Anda di halaman 1dari 3

Kurniawan

2314016039
Teknologi Digital Bahasa
Sasindo B 23

Tingkat Literasi DI Indonesia


Pendahuluan

Dikutip dari buku Secara,tradisonal literasi di pandang sebagai kemmpuan


membaca dan menulis (Abidin, Mulyati, & Yunansah, 2018). Kemudian bisa
diartikan literasi adalah kemampuan seseorang dalam memahami bacaan dan tulisan
dan mampu menjelaskan apa maksud dari tulisan tersebut.

Pembahasan

Tingkat literasi di indonesia sangat rendah mengutip dari website Kominfo.go.id


menyebutkan “UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal
literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca
masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000
orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!
Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh
Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di
bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian
infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-
negara Eropa.” (Devega , 2017). Dengan rendahnya tingkat literasi di Indoneisa
menyebabkan mudahnya masyarakat Indonesia menrima fakta mentah-mentah dan
dengan mudah termakan dengan hoax tanpa tahu informasi yang sebenarnya, cara
yang baim untuk mengatasi masalah literasi ini adalah dengan menanamkan minat
membaca, menurut sebuah jurnal “Membaca adalah salah satu dari empat
keterampilan berbahasa. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca sebagai salah satu aspek
keterampilan berbahasa yang mengandung pengertian yang tidak selalu sama bagi
setiap orang, ada yang memandang membaca sebagai proses pasif, ada pula yang
menyatakan bahwa membaca merupakan proses aktif kognitif. Akan tetapi membaca
pada hakikatnya adalah kemampuan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dan
memahami maknanya. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif”. (Tahmidaten &
Krismanto, 2019). Dengan Membaca maka akan menciptakan budaya literasi yang
bisa membantu meningkatkan tingkat literasi yang ada di Indoneisa. Bagaimana
caranya menciptakan budaya literasi di Indoneisa yaitu dengan melibatkan pemerintah
atau dengan melibatkan politik dalam sebuah konferensi di katakan “Budaya literasi
sejatinya membutuhkan dukungan politik dari Pemerintah dan DPR. Budaya literasi
berkaitan dengan masa depan bangsa, karena itu perlu mendapat perhatian serius.
Selama ini dukungan dari pemerintah masih bersifat temporer. Baru ada perhatian jika
peringatan hari-hari tertentu seperti perayaan Hari Buku Nasional beberapa bulan
yang lalu, yang pelaksanaannyapun hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya,
berlangsung sepi, baik secara seremonial maupun subtansial. Tidak ada kegiatan yang
benar-benar menghentak atau menyulut kesadaran baru tentang buku, tentang budaya
literasi.” (Permatasari, 2015).
Ada juga cara lain untuk menciptakan budaya literasi di Indonesia yaitu dengan
menerapkan budaya literasi dari sekolah dalam sebuah jurnal menjelaskan mengapa
pera sekolah sangat penting dalam membangun budaya literasi yaitu “Sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal bertujuan mengembangkan potensi berupa keperibadian,
kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan-keterampilan lainnya yang berguna untuk
dirinya, masyrarakat, bangsa, dan negara. Pernyataan ini jelas tertuang dalam undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Dalam hal ini, sekolah
merupakan alat pemerintah dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik
untuk warganya. Sekolah sebagai miniatur kehidupan masyarakat sangatlah penting
untuk mengaplikasikan nilai serta pemahaman yang baik, sehingga pada akhirnya
ketika siswa telah lulus dan terjun pada lingkungan masyarakat, siswa dapat
mentransformasikan nilai, budaya, pengetahuan, dan keterampilan tersebut dalam
kehidupan bermasyarakat.” (Akbar, 2017). Dengan adanya program budaya literasi di
sekolah diharapkan mampu untuk meningkatkan literasi di.Indonesia.

Penutup

Kesimpulan yang saya ambil dari permalahan diatas adalah literasi di Indonesia
memang menjadi masalah yang sangat serius dan harus segera di tangani oleh karena
itu diharapkan pemrintah mampu memberikan sosialisasi terkait pentingnya literasi
dan mampu membangun budaya literasi di indomesia

References

Abidin, Y., Mulyati, T., & Yunansah, H. (2018). PEMBELAJARAN LITERASI :


Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca.
Dam Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.
Akbar, A. (2017). MEMBUDIDAYAKAN LITERASI DENGAN PROGRAM 6M DI
SEKOLAH DASAR. MEMBUDIDAYAKAN LITERASI DENGAN PROGRAM
6M DI SEKOLAH DASAR, 42-52.
Devega , E. (2017, 10 10). TEKNOLGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi
Cerewet di Medos. Retrieved from Kominfo.go.id:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-
indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
Permatasari, A. (2015). EMBANGUN KUALTIAS BANGSA DAN NEGARA
DENGAN BUDAYA LITERASI. Ane Permatasari (pp. 146-156).
Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tahmidaten, L., & Krismanto, W. (2019). Permasalahan Budaya Membaca di
Indonesia(Studi Pustaka Tentang Problematika & Solusinya). Permasalahan
Budaya Membaca di Indonesia(Studi Pustaka Tentang Problematika &
Solusinya), 22-33.

Anda mungkin juga menyukai