Anda di halaman 1dari 9

Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih Tinggi

di Indonesia

Project Charter

TUGAS PENGEMBANGAN PROYEK SISTEM INFORMASI

Disubmit Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah


Pengembangan Proyek Sistem Informasi

Disusun oleh:
Eric Inzaghi Firdaus 2020110015 Absen (2)
Yuni Rahayu 2023110058 Absen (28)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER


STMIK LIKMI BANDUNG
2023
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun suatu negara. Di tanah air, berbagai
tantangan pendidikan kerap muncul, salah satunya adalah kurangnya minat baca. Data dari
Perpustakaan Nasional menunjukkan bahwa tingkat kecintaan masyarakat Indonesia terhadap
membaca masih berada di angka 63,9 poin pada tahun 2022. Ini menandakan bahwa masih
ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan minat baca di
Indonesia.
Dalam hal ini, inovasi dalam bidang pendidikan memegang peranan yang sangat penting.
Dengan memanfaatkan teknologi dan metode belajar yang tepat, kita dapat membuka jalan
menuju peningkatan minat baca. Inovasi pendidikan tidak hanya tentang penggunaan
teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita merancang dan menerapkan strategi belajar
yang efektif untuk meningkatkan minat baca.
Dengan menggunakan tema “Inovasi Pendidikan: Membuka Jalan Menuju Minat Baca yang
Lebih Tinggi di Indonesia” yang kelompok kami canangkan ini, maka disini kami akan
membahas berbagai strategi dan inovasi dalam pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan minat baca di Indonesia. Melalui tema ini, semoga kami dapat memberikan
sumbangsih terhadap bangsa serta diharapkan kami pun dapat menemukan solusi yang efektif
untuk meningkatkan minat baca dan pada akhirnya, meningkatkan standar pendidikan di
Indonesia.

2
DAFTAR ISI
Contents
Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih Tinggi di Indonesia............1
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
Project Charter Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih Tinggi di
Indonesia...............................................................................................................................................4
a. Identitas Project.........................................................................................................................4
b. Ringkasan Ikhtisar.....................................................................................................................4
c. Business Case............................................................................................................................5
d. Tujuan Proyek............................................................................................................................5
e. Batasan Proyek..........................................................................................................................5
f. Ruang Lingkup..........................................................................................................................6
g. Asumsi Proyek...........................................................................................................................6
h. Material Yang Dibutuhkan.........................................................................................................7
i. Quality Control (QC) dan Performance Measures.....................................................................7
Referensi...............................................................................................................................................9

3
Project Charter Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat
Baca yang Lebih Tinggi di Indonesia
a. Identitas Project
Nama Proyek Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju
Minat Baca yang Lebih Tinggi di Indonesia
Status Proyek Sedang
Lokasi Proyek
Sorotan Berdasarkan data dari UNESCO bahwa
budaya literasi masyarakat Indonesia masih
sangat rendah.

Data UNESCO menampilkan bahwa minat


baca masyarakat Indonesia baru mencapai
0,0001 persen. Atau hanya 1 (satu) dari
1.000 (seribu) orang yang gemar membca.

Selain data dari UNESCO, terdapat pula


data dari PISA yang menunjukkan hal yang
sama terkait rendahnya budaya literasi
masyarakat Indonesia.

