki-laki = 1 kkal x BB (kg) x 24 jam
BMR perempuan = 0,9 kkal x BB (kg) x 24 jam
atau bisa juga:
BMR laki-laki 30 kkal x BB (kg)
BMR perempuan 25 kkal x BB (kg)

Faktor yang mempengaruh BMR antara lain:

 Ukuran tubuh: BMR lebih tinggi pada orang bertubuh besar daripada orang bertubuh
kecil. Perbedaan berat badan sebanyak 10 kg pada dewasa menaikkan BMR sebanyak
120 kkal per hari.
 Komposisi tubuh: BMR lebih tinggi bila tubuh secara proporsional lebih banyak
mengandung otot daripada lemak atau tulang.
 Jenis kelamin: perempuan memiliki lebih banyak lemak dari laki-laki sehingga BMR-nya
lebih rendah 5% dari laki-laki.
 Umur: BMR lebih tinggi pada usia muda daripada usia tua karena pada usia muda,
tubuh mengandung lebih banyak otot. Jaringan lemak akan semakin banyak seiring
proses menua. BMR turun 2% tiap 10 tahun setelah lewat usia 30 tahun.
 Tidur: otot dan emosi mengalami relaksasi sehingga BMR turun 10%.
 Suhu tubuh: tiap kenaikan suhu 1°C, BMR naik 13%. Hal ini karena panas
menyebabkan metabolisme berlangsung lebih cepat.
 Suhu lingkungan/iklim: iklim mempengaruhi kebutuhan tubuh untuk beradaptasi dan
mempertahankan suhu tubuhnya. BMR terendah terjadi pada saat suhu lingkungan
26°C. Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, BMR akan meningkat. Saat suhu lebih
rendah, tubuh memproduksi lebih banyak panas untuk mencegah hipotermia. Saat suhu
lebih tinggi, tubuh mengeluarkan energi untuk sekresi keringat.
 Sekresi kelenjar endokrin: Kebanyakan sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan
meningkatkan BMR. Biasanya terjadi saat sekresi adrenalin atau epinefrin berlebihan,
yaitu saat seseorang terpancing emosinya atau mengalami stres. Sebaliknya
kekurangan sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan menurunkan BMR.
 Kehamilan: Selama masa kehamilan, BMR semakin meningkat. Pada trimester terakhir
bahkan BMR naik 20% dari normal. Hal ini terjadi karena kenaikan aktivitas metabolik
pada jaringan ibu, janin, dan plasenta.
 Status gizi: keadaan gizi kurang menurunkan BMR sampai 20% sebagai upaya
adaptasi untuk mempertahankan berat badan, apalagi saat asupan makanan tidak
mencukupi kebutuhan. Asupan energi yang rendah menurunkan BMR sebesar 10-20%.

Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi Metabolisme


Suhu Tubuh

1. Metabolisme Suhu Tubuh


Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan
suhu yaitu :
 Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu
diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
 Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2
cm kedalam.(Ts)
 Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata
(tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr

Organ Pengatur Suhu Tubuh

Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal
sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
- Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
- Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas

Mekanisme pengaturan suhu :


Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus
--> Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas

Sumber Panas dalam Metabolisme


Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/ pemberian
panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70
kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan
dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.
2. Mekanisme Berkeringat

Kelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat

2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.

Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan
yang disebut dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan
tersebut dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus.

Sekret prekusor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian
yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat
sel-sel kelenjar yang megeluarkan secret tersebut. Komposisi secret prekusor mirip dengan
yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium
sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut dlain yang
lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus
kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan
klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.

Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui
duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida
direabsorbsi, dan konsentrasi maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini
mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah
sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang memekatkan sebagian
besar kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang rendah,
kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya konsentrasinya sangat
tinggi.

Sebaliknya apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf
simpatis, secret prekusor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya
mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi
ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L,
sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi,
keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang
direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit
meningkat, urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma,
dan kalium sekitar 1,2 kali.
Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan
natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan
jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah
terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.
3. Mekanisme Menggigil

Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan


meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan
suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang
mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan
prostaglandin yang merangsang hipotalamus

Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan
berusaha menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita
untuk berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini
merupakan mekanisme dari menggigil. Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan
pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita sadari tangan dan kaki kita bergemetar
(menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil
itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis
(keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan
suhu. Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu
yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang
masuk kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan
(inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan
mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan
fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita.
Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit. Mikroorganisme
(MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang
dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha
melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara
lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya
proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia
yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi
sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel
endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni
asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase
A2.

Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus


akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat
bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin
ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya,
hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal).
Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh
sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya
proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya
perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami
gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam
yang tinggi pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang
(umumnya dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam).
Berikut penjelasan mengenai Suhu di dalam Tubuh Manusia:

 Suhu Tubuh Normal

Tidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran yang dilakukan
sebagian besar orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per
oral, mulai dari dibawah 97ºF (36ºC) sampai lebih dari 99,5ºF (37,5ºC). Suhu inti normal
secara rata-rata umum adalah antara 98ºF dan 98,6ºF bila diukur per oral, dan kira-kira 1ºF
lebih tinggi bila diukur per rectal.

 Suhu Inti dan Suhu Kulit

Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu “inti” dari tubuh dipertahankan sangat konstan,
sekitar ±1ºF (±0,6ºC) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan
pada organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55ºF atau suhu yang
tinggi sampai 130ºF dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang
hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh menggambarkan system
pengendalian yang dibuat sangat baik. Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik
turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk
pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.

Reseptor dalam Tubuh

 Sebagai mahluk hidup, hewan & manusia harus memiliki kemampuan menanggapi
rangsang atau stimulus
 Stimulus merupakan informasi yang dapat diterima oleh hewan & manusia
 Stimulus dpt datang dari lingkungan luar_salinitas, suhu udara, kelembaban, cahaya
 Stimulus dpt datang dari dalam tubuh_suhu tubuh, derajad keasaman (pH) darah/cairan
tubuh, kadar gula darah, kadar kalsium dalam darah
 Alat penerima rangsang_reseptor, sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor

Tindakan Pembuangan Panas Dari Tubuh

Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit


Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di
hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan
dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan
oleh 2 faktor,yaitu :
1. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni
dari dalam inti tubuh ke kulit
2. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan

Terdapat 4 mekanisme tindakan kehilangan panas, yaitu :


1) Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas
inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang
gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke
segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar
pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada
gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali
suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi
pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru
yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
2) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-
benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan
mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi
dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan
tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada
paparan dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan
panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.
3) Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan
panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat,
mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan
kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam. Evaporasi
ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara
terus menerus melalui kulit dan system pernafasan. Selama suhu kulit lebih tinggi dari
pada suhu lingkungan, panas hilang melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika
suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh memperoleh suhu dari
lingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-satunya cara tubuh
melepaskan panas adalah melalui evaporasi. Memperhatikan pengaruh lingkungan
terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur ) merupakan
suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan
proses kehilangan panas tubuh dari lingkungan.
4) Konveksi
Perpindahan panas melalui aliran udara/ air.
Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :
 Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
 Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C
 Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C
 Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C

Pengaturan dan Terjadinya Peningkatan Suhu Tubuh

Thermoregulasi (Pengaturan Suhu Tubuh) Memahami konsep pengaturan suhu tubuh


penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :

1) Persoalan demam pada penyakit-penyakit


2) Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3) Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus
kedinginan yang ekstrem
4) Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau
ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh
relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan
suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita.
Mis kenaikan suhu 10 derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan
sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan
mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).

Prinsip Pengaturan Suhu Tubuh


Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan
suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat
Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.
(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2
cm kedalam.(Ts)

Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata
(tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Nama : Erna Suwardini Melody

Nim : 19402005

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan Semester 2 Tingkat 1

Tugas : Fisika Kesehatan

MEKANISME TUBUH PANAS

 Berkeringat
Berkeringat adalah salah satu proses alami tubuh unutuk menyesuaikan suhu tubuh
dengan lingkungan sekitar. Caranya dengan mengeluarkan cairan yang mengandung garam
melalui kelenjar keringat. Normalnya keringat keluar ketika tubuh melakukan kegiatan yang
cukup menguras gtenaga, makan makanan pedas, demam, atau pada saat merasakan emosi
tertentu seperti marah, malu, takut, atau grogi. Lain hal nya dengan keringat berlebih yang
cenderung terjadi tanpa adanya pemicu. Kondisi ini disebut dengan hyperhidrosis dan
biasanya terjadi karena adanya penyakit tertentu. Keringat berlebih tanpa pemicu yang jelas
dapat membuat seseorang merasa terganggu,dan menurunkan kepercayaan diri. Kondisi ini
sebaiknya tidak diabaikan karena keringat berlebihan bisa menjadi tanpa adanya gangguan
pada kesehatan, terdapat 2 jenis keringat berlebih atau hypherhidrosis, yaitu hyperhidrosis
focal primer atau keringat di bagian tertentu, dan secondary general hyperhidrosis atau
keringat berlebih di seluruh tubuh.

 Hypherhidrosis focal primer


Seseorang dengan hypherhidrosis focal primer akan mengalami keringat berlebih di
bagian tertentu. Missal nya pada bagian telapak tangan , telapak kaki , lipat paha ,
ketiak , atau hanya kepala dan wajah. Biasanya area yang terkena simetris, artinya bila
telapak kanan banyak berkeringat, begitu juga dengan telapak tangan kiri. Penyebab
dari keringat berlebihan, jenis ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi
sistem saraf, tapi bukan suatu penyakit.

