Gagasan Kreatif
(Pemilihan Mahasiswa Prestasi)
Diusulkan Oleh:
II. PEMBAHASAN
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, masyarakat Indonesia masih perlu adanya
peningkatan dalam bidang literasi. Peningkatan literasi untukmasyarakat Indonesia
bertujuan juga untuk memajukan literasi bangsa dan menstabilkan pendidikan di
daerah 3T. salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah membuat Rumah Baca yang
merupakan sebuah inovasi perpustakaan berupa rumah singgah yang dapat didatangi
siapa saja, baik dari anak kecil sampai oarng tua sekaligus. Rumah singgah ini
menyediakan berbagai macam bubu-buku bacan gratis yang dibaca oleh masyarakat
di daerah tertinggal tersebut.buku-buku bacaan tersebut akan di sortir sehingga dapat
dipastikan buku yang ada adalah buku-buku yang berkualitas dan layak baca,
sehingga kenyamanan dan minat masyarakat untuk meningkatkan minat baca atau
literasi dan pendidikan anak-anak dapat terwujutkan. Buku-buku yang ada di rumah
singgah bersumber dari hibah pemerintah, program open donasi dan Open Recruitmen
Relawan yang ada di website Rumah Singgah yang akan dibuat nantinya, selain
webside, Rumah singgah akan memuat Sosmed tersendiri yang berisi tentang
informasi dan Open Recruitmen tersebut. Sosmed ini digunakan untuk promosi dan
memberikan segala informasi yang dapat di akses oleh siapa saja sehingga semua
orang dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh panitia atau anggota Rumah
Singgah tersebut. Lebih lanjut, Rumah singgah untuk membaca ini akan bertujuan
juga untuk menyelsesaikan masalah pembangunan yang berkaitan dengan
Sustainable Development Goals (SDGs) dan revolusi Industri 4.0, yaitu dengan
menghadirkan inovasi Kewirausahaan, posko motivasi dan kreatif, dan akan juga ada
Plant Cultivation Training (PCT) .
Pujayanti (2020) menyampaikan pada tahun 2000, Milenial Development Goals
(MDGs) resmi diberlakukan dengan memfokuskan pada delapan tujuan pembangunan
milenium. Upaya ini dalam rangka menanggapi tantangan untuk menyejahterakan dan
memajukan masyarakat dunia. Proyek ini ditargetkan berjalan hingga tahun 2015.
mendapat banyak kritikan dimasa pensiunnya MDGs, du susunlah sebuah inisasi yang
sama dengan menyempurnakan target-target yang dianggap lebih relevan dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan skala Global, yakni Sustainable
Development Goals (SDGs) . terseusun dalam 17 poin tujuan pembangunan
berkelanjutan dan 169 targer, SDGs dicanangkan akan berlaku hingga 2030.
Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah program yang mengintegrasikan
ekonomi, sosial dan lingkungan untuk kemaslahatan manusia dan keberlangsungan
bumi. SDGs merupakan penerus dari MDGs yang memiliki filosofi yang sama yakni
menanggapi tantangan pembangunan dalam skala global.
Cendekiawan seperti Hajer in Robert (1997), Redclift in Briassoulis (2001),
Counsell (1999), Holden (2008) dan Anstrom (2011) menyatakan bahwa untuk
mencapai sebuah program berkelanjutan diperlukan perubahan yang fundamental dar
segi ideologi, perubahan budaya dan kebiasaan, bergantinya paradigma, resormasi
institusi yang didukung oleh struktur politik dan kelembagaan yang tepat (Atih
Rohaeti dkk, 2015)
Salah satu pencapaian perubahan fundamental yang dapat dilakukan agar tercapai
dan terwujutnya poin -point dari SDGs adalah perubahan budaya dan kebiasaan.
Perubahan kebudayaan dan kebiasaan inilah yang sangat penting ditanamkan dalam
masyarakat Indonesia agar dapat menjadi masyarakat milenium yang terpandang.
Untuk membentuk kebiasaan membaca sangat sulit jika tidak ada niat dari dalam diri
sendiri.
Beberapa inovasi yang di sebutkan sebelumnya, yaitu inovasi kewirausahaan,
dalam hal ini pembangunan kewirausahaan dipandang sebagai langkah strategis
dalam upaya mengatasi permasalahan ekomomi bangasa. Pertumbuhan ekomomi
digerakkan oleh adanya aktifitas ekonomi yang dijalankan oleh kalangan wirausaha.
