Anda di halaman 1dari 24

http://drlusia.blogspot.com/2011/04/demam.

html

Mengenal Suhu Tubuh

                              I.      Pendahuluan

   Hampir semua orang pernah mengalami demam, ada


yang demam ringan adakalanya sampai demam panas
sekali atau hampir semua orang pernah merasa
kedinginan. Semua itu berhubungan dengan suhu tubuh
yang abnormal, nah kali ini kita akan mengenal  sedikit
tentang suhu tubuh kita.

                          II.      Batasan

* Suhu Tubuh Normal


Kita mengatakan bahwa suhu badan itu normal kalau
panas tubuhnya   berkisar antara  36,5˚ C – 37,2˚ C.
* Sub Febril
 Suhu tubuh seseorang antara 37,5˚ C - 38˚ C dikatakan
mengalami kenaikan suhu tubuh subfebril.
* Demam
Suhu tubuh seseorang yang lebih dari 38˚ C
menunjukkan bahwa orang bersangkutan mengalami
demam.
* Hiperpireksia
Suatu keadaan kenaikan suhu tubuh sampai setinggi
41,2˚ C atau lebih (≥ 41,2˚ C )
* Suhu Subnormal
Suhu tubuh di bawah 36˚ C ( < 36˚ C )
* Hipotermi
Keadaan suhu tubuh di bawah 35˚  C ( < 35˚ C )

   Batasan demam tergantung usia dan jenis pengukuran


yang dilakukan..Pengambilan suhu sebaiknya dengan
termometer di ketiak, mulut atau  di dubur
   Batasannya berbeda-beda jika lewat dubur demam
jika suhu di atas 38 ˚ C, lewat ketiak di atas 37,2 ˚ C
dan lewat mulut sekitar 37,6 ˚ C.

* Suhu Badan Basal


Suhu badan basal maksudnya ialah suhu badan sesudah
istirahat penuh, setelah bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas apapun.

Berapa Suhu demam itu ? (Kisaran suhu Demam pada


anak menurut bagian tubuh : sumber tabloid Mom and
Kiddi)

BAGIAN JENIS DEMAM


TUBUH TERMOMETER
Dubur Termometer air 38,1oC )
raksa atau digital
Mulut Termometer air 37,6oC
raksa atau digital
Ketiak Termometer air 37,4oC
raksa atau digital
Telinga Sinar inframerah 37,6oC

Jika suhu dasar anak anda berbeda dari rentang normal,


maka disebut demam juga berbeda. Bicarakan ini
dengan dokter anak.

                       III.      Perubahan-perubahan Harian Suhu


Tubuh Normal.

   Suhu tubuh normal setiap orang berbeda-beda di


samping itu pada seseorang yang sehat pun dalam satu
hari suhu tubuhnya dapat berubah-ubah, tetapi orang
yang sehat  dapat menyesuaikan suhu badannya dengan
aktivitas fisik dan perubahaan suhu di sekitarnya,
sehingga tidak  ada perubahan suhu badan yang
berarti.
   Pada semua orang , maka suhu badannya akan
menunjukkan  fluktuasi selama 24 jam . Suhu badan
yang tertinggi terdapat pada jam 6 sampai jam 10
malam. Suhu badan yang terendah terdapat pada jam 2
sampai jam 4 pagi. Dan pada waktu penderita demam
maka suhu badannya lebih tinggi dari suhu malam hari,
tetapi lebih rendah dari suhu pagi hari.Pada anak usia
kurang dari 12 tahun, suhu tubuh waktu malam hari
sering lebih tinggi, rata-rata 37,4oC.
   Kenaikan suhu ½ derajat atau sedikit meningkat dapat
terjadi setelah aktifitas , setelah mandi air panas , anak
menangis, setelah makan atau cemas.

   Pada wanita menjelang ovulasi suhu badan akan turun


( hari ke-12 dan 13 siklus haid ), dan kurang  dalam 24
jam sesudah ovulasi suhu badan basal naik lagi sampai
tingkat lebih tinggi sampai akan terjadi haid . Suhu
basal yang sesudah ovulasi  tetap tinggi terus antara
37,2˚ C - 37˚,8 ˚ C adalah salah satu tanda adanya
kehamilan.
Melacak Masa Subur dengan Mengukur Suhu

Cara untuk menentukan adanya ovulasi (keluarnya sel


telur)  dengan cara pengukuran suhu basal badan.