 Secondary general hyperhidrosis


Keringat berlebihan jenis ini terjadi pada seluruh bagian tubuh, dan biasanya terjadi
pada malam hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya penyakit tertentu, seperti
gangguan tiroid , tuberkolosis , menopause , gagal jantung , storke , kanker ( lim[foma
dan leukemia ), penyakit Parkinson, diabetes, cedera tulang belakang, gangguan saraf,
penyakit paru – paru gangguan kecemasan, kecanduan alcohol , dan kehamilan. Tidak
hanya itu , pengobatan dan suplemen tertentu juga bisa menjadi penyebab dari kerigat
berlebih. Misalnya saja obat antibiotic, obat untuk tekanan darah , obat untuk mulut
kering, dan obat yang digunakan untuk menangani masalah kesehatan mental.
Sebagian orang dapat merasa terganggu dengan keringat berlebih, sementara sebagian lagi
menganggap enteng masalah ini. Sangat disarankan agar kita memeriksakan diri jika kita
mengalami beberapa hal berikut :

 Jumlah keringat yang keluar dari dalam tubuh semkain banyak atau
menyebabkan iritasi kulit ketiak, bisul di ketiak dan ketiak hitam.
 Pada malam hari, terbangun dengan kondisi kasur sangat basah disebabkan
oleh keringat dingin yang keluar dari tubuh.
 Kita merasa keringat berlebih pada hanya terjadi pada satu sisi tubuh, misalnya
hanya pada lipatan paham kanan.
 Seluruh bagian tubuh kita mengalami keringat berlebih dan bukan hanya di bagian
tertentu.
 Hyprerhidrosis focal primer umumnya mulai terjadi pada usia remaja dan dewasa.
Namun jika kita berusia paruh baya atau lebih, dan mengalami keringat berlebihan
di salah satu bagian tubuh, disarankan untuk melakukan pemeriksaan.
 Keringat berlebih disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada , demam,
detak jantung cepat, dada terasa tertekan atau sesak nafas.

Biasanya dokter melakukan beberapa test untuk mengetahui penyebab keringat berlebihan
yang kita alami. Beberapa jenis tes yang mungkin dilakukan antara lain adalah pemeriksaan
fisik, test urine, tes darah, tes kertas, uji pati yudium, dan tes thermoregulatory. Jika kita
mengalami keringat berlebihan menyeluruh dan disebabkan oleh suatu penyakit, maka yang
akan dilakukan adalah mengatasi penyebabnya. Misalnya , jika keringat berlebihan
disebabkan masalah gula darah pada penderitaan diabetes, maka usaha mengontrol gula
darah dapat dilakukan guna menghilangkan keringat berlebih. Cara lainnya adalah dengan
melakukan operasi. Operasi tersebut bisa berupa operasi pengangkatan kelenjar keringat
atau memotong syaraf pada bagian dada yang dapat memicu keringat berlebih. Keringat
berlebihan dapat menggangu aktivitas dan menurunkan kepercayaan diri.

 Menggigil
Menggigil adalah respon alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan otot
tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu tubuh, menggigil
bukanlah suatu penyakit , melainkan gejala yang menandai seseorang sedang mengalami
gangguan kesehatan. Menggigil sering kali dialami oleh anak – anak dan dapat disertai atau
tidak diserati demam. Penyebab menggigil adalah paparan udara dingin. Namun jika
menggigil disertai dengan demam, dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami
peradangan atau sedang melawan virus atau bakteri. Beberapa infeksi yang dapat
menyebabkan menggigil yaitu diantaranya :

 Malaria
 Infeksi saluran kemih ( ISK )
 Meningitis
 Sepsis
 Flu
 Radang tenggorokan
 Sinusitis
 Pneumonia

Selain paparan udara dingin dan peradangan , menggigil juga dapat disebabkan oleh beberapa
faktor laiinya yaitu :

 Kadar gula darah rendah ( hiploglikemia ).


 Suhu tubuh yang teralalu rendah ( hipotermia )
 Dehidrasi akibat aktivitas fisik yang ekstrem, misalnya lari marathon
 Kadar hormone tiroid dalam darah rendah ( hipotiroidisme ), sehingga tubuh menjadi
rentan terhadapa suhu dingin, yang menyebabkan menggigil.
 Tubuh mengalami kekurangan nutrisi ( malnutrisi ) sehingga rentan terhadap berbagai hal,
termasuk infeksi dan suhu dingin
 Efek samping obat atau mengkonsumsi obat dengan dosis yang tidak tepat.
 Reaksi emosional, seperti rasa takut dan cemas.

Menggigil juga dapat dialami oleh pasien pasca operasi. Kondisi ini dapat terjadi karena
selama operasi, pasien tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama dan suhu tubuhnya
mengalami penurunan. Penggunaan obat bius total untuk operasi juga mempengaruhi
kemampuan tubuh dalam mengendalikan suhu tubuh. Diagnosis dilakukan untuk
mengetahui kondisi medis yang menjadi penyebab dasar terjadinya menggigil. Langkah
diagnosis diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

 Tes darah dan urine : untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, atau jamur di
dalam darah atau urine.
 Pemeriksaan dahak ( kultur sputum ) : untuk mendeteksi ganguan yang terjadi pada
saluran pernafasan.
 Foto Rontgen dada : untuk mendeteksi pneumonia atau tuberculosis

TINDAKAN .

 Konduksi
Konduksi adalah suatu perpindahan kalor atau panas yang melalui zat perantara tanpa disertai
dengan perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara konduksi
umumnya terjadi pada benda – benda padat yang berbahan logam. Contoh konduksi itu sendiri
adalah sebagai berikut :
 Pada saat sedang mengaduk the panas, maka jika menggunakan sendok alumunium
untuk mengaduknya tentu sendok tersebut akan ikut panas. Hal ini menunjukan bahwa
kalor atau panas bisa berpindah dari the yang panas menuju ke ujung sendok
alumunium yang dipegang.
 Jika mkita memanaskan ujung batang besi di atas nyala api maka ujung besi yang kita
pegang lama kelamaan pasti akan ikut merasakan panas. Hal ini menunjukan bahwa
kalor atau panas yang berpindah dari satu ujung besi yang dipanaskan menuju ke satu
ujung besi yang sedang kita pegangan.

Dari contoh di atas maka dapat kita simpulkan bahwa besi dan alumunium bisa
menghantarkan panas. Peristiwa konduksi sangat erat hubungannya dengan daya
hantar kalor dari suatu zat. Beberapa zat atau benda berdasarkan daya hantar
panas, konduksi juga adalah bentuk paling umum dari transfer panas dan terjadi
melalui kontak fisik. Contohnya membakar logam pada api. Proses konduksi panas
tergantung pada faktor – faktor seperti : suhu, penampang material, panjang
material, dan sifat fisik material.

 Konveksi
Konveksi adalah pergerakan molekul – molekul pada fluida ( yaitu cairan atau gas ) dan rheid.
Konveksi tak dapat terjadi pada benda padat, karena tidak ada difusi yang dapat terjadi pda
benda padat. Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan panas dan massa utama.
Perpindahan panas dan massa terjadi melalui difusi dan adveksi.konveksi juga suatu
perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat perantara. Konveksi
hampir sama dengan konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa diiringi dengan zat
perantara sedangkan jika konveksi ialah suatu perpindahan kalor yang diiringi denga zat
perantara.
Contoh – contoh konveksi adalah sebagai berikut ;

- Pada saat memasak air, maka air yang di bagian bawah akan lebih dulu panas, padaa
saat air abwah sudah panas maka akan berpindah ke atas hal ini terjadi karena
perubahan masa jenis air hal ini akan terus terjadi hingga keseluruhan air mempunyai
suhu yang sama.
- Terjadinya angin darat dan angina laut. Di malam hari daratan lebih cepat dingin jika di
bandingkan dengan laut. Hal ini berakibat udara panas di atas laut bergerak naik dan
posisinya akan digantikan dengan udara yang lebih dingin dari daratan. Sehingga
terjadilah angina darat yang berhembus dari daratan menuju laut.

Konveksi juga merupakan perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas ( udara / angin ). Diantaranya adalah :

- Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.


- Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan laiinya ketika di panaskan
- Terjadinya angina darat dan angina laut
- Gerakan balon udara
- Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

 Evaporasi
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
( contohnya air ) dengan spontan menjadi gas ( contohnya uap air ). Proses ini adalah
kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara
berangsur – angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan. Rata – rata molekul
tidak memiliki energy yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah
menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul – molekul saling bertumbukan mereka saling
bertukar energy dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan.
Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan
energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan
molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan “ menguap “
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap npada suhu tertentu di dalam gas tertentu
( contohnya minyak makan pada suhu kamar ). Cairan seperti ini memiliki molekul – molekul
yang cenderung tidak menghantar energy satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi
satu molekul “ kecepatan lepas “ – energy panas – yang diperlukan untuk berubah menjadi
uap. Namun cairan seperti ini sebenernya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat
dank arena itu lebih tak terlihat.
Penguapan juga bisa dsebut bagian esensial dari siklus air, Uap air di udara akan berkumpul
menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung
( berkondensasi ) menjadi butiran air dan turun hujan.
Siklus air terjadi terus menerus. Energy surya menggerakan penguapan air dari samudera ,
danau, embun, dan sumber aor lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi ( yang
melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan )secara kolektif diistilahkan sebagai
evapotranspirasi. Ada juga pengertian evaporasi yang juga merupakan suatu proses
perubahan air atau es manjadi gas secara alami di atmosfer terbagi dalam 3 tingkatan yaitu :
gas, cair, dan padat. Air dapat mengalami perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain dengan terikut sertanya panas. Molekul – molekul tersebut dapat memenuhi ruang yang
sama. Biasanya pada molekul tidak mempunyai sebuah energy yang cukup untuk lepas dan
cairan. Di bawah ini ada faktor yang mengenai Evaporasi atau yang kita sebut penguapan
adalah :
 Air mendidih pada temperatur 1000”C , tetapi berhenti memanas , tetapi tetap mendidih
dan menguap. Pada temperatur itu air menggunakan segenap energy unuk merubah
dirinya,
 Es mendinginkan minuman karena es mencair menyerap energy minuman disekitarnya.
 Suatu zat menguap atau mengembun zat tersebut akan memperoleh atau kehilangan
energy tepat seperti yang terjadi pada waktu zat tadi melelh atau membeku.

Proses evaporasi sendiri adalah cairan pada molekul dapat memperoleh cukup suatu
energy dalam bentuk panas yakni dari lingkungan, maka molekul tersebut berubah menjadi
uap. Evaporasi sering terjadi pada setiap permukaan cairan, namun tidak pada tubuh atau
volume, saat penguapan terjadi, tekanan uap lebih rendah dari tekanan atmsofir sekitarnya.
Kondensasi sendiri merupakan kebalikan dari penguapan, hal tersebut dapat terjadi apabila
suhu uap berubah menjadi dingin, sehingga menyebabkan uap mengembun kembali ke
bentuk cair.

