Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar 20
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, mengajak berdoa, menit
presensi
2) Guru menyampaikan topik tentang pendapatan nasional
Inti 1) Sebelum peserta didik mempelajari pengertian poendapatan nasional, guru 100
dapat menunjukkan pendapat tentang pengertian pendapatan menit
nasional,manfaat perhitungan pendapatan nasional,konsep
PDB,PNB,PNN,PI pendapatan disposible(disposible income) dan PDRB dan
cara/urutan perhitungan pendapatan nasional
2) Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa pendapatan nasional
sangat penting untuk di pelajari agar bisa mengetahui tingkat kemakmuran
masyarakat setelah di bandingkan dengan jumlah penduduk,yaitu tentang
pendapatan perkapita.
3) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi dengan
menyimpulkan dan mengkritisi permasalahn yang didiskusikan tersebut
Penutup Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi dengan 15 Men
menyimpulkan dan mengkritisi permasalahn yang didiskusikan tersebut dan it
pertanyaan lisan secara acak tentang pendapatan nasional.
C. Penilaian
1) Penilaian Sikap : Observasi dan Jurnal dengan instrument sikap
2) Pengetahuan : Tes Tertulis (PG dan Uraian) dan Tes Lisan
3) Keterampilan : Menghitung pendapatan nasional
Mengetahui,
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model
pembelajaran Artikulasi, Coperatif Jigsow, Ctl dan Talking Stick, peserta didik dapat mengidentifikasi perhitungan
pendapatan nasional,menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi,pendapatan dan pengeluaran.
Penutup Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi dengan
menyimpulkan dan mengkritisi permasalahn yang didiskusikan tersebut dan 10 menit
pertanyaan lisan secara acak perhitungan pendapatan nasional.
C. Penilaian
Mengetahui,
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model
pembelajaran Artikulasi, Coperatif Jigsow, Ctl dan Talking Stick, peserta didik dapat menjelaskan pendapatan per
kapita,menghitung pendapatan perkapita,membandingkan PDB dan pendapatan per kapita indonesia dengan negar
lain
C. Penilaian
1) Penilaian Sikap : Observasi dan Jurnal dengan instrument sikap
2) Pengetahuan : Tes Tertulis (PG dan Uraian) dan Tes Lisan
3) Keterampilan : Praktek dan Produk
Mengetahui,
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran
Artikulasi, Coperatif Jigsow, Ctl dan Talking Stick, peserta didik dapat mendeskrpsikan distribusi pendapatan
nasional,menghitung besarnya pendpatan distribusi.
Penutup Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi dengan
menyimpulkan dan mengkritisi permasalahn yang didiskusikan tersebut. 10 menit
C. Penilaian
1) Penilaian Sikap : Observasi dan Jurnal dengan instrument sikap
2) Pengetahuan : Tes Tertulis (PG dan Uraian) dan Tes Lisan
3) Keterampilan : Praktek
Mengetahui,
FORMAT PENGAMATAN
Jujur
Disiplin
Toleransi
Santun
Percaya Dr
Jmh Skor
Nilai
Tangg jwb
Gotong Ry
No. Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Jumlah perolehan
Score :
3,2
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40
PENILAIAN LAPORAN
Penilaian kompetensi ketrampilan : Penilaian Proyek
Kompetensi Dasar :
4.1. Menyajikan konsep dasar ilmu ekonomi
Indikator :
4.1.1. Mempresentasikan hubungan antara konsep ekonomi melalui pengertian ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan
penerapan prinsip ekonomi
Keakuratan
Sistematika Kuantitas
No Nama Siswa/Kelompok Sumber Data / Analisis Data Simpulan laporan
Penulisan Sumber Data
Informasi
1.
2.
3.
dst
Jumlah perolehan
Score :
2,0
Keterangan :
Skala penilaian laporan dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = kurang; 2 = cukup; 3 = Baik; 4 = sangat baik;
Lampiran : Materi Pembelajaran
PENDAPATAN NASIONAL
Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi produksi, yaitu : macam produk, jumlah
produk yang terjual dari berbagai macam produk, dan harga jual produk.