b. Ringkasan Ikhtisar
Minat membaca merupakan suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan.
Perkembangan minat literasi membaca pada masyarakat saat ini kian meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi masih tergolong sangat rendah. Padahal dengan
adanya teknologi pada era digital ini, kita seharusnya sudah mudah untuk mendapatkan
informasi yang menarik dengan cara membaca melalui media-media online saat ini. Tetapi,
minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah
Ada beberapa faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia
dalam literasi membaca. Minat baca yang rendah dipengaruhi oleh pendidikan yang rendah,
karena masih banyak anak-anak di Indonesia ataupun orang tua yang masih belum bisa
membaca dengan baik. Hal itu bukan tanpa sebab, banyak hal yang mempengaruhi itu semua.
Diantaranya adalah peduduk Indonesia yang sangat banyak, wilayah Indonesia yang sangat
luas, ekonomi di Indonesia belum baik, pemerataan pendidikan di Indonesia belum
sepenuhnya mendapatkan pendidikan yang layak, dan masih banyak infrastruktur yang belum
layak untuk dijadikan tempat belajar. Dengan adanya masalah seperti ini seharusnya
pemerintah melakukan usaha yang lebih lagi, untuk meminimalisir permasalahan seperti ini.
Bukan hanya faktor eksternal seperti di atas yang mempengaruhi minat baca di Indonesia
yang masih tergolong rendah, tetapi faktor internal juga berpengaruh dalam kualitas literasi
Indonesia. Faktor internal tersebut diantaranya adalah malas, kemauan dalam diri sendiri
yang enggan untuk membaca, masyarakat Indonesia yang masih mempertahankan budaya
instan tanpa proses, dan kurangnya motivasi dari lingkungan sekitarnya. Jika seseorang yang
mempunyai kemampuan untuk menjadi pembaca yang baik, tetapi ia memilih sifat malasnya

4
dan enggan untuk membaca, maka hasilnya sama saja. Inilah yang membuat masyarakat
Indonesia memiliki minat baca yang rendah.
c. Business Case
Data UNESCO menampilkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia baru mencapai 0,0001
persen. Atau hanya 1 (satu) dari 1.000 (seribu) orang yang gemar membca. Selain data dari
UNESCO, terdapat pula data dari PISA yang menunjukkan hal yang sama terkait rendahnya
budaya literasi masyarakat Indonesia. Indonesia menempati urutan ke 62 (enam puluh dua)
dari 72 (tujuh puluh dua) Negara dalam hala literasi.
Terdapat beberapa poin yang akan menjadi sebuah tantangan luar biasa agar system informasi
yang kita rancang ini berjalan seperti:
1. Mematahkan dogmatis zaman sekarang itu sudah tidak usah produktif dengan aktifitas
diluar rumah dikarenakan tekhnologi ini sudah sangat maju.
2. Meruindset bagi yang menganggap bahwa buku itu sudah usang
3. Meruntuhkan dinding kaum milenial yang asyik dengan gadget nya
4. Mengajak para orang tua berpikir lebih maju itu bukan selalu harus lulusan
Pendidikan tinggi
5. Para remaja dan pemuda yang sudah sangat jauh dengan buku.
d. Tujuan Proyek
Tujuan dari proyek “Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih
Tinggi di Indonesia” adalah:
1) Meningkatkan Minat Baca: Tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan
minat baca di Indonesia, yang saat ini masih rendah.
2) Meningkatkan Akses ke Buku dan Materi Bacaan: Salah satu cara untuk
meningkatkan minat baca adalah dengan meningkatkan akses ke buku dan materi
bacaan melalui perpustakaan umum, toko buku, dan media online.
3) Mendorong Budaya Membaca: Proyek ini bertujuan untuk mendorong budaya
membaca dengan memberikan contoh melalui membaca buku dan mengajak orang
lain untuk bergabung dalam kegiatan membaca.
4) Membiasakan Membaca Sejak Usia Dini: Membiasakan membaca sejak usia dini
dapat membentuk budaya membaca hingga dewasa.
5) Mempromosikan Budaya Literasi: Proyek ini juga bertujuan untuk mempromosikan
budaya literasi, meningkatkan akses ke bahan bacaan, dan mendidik individu tentang
manfaat membaca untuk pengembangan pribadi dan masyarakat.
6) Memanfaatkan Inovasi Pendidikan: Salah satu inovasi yang progresif dan futuristik
dalam hubungan dengan jagad literasi adalah electronic library atau perpustakaan
digital. Dengan inovasi pendidikan dan upaya bersama, kita dapat meretas jalan
menuju minat baca yang lebih tinggi di Indonesia.
7) Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, kita dapat membantu dalam meningkatkan
literasi, mempromosikan budaya membaca, dan pada akhirnya, menciptakan
masyarakat yang lebih berpengetahuan dan berpendidikan.
e. Batasan Proyek
Beberapa batasan proyek dalam Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang
Lebih Tinggi di Indonesia:

5
1) Sumber Daya: Sumber daya manusia dan finansial yang terbatas dapat mempengaruhi
pelaksanaan proyek. Misalnya, pembangunan perpustakaan digital memerlukan
investasi yang signifikan dalam teknologi dan tenaga kerja terampil.
2) Teknologi: Meskipun teknologi dapat membantu dalam meningkatkan akses ke buku
dan materi bacaan, namun tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses internet
yang memadai.
3) Budaya Membaca: Mengubah budaya membaca di masyarakat bukanlah tugas yang
mudah dan memerlukan waktu yang lama. Ini memerlukan pendekatan yang
konsisten dan berkelanjutan.
4) Keterlibatan Stakeholder: Keterlibatan berbagai stakeholder seperti pemerintah,
sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan proyek ini.
Namun, mendapatkan dukungan dari semua pihak bisa menjadi tantangan.
5) Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak aspek
kehidupan, termasuk pendidikan. Pembatasan fisik dan pembelajaran jarak jauh dapat
mempengaruhi implementasi proyek ini.
6) Regulasi Pemerintah: Setiap inovasi pendidikan harus mematuhi regulasi dan
kebijakan pendidikan yang ada. Perubahan regulasi dapat mempengaruhi jalannya
proyek.
7) Dengan memahami dan mengantisipasi batasan-batasan ini, kita dapat merencanakan
dan melaksanakan proyek ini dengan lebih efektif.
f. Ruang Lingkup
Manajemen Lingkup Proyek adalah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa semua
pekerjaan yang diperlukan (dan hanya pekerjaan yang diperlukan) untuk menyelesaikan
proyek telah diidentifikasi.
Lingkup proyek ini mencakup serangkaian inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan
minat baca di Indonesia, termasuk peningkatan akses ke buku dan materi bacaan, mendorong
budaya membaca, dan mempromosikan budaya literasi
Selama pelaksanaan proyek, lingkup akan dipantau dan dikendalikan untuk mencegah creep
lingkup (penambahan fitur atau fungsi tanpa penyesuaian waktu atau biaya).
Jika perubahan lingkup diperlukan, maka akan ada proses formal untuk mengajukan,
meninjau, dan menyetujui perubahan tersebut.
Dengan Manajemen Lingkup Proyek yang efektif, kita dapat memastikan bahwa proyek ini
akan mencapai tujuannya dan memberikan manfaat yang diharapkan.
g. Asumsi Proyek
Berikut ini asumsi terkait proyek “Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca
yang Lebih Tinggi di Indonesia”:
1) Ketersediaan Sumber Daya: Asumsi bahwa sumber daya yang diperlukan untuk
proyek, seperti tenaga kerja, dana, dan teknologi, akan tersedia sesuai kebutuhan.
2) Dukungan Stakeholder: Asumsi bahwa semua stakeholder utama, termasuk
pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat, akan mendukung dan berpartisipasi
dalam proyek ini.

6
3) Akses Internet: Mengingat pentingnya perpustakaan digital dalam proyek ini, asumsi
dibuat bahwa akses internet akan tersedia di semua daerah target.
4) Penerimaan Masyarakat: Asumsi bahwa masyarakat akan menerima dan berpartisipasi
dalam program membaca dan inisiatif lainnya yang diluncurkan sebagai bagian dari
proyek ini.
5) Perubahan Budaya: Asumsi bahwa dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat,
budaya membaca dapat ditingkatkan di masyarakat.
6) Regulasi Pemerintah: Asumsi bahwa semua inisiatif dan inovasi pendidikan yang
diusulkan akan mematuhi regulasi dan kebijakan pendidikan yang ada
h. Material Yang Dibutuhkan
Berikut adalah beberapa material yang diperlukan dalam proyek sistem informasi pada
proyek Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih Tinggi di
Indonesia ini, yaitu:
1) Perangkat Keras (Hardware): Komputer dan perangkat lain seperti server, router, dan
switch diperlukan untuk mendukung infrastruktur sistem informasi.
2) Perangkat Lunak (Software): Software seperti sistem operasi, database management
system, dan aplikasi khusus diperlukan untuk mengoperasikan sistem informasi.
3) Data: Data tentang buku, materi bacaan, dan pengguna sistem diperlukan untuk
operasional sistem.
4) Sumber Daya Manusia: Tenaga kerja terampil seperti analis sistem, pengembang
perangkat lunak, administrator database, dan teknisi jaringan diperlukan untuk
merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem informasi.
5) Jaringan: Koneksi internet dan jaringan lokal diperlukan untuk memungkinkan
komunikasi dan pertukaran data antara komponen sistem informasi.
6) Pelatihan: Pelatihan untuk pengguna sistem diperlukan untuk memastikan bahwa
mereka dapat menggunakan sistem dengan efektif.
7) Dukungan Teknis: Dukungan teknis diperlukan untuk menangani masalah dan
pertanyaan yang mungkin muncul selama operasional sistem.
8) Keamanan: Solusi keamanan seperti firewall, antivirus, dan enkripsi diperlukan untuk
melindungi sistem dan data dari ancaman keamanan.
i. Quality Control (QC) dan Performance Measures
Quality Control (QC) dan Performance Measures adalah dua aspek penting dalam
manajemen proyek. Berikut adalah beberapa cara QC dan Performance Measures dapat
diterapkan pada proyek Inovasi Pendidikan: Meretas Jalan Menuju Minat Baca yang Lebih
Tinggi di Indonesia:
Quality Control:
1. Pemeriksaan Berkala: Melakukan pemeriksaan berkala pada semua aspek proyek,
termasuk pengembangan perpustakaan digital, pelaksanaan program membaca, dan
pelatihan untuk mendidik individu tentang manfaat membaca.
2. Pengujian: Melakukan pengujian pada sistem informasi yang dikembangkan untuk
memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.

7
3. Evaluasi Hasil: Melakukan evaluasi terhadap hasil proyek, seperti peningkatan minat
baca, untuk memastikan bahwa tujuan proyek telah tercapai.
Performance Measures:
1. Pelacakan Kemajuan: Melacak kemajuan proyek secara berkala untuk memastikan
bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana.
2. Pengukuran Kinerja: Menggunakan metrik kinerja, seperti jumlah pengguna sistem,
jumlah buku yang dibaca, dan tingkat kepuasan pengguna, untuk menilai kinerja
proyek.
3. Evaluasi Kinerja: Melakukan evaluasi kinerja proyek berdasarkan metrik kinerja
yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan QC dan Performance Measures ini, kita dapat memastikan bahwa
proyek berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.

8
Referensi
PROJECT CHARTER – DEVELOPMENT OF KASHMIR HIGHWAY
file:///C:/Users/Erik/Downloads/319362764-Project-Charter-Final.pdf
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA ALBERINDO GRAHA
CEMERLANG UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2015
287641859-Contoh-Project-Charter-MPPL.pdf
Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo.go.id)
PENTINGNYA MINAT BACA DALAM MENDORONG KEMAJUAN DUNIA PENDIDIKAN |
Yoni | Inovasi Pendidikan (umsb.ac.id)
Minat Literasi Membaca Masyarakat Indonesia pada Era Digital Halaman 1 - Kompasiana.com
6 Alasan Mengapa Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah (tirto.id)

Anda mungkin juga menyukai