 Radiasi
Radiasi adalah pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentu panas. Partikel
dalam gelombang elektromagnetik atau cahaya ( foton ) dari sumber radiasi. Ada beberapa
sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita. Contohnya adalah : televise , lampu
penerangan, alat pemanas makanan ( microwave oven ), computer . selain benda – benda
tersebut ada sumber – sumber radiasi yang bersifat unsur ilmiah dan berada di udara, di dalam
air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa diantaranya adalah uranium dan thorium di
dalam lapisan bumi. Karbon dan radon di udara serta tritum dan deuterium yang ada di dalam
air.
Radiasi berada dimana – mana, karena sumber radiasi tersebut dimana saja di alam semesta.
Radiasi dapat berasal dari bumi ( primordial ) angkasa ( kosmik ) tanaman, bintang dan tubuh
manusia. Radiasi dapat diartikan sebagai energy yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat dijelaskan pada proses dimana
energy dilepaskan oleh atom – atom. Dalam ilmu fisikia radiasi di deskripsikan sebagai setiap
proses di mana energy bergerak melalui media atau melalui ruang dan akhrnya diserap oleh
benda lain. Radiasi tercipta dari energy yang memancar ke segala arah dari suatu sumber,
Radiasi tidak hanya berasal dari senjata nuklir atau zat radioaktif lainnya. Radiasi juga dapat di
temukan di gelombang radio , cahaya , infared, dan sinar ultra violet.
Sebenernya radiasi juga memilik banyak kegunaan di kehidupan sehari hari , selain untuk
pembangkit tenaga listrik tentunya, berikut 7 kegunaan radiasi yang perlu kita ketahui.
 Foto sinar X
 Pengobatan dengan zat radioaktif
 Detector Asap
 Sterilisasi / Iradiasi
 Mutasi Genetik
 Alat Ukur Di Bidang Industri
 Keamanan
Itulah 7 dari sekian bnayak kegunaan radiasi dalam kehidupan sehari – hari . Walau terkenal
bahaya ternyata radiasi juga bisa digunakan untuk hal – hal yang bermanfaat untuk
mempermudah hidup manusia.
Nama: Siti Nur Lutpi

Prodi: Sarjana Terapan Kebidanan

Semester: 2

Disusun untuk memenuhi tugas: Fisika Kesehatan

Dosen: Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG


Mekanisme tubuh panas

Pusat pengataruran suhu terdapat di hipotalamus otak. Ketika suhu tubuh meningkat
dia atas normal, hipotalamus akan mengerimkan pesan ke kelenjar keringat untuk
meningkatkan sekresi keringat.

Di saat yang sama, hipotalamus mengirimkan pesan ke otot dinding pembuluh darah
di kulit, yang menyebabkan pembuluh darah melebar, akibatnya semakin banyak darah
yang beredar di kulit membawa panas ke permukaan tubuh. Kulit bertindak sebagai radiator
panas, yang memungkinkan panas beradiasi dari permukaan tubuh ke lingkungan.

Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal pembuluh darah di kulit menyempit
sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf memerintahkan otot
bergerak dengan kata lain menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh.

Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada empat
cara membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi.

A. Proses mekanismenya adalah sebagai berikut:

 Kelenjar keringat mensekresikan keringat. Di tubuh mnusia, terdapat sekitar 2,5 juta
kelenjar keringat. Keringat mengalir di saluran keringat, melalui pori-pori keringat
menuju permukaan kulit. Keringat yang membawa panas akan menguap ke
lingkungan. Ini merupakan proses membuang panas melalui proses evaporasi.
Evaporasi dari permukaan kulit menurunkan suhu tubuh.
 Rambut di kulit rebah untuk mencegah rambut memerangkap panas. Rambut yang
rebah ini meniingkatkan aliran udara sehingga meningkatkan pembuangan panas,
melalui konveksi.
 Dinding pembuluh darah arteri relaksasi sehingga arteri melebar. Dengan demikian,
aliran darah melalui arteri meningkat. Aliran darah arteri ke permukaan kulit akan
meningkatkan pembuangan panas tubuh melalui konveksi dan konduksi.

B. Usaha untuk menurunkan suhu tubuh saat kondis panas

Walaupun tubuh memiliki mekanisme alami untuk menurunkan suhu tubuh. Hal-hal
di bawah ini merupakan usaha yang sering kita lakukan untuk menurunkan suhu tubuh pada
saat kondisi panas.

 Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin.


 Angin akan mempercepat proses evaporasi dan membuang panas lingkungan
sehingga suhu tubuh menjadi cepat dingin.
 Mengenakan pakaian yang tipis dan berbahan katun. Kain katun dapat dilewati
keringat melalui proses evaporasi, tetapi menahan radiasi panas matahari. Dengan
kata laian, penerimaan radiasi panas sedikit, tetapi evaporasi tetap berlangsung.
C. Proses mekaanisme pengaturan suhu tubuh pada kondisi dingin

Pada kondisi dingin tubuh akan mengalami hal-hal berikut:

 Keringat tidak dihasilkan.


 Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga kantong rambut tegak. Ini menyebabkan
rambut berdiri untuk menangkap panas. Kontraksi otot menimbulkan bintil-bintil kecil
di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut dengan istilah merinding.
 Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi. Dengan
demikian darah tidak menuju ke dekat permukaan kulit. Ini mencegah darah
membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun.
 4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk emngigil. Menggigil akan
meningkatkan produksi panas karena merupakan reakasi eksotermik di sel otot.
Mengigil lebih efektif daripada berolahraga untuk menghasilkan panas karena
organisme tetap diam. Dengan demikian, lebih sedikit panas yang hilang ke
lingkungan melalui konveksi.      
                                               
D. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh saat kondisi dingin

Kita juga bisa melakukan usah untuk meningkatkan suhu tubuh. Hal-hal berikut
ini merupkan hal yang umum kita lakukan saat tubuh merasa dingin.

 Menggunakan selimut atau pakaian tebal. Selimut atau akaian tebal akan
menghalangi udara udara lingkungan yang dingin masuk, dan sebaliknya juga
mencegah radiasi panas dari tubuh keluar. Jadi radiasi panas dari tubuh
terperangkap di bawah selimut atau pakaian tebal sehingga kita merasa hangat.
 Memegang benda hangat juga bisa meningkatkan pansa tubuh misalnya minuman
hangat seperti teh, kopi atau susu. Ini adalah cara kita mendapatkan panas secara
konduksi dari gelas hangat tersebut.
 perapian atau api unggun juga biasa digunakan untuk menghangatkan diri.

Mekanisme pertukaran panas antara tubuh manusia dengan lingkungannya yang


mencakup, radiasi, konduksi, konvensi dan evaporasi.

1. Konduksi

Panas merupakan energi kinetik dari molekul yang bergerak, dan molekul-
molekul kulit terus bergerak (getaran). Sebagian besar energi gerak tersebut
dilepaskan ke udara jikia udara dilingkungan lebih dingin atau rendah. Akibat dari
pelepasan energi ini pergerakan molekul udara semakin cepat dan semakin banyak
energi yang dilepaskan. Pada saaat suhu udara dilingkungan sama dengan suhu
kulit, tidak ada lagi perpindahan panas dari kulit ke udara sekitar karena udara dan
tubuh memiliki suhu yang sama.
2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan zat cair atau gas.
Makhluk hidup mengalami pemindahan panas dari tubuh dengan arus udara
konveksi yang biasa disebut kehilangan panas secara konveksi. Panas berpindah
dari kulit ke udara dan kemudian terbawa oleh arus udara konveksi. Orang yang
duduk telanjang di kamar yang nyaman tanpa gerakan udara kotor, sekitar 15 persen
dari total kehilangan panas tubuhnya terjadi dengan konduksi ke udara dan
kemudian dengan konveksi udara dari badan. Ketika tubuh terkena angin, lapisan
udara yang berdekatan dengan kulit digantikan oleh udara baru, pergerakannya jauh
lebih cepat dari biasanya, dan kehilangan (pelepasan) panas secara konveksi
meningkat. Efek pendinginan dari angin sekitar  dengan kecepatan rendah
sebanding dengan akar kuadrat dari kecepatan angin.

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa adanya kontak langsung antara


sumber panas dengan daerah penerima. Pada orang yang duduk telanjang di dalam
ruangan pada suhu kamar normal, dia akan kehilangan sekitar 60 persen dari total
kehilangan panas dengan cara radiasi. Kehilangan panas melalui radiasi berarti
kehilangan panas dalam bentuk sinar inframerah, jenis gelombang elektromagnetik.
Kebanyakan panas  sinar inframerah yang memancar dari tubuh memiliki panjang
gelombang dari 5 hingga 20 mikrometer, 10 sampai 30 kali panjang gelombang sinar
cahaya. Semua benda yang tidak pada suhu nol mutlak memancarkan sinar
tersebut. Tubuh manusia memancarkan sinar panas ke segala arah dan sinar panas
juga terpancar dari dinding kamar dan benda-benda lain ke arah tubuh. Jika suhu
tubuh lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kuantitas yang panas yang
terpancarakan dari dalam tubuh lebih tinggi dibandingkan panas yang dipancarkan
tubuh lingkungan.

4. Evaporasi

Ketika air menguap dari permukaan tubuh, dan untuk menguapkan air satu
gram dibutuhkan 0,85 kalori energi panas. Ketika seseorang tidak sedang
berkeringat, tanpa kita sadari air masih menguap dari kulit dan paru-paru berkisar
antara 600 sampai 700ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus
menerus dengan kecepatan 16 sampai 19 kalori per jam. Penguapan yang melalui
kulit dan paru-paru ini tidak dapat dikendalikan untuk tujuan pengaturan suhu, karena
terjadinya difusi terus-menerus molekul air melalui kulit dan permukaan pernapasan.

