Anda di halaman 1dari 58

i

BISNIS MAKANAN TRADISIONAL


“PEMPEK KELA”

Bidang Usaha : Wirausaha Boga/Kuliner


Kategori : PMW Start-UP

Disusun oleh:

Nama : 1. Celina Rayhan Sesanira, NIM 02011381722475 (Ketua)


2. Muhammad Faris Nugraha, NIM 02011281722216 (Anggota)
3. Jihan Rafifah, NIM 02011281823202 (Anggota)
4. Ilham Syaputra, NIM 02011381823429 (Anggota)
5. Salsabila Neivada Putri, NIM 02011381823368 (Anggota)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019
ii

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

1. Nama Usaha : Pempek Kela


2. Bidang Usaha : Wirausaha Boga/Kuliner
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Celina Rayhan Sesanira
a. NIM : 02011381722475
a. Jurusan/Program Studi : Ilmu Hukum
b. Fakultas : Hukum
b. No Telepon/ Hp : 081929890274/088706489304
g. Alamat email : crsesanira@icloud.com
2. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Legkap dan Gelar : Hj. Mardiana, S.H., M.H
a. NIDN/NUPN/NIDK/NIP : 198208112014042001
a. No Telp dan HP : 0895323929793
1. Jumlah dana yang diusulkan
a. Unsri : Rp 14.313.000,-
a. Sumber Lain (Sebutkan) : Rp. -
4. Cash flow cycle dalam 1 tahun : Rp 10.406.000,-

Palembang, 5 April 2019


2

Menyetujui:
Dosen Pembimbing Ketua Tim Pelaksana

Hj. Mardiana, S.H., M.H Celina Rayhan Sesanira


NIP 198208112014042001 NIM 02011381722475
Mengetahui,

Dekan Fakultas Hukum

Dr. Febrian, SH., MS


NIP 19620131198903100
3

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…...………….……………………………………………….. …..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha……………………………………………………1

1.2 Justifikasi Usaha…………………………………………………………3

1.3 Visi dan misi Usaha…….………………………………………………..3

1.4 Tujuan dan Sasaran Usaha……………………………………………….4

1.5 Luaran yang diharapkan………………………………………………….4

1.6 Manfaat Usaha……………………………………………………………5

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Usaha, Analisa Pasar dan Produk….…………………6

2.1.1 Identitas Usaha……………………………………………………6

2.1.2 Deskripsi Usaha…………………………………………………..6

2.1.3 Kemasan Produk………………………………………………….6

2.1.4 Sumber Bahan Baku………………………………………………6

2.1.5 Analisis Pasar…………………………………………………….7

2.2 Potensi Sumber Daya…………………………………………………….7

2.3
Pemasaran…………………………………………………………………………8

BAB III Metode Pelaksanaan (Operating Plan)

3.1 Proses Bisnis……………………………………………………………..9

3.2 Proses Produksi………………………………………………………….11


4

3.3 Susunan Organisasi ……………………………………………………..12

BAB IV Rencana Pembiayaan dan Jadwal Kegiatan

4.1 Rencana Pembiayaan……………………………………………………16

4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………19

4.3 Rencana Bisnis (Business Plan) dan Cash Flow……………………….20


a. 4.3.1 Analisis Usaha…………………………………………………...20
4.3.2 Analisis SWOT…………………………………………………..23
4.3.3 Breakeven Point (BEP) Analysis…………………………………….26
4.3.4 Proyeksi Laba/Rugi………………………………………………27
4.3.5 Resiko Bisnis dan Keuangan………………………………….….28
b. Cash Flow dalam satu tahun……………………………………………..32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...33
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
5

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, memiliki beragam suku


bangsa, tercatat lebih dari 1430 suku yang tersebar di 34 provinsi di seluruh
penjuru Tanah Air. Hal ini, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
yang memiliki potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dengan
keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan memiliki
keunggulan tersendiri dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Tak
hanya kaya dengan kebudayaan, Indonesia tentunya juga memiliki makanan
khas yang terkenal dengan keaslian cita rasanya yang menunjukkan identitas
bangsa. Tidak sedikit warga negara asing (WNA) yang tertarik dengan
makanan tradisional yang ada di Tanah Air tercinta ini, khususnya makanan
tradisional yang berasal dari kota Palembang.

