Anda di halaman 1dari 6

KURANGNYA MINAT BACA ANAK-ANAK ERA DIGITAL DI

INDONESIA MENGANCAM KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA UNTUK BANGSA

Nama: Rizki Ismail Hidayat


NPM: 210210210067
Kelas: B

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan dikehidupan


manusia, yang dapat dilakukan adalah dengan kegiatan membaca.
Membaca adalah proses pengartian informasi-informasi yang tertulis di
dalam bacaan itu, pemasukan pengertian-pengertian baru ke dalam sistem
kognisi, dan pengintegrasian ke dalam sistem pengetahuan yang telah
dimiliki pembaca sebelumnya (Ampuni, 2015).
Kebanyakan anak-anak Indonesia di masa sekarang lebih
cenderung berminat untuk bermain permainan di gawai mereka masing-
masing. Hal ini tentunya mengancam SDM Indonesia dimasa depan
karena kekurangan manusia yang berwawasan tinggi. Anak yang sering
bermain permainan di gadget nya, tentunya akan malas membaca buku
dikarenakan kecanduan permainan video. Minat baca anak-anak harus
ditanam agar menghasilkan kualitas SDM yang mumpuni dan berwawasan
tinggi.
II. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab kurangnya minat baca anak-anak di Indonesia?
2. Bagaimana menumbuhkan minat baca anak-anak di Indonesia?
3. Apa manfaat apabila anak-anak di Indonesia tertanam sikap
minat membaca?

III. Tujuan Artikel


1. Mengetahui penyebab kurangnya minat baca anak-anak di
Indonesia.
2. Mengetahui cara menumbuhkan minat baca anak-anak di
Indonesia.
3. Mengetahui manfaat apabila anak-anak di Indonesia tertanam
sikap minat membaca.

PEMBAHASAN

Manusia dalam menambah wawasan ilmu untuk digunakan dikehidupan


sehari-hari haruslah melakukan kegiatan membaca. Dengan membaca kita akan
mengetahui apa saja yang tidak kita ketahui sebelumnya. Kegiatan bermanfaat
tersebut haruslah dilestarikan agar menjadi salah satu budaya yang selalu
dilakukan oleh setiap warga Indonesia untuk berbagai kalangan usia.
Pada masa sekarang, dengan kemajuan teknologi yang pesat, informasi
banyak beredar di dunia maya yang tersambung dengan internet. Dengan
kemudahan mengakses informasi dimasa sekarang, seharusnya budaya membaca
lebih dapat meningkat dibanding sebelum majunya teknologi. Namun keadaan itu
tidak terealisasi dengan tepat. Banyak anak-anak Indonesia memanfaatkan
kemajuan teknologi digital tersebut untuk bermain permainan video dibanding
membaca pelajaran sekolah maupun bacaan sesuai umur mereka.
Banyaknya pengembang permainan online yang memiliki ide kreatif
dalam menarik minat anak muda untuk lebih memilih bermain dibanding
membaca, merupakan salah satu hambatan untu menanamkan sikap minat
membaca pada anak-anak Indonesia. Anak-anak Indonesia dapat memandinkan
permainan video dengan waktu yang sangat lama, sehingga kegiatan produktif
yang bermanfaat lainnya dapat terabaikan begitu saja.
Kegiatan membaca sangat minim dilakukan oleh anak-anak Indonesia
masa sekarang. Inisatif membaca yang dilakukanoleh anak-anak Indonesia masih
sangat minim. Biasanya mereka hanya membaca apabila disuruh ataupun diberi
tugas oleh guru maupun orang tua mereka. Hal ini tentunya harus diperhatikan
agar masa depan Indonesia masih memiliki harapan unttuk menjadi negara maju
yang dibentuk oleh anak muda yang berwawasan tinggi dan berkualitas.
Dalam menumbuhkan minat baca pada anak, tentunya diperlukan peran
orang tua yang pertama kali sebagai pemberi motivasi untuk menumbuhkan sifat
kegemaran dalam membaca (Setyawatira, 2009). Dengan mengajak anak untuk
melakukan kegiatan membaca buku cerita atau dongeng, merupakan hal yang baik
dibandingkan memberikan gawai kepada anak yang masih dibawah umur.
Menurut Rina (2005) orang tua selalu melibatkan dirinya dan bertanggung
jawab untuk membimbing anaknya dalam minat baca. Menanamkan kebiasaan
membaca pada anak sejak dini, merupakan kunci awal bagi anak tersebut agar
kedepannya menjadi orang yang gemar membaca, sehingga menjadikan orang
yang berkulitas dan memiliki wawasan luas karena memiliki minat dalam
membaca.
Selain orang tua yang dapat menanmkan sifat minat baca pada anak,
lingkungan sosial pun dapat memberikan dampak dalam menumbuhkan minat
baca. Minat baca pada masyarakat salah satunya anak-anak, dapat dimulai melalui
perpustakaan sekitar lingkungan mereka seperti perpustakaan masjid, balai
pertemuan, dan lain-lain (Fadilah, 2015).
Minat baca pada anak-anak Indonesia juga dapat ditumbuhkan melalui
pengadaan perpustakaan keliling. Anak-anak identik menyukai hal-hal yang unik,
lucu, dan berwarna, sehingga apabila perpustakaan keliling tersebut dibuat
menggunakan dekorasi yang unik dan lucu, ditambah banyak buku yang memiliki
warna dan gambar, diyakini anak-anak akan menjadi lebih suka membaca.
Selain perpustakaan keliling, minat baca pada anak juga dapat dibentuk
melalui pengadaan taman baca. Kemajuan teknologi yang pesat memberikan
dampak kepada anak-anak hanya berdiam di rumah dan memainkan gawai mereka
masing-masing. Dengan adanya taman baca, anak-anak dapat bermain dan
membaca buku-buku yang menarik serta dapat menambah ilmu, bukan bermain
permainan video yang menghabiskan waktu tanpa ada manfaat jangka lama.
Anak-anak akan bertambah minat serta ketertarikan dalam melakukan
kegiatan membaca jika suasana lingkungan sekitarnya mendukung kegiatan
tersebut (Taulabi et al., 2017). Maksudnya adalah apabila taman baca didesain
menggunakan apa yang diinginkan oleh anak-anak maka taman baca tersebut
berpeluang besar dapat memberikan manfaat yang besar dalam kontribusinya
menanamkan minat baca anak-anak Indonesia yang terpanguruh alat elektronik di
era digital seperti saat ini.
Manfaat bagi anak-anak apabila memiliki ketertarikan membaca sejak
dini, akan sangat terasa bilamana mereka kelak tumbuh dewasa. Anak tersebut
akan memilki pengetahuan tentang apa yang akan mereka hadapi dimasa depan.
Mereka cenderung lebih paham terlebih dulu pelajaran yang akan dibahas
dibandingkan anak-anak yang belum memiliki peminatan terhadap kegiatan
memahami bacaan tersebut.
Minat membaca yang tertanam didalam pendirian anak-anak akan
bermanfaat bagi kemajuan SDM Indonesia kelak saat anak tersebut beranjak
dewasa. Apabila anak tersebut mempertahankan sikap gemar membaca, Indonesia
akan memiliki harapan SDM unggul dari anak tersebut, sebab anak tersebut
memilki wawasan luas dari bahan bacaan selama ia tumbuh dewasa. Dengan ilmu
yang anak itu miliki, ia memiliki banyak ide kritis yang tentunya akan membantu
bangsa menjadi negara yang maju dan memiliki integritas tinggi dalam hal
menunjang SDM berkualitas.