Syarat menentukan masa subur dengan pengukuran


suhu tubuh adalah :
.
-         Suhu badan diukur mulai berhentinya haid, segera
setelah bangun pagi (awaking temperature) sebelum
bergerak dari tempat tidur, makan atau minum tiap
hari(sebelum melakukan aktivitas).
-         suhu tubuh tidak dalam keadaan demam
-         tidak tidur di dekat lampu yang sangat panas atau
dengan AC yang sangat dingin
-         Dikerjakan setiap hari pada jam yang sama selama
tiga bulan.

Kalau suhu badan kacau, susah mengukurnya dan


pemeriksaan pun gagal

Alat dan cara pengukuran :

Gunakan thermometer yang dimasukkan ke dalam


mulut (dimasukkan di bawah lidah) atau dubur (rektum)
bukan yang dijepit di ketiak.
Dapat digunakan termometer khusus untuk mengukur
suhu badan basal.
Letakkan termometer di bawah lidah selama 5-6 menit.
Tutup mulut selama pengukuran berlangsung.
Catatlah perubahan suhu yang terjadi setiap hari.
Hasil pencatatan dicatat pada kurve.
Jangan lupa untuk  menghubungkan catatan hari ini
dengan hari-hari berikutnya , sehingga membentuk
kurva.

Hasil pencatatan :

Siklus Ovalatoar

Suhu badan bersifat bifasis


, yakni pada fase proliferasi suhu pada tingkat rendah
dan pada fase sekresi pada tingkat yang lebih tinggi.
Suhu yang paling rendah ialah pada saat LH surge
untuk naik sesudah ovulasi.
Selisih suhu sebelum ovulasi dengan sesudahnya paling
sedikit 0,4 derajat Celcius.

Siklus Anovalatoar
Tidak terjadi kenaikan suhu tubuh.
Terjadi pada siklus anovulatoar suhu basal, yaitu
bersifat monofasis.
Yaitu tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, bisa berarti
tidak terjadi masa subur karena tidak adanya korpus
luteum yang akan memproduksi progesterone.

Kenaikan suhu tubuh terus berlangsung setelah masa


subur (kenaikan suhu lebih dari 19 hari),
pertanda/menunjukkan kemungkinan dimulainya
kehamilan/telah terjadi konsepsi. Karena jika sel telur
berhasil dibuahi, berarti korpus luteum akan terus
memproduksi hormone progesteon. Dengan demikian ,
suhu tubuh tetap tinggi.
  