Palembang merupakan salah satu kota yang terkenal hingga ke


mancanegara, selain memiliki jembatan Ampera sebagai iconnya, dan Pulau
Kemaro sebagai tempat wisatanya, Palembang juga dikenal sebagai kota yang
memiliki banyak makanan tradisional yang lezat. Tetapi sangat disayangkan,
di era globalisasi ini, makanan tradisional yang telah lama dilestarikan oleh
nenek moyang kita terasa semakin terpinggirkan oleh kita sendiri warga
Negara Indonesia, yang lebih tertarik dengan makanan-makanan asing yang
berasal dari negara barat. Sebenarnya, perubahan yang terjadi dalam
masyarakat memang wajar adanya, mengingat manusia memiliki kebutuhan
yang tidak terbatas. Tetapi, kita sebagai penerus bangsa harus terus
berupaya untuk melestarikan makanan tradisional agar makanan yang telah
ada sejak zaman dahulu ini tidak terlupakan.
6

Salah satu makanan khas dari Kota Palembang yang terkenal adalah
Empek-Empek atau yg biasa disebut masyarakat lokal dengan
‘Pempek’. Terbuat dari ikan dan sagu, pempek memiliki berbagai olahan rasa,
mulai dari pempek isi telur, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit
dan lainnya. Disajikan ditemani dengan saus khasnya yang berwarna hitam
kecoklat-coklatan, yang biasa disebut cuko (bahasa Palembang). Cuko ini,
dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi
dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli
Palembang, cuko sejak dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.
Namun, seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera, maka saat ini
banyak ditemukan cuko dengan rasa yang lebih manis.

Oleh karena itu kami, sebagai generasi milenial yang ingin ikut aktif
berkontribusi dalam melestarikan makanan tradisional Indonesia, berpikir
untuk berinovasi agar dapat mengembangkan suatu usaha baru dengan
mengangkat makanan tradisional sebagai objeknya, tanpa menghilangkan
cita rasa asli dari makanan tersebut dengan nama “PEMPEK KELA”. Inovasi
segar yang penulis miliki diharapkan dapat membuat makanan tradisional
menjadi makanan yang memiliki cita rasa unik dikemas secara menarik
menjadi makanan tradisional bercita rasa tinggi dengan kualitas terjamin.
Kami berupaya menghadirkan “PEMPEK KELA” sebagai pilihan alternatif
oleh-oleh khas Palembang yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
Disajikan dengan varian rasa yang unik dan menggugah selera. Dengan
begitu, inovasi yang kami hadirkan ini bukan semata-mata hanya memuaskan
kepentingan konsumen namun kami juga memperhatikan keamanan,
kesehatan, kualitas makanan demi kenyamanan pelanggan saat
menyantapnya. Kami juga memperhatikan aspek lainnya yang berkaitan
dengan sisi kemanusiaan.
7

Dewasa ini, tidak sedikit orang-orang yang kurang memperhatikan sisi


kemanusiaan/jiwa sosialnya terhadap kepedulian terhadap sesama. Sebagai
seorang mahasiswa, kami memiliki kepedulian sosial yang mampu
membangkitkan inovasi dengan menghadirkan solusi inovatif yakni “Menjual
Makanan Kekinian yang Mengandung 10% (Persen) Kebaikan”. Dimana dari
harga pempek tersebut telah disisipkan 10% (persen) untuk Charity
(Sedekah) bagi orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, inovasi
bukan hanya sekedar a discovery namun menjadi suatu inspirasi yang
berbuah aspirasi bagi masyarakat Indonesia khususnya para pengusaha
lainnya. Bukan hanya memperhatikan aspek kepuasan konsumen saja,
namun jiwa sosial para pengusaha perlu ditanamkan.

1.2 Justifikasi Usaha

Adapun justifikasi pemilihan jenis usaha pempek beraneka ragam isi ini yaitu
adanya fakta bahwa makanan tradisional Palembang ini peminatnya
semakin lama semakin menurun, oleh karena itu kami memberikan inovasi
baru agar masyarakat menjadi lebih tertarik lagi dengan makanan khas
Palembang ini.
1.3 Visi dan Misi Usaha

Visi :

Mewujudkan pempek sebagai makanan tradisional khas Palembang


menjadi inovasi usaha kreatif yang eksistensinya mampu bersaing baik
dalam skala pasar nasional maupun internasional di era modern.

Misi :

1. Menjadikan pempek sebagai makanan yang lebih dikenal oleh seluruh


kalangan masyarakat terutama generasi millenial, dengan cara
berinovasi dengan menghadirkan beragam jenis varian isi pempek
tanpa menghilangkan cita rasa asli yang sudah ada sejak dulu.
8

2. Sebagai bentuk usaha pemberdayaan masyarakat serta memberikan


lapangan pekerjaan, dengan cara membuka industri rumahan yang
bergerak di bidang kuliner khas Palembang.

3. Meningkatkan daya kreatifitas serta jiwa berwirausaha generasi


millenial khususnya mahasiswa dengan cara memberi peluang untuk
berkontribusi dalam mempopulerkan makanan tradisional.

