Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam
menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan
kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Juga untuk meningkatkan kualitas hidup
dalam peningkatan kesehatan bagi individu atau masyarakat. Maka untuk mendapatkan
informasi tentang itu metode analisa utilitas (Cost-Utility Analysis/CUA)  sangat
berperan dalam menganalisa, mengukur dan membandingkan antara biaya dan
hasil/konsekwensi  dari hasil pengobatan. Karena analisa biaya utilitas (Cost-Utility
Analysis/ CUA). 
Merupakan salah satu metode analisa dari farmakoekonomi yang mempunyai
korelasi dengan metode lainnya dalam menentukan kebijakan yang dapat menentukan
keputusan biaya, baik dalam sekala kecil seperti terapi pasien maupun sekala besar
seperti penentuan daftar obat yang akan disubsidi pemerintah.

1.2. Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk memahami salah satu metode dalam
farmakoekonomi yang dipakai dalam mengukur manfaat utility-beban lama hidup,
menghitung biaya per utility, sehingga dapat mengambil keputusan / kebijakan untuk
menentukan mana yang lebih efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Cost Utility Analysis (Analisa Kegunaan Biaya)


Cost Utility Analysis (CUA) adalah tipe analisis yang digunakan untuk menghitung
biaya per kegunaan yaitu dengan mengukur ratio untuk membandingkan diantara
beberapa program (Nabila, 2016). Analisa kegunaan biaya membandingkan biaya
terhadap program kesehatan yang diterima dihubungkan dengan peningkatan kesehatan
yang diakibatkan perawatan kesehatan.

2.2. Tujuan Cost Utility Analysis


Adalah untuk memperkirakan perbandingan antara suatu biaya intervensi yang
berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan keuntungan dalam hal kualitas hidup
dalam setahun oleh para penerima manfaat kesehatan.

2.3. Manfaat Cost Utility Analysis


Dalam skala kecil dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu pengobatan
yang dipilih sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang maksimal.
Dalam sekala besar pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam hal pemberian subsidi
terhadap obat atau program kesehatan.

2.4. Prinsip
Analisa biaya dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam kurun
waktu satu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud kesehatan masyarakat
yang optimal

2.5. Istilah-sitilah dalam Cost Utility Analysis (Analisa Kegunaan Biaya)


Metode analisis utilitas-biaya (CUA) mirip dengan CEA, tetapi outcome-nya
dinyatakan dengan utilitas yang terkait dengan peningkatan kualitas hidup atau perubahan
kualitas akibat intervensi kesehatan yang dilakukan.
Dalam praktek, CUA hampir selalu digunakan untuk membandingkan alternatif
yang memiliki tujuan (objective) sama, seperti membandingkan operasi versus
kemoterapi atau membandingkan obat kanker baru versus pencegahan (melalui skrining).
Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam CUA, termasuk:
A. Utilitas (utility)
Analisis utilitas-biaya (CUA) menyatakan hasil dari intervensi
sebagai utilitas atau tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah
mengkonsumsi suatu pelayanan kesehatan, misalnya setelah
mendapatkan pengobatan kanker atau penyakit jantung. Unit utilitas yang
digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi biasanya adalah quality-
adjusted life years (QALY).
B. Kualitas hidup (quality of life, QOL)