                       IV.      Demam

    Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi


pengeluaran panas.Demam dianggap terjadi kalau ada
kenaikan suhu tubuh yang bersifat episiodik atau
persisten di atas nilai normal.
     Demam merupakan gejala dari penyakit , jadi bukan
diagnosis. Demam biasa disertai dengan gejala yang 
tidak spesifik seperti rasa lemah, nyeri kepala, sakit
pada otot dan perasaan panas dingin, di samping itu
keluhan dan gejala yang lebih khas dari penyakit
penyebabnya bisa ditemukan. Demam merupakan
gambaran berbagai macam kelainan seperti infark
miokard, penyakit jaringan ikat dan sebagian keganasan
, tetapi paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri
atau virus.
          Mengetahui penyebab demam sangat perlu untuk
menentukan pengobatan bagi penderita. Agar
mengetahui penyebab demam ini, Anda memerlukan
bantuan dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik /
gejala klinis penyakit dan mendiagnosis penyebab
demam.Karena penyakit tertentu sulit didiagnosis
dengan melihat keadaan fisik dan gejala klinis, maka
pemeriksaan laboratorium ( dari darah, air seni, cairan
tubuh lain ) sering pula diperlukan untuk memastikan
diagnosis sehingga pengobatan pun lebih tepat.
Beberapa sarana diagnostik lain seperti EKG, USG dsb,
kadang-kadang juga diperlukan.
 Jadi apa yang harus dilakukan jika demam ?
-         Buka pakaian dan mantel yang berlebihan.Kenakan
pakaian yang tipis yang dapat menyerap keringat.
-         Perhatikan aliran udara di dalam ruangan .
-         Minum cairan dingin sebanyak-banyaknya, lebih
baik manis atau beri tambahan gula.
-         Tidur cukup agar metabolisme berkurang.
-         Kompres air hangat atau kompres  basah( bukan air
es). Tidak dianjurkan alkohol karena selain beresiko
mengiritasi mata, uapnya bisa terhirup . Kompres sekali
pakai boleh dipakai tapi tidak direkomendasikan anak
di bawah 2 tahun, karena kulit bayi masih sensitive dan
daerah yang dikompres pun hanya sebagian kecil
permuakaan tubuh, padahal prinsip mengompres
membasahi seluruh permukaan tubuh.
Peranan kompres :
   Bila suhu demam anak sampai di atas 39o C maka
sebaiknya lakukan pengompresan untuk membantu
menurunkan suhunya.
   Kompres dengan menggunakan air dingin dan alkohol
untuk menurunkan suhu tubuh sudah dikenal sejak
zaman dulu kini, yang lazim digunakan untuk
membantu menurunkan suhu tubuh anak adalah
kompres air hangat , karena jika suhu di luar tubuh
terasa hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan
bahwa suhu di luar cukup panas. Dengan demikian,
tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu  tubuh
lagi.
   Panas tubuh akan keluar melalui pembuluh-pembuluh
darah besar yang dekat dengan kulit yang berada di
leher, ketiak  dan selangkangan. Oleh karena itu,
sebaiknya pemberian kompres dilakukan di sekitar
pembuluh-pembuluh darah besar, seperti di ketiak dan
lipatan paha sekitar 15-20 menitt.
   Bila perlu, mandikan anak dengan air hangat karena
selain berfungsi untuk mengompresnya, mandi juga
membersihkan tubuh anak dari kuman  yang ada di
kulitnya. Jadi bila anak demam sebaiknya mandikan
dengan air hangat. Setelah mandi segera keringkan
tubuh anak dengan handuk dan cepatlah berganti
pakaian agar tidak kedinginan. 
-         Obat penurun panas dapat diberikan. Sebaiknya
hanya diberikan jika suhu diatas 38,5(39,5) ºC karena di
suhu  ini fungsi-fungsi tubuh sudah bisa terganggu.
(kecuali pada bayi muda indikasi segera) Dapat juga
mulai 38oC atau jika akibat demam anak merasa tak
nyaman, rewel, tampak menderita, tak mau makan
minum, pegal-pegal atau saikt badan, sakit kepala dan
lainnya. Dikemukakan  bahwa obat penurun panas
biasanya hanya menurunkan panas satu derajat saja.
Kalau turunnya lebih dari itu, ada kemungkinan
tubuhnya sendiri yang menurunkan suhu tersebut.
Tetapi pada anak dengan riwayat kejang , orang tua
harus berhati-hati, berikan penurun demam walau hanya
teraba hangat ( suhu baru mencapai sekitar 37,5 o C.
-         Untuk demam denan suhu 40oC, rendamlah anak
Anda dalam air hangat selama 15 menit. Jika anak
menggigil atau memprotes bahwa airnya mulai dingin ,
cepat angkat.
-         Menyeka dengan air suam-suam kuku atau air
dingin sebaiknya tidak dilakukan  pada anak yang
menderita pneumonia karena hal tersebut akan
meningkatkan pemakaian oksigen dan meningkatkan
produksi karbondioksida yang dapat menyebabkan
kegagalan pernapasan pada anak.
-         Segera ke dokter jika :
        Anak berusia 2 tahun atau lebih dengan demam
lebih dua /tiga hari (lihat sikon walau baru 1 hari
demam tetapi keadaanya sangat lemas segera konsultasi
dengan dokter )
        bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu dubur
sama dengan atau lebih dari 38 derajat Celcius.
        Bayi berusia lebih dari 3 bulan dengan suhu dubur
sama atau lebih dari 38,9 derajat Celcius.
        Bayi yang baru dilahirkan dengan suhu dubur
kurang dari 38 derajat  Celcius.
        demam tinggi di atas 40º C
        demam disertai muntah-muntah atu sesak atau
kejang dan kesadaran menurun
        demam pada anak dengan gizi buruk
        demam disertai perdarahan.
        Demam disertai gejala-gejala seperti: sakit kepala
berat,pembengkakan hebat pada tenggorokan, ruam
kulit, mata menjadi sensitive terhadap cahaya terang.
        Sulit bernapas atau nyeri dada

                           V.      SUHU RENDAH (HIPOTERMIA)

     Kalau suhu penderita lebih rendah dari 35 º C , maka


dikatakan bahwa penderita mengalami suhu rendah.
Untuk pengukuran suhu tubuh ini kita harus
mempergunakan termometer yang mempunyai
pembagian  skala dari 26,5 º C- 42 º C.
     Suhu 35 º C dapat terdapat pada neonatus. Suhu
tubuh < 35 ° C dapat berakibat fatal, terutama pada
bayi-bayi prematur, hipotermia dapat pula ditemukan
pada dehidrasi dan renjatan.
 
Penanganan

-         Bawa ke dalam ruangan yang hangat, jika di hutan


nyalakan api unggun dan buat tempat  bernaung dari
angin, buka pakaian yang basah dan jaga agar tetap
sadar.
-         Beri selimut hangat atau baju hangat dan tutup
kepala dan atau hangatkan dengan kontak badan ke
badan.
-         Jika penderita tetap sadar, beri minuman hangat

                        VI.      PENGUKURAN SUHU

   Si kecil demam ? Untuk memastikannya , kita perlu


termometer. Alat pengukur suhu tubuh ini memang
sebaiknya tersedia di rumah. Sayangnya belum semua
orangtua paham cara menggunakan alat ini. Nah,
penjelasan berikut ini barangkali dapat menjadi
panduan  untuk lebih megenali termometer.

Termometer Air raksa/merkuri.

   Termometer ini terdiri dari atas tabung gelas tertutup


yang berisi cairan air raksa/merkuri. Di tepi tabung
terlihat garis-garis yang menunjukkan skala temperatur.
Bila suhu meningkat, air raksa  dalam tabung yang
sempit itu akan naik. Titik di mana air raksa tersebut
berhenti naik menunjukkan berapa suhu pengguna saat
itu.
   Termometer air raksa termasuk paling banyak
digunakan. Mudah didapat, harganya murah dan
pengukurannya akurat.
   Sesuai  dengan desain tabung kaca termometer ini,
posisi ujung air raksa sebagai penunjuk derajatnya akan
berada di posisi yang tetap kecuali kita menggoyang-
goyangkannya secara kuat.
   Jagalah agar termometer air raksa tidak patah/pecah.
Kalaupun pecah jangan sampai air raksanya
terhirup/termakan karena bersifat toksik alias racun bagi
tubuh.Oleh karena itu pengukuran lewat mulut sama
sekali tidak dianjurkan pada bayi maupun balita karena
dikhawatirkan pecah lantaran digigit.

Berikut langkah-langkah menggunakan termometer :

    Mengukur Suhu Ketiak

        Termometer harus menyentuh kulit (tengah


ketiak/lipatan ketiak)  sehingga baju  si kecil sebaiknya
dilepas.
        Pangku/baringkan si buah hati/penderita dan
kepitkan termometer di ketiaknya.
        Rapatkan lengan penderita ke tubuhnya agar
termometer terjepit kuat dan silangkan lengan bawah
penderita selama 3-5 menit.
Temperatur ketiak biasanya 1/2 derajat lebih rendah
dari suhu oral.

    Mengukur suhu melalui mulut ( oral ) :

Meletakkan ujung termometer oral di samping frenulum


(tali lidah) di bawah lidah.
        Bila anak baru saja makan atau minum,sehabis
melakukan kegiatan yang melelahkan tunggu sekitar
20-30 menit. Pada pasien dewasa tunggu juga sekitar
20-30 menit setelah merokok.
        Pastikan tidak ada makanan di mulutnya.
        Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya
( di samping kiri atau kanan kantung dasar lidah/di
samping frenulum) selama 3 menit.
        Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di
sekeliling termometer.
        Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau
berbicara ketika ada termometer di dalam mulut.
        Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa
melalui hidung.
        Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air
raksanya atau digitnya.
        Dapat pula digunakan termometer 1 x pakai.
* Tidak untuk anak di bawah 5 tahun, pasien tidak sadar
atau gelisah.