Sehingga untuk lebih singkatnya dirumuskan sebagai berikut :
Metode produksi dapat digunakan untuk menghindari penghitungan ganda (double counting)
di dalam menghitung pendapatan nasional
b. Metode Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian, yaitu :
1. Pengeluaran konsumsi (C), meliputi semua pengeluaran rumah
tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga swasta bukan
perusahaan untuk membeli barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan.
2. Pengeluaran Investasi (I) meliputi semua pengeluaran domestik
(dalam negeri) yang dilakukan oleh swasta untuk mendirikan
bangunan, mesin-mesin, perlengkapan dan jumlah persediaan
perusahaan.
3. Pengeluaran pembelian pemerintah (G), meliputi pembayaran
pensiun, bea siswa, subsidi dalam berbagai bentuk, dan transfer
pemerintah.
4. Expor netto (X-M), meliputi keseluruhan jumlah barang dan
jasa yang diekspor dan diimpor. Jika ekspor lebih besar dari
impor maka ekspor netto bertanda positif (+) dan sebaliknya
bila ekspor lebih kecil dari impor, maka ekspor netto bertanda
negatif (-).
Bila komponen-komponen tersebut dituliskan dalam bentuk persamaan, maka akan
nampak sebagai berikut :
D. PENDAPATAN PERKAPITA
Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari
berbagai sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sector ekonomi, yang
mencakup sektor Pertanian, Pertambangan, Industri, Listrik, gas dan air, Konstruksi,
Perdagangan, Pengangkutan, Lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan
PNB menurut penggunaan dirinci menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan
stok dan ekspor netto.
PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan perkapita
(Per Capita Income). Pendapatan Perkapita adalah Pendapatan yang diterima oleh
setiap penduduk dalam suatu Negara selama kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan
oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Pendapatan perkapita dapat dihitung sebagai berikut :
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan Pendapatan perkapita suatu Negara oleh Bank Dunia
dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berdasarkan pendapatan perkapita pada tahun 2003,
yaitu :
a. Kelompok Negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu
Negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 atau kurang
b. Kelompok Negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income
economies), yaitu Negara-negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar $
675 sampai dengan $ 2.695
c. Kelompok Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income
economies), yaitu Negara-negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar $
2.696 sampai dengan $ 8.335
d. Kelompok Negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu
Negara-negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar $ 8.335 atau lebih
Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau
dinyatakan dalam dollar Amerika Serikat, sehingga dapat membandingkan dengan negara
lain, terutama negara-negara sekitar yang dekat, misalnya ASEAN. Perbandingan dengan
negara lain akan memberikan gambaran kedudukan Indonesia. Umumnya negara yang masih
berkembang (misal Indonesia) mempunyai pendapatan per kapita yang rendah.
Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan :
1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang di peroleh sedikit.
2. Ketrampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
4. Kekurangan akan sumber alam.
5. Kemalasan dan ketidak disiplinan seseorang.
6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi
E. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tingi
rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu Negara. Distribusi pendapatan yang
merata kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu
Negara seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan,
mengurangi pengangguran dan sebagainya. Sebaliknya distribusi pendapatan yang
tidak merata perubahan atau perbaikan suatu Negara tidak akan tercapai, hal seperti
inilah yang akan menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan.
Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu Negara dapat
diketahui dari grafik yang dinamakan Kurva Lorenz, artinya kurva yang
menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi
pendapatan. Sedangkan indicator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi
pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks Gini. Semakin tinggi atau besar indeks
gini, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya tidak
merata) dan semakin kecil indeks gini semakin rendah tingkat ketidakmerataannya
(distribusi pendapatannya semakin merata).
Untuk lebih jelasnya perhatikan kurva Lorenz berikut ini.