Anda di halaman 1dari 21

BAB 1 IPS KELAS VIII SEM 1

http://acengtegep.blogspot.com/2011/02/bank-soal-ips-bag-5.html
BAB I
KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA

1.        Letak Indonesia


a.        Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah letak suatu Negara berdasarkan keadaan sebenarnya di muka bumi
Berdasarkan letak geografisnya Indonesia terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Pasifik dan Hindia)
b.        Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis adalah letak berdasarkan garis bujur dan garis lintang
2.        Kaitan Antara Letak Geografis dengan Iklim di Indoneisa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan pertemuan dua samudra besar (Samudra Pasifik dan Samudra Hindia) dan diapit daratan luas (Benua
Asia dan Australia). Hal itu berpengaruh terhadap kondisi alam.
a.        Wilayah Indonesia beriklim laut , sebab merupakan Negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
b.        Indonesia memiliki iklim musim , yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim
kemarau dan musim hujan di Indonesia.

3.        Kaitan letak geografis dengan perubahan waktu dan perubahan musim di Indonesia
a.        Kaitannya dengan Waktu
Indonesia memiliki 3 daerah waktu, yaitu:
1)        Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan pulau-pulau kecil sekitarnya. WIB berbeda
dengan waktu Greenwich ditambah 7 jam lebih awal.
2)        Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi dan pulau kecil sekitarnya. WITA berbeda dengan
Greenwich ditambah 8 jam lebih awal.
3)        Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi kepulauan Maluku, Irian, dan pulau disekitarnya. WIT berbeda dengan Greenwich ditambah 9 jam lebih awal.
b.        Kaitan dengan Musim di Indonesia
Jenis Musim di Indonesia
Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan
1)        Musim Kemarau
Musim kemarau terjadi selama 6 bulan , yaitu mulai bulan April hingga bulan Oktober. Pada bulan-bulan tersebut, matahari sedang berada di belahan bumi
utara. Oleh karena itu, belahan bumi utara lebih panas daripada selatan. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan udara antara utara dan selatan. Angin bertiup dari
Australia menuju ke Benua Asia. Angin ini melalui daratan Benua Australia yang kering dan laut yang sempit sehingga sedikit membawa uap air. Oleh karena itu
sedikit sekali hujan yang terjadi di Indonesia
2)        Musim Penghujan
Musim penghujan terjadi dari bulan Oktober hingga bulan april. Pada saat itu matahari berada di belahan bumi selatan . Oleh karena itu, masa udara di selatan
rendah. Akibatnya angina berhembus dari Asia menuju Australia. Karena angina tersebut melalui laut yang luas, maka banyak membawa uap air, sehingga
banyak mendatangkan hujan di Indonesia.
4.        Persebaran Flora dan Fauna Indonesia
A.       Flora
a.        Jenis-jenis Flora
1)        Hutan Hujan Tropis/Hutan Heterogen
Hutan ini merupakan hutan rimba yang memiliki hutan lebat yang banyak terdapat di daerah hujan tropis (Hujan sepanjang tahun). Jenis hutan ini terdapat di
wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Irian.
2)        Hutan Musim/Hutan Homogen
Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pada musim kemarau. Contoh hutan jati, cemara, dan pinus. Hutan ini banyak terdapat di Indonesia bagian tengah.
3)        Hutan Bakau
Hutan ini banyak tumbuh di datran rendah dan pantai yang banyak lumpurnya. Hutan ini banyak tumbuh di sebelah timur sumatera, pantai Riau dan pantai Pulau
Jawa.
4)        Stepa (padang rumput)
Stepa merupakan padang rumput yang tidak ditumbuhi pepohonan lainnya. Stepa tumbuh di daerah yang mengalami kemarau yang panjang dan bersuhu
panas. Stepa banyak di daerah Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor.

5)        Sabana
Sabana merupakan daerah padang rumput yang diselingi semak-semak disekitarnya. Sabana terdapat di daerah yang mengalami kemarau panjang dan
bersuhu panas. Sabana banyak terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di dataran tinggi Gayo (Aceh).
6)        Padang Lumut.
Padang lumut banyak terdapat di puncak-puncak gunung. Untuk di Negara Indonesia, terdapat di puncak Jaya Wijaya (Irian).
B.       Fauna
a.        Pembagian Fauna
Menurut Alfred Weber dan Wallace, Fauna Indonesia dibagi menjadi :
1)        Fauna Asiatis, meliputi wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan sampai Makasar dan Selat Lombok. Jenis faunanya antara lain harimau, gajah, badak, kera,
beruang, dan tapir.
2)        Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagian timur antara lain Pulau Irian, Kepulauan Aru dan pulau kecil di sekitarnya. Jenis faunanya antara lain
burung cendrawasih, kaswari dan kanguru.
3)        Fauna Peralihan, menempati wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis faunanya antara lain burung kakatua, burung maleo, kus-
kus, babi, rusa, anoa, dan komodo.
b.        Perbedaan Ciri Fauna Asiatis dan Australiatis
No. Ciri Fauna Asiatis Ciri Fauna Australiatis
1. Jenis binatang menyusui besar-besar Jenis binatang menyusui kecil-kecil
2. Banyak binatang jenis kera Terdiri satu jenis binatang kera
3. Tidak ada binatang berkantung Terdapat banyak jenis binatang berkantung
4. Banyak jenis ikan air tawar Jenis ikan air tawar sedikit
5. Sedikit jenis buirung berwarna Banyak jenis burung berwarna
5.        Persebaran Jenis Tanah
Jenis-jenis tanah di Indonesia:
a.        Tanah Vulkanis/Andosol, yaitu tanah yang banyak terdapat di daerah gunung berapi.
Persebarannya :di Pulau Jawa bagian utara, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Kalimantan bagian selatan, dan Pulau Sumatera.
Pemanfaatanya : dipergunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan
b.        Tanah Aluvial/Tanah Endapan, yaitu berupa pasir halus yang terbawa oleh air sungai lalu diendapkan di dataran rendah.
Persebarannya : banyak dijumpai di Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Timur.
Pemanfaatannya : sebagai tempat pertanian (sawah)
c.        Tanah Laterit, yaitu tanah merah atau kekuing-kuningan yang miskin akan unsure hara sehingga tidak subur.
Persebarannya : banyak dijumpai di Kalimantan Barat, gunung Kidul Yogyakarta, Pacitan (Jatim), dan Banten.
Pemanfaatannya : sebagai bahan baku industri gerabah (keramik)
d.        Tanah Litosol/tanah berbatu, yaitu tanah yang terbentuk karena pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga sulit untuk ditanami.
Persebarannya : tersebar hamper di seluruh kepulauan Indonesia
Pemanfaatannya : untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput untuk makanan ternak.
e.        Tanah Gambut/Organosol, yaitu tanah yang terbentuk akrena genangan airsehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya
menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsure hara.
Persebarannya : banyak tersebar di Pulau Sumatera (Pantai Timur Sumatera, Pulau Irian Jaya bagian Selatan, pantai Kalimantan Barat dan Kalimantan
Selatan)
Pemanfaatannya : untuk persawahan pasang surut
f.         Tanah Mergel, yaitu tanah yang mengandung bermacam-macam batuan karena proses pengahancurannya oleh air hujan yang tidak merata. Tanah ini terdiri
dari batu kapur, pasir, dan tanah liat.
Prsebarannya : terdapat di daerah Kediri dan Madiun, Nusa Tenggara.
Pemanfaatannya : untuk penanaman pohon jati.
g.        Tanah Regosol, yaitu tanah yang berasal dari endapan abu vulkasis baru yang memiliki butir kasar..
Persebarannya : banyak terdapat di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera bagian timur dan Sumatera bagian barat.
Pemanfaatannya : untuk menanam padi, palawija, tebu dan kelapa.
h.        Tanah Kapur/Mediteran, yaitu tanah yang batu induknya berasal dari gamping, abu gunung berapi, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan.
Persebarannya: di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara dan Sumatera Selatan.
Pemanfaatannya : untuk penanaman pohon jati, palawija.
i.          Tanah Grumusol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api.
Persebarannya : banyak terdapat di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Madura, dan Nusa Tenggara.
Pemanfaatannya : untuk penanaman tanaman kapas, jagung, kedelai, tebu, bahkan kadang-kadang untuk tanaman padi.
BAB II IPS KELAS VIII SEM 1