1.4 Tujuan dan Sasaran Usaha

Tujuan
Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
oleh perusahaan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif
dan pendapatan target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan. Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :
 Mengembangkan hobi di bidang kuliner yang bisa menghasilkan
pendapatan
 Menjadi alternatif bagi masyarakat untuk bersedekah melalui program
yang kami buat yaitu “Setiap Makanan yang Terjual Memiliki 10%
Kebaikan”
 Menciptakan bisnis kuliner yang unik dan menarik
 Meningkatkan kreatifitas mahasiswa/i dalam menciptakan produk olahan
yang inovatif
 Menciptakan persaingan dalam berwirausaha yang sehat
 Membuka lapangan usaha di dunia kuliner
Sasaran Usaha
Sasaran Usaha Pempek isi ini adalah pelajar, mahasiswa/i, konsumen
yang menggemari pempek serta para pecinta kuliner di Palembang yang
menyukai makanan kekinian. Tentunya para turis domestik maupun
mancanegara juga merupakan sasaran penjualan sebagai alternatif oleh-oleh
khas Palembang.
1.5 Luaran yang diharapkan
9

Luaran yang diharapkan dalam penyusunan proposal ini, yaitu :


1. Terciptanya suatu usaha yang manghasilkan profit menjanjikan berupa
Pempek kreatif dan inovatif.

2. Adanya produksi makanan yang baik untuk kesehatan masyarakat.

3. Agar tercipta strategi produksi yang tepat dalam memasarkan pempek


beraneka ragam isi

1.6 Manfaat Usaha

1. Bagi Masyarakat umum

Memberikan pandangan kepada masyarakat bahwasannya pempek


bisa dikreasikan menjadi makanan yang lebih menarik tanpa
menghilangkan esensi dari produk tradisional itu sendiri.

2. Bagi Generasi Muda

Memberi opsi makanan makanan tradisional yang disajikan secara


kekinian.

3. Bagi Peneliti

Mengasah jiwa wirausaha agar mampu menjadi generasi mandiri


dalam menghadapi berbagai perkembangan dalam bidang ekonomi
maupun bidang sosial.

4. Bagi Orang yang Membutuhkan

Meringankan beban bagi orang yang membutuhkan melalu program


yang kami buat yaitu “Setiap Satu Pembelian Memiliki 10% kebaikan”.
10

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Usaha, Analisis Pasar dan Produk

2.1.1 Identitas Usaha


Nama usaha : Pempek Kela
Pimpinan Usaha : Celina Rayhan Sesanira
Bentuk Usaha : Home Industry

2.1.2 Deskripsi Usaha


Wirausaha baru di bidang pengembangan makanan tradisional
berupa pempek dengan berbagai macam isi ini dinilai sangat potensial karena
merupakan suatu inovasi baru di bidang kuliner, selain itu keunggulan yang
dimiliki usaha tersebut sangatlah banyak, salah satunya karena masih belum
ada usaha lain yang melakukan hal serupa dan juga bermanfaat bagi
masyarakat yaitu, sebagai penambah wawasan dan kreativitas.

2.1.3 Kemasan Produk


11

Produk yang penulis hadirkan akan dikemas secara higienis


menggunakan kemasan bowl (mangkuk berbahan plastik) dengan ukuran
450ml. Pertimbangan dalam pemilihan kemasan adalah kemasan yang praktis
dan mudah dibawa.

2.1.4 Sumber Bahan Baku


Bahan baku produksi utama adalah ikan giling dan sagu. Pedagang
bahan baku tersebut telah mempunyai jalur distribusi yang tetap dan
mempunyai cukup bahan dagangan sepanjang tahun. Bahan baku ikan gabus
tidak sulit didapatkan.

2.1.5 Analisis Pasar


Survei Pasar
Survei pasar dilakukan untuk mencari tahu mengenai konsumen
potensial untuk produk baru ini. Survei pasar dilakukan dengan
pengisian kuisioner secara langsung oleh masyarakat yang disebar di
bebeapa titik vital yang ada di kota Palembang. Survei bertujuan untuk
mengetahui makanan seperti apa yang di sukai oleh masyarakat,
mengetahui tingkat pengetahuan terhadap Pempek, dan respon
terhadap kehadiran pempek berbagai isi. Lokasi yang dipilih untuk
menyebarkan kuisioner adalah di Universitas Sriwijaya, Benteng Kuto
Besak, dan juga Kambang Iwak.

2.2 Potensi Sumber Daya

1. Man(Manusia)
Untuk SDM sendiri kami berfokus para masyarakat asli Palembang, sebagai
bentuk usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.
12

2. Materials(bahan-bahan)
Terkait bahan-bahan yang dibutuhkan, penulis sudah mendapatkan
pemasok tetap untuk pempek berbagai isi ini.

3. Machines(mesin)
Dalam suatu kegiatan usaha, tentunya mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja, contohnya seperti mixer yang
digunakan dalam pembuatan produk usaha “Pempek Kela”.

4. Market(pasar)
Dalam sebuah usaha, upaya memasarkan produk tentunya sangat penting,
Maka dari itu penulis melakukan metode pemasaran dengan berbagai cara
diantaranya dengan media banner, media internet, dan media stiker.