Selama suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas dapat hilang oleh
radiasi dan konduksi. Tapi ketika suhu lingkungan menjadi lebih tinggi dari suhu kulit,
tubuh akan mendapatkan panas melalui radiasi dan konduksi dari lingkungan. Dalam
kondisi seperti ini, satu-satunya mekanisme yang dapat dilakukan  tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh akibat masuknya panas dari lingkungan adalah melalui
penguapan.
Nama : Pika Ariyanti
Prodi : STR kebidanan
Semester : 2 (DUA)
Disusun untuk : Memenuhi Tugas Fisika Kesehatan
Dosen : Dr. Hakim Sorimuda Pohan ,SpoG
MEKANISME TUBUH PANAS

A. BERKERINGAT
Keringat, atau juga dikenal sebagai peluh, merupakan hasil fungsi biologis yang normal dan
sehat pada tubuh manusia. Keringat mulai terbentuk sejak beberapa bulan setelah kita lahir.
Air, garam, dan protein merupakan zat yang terkandung dalam keringat manusia.
Penyebab berkeringat:
Terdapat berbagai faktor penyebab keringat, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun
sebagai pengaruh situasi sekitar, sebagai berikut:
 Lingkungan yang panas
 Gerakan dan aktivitas fisik
 Perasaan emosional, termasuk stres
 Makanan panas dan pedas
 Efek samping obat atau operasi
 Penyakit, ketika tubuh berusaha melawan infeksi atau demam
 Perubahan hormonal semisal menopause, kehamilan, menstruasi, atau pubertas
Ada 9 fungsi keringat dalam kesehatan
1. Membuang racun dari dalam tubuh
2. Melancarkan sirkulasi darah
3. Mengontrol suhu tubuh
4. Melawan infeksi
5. Membakar kalori
6. Membantu mengatasi beberapa penyakit ringan
7. Meredakan stres
8. Mencerahkan kulit
9. Mencegah asma
B. MENGGIGIL
Menggigil adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan otot
tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu
tubuh. Menggigil bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai seseorang
sedang mengalami gangguan kesehatan.

Penyebab menggigil
Sebagian besar penyebab menggigil adalah paparan udara dingin. Namun jika menggigil
disertai dengan demam, dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami peradangan
atau sedang melawan infeksi virus atau bakteri. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan
menggigil, yaitu:
 Malaria
 Infeksi saluran kemih (ISK)
 Meningitis
 Sepsis
 Flu
 Radang tenggorokan
 Sinusitis
 Pneumonia
Selain paparan udara dingin dan peradangan, menggigil juga dapat disebabkan oleh
beberapa faktor lain, yaitu:
 Kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
 Suhu tubuh yang terlalu rendah (hipotermia).
 Dehidrasi akibat aktivitas fisik yang ekstrem, misalnya lari maraton.
 Kadar hormon tiroid dalam darah rendah (hipotiroidisme), sehingga tubuh menjadi
rentan terhadap suhu dingin, yang menyebabkan menggigil.
 Tubuh mengalami kekurangan nutrisi (malnutrisi), sehingga rentan terhadap
berbagai hal, termasuk infeksi dan suhu dingin.
 Efek samping obat atau mengonsumsi obat dengan dosis yang tidak tepat.
 Reaksi emosional, seperti rasa takut dan cemas.

Diagnosis menggigil
Langkah diagnosis diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis, di antaranya
adalah:
 Tes darah dan urine, untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, atau jamur di
dalam darah atau urine.
 Pemeriksaan dahak (kultur sputum), untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada
saluran pernapasan.
 Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia atau tuberkulosis.

Pengobatan menggigil
Jika menggigil hanya disertai demam ringan dan tidak disertai gejala lain yang serius, maka
langkah pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
 Perbanyak istirahat dan konsumsi cairan.
 Tutupi tubuh dengan selimut tipis, tetapi hindari menggunakan selimut atau pakaian
tebal yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
 Hindari penggunaan kipas angin dan penyejuk ruangan.
 Gunakan air hangat ketika mandi atau membersihkan tubuh.
 Konsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol.
 Jika menggigil disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang terjadi.
Penanganan menggigil pada anak-anak dilakukan berdasarkan usia anak, penyebab yang
mendasari, dan gejala lain yang menyertai. Langkah pengobatan yang dapat dilakukan,
yaitu:
 Pastikan anak mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal dan hindari menyelimuti
anak dengan selimut tebal.
 Berikan anak asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
 Jaga suhu ruangan agar tetap hangat.
 Untuk meredakan demam, beri anak obat paracetamol tablet atau sirup, sesuai
petunjuk pada kemasan obat atau anjuran
 Jangan menggunakan air dingin ketika memandikan anak, karena dapat
memperparah kondisi menggigil.
 Selalu pantau dan ukur suhu tubuh anak menggunakan termometer.
Segera hubungi dokter jika menggigil semakin parah atau mengalami kondisi sebagai
berikut:
 Terdapat demam disertai gejala mual, leher kaku, nyeri perut, sulit buang air kecil,
dan sesak napas.
 Jika demam >39oC yang terus berlangsung 1-2 jam setelah menjalani perawatan di
rumah.
 Jika menggigil dialami anak di bawah usia 3 bulan dengan suhu tubuh 38oC atau
lebih.
 Jika anak usia 3-12 bulan mengalami menggigil dan demam yang terus berlangsung
selama lebih dari 24 jam.
 Jika demam tidak membaik selama lebih dari 3 hari dan tubuh tidak merespons
langkah pengobatan yang telah dilakukan.
TINDAKAN
1. KONDUKSI

Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor atau panas melalui zat perantara tanpa
disertai perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara konduksi
pada umumnya terjadi pada benda padat berbahan logam.
Contoh Konduksi
1. Ketika mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang digunakan untuk
mengaduk juga ikut panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari
teh yang panas ke ujung sendok aluminium yang dipegang.
2. Ketika memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi
dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin lama ujung yang
dipegang semakin panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari
ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.
3. Saat memasak air maka kalor atau panas berpindah dari api kompor menuju panci
dan menyebabkan air mendidih.< Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan
bahwa besi dan aluminium merupakan penghantar panas yang baik.
Peristiwa konduksi sangat erat hubungannya dengan daya hantar kalor suatu zat. Daya
hantar kalor suatu zat adalah kemampuan zat untuk menghantarkan panas (kalor).
Artinya suatu zat yang daya hantar kalornya tinggi lebih cepat menghantarkan panas.
Beberapa zat atau benda berdasarkan daya hantar panas, dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :
• Konduktor, adalah penghantar panas dengan baik. Contohnya adalah semua jenis
logam.
• Isolator, adalah penghantar panas buruk. Isolator disebut juga penyekat karena dapat
meredam panas. Contohnya adalah plastik, karet, kayu, gabus, kain.
• Semikonduktor, adalah zat yang bersifat setengah konduktor dan setengah isolator,
contohnya adalah gelas dan ebonit.

2.Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Konveksi agak mirip dengan konduksi. Bedanya,konduksi adalah
perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan
perpindahan kalor yang di ikuti. zat perantara.
Contoh Konversi
1. Saat memasak air, maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas
maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan
air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki
suhu sama.
2. Terjadinya angin darat dan angin laut. Pada malam hari daratan lebih cepat dingin
daripada laut. Akibatnya udara panas di atas laut bergerak naik dan tempatnya digantikan
oleh udara yang lebih dingin dari daratan, sehingga terjadi angin darat yang bertiup dari
daratan ke lautan.
Sedangkan pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat panas. Akibatnya udara di atas
daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih dingin yang berada di atas laut bergerak
ke daratan karena tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar daripada tekanan di
atas daratan. Hal ini menyebabkan terjadinya angin laut yang bertiup dari permukaan laut ke
daratan.
3.EVAPORASI
evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan
spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika
terpapar pada gas dengan volume signifikan.
perubahan air atau es menjadi  gas (uap air). Susunan kimia air (H2O) secara alami di
atmosfer terbagi dalam 3 tingkatan: gas, cair dan padat.
Fakta mengenai evaporasi:
1. Air mendidih pada temperatur 1000’C, tetapi berhenti memanas, tetapi tetap
mendidih dan menguap. Pada temperatur itu air menggunakan segenap energi untuk
merubah dirinya.
2. Suatu zat menguap atau mengembun zat tersebut akan memperoleh atau
kehilangan energi tepat seperti yang terjadi pada waktu zat tadi meleleh atau
membeku.
3. Es mendinginkan minuman karena es mencair  menyerap energi minuman
disekitarnya.
Rumus Evaporasi(Penguapan)
perhitungan penguapan bedasarkan pendekatan langsung evaporasi permukaan tanah dan
transpirasi dari vegetasi (ET) berdasarkan dari neraca air, berikut rumus penguapan, yakni:
ET = P – (R+S)
dimana:
ET : Evapotranspirasi
P : Presipitasi atau Hujan
R : Run off
S : Simpanan Lengas Tanah
4 RADIASI
Radiasai adalah perpindahan kalor atau panas tanpa adanya zat perantara. Perpindahan
kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara.

Contoh Radiasi
1. Matahari memancarkan panas ke bumi yang langsung bisa kita rasakan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menyalakan api unggun, berada dekat tungku
perapian, maka kita yang berada di dekat nyala api tersebut akan merasakan hangat.

Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda bergantung pada
warna benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor
yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna terang merupakan penyerap dan
pemancar kalor yang buruk. Itulah sebabnya kita tidak dianjurkan memakai baju berwarna
hitam di siang hari, karena  baju berwarna hitam akan membuat kita semakin kepanasan.
Nama : Amada Three Virgin J.
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan.
NIM : 19402001

MEKANISME TUBUH PANAS

 Berkeringat
Keringat merupakan cairan tubuh alami yang mengandung air, garam, dan
lemak. Tubuh manusia memiliki tiga hingga empat juta kelenjar keringat yang
tersebar di seluruh bagian tubuh. Namun, kelenjar keringat lebih banyak terdapat di
bagian tubuh tertentu, yaitu ketiak serta telapak tangan dan kaki.
Kelenjar yang memproduksi keringat ini ada dua jenis, yaitu kelenjar ekrin dan
apokrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang bersifat encer dan tidak berbau.
Saluran kelenjar keringat ini terhubung langsung ke permukaan kulit dan paling
banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan dahi.
Berbeda dengan kelenjar ekrin, kelenjar keringat apokrin berada di bagian tubuh
yang terdapat banyak folikel rambut, seperti kulit kepala, ketiak, dan selangkangan.
Kelenjar keringat ini memproduksi keringat yang lebih pekat dan mengandung lemak.
Fungsi kelenjar keringat untuk tubuh yaitu, untuk memperthankan suhu tubuh,
melumasi kulit dan rambut, Membuang racun dari tubuh.

 Mengigil

Menggigil atau gemetaran dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit yang
mendasari. Contohnya meliputi terpapar suhu dingin, ketakutan, atau gugup.
Menggigil adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang
menyebabkan otot tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk
meningkatkan suhu tubuh. Menggigil bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala
yang menandai seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan. Menggigil
sering kali dialami oleh anak-anak dan dapat disertai atau tidak disertai demam.
Penyebab Menggigil
Sebagian besar penyebab menggigil adalah paparan udara dingin. Namun jika
menggigil disertai dengan demam, dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang
mengalami peradangan atau sedang melawan infeksi virus atau bakteri.
 Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui
mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.

 Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar
udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam
ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas
juga terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin
melalui ventilasi / pendingin ruangan.

 Evaporasi
Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada
permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi
kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak
segera dikeringkan atau terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera
dikeringkan dan diselimuti.
TUGAS FISIKA KESEHATAN
Dosen: Dr. H.Hakim Sorimuda Pohan, SpOG

Disusun oleh :
Maria Angelia mamahet

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA RIA HUSADA
TAHUN 2020
MEKANISME TUBUH PANAS

Pusat pengataruran suhu terdapat di hipotalamus otak. Ketika suhu tubuh


meningkat dia atas normal, hipotalamus akan mengerimkan pesan ke kelenjar
keringat untuk meningkatkan sekresi keringat.

Di saat yang sama, hipotalamus mengirimkan pesan ke otot dinding pembuluh


darah di kulit, yang menyebabkan pembuluh darah melebar, akibatnya semakin
banyak darah yang beredar di kulit membawa panas ke permukaan tubuh. Kulit
bertindak sebagai radiator panas, yang memungkinkan panas beradiasi dari
permukaan tubuh ke lingkungan.

Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal pembuluh darah di kulit menyempit
sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf
memerintahkan otot bergerak dengan kata lain menggigil untuk meningkatkan suhu
tubuh. Bagaimana pengaturan suhu tubuh pada saat kondisi panas atau kondisi
dingin? Simak uraian di bawah ini!

 Proses mekanisme suhu tubuh ketika kondisi panas

Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada
empat cara membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi dan
evaporasi.

Proses mekanismenya adalah sebagai berikut:

1. Kelenjar keringat mensekresikan keringat. Di tubuh mnusia, terdapat sekitar


2,5 juta kelenjar keringat. Keringat mengalir di saluran keringat, melalui pori-
pori keringat menuju permukaan kulit. Keringat yang membawa panas akan
menguap ke lingkungan. Ini merupakan proses membuang panas melalui
proses evaporasi. Evaporasi dari permukaan kulit menurunkan suhu tubuh.

2. Rambut di kulit rebah untuk mencegah rambut memerangkap panas. Rambut


yang rebah ini meniingkatkan aliran udara sehingga meningkatkan
pembuangan panas, melalui konveksi.

3. Dinding pembuluh darah arteri relaksasi sehingga arteri melebar. Dengan


demikian, aliran darah melalui arteri meningkat. Aliran darah arteri ke
permukaan kulit akan meningkatkan pembuangan panas tubuh melalui
konveksi dan konduksi
Usaha untuk menurunkan suhu tubuh saat kondis panas

Walaupun tubuh memiliki mekanisme alami untuk menurunkan suhu tubuh. Hal-
hal di bawah ini merupakan usaha yang sering kita lakukan untuk menurunkan
suhu tubuh pada saat kondisi panas.

1. Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin.

Angin akan mempercepat proses evaporasi dan membuang panas


lingkungan sehingga suhu tubuh menjadi cepat dingin.

2. Mengenakan pakaian yang tipis dan berbahan katun. Kain katun dapat
dilewati keringat melalui proses evaporasi, tetapi menahan radiasi panas
matahari. Dengan kata laian, penerimaan radiasi panas sedikit, tetapi
evaporasi tetap berlangsung.

 Proses mekanisme pengaturan suhu tubuh Pada kondisi dingin

Pada kondisi dingin tubuh akan mengalami hal-hal berikut.

1. Keringat tidak dihasilkan

2. Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga kantong rambut tegak. Ini


menyebabkan rambut berdiri untuk menangkap panas. Kontraksi otot
menimbulkan bintil-bintil kecil di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut dengan
istilah merinding.

3. Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi. Dengan


demikian darah tidak menuju ke dekat permukaan kulit. Ini mencegah darah
membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun.

4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk emngigil. Menggigil akan


meningkatkan produksi panas karena merupakan reakasi eksotermik di sel
otot. Mengigil lebih efektif daripada berolahraga untuk menghasilkan panas
karena organisme tetap diam. Dengan demikian, lebih sedikit panas yang
hilang ke lingkungan melalui konveksi.
KONDUKSI

Konduksi merupakan perpindahan kalor suatu zat melaui media penghantar


tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Pada umumnya perpindahan
kalor dengan cara konduksi terjadi pada zat padat. Dalam perpindahan tersebut
terdapat media penghantar atau dapat disebut sebagai konduktor. Konduktor ialah
suatu benda yang dapat menghatarkan kalor dari satu sisi ke sisi yang lain.

Konduktor yang paling baik untuk mengatarkan kalor ialah konduktor yang
terbuat dari jenis logam. Misalnya, ketika kita memnanskan ujung jarum maka ujung
yang lain yang tidak kita pegang juga akan terasa panas. Hal ini menunjukkan
bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung jarum yang dipanaskan ke ujung jarum
yang dipegang. Prisip ini biasanya digunakan pada setrika dan solder.

Sedangkan media penghantar kalor yang buruk dapat kita disebut sebagai
isolator. Kebanyaan isolator berupa benda non logam. Pada sebuah solder yang
panas terdapat pegangan yang terbuat dari plastic sehingga tangan kita tidak
terkena panas solder. Hal ini menujukkan bahwa kalor yang terdapat pada ujung
solder tidak berpindah ke pegangan solder. Karena pegangan solder merupakan
isolator.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung
benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang
dibakar.
 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.
KONVEKSI

Konveksi merupakan perpindahan kalor suatu zat yang disertai dengan


perpindahan bagian-bagian zat tresebut. Pada umumnya perpindahan kalor dengan
cara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor terjadi karena adanya
zat yang dipanaskan sehingga menimbulkan aliran yang diakibatkan oleh perbedaan
massa jenis (berat jenis) zat tersebut. Massa jenis dari bagian zat yang dipanaskan
akan lebih kecil dari pada massa jenis bagian zat yang lain.

Misalnya, saat kita memanaskan air dalam panci hingga mendidih. Air bagian
bawah yang menerima kalor memiliki masa jenis yang lebih kecil dibandingkan air
bagian atas yang masih dingin. Sehingga, air di bagian bawah akan naik ke atas dan
membuat air di bagian atas menjadi panas. Sedangkan contoh konveksi dalam
peristiwa alam adalah terjadinya hembussan angin. Yakni angin yang bersuhu
lembab akan berpindah ke daerah angin yang bersuhu dingin.

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.


 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
 Terjadinya angin darat dan angin laut.
 Gerakan balon udara.
 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
EVAPORASI

Evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan air atau es menjadi gas
(uap air). Susunan kimia air (H2O) secara alami di atmosfer terbagi dalam 3
tingkatan: gas, cair dan padat. Air dapat mengalami perubahan dari bentuk yang satu
ke bentuk yang lain dengan terikut sertanya panas. Molekul-molekul tersebut dapat
memenuhi ruang yang sama. Biasanya pada molekul tidak mempunya sebuah
energi yang cukup untuk lepas dari cairan.

Penguapan terjadi sangat besar berada diatas laut daripada di darat, karena
Suplai air di laut yang tak terbatas. Dilintang 100U – 100S, kebalikannya, penguapan
di darat lebih besar daripada di laut, karena hujan cukup lebat dan ditambah vegetasi
lebat sehingga transpirasi cukup besar. Penguapan maksimal dilaut terjadi di Lintang
100 – 200 utara maupun selatan.

Untuk dapat menguapkan air tersebut, diperlukan panas laten di atmosfer


sebanyak 600 kalori per gram air pada temperatur-50’C dengan 540 kalori per gram
air pada temperatur 1000’C. Sebaliknya pada proses kondensasi dan pembekuan,
hal tersebut melepaskan panas. 1 cm3 air berisi 3.4 x1022 Mol H2O diameter mol
H2O : 3 x 10-8 cm (Ø). Dalam melakukan evaporasi atau penguapan, dipastikan
terdapat perubahan struktur tersebut yang memerlukan energi panas, berikut
tenaga (cal/g) yang diperlukan untuk menguapakan suatu air:

 Suhu (‘C) -10 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 603.0


 Suhu (‘C) -5 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 600.0
 Suhu (‘C) 0 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 597.3
 Suhu (‘C) 10 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 591.7
 Suhu (‘C) 20 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 586.0
 Suhu (‘C) 30 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 580.4
 Suhu (‘C) 40 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 574.7
 Suhu (‘C) 50 Panas yang diperlukan/menguapkan (cal/g) 569.0
RADIASI

Radiasi merupakan perpindahan kalor suatu zat tanpa memerlukan media


perantara. Yakni perpindahannya hanya melalui pancaran cahaya. Pada umumnya
perpindahan kalor dengan cara radiasi terjadi pada zat gas atau dalam ruang hampa.
Adapun Alat yang kita gunakan untuk mengetahui adanya radiasi dinamakan
termoskop. Sedangkan untuk menyelidiki sifat radiasi pada berbagai permukaan kita
dapat mengunakan termoskop diferensial.

Misalnya, kita dapat merasakan panasnya matahari, hal tersebut terjadi karena
kalor matahari dipancarkan ke bumi melalui ruang hampa udara. Selain itu kita pada
dapat menemukan contoh penerapan Radiasi kalor pada kehidupan sehari-hari yakni
pada lampu pijar listrik yang digunakan untuk mesin tetas telur dan api unggun. Pada
saat telur berada di sekitar lampu pijar yang sedang menyala, maka telur tersebut
terasa hangat karena adanya radiasi kalor yang dipancarkan oleh lampu pijar.

Contoh :

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.