    Mengukur suhu melalui dubur (rektal):

        Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam


keadaan normal.
        Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut 
air atau vaselin. Sekitar 2,5-3,5 cm untuk orang dewasa
dan 1,2-2,5 cm untuk bayi/anak-anak.
        Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat
yang rata.Suruh menarik nafas(dewasa dan anak  ).
        Masukkan ujung termometer secara perlahan ke
dalam dubur sejauh 3,5 cm pada orang dewasa dan 1,2-
2,5 cm pada bayi atau sampai ujung termometer yang
dilapisi logam masuk semua ke dalam lubang
dubur.Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan,
jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm. Usahakan  agar
gerakan si kecil tidak mengganggu pengukuran.
        Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara
sambil. Anda memegang termometer tersebut.
        Setelah 2-3 menit pada orang dewasa dan 5 menit
untuk anak-anak , cabut termometer  dengan hati-hati
dan lihat angka yang menunjukkan suhunya.

N.B :

1.     Pada umumnya yang diukur adalah suhu ketiak 


(axilla) . Pada anak suhu dari dubur merupakan
standard dan lebih dipercaya karena ada perbedaan
kurang lebih 0,5 – 1 derajat dibanding suhu ketiak atau
mulut . Tapi kalau orang tua tidak berpengalaman
mengukur lewat dubur , sebaiknya dilakukan cara lain.
Masalahnya dubur anak bisa menjadi lecet atau kena
iritasi ,terutama bayi Lantaran itu disarankan mengukur
suhu tubuh melaui anus sebaikya hanya dilakukan oleh
petugas kesehatan.
2.      Mengukur suhu tidak dilakukan sehabis makan atau
melakukan aktivitas , jangan sekali-kali mengukur suhu
tubuh penderita pada waktu duduk atau segera setelah ia
bangun , setelah waktu kunjungan , pemeriksaan atau
pengobatan dan perawatan yang melelahkan , jadi harus
dalam keadaan istirahat, karena pembentukan panas
oleh tubuh merupakan hasil metabolisme tubuh .
Sumber utama dari panas badan adalah pembakaran
makanan terutama di dalam hati dan otot-otot bergaris.
3.      Sebelum termometer dipakai , permukaan air raksa
harus diturunkan sampai di bawah 35  ° C dengan jalan
mengibaskan termometer dan teliti apakah ujung
termometer utuh dan rata.
4.      Hendaknya ada yang tetap memegang termometer
tersebut pada :
    Penderita yang tidak sadarkan diri.
    Penderita yang megalami sakit parah .
    Bayi dan anak-anak  yang berusia di bawah 10 tahun.
    Orang usia lanjut usia yang memperlihatkan gejala
disorientasi.
    Penderita baru.
5.     Metode yang dipilih dalam mengukur suhu tubuh si
kecil sangat ditentukan oleh usia dan seberapa
kooperatif anak. Bagi bayi bahkan sampai usia
prasekolah, misalnya, lebih akurat bila diukur
menggunakan termometer telinga. Setelah anak berusia
lebih dari empat tahun, termometer digital menjadi
pilihan untuk mengukur suhu di dalam rongga mulut.
6.     Untuk termometer digital, jangan lupa juga untuk
mengaktifkannya sebelum digunakan. Walau demikian ,
biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan
oleh pabrik pembuat termometer  tersebut, karena
mungkin saja termometer tersebut memerlukan cara
berbeda untuk pemakaiannya.
7.     Lama Pengukuran

              Ketiak ( Axilla) selama ±3-5-10-15 menit  ( sekarang ini


di praktek 3 menit ): 5 menit pada anak dan 9 menit
pada orang dewasa.
              Mulut ( Oral ) selama ±2-3- 5-7-10 menit : (paling
sedikit 3 menit)
              Dubur ( Rectal ) selama ( orang dewasa 2-3 menit dan 5
menit untuk anak-anak).
              Termometer digital : sampai sinyal terdengar dan
petunjuk digit dapat terbaca.
8.     Pembacaan skala termometer harus sejajar dengan
mata, putar termometer sehingga kolum air raksa jelas
terlihat, hal ini utnuk meghindari hasil pembacaan yang
salah.
9.     Segera setelah anda baca , catat suhu tubuh penderita
tersebut.