2.3 Pemasaran
Peluang Pasar
Usaha pempek berbagai isi ini memiliki peluang yang cukup
menjanjikan di pasaran. Selain karena belum adanya saingan yang
memproduksi pempek berbagai isi ini, gaya hidup masyarakat yang
menginginkan makanan kekinian membuat pempek dengan cita rasa unik ini
dapat dijadikan pilihan.

Strategi Promosi
 Media Banner
Promosi ini merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
memasang banner di dekat lokasi kita berusaha untuk mempromosikan
usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat
13

akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan
disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli pempek berbagai isi kita.

 Media Internet
Selain menggunakan banner, promosi yang juga dinilai efektif adalah
melalui media internet. Media tersebut dapat berupa website ataupun
aplikasi seperti dapat Instagram, Facebook, Line@ dan Whatsapp. Alasan
memilih internet sebagai salah satu media pemasaran, karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan internet, sehingga mempermudah
masyarakat dalam mengetahui usaha “Pempek Kela”.

 Media Stiker
Stiker merupakan salah satu media promosi yang cukup sederhana, serta
tidak memerlukan banyak biaya. Cukup dengan membagikan stiker ketika
konsumen/masyarakat membeli produk kita maka orang-orang akan
mengetahui produk yang kita jual.

BAB III
METODE PELAKSANA

3.1 Proses Bisnis


14

I. Uraian Proses Bisnis Utama


a. Penerimaan Pesanan
b. Pengolahan
c. Pengadaan bahan mentah
d. Pembuatan adonan
e. Pengisian adonan
f. Pembentukan adonan
g. Perebusan adonan
h. Penggorengan
i. Pengemasan/Pengepakan/Packaging
j. Pemasaran

II. Surveyor :
1. Celina Rayhan Sesanira
2. Muhammad Faris Nugraha
3. Jihan Rafifah
15

4. Ilham Syaputra
5. Salsabila Neivada Putri

1. Penerimaan pesanan
Pada tahapan ini, kami akan menyusun secara berurutan mengenai
jumlah produk yang dipesan oleh pembeli, sesuai dengan waktu
pemesanan serta melengkapinya dengan jenis isian yang menjadi
permintaan konsumen. Penerimaan pesanan dalam hal ini tidaklah
menjadi kegiatan tunggal dalam proses produksi bisnis, dikarenakan kami
juga telah menyediakan produk siap jual tanpa perlu memesan
terlebih dahulu.

2. Pengolahan
Setelah mendapatkan pesanan, hal yang selanjutnya dilakukan adalah
pengolahan produk. Tentunya, kami berkomitmen untuk mengolah
produk pempek ini secara tepat dan tentunya higienis, didukung oleh
penggunaan bahan baku yang pilihan yang sudah terjamin kualitasnya.

3. Pengadaan Bahan Mentah


Pada tahapan ini bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi
kami dapatkan dari sumber-sumber terbaik agar nantinya tetap dapat
menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan.

4. Pembuatan Adonan
Pada tahap ini adonan yang akan dibuat dari bahan-bahan yang telah
disediakan dan diolah dengan baik serta dengan ketelitian untuk
memastikan agar cita rasa produk tetaplah menjadi prioritas. Campuran
bahan-bahan dalam satu adonan tentu akan kami pastikan menyatu
dengan rata.
5. Pengisian Adonan
16

Setelah adonan siap, kemudian adonan diisi dengan berbagai varian


seperti cabai, keju, brokoli, dan jamur tiram.

6. Pembentukan Adonan
Pada tahap ini, adonan yang telah di isi segera dibentuk sebagaimana
bentuk pempek tradisional pada umumnya.

7. Perebusan Adonan
Setelah melalui proses pembentukan, adonan yang telah siap segera
dimasukkan kedalam air panas untuk selanjutnya menuju proses
perebusan hingga pempek tersebut benar-benar matang sempurna.

8. Penggorengan
Pada tahap ini pempek yang telah direbus kemudian dimasukan kedalam
minyak panas untuk digoreng hingga merubah warna pempek menjadi
kuning keemasan.

9. Pengemasan/Pengepakan/Packaging
Setelah semua proses produksi selesai, produk pempek yang telah
matang dan telah digoreng segera dimasukan kedalam kemasan yang
bersih lalu dikemas dengan menarik agar dapat memikat minat
konsumen.

10. Pemasaran
Pada tahap ini pempek yang telah siap saji dan telah dikemas dengan baik
segera didistribusikan dan dipasarkan untuk seluruh kalangan
masyarakat.

3.2 Proses Produksi


17

1. Awalnya perencanaan dengan memproduksi produk cukup untuk


peluncuran produk dalam skala rumah tangga untuk dijual di seluruh
lapisan masyarakat.Mengembangkan ide pembuatan produk dengan
membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang
populer yaitu kuliner.
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku
penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan
survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar
pasar.
3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan
yang mengedepankan kan azas higenis dan kesehatanan guna terciptanya
kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat
sistem managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya,
jika penanganan keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan
produksi akan berjalan lancar dan maksimal.

