LAB STL-2
Nama Kelompok :
Untuk dapat memahami sistem kerja dari Op-Amp, maka perlu diketahui terlebih
dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp ideal, yaitu :
a. Perbedaan tegangan input (Vdm) = 0
b. Arus input Op-Amp (ia) = 0
c. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga.
d. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol.
e. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga.
f. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau Δf tak berhingga
g. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga.
Rangkaian Non-Inverting
4. Setelah itu, atur power supply menjadi tegangan 12 volt dan -12 volt menggunakan
Avometer.
5. Hidupkan function generator dan atur sinyal ke sinusoida lalu, atur frekuensi
menjadi 1.100.
6. Setelah semua alat sudah sesuai, sambungkan ground function generator,osiloskop
dan power supply ke rangkaian. Lalu,hidupkan alat yang-alat yang digunakan.
7. Perhatikan dan ukurlah hasil gelombang pada layar osiloskop, karena gelombang
menunjukkan hasil Vout.
8. Ubahlah resistor Rf dan Rg pada rangkaian sesuai tabel.
9. Catatlah hasil percobaan pada tabel.
V. HASIL PERCOBAAN
2. 100 100 4 4 2 2
Pada praktikum non-inverting amplifier ini menggunakan IC dengan tipe IC LM741. Tipe
IC LM741 ini memiliki 8 kaki yang mana masing-masing kaki mempunyai fungsi masing-masing.
Rangkaian Non-inverting amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal. Dari data diatas
didapatkan hasil yang tak jauh berbeda antara perhitungan praktek maupun teori hal tersebut
terjadi bukan karena kesalahan pada alat yang digunakan namun, terletak pada toleransi pada
setiap resistor. Toleransi pada setiap resistor satu dengan lainnya berbeda. Tak hanya itu, pada
percobaan dengan menggunakan resistor sebesar 10k ohm dan 100 ohm menghasilkan Voutput
yang jauh berbeda dengan perhitungan teori hal tersebut terjadi karena tegangan Vinput yang
awalnya +12 yang tidak mampu mendapatkan tegangan yang seharusnya sehingga sinyal pada
layar osiloskop terpotong dan hasil menunjukkan sebesar 20 V bahkan jika tegangan pada
Vinput melebihi batas data sheet pada IC, dapat mengakibatkan IC rusak/ terbakar.
VII. KESIMPULAN
Penguat non-inverting adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasat sinyal output
yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Penguat non-inverting ini
merupakan kebalikan dari penguat inverting,dimana input dimasukkan pada input non-
inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki
penguatan yang tergantung pada besarnya hambatan feedback dan hambatan input.
VIII. REFRENSI
[3] Malvino, Albert, 2017, Electronic Principles, New York : McGrawHill, Chap. 10.