 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
 Menetaskan telur unggas dengan lampu.
 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
Nama : Puput Mutia Anisa
Prodi : STR kebidanan
Semester : 2
Disusun untuk : Memenuhi Tugas Fisika Kesehatan
Dosen : Dr. Hakim Sorimuda Pohan ,SpoG
MEKANISME TUBUH PANAS

1. KERINGAT
Keringat, atau juga dikenal sebagai peluh, merupakan hasil fungsi biologis yang normal dan
sehat pada tubuh manusia. Keringat mulai terbentuk sejak beberapa bulan setelah kita lahir.
Air, garam, dan protein merupakan zat yang terkandung dalam keringat manusia.
Penyebab berkeringat:
Terdapat berbagai faktor penyebab keringat, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun
sebagai pengaruh situasi sekitar, sebagai berikut:
 Lingkungan yang panas
 Gerakan dan aktivitas fisik
 Perasaan emosional, termasuk stres
 Makanan panas dan pedas
 Efek samping obat atau operasi
 Penyakit, ketika tubuh berusaha melawan infeksi atau demam
 Perubahan hormonal semisal menopause, kehamilan, menstruasi, atau pubertas
Ada 9 fungsi keringat dalam kesehatan
10. Membuang racun dari dalam tubuh
11. Melancarkan sirkulasi darah
12. Mengontrol suhu tubuh
13. Melawan infeksi
14. Membakar kalori
15. Membantu mengatasi beberapa penyakit ringan
16. Meredakan stres
17. Mencerahkan kulit
18. Mencegah asma
2. MENGGIGIL
Menggigil adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan otot
tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu
tubuh. Menggigil bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai seseorang
sedang mengalami gangguan kesehatan.

Penyebab menggigil
Sebagian besar penyebab menggigil adalah paparan udara dingin. Namun jika menggigil
disertai dengan demam, dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami peradangan
atau sedang melawan infeksi virus atau bakteri. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan
menggigil, yaitu:
 Malaria
 Infeksi saluran kemih (ISK)
 Meningitis
 Sepsis
 Flu
 Radang tenggorokan
 Sinusitis
 Pneumonia
Selain paparan udara dingin dan peradangan, menggigil juga dapat disebabkan oleh
beberapa faktor lain, yaitu:
 Kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
 Suhu tubuh yang terlalu rendah (hipotermia).
 Dehidrasi akibat aktivitas fisik yang ekstrem, misalnya lari maraton.
 Kadar hormon tiroid dalam darah rendah (hipotiroidisme), sehingga tubuh menjadi
rentan terhadap suhu dingin, yang menyebabkan menggigil.
 Tubuh mengalami kekurangan nutrisi (malnutrisi), sehingga rentan terhadap
berbagai hal, termasuk infeksi dan suhu dingin.
 Efek samping obat atau mengonsumsi obat dengan dosis yang tidak tepat.
 Reaksi emosional, seperti rasa takut dan cemas.

Diagnosis menggigil
Langkah diagnosis diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis, di antaranya
adalah:
 Tes darah dan urine, untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, atau jamur di
dalam darah atau urine.
 Pemeriksaan dahak (kultur sputum), untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada
saluran pernapasan.
 Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia atau tuberkulosis.

Pengobatan menggigil
Jika menggigil hanya disertai demam ringan dan tidak disertai gejala lain yang serius, maka
langkah pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
 Perbanyak istirahat dan konsumsi cairan.
 Tutupi tubuh dengan selimut tipis, tetapi hindari menggunakan selimut atau pakaian
tebal yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
 Hindari penggunaan kipas angin dan penyejuk ruangan.
 Gunakan air hangat ketika mandi atau membersihkan tubuh.
 Konsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol.
 Jika menggigil disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang terjadi.
Penanganan menggigil pada anak-anak dilakukan berdasarkan usia anak, penyebab yang
mendasari, dan gejala lain yang menyertai. Langkah pengobatan yang dapat dilakukan,
yaitu:
 Pastikan anak mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal dan hindari menyelimuti
anak dengan selimut tebal.
 Berikan anak asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
 Jaga suhu ruangan agar tetap hangat.
 Untuk meredakan demam, beri anak obat paracetamol tablet atau sirup, sesuai
petunjuk pada kemasan obat atau anjuran
 Jangan menggunakan air dingin ketika memandikan anak, karena dapat
memperparah kondisi menggigil.
 Selalu pantau dan ukur suhu tubuh anak menggunakan termometer.
Segera hubungi dokter jika menggigil semakin parah atau mengalami kondisi sebagai
berikut:
 Terdapat demam disertai gejala mual, leher kaku, nyeri perut, sulit buang air kecil,
dan sesak napas.
 Jika demam >39oC yang terus berlangsung 1-2 jam setelah menjalani perawatan di
rumah.
 Jika menggigil dialami anak di bawah usia 3 bulan dengan suhu tubuh 38oC atau
lebih.
 Jika anak usia 3-12 bulan mengalami menggigil dan demam yang terus berlangsung
selama lebih dari 24 jam.
 Jika demam tidak membaik selama lebih dari 3 hari dan tubuh tidak merespons
langkah pengobatan yang telah dilakukan.
TINDAKAN
1. KONDUKSI

Konduksi ialah suatu perpindahan kalor atau panas yang melalui zat perantara tanpa
disertai dengan perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada benda-benda padat yang berbahan logam.
Contoh konduksi:
1. Pada saat sedang mengaduk teh panas, maka jika menggunakan sendok aluminium
untuk mengaduknya tentu sendok tersebut akan ikut panas.
2. Jika kita memanaskan ujung batang besi di atas nyala api maka ujung besi yang kita
pegang lama kelamaan pasti akan ikut merasakan panas.

2. KONVEKSI
Konveksi merupakan suatu perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan
zat perantara. Konveksi hampir sama dengan konduksi hanya bedanya jika konduksi
merupakan perpindahan kalor tanpa diiringi dengan zat perantara sedangkan jika konveksi
ialah suatu perpindahan kalor yang diiringi dengan zat perantara.
Contoh konveksi:
1. Pada saat memasak air, maka air yang di bagian bawah akan lebih dulu panas, pada
saat air bawah sudah panas maka akan berpindah ke atas hal ini terjadi karena
perubahan masa jenis air hal ini akan terus terjadi hingga keseluruhan air
mempunyai suhu yang sama.
2. Terjadinya angin darat dan angin laut. Di malam hari daratan akan lebih cepat dingin
jika di bandingkan dengan laut.
3.EVAPORASI
evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan
spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika
terpapar pada gas dengan volume signifikan.
perubahan air atau es menjadi  gas (uap air). Susunan kimia air (H2O) secara alami di
atmosfer terbagi dalam 3 tingkatan: gas, cair dan padat.

Fakta mengenai evaporasi:


4. Air mendidih pada temperatur 1000’C, tetapi berhenti memanas, tetapi tetap
mendidih dan menguap. Pada temperatur itu air menggunakan segenap energi untuk
merubah dirinya.
5. Suatu zat menguap atau mengembun zat tersebut akan memperoleh atau
kehilangan energi tepat seperti yang terjadi pada waktu zat tadi meleleh atau
membeku.
6. Es mendinginkan minuman karena es mencair  menyerap energi minuman
disekitarnya.
Rumus Evaporasi(Penguapan)
perhitungan penguapan bedasarkan pendekatan langsung evaporasi permukaan tanah dan
transpirasi dari vegetasi (ET) berdasarkan dari neraca air, berikut rumus penguapan, yakni:
ET = P – (R+S)
dimana:
ET : Evapotranspirasi
P : Presipitasi atau Hujan
R : Run off
S : Simpanan Lengas Tanah
NAMA : Dyah Ayu Maya Sari
SEMESTER : 2 (dua)
PRODI : STR Kebidanan
TUGAS : Fisika Kesehatan
DOSEN : Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, Sp.OG

1. Mekanisme Tubuh Panas


 Keringat
Keringat atau peluh, merupakan hasil fungsi biologis yang normal dan sehat pada
tubuh manusia. Zat yang terkandung dalam keringat antara lain adalah air, garam, dan
protein.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keluarnya keringat yaitu :
a. Lingkungan yang panas
b. Makanan panas atau pedas
c. Gerakan dan aktivitas fisik
d. Penyakit, saat tubuh berusaha untuk melawan infeksi atau demam
e. Dan lain-lain
Adapun beberapa fungsi keringat adalah :
a. Mengontrol suhu tubuh
b. Membuang racun dalam tubuh
c. Mambahakar kalori
d. Melawan infeksi, dan lain-lain
 Menggigil
Menggigil merupakan respon alami yang dialami tubuh pada berbagai kondidi yang
menyebabkan otot tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu
tubuh. Menggigil merupakan gejala yang menandai seseorang sedang mengalami
gangguan kesehatan.
Adapun penyebab menggigil adalah :
a. Udara dingin
b. Melawan inveksi virus atau bakteri
c. Suhu tubuh yang terlalu rendah (hipotermia)
d. Dehidrasi akibat aktivitas fisik yang ekstrem
e. Dan lain-lain
Ada baiknya jika seseorang mengalami menggigil segera di periksakan.
Langkah diagnosis diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik. Dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis, di antaranya
adalah:
 Tes darah dan urine, untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, atau jamur di
dalam darah atau urine.
 Pemeriksaan dahak (kultur sputum), untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada
saluran pernapasan.
 Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia atau tuberkulosis.
Jika menggigil hanya disertai demam ringan dan tidak disertai gejala lain yang
serius, maka langkah pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
 Perbanyak istirahat dan konsumsi cairan.
 Tutupi tubuh dengan selimut tipis, tetapi hindari menggunakan selimut atau pakaian
tebal yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
 Hindari penggunaan kipas angin dan penyejuk ruangan.
 Gunakan air hangat ketika mandi atau membersihkan tubuh.
 Konsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol.
 Jika menggigil disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang terjadi.

2. Tindakan
 Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin, seperti meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi. itu akan menyerap panas tubuh bayi melalui
mekanisme konduksi, apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
Contoh:
a. Menimbang bayi tanpa alas timbangan
b. Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL
c. Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL

 Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau di tempartan di dalam ruangan yang
dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi
konveksi aliran udara dari kipas angina, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin
ruangan.
Contoh:
a. Membiarkan atau menempatkan BBL di dekat jendela
b. Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang Kipas angina menyala

 Radiasi
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah. Bayi bisa kehilangan panas
dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun
tudak bersentuhan langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan
yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda)
Contoh:
a. BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC
b. BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang

 Evaporasi
Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Jika saat lahir tubuh bayi tidak
segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri, kehilangan panas juga
terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan
diselimuti
RESUME FISIKA KESEHATAN

Disusun untuk memenuhi tugas : fisika kesehatan

Dosen pengajar : Dr .H.Hakim sorimuda pohan, SpOG

Disusun oleh : Selvy ariyanti

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

REGULER SEMESTER 2

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MITRA RIA HUSADA

TA.2019
MEKANISME TUBUH PANAS

1. KERINGAT
Keringat, atau juga dikenal sebagai peluh, merupakan hasil fungsi biologis yang normal dan
sehat pada tubuh manusia. Keringat mulai terbentuk sejak beberapa bulan setelah kita lahir.
Air, garam, dan protein merupakan zat yang terkandung dalam keringat manusia.
Penyebab berkeringat:
Terdapat berbagai faktor penyebab keringat, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun
sebagai pengaruh situasi sekitar, sebagai berikut:
 Lingkungan yang panas
 Gerakan dan aktivitas fisik
 Perasaan emosional, termasuk stres
 Makanan panas dan pedas
 Efek samping obat atau operasi
 Penyakit, ketika tubuh berusaha melawan infeksi atau demam
 Perubahan hormonal semisal menopause, kehamilan, menstruasi, atau pubertas
Ada 9 fungsi keringat dalam kesehatan
19. Membuang racun dari dalam tubuh
20. Melancarkan sirkulasi darah
21. Mengontrol suhu tubuh
22. Melawan infeksi
23. Membakar kalori
24. Membantu mengatasi beberapa penyakit ringan
25. Meredakan stres
26. Mencerahkan kulit
27. Mencegah asma
2. MENGGIGIL
Menggigil adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan otot
tubuh berkontraksi secara cepat dan berulang untuk meningkatkan suhu
tubuh. Menggigil bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai seseorang
sedang mengalami gangguan kesehatan.

Penyebab menggigil
Sebagian besar penyebab menggigil adalah paparan udara dingin. Namun jika menggigil
disertai dengan demam, dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami peradangan
atau sedang melawan infeksi virus atau bakteri. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan
menggigil, yaitu:
 Malaria
 Infeksi saluran kemih (ISK)
 Meningitis
 Sepsis
 Flu
 Radang tenggorokan
 Sinusitis
 Pneumonia
Selain paparan udara dingin dan peradangan, menggigil juga dapat disebabkan oleh
beberapa faktor lain, yaitu:
 Kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
 Suhu tubuh yang terlalu rendah (hipotermia).
 Dehidrasi akibat aktivitas fisik yang ekstrem, misalnya lari maraton.
 Kadar hormon tiroid dalam darah rendah (hipotiroidisme), sehingga tubuh menjadi
rentan terhadap suhu dingin, yang menyebabkan menggigil.
 Tubuh mengalami kekurangan nutrisi (malnutrisi), sehingga rentan terhadap
berbagai hal, termasuk infeksi dan suhu dingin.
 Efek samping obat atau mengonsumsi obat dengan dosis yang tidak tepat.
 Reaksi emosional, seperti rasa takut dan cemas.

Diagnosis menggigil
Langkah diagnosis diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis, di antaranya
adalah:
 Tes darah dan urine, untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, atau jamur di
dalam darah atau urine.
 Pemeriksaan dahak (kultur sputum), untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada
saluran pernapasan.
 Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia atau tuberkulosis.

Pengobatan menggigil
Jika menggigil hanya disertai demam ringan dan tidak disertai gejala lain yang serius, maka
langkah pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
 Perbanyak istirahat dan konsumsi cairan.
 Tutupi tubuh dengan selimut tipis, tetapi hindari menggunakan selimut atau pakaian
tebal yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
 Hindari penggunaan kipas angin dan penyejuk ruangan.
 Gunakan air hangat ketika mandi atau membersihkan tubuh.
 Konsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol.
 Jika menggigil disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang terjadi.
Penanganan menggigil pada anak-anak dilakukan berdasarkan usia anak, penyebab yang
mendasari, dan gejala lain yang menyertai. Langkah pengobatan yang dapat dilakukan,
yaitu:
 Pastikan anak mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal dan hindari menyelimuti
anak dengan selimut tebal.
 Berikan anak asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
 Jaga suhu ruangan agar tetap hangat.
 Untuk meredakan demam, beri anak obat paracetamol tablet atau sirup, sesuai
petunjuk pada kemasan obat atau anjuran
 Jangan menggunakan air dingin ketika memandikan anak, karena dapat
memperparah kondisi menggigil.
 Selalu pantau dan ukur suhu tubuh anak menggunakan termometer.
Segera hubungi dokter jika menggigil semakin parah atau mengalami kondisi sebagai
berikut:
 Terdapat demam disertai gejala mual, leher kaku, nyeri perut, sulit buang air kecil,
dan sesak napas.
 Jika demam >39oC yang terus berlangsung 1-2 jam setelah menjalani perawatan di
rumah.
 Jika menggigil dialami anak di bawah usia 3 bulan dengan suhu tubuh 38oC atau
lebih.
 Jika anak usia 3-12 bulan mengalami menggigil dan demam yang terus berlangsung
selama lebih dari 24 jam.
 Jika demam tidak membaik selama lebih dari 3 hari dan tubuh tidak merespons
langkah pengobatan yang telah dilakukan.

TINDAKAN

1. KONDUKSI

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.

 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

2. KONVEKSI

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.


 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

3.EVAPORASI
evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan
spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika
terpapar pada gas dengan volume signifikan.
perubahan air atau es menjadi  gas (uap air). Susunan kimia air (H2O) secara alami di
atmosfer terbagi dalam 3 tingkatan: gas, cair dan padat.

Fakta mengenai evaporasi:


7. Air mendidih pada temperatur 1000’C, tetapi berhenti memanas, tetapi tetap
mendidih dan menguap. Pada temperatur itu air menggunakan segenap energi untuk
merubah dirinya.
8. Suatu zat menguap atau mengembun zat tersebut akan memperoleh atau
kehilangan energi tepat seperti yang terjadi pada waktu zat tadi meleleh atau
membeku.
9. Es mendinginkan minuman karena es mencair  menyerap energi minuman
disekitarnya.
Rumus Evaporasi(Penguapan)
perhitungan penguapan bedasarkan pendekatan langsung evaporasi permukaan tanah dan
transpirasi dari vegetasi (ET) berdasarkan dari neraca air, berikut rumus penguapan, yakni:
ET = P – (R+S)
dimana:
ET : Evapotranspirasi
P : Presipitasi atau Hujan
R : Run off
S : Simpanan Lengas Tanah
Nama : caroline Sitorus

Prodi : sarjana terapan kebidanan

Semester : 2

Disusun untuk memenuhi tugas : fisika kesehatan

Dosen : Dr. H.Hakim Sorimuda Pohan,Sp.OG

1.
“Mekanisme tubuh panas”

A. Demam
Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36.5
˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia
merupakan suhu ≥41.2 ˚C.
Terdapat perbedaan pengukuran suhu di oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu
rectal > suhu oral > suhu aksila. Tujuan dari pengaturan suhu adalah mempertahankan
suhu inti tubuh sebenarnya pada set level 37˚C. Demam (pireksia) merupakan keadaan
suhu badan meningkat melebihi suhu tubuh normal. Apabila suhu tubuh mencapai
±40°C disebut hipertermi.

B. Berkeringat
Mekanisme pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus sebagai pengatur kelenjar
keringat.Hipotalamus mensekresi enzim bradakinin dan mempengaruhi aktivitas pembuluh
darah. Saat tubuh dalam kondisi panas, hiopotalamus mensekresi enzim tersebut yang
berpengaruh terhadap sekresi keringat. Saat tubuh merasa dingin, hipotalamus akan
membuat pori-pori kulit menyempit untuk mencegah keluarnya panas tubuh ke lingkungan.
Mekanisme pengeluaran keringat oleh hipotalamus yaitu:
1. Saat suhu tubuh tinggi atau berada pada lingkungan yang panas, kulit akan
menerima impuls dan mengakibatkan pembuluh darah melebar. AKtivitas pembuluh
darah akan memberi respon hioptalamus bahwa suhu tubuh sedang panas.
2. Hipotalamus akan merespon denga mengeluarkan/mensekresi enzim bradakinin.
3. Enzim bradakinin akan memberi respon pada kelenjar keringat guna pengambilan
air dan garam zat sisa metabolisme tubuh pada pembuluh darah dan dikeluarkan
dalam bentuk keringat.
4. Kulit akan membuka pori-porinya dan mengeluarkan keringat melalui saluran
keringat yang dihasilkan kelenjar keringat.
5. Saat tubuh atau berada di lingkungan dingin, pembuluh darah akan menyempit dan
respon pembuluh darah diterima hipotalamus.
6. Hipotalamus membuat pori-pori kulit menyempit sehingga keringat tidak atau sedikit
dikeluarkan untuk mencegah tubuh kehilangan panas. Terkadang, tubuh merespon
dengan menggigil untuk menambah panas tubuh.
Seseorang yang mempnuyai riwayat penyakit tertentu misalnya paru-paru basah akan lebih
sering mengeluarkan keringat (biasanya tangan yang sering dalam keadaan basah)
dibadingkan dengan orang sehat.

C. Menggigil
Menggigil merupakan Hal yang terjadi pada Anda merupakan hal normal. Merasa tidak enak
badan atau demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh
melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia
hidup subur pada suhu 37 derajat Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat
membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat
lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi. Yang mengatur suhu tubuh kita adalah
hipotalamus yang terletak di otak. Pada saat kuman masuk ke tubuh dan membuat kita
sakit, mereka seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah
kita dan mencapai hipotalamus. Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman, maka
secara otomatis akan mengeset thermostat tubuh kita lebih tinggi, thermostat akan berkata
bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita 38,9 derajat .Setelah hipotalamus
mengeset suhu baru untuk tubuh kita, maka tubuh kita akan bereaksi dan mulai melakukan
pemanasan. Jadi setelah hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat misalnya, maka
suhu tubuh kita yang tadinya 37 derajat, oleh tubuh kita akan dinaikkan menjadi 38,9
derajatC. Pada saat tubuh menuju ke suhu baru kita akan merasa menggigil. Kita dapat pula
merasa sangat dingin meskipun ruangan tidak dingin dan bahkan meskipun kita sudah
memakai baju tebal dan selimut. Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya, katakanlah 38,9
derajat maka kita tidak akan merasa dingin lagi. Setelah penyebab yang menimbulkan
demam lenyap, maka hipotalamus akan mengeset semuanya kembali seperti sediakala.
maka suhu tubuh kita akan mulai turun dan kembali ke normal. Kita akan merasa hangat
dan perlu melepaskan panas yang berlebihan yang masih ada di tubuh. Kita akan
berkeringat dan ingin memakai pakairan yang lebih tipis.

