Anda di halaman 1dari 2

RESUME STUDIUM GENERALE

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Nama : Ryan Putra Pratama

NIM : 118220101

Kelas : RB

Judul Kuliah/Seminar Online yang diikuti: Membangun Transportasi Publik di Jakarta : Dari Kampus

Ganesha Untuk Ibukota

Topik/Tema yang diangkat : Transportasi Publik di Jakarta

Pemateri : Dr. Agung Wicaksono

Tanggal Release Kuliah/Seminar Online : 3 Oktober 2019

Sumber berupa alamat web/url : https://www.youtube.com/watch?v=FOuXWGOxmmA&t=8s

Tanggal akses oleh mahasiswa : 26 April 2020

Resume :

Transportasi publik memang kerap dikeluhkan masyarakan lantaran kurang nyaman bagi
penumpangnya. Namun tidak dengan transportasi yang tengah dibangun oleh Transjakarta. Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, yakni Transjakarta menghadirkan beragam inovasi 
pengembangan trasnportasi publik massal, serta mengintegrasikan transportasi-transportasi maju tersebut
dengan transportasi yang sudah ada sebelumnya.
Direktur Utama Transjakarta, Dr. Agung Wicaksono M.SC., M.B.A mengungkapkan, usai
mengenyam tugas membangun dan mengembangkan MRT (Mass Rapid Trans) Jakarta, ia kemudian
ditugaskan untuk mengintegrasikan transpotasi publik di Jakarta. Melalui penugasan dari Gubernur DKI
Jakarta, Anies Baswedan, ia pun akhirnya diangkat menjadi Dirut Transjakarta.
“Tugas saya saat itu adalah mengintegrasikan transportasi publik di Jakarta, karena MRT saja tidak
cukup dengan hanya 13 statiun yang panjang jaraknya 16 km. Untuk itu diperlukan sebuah transportasi
publik yang terintegrasi, dan itu tidak hanya bicara soal Busyway saja melainkan juga angkot-angkot di
Jakarta. Dari 8000 angkutan kota di Jakarta, hanya 1500 kendaraan yang miliki Transjakarta. Untuk itu
kami pun merebranding angkot tersebut menjadi mikotrans,” terangnya saat menjadi pembicara utama
dalam Studium Generale KU 4078 di Aula Barat Kampus ITB Ganesha.
Tak hanya mengintegrasikan, pihaknya juga didorong untuk melakukan pengembangan digitalisasi
dimana pembayaran penumpang Transjakarta dilakukan secara elektronik bahkan melalui aplikasi. Lebih
jauh, Transjakarta pun ditugaskan untuk mengembangkan elektrifikasi pada armada-armadanya.
Diakuinya, Transjakarta merupakan BUMD yang sangat besar, namun bukan berarti untuk
mengintegrasikan semua jenis transportasi publik maka transportasi yang sebelumnya sudah ada llau
dihilangkan begitu saja.
“Memang kami besar tapi bukan berarti kemudian kami mematikan transportasi yang sebelumnya sudah
ada, karena mereka adalah bagian dari ekonomi kerakyatan negara ini. Bahkan sebaliknya, kami ingin agar
angkutan yang sudah ada menjadi bagian dari Transjakarta, dimana pelayanannya memiliki standar
pelayanan terbaik, hingga para sopirnya pun dibayar secara regular sehingga tidak perlu ngetem atau
rebutan penumpang,” jelas Agung.
Dalam kesehariannya, Agung menilai bahwa masyarakat di Jakarta sebenarnya membutuhkan
angkutan massal yang praktis karena kondisi jalan yang sudah tidak kondusif bagi kendaraan pribadi.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat Ibu Kota bisa mengaplikasikan budaya walk to talk dengan B.M.W
(Busway, MRT, and Walk).
Sebagai alumni ITB, kata Agung, ada 8 orang lulusan ITB yang kini memiliki jabatan penting di
Transjakarta. Kedelapan orang inilah yang menjadi representasi posisi lulusan ITB untuk bisa berkiprah
lebih besar bagi negara khususnya masyarakat luas. Untuk itu, ia berharap agar ke depannya lulusan ITB
bisa terus berkiprah dari berbagai sisi, tidak hanya untuk almamater namun juga untuk negeri ini. Menutup
materinya, Agung mengutip pesan besar dari Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto yang
mengatakan bahwa siapapun pemimpinnya kita (alumni ITB) bertugas untuk melayani, karena sebagai
alumni ITB memiliki privilege untuk mengedukasi masyarakat luas serta memberikan sesuatu untuk negara
Indonesia. 
“Seorang walikota di Amerika Latin pernah mengatakan, sebuah negara akan maju jika, bukan orang-orang
yang miskin tapi terpaksa harus membeli motor atau punya mobil, tetapi ketika masyarakat yang memiliki
kekayaan atau bahkan kekuasaan lebih memilih menggunakan angkutan massal daripada kendaraan pribadi
mereka. Semoga Indonesia akan demikian kelak,” pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai