Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sindi Nabilla

NIM : 2314016041
MK : Teknologi Digital Bahasa
Kelas : B

MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SEBAGAI FONDASI KUALITAS


BANGSA INDONESIA

PENDAHULUAN
Budaya literasi sangat berperan dalam menciptakan maupun membentuk bangsa yang
berkualitas. Wawan Krismanto menjelaskan bahwa “Membaca juga merupakan sebuah
jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan
kesuksesan, baik di lingkungan dunia persekolahan, pekerjaan maupun sepanjang
kehidupan umat manusia (Krismanto, 2020). Namun, dalam beberapa fenomena
menunjukkan bahwa budaya literasi masih menjadi permasalahan di Indonesia termasuk
dengan masih sangat rendahnya minat baca di kalangan Masyarakat maupun generasi muda,
hal ini dibuktikan Dari data data yang telah disurvei terdapat satu fakta yaitu tingkat
membaca siswa Indoneisa hanya menempati urutan ke 57 dari 65 negara. Bahkan jumlah
terbitan buku di Indonesia masih tergolong sangat rendah, bahkan jumlahnya tidak sampai
18.000 judul buku per tahun. Sebagai warga Indonesia, tentu hal ini sangat menyedihkan
bagi kita. Ibrahim menyatakan bahwa “Dengan berpikir positif maka data-data tersebut
dapat dijadikan bahan refleksi dan evaluasi semua pihak yang terkait dengan pendidikan
untuk perbaikan kedepannya, khususnya yang terkait langsung dengan peningkatan
kemampuan dan budaya membaca untuk peningkatan daya baca bangsa” (Ibrahim, 2017).

PEMBAHASAN
Hasil survei budaya telah dirilis oleh UNESCO pada tahun 2011, dengan fakta bahwa
Budaya membaca Indonesia berada pada peringkat paling rendah dengan nilai 0,001
artinya, dari sekitar seribu penduduk Indonesia, hanya satu yang masih memiliki budaya
membaca tinggi. Masyarakat di Indonesia masih terdapat fenomena seperti pengangguran
intelektual, karena minat membacanya yang masih dikatakan rendah. Rendahnya minat
membaca sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat
baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi
di dunia, yang pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Dari
buku Pembelajaran Literasi mengatakan bahwa “Kemampuan berpikir tingkat tinggi
mengacu pada kemampuan siswa dalam mentransformasikan informasi dan ide” (Abidin et
al., 2021). Pada zaman sekarang membaca sudah tidak lagi terpaku pada kertas, buku,
ataupun media cetak saja tetapi sekarang membaca sudah serba digital karna segala
informasi kini telah tersedia di dunia maya ataupun internet dan media elektronik lainnya.
Ane Permatasari Menyatakan bahwa “Dengan semakin mudahnya media untuk
mendapatkan informasi bacaan maka sudah seharusnya kita tingkatkan minat baca kita”
(Permatasari, 2015). Namun, Evita Devega juga menyatakan bahwa “Lewat gadget
memang banyak informasi fakta yang beredar. Sayangnya informasi yang mereka dapatkan
juga bukan berasal dari media yang bisa dipercaya, melainkan dari media sosial yang lebih
banyak dipenuhi oleh opini, bukan fakta” (Devega, 2017).
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya baca masyarakat
Indonesia sehingga dapat terbentuknya budaya literasi yaitu pertama kita perlu
memperbaiki kualitas dan pemerataan Pendidikan, yang Kedua adalah dengan kita
membangun lebih banyak perpustakaan di semua daerah sebagai tempat yang nyaman
untuk membaca, dengan berbagai jumlah koleksi buku yang banyak, dan menawarkan
kegiatan yang menarik. Yang ketiga adalah dengan memperkenalkan buku dan mendorong
minat baca buku ke sekolah dan Masyarakat umum melalui program program yang
berkelanjutan. Wawan Krismanto Mengatakan bahwa “Motivasi meningkatkan
kemampuan dan menumbuhkan budaya membaca harus digelorakan semangatnya
pada bangsa Indonesia terutama pada para siswa sebagai modal utama mereka
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan menyerap berbagai informasi di era zama
ini” (Krismanto, 2020).

PENUTUP
Membaca sebagai kemampuan mendasar setiap manusia pada masa kini maupun mendatang
tidak lagi terbatas Melalui kegiatan membaca akan menambah wawasan sekaligus
mempengaruhi mental dan perilaku seseorang, bahkan membaca memiliki pengaruh besar
bagi masyarakat. kegemaran membaca ini akan membentuk budaya literasi yang berperan
penting dalam menciptakan bangsa yang berkualitas, karena Dengan membaca buku inilah
ilmu pengetahuan akan didapatkan. Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah
kuncinya. Budaya literasi adalah masalah yang sangat serius Oleh karena itu mari kita
membangun kesadaran bersama, dengan membudayakan literasi pada masyarakat Indonesia
yang sudah berada dalam kondisi kritis. namun yang jauh lebih penting adalah
menumbuhkan karakter dan budaya senang membaca pada generasi penerus bangsa jauh
lebih utama.

Daftar Pustaka
Abidin et al. (2021). Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan
Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Bumi Aksara.
Devega, E. (2017). Retrieved from TEKNOLOGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca
Tapi Cerewet di Medsos:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-
indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
Ibrahim, G. A. (2017, April 30). Retrieved from PISA dan Daya Baca Bangsa:
https://nasional.kompas.com/read/2017/04/30/11135891/pisa.dan.daya.b
aca.bangsa?page=1
Krismanto, W. (2020). Permasalahan Budaya Membaca di Indonesia(Studi Pustaka
Tentang Problematika & Solusinya). Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 23.
Krismanto, W. (2020). Permasalahan Budaya Membaca di Indonesia(Studi Pustaka
Tentang Problematika & Solusinya). Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 31.
Permatasari, A. (2015). MEMBANGUN KUALITAS BANGSA DENGAN
BUDAYA LITERASI ., (p. 153).

Anda mungkin juga menyukai