BAB II
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

1.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk


a.        Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk adalah bertambahanya jumlah penduduk suatu daerah atau Negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk meliputi :
1)        Faktor demografi, meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi
2)        Faktor non demografi, meliputi kesehatan dan pendidikan
b.        Jenis Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pertumbuhan penduduk alamai dan pertumbuhan penduduk total
1)        Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya menghitung selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian.
Rumus :
P = (L - M)
Keterangan : P = pertumbuhan penduduk, L = jumlah bayi yang lahir, M= jumlah penduduk yang mati
2)        Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang menghitung selisih antara kelahiran dan kematian ditambah selisih antara imigrasi dan
emigrasi.
Rumus :
P = (L – M) + (I – E)
Keterangan : P = pertumbuhan penduduk, L = jumlah anak yang lahir hidup, M= jumlah penduduk yang mati
I = jumlah imigran, E = jumlah emigrant
2.        Ukuran – ukuran dalam Kelahiran (Fertilitas) dan Kematian (Mortalitas)
a.        Ukuran dalam Kelahiran (Fertilitas)
1)        Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
CBR adalah jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.
Rumus :

CBR =
Keterangan : CBR = Angka Kelahiran Kasar, L= jumlah kelahiran selama satu tahun, P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun, 1.000 = konstanta
Kriteria kelahiran :
> 30 tinggi, 20 s.d 30 sedang, < 20 rendah
2)        Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate)
Angka kelahiran umum adalah jumlah kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun
Rumus :

GFR =
Keterangan :
GFR : Angka Kelahiran Umum, L : Jumlah kelahiran selama satu tahun, W : jumlah penduduk wanita usia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun saat
perhitungan, 1.000 : konstanta
3)        Angka Kelahiran berdasarkan usia tertentu (Age Specific Fertility Rate)
ASFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita pada usia tertentu.
Rumus :

ASFR =
Keterangan :
ASFR : angka kelahiran menurut kelompok umur, Lt : jumlah bayi yang lahir dari usia tertentu, Wt : jumlah wanita usia tertentu pada pertengahan
tahun, 1.000 : konstanta
b.        Faktor Penunjang Kelahiran
Faktor tersebut meliputi :
-       Adanya keinginan untuk mempertahankan diri
-       Adanya anggapan banyak anak banyak rezeki
-       Adanya anggapan bahwa anak laki-laki sebagai penerus keturunan dan sumber tenaga kerja
-       Pernikahan usia muda
c.        Faktor Penghambat Kelahiran :
Faktor tersebut meliputi :
-       Adanya program KB
-       Adanya Peraturan Pemerintah dalam pembatasan tunjangan bagi anak
-       Adanya perasaan malu jika anaknya banyak
-       Adanya penangguhan pernikahan
d.        Ukuran-ukuran dalam Kematian (Mortalitas)
1)        Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate)
CDR adalah jumlah kematian tiap 1.000 penduduk dalam satu tahun tanpa memperhatikan tingkat usia.
Rumus :

CDR =
Keterangan :
CDR : angka kematian kasar, M : jumlah kematian, P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun, 1.000 : Konstanta
Kriteria kematian :
9 – 13 = Rendah, 14 – 18 = sedang, > 18 = tinggi
2)        Angka Kematian Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate)
ASDR adalah angka yang menunjukan kematian pada usia tertentu.
Rumus :

ASDR =
Keterangan :
ASDR : jumlah kematian menurut umur tertentu, Mt : jumlah kematian dari kelompok umur tertentu, Pt : jumlah penduduk usia tertentu pada pertengahan
tahun, 1.000 : Konstanta
3)        Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
IMR adalah jumlah bayi yang meninggal dunia setiap 1.000 bayi yang lahir hidup dalam satu tahun
Rumus :

IMR =
Keterangan :
IMR : angka kematian bayi, My : jumlah kematian bayi usia kurang dari satu tahun, L : jumlah kelahiran,
1.000 : konstanta
Kriteria kematian bayi:
125 = sangat tinggi, 75 – 125 = tinggi, 35 – 75 = sedang, < 35 = rendah
e.        Faktor Penunjang Kematian
Faktor tersebut meliputi :
-       Bencana alam
-       Pencemaran udara, air, dan lingkungan hidup
-       Pembubuhan dan peperangan
f.         Faktor Penghambat Kematian :
Faktor tersebut meliputi :
-       Menyadari pentingnya kesehatan
-       Berpegang teguh pada agama yang melarang pembunuhan
-       Kemajuan Iptek di bidang kedokteran
3.        Kepadatan Penduduk
a.        Pengertian Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan
b.        Jenis Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk terdiri dari :
1)        Kepadatan Penduduk Aritmatik
Adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap km²
Rumus :

Kepadatan Penduduk Aritmatik =

2)        Kepadatan Penduduk Agraris


Adalah perbandingan antara penduduk yang mempunyai aktivitas di sector pertanian dengan luas tanah (daerah) yang dapat diolah untuk pertanian.
Rumus :