3.3 Susunan Organisasi

1. Celina Rayhan Sesanira (Ketua)


Pemimpin harus menjadi contoh yang baik tentang perilaku agar para
anggota dapat mengambil contoh dari perilaku tersebut. Pemimpin
adalah komunikator yang baik dengan menggunakan sebuah presentasi,
rapat dan situasi lain yang berhadapan secara efektif baik tertulis dan
menggunakan media elektronik. Hal itu dapat digunakan sebagai salah
satu strategi leader efektif. Pemimpin perlu untuk menjadi seorang
manajer yang baik, khususnya pada bidang keuangan, baik secara
profesional atau pribadi. Tugas sebagai seorang pemimpin ialah :
a. Pengambilan keputusan
b. Memelihara kelancaran & kualitas manajemen organisasi
18

c. Pendelegasian wewenang kepada anggota


d. Pengembangan kesetiaan para anggota
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para
pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pertanggungjawaban semua tindakan

2. Ilham Syaputra (Manager Pemasaran)


Sebagai Manager Pemasaran tentunya bertanggung jawab atas
manajemen pemasaran (marketing management) yaitu meliputi kegiatan
menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi
segala kegiatan (program) pemasaran dan pendistribusian produk guna
memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Tugas sebagai seorang Manager Pemasaran ialah :

1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan


trend pasar dan sumber daya perusahaan;

2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti


perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari
perusahaan pesaing;

3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar;

4. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi


penurunan order;

5. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran;

6. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar;


19

7. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran


Mengimplementasikan strategi pemasaran;

8. Melakukan promosi produk;

9. Menjaga hubungan dengan konsumen.

3. Jihan Rafifah (Manager Keuangan)


Manajer keuangan harus mengetahui dengan baik bagaimana tugas dan
tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Berbagai tugas
dan tanggung jawab manajer keuangan tidak lepas dari pembuatan
laporan keuangan yang baik, jelas, dan teratur. Selain itu dalam
pengambilan keputusan manager keuangan juga bekontribusi untuk
memberi nasihat keuangan yang sesuai dengan tujuan pengambilan suatu
tindakan.
Tugas sebagai Manager Keuangan ialah :

1. Mencatat transaksi keuangan;

2. Memproses data transaksi keuangan menjadi sebuah informasi


(laporan keuangan);

3. Mengkomunikasikan laporan keuangan kepada pihak;

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran


perusahaan, serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk
memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan operasional perusahaan;

5. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi


keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat;

6. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta


prosedur keuangan dan akuntansi.
20

4. Salsabila Neivada Putri (Manager Produksi)


Manager Produksi bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya
kegiatan produksi sehari-hari. Termasuk untuk merencanakan,
mengarahkan, dan mengkoordinasikan kegiatan kerja dan sumber daya
yang diperlukan untuk pembuatan produk sesuai dengan spesifikasi biaya,
kualitas, serta kuantitas.
Tugas sebagai Manager Produksi ialah :
1. Menjaga kualitas produk

2. Mengembangkan produk

3. Melatih pegawai untuk membuat produk yang berkualitas

4. Meninjau jadwal pengolahan atau pesanan produksi untuk membuat


keputusan mengenai kebutuhan persediaan, kebutuhan staf, prosedur
kerja, atau tugas-tugas mengingat keterbatasan anggaran dan kendala
waktu.

5. Mengembangkan atau menerapkan pelacakan produksi atau sistem


kontrol kualitas, menganalisis produksi, kontrol kualitas, pemeliharaan,
atau laporan operasional lainnya, untuk mendeteksi masalah produksi.

6. Mengulas operasi dan berunding dengan manager lain untuk


menyelesaikan masalah produksi atau pengolahan.

7. Mengevaluasi produk demi meningkatkan perbaikan kualitas.

5. Muhammad Faris Nugraha (Manager Operasional)


Manajer operasional bertanggung jawab atas manajemen tenaga kerja,
produktivitas, kontrol kualitas dan keselamatan secara efektif dan efisien
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Manajer operasional
harus terlibat dalam mengawasi produksi barang atau penyediaan
barang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua bagian proses
produksi telah berjalan sehingga dapat memberikan kualitas produk akhir
yang bagus. Oleh sebab itu, manajer operasional memiliki peran yang luas
21

Tugas sebagai Manager Operasional ialah :

1. Mengatur perlengkapan dan jalannya usaha

2. Membantu untuk mengembangkan atau memperbarui prosedur


operasi standar untuk semua kegiatan operasional bisnis.

3. Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan


keluhan pelanggan secara tepat waktu.