Kualitas hidup dalam CUA diukur dengan dua pendekatan, yaitu


pendekatan kuantitas (duration of life) dan pendekatan kualitas (quality
of life). (Bootman et al., 1996). Kualitas hidup merupakan sebuah konsep
umum yang mencerminkan keadaan yang terkait dengan modifikasi dan
peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu fisik, politik, moral dan
lingkungan sosial.
C. QALY (quality-adjusted life years)
Quality-adjusted life years (QALY) adalah suatu hasil yang
diharapkan dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan
besaran kualitas hidup. Pada QALY, pertambahan usia (dalam tahun)
sebagai hasil intervensi disesuaikan nilainya dengan kualitas hidup yang
diperoleh (Bootman et al., 1996). Unit utilitas, termasuk QALY,
merupakan sintesis dari berbagai hasil (outcome) fisik yang dibobot
menurut preference terhadap masing-masing hasil pengobatan tersebut.
QALY didasarkan pada keyakinan bahwa intervensi kesehatan
dapat meningkatkan survival (kuantitas hidup) ataupun kemampuan
untuk menikmati hidup (kualitas hidup). Pada penghitungan besaran
utilitas yang paling banyak dipakai ini, dilakukan pembobotan kualitas
terhadap setiap tahun pertambahan kuantitas hidup yang dihasilkan suatu
intervensi kesehatan. Dengan demikian, QALY merupakan penggabungan
dari kedua elemen tersebu
D. Penerapan CUA
Cost Utility Analysis mirip dengan Cost Effectiveness Analysis
tetapi outcome yang dihasilkan diukur dengan ukuran status kesehatan
seseorang. Outcome biasanya diukur dengan quality adjusted life years
( QALYs) (Pudji,2008). Harapan hidup merupakan salah satu ukuran
outcome yang potensial dalam analisis pengambilan keputusan atau
analisis biaya efektivitas, dimana ukuran yang sering digunakan adalah
QALYs ( quality adjusted life years ). Perhitungan QALYs dilakukan
berdasarkan pada perkiraan penggunaan berbagai sumber daya untuk
menghasilkan status sehat. Perkiraan penggunaan tersebut merujuk pada
nilai-nilai yang biasa digunakan atau disukai oleh orang banyak dan nilai
ini akan berbeda untuk setiap negara. Cost utility analysis pada intervensi
kesehatan dan dalam pengukuran dari penyakit, perbedaan derajat dalam
masalah kesehatan ditandai dengan menggunakan angka dengan skala
dari 0 sampai dengan 1. Sebagai contoh, jika pasien benar-benar sehat,
nilai QALYs dinyatakan dengan angka 1 (satu). Penggunaan skala
tersebut dihitung dari beratnya hidup yang digunakan dalam Quality
Adjusted of Life (QALYs) and Disability Adjusted Life Years ( DALYs).
Penilaian keduanya merupakan skala yang controversial, dimana DALYs
adalah melihat adanya di evaluasi dari hidup seseorang akibat adanya
kecacatan atau penyakit kronis.

E. Keuntungan dan Kelemahan CUA


 Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk menggambarkan
pengaruhnya terhadap kualitas hidup
 Kekurangan analisa ini bergantung pada penentuan angka
(QALYs) pada status tingkat kesehatan pasien.

G.    CONTOH KASUS


Perbandingan biaya utilitas escitalopram dan sertaline pada pasien depresi
University of Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA. University of
Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA.
Armstrong@pharmacy.arizona.edu Armstrong@pharmacy.arizona.edu 
Abstrak:
TUJUAN: 
Untuk membangun sebuah model utilitas biaya membandingkan dengan sertraline
escitalopram dalam pengobatan gangguan depresif besar.
METODE: Sebuah model analitik keputusan dibuat untuk membandingkan biaya-
manfaat dari kedua antidepresan dari perspektif perawatan yang dikelola organisasi.
Model ini dirancang untuk membandingkan 10-20 mg / hari escitalopram untuk 50-200
mg / hari sertraline. Manfaat (utilitas) skor dihitung berdasarkan klinis dan utilitas data
yang diperoleh dari literature. Langsung biaya pengobatan termasuk biaya dari
antidepresan, titrasi, kegagalan pengobatan, dan peristiwa-peristiwa buruk Biaya dan
manfaat yang model selama 6 bulan dan model telah ditaklukkan kepada analisis
sensitivitas menyeluruh. Perkiraan 6-bulan biaya total adalah 919 dolar untuk
escitalopram dan 1.351 dolar untuk sertraline. Perkiraan untuk QALYs adalah 0,40296
dan 0,39268 untuk escitalopram sertraline. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh
perbedaan dalam biaya akuisisi narkoba dan dampak buruk. Ketangguhan dari biaya-hasil
model utilitas yang diuji dalam simulasi Monte Carlo 10 000 pasien dan ia
mengindikasikan suatu probabilitas bahwa 88,5% escitalopram adalah terapi dominan,
menunjukkan baik biaya yang lebih rendah dan lebih besar QALYs. 
KESIMPULAN:     
biaya utilitas ini model yang memasukkan biaya titrasi dan dampak efek samping
membandingkan escitalopram 10-20 mg per hari dan sertraline 50-200 mg per hari
menunjukkan bahwa escitalopram tampaknya lebih murah dan menghasilkan kemanjuran
(utilitas) pada setidaknya sama baiknya dan mungkin sedikit lebih baik daripada
sertraline.
Contoh lain
kualitas hidup pasien geriatri dengan multipatologi
Tuesday, 21. October 2008, 03:13:01
farmakoepidemi, QALY, pharmacoeconomi, farmakoekonomi, kualitas hidup 
KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DENGAN MULTIPATOLOGIK DI
POLIKLINIK GERIATRI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE
NOVEMBER – DESEMBER 2007