Kepadatan Penduduk Agraris =


4.        Piramida Penduduk Indonesia
a.        Pengertian Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah jenis grafik balok tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu.
b.        Jenis Piramida Penduduk
1)        Piramida Ekspansif (Piramida Muda)
Adalah piramida yang menggambarkan sebagian penduduk yang berada dalam kelompok umur muda. Umumnya terdapat pada wilayah dengan angka
kelahiran dan angka kematian tinggi.
2)        Piramida Stasioner (Piramida Dewasa)
Adalah piramida yang menggambarkan jumlah penduduk yang tetap. Jumnlah kematian dan kelahirannya relative seimbang.
3)        Piramida Konstruktif (Piramida Tua)
Adalah piramida yang menggambarkan jumlah penduduk yang mengalami kemunduran . Jumlah penduduk terus berkurang, jumlah penduduk tua lebih banyak
daripada golongan muda.
c.        Bentuk Piramida Penduduk
 

5.        Sex Ratio


Sex ratio adalah angka yang menunjukan berapa jumlah laki-laki
untuk setiap 100 orang
Rumus :

Sex Ratio =
6.        Angka Beban Ketergantungan (Dependency Ratio)
Adalah perbandingan jumlah golongan usia ketergantungan (usia muda/0-14 th dan usia tua/65 tahun) dengan golongan usia produktif (15 – 64 tahun).
Rumus :

Dependency Ratio =
7.        Angka Usia Harapan Hidup (Life Expectation)
Adalah rata-rata banyaknya tahun yang diperkirakan dapat dicapai oleh setiap penduduk di negara tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan angka kematian bayi
Contoh :
Angka usia harapan hidup bangsa Indonesia tahun 1990 adalah 62. Artinya rata-rata banyaknya tahun yang dapat dicapai oleh setiap orang Indonesia pada
tahun 1990 adalah 62 tahun dihitung sejak lahir.
8.        Ledakan Penduduk
a.        Pengertian Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk adalah jumlah penduduk yang cepat.
b.        Dampak Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk dapat menimbulkan masalah sebagai berikut :
-       Kurangnya kesempatan kerja
-       Menimbulkan kerusakan hutan
-       Terganggunya ketertiban dan kebersihan lingkungan
-       Hilangnya kesempatan dalam pendidikan
-       Terganggunya ketertiban dan keindahan lingkungan
-       Terganggunya kesehatan
c.        Upaya Mengatasi Ledakan Penduduk
Upaya – upaya tersebut diantaranya :
-       Program KB melalui semboyan Catur Warga
-       Program Transmigrasi
-       Pembangunan gedung sekolah
-       Pembangunan perumahan-perumahan murah
-       Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi
-       Pembangunan industri baru, puat perdagangan, dan pariwisata
9.        Jenis-jenis Migrasi dan Faktor-faktor Penyebabnya
a.        Pengertian Migrasi
Migrasi adalah gerak perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal melintasi batas administrasi.
b.        Jenis-jenis Migrasi
1)  Migrasi Internasional (Antarnegara), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negra k ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi :
        Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan untuk menetap
        Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan untuk menetap.
        Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
2)  Migrasi Internal, yaitu perpindahan penduduk masih dalam lingkup satu Negara. Migrasi ini meliputi :
        Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota
        Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya.
3)  Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan keamanan atau bencana alam
4)  Week End, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat yang udaranya sejuk ke luar kota.
5)  Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa akan tetapi bekerja di kota, setiap hari pulang pergi.
6)  Turisme, yaitu orang yang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
7)  Ruralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah.
c.        Faktor Penyebab Migrasi
1)        Faktor Pendorong Migrasi
-       Makin berkurangnya sumber alam
-       Menyempitnya lapangan pekerjaan
-       Adanya tekanan-tekanan atau diskriminisi politik, agama, suku di daerah asal.
-       Tidak cocok lagi dengan budaya setempat
-       Alasan pekerjaan dan perkawinan
-       Bencana alam
2)  Faktor Penarik Migrasi
-       Adanya kesempatan kerja dan memperoleh pendapatan yang lebih baik
-       Adanya kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik
-       Lingkungan yang menyenangkan
-       Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar

d.        Dampak Positif dan Negatif Migrasi


1)  Dampak Positif Migrasi
-       Tersedianya tenaga kerja yang cukup
-       Berkembangnya sector informal
-       Meningkatnya kebutuhan pelayanan jasa
-       Majunya perekonomian
-       Menjadi devisa bagi daerah asal
-       Bisa membuka lowongan pekerjaan
2)  Dampak Negatif Migrasi
-       Kepadatan penduduk sangat tinggi
-       Meningkatnya penganguran
-       Timbulnya lingkungan kumuh
-       Meningkatnya kriminalitas
-       Menimbulkan kemacetan lalu lintas
e.        Upaya menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
-       Membuka lapangan kerja di desa dengan cara padat karya
-       Membangun sarana transportasi antardesa
-       Melaksanaan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama
-       Melaksanankan pembangunan pedesaan
-       Mengadakan “politik kota tertutup”
-       Menggalakan industri kecil
-       Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi dan diversifikasi
LATIHAN BAB II

A.       Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.        Di bawah ini adalah factor-faktor demografi, kecuali…
a. kelahiran b. kesehatan c. kematian d. migrasi
2.        Yang merupakan factor non demografi adalah…
a. kelahiran b. kesehatan c. kematian d. migrasi
3.        Di daerah A jumlah penduduknya pada tahun 2007 sebanyak 20.000 orang. Pada tahun tersebut terjadi kelahiran sebanyak 50 orang dan terjadi perpindahan
penduduk ke luar daerah sebanyak 25 orang. Masih pada tahun tersebut terjadi kematian sebanyak 35 orang dan perpindahan penduduk yang masuk ke daerah
A sebanyak 78 orang. Dari soal tersebut jumlah pertumbuhan totalnya sebanyak…
a. 68 orang b. 38 orang c. 15 orang d. 43 orang
4.        Berdasarkan soal di atas jumlah pertumbuhan penduduk alaminya adalah…
a. 68 orang b. 38 orang c. 15 orang d. 43 orang
5.        Pada pertengahan tahun 2000 jumlah penduduk di daerah Legokhangseur sebanyak 20.000 jiwa, dan terjadi kelahiran sebanyak 800 orang. Jumlah penduduk
wanita berusia 15 – 49 tahun sebanyak 8.000 orang. Jumlah penduduk usia 20 – 40 tahun sebanyak 15.000 orang dan dari wanita tersebut dilahirkan 300 bayi.
Maka angka kelahiran kasarnya sebesar…
a. 100 b. 40 c. 50 d. 20
6.        Berdasarkan soal di atas GFRnya sebesar…
a. 100 b. 40 c. 50 d. 20
7.        Berdasarkan soal di atas ASFRnya sebesar…
a. 100 b. 40 c. 50 d. 20
8.        Di bawah ini yang merupakan factor penghambat kelahiran adalah…
a. Adanya keinginan untuk mempertahankan diri c. Adanya anggapan banyak anak banyak rezeki
b. Program KB d. Pernikahan usia muda
9.        Di bawah ini adalah factor-faktor penghambat kematian, kecuali…
a. Menyadari pentingnya kesehatan c. Berpegang teguh pada agama
b. Kemajuan Iptek di bidang kedokteran d. Bencana alam
10.      Gambar di bawah ini menggambarkan bentuk piramida penduduk…

a.        muda
b.        tua
c.        dewasa
d.        campuran

11.      Jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 adalah 203.025.313 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 101.399.497 jiwa dan perempuannya berjumlah 101.625.816
jiwa. Maka sex rationya adalah…
a. 99,78 b. 78,99 c. 100,22 d. 49,94
12.      Jumlah penduduk yang sangat cepat disebut…
a. pertumbuhan penduduk b. ledakan penduduk c. migrasi penduduk d. dinamika penduduk
13.      Perpindahan penduduk dari Negara lain ke masuk ke suatu Negara di sebut…
a. migrasi b. remigrasi c. emigrasi d. imigrasi
14.      Perpindahan penduduk karena alasan keamanan disebut…
a. transmigrasi b. urbanisasi c. ruralisasi d. evakuasi
15.      Di bawah ini adalah dampak negatif migrasi, kecuali…
a. Kepadatan penduduk sangat tinggi c. Meningkatnya penganguran
b. Tersedianya lapangan kerja d. Timbulnya lingkungan kumuh

B.       Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.        Sebutkan 3 faktor pendorong kelahiran dan kematian!
2.        Jumlah penduduk daerah Y pada pertengahan tahun 2007 sebanyak 2.000 orang dan terjadi kematian sebanyak 200 orang. Dari 200 orang tersebut 50
diantaranya ada yang berusia 50 – 60 tahun . Jumlah penduduk usia 50 – 60 tahun sebanyak 500 orang. Hitunglah ASDR dan CDRnya!
3.        Luas daerah A sebesar 24.000 km² dengan jumlah penduduknya sebanyak 12.000.000 jiwa. Dari luas tersebut ternyata yang bisa dijadikan lahan pertanian
hanya setengahnya dan penduduk yang bekerja sebagai petanipun hanya 6.000.000 orang. Hitunglah kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk
agrarisnya!
4.        Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, rasio ketergantungan Negara Indonesia sebesar 54. Jelaskan artinya!
5.        Sebutkan 3 upaya untuk mengatasi ledakan penduduk!
6.        Sebutkan 3 upaya pemerintah untuk mengatasi maslah akibat migrasi!
BAB III IPS KELAS VIII SEM 1

BAB III
LINGKUNGAN HIDUP DAN PELESTARIANNYA

1.        Pengertian Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup adalah suatu system yang di dalamnya meliputi unsur biotik, sosial dan abiotik
2.        Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu:
A.       Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik..
B.       Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial.
C.       Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.

3.        Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan


Lingkungan hidup dengan segala potensinya memilki arti penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dan dapat dimanfaatkan
untuk hal-hal berikut :
          Penghasil bahan pangan
          Sumber barang tambang dan mineral
          Penghasil bahan baku industri
          Kegiatan social, ekonomi, politik, budaya, dan pertahan keamanan
          Areal pemukiman
          Sarana transportasi darat, laut, dan udara
          Pelestarian flora dan fauna yang terancam punah
          Media ekosistem

4.        Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor-faktor Penyebabnya


Kerusakan lingkungan hidup ini disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia
a.        Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam yang meliputi gunung meletus, angin topan, gempa bumi, kemarau panjang, tanah longsor,
banjir
1)       Gunung Meletus
Beberapa bentuk kerusakan akibat gunung meletus antara lain :
       Rusaknya sumber air bersih
       Terbakarnya hutan di sekitarnya
       Polusi udara yang mengganggu penerbangan
2)       Angin Topan
Beberapa bentuk kerusakan akibat angin topan antara lain :
       Rusaknya pemukiman penduduk
       Kegagalan panen karena rusaknya areal pertanian
       Terganggunya system komunikasi
3)       Gempa bumi
Beberapa bentuk kerusakan akibat gempa bumi antara lain :
       Rusaknya gedung-gedung dan pemukiman
       Menimbulkan gelombang besar (tsunami) yang mengganggu kehidupan di pantai
       Menimbulkan kebocoran tanggul yang mengakibatkan banjir
4)       Kemarau Panjang
Beberapa kerusakan akibat kemarau panjang antara lain :
       Keringnya sumber air
       Kebakaran hutan
       Kegagalan panen
5)       Tanah Longsor
Beberapa kerusakan akibat tanah longsor antara lain :
       Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
       Rusaknya pemukiman penduduk
       Terputusnya jaringan komunikasi
6)       Banjir
Beberapa akibat banjir antara lain :
       Rusaknya areal pemukiman penduduk
       Sulitnya mendapatkan air bersih
       Rusaknya jaringan transportasi
b.        Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Manusia meliputi Lahan Kritis, Banjir, Pencemaran, dan Degradasi Lingkungan.
1)       Lahan Kritis (tandus)
Beberapa contoh terjadinya lahan kritis sebagai akibat faktor aktivitas manusia adalah sebagai berikut :
       Lahan kritis karena pengaruh pencemaran limbah industri
       Lahan kritis sebagai akibat penebangan hutan secara liar
       Lahan kritis sebagai akibat pengambilan bahan tambang yang berlebihan
2)       Banjir
Beberapa contoh banjir yang disebabkan oleh faktor manusia adalah sebagai berikut :
       Banjir akibat penggundulan hutan secara besar-besaran
       Banjir akibat membuang sampah sembarangan
       Banjir akibat munculnya bangunan liar di daerah aliran sungai
3)       Pencemaran (pencemaran udara, suara, air, dan tanah)
Beberapa bentuk pencemaran diantaranya :
       Lingkungan sangat bising akibat gemuruhnya mesin berat
       Air sungai dan sumur menjadi tercemar akibat pembuangan limbah kimia
       Kondisi udara tidak sehat karena pembuangan gas sisa pembakaran insustri dan kendaraan bermotor
4)       Degradasi Lingkungan (Penurunan Kualitas Lingkungan)
Degradasi lingkungan adalah rusaknya lingkungan akibat pengambilan sumber daya alam yang berlebihan. Beberapa bentuk degradasi
lingkungan diantaranya :
       Abrasi pantai, diakibatkan karena penebangan pohon bakau secara liar
       Rusaknya terumbu karang karena mengambil ikan dengan bahan peledak
       Intrusi air laut kedaratan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan

5.        Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup


Upaya pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan oleh pmerintah sendiri maupun oleh pemerintah bersama masyarakat.
Adapun upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya :
       Pemerintah mengeluarkan UU no. 4 tahun 1993 tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup
       Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
       Pemerinthah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
       Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 33 tahun 1989 tentang Pengggunaan Tanah bagi Pembangunan Kawasan Industri.
Adapun upaya-upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat diantaranya melalui pelestarian tanah, pelestarian air
sungai dan danau, pelestarian udara, pelestarian hutan, pelestarian laut dan pantai, dan pelestarian flora dan fauna
1)       Pelestarian tanah
Karena bentuk permukaan tanah berbeda-beda ada yang datar dan ada juga yang miring, maka upaya pelestariannyapun berbeda.
a)     Melestarikan tanah datar
       Pemupukan tanah
       Mengatur system irigasi dan system pembuangan
       Mencegah pembuangan berbagai macam limbah
       Reboisasi
b)     Melestarikan tanah miring
       Membentuk sengkedan/terasering
       Membuat lubang melingkari bukit kemudian ditimbuni sampah tumbuhan
       Menanam tanaman keras dengan pola searah
       Membagi bidang-bidang tanah yagn luas menjadi agak sempit

2)       Pelestarian Air Sungai dan Danau


   Mengembangkan reboisasi di Daerah Aliran sungai (DAS)
   Menetapkan kawasan hutan lindung
   Membudidayakan tanaman keras disekitar danau
   Membuat alat pengolah limbah
3)     Pelestarian udara
   Mengembangkan penghijauan
   Mencegah kebakaran hutan
   Membuat cerobong asap yang dilengkapi dengan filter
   Menghentikan pengoperasian kendaran bermotor yang system buangan gas/asapnya melampaui ambang batas
4)     Pelestarian hutan
   Reboisasi
   Mempertahankan hutan lindung dan suaka margasatwa
   Melaksanakan tebang pilih dan tebang tanam
   Menghentikan pelaksanaan ladang berpindah
5)     Pelestarian laut dan pantai
   Mencegah tumpahnya minyak mentah
   Membudidayakan tanaman bakau
   Melarang pengguanan bahan peledak dalam menangkap ikan
   Melarang pembuangan limbah ke laut
6)     Pelestarian flora dan fauna
   Mempertahankan cagar alam untuk melindungi jenis pohon tanaman langka
   Mempertahankan suaka margasatwa untuk melindungi jenis satwa yang langka
   Membudayakan supaya menyayangi hewan dan tanaman langka
   Melarang perburuan hewan langka

6.     Pembangunan Berwawasan Lingkungan


a.        Pengertian
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
b.        Ciri Pembangunan Berkelanjutan:
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang

LATIHAN BAB III


ULANGAN BAB III

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.        Di bawah ini adalah beberapa unsur abiotik, kecuali…
a. air b. udara c. barang tambang d. pengurai
2.        Manakah dari contoh di bawah ini yang tidak termasuk unsur lingkungan sosial?
a. gagasan b. ide c. pemikiran d. hewan
3.        Di bawah ini adalah beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup oleh faktor manusia, kecuali….
a. pencemaran b. lahan kritis c. degradasi lingkungan d. gempa bumi
4.        Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan dampak dari adanya longsor?
a.        Terganggunya sarana transportasi c. Ruasaknya areal pertanian
b.        Gagal panen d. Terganggunya pernafasan
5.        Dengan adanya penebangan pohon bakau secara liar akan mengakibatkan…
a. abrasi b. erosi c. erupsi d. reboisasi
6.        Manakan dari pernyataan di bawah ini yang merupakan uapaya untuk melestarikan tanah datar!
a. Pemupukan tanah c. Mengatur system irigasi dan system pembuangan
b. Mencegah pembuangan berbagai macam limbah d. Membentuk sengkedan/terasering
7.        Bisingnya lingkungan merupakan salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang berupa…
a. banjir b. lahan kritis c. degradasi lingkungan d. pencemaran
8.        Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap lingkungan yaitu mengeluarkan aturan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang
diatur oleh…
a. UU no. 4 tahun 1993 c. PP No. 29 tahun 1986
b. Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 d. Keputusan Presiden No. 33 tahun 1989
9.        Gelombang besar di laut akibat adanya gempa bumi disebut…
a.        Abrasi b. Erosi c. Intrusi d. tsunami
10.     Rusaknya lingkungan akibat pengambilan sumber daya alam yang berlebihan disebut…
a. banjir b. lahan kritis c. degradasi lingkungan d. pencemaran
11.     Pelarangan perburuan hewan langka merupakan salah satu uapaya pelestarian ……….
a.        Flora dan fauna b. Hutan c. Udara d. pantai
12.     Di bawah ini adalah beberapa upaya untuk melestarikan tanah miring, kecuali...
a.      Membentuk sengkedan/terasering
b.     Penanaman pohon bakau
c.      Menanam tanaman keras dengan pola searah
d.     Membagi bidang-bidang tanah yagn luas menjadi agak sempit
13.     Manakah pernyataan di baawah ini yang termasuk upaya pelestarian udara?
a.      Mengembangkan reboisasi di Daerah Aliran sungai (DAS)
b.     Pembuatan cerobong asap pabrik
c.      Membudidayakan tanaman keras disekitar danau
d.     Membuat alat pengolah limbah
14.     Di bawah ini adalah beberapa penyebab terjadinya banjir, kecuali...
a.      penggundulan hutan secara besar-besaran
b.     membuang sampah sembarangan
c.      kemarau yang berkepanjangan
d.     munculnya bangunan liar di daerah aliran sungai
15.     Di bawah ini adalah beberapa penyebab terjadinya lahan tandus, kecuali…
a. pencemaran limbah industri c. penebangan hutan secara liar
b. pengambilan bahan tambang yang berlebihan d. pemupukan yang teratur

Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.        Sebutkan 3 manfaat lingkungan bagi kehidupan!
2.        Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembangunan berwawasan lingkungan!
3.        Sebutkan 4 ciri pembangunan berwawasan lingkungan!
BAB IV IPS KELAS VIII SEM 1

