Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PARKTIKUM

LAB STL-2

PRAKTIKUM PENGUAT RANGKAIAN NON-INVERTING

Nama Kelompok :

Ryan Syahril Sifani NIM. 190531547610

Khalimatus Anisa Zain NIM. 190531547607

M Nafis Hibatullah NIM. 190531547623

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI D3 TEKNIK ELEKTROPRAKTIKUM 1


I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik penguatan
non-inverting.
2. Mahasiswa dapat merancang, merakit dan menguji merangkaian penguat non-inverting.
3. Mahasiswa dapat menganalisa dan membuat kesimpulan dari hasil praktik rangkaian
penguat non-inverting.

II. DASAR TEORI


1. Op-Amp

Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp)


merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan
transistor. Penyusunan dari Op-Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang
terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam
aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat.
Pada rangkaian, Op-Amp biasa dilambangkan seperti pada gambar 1. Pada gambar 1
dapat dilihat bahwa terdapat dua buah input, yaitu input inverting dan non-inverting.
Pada gambar 1 tersebut, terdapat pula dua sumber masukan sebagai sumber daya dari
Op-Amp tersebut, yaitu tegangan positif (+Vcc) dan tegangan negative (-Vee)

Gambar 1. Simbol Op-Amp pada rangkaian

Untuk dapat memahami sistem kerja dari Op-Amp, maka perlu diketahui terlebih
dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp ideal, yaitu :
a. Perbedaan tegangan input (Vdm) = 0
b. Arus input Op-Amp (ia) = 0
c. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga.
d. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol.
e. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga.
f. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau Δf tak berhingga
g. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga.

2. Penguat Tegangan Tak-Pembalik (Non-Inverting Voltage Amplifier)


Penguat Non-Inverting Voltage Amplifier merupakan kebalikan dari penguat
inverting, dimana input-nya dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas
output akan sama dengan polaritas input tetapi memiliki penguatan yang tergantung
dari besarnya Rfeedback (R2) dan Rinput (R1) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2

Gambar 2. Penguat Tegangan non-inverting

Rumus penguatan penguat non-pembalik adalah sebagai berikut:


atau dengan kata lain:

Sehingga penguatan tegangan untuk penguat non-inverting ini adalah :

Dengan demikian, penguat non-pembalik memiliki penguatan minimum bernilai 1.


Karena tegangan sinyal masukan terhubung langsung dengan masukan pada penguat
operasional maka impedansi input bernilai Zin = ∞, dan impedansi output, Zo = 0 Ω

III. ALAT DAN BAHAN


1. Osiloscop 1 buah
2. Function Generator 1 buah
3. Avometer 1 buah
4. Power Supply 1 buah
5. Resistor 100 ohm 1 buah
6. Resistor 1k ohm 1 buah
7. Resistor 470 ohm 1 buah
8. Resistor 330 ohm 1 buah
9. Resistor 1k2 ohm 1 buah
10. Resistor 10k ohm 1 buah
11. Kabel Jumper secukupnya
12. Project Board
13. IC LM741 1 buah

IV. LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Kalibrasikan Osiloskop terlebih dahulu
3. Rangkailah seperti gambar di bawah ini.

Rangkaian Non-Inverting

4. Setelah itu, atur power supply menjadi tegangan 12 volt dan -12 volt menggunakan
Avometer.
5. Hidupkan function generator dan atur sinyal ke sinusoida lalu, atur frekuensi
menjadi 1.100.
6. Setelah semua alat sudah sesuai, sambungkan ground function generator,osiloskop
dan power supply ke rangkaian. Lalu,hidupkan alat yang-alat yang digunakan.
7. Perhatikan dan ukurlah hasil gelombang pada layar osiloskop, karena gelombang
menunjukkan hasil Vout.
8. Ubahlah resistor Rf dan Rg pada rangkaian sesuai tabel.
9. Catatlah hasil percobaan pada tabel.

