PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapt melepaskn diri dari hubungan
dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi diantara individu-
individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama namun bukan berarti semua himpunan
manusia dapat dikatakan kelompok sosial
Perubahn sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang organisasi
atau komunitas, dapat menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma serta
peran. Dengan demikian istilah yang lebih lengkap adalah perubahan sosial budaya,
karena hubungan antara manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa di pisahkan
dengan kebudayaan itu sendiri. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencangkup semua bagian, yang meliputi
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya.
Perubahan sosial tidak dapat dipandang dari satu sisi, sebab perubahn ini
mengakibatkan perubahan disektor-sektor lain. Perubahan sosial dapat dilihat dari
sistem nilai yang pada suatu saat berlaku akan tetapi disaat yang tidak berlaku.
Perubahan sosial tidak berarti kemajuan, tetapi tidak pula kemunduran, meskipun
dinamika sosial selalu diarahkan pada gejala transformasi.
Menurut Soekanto (1990), penyebab perubahan sosial dalam suatu masyarakat
dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor yang
penyebab yang berasal dari masyarakat sendiri antara lain bertambah dari msyarakat
sendiri atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam
masyarakat terjadinya pembrontakan atau revolusi. Sedangkan penyebab dari luar
masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar, peperangan, pengaruh kebudayaan
masyarakata lain.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah yang akan dibahas kali ini adalah sebagai
berikut
1. Jelaskan peranan masyarakat dalam menyikapi laju informasi ?
2. Jelaskan peranan masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial yang demikian
cepat ?
3. Jelaskan peranan masyarakat dalam melkukan konttol sosial berkenaan dengan
aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya ?
1. Fakta Objektif
Ada kecocokan dengan fakta mengenai objek sikap, yaitu keuntungan.
Ketidakbenaran fakta objek sikap, akan menimbulkan sikap negatif pada seseorang
atau kelompok.
2. Sumber Fakta
Disamping kebenaran fakta yang erat kaitannya dengn respon kognisi, juga
tergantung pada sumber fakta.
Menurut para ahli psikologi sosial sumber fakta dapat diklasifikasikan pada 3 jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Otoritas.
b. Diciptakan, ditemukan atau distorsi fakta.
c. Penampilan dan realita.
3. Afiliansi Kelompok
Anggota kelompok memiliki sikap kelompok yang sejenis dan berpengaruh
terhadap individu dalam pembentukan sikapnya. Individu yang berafiliasi pada suatu
kelompok merupakan golongan minoritas yang dapat dipengaruhi oleh anggota-
anggota lainnya sebagai golongan mayoritas. Peranan afiliasi kelompok dari individu
dalam perkembangan sikapnya dapat diperiksa dengan memulai pengamatan bahwa
anggota kelompok cenderung memiliki sikap yang sejenis. Ada beberapa hal yang
penting dalam perkembangan sikap seseorang dalam kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Nilai-nilai kelompok
b. Norma-norma kelompok
c. Pengaruh kelompok terhadap pembentukan sikap
a. Sikap keagamaan
Seseorang yang beragama dengan baik maka akan membentuk sikap kepribadiaan
seseorang yang lembut, halus ean hati-hati dalam bicara, bertindak dan
berperilakunya.
b. Sikap sukuisme
Suku dan keturunan akan membentuk sikap dan kepribadian seseorang, seperti tata
cara berbicara makan minum, berpakaian, bekerja sehingga akn membedakan antara
dia dengan yang lainnya, antara suku satu, bangsa satu dengan bangsa lainnya.
c. Sikap politik
Sikap politik membina kepribadian seseorang untuk dapat menguasai diri dan orang
lain dengan cara tertentu dalam kelompok untuk mencapi tujuan. Pola hubungan dan
keterkaitan dengan tujuan yang mengekspresikan sesuatu sikap. Kebijakan, siasat,
kepentingan kelompok merupakan dasar utama dalam sikap seseorang.
d. Sikap internasional
Sikap internasional dipengaruhi oleh wawasan kognitif, dinamika kehidupan
seseorang yang membentuk kepribadiannya. Hubungan antarnegara satu dengan
negara lain, memberikan warn terhadap negara itu, tata cara hubungan politik,
ekonomi, sosial budaya yang saling menguntungkan kedua negara.
B. PERUBAHAN SIKAP
C. PERUBAHAN SOSIAL
1. Makna Perubahan
Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, perubahan sosial dapt dikatakan
sebagai never ending cyles yang tidak pernah selesai dikatakn demikian diktakan oleh
Eya Etzioni dan Halevy (1977:9). Ada perubahan yang lambat yang disebut evolusi
dan perubahan yang cepat yang disebut revolusi.
a. Auguste Comte
Pemikiran August Comte (Etizoni, Etizoni; 1963:3) yang terkenal dalam pemikiran
manusia ke arah perubahan sosial ada 3 ketetapan pemikiran manusia :
1. Teologis (theological)
2. Metafisik (metaphysical)
3. Positif (positivism)
b. Herbert Spencer
Dasar pemikiran Spencer pada masa pra-modern dan masyarakat modern, yang
menekankan bahwa perubahan sosial itu identik dengan perkembangan organisme
biologis.
c. Karl Marx
Perubahan sosial menurut Marx agak berbeda dwngan Comte dan Spencer, dia
berbasis pada teori kemajuan progress. Perubahan sosial diawali dari masyarakat
primitif, kemudiab slavery, feudal, kapitalis dan akhirnya sosialis. Perjuangan sikap
teori Marx adalh perjuangan kelas melaluu konflik dialektis dialectical conflicts.
d. Ferdinand Tonnies
Pemikiran perubahan sosial menurut Tonnies secara sederhana dari gemainschaft
(community) pada gasellschaft (society). Pada masyarakat gemainschaft sikap
masyarakat masih tertutup, informasi masih amat terbatas, ikatan kelompok
didasarkan karena emosi kekerabatan, keluarga, suku, solidaritas, harmoni, saling
mempercayai antarwarga masyarakat.
Perubahan sosial merupkan suatu dinamika kehidupan yang tidak pernah berhenti,
seperti digambarkan oleh Gerald Zaltman (1972) perubahan sosial sebagai perubahan
pada 'personal styles and values, technological innovations, and social institutions'.
Perubahan sosial yang meliputi individual adalah perubahan sikap dan perilku yang
selanjutnya perubahan norma, aturan, tata cara kehidupan dan pengelolaan kehidupan
secara kelompok serta secara makro adanya temuan dan perubahan menyeluruh dalam
waktu yang relatif singkat. Dalam jangka panjang perubahan itu membawa pada
perubahan kehidupan (life-cycle change) bahkan perubahan pada tatanan
organisasi/kelembagaan sampai pada perubahan budaya yang sedikit-sedikit menjadi
bagian kehidupannya.
Kontro Sosial
1. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses belajar tentang pemenuhan kebutuhan
seseorang atau kelompok manusia terhadap lingkungannya. Seseorang dapat
berhubungan baik, memanfaatkan dan berperan serta sesuai dengan keahlian dan
kemampuannya masing-masing.
2. Group pressure
Setiap organisasi memiliki kemampuan mengontrol anggotanya, atau mengontrol
terhadap kebijakan programnya. Ada 3 komponen yang dapat mengawasi dan
melayani para anggotanya, yaitu sebagai berikut.
a. Physical component; komponen fisik, berupa perlengkapan dan peralatan yang
dapat mengawasi seluruh anggotanya agar dapat taat dan patuh pada aturan
kelompok yang ada.
b. Kekuatan ancaman, komponen pengawasan sosial dapat efektif apabila
menggunakan ancaman. Pada waktu yang lalu penguasa yang otoriter
mengancam para pegawainya dengan pemecatan apabila tidak memngikuti
peraturan yang ada.
c. Symbolic komponen, kekuatan pengawasan ini berada pada simbol atau tanda
tertentu. Orang yang berhasil akan memperoleh penghargaan dengb kenaikan
pangkat atau jabatannya, dan yang bersalah diberi hukuman dengan cara
pemberhentian, penurunan jabatan.
3. Social Sanction
Secara umum, sanksi sosial dapat membuat orang menjadi terisolir, terpencil,
terpinggirkan, bahkan tidak diajak untuk berpartisipasi dalam suatu kegitan sosial dan
pemerintahan. Ciri-ciri kebijakan publik yang tidak mendapat respons dari masyarakat
atau mendapatkan sanksi sosial, antara lain berikut ini.
a. Kebijakan publik yang tidak ada respon dari warga masyarakat atay anggota
kelompoknya, diacuhkan (tidak dipedulikan).
b. Kebijakan publik yang mendapat respons kuat (reaksi keras) sebagian besar
masyarakat, seperti pemerintah kenaikan harga BBM, pornografi pornoaksi.
c. Kebijakn publik yang direspons dengan tindakan langsung, akibat
ketidakpercayaan pada kebijakan, sperti hukum, orang lebih baik mengakhiri
pencuri beramai-ramai daripada diserahkan pada polisi.
d. Tindakan otoriter, tanpa mempedulikan kepentingan umum.
e. Kebijakan yang tidak melibatkan unsur warga masyarakat secara representatif.
1. Crowd
Sifat dari Crowd ini, antara lain :
a. Berubah-ubah, elastis,
b. Tergantung pada cara,
c. Situasional,
d. Kepanikan,
e. On the spot,
f. Bergerak dijalanan,
g. Kemarahan, dan
h. Kadang destruktif.
2. Media Massa
Media massa dianggap efektif untuk kontrol sosial,. Baik media cetak atau
elektronik. Pemunculannya dalam berbagai bentuj yang menarik dibicarakan oleh
warga masyarakat, tergantung pada mana yang dianggap mudah dan efektif digunakan
oleh mereka. Secara spontan, ada terencana, terprogram, berdasarkan fakta, atau
hanya gosip dalam memanaskan situasi sosial.
a. Rumor
Rumilor merupakan suatu bagian dari informasi yang menekankan dari seseoarang
pada orang lain melalui kelompok tanpa dicek atau dikoreksi nilai kebenarannya.
Sering kali disebut 'gosip'.
Menurut Spencer (1979) ada dua faktor yangendorong terjadinya rumor
diantaranya (1) adanya sejumlah ketertarikan terhadap suatu hal yang berkembang
(ekonomi, politik, moral, etika, budaya yang berkembang dimasyarakat). (2) adanya
suasana yang membingungkan (ambiguity), misalnya tentang harga sembako, BBM,
ketegasan hukum, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal.
Jadi, pengawasan harus menganut atas keterbukaan, yakni pengawasan itu yang
dilakukan secara terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui terhadap pelaksanaan
program. Kedua transparansi artinya adanya kejelasan dalam perencanaan, program,
anggaran, dan kejelasan dalam pelaksanaan serta pengawasan oleh semua warga
masyarakat. Akuntabilitas, artinya program pelaksanaan dan pengawasan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara publik, secar periodik maupun tentatif. Pelaksanaan
program harus dilaporkan keberhasilan dan kelemahan, kepada msyarakat, demikian
juga pada lembaga terkait, kapan saja mereka memerlukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimoulan pada makalah yang telah dibahas pada makalah kali ini yaitu
sebagai berikut