BAB IV
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

A.         Kuantitas dan Kualitas Penduduk Indonesia


1.          Pengertian Penduduk Indonesia
Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal menetap dalam satu wilayah. Sedangkan yang dimaksud dengan penduduk Indonesia
adalah semua orang (WNA dan WNI) yang pada saat terjadinya sensus sudah menetap sekurang-kurangnya enam bulan berturut-turut di
Indonesia
a.        Kuantitas Penduduk Indonesia
Kuantitas atau jumlah penduduk dapat diketahui melalui beberapa cara diantaranya melalui sensus poenduduk, registrasi penduduk, dan
survey penduduk.
1)     Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah pencatatan data penduduk secara simultan oleh pemerintah pada waktu khusus yang diam dalam suatu wilayah
tertentu.
Macam-macam sensus penduduk :
a)     Berdasarkan status tempat tinggal penduduk :
   Sensus de facto, yaitu pencatatan yang dilakukan kepada semua penduduk yang dijumpai di wilayah tugasnya tanpa mengetahui tempat
tinggal sebenarnya.
Keuntungannya :
Pelaksanaan sensus lebih mudah, sederhana, dan ringan
Kelemahannya :
Data penduduk dipengaruhi oleh arus wisatawan, pedagang keliling dan Perhitungan berulang-ulang terhadap orang yang berpindah tempat.
   Sensus de yure, yaitu pencatatan terhadap penduduk yang secara resmi berdiam di suatu wilayah.
Keuntungannya :
Data dapat diperoleh secara pasti tanpa terpengaruh oleh keluar masuknya penduduk
Kelemahannya:
Jumlah penduduk tidak dapat diketahui secara pasti jika perpindahan yang terjadi belum dicatat.
b)     Berdasarkan cara pengisiannya :
   Metode householder, yaitu pengisian daftar pertanyaan sensus diserahkan kepada penduduk yang disensus
Keuntungannya :
Efesiensi waktu, tenaga, dan biaya.
Kelemahannya :
Kemungkinan salah pengertian dalam pengisian data
   Metode canvasser, yaitu pengisian daftar pertanyaan sensus dilakukan oleh petugas .
Keuntungannya :
Pertanyaan yang sulit dapat terisi
Kelemahannya :
Memerlukan petugas yang cukup banyak.
Kegunaan Sensus Penduduk :
       Mengetahui jumlah penduduk secara total
       Mengetahui kepadatan penduduk
       Mengetahui penyebaran penduduk
       Mengetahui komposisi penduduk
       Mengetahui pertumbuhan penduduk tiap tahun
       Mengetahui arus migrasi
       Mengetahui tingkat pendidikan
       Merencanakan pembangunan fasilitas social

2)     Registrasi Penduduk


Registrasi penduduk adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat mengenai data kelahiran, kematian, migrasi, dan
pernikahan.
3)        Survei Pendudk
Survei penduduk adalah penelitian ilmiah yang dilakukan hanya terhadap contoh atau sampelnya saja yang mewakili keseluruhan.

b.        Kualitas Penduduk Indonesia


Kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan penduduk dalam usahanya memenuhi kebutuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk meliputi pendidikan, tingkat penghasilan (pendapatan perkapita), tingkat kesehatan, dan
mata pencaharian.
1)        Faktor pendidikan
Rendahnya pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh :
       Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan
       Kesulitan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi
       Adanya anggapan bahwa anak perempuan tidak perlu pendidikan yang lebih tinggi
       Adanya anggapan cukup bertani saja tidak usah memiliki pendidikan yang tinggi
       Keterbatasan program sekolah murah.
Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah di atas berupa :
          Pembangunan sekolah baru di daerah
          Mencanangkan program wajar 9 tahun
          Menyelenggarakan program SMP Terbuka, Paket B, SMP Plus
          Meningkatkan pendidikan keterampilan
          Memberikan beasiswa
          Adanya program orang tua asuh
          Meningkatkan kualitas guru.

2)        Faktor Penghasilan (Pendapatan Per kapita)


Pendapatan per kapita adalah pendapatan setiap orang dalam waktu satu tahun.
Pendapatan per kapita dirumuskan sebagai berikut :

Pendapatan per kapita =

Keterangan : GNP = Gross National Product (Pendapatan Nasional Kasar)


P = Jumlah Penduduk
Upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan per kapita penduduknya antara lain :
       Meningkatkan keberadaan industri rumah tangga
       Menekan laju pertumbuhan penduduk
       Memanfaatkan sumber daya alam
3)        Faktor Kesehatan
Standar untuk mengukur tingkat kesehatan suatu penduduk antara lain dilihat dari :
       Tingkat kematian kasar
       Tingkat kematian bayi
       Usia harapan hidup
Rendahnya tingkat kesehatan penduduk Indonesia disebabkan oleh :
       Lingkungan dan perumahan tidak sehat
       Jumlah penduduk, dokter, dan fasilitas kesehatan tidak sebanding

Usaha pemerintah untuk mengatasi rendahnya tingkat kesehatan :


       Peningkatan pelayanan kesehatan
       Pemberantasan penyakit menular
       Program gizi di daerah tertinggal
       Penyediaan air bersih
       Penyehatan pemukiman penduduk
       Penambahan tenaga kesaehatan
       Pelaksanaan posyandu
4)        Faktor Mata Pencaharian
Upaya pemerintah untuk mengatasi permasalah mata pencaharian antara lain :
       Mendirikan BLK
       Membuka lapangan kerja baru
       Memberi kesempatan berusaha
       Memperluas jaringan transportasi

B.     Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya Terhadap Pembangunan, dan Upaya Mengatasinya
1.     Permasalahan Kependudukan Indonesia
   Jumlah penduduk yang besar
   Kualitas penduduk yang masih rendah
   Tidak meratanya sebaran penduduk
2.     Dampak Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan kependudukan akan menimbulkan dampak sebagai berikut :
  Keterbatasan kesempatan kerja
  Kerusakan lingkungan
  Pemusatan penduduk di perkotaan
  Kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan
  Terbatasnya ketersediaan air bersih
  Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidaksebanding dengan kesempatan kerja
3.     Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia
   Program KB
   Program transmigrasi
   Pembangunan gedung sekolah baru
   Pembangunan perumahan murah
   Pelestarian lingkungan
   Pembangunan industri baru
   Penyatuan peran berbagai sektor pemerintahan

LATIHAN BAB IV

A.     Jawaban Singkat


1.     WNI singkatan dari….
2.     WNA singkatan dari….
3.     Sensus yang dilakukan tanpa harus membedakan tempat tinggal sebenarnya disebut sensus…
4.     Penelitian ilimiah mengenai penduduk dengan hanya mengambil sampelnya saja disebut…
5.     Tingkat kemampuan penduduk dalam upaya memenuhi kebutuhannya disebut…
6.     Kegiatan pemerintah setempat untuk mencatat kelahiran, kematian, pernikahan disebut…
7.     Metode pencatatan penduduk yang diserahkan kepada penduduk itu sendiri disebut…
8.     Pendapatan per kapita adalah pendapatan setiap orang dalam waktu satu tahun disebut…
9.     Pencatatan penduduk yang dilakukan dengan membedakan penduduk daerah sebenarnya disebut sensus…
10.  Santunan dari pemerintah terhadap siswa yang kurang mampu dan yang berprestasi disebut…

B.     URAIAN
1.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan penduduk!
2.     Sebutkan tiga permasalahan utama kependudukan di Indonesia!
3.     Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk Indonesia
4.     Sebutkan tiga upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kependidikan di Indonesia!
5.     Pendapatan Nasional Kasar Negara Ciateul sebesar Rp 500.000.000,00 dengan jumlah penduduk selama tahun 2007 sebanyak 200.000 orang.
Hitunglah berapa pendapatan per kapitanya!
6.     Sebutkan tiga dampak masalah kependudukan Indonesia bagi pembangunan!
7.     Sebutkan tiga upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia!
BAB V IPS KELAS VIII SEM 1

BAB IV
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme


Kolonialisme
Kolonialisme adalah usaha untuk melakukan system permukiman warga
dari suatu Negara di luar wilayah negara induknya.
Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau
jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Faktor Pendorong:
Ingin mencari kekayaan (gold)
Ingin menyebarkan agama Kristen (gospel)
Ingin mencari kejayaan (glory)
Kebijakan-kebijakan Pemerintah Kolonial
Masa VOC (Vereenigne Oost Indische Compagnie) ke Pemerintah
Kolonial Belanda.
Selama kurang lebih 2 abad Indonesia berada di bawah kekuasaan
VOC, kemudian menjelang abad ke-19 VOC mengalami kebangkrutan
akhirnya VOC dicabut izin usahanya oleh pemerintah Belanda,
sehingga Indonesia dengan sendirinya menjadi kekuasaan pemerintah
Belandayang berbentuk republik dengan nama Republik Btaaf,
kemudian status Belanda berubah lagi dari republik menjadi
kerajaan lagi, sehingga untuk menangani Indonesia, Belanda
membentuk pemerintahan kolonial yang dipimpin oleh Gubernur
Jenderal Herman william Daendels
Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808 – 1811)
Tugas utama Daendels adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari
ancaman Inggris. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh
Daendels semasa pemerintahannya diantaranya adalah dengan
melakukan pembangunan fisik dan pembangunan ekonomi.
Pembangunan Fisik, meliputi :
Membangun pabrik senjata
Membangun benteng pertahanan
Menarik penduduk pribumi menjadi tentara
Membangun jalan raya Anyer sampai Panarukan (1.000 km)
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut Daendels melakukan kerja
paksa (rodi)
Pembangunan Ekonomi, meliputi :
Membangun pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten)
Menjual tanah negara kepada swasta asing
Mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi
Mewajibkan rakyat pribumi menjual hasil panen kepada Belanda
dengan harga murah
Langkah tersebut ternyata mendapat kritikan baik dari rakyat
Indonesia maupun dari pemerintah Belanda. Akhirnya pada tahun
1811 Daendels dipecat dan digantikan oleh Gubernur Jenderal
Jansens.
Masa Pemerintahan Jansens
Dalam menjalankan pemerintahan, Jansens tidak punya kekuatan
pertahanan sehingga ketika Inggris menyerang di bawah pimpinan
Lord Minto, Jansens terpaksa menyerah dan harus menandatangani
perjanjian di Tuntang pada tahun 1811 yang dikenal dengan
Kapitulasi Tuntang. Kemudian Inggris mengangkat Thomas Stanford
Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia
Pemerintahan Transisi Inggris Raffles
Inggris mulai berkuasa di Indonesia pada tahun 1811 yang dipimpin
oleh Thomas Standford Raffles. Dalam menjalankan tugasnya di
Indonesia Raffles mengeluarkan beberapa kebijakan dalam biang
ekonomi, sosial, dan budaya.
Kebijakan di bidang ekonomi, meliputi :
Memberlakukan sistem pajak tanah (land rent sistem) secara
perorangan
Mewajibkan petani membayar pajak dalam bentuk uang
Melakukan pungutan pajak untuk semua hasil panen
Mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri
Kebijakan dalam bidang sosial, meliputi :
Menghapus sistem monopoli
Menghapus sistem perbudakan
Menghapus penyerahan wajib dan sistem kerja paksa
Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan
Kebijakan dalam bidang budaya, meliputi :
Merintis pembangunan kebun raya Bogor
Menulis buku yang berjudul “The Story of Java”Menemukan bunga
bangkai di hutan pedalaman Bengkulu
Kembali ke Pemerintah Kolonial Belanda
Berdasarkan Konvensi London 1814, terjadi penyerahan kekuasaan
dari Inggris kepada Pemerintah Belanda dan Indonesia menjadi di
bawah kekuasaan Belanda kembali meskipun Belanda dalam keadaan
kekuarangan keuangan.
Untuk menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan, Belanda
menjalankan beberapa kebijakan yang terjadi pada dua masa yaitu
masa Sistem Tanam Paksa dan masa Liberalisme.
Masa Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
Sistem ini dijalankan oleh gubernur Jenderal Van Den Bosh dengan
beberapa kebijakannya antara lain :
Rakyat Indonesia menyerahkan tanahnya tidak lebih dari 1/5 bagian
dari tanahnya untuk ditanami tanaman perdagangan
Tanah untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak tanah
Rakyat yang tidak memiliki tanah diganti dengan bekerja selama 66
hari per tahun
Tanah untuk tanam paksa tidak melebihi waktu tanaman padi
Kelebihan hasil pertanian dikembalikan kepada rakyat
Kerusakan panen yang bukan kesalahan petani ditanggung Pemerintah
Belanda
Penyerahan teknik pelaksanaan diserahkan kepada kepala desa.
Dari beberapa kebijakan tersebut menimbulkan beberapa dampak
diantaranya :
Bagi pemerintah Belanda :
Pemerintah Belanda dapat mengatasi masalah keuangan
Pemerintah Belanda dapat melunasi utangnya
Keuangan Belanda mengalami kelebihan (surplus)

Bagi rakyat Indonesia:


Sisi Positifnya :
Rakyat mengenal jenis tanaman baru dari luar negeri
Rakyat mengetahui daerah yang cocok untuk jenis tanaman tertentu
Pasar internasional mengetahui tanaman perdagangan Indonesia
Sisi Negatifnya :
Lahan pertanian milik rakyat menjadi terbengkalai
Menimbulkan kelaparan, kemiskinan, kematian
Mental bangsa menjadi menurun karena selalu tertekan
Masa Liberalisme
Mulai tahun 1870 - 1900 Pemerintah Hindia Belanda mulai
menjalankan Politik Pintu Terbuka (berpaham liabaeral), yaitu
Indonesia terbuka untuk seluruh para pengusaha asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
Meskipun para pengusaha diberi kesempatan untuk menyewa
BAB V IPS KELAS VIII SEM 1

BAB IV
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme


Kolonialisme
Kolonialisme adalah usaha untuk melakukan system permukiman warga
dari suatu Negara di luar wilayah negara induknya.
Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau
jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Faktor Pendorong:
Ingin mencari kekayaan (gold)
Ingin menyebarkan agama Kristen (gospel)
Ingin mencari kejayaan (glory)
Kebijakan-kebijakan Pemerintah Kolonial
Masa VOC (Vereenigne Oost Indische Compagnie) ke Pemerintah
Kolonial Belanda.
Selama kurang lebih 2 abad Indonesia berada di bawah kekuasaan
VOC, kemudian menjelang abad ke-19 VOC mengalami kebangkrutan
akhirnya VOC dicabut izin usahanya oleh pemerintah Belanda,
sehingga Indonesia dengan sendirinya menjadi kekuasaan pemerintah
Belandayang berbentuk republik dengan nama Republik Btaaf,
kemudian status Belanda berubah lagi dari republik menjadi
kerajaan lagi, sehingga untuk menangani Indonesia, Belanda
membentuk pemerintahan kolonial yang dipimpin oleh Gubernur
Jenderal Herman william Daendels
Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808 – 1811)
Tugas utama Daendels adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari
ancaman Inggris. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh
Daendels semasa pemerintahannya diantaranya adalah dengan
melakukan pembangunan fisik dan pembangunan ekonomi.
Pembangunan Fisik, meliputi :
Membangun pabrik senjata
Membangun benteng pertahanan
Menarik penduduk pribumi menjadi tentara
Membangun jalan raya Anyer sampai Panarukan (1.000 km)
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut Daendels melakukan kerja
paksa (rodi)
Pembangunan Ekonomi, meliputi :
Membangun pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten)
Menjual tanah negara kepada swasta asing
Mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi
Mewajibkan rakyat pribumi menjual hasil panen kepada Belanda
dengan harga murah
Langkah tersebut ternyata mendapat kritikan baik dari rakyat
Indonesia maupun dari pemerintah Belanda. Akhirnya pada tahun
1811 Daendels dipecat dan digantikan oleh Gubernur Jenderal
Jansens.
Masa Pemerintahan Jansens
Dalam menjalankan pemerintahan, Jansens tidak punya kekuatan
pertahanan sehingga ketika Inggris menyerang di bawah pimpinan
Lord Minto, Jansens terpaksa menyerah dan harus menandatangani
perjanjian di Tuntang pada tahun 1811 yang dikenal dengan
Kapitulasi Tuntang. Kemudian Inggris mengangkat Thomas Stanford
Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia
Pemerintahan Transisi Inggris Raffles
Inggris mulai berkuasa di Indonesia pada tahun 1811 yang dipimpin
oleh Thomas Standford Raffles. Dalam menjalankan tugasnya di
Indonesia Raffles mengeluarkan beberapa kebijakan dalam biang
ekonomi, sosial, dan budaya.
Kebijakan di bidang ekonomi, meliputi :
Memberlakukan sistem pajak tanah (land rent sistem) secara
perorangan
Mewajibkan petani membayar pajak dalam bentuk uang
Melakukan pungutan pajak untuk semua hasil panen
Mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri
Kebijakan dalam bidang sosial, meliputi :
Menghapus sistem monopoli
Menghapus sistem perbudakan
Menghapus penyerahan wajib dan sistem kerja paksa
Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan
Kebijakan dalam bidang budaya, meliputi :
Merintis pembangunan kebun raya Bogor
Menulis buku yang berjudul “The Story of Java”Menemukan bunga
bangkai di hutan pedalaman Bengkulu
Kembali ke Pemerintah Kolonial Belanda
Berdasarkan Konvensi London 1814, terjadi penyerahan kekuasaan
dari Inggris kepada Pemerintah Belanda dan Indonesia menjadi di
bawah kekuasaan Belanda kembali meskipun Belanda dalam keadaan
kekuarangan keuangan.
Untuk menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan, Belanda
menjalankan beberapa kebijakan yang terjadi pada dua masa yaitu
masa Sistem Tanam Paksa dan masa Liberalisme.
Masa Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
Sistem ini dijalankan oleh gubernur Jenderal Van Den Bosh dengan
beberapa kebijakannya antara lain :
Rakyat Indonesia menyerahkan tanahnya tidak lebih dari 1/5 bagian
dari tanahnya untuk ditanami tanaman perdagangan
Tanah untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak tanah
Rakyat yang tidak memiliki tanah diganti dengan bekerja selama 66
hari per tahun
Tanah untuk tanam paksa tidak melebihi waktu tanaman padi
Kelebihan hasil pertanian dikembalikan kepada rakyat
Kerusakan panen yang bukan kesalahan petani ditanggung Pemerintah
Belanda
Penyerahan teknik pelaksanaan diserahkan kepada kepala desa.
Dari beberapa kebijakan tersebut menimbulkan beberapa dampak
diantaranya :
Bagi pemerintah Belanda :
Pemerintah Belanda dapat mengatasi masalah keuangan
Pemerintah Belanda dapat melunasi utangnya
Keuangan Belanda mengalami kelebihan (surplus)

Bagi rakyat Indonesia:


Sisi Positifnya :
Rakyat mengenal jenis tanaman baru dari luar negeri
Rakyat mengetahui daerah yang cocok untuk jenis tanaman tertentu
Pasar internasional mengetahui tanaman perdagangan Indonesia
Sisi Negatifnya :
Lahan pertanian milik rakyat menjadi terbengkalai
Menimbulkan kelaparan, kemiskinan, kematian
Mental bangsa menjadi menurun karena selalu tertekan
Masa Liberalisme
Mulai tahun 1870 - 1900 Pemerintah Hindia Belanda mulai
menjalankan Politik Pintu Terbuka (berpaham liabaeral), yaitu
Indonesia terbuka untuk seluruh para pengusaha asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
Meskipun para pengusaha diberi kesempatan untuk menyewa

Anda mungkin juga menyukai