KERUSAKAN TABLET
KELOMPOK 1
terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya. Ada banyak macam
obat yang bisa kita gunakan diantaranya adalah tablet. Tablet merupakan bagian
cerna. Ada banyak macam tablet yang semuanya memiliki karakteristik tersendiri
yang tidak semuanya dikemas dalam bentuk yang sama, tetapi ada juga yang
rasanya manis, bisa dikunyah, dan lain-lain. Tablet merupakan bahan obat dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam aspek
kefarmasian mulai dari tablet biasa, tablet salut gula, maupun tablet salut
selaput atau salut film. Sifat fisikokimia zat aktiflah yang akan sangat
mempengaruhi bentuk sediaan tablet seperti apa yang akan dibuat. Dalam
makalah ini kami khusus membahas tentang Kerusakan Tablet, Penyebab dan
2
1. Capping
Definisi :
Pemisahan sebagian atau seluruh mahkota atas atau bawah tablet dari badan
utama tablet karena adanya udara yang terjebak dalam massa cetak.
Penyebab Solusi
Granul terlalu besar Perkecil ukuran granul dengan
pengayakan menggunakan mesh 100 -
200
Kelembapan granul terlalu Tingkatkan kelembapan granul
rendah dengan penambahan zat pembasah.
Contoh: sorbitol, PEG 4000, metil
selulosa
Kurangnya jumlah pengikat atau Menambahkan atau mengganti jenis
penggunaan pengikat yang tidak pengikat yang digunakan
tepat
Kurangnya jumlah lubrikan atau Menambahkan atau mengganti jenis
penggunaan lubrikan yang tidak lubrikan yang digunakan
tepat
Terdapat udara yang terjebak Hilangkan udara sebelum
dalam massa cetak pengempaan tablet
Suhu dan kelembapan area cetak Atur dan kontrol suhu dan
tablet tidak terkontrol kelembapan ruang cetak tablet yang
sesuai
2. Laminating
Definisi :
3
Lamininasi atau lamination adalah : Pemisahan tablet menjadi dua atau
lebih lapisan – lapisan yang berbeda. Penyebab utama lamination adalah udara
yang terperangkap pada ruang die pada saat pengempaan. Crapping dan
Lamination segera terlihat setelah pencetakan, tetapi dapat juga terjadi setelah satu
jam atau satu hari. Crapping dan Lamination terjadi karena granul terlalu kering,
tekanan yang tinggi, granul terlalu besar, dan kecepatan mesin yang terlalu tinggi.
Gambar kerusakan :
3. Cracking ( Retak ).
4
Definisi :
Cracking ( retak ) adalah salah satu permasalahan pada tablet yang
menyebabkan retak kecil dan halus yang diamati pada permukaan tengah atas dan
Gambar cracking :
4. Chipping
Definisi :
Chipping merupakan rusaknya bagian tepi tablet karena butiran tepi yang sangat
kering.
5
Penyebab chipping :
Solusi chipping :
Gambar kerusakan :
5. Picking
Pada proses pembuatan tablet sering dijumpai adanya kendala atau yang
biasa kita sebut sebagai kerusakan tablet. Salah satu kerusakan tablet yang
Definisi :
6
Penyebab dan solusi :
Solusi : menambah jumlah lubrikan, dan zat adsorben seperti silika koloid.
• Terdapat zat yang memiliki titik leleh rendah, namun jumlah yang cukup
Solusi : penambahan zat yang memiliki titik leleh tinggi dan gunakan
Gambar kerusakan :
6. Sticking
Definisi :
7
Sticking (Pelekatan pada dinding die) adalah melekatnya material yang dikempa
pada dinding die. Jika yang melekat berupa lapisan tipis yang dikenal dengan
istilah Filming, sedangkan bila yang melekat berupa lapisan tebal disebut
Sticking. Penyebab utama perlekatan pada granul adalah granul yang lembab
atau lubrikasi yang tidak baik.
Gambar kerusakan :
8
7. Binding
Definisi :
Massa cetak yang akan dikempa melekat pada dinding ruang cetak pada
saat proses ejection karena massa cetak yang tidak kering atau kurangnya
pemberian lubrikan.
Penyebab :
Cara Mengatasi :
• Meningkatkan lubrikasi.
• Menggunakan lubrikan yang lebih efisien dan tepat. Misalnya pada
pembuatan tablet asetosal dengan Mg stearat akan lengket.
Seharusnya yang digunakan asam stearat (yang mikronize karena
fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan
terselimuti oleh lubrikan).
• Menyempurnakan distribusi lubrikasi dengan pengayakan melalui
saringan pengayak mesh no.30 dan mencampur dengan sebagian debu
(fines) yang diayak dari granulasi.
9
• Mengurangi ukuran granul.
• Meningkatkan kandungan lembab dari granul.
• Mengempa pada suhu dan atau kelembaban yang lebih rendah.
• Menggunakan lubang kempa yang dipersempit.
• Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan
penempelan pada die. Sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan
laminasi atau capping. Cara mengatasi masalah ini tentu dengan
mengurangi jumlah air tetapi jangan sampai berada di bawah
optimum. Jika terjadi sampai berada di bawah optimum,
kemungkinannya tablet menjadi kurang baik. Selanjutnya, jika sudah
diketahui jumlah pembasah yang paling baik, maka agar pembasahnya
pas dapat dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan
pengikat, yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tetapi basah.
Contoh Propilen glikol atau gliserin.
• Jika terjadi lengket mungkin karena disebabkan punch dan die
kondisinya sudah rusak. Sebab, jika terjadi kecacatan pada punch,
maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
Pada masalah binding ini, bila zat aktif mempunyai titik leleh sangat
rendah, maka akan mengalami kesulitan dalam masalah pencetakan.
Contoh zat aktif yang mempunyai titik leleh sangat rendah adalah:
Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, dan Siprofloksasin (Antibiotik turunan
Imidazol). Oleh karena itu, terhadap zat-zat aktif yang seperti itu
penangannya dapat dilakukan seperti cara berikut.
10
dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu,
pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
Gambar Kerusakan :
8. Mottling (bercak-bercak)
Definisi :
• Zat aktif memiliki warna yang berbeda dengan zat penambah tablet atau
suatu zat aktif yang hasil penguraiannya berwarna.
11
Cara mengatasi mottling :
Gambar mottling :
Definisi:
dibuat dengan punch yang berlogo. Hal ini terjadi karena adanya gerakan punch
Penyebab :
Penyebab utama kesan ganda adalah karena adanya rotasi bebas (free
rotation) dari punch yang memiliki logo ukiran atau monogram pada permukaan
punch. Selama rotasi bebas ini, punch berputar dan pada titik ini, punch dapat
12
membuat kesan baru di bagian bawah tablet, sehingga menghasilkan "Kesan
Ganda".
Solusi :
samping punch, sehingga pas dengan punch dan mencegah rotasi pukulan.
Daftar Pustaka
Zaman, N.N., Sopyan, i. 2020. Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik Sediaan Tablet .
Majalah Farmasetika. Universitas Padjadjaran: Bandung. Hal: 82-93.
Abhinav Singh Rana*, S.L. Hari Kumar. 2013. Manufacturing Defects Of Tablets
Murtini, Gloria dan Elisa, Yetri. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Bahan Ajar
Zaman, Nadya Nurul Zaman dan Sopyan, Iyan. 2020. Metode Pembuatan dan
13
2020, 82-93. http://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/article/view/26260#:,
Zaman, N.N., dan Sopyan, I., 2020. “Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik
Sediaan Tablet”. Jurnal Majalah Farmasetika. 5 (2): 82-93.
Zaman, N.N., dan Sopyan, I., 2020. “Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik
Sediaan Tablet”. Jurnal Majalah Farmasetika. 5 (2): 91.
Zaman, N.N dan Iyan, S., 2020. Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik Tablet,
Zaman, N.N., dan Sopyan, I., 2020. “Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik
Sediaan Tablet”. Jurnal Majalah Farmasetika. 5 (2):
Lachman, L, Lieberman, H, A, dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Edisi III, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, UI – Press.
14