V. HASIL PERCOBAAN

No. Rg Rf Vout (V) Gain GambarSinyal


Teori Praktek Teori Praktek
1. 100 1k 2,2 2,2 1,1 1,1

2. 100 100 4 4 2 2

3. 1k 470 6,254 6 3,127 3

4. 1k 330 8,06 8 4,03 4

5. 10k 1k2 20,181 20 10,09 10


6. 10k 100 202 20 101 10

VI. ANALISA PERHITUNGAN

No. Perhitungan Teori Perhitungan Praktek


1.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟏𝟎𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎
= 1,1 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 2,2 = 1,1
= 𝟐 × 𝟏, 𝟏×1,1 2
= 𝟐, 𝟐
2.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎
=2 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟏𝟎𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 4 = 2
=𝟐×𝟐 2
=𝟒
3.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟒𝟕𝟎+𝟏𝟎𝟎𝟎
= 3,127 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟒𝟕𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 6 = 3
= 𝟐 × 𝟑, 𝟏𝟐𝟕 2
= 𝟔, 𝟐𝟓𝟒
4.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟑𝟑𝟎+𝟏𝟎𝟎𝟎
= 4,03 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟑𝟑𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 8 = 4
= 𝟐 × 𝟒, 𝟎𝟑×4,03 2
= 𝟖, 𝟎𝟔
5.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟏.𝟏𝟎𝟎
= 10,09 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 20 = 10
= 𝟐 × 𝟏𝟎, 𝟎𝟗 2
= 𝟐𝟎, 𝟏𝟖𝟏
6.
𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑹𝒒+𝑹𝒇
=
𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎
= 101 𝑽 𝒐𝒖𝒕 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌
𝑹𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝑮𝑨𝑰𝑵 =
𝑽 𝒊𝒏
𝑽𝒐𝒖𝒕 =Vin×Gain = 20 = 10
= 𝟐 × 𝟏𝟎𝟏 2
= 𝟐𝟎𝟐

Pada praktikum non-inverting amplifier ini menggunakan IC dengan tipe IC LM741. Tipe
IC LM741 ini memiliki 8 kaki yang mana masing-masing kaki mempunyai fungsi masing-masing.
Rangkaian Non-inverting amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal. Dari data diatas
didapatkan hasil yang tak jauh berbeda antara perhitungan praktek maupun teori hal tersebut
terjadi bukan karena kesalahan pada alat yang digunakan namun, terletak pada toleransi pada
setiap resistor. Toleransi pada setiap resistor satu dengan lainnya berbeda. Tak hanya itu, pada
percobaan dengan menggunakan resistor sebesar 10k ohm dan 100 ohm menghasilkan Voutput
yang jauh berbeda dengan perhitungan teori hal tersebut terjadi karena tegangan Vinput yang
awalnya +12 yang tidak mampu mendapatkan tegangan yang seharusnya sehingga sinyal pada
layar osiloskop terpotong dan hasil menunjukkan sebesar 20 V bahkan jika tegangan pada
Vinput melebihi batas data sheet pada IC, dapat mengakibatkan IC rusak/ terbakar.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan praktikum di atas dapat disimpulkan :

1. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC


maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal input.
2. Penguat pada AMP akan bergantung pada eksternal feedback negative pada input
dan output , maka dari itu jika semakin besar nilai dari RF (feedback) maka nilai
penguatan yang di hasilkan juga akan semakin besar.
3. Jika pada Vout melebihi Vin sinyal pada osiloskop , maka gelombang yang di hasilkan
pada osiloskop akan terpotong
4. Jika tegangan pada Vin melebihi batas data sheet pada IC , makan IC akan rusak
(Terbakar)
Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan penguat non- inverting ?

Penguat non-inverting adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasat sinyal output
yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Penguat non-inverting ini
merupakan kebalikan dari penguat inverting,dimana input dimasukkan pada input non-
inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki
penguatan yang tergantung pada besarnya hambatan feedback dan hambatan input.

2. Apa fungsi dari non-inverting jika penguatnya sampai maksimal ?


Penguat tak membalik adalah rangkaian penguat operasional dasar lainya. Ia
menggunakan umpan dasar untuk menstabilkan perolehan tegangan keseluruhan.
Dengan jenis penguat ini, umpan balik negatif juga menaikkan impedansi masukan
dan menurunkan impedansi keluaran. Untuk penjelasan lebih lanjut kami berikan
permisalan sebagai berikut :
Sebuah tegangan masukan Vin menggerakkan masukan non pembalik. Tegangan
masukan ini diperkuat untuk menghasilkan tegangan keluaran in-phase seperti yang
ditunjukkan. Bagian dari tegangan keluaran di umpan balikkan ke masukan melalui
pembagi tegangan. Tegangan pada R1 adalah tegangan umpan balik yang diberikan
ke masukan pembalik. Tegangan umpan balik ini besarnya hampir sama dengan
tegangan masukan. Karena perolehan tegangan kalang-terbuka yang tinggi,
perbedaan antara V1 dan V2 menjadi sangat kecil karena tegangan umpan balik
berlawanan dengan tegangan masukan, kita memperoleh umpan balik negatif.
umpan balik negatif menstabilkan perolehan tegangan keseluruhan. Jika perolehan
tegangan kalang-terbuka Aol bertambah karena suatu hal, tegangan keseluruhan
akan naik dan mengumpan balikkan lebih banyak tegangan ke tegangan masukan.
Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi tegangan masukan bersih
V1-V2. Karena itu, meskipun Aol bertambah, tetapi V1-V2 turun, dan keluaran akhir
naik seperti jika tidak ada umpan balik negatif. Hasil keseluruhan pertambahan yang
sangat kecil pada tegangan keluaran.

VIII. REFRENSI

[1] Ilmu. Teori Dasar Penguat Operasional.[Online]. Tersedia :


http://www.ilmu.8k.com/pengetahuan/opamp.html [17 Desember 2011]

[2] Gambar 1. Penguat operasial op-amp Tersedia :


https://seguhosc.blogspot.com/2018/10/penguat-operasional-op-amp.html

[3] Malvino, Albert, 2017, Electronic Principles, New York : McGrawHill, Chap. 10.

Anda mungkin juga menyukai