oleh : Indri Oktiasari, Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Apt. dr. I Dewa Putu Pramantara
S.,Sp.PD,K-Ger. Dra. Tri Murti Andayani, Apt., SpFRS., Muhammad Muhlis, S.Si., Apt.,
SpFRS

Pertumbuhan geriatri meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kerentanan terhadap


penyakit bagi geriatri disebabkan adanya dampak proses menua juga gaya hidup yang
salah, dan terpapar polutan. Karakteristik geriatri adalah multipatologi yang memiliki
konsekuensi polifarmasi. Oleh karena itu perlu penilaian kualitas hidup pasien yang
menjalani terapi.

Penelitian ini berjudul Kualitas Hidup Pasien Geriatri dengan Multipatologi di Poliklinik
Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode November – Desember 2007. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien geriatri yang menjalani rawat jalan
di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas
hidup pasien.

Penelitian ini bersifat cross sectional. Data diambil melalui wawancara dengan pasien.
Identitas yang di ambil dari pasien berupa inisial nama pasien, jenis kelamin, umur,
jumlah obat yang dikonsumsi, jumlah diagnosa penyakit dan lama kontrol di poli geriatri.
Populasi target adalah pasien geriatri poliklinik geriatri periode November – Desember
2007. Populasi terjangkau adalah pasien geriatri yang dapat di wawancarai dan bersedia
menjadi responden di poligeriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode November –
Desember 2007. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan program
SPSS berupa uji regresi dan uji korelasi untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kualitas hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pasien geriatri memiliki kualitas hidup
sedang. Dari 44 responden diperoleh pasien dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 9
pasien (20,45%), kualitas hidup sedang sebanyak 27 pasien (61,36 %), dan sebanyak 8
pasien (18,18%) dengan kualitas hidup rendah. Terdapat pengaruh yang signifikan
dengan hubungan korelasi negatif untuk jumlah diagnosa dan jumlah obat yang di
konsumsi. Artinya semakin banyak jumlah diagnosa dan jumlah obat yang dikonsumsi
maka kualitas hidup semakin rendah atau sebaliknya. Sedangkan lama kontrol di poli
geriatri tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup. 
Kata Kunci : Kualitas hidup, Geriatri, Multipatologik.
H. Contoh Kasus

Perbandingan biaya utilitas escitalopram dan sertaline pada pasien depresi


University of Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA.
University of Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA.
Armstrong@pharmacy.arizona.edu Armstrong@pharmacy.arizona.edu

1. Tujuan
Untuk membangun sebuah model utilitas biaya membandingkan

dengan sertraline escitalopram dalam pengobatan gangguan depresif besar.