Termometer Digital

Umumnya bergagang plastik dengan sensor dan layar


hasil pengukuran di salah satu sisinya. Dibanding
termometer air raksa, cara penggunaan termometer
digital relatif jauh lebih mudah dan praktis. Selain lebih
aman penggunaanya,tingkat akurasinya pun bisa
diandalkan. Bahkan memperlihatkan hasil pengukuran
sampai desimal. Jadi keunggulan termometer jenis ini
adalah praktis dan hasil pengukuran sangat cepat.
   Akan tetapi, termometer ini juga memiliki kelemahan,
yaitu sangat rentan terhadap udara lembab dan air.
Selain harganya mahal, hasil pengukurannya sering
meleset bila baterainya sudah lemah atau pernah
terjatuh. Jadi untuk pengguna termometer jenis ini,
periksalah dan gantilah baterainya secara berkala.
   Seperti termometer air raksa, pengukuran suhu digital
bisa dilakukan di beberapa tempat yaitu mulut, ketiak
dan anus. Cara pengukuran pada umumnya sama
dengan cara pengukuran dengan memakai termometer
air raksa.
Pilihan termometer sesuai usia anak

Termometer tepat sesuai usia anak


Lahir sampai 3 bulan
Pilih termometer yang digunakan lewat anus. Jenis ini
paling akurat dan direkomendasikan untuk bayi,
khususnya bayi yang baru lahir. Infeksi berbahaya bagi
bayi, sehingga dokter memerlukan pemeriksaan yang
bisa dipercaya.
Kekurangannya: Anda mungkin khawatir si kecil
merasa tidak nyaman, tapi termometer digital terbaru
bisa memberi hasil dalam hitungan detik.
Tip: Baringkan si kecil, seperti ketika mengganti
popok. Posisi ini dikenal si kecil, dan kontak wajah
dengan wajah akan memberinya rasa nyaman.

3 bulan sampai 4 tahun


Pilih termometer yang digunakan lewat anus, atau lewat
mulut. Pemeriksaan melalui anus paling oke. Tapi, jika
anak suka menggeliat-geliat, Anda bisa memilih cara
lain. Anak usia 3 tahun sudah bisa mempertahankan
termometer mulut di bawah lidahnya tanpa menggigit.
Kekurangannya: Batita dan anak prasekolah sering tak
bisa duduk diam saat diperiksa lewat anus. Tapi mereka
juga seringkali belum siap untuk termometer mulut.
Jadi, gunakan termometer yang bisa diletakkan di
bawah ketiak, meski hasilnya kurang akurat.
Tip: Ketika menggunakan termometer di bawah ketiak,
tahan lengan si kecil agar menempel pada bagian dada
untuk mendapat hasil paling akurat.
4 tahun ke atas
Pilih termometer yang dimasukkan ke dalam mulut.
Seharusnya anak sudah bisa menggunakan termometer
mulut. Apalagi, alat ini bisa memberikan hasil yang
sangat terpercaya.
Kekurangannya: Kebanyakan termometer mulut bisa
pula digunakan sebagai termometer anus (atau di bawah
ketiak). Tapi, jangan gunakan termometer dari anus ke
mulut (walau sudah dibersihkan). Sebaiknya, beli dua
termometer yang berbeda.
Tip: Pastikan si kecil tidak mengonsumsi minuman
panas atau dingin sekitar 15 menit sebelumnya, lalu
letakkan termometer di bawah lidah – agak ke dalam
dan di sisi mulut. (Sheila Eldred)
Catatan: Hati-hati dengan termometer dari kaca. Selain
mudah pecah, cairan merkuri di dalamnya adalah racun.

Anda mungkin juga menyukai