4. Memberikan dukungan operasional

5. Membantu mengembangkan anggaran operasional dan modal.

6. Membantu dalam mewawancarai, merekrut dan melatih kandidat


calon perkerja

7. Mengelola penugasan kerja dan alokasi untuk staf.

8. Meninjau kinerja pegawai yang dipekerjakan

9. Menyimpan dokumentasi yang akurat dan jelas untuk prosedur dan


kegiatan operasional.

10. Bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur

11. Mendukung risiko operasional dan proses audit untuk tujuan


pemeliharaan preventif.

BAB IV
RENCANA PEMBIAYAAN DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rencana Pembiayaan (Financial Plan)

No Komponen Biaya Biaya Per Unit Total Biaya


22

(Per Bulan)
A Sewa Tempat Rp 600.000 Rp 3.600.000
B Gerobak Kayu Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
C Alat Produksi
1 Kompor Gas & Selang Rp 500.000 Rp 500.000
2 Kursi Rp 60.000 Rp 120.000
3 Meja Rp 200.000 Rp 200.000
4 Panci Rp 100.000 Rp 200.000
5 Wajan Rp 55.000 Rp 110.000
6 Mixer Rp 235.000 Rp 235.000
7 Peralatan Pisau (Pisau Rp 37.000 Rp 74.000
& Talenan)
8 Spatula Rp 20.000 Rp 40.000
9 Baskom Rp 26.000 Rp 104.000
10 Penyaring Besar Rp 47.000 Rp 47.000
11 Penyaring Kecil Rp 23.000 Rp 46.000
12 Cobek Rp 34.000 Rp 34.000

Total Biaya
No Komponen Biaya Biaya Per Unit
(Per/Bulan)

D Peralatan Penunjang (Habis Pakai)

13 Mangkuk Plastik Rp 1.000 Rp 550.000

14 Plastik Cuko Rp 5.000 Rp 110.000

15 Sendok Plastik Rp 200 Rp 110.000

E Peralatan Penunjang (Lainnya)

16 Kain Lap Rp 10.000 Rp 50.000

17 Kontainer Plastik Rp 45.000 Rp 135.000

18 Gelas Takar Plastik Rp 25.000 Rp 25.000

19 Penjepit Makanan Besi Rp 25.000 Rp 50.000


23

20 Botol Plastik Rp 15.000 Rp 45.000

21 Tempat Sampah Rp 33.000 Rp 66.000

22 Nampan Rp 35.000 Rp 70.000

23 Tabung Gas Rp 160.000 Rp 160.000

24 Toples Kecil Rp12.000 Rp 60.000

25 Ember Rp 23.000 Rp 46.000

26 Parutan Keju Rp 10.000 Rp 10.000

Total Biaya
No Komponen Biaya Biaya Per Unit
(Per/Bulan)
F Bahan- Bahan Produksi
27 Ikan Giling Rp 40.000 Rp 1.760.000
28 Sagu tani Rp 10.000 Rp 440.000
29 Garam Rp 2.000 Rp 44.000
30 Gula Rp 13.000 Rp 286.000
31 Jamur tiram Rp 10.000 Rp 220.000
32 Keju Cheddar Rp 18.000 Rp 396.000
33 Brokoli Rp 10.000 Rp 220.000
34 Cabai rawit Rp 15.000 Rp 330.000
35 Cabai burung Rp 10.000 Rp 220.000

36 Asam jawa Rp 5.000 Rp 110.000


No Komponen Biaya Biaya Per Unit Total Biaya
37 Bawang putih Rp 5.000 Rp 110.000
(Per/Bulan)
38 Gula merah Rp 20.000 Rp 880.000
Lain-lain
TOTAL Rp 14.313.000
Gas Rp 25.000 Rp 550.000
ATK Rp 30.000 Rp 360.000
Biaya Pemeliharaan Rp 35.000 Rp 420.000
Gaji Pegawai Rp 500.000 Rp500.000
TOTAL Rp1.830.000
24

4.2 Jadwal Kegiatan

Perencanaan kegiatan sebagai berikut:

No Jadwal Kegiatan Maret April Mei

1. Persiapan Proposal

2. Survey Bahan Baku

3. Pengadaan
Peralatan
4. Pengadaan Promosi

5. Menjalankan Usaha

6. Pemasaran Produk

No Jadwal Juni Juli Agustus


Kegiatan
1. Menjalankan
Usaha
2. Penambahan
Bahan
3. Pengevaluasian

4. Sedekah

5. Pemasaran
Produk
6. Pengadaan
Promosi

No Jadwal Kegiatan September Oktober November


1. Sedekah

2. Pengadaan Promosi

3. Penambahan Bahan
25

4. Menjalankan Usaha

5. Pengevaluasian

6. Pemasaran Produk

No Jadwal Kegiatan Desember Januari Februari


1. Sedekah

2. Pengadaan Promosi

3. Penambahan Bahan

4. Menjalankan Usaha

5. Pengevaluasian

6. Pemasaran Produk

4.3 Rencana Bisnis dan Cash Flow

4.3.1 Analisis Usaha


 Asumsi
- Masa penggunaan Gerobak 3 tahun
- Masa penggunaan Wajan 2 tahun
- Masa penggunaan Panci 2 tahun
- Masa penggunaan Cobek 5 tahun
- Masa penggunaan Pisau dan Talenan 2 tahun
- Masa penggunaan Mixer 2 tahun
- Masa penggunaan Kompor dan selang 2 tahun
- Masa penggunaan Tabung Gas 3 tahun
- Masa penggunaan Kain lap 1 tahun
- Masa penggunaan Meja 3 tahun
- Masa penggunaan Kursi 3 tahun
- Masa penggunaan Baskom 1 tahun
- Masa penggunaan Spatula 2 tahun
26