Pendapat ahli menyatakan dibutuhkan 2% wirausaha atau 4,6 juta wirausaha untuk
memajukan perekonomian bangsa. Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu
cara untuk menumbuhkan karakter melalui usaha menanam nilai-nilai kejujuran,
kepemimpinan, tanggung jawab, semangat kerja, gigih serta kreatif dan inovatif.
Kegiatan ini akan dilakukan dengan cara mebagi beberapa kelompok untuk membuat
Usaha kecil-kecilan atau UMKM yang dapat membantu mereka bagaimana
berwirausaha tersebut, tentunya akan didatngakan ahli yang akan menilai dan
membantu aktifitas tersebut. Selanjutnya untuk menguji usaha tersebut akan
diadakannya EXPO khusus untuk UMKM yang ada, sehingga dapat langsung
merasionalkan ide dan usaha mereka. Ini akan berjalan dalam beberapa bulan sampai
akhirnya diadakan EXPO.
Selanjutnya ada program Motivasi dan kreativitas merupakan program lanjutan
dari program kewirausahaan yaitu dimana secara khusus mengajarkan kepada Ibu
Rumah Tangga (IRT) dan masyarakat desa tertinggal 3T tersebut untuk berwirausaha
berkelanjutan, didalam bidang kreativitas. Bak itu kerajinan tangan, kuliner, jajanan,
dan lain sebagainya. Program ini akan diadakan oeh panitia Rumah singgah untuk
membaca untuk membantu keberlanjutan ekonomi di daerah 3T. penanggung jawab
dari kegiatan ini adalah Mawapres, mahasiswa relawan, relawan umum dari desa
tersebut, pihak-pihak resmi lainnya yang bersedia terlibat.
Inovasi lain yang dilakukan oleh Rumah Singgah untuk membaca adalah PCT
adalah sebuah program pelatihan budidaya tanaman yang di selenggarakan oleh
Rumag singgah untuk membaca di daerah 3T. Tujuan dari penyelenggaraan PCT
adalah untuk membantu meningkatkan ekonomi dan etos kerja dari masyarakat.
Spesifik tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman pangan, buah-buahan,,
perkebunan, dan obat-obatan yang dapat bernilai ekonomis di pasaran. Artinya, segala
potensi sumber daya alam yang ada di daerah tersebut akan dimanfaatkan.pihak yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah beberapa mahasiswa yang dapat membantu menjadi
relawan dan juga tentunya Mawapres atau Mahasiswa berprestasi tingkat Universitas.
Selain itu ada juga relawan umum desa tertinggal dan tutor ahli budidaya tanaman
yang dibayar khusus untuk kegiatan ini. Pelatihan ini akan berlangsung selama satu
hari, dan akan di praktekkan sesuai jadwal yang di tentukan, atau secara terus
menerus.
Program-progran atau kegiatan diatas sebenarnya sudah ada di digiatkan pemerintah,
namun terkadang tidak terjalankan karena kurangnya pihak terlibat, disini Rumah
Singgah untuk membaca siap turun tangan untuk dapat terlibat langsung dan
memastikan kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan sebenar-benarntya. Kepedulian
maasiswa dari Rumah Singgah Untuk Membaca akan menjadikan daerah 3T dapat
maju dan dilirik keberadaannya oleh bangsa indonesia.
Program yang hampir sama digiatkan pemerintah tersebut adalah seperti program
pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Program PKK hasrus terus
digencarkan di Indonesia di daerah 3T-nya mengingat peningkatan etos kerja dan
mutu SDM itu sangat penting dalam mengejar laju pertumbuhan dan perkembangan
peradaban yang lebih baik di masa depan. Artinya, semua elemen dan komponen
bangsa baik itu di daerah maju maupun tertinggal dapat berkreativitas dengan bebas
dan didorong semangatnya dalam menstabilkan pembangunan di Indonesia.
Program yang dibuat oleh Rumahh Singgah untuk membaca bukan mungkin
tidak akan membawa perubahan yang signifikan untuk kemajuan daerah 3T sehingga
tidak ditemukannya lagi kemiskinan masyarakat Sumatra Barat. Dengan adanya peran
dari generasi muda seperti mahasiswa dapat menyukseskan program ini dan juga
program dari pemerintah sehingga dapat terus beroperasi dan berkembang. Karena,
pada dasar-dasar ide program yang berusaha digencarkan oleh Rumah Singgah Untuk
Membaca berpijak pada konsep Sustainable Development Goals (SDGs) dan resolusi
era 4.0.