Pencegahan Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir pada kebidanan


Saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir atau BBL, belum
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan
kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami hipotermia. Bayi dengan hipotermia,
berisiko tinggi untuk mengalami sakit berat atau bahkan kematian.
Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera
dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi
prematur atau berat lahir rendah lebih rentan untuk mengalami hipotermia. Walaupun
demikian, bayi tidak boleh menjadi hipertermia (temperatur tubuh lebih dari 37,5°C).

1. Mekanisme Kehilangan Panas


dan setelah kondisi stabil. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir
dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan kesehatan BBL. Keringkan
bayi dengan segera setelah dimandikan.
- Rawat gabung
Ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam. Idealnya BBL ditempatkan di
tempat tidur yang sama dengan ibunya. Ini adalah cara yang paling mudah untuk menjaga
agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusui bayinya dan mencegah paparan
infeksi pada bayi.
- Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
Apabila bayi baru lahir memerlukan resusitasi harus dilakukan dalam lingkungan yang
hangat.
- Transportasi hangat
Bayi yang perlu dirujuk, harus dijaga agar tetap hangat selama dalam perjalanan.
- Pelatihan untuk petugas kesehatan dan Konseling untuk keluarga
Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan keluarga tentang hipotermia meliputi
tanda-tanda dan bahayanya.

Tanda-tanda penurunan suhu tubuh bayi:


1. Tanda awal:
 Kedua tangan dan kaki terasa dingin.

2. Tanda lanjut:
 Seluruh tubuh teraba dingin,
 Bayi tidak bergerak aktif / bayi lemas,
 Bayi tidak mau menyusu,
 Bayi menangis lemah.

Cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi:


 Bayi ditempatkan di ruangan yang hangat, jangan ber-AC.
 Kontak / menempelkan kulit bayi dengan kulit ibu.
 Menyusui sesering mungkin.
 Tutup kepala karena 25% panas hilang melalui kepala.
Nama: Rina Dwi Agustin

Prodi: Sarjana Terapan Kebidanan

Semester: 2

Disusun untuk memenuhi tugas: Fisika Kesehatan

Dosen: Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG


Mekanisme tubuh panas

Pusat pengataruran suhu terdapat di hipotalamus otak. Ketika suhu tubuh meningkat
dia atas normal, hipotalamus akan mengerimkan pesan ke kelenjar keringat untuk
meningkatkan sekresi keringat.

Di saat yang sama, hipotalamus mengirimkan pesan ke otot dinding pembuluh darah
di kulit, yang menyebabkan pembuluh darah melebar, akibatnya semakin banyak darah
yang beredar di kulit membawa panas ke permukaan tubuh. Kulit bertindak sebagai radiator
panas, yang memungkinkan panas beradiasi dari permukaan tubuh ke lingkungan.

Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal pembuluh darah di kulit menyempit
sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf memerintahkan otot
bergerak dengan kata lain menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh.

Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada empat
cara membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi.

A. Proses mekanismenya adalah sebagai berikut:

 Kelenjar keringat mensekresikan keringat. Di tubuh mnusia, terdapat sekitar 2,5 juta
kelenjar keringat. Keringat mengalir di saluran keringat, melalui pori-pori keringat
menuju permukaan kulit. Keringat yang membawa panas akan menguap ke
lingkungan. Ini merupakan proses membuang panas melalui proses evaporasi.
Evaporasi dari permukaan kulit menurunkan suhu tubuh.
 Rambut di kulit rebah untuk mencegah rambut memerangkap panas. Rambut yang
rebah ini meniingkatkan aliran udara sehingga meningkatkan pembuangan panas,
melalui konveksi.
 Dinding pembuluh darah arteri relaksasi sehingga arteri melebar. Dengan demikian,
aliran darah melalui arteri meningkat. Aliran darah arteri ke permukaan kulit akan
meningkatkan pembuangan panas tubuh melalui konveksi dan konduksi.

B. Usaha untuk menurunkan suhu tubuh saat kondis panas

Walaupun tubuh memiliki mekanisme alami untuk menurunkan suhu tubuh. Hal-hal
di bawah ini merupakan usaha yang sering kita lakukan untuk menurunkan suhu tubuh pada
saat kondisi panas.

 Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin.


 Angin akan mempercepat proses evaporasi dan membuang panas lingkungan
sehingga suhu tubuh menjadi cepat dingin.
 Mengenakan pakaian yang tipis dan berbahan katun. Kain katun dapat dilewati
keringat melalui proses evaporasi, tetapi menahan radiasi panas matahari. Dengan
kata laian, penerimaan radiasi panas sedikit, tetapi evaporasi tetap berlangsung.
C. Proses mekaanisme pengaturan suhu tubuh pada kondisi dingin

Pada kondisi dingin tubuh akan mengalami hal-hal berikut:

 Keringat tidak dihasilkan.


 Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga kantong rambut tegak. Ini menyebabkan
rambut berdiri untuk menangkap panas. Kontraksi otot menimbulkan bintil-bintil kecil
di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut dengan istilah merinding.
 Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi. Dengan
demikian darah tidak menuju ke dekat permukaan kulit. Ini mencegah darah
membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun.
 4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk emngigil. Menggigil akan
meningkatkan produksi panas karena merupakan reakasi eksotermik di sel otot.
Mengigil lebih efektif daripada berolahraga untuk menghasilkan panas karena
organisme tetap diam. Dengan demikian, lebih sedikit panas yang hilang ke
lingkungan melalui konveksi.      
                                               
D. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh saat kondisi dingin

Kita juga bisa melakukan usah untuk meningkatkan suhu tubuh. Hal-hal berikut
ini merupkan hal yang umum kita lakukan saat tubuh merasa dingin.

 Menggunakan selimut atau pakaian tebal. Selimut atau akaian tebal akan
menghalangi udara udara lingkungan yang dingin masuk, dan sebaliknya juga
mencegah radiasi panas dari tubuh keluar. Jadi radiasi panas dari tubuh
terperangkap di bawah selimut atau pakaian tebal sehingga kita merasa hangat.
 Memegang benda hangat juga bisa meningkatkan pansa tubuh misalnya minuman
hangat seperti teh, kopi atau susu. Ini adalah cara kita mendapatkan panas secara
konduksi dari gelas hangat tersebut.
 perapian atau api unggun juga biasa digunakan untuk menghangatkan diri.

Mekanisme pertukaran panas antara tubuh manusia dengan lingkungannya yang


mencakup, radiasi, konduksi, konvensi dan evaporasi.

1. Konduksi

Panas merupakan energi kinetik dari molekul yang bergerak, dan molekul-
molekul kulit terus bergerak (getaran). Sebagian besar energi gerak tersebut
dilepaskan ke udara jikia udara dilingkungan lebih dingin atau rendah. Akibat dari
pelepasan energi ini pergerakan molekul udara semakin cepat dan semakin banyak
energi yang dilepaskan. Pada saaat suhu udara dilingkungan sama dengan suhu
kulit, tidak ada lagi perpindahan panas dari kulit ke udara sekitar karena udara dan
tubuh memiliki suhu yang sama.

2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan zat cair atau gas.
Makhluk hidup mengalami pemindahan panas dari tubuh dengan arus udara
konveksi yang biasa disebut kehilangan panas secara konveksi. Panas berpindah
dari kulit ke udara dan kemudian terbawa oleh arus udara konveksi. Orang yang
duduk telanjang di kamar yang nyaman tanpa gerakan udara kotor, sekitar 15 persen
dari total kehilangan panas tubuhnya terjadi dengan konduksi ke udara dan
kemudian dengan konveksi udara dari badan. Ketika tubuh terkena angin, lapisan
udara yang berdekatan dengan kulit digantikan oleh udara baru, pergerakannya jauh
lebih cepat dari biasanya, dan kehilangan (pelepasan) panas secara konveksi
meningkat. Efek pendinginan dari angin sekitar  dengan kecepatan rendah
sebanding dengan akar kuadrat dari kecepatan angin.

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa adanya kontak langsung antara


sumber panas dengan daerah penerima. Pada orang yang duduk telanjang di dalam
ruangan pada suhu kamar normal, dia akan kehilangan sekitar 60 persen dari total
kehilangan panas dengan cara radiasi. Kehilangan panas melalui radiasi berarti
kehilangan panas dalam bentuk sinar inframerah, jenis gelombang elektromagnetik.
Kebanyakan panas  sinar inframerah yang memancar dari tubuh memiliki panjang
gelombang dari 5 hingga 20 mikrometer, 10 sampai 30 kali panjang gelombang sinar
cahaya. Semua benda yang tidak pada suhu nol mutlak memancarkan sinar
tersebut. Tubuh manusia memancarkan sinar panas ke segala arah dan sinar panas
juga terpancar dari dinding kamar dan benda-benda lain ke arah tubuh. Jika suhu
tubuh lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kuantitas yang panas yang
terpancarakan dari dalam tubuh lebih tinggi dibandingkan panas yang dipancarkan
tubuh lingkungan.

4. Evaporasi

Ketika air menguap dari permukaan tubuh, dan untuk menguapkan air satu
gram dibutuhkan 0,85 kalori energi panas. Ketika seseorang tidak sedang
berkeringat, tanpa kita sadari air masih menguap dari kulit dan paru-paru berkisar
antara 600 sampai 700ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus
menerus dengan kecepatan 16 sampai 19 kalori per jam. Penguapan yang melalui
kulit dan paru-paru ini tidak dapat dikendalikan untuk tujuan pengaturan suhu, karena
terjadinya difusi terus-menerus molekul air melalui kulit dan permukaan pernapasan.

Selama suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas dapat hilang oleh
radiasi dan konduksi. Tapi ketika suhu lingkungan menjadi lebih tinggi dari suhu kulit,
tubuh akan mendapatkan panas melalui radiasi dan konduksi dari lingkungan. Dalam
kondisi seperti ini, satu-satunya mekanisme yang dapat dilakukan  tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh akibat masuknya panas dari lingkungan adalah melalui
penguapan.

Anda mungkin juga menyukai