- Masa penggunaan Penyaring Besar 2 tahun


- Masa penggunaan Penyaring Kecil 2 tahun
- Masa penggunaan Toples kecil 2 tahun
- Masa penggunaan Kontainer Plastik 1 tahun
- Masa penggunaan Gelas takar 1 tahun
- Masa penggunaan Penjepit Makanan Besi 1 tahun
- Masa penggunaan Nampan 1 tahun
- Masa penggunaan Parutan Keju 1 tahun
- Masa penggunaan Tempat Sampah 1 tahun

 Modal Awal Peralatan


- Gerobak Rp 2.500.000
- Wajan Rp 110.000
- Panci Rp 200.000
- Cobek Rp 34.000
- Pisau dan Talenan Rp 74.000
- Mixer Rp 235.000
- Kompor dan selang Rp 500.000
- Tabung Gas Rp 160.000
- Kain lap Rp 50.000
- Meja Rp 200.000
- Kursi Rp 120.000
- Baskom Rp 104.000
- Spatula Rp 40.000
- Penyaring Besar Rp 47.000
- Penyaring Kecil Rp 46.000
- Toples kecil Rp 60.000
- Kontainer Plastik Rp 135.000
- Gelas takar Rp 25.000
- Penjepit Makanan Besi Rp 50.000
27

- Nampan Rp 70.000
- Parutan Keju Rp 10.000
- Tempat Sampah Rp 66.000
Jumlah Modal Awal Rp 4.836.000

 Biaya Operasional per bulan


- Ikat giling Rp 80.000 x 22= Rp 1.760.000
- Brokoli Rp 10.000 x 22= Rp 220.000
- Sagu tani Rp 20.000 x 22= Rp 440.000
- Cabai rawit Rp 15.000 x 22= Rp 330.000
- Cabai burung Rp 10.000 x 22= Rp 220.000
- Jamur tiram Rp 10.000 x 22= Rp 220.000
- Keju cheddar Rp 18.000 x 22= Rp 396.000
- Garam Rp 2.000 x 22 = Rp 44.000
- Asam jawa Rp 5.000 x 22 = Rp 110.000
- Gula Rp 13.000 x 22= Rp 286.000
- Gula merah Rp 40.000 x 22= Rp 880.000
- Bawang putih Rp 5.000 x 22 = Rp 110.000
- Mangkuk plastic Rp 25.000 x 22= Rp 550.000
- Plastic cuko Rp 5.000 x 22 = Rp 110.000
- Sendok plastic Rp 5.000 x 22 = Rp 110.000
Total Biaya Operasional Per bulan = Rp 5.786.000

 Pendapatan Per Bulan :


25 Porsi/hari @Rp15.000
Rp 15.000 x 25 = Rp 375.000/hari
Pendapatan per hari x 22
Rp 375.000 x 22 = Rp 8.250.000/bulan
28

 Keuntungan Per Bulan :


= Pendapatan Per Bulan – Biaya Operasional
= Rp 8.250.000 - Rp 5.786.000
= Rp 2.464.000

 Lama Balik Modal :


Pendapatan
Keuntungan
Rp 8.250.000
Rp 2.464.000
= 3 bulan

Berdasarkan deskripsi dari perhitungan Analisa usaha pempek yang


tercantum di atas, dengan melihat asumsi tersebut makan kami akan
menggunakan sejumlah biaya yang bernilai Rp. 4.836.000 yang dialokasikan
sebagai modal awal peralatan dan juga anggaran Rp. 5.786.000 untuk total
biaya operasional. Dari Analisa usaha pempek ini dapat diasumsikan untuk
waktu satu bulan totalnya penerimaan yang diperoleh dari penjualan
pempek sebanyak 25 porsi dalam sehari dengan dibandrol Rp 15.000 per
porsi dengan isi 5 buah pempek akan mendapatkan rata-rata penjualan
pempek per hari yang berjumlah Rp. 375.000. namun bila dihitung dalam
waktu satu bulannya usaha pempek ini akan mendapatkan hasil Rp.
8.250.000/bulan, dengan keuntungan Rp. 2.464.000 setiap bulannya.
Sehingga dapat dideskripsikan bilamana usaha pempek ini sangat
menguntungkan dengan harga nilai jual yang terjangkau bagi masyarakat.