KESIMPULAN
Dalam menimba ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang luas
untuk menjadi salah satu calon SDM unggul dimasa depan, anak-anak wajib
diberikan penanaman sifat untuk memiliki minat tinggi dalam kegiatan membaca.
Tantangan terberat dan penyebab rendahnya minat membaca anak-anak Indonesia
saat ini adalah kemajuan teknologi yang sangat pesat diera digital modern yang
merajalela.
Banyaknya pengembang permainan video di gadget, gawai, ataupun
komputer menjadikan anak-anak Indonesia lebih memilih bermain dibandingkan
membaca. Tentu saja, hal ini perlu dibenahi dengan serius. Yang pertama kali
memberikan penanaman sifat minat dalam membaca adalah peran orang tua.
Orang tua memiliki peran penting, seperti mengajak anak untuk membaca buku
cerita dibandingkan membelikan anaknya gadget atau gawai.
Peran lingkungan social anak pun tak kalah pentingnya. Masyarakat
sekitar dapat memberikan program pengunjungan perpustakaan sekitar yang
ditujukan untuk anak-anak agar mereka tidak hanya berdiam diri saja bermain
permainan video di rumahnya masing-masing. Taman baca juga dapat didirikan
dengan memperhatikan kesukaan anak-anak agar taman baca tersebut menarik dan
anak-anak suka untuk berkunjung ke taman baca yang dipenuhi buku-buku
beraneka ragam tema yang unik.

DAFTAR PUSTAKA

Ampuni, S. (2015). Proses Kognitif Dalam Pemahaman Bacaan. Buletin


Psikologi, 6(2), 16–26. https://doi.org/10.22146/bpsi.7395
Fadilah, R. (2015). JURNAL PENA INDONESIA (JPI) Jurnal Bahasa Indonesia,
Sastra, dan Pengajarannya. Jurnal Pena Indonesia, 1(1), 79–95.
Setyawatira, R. (2009). Kondisi Minat Baca Di Indonesia. Jurnal Media
Pustakawan, 16(1&2), 28–33.
https://ejournal.perpusnas.go.id/mp/article/view/904/882
Taulabi, I., Imron, A., & Khoiruddin, M. A. (2017). Menumbuhkan Minat Baca
Sejak Dini Di Taman Baca Masyarakat. LISAN AL-HAL: Jurnal
Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 11(1), 137–158.
https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v11i1.165

Anda mungkin juga menyukai