Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sabitri Anggraini

Kelas : XI.IPA. 5

Literasi Digital di Sekolah

Literasi adalah proses membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan . Literasi sendiri
merupakan salah satu kunci kemajuan sebuah bangsa.Namun sayangnya, di Indonesia tingkat
minat baca sangat rendah dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan data Worlds Most
Literate Nations Tahun 2016 Indonesia menempati urutan ke-2 terbawah dari 61 negara. Rata-
rata kemampuan baca anak-anak di Indonesia hanya mencapai 0,01% setahun. Dari pernyataan
di atas, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan belajar membaca belum berjalan dengan baik di
Indonesia.

Banyak faktor yang mempengaruhi minat baca. Misalnya meminjam buku di perpustakan,
Namun Kita ambil contoh sekolah saya sendiri kurangnya fasilitas di perpustakaan, tata letak
buku tidak beraturan, serta lingkungan perpustakaan yang kurang nyaman, itu semua dapat
membuat siwa tidak tertarik untuk mengisi waktu luang dengan membaca di perpustakaan.
Menurut saya alangkah baiknya diera digitalisasi menuju revolusi industi 4.0 kita dapat
memanfaatkan teknologi internet dan gadjet untuk meningkatkan minat baca. Setiap siswa rata-
rata mempunyai gadget dan hampir semua kegiatan berhubungan degan gadget. Dari pada siswa
mengisi waktu luang dengan game lebih baik membaca. selain perpustakaan sekolah yang
kurang memadai toko buku juga sulit di temui di daerah saya. Maka dari itu, solusi terbaik
dengan adanya literasi digital ini kami dapat meminjam, mengembalikan ataupun mengunduh
buku digital untuk dibaca.

Di kota-kota besar sendiri literasi digital ini telah diterapkan dan terbukti meningkatkan minat
baca pada siswa. Jujur saja saya sendiri pun juga menyukai literasi gital contohnya dengan
dukungan aplikasi-aplikasi seperti webtoon, whatpadd dan lain-lain. Maka dari itu saya sebagai
generasi milenial banyak pengharapan pada pendidikan di Indonesia lebih memanfaatkan
teknologi guna persiapa revolusi industi 4.0 sendiri.

Literasi digital ini merupakan salah satu manfaat digitalisasi teknologi pendidikan yang dapat
memudahkan atau memfasilitasi siswa untuk belajar dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Literasi digital dapat menjdi inovasi baru dalam masalah belajar dan mengajar. Hal ini harus
harus dibarengi dengan kerjasama berbagai pihak yang turut adil didalamnya seperti, guru,
siswa dan semua lembaga yang terlibat dalam pendidikan. Oleh karena itu saya sangat
mendukung jika Literasi digital dapat diterapkan di sekolah saya, karena dengan membaca dunia
berada dalam genggaman.

Anda mungkin juga menyukai