SDGs didasarkan pada konsensus dan kemitraan global, sambil menekankan
tanggung jawab negara berkembang untuk melaksanakan pekerjaan rumah mereka,
sedangkan negara 5 maju berkewajiban mendukung upaya tersebut.Tekad pemerintah
untuk merealisasikan target SDGs tentu memerlukan komitmen dari semua pihak
yang terkait dalam pembuatan kebijakan, program dan pelaksana di lapangan serta
masyarakat yang menjadi sasaran SDGs.
Oleh karena itu, beberapa tujuan dari SDGs yang mana menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan dan memastikan keberlangsungan lingkungan hidup
berusaha diimplementasikan perwujudannya oleh Rumah Singgah Untuk membaca.
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dengan menciptakan peluang minat literasi
masyarakat terhadap buku sehingga anak-anak dan masyarakat yang cerdas dapat
terus bertumbuh di daerah tertinggal. Dengan adanya masyarakat atau generasi yang
cerdas, peluang penanggulangan kemiskinan dan kelaparan dapat terwujud. Tidak
hanya itu, pengembangan kreativitas dalam bidang wirausaha yang ada juga akan ikut
berperan besar terhadap solusi masalah di darah 3T.
III. PENUTUP
dalam pelaksanaan program dan inovasi yang akan dibuat, pihak yang akan
terlibat antara lain yaitu pemerintahan Provinsi Sumatra Barat, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Sumatra Barat, dan Masyarakat yang berada di daerah
3T Sumatra Barat. Rumah Singgah Untuk Membaca menjadi alternatif dan solusi
dalam mencapai beberapa tujuan yang ada dalam SDGs dan revolusi Industri 4.0.
untuk meningkatkan literasi dan mewujudkan pendidikan yang baik di daerah
tertinggal serta memberikan manfaat bagi masyarakat dalam pengembangan
ekonominya.
Rumah Singgah Untuk Membaca dalam setiap perkembangannya akan senantiasa
melibatkan peran serta semua pihak yang berkontribusi dan mengharapkan adanya
dukungan dari pemerintah sebagai pihak yang berpengaruh dalam mengurus daerah.
Adapun tujuan utama dari Rumah Singgah Untuk Membaca adalah mampu membawa
pengaruh dan perubahan yang besar bagi kegidupan masyarakat di daerah 3T,
sehingga beberapa sektor yang masih belum berkembang akan menjadi modal awal
dalam kemajuan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Dariono, R. F. (2021). Strategi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Di
Daerah 3T. Jurnal Akrab, 12(1), 42-49.
Dwiyantoro. (2019). Peran Taman Baca Masyarakat Mata Aksara dalam
Menumbuhkan Minat Baca pada Masyarakat. Vol 7 No 1. Jurnal Kajian
Informasi dan perpustakaan. file:///C:/Users/user/Downloads/14430-62300-2-
PB.pdf 06 maret 2023
Kominfo.go.Id. Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Baca tapi Cerewet di
Medsos. https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-
masyarakatindonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media ,
diakses pada 21 Agustus 2022
Milla, Hilyati. (2013). Pendidikan Kewirausahaan: Sebuah Alternatif Mengurangi
Pengangguran Terdidik Dan Pencegahan Korupsi. Al-Ta’lim Journal. Vol 20,
No 30. http://www.journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/attalim/article/
view/44 06 Maret 2023
Perpustakaan.bsn.go.id. (2017). Mengapa Literasi di Indonesia Sangat Rendah.
https://perpustakaan.bsn.go.id/index.php?p=news&id=1077 , diakses pada 21
Agustus 2022
Puja, Difa Ameliora. (2020) Hahal Industry as a Paradigm For Sustainable
Development Goals in the Era Of the Industrial Revolution 4.0. Vol 1 No1.
jurnal Youth Ilmaic Economic.
http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/yie/article/view/48 06 Maret 2023
Republika.com. (2018). Tiga Kabupaten di Sumbar Masih Berstatus Daerah
Tertinggal.
https://wwww.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/p9m2s6370 diakses
pada 21 Agustus 2022.