2. Metode

Sebuah model analitik keputusan dibuat untuk membandingkan biaya-


manfaat dari kedua antidepresan dari perspektif perawatan yang dikelola
organisasi. Model ini dirancang untuk membandingkan 10-20 mg / hari
escitaloripram untuk 50-200 mg / hari sertraline. Manfaat (utilitas) skor
dihitung berdasarkan klinis dan utilitas data yang diperoleh dari literature.
Langsung biaya pengobatan termasuk biaya dari antidepresan, titrasi,
kegagalan pengobatan, dan peristiwa-peristiwa buruk Biaya dan manfaat yang
model selama 6 bulan dan model telah ditaklukkan kepada analisis sensitivitas
menyeluruh. Perkiraan 6 bulan biaya total adalah 919 dolar untuk
escitalopram dan 1.351 dolar untuk sertraline. Perkiraan untuk QALYs adalah
0,40296 dan 0,39268 untuk escitalopram sertraline. Perbedaan ini sebagian
besar disebabkan oleh perbedaan dalam biaya akuisisi narkoba dan dampak
buruk. Ketangguhan dari biaya-hasil model utilitas yang diuji dalam simulasi
Monte Carlo 10.000 pasien dan ia mengindikasikan suatu probabilitas bahwa
88,5% escitalopram adalah terapi dominan, menunjukkan baik biaya yang
lebih rendah dan lebih besar QALYs.
3. Kesimpulan
Biaya utilitas ini model yang memasukkan biaya titrasi dan
dampak efek samping membandingkan escitalopram 10-20 mg per hari
dan sertraline 50-200 mg per hari menunjukkan bahwa escitalopram
tampaknya lebih murah dan menghasilkan kemanjuran (utilitas) pada
setidaknya sama baiknya dan mungkin sedikit lebih baik daripada
sertraline

I. Cost effectiveness analysis dalam penentuan kebijakan kesehatan : sekedar

konsep atau aplikatif


Ada empat jenis evaluasi ekonomi, yaitu cost minimization analysis, cost
effectiveness analysis, cost utility analysis, dan cost benefit analysis.
Perbedaannya terdapat pada ukuran biaya dan satuan efektivitas. CUA
berbeda dengan CEA dari sisi ukuran efektivitas yang dipakai. Ukuran
efektivitas pada CUA sudah setingkat lebih kompleks karena
memperhitungkan pula aspek kualitas hidup dari suatu status kesehatan yang
dihasilkan dari suatu intervensi/program kesehatan. Berdasarkan jurnal, dapat
diketahui bahwa CEA dipakai diberbagai tingkat dan di berbagai
kepentingan. Pada saai ini, minat terhadap evaluasi ekonomi semakin
meningkat terutama dalam hal pengambilan keputusan atas kebijakan
tertentu. Meskipun begitu, aplikasi CEA masih memiliki beberapa hambatan,
yaitu ketersediaan sistem informasi yang mendukung, variasi instrumen yang
dipakai, penggunaan analisis statistik dan penerimaan pembuat kebijakan.
BAB III
KESIMPULAN

1. Cost-Utility Analisis adalah suatu metode parmakoekonomi yang menganalisa,


mengukur manfaat dalam utility-beban lama hidup, menghitung biaya perutility,
mengukur ratio untuk membandingkan diantara beberapa program.
2. Cost-Utility analisis diperlukan untuk memperoleh informasi tentang analisa biaya
sebagai acuan untuk menentukan kebijakan / keputusan dalam pelayanan kesehatan.
Manfaat dari analisa ini dapat dipakai dalam parmakoekonomi dalam studi yang
mengukur dan membandingkan antara biaya dan hasil / konsekwensi dari suatu
pengobatan.    
            
DAFTAR PUSTAKA

1.    Bootman, Lyle, dkk. Principles of pharmacoeconomics, second edition.


2.    Richardson, Jeff. Cost Utility Analisys : Whar Should be Measured ; Utility, value or
haelt Year Equivalents. University of Zurich, Switzerland. 1990
3.    WWW. Majalah Medisina. com. Analisis biaya dan farmakoekonomi, 2009
4.    En. Wikipedia. Org/wiki/Cost-Utility analysis
5.    Majalah Medisina Edisi 3/Vol I/September-Nopember 2007    
6.    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17288678

Nabila. (2016). Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Empiris

Seftriakson Dan Sefotaksim Pada Pasien Pneumonia Di Rumah Sakit Paru

Jember.

Nadjib, M. (2015). Pengantar evaluasi ekonomi, (April).

Pudji. (2008). Evaluasi Ekonomi Pada Pelayanan Kesehatan.

Richardson, Jeff. Cost Utility Analisys : Whar Should be Measured ; Utility, value or haelt
Year Equivalents. University of Zurich, Switzerland. 1990

Anda mungkin juga menyukai