Salah satu toko pempek yang sampai saat ini masih dijadikan pertimbangan
untuk diburu warga kota Palembang adalah toko pempek ‘Vico’. Wajar saja, toko
ini sudah berdiri sejak tahun 1979 yang artinya sudah menyicipi asam,manis,pahit
pengalaman dalam berbisnis kuliner, terkhusus pempek. secara otomatis, dapat
mempelajari bagaimana cita rasa yang pas terhadap pempek di lidah orang
palembang. Ialah Bapak Hengky, aktor dibalik berdirinya pempek Vico. Pria yang
hanya menyelesaikan studinya di tingkat SMA ini, mempunyai beberapa alasan
mendirikan usaha ini yang salah satunya adalah peluang untuk membuka usaha
pempek pada saat itu di Kota Palembang sangatlah besar. Usaha yang
beralamatkan di Jalan Letkol Iskandar Kota Palembang ini, mempunyai tujuan
yang cukup logis yakni meramaikan industri makanan di Kota Palembang.
Dari aspek teknik dan teknologi pemilihan dan perencanaan produk pempek
Vico tersebut memiliki alasan yang kuat mengapa mereka menjatuhkan pilihan
untuk menjual pempek sebagai produk kulinernya karena mereka beranggapan
bahwa pempek adalah salah satu kuliner yang paling banyak diminati di kota
Palembang. Disisi lain, mutu produk juga merupakan hal yang diutamakan karena
mutu tersebut terkait dengan jaminan rasa serta kualitas produk. mereka mampu
memproduksi 1000 buah pempek perharinya. Usaha Pempek Vico tersbut
mempati tata letak yang strategis yaitu berada di sisi jalan raya sehingga sangat
mudah dijangkau oleh konsumen, sedangkan untuk manajemen penyediaan bahan
mereka memilih untuk menyediakan bahan sesuai dengan target dan kebutuhan
penjualan untuk tetap menjaga kesegaran bahan baku. Aspek manajemen pempek
serta pengawasan produk pempek tersebut ditangani langsung oleh pemilik serta
keluarganya untuk memastikan pengawasan benar-benar sesuai dengan harapan
dan kepercayaan.
Dari aspek keuangan, pempek Vico awalnya berpangku pada modal usaha
utama dari modal pribadi pemilik usaha, begitu pula halnya mengenai modal
operasional yang dibutuhkan untuk terus menjalankan usaha tersebut. Dalam
aspek pembinaan, usaha tersebut melakukan pembinaan mandiri tanpa harus
adanya campur tangan dari pihak lain termasuk mentor bisnis.
Selain Pempek Vico, kami juga melakukan survey ke lokasi usaha pempek
“Edy” yang berada di wilayah 26 ilir Palembang. Pempek Edy juga merupakan
salah satu tempat makan pempek yang populer di wilayah tersebut. Usaha ini
berdiri pada tahun 2005 oleh bapak Edy yang telah merintis usaha ini mulai dari
nol dengan modal usaha Rp.500.000,00 dimana kisah perjuangannya diawali
dengan menjajahkan pempek di bawah pohon sekitar daerah 26 ilir. Setahun
kemudian, pelopor usaha pempek Edy tersebut berhasil mengembangkan
usahanya menjadi skala yang lebih besar, hal ini ditandai dengan berpindahnya
tempat usaha pempek Edy ke sebuah gedung sewa yang masih nerada di wilayah
26 ilir.
Alasan didirikannya usaha ini ialah dikarenakan pemilik usaha memang telah
menggeluti bidang usaha kuliner pempek sejak lama dengan tujuan untuk
mendapatkan penghasilan dari usaha ini. Terkait dengan aspek pasar atau
marketing, potensi penjualan pempek ini pada dasarnya memiliki banyak sekali
kompetitor dalam skala kuantitas, namun hal tersebut tidak menggoyahkan jalan
usaha pempek Edy untuk terus bertahan dan berkembang bahkan saat ini mereka
mampu menjual dan memproduksi sekitar 20.000 buah pempek perhari dengan
menggunakan bahan baku daging ikan segar sebesar 300 kg. Walaupun lokasi
penjualan berada disekitar para penjual pempek lainnya, namun pengelola usaha
pempek Edy tetap yakin akan eksistensi usaha ini dikarenakan pempek Edy telah
sangat dikenal oleh masyarakat serta memiliki banyak pelanggan sehingga mereka
tidak khawatir akan persaingan produk dengan pengusaha lain di pasar pempek 26
ilir tersebut.
Daya beli konsumen atau masyarakat pun sangatlah tinggi dan relatif stabil
dimana belum ditemui penurunan drastis dari tingkat daya beli konsumen selama
usaha ini berdiri hingga tetap eksis sampai saat ini. Dalam aspek teknik dan
teknologi perintis usaha pempek Edy ini menentukan pilihan dan perencanaan
dalam membangun usaha makanan kuliner pempek ialah karena pempek dianggap
sebagai salah satu produk makanan yang sangat digemari oleh para konsumen
khususnya masyarakat Palembang yang sangat akrab dengan pempek dalam
berbagai macam olahan dan bentuk.
Selama proses kegiatan produksi, pengelola usaha pempek Edy ini selalu
melakukan pengawasan yang baik untuk terus dapat memperhatikan setiap proses
yang berjalan hingga dapat mengamati dan mengawasi seluk beluk pembuatan
pempek mulai dari penyediaan bahan baku hingga produk pempek tersebut siap
disajikan atau dijual kepada konsumen. Pengawasan ini ditangani langsung oleh
pemilik usaha serta keluarganya yang ikut serta mengelola bisnis kuliner pempek
ini. Dalam perekrutan pegawai atau keryawan yang bekerja membantu kegiatan
produksi, pemilik usaha tidak menekankan kriteria khusus bagi sumber daya
manusia yang ingin bergabung dalam memajukan usaha ini sehingga para
karyawan yang ingin bekerja di temapt tersebut hanya memerlukan niat dan
kesungguhan dalam bekerja dan mengikuti aturan produksi yang ada.
Pada aspek keuangan, modal usaha awal dalam pendirian usaha pempek Edy
ini berasal dari Bapak Edy sendiri yang merupakan pelopor atau perintisnya.
Modal awal yang digunakan bukanlah dalam jumlah yang besar, namun berkat
kegigihan mereka dalam mengelola dan terus mengembangkan usaha ini dengan
serius, alhasil usaha pempek Edy saat ini dapat meraih keuntungan sebesar kurang
lebih Rp. 30.000.000 sampai Rp. 40.000.000 perhari. Usaha ini benar-benar
dikembangkan dan dibina secara mandiri dan berkala oleh pemilik usaha serta
keluarganya sendiri tanpa membutuhkan campur tangan pihak lain dalam hal ini
termasuk mentor bisnis.
Lampiran 2
Biodata Ketua dan Anggota
Ketua
1. Nama : Celina Rayhan Sesanira
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 1 September 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011381722475
Alamat Rumah : Jalan Mayor Zen Kapling 2 No. 1
Palembang
Contact Person : 081929890274
Anggota
2. Nama : Muhammad Faris Nugraha
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 8 Mei 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011281722216
Alamat Rumah : Komplek Kehutanan 2 Jalan
Puspa Blok EE No. 20
Palembang
Contact Person : 082281038369
C. Perjalanan
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp
-
D. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah Rp
pemakaian Satuan
Lampiran 4
Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
TAHUN 2019
NIM : 02011381722475
Fakultas : Hukum
E-Mail : crsesanira@icloud.com
Alamat Rumah : Jalan Mayor Zen Kapling 2 No. 1 RT. 12
RW. 04 Kec. Kalidoni, Palembang
1. Mengikuti seleksi;
9. Mengembalikan dana yang diterima, ataupun barang yang dibeli, bila tidak
mematuhi ketentuan di atas atau usahanya fiktif.
Materai 6000
Lampiran 6
Bisnis Model Canvas (BMC)
Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi atau wirausahawan untuk membuat dan memahami strategi
bisnis yang didesain, lalu dikerucutkan menjadi beberapa aspek bisnis menjadi
satu strategi untuk membantu pebisnis melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha
yang sedang atau akan dijalani.
A. Customer Segments
Customer segments adalah kelompok target konsumen yang menjadi sasaran
penjualan pada usaha yang akan didirikan. Tentunya, dalam menentukan
sasaran penjualan perlu diperhatikan bahwa konsumen yang dituju dapat
didefinisikan secara spesifik mengenai segmentnya. Pada usaha “Pempek
Kela”, konsumen yang menjadi sasaran penulis adalah pelajar, mahasiswa,
konsumen yang menggemari pempek, para pecinta kuliner di Palembang
yang menyukai makanan kekinian, kelas menengah sampai kelas atas dan
juga tentunya para turis domestik maupun mancanegara sebagai alternatif
oleh-oleh khas Palembang.
B. Value Proposition
Value proposition membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan
didapatkan para pelanggan, nilai apa yang menjadi pembeda dibandingkan
produk/jasa suatu usaha, baik yang menjadi kekuatan atau keunggulannya.
Dalam hal ini “Pempek Kela” menawarkan beberapa Value, yaitu :
- Harga terjangkau
Harga yang penulis tawarkan terbilang cukup terjangkau, mengingat
bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan pilihan yang berkualitas.
Hanya dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp 15.000,-, kita dapat
menikmati seporsi pempek dari “Pempek Kela” yang terdiri dari 5 varian
isi pempek, yaitu pempek isi cabai burung, cabai rawit, jamur tiram,
brokoli dan keju. Sedangkan untuk seporsi pempek yang dikemas
menggunakan metode vakum yang berisi 10pcs dikenakan harga Rp
32.000,-.
C. Key Partner
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah
aktivitas bisnis tentunya dibutuhkan mitra untuk bekerja sama yang bertujuan
untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengurangi
resiko dan ketidakpastian persaingan, serta meningkatkan kinerja. Key
Partnership dari Pempek Kela, yaitu :
- Investor
- Supplier bahan baku
- Petani hidroponik, Sayur brokoli yang digunakan merupakan sayuran yang
dibeli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran sudah terjamin.
- Advertiser yang dalam membantu proses pemasaran
D. Channels
Sederhananya, channels adalah media yang bisnis digunakan untuk men-
deliver solusi yang ditawarkan untuk sampai ke konsumen. Channels yang
penulis gunakan pada usaha “Pempek Kela” untuk menarik konsumen, yaitu
secara online dan offline. Dalam hal ini, penulis memanfaatkan social media
secara maksimal melalui aplikasi yang umum digunakan masyarakat pada
saat ini seperti Instagram, facebook, Line@ dan whatsapp. Tentunya dengan
menjalin kerjasama dengan Go-Jek corporate dan Grab corporate yang dapat
memudahkan akses promosi sekaligus mereduksi biaya antar lebih hemat
melalui jejaring online. Selain melakukan promosi secara online, word of
mouth juga dinilai masih berpengaruh besar dalam sebuah usaha.
E. Customer Relationship
Customer relationship adalah bagaimana jalinan hubungan antara pebisnis
dan konsumen. Dalam membangun hubungan dengan para pelanggan Pempek
Kela, penulis memanfaatkan strategi customer experience. “Pempek Kela”
menghadirkan cita rasa unik dan sajian lezat, sehingga para pelanggan akan
merasa tertarik untuk kembali. Strategi marketing ini merupakan model
pemasaran yang mengikuti customer equity. Dan juga, membangun hubungan
dengan pelanggan dengan mengadakan berbagai event “Pempek Kela” seperti
bazar, dan lain sebagainya.
F. Revenue Streams
Revenue streams, merupakan pendapatan yang diterima dari suatu kegiatan
bisnis baik bersifat ekonomis maupun non-ekonomis. Selain guna
mendapatkan profit, juga untuk memperkenalkan cita rasa makanan
tradisional Indonesia yang dihidangkan secara kekinian di negara sendiri
maupun di negara lain, juga menginspirasi para entrepreneur lainnya agar
semakin berinovasi. Dalam memasarkan produk, “Pempek Kela” menerima
pemesanan secara online dan offline baik melalui platform Instagram,
Facebook, Line@ dan whatsapp serta kerjasama antara Go-Jek corporate dan
Grab corporate yang dinilai sangat efisien memberikan pertambahan
pendapatan dari “Pempek Kela”.
G. Key Activities
Key Activities adalah kegiatan utama suatu usaha untuk dapat menciptakan
proposisi nilai yang dapat menentukan keberhasilan usaha. Key Activities
pada “Pempek Kela”, yaitu :
Pemilihan ikan giling dengan kualitas yang baik.
Membeli sayur brokoli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran
sudah terjamin. Selain itu, sesuai dengan tujuan “Pempek Kela”
didirikan bukan hanya untuk mencari keuntungan, juga dapat menjadi
wadah yang dapat membantu masyarakat hukum adat yang
kesejahteraannya kurang diperhatikan pemerintah.
Selalu bernovasi, dengan mengeluarkan pempek dengan isi baru setiap
bulannnya.
Memperluas daerah jangkauan “Pempek Kela” dengan melakukan
promosi baik secara online dan offline, serta melakukan endorsement di
berbagai akun social media yang dinilai sangat ampuh dalam menarik
perhatian dan meningkatkan konsumen.
H. Key Resources
Key resources yaitu sumber daya utama yang dimiliki. Dalam mewujudkan
tujuan bisnis dari suatu usaha, tentunya perlu pengelolaan sumber daya bisnis
semaksimal mungkin. Key Resources dari “Pempek Kela” terbagi menjadi
harta fisik dan sumber daya manusia.
- Harta fisik yang dimaksud berupa freezer, vacuum, alat produksi, juga
peralatan penunjang seperti peralatan dapur, dan lainnya.
- Sumber daya manusia yang terdiri dari juru masak, admin
pengemasan dan admin pemasaran.
I. Cost structure
Cost structure adalah struktur pembiayaan bisnis, perhitungan pengeluaran
yang dibutuhkan dalam usaha serta perhitungan keberhasilan dan keuntungan
dari kegiatan usaha tersebut. Biaya yang diperlukan dalam menunjang proses
penjualan “Pempek Kela” terdiri dari biaya pembelian bahan makanan, biaya
kemasan habis pakai, biaya produksi, biaya pembelian serta perawatan
peralatan dan perlengkapan.