4.3.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treath)


Dalam memulai suatu usaha baru, mengukur kemampuan terhadap
lingkungan atau pesaing melalui analisis SWOT merupakan suatu keharusan.
Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan
29

eksternal dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Berikut adalah hasil
analisis SWOT Pempek Kela, yaitu :
Strength (kekuatan)

Kekuatan produk Pempek Kela adalah :

1. Merupakan makanan sehat karena tidak menggunakan penyedap

2. Memiliki rasa yang unik

3. Hingga saat ini di Palembang belum ditemukan inovasi pempek dengan


berbagai varian

4. Mempunyai cita rasa yang khas

5. Menggunakan bahan-bahan yang segar

Weakness (kelemahan)

1. Variant pempek isi cabai tidak cocok bagi kosumen yang tidak menyukai
pedas.

2. Variant pempek yang barisi brokoli tidak cocok untuk konsumen yang tidak
menyukai sayur.

Oppurtinity (peluang)

1. Meningkatkan daya tarik

Tempat strategis, ciri khas menu dan tampilan yang menarik dan dibuat
sesuai selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat
yang konsumtif, di Banjarmasin belum ada yang menjual Milkshake oreo
dan Oreo goreng mempunyai peluang besar untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.

2. Pemasaran Produk Secara online

Memasarkan produk dengan online adalah salah satu cara yang sangat
efektif untuk menjangkau semua orang.
30

3. Kualitas yang baik

Menggunakan bahan-bahan yang segar dan tanpa menggunakan penyedap


makanan menjadikan pempek ini pempek yang berkualitas baik. Penulis
lebih mengutamakan kualitas disbanding kuantitas, sehingga konsumen
tidak perlu ragu terhadap produk yang dipasarkan.

4. Harga yang mudah dijangkau

Harga yang ditawarkan sebesar Rp. 15.000/porsi, termasuk harga yang


terjangkau untuk kalangan masyarakat sesuai dengan target pasar yang
ditentukan oleh penulis.

Threat (ancaman)

1. Bersaing dengan produk-produk ternama

2. Produk pempek dengan berbagai varian rasa baru cenderung mudah


ditiru.

3. Muncul competitor baru dalam bisnis makanan pempek isi, jika product
ditiru oleh orang lain.

Strength (kekuatan)

Kekuatan produk Pempek Kela adalah :

1. Merupakan makanan sehat karena tidak menggunakan penyedap

2. Memiliki rasa yang unik

3. Hingga saat ini di Palembang belum ditemukan inovasi pempek dengan


berbagai varian

4. Mempunyai cita rasa yang khas


31

5. Menggunakan bahan-bahan yang segar

4.3.3 Break Even Point (BEP) Analysis


Break Even Point adalah secara definisi, merupakan suatu kondisi di mana
jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan
jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualannya. Maka dari itu,
breakeven point juga dikenal dengan istilah titik impas karena perhitungan
breakeven point akan membuat perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi
juga tidak mengalami kerugian. Selain itu Breaekeven point juga bermanfaat
untuk hal lainnya seperti dalam menentukan harga jual, menentukan tingkat
penjualan minimal dan mendorong pengendalian aktivitas produksi bisnis
kita.
I. Analisis Break Even Point (BEP)
a. Perhitungan BEP per unit

Harga jual (P) = Rp 15.000,00

Total biaya tetap/bulan (TFC) = Rp 5.786.000,00

Total biaya variable/bulan (TVC) = Rp 4.836.000,00

N = Jumlah unit yang terjual

Perhitungan:

P x N = TFC + TVC

Rp 15.000 x N = Rp 5.786.000,00 + Rp 4.836.000,00

Rp 15.000 x N = Rp 10.622.000,00

N = Rp 10.622.000,00

Rp 15.000

N = 708,13
32

b. Penghitungan BEP per penjualan

FC
BEP (PENJUALAN) =
(1 – (VC/P)
Rp 5.786.000,00
BEP (PENJUALAN) =
(1 – (Rp 4.836.000,00 /Rp 15.000)
Rp 5.786.000,00
=
(1 – 322,4)

= 18,00

4.3.4 Proyeksi Laba/Rugi

LAPORAN LABA/RUGI (L/R)

A. Penjualan Rp 8.250.000,00

B. Harga Pokok Penjualan Rp 5.786.000,00

C. Laba Kotor Rp 2.464.000,00

D. Beban Biaya

 Gaji Karyawan Rp 500.000

 Biaya Gas Rp 75.000

 Biaya ATK Rp 30.000

 Biaya Pemeliharaan Rp 35.000

Beban Biaya Rp 640.000


33

E. Laba/Rugi Operasional

= Laba Kotor – Beban Biaya

= Rp 2.464.000 – Rp 640.000

= Rp 1.824.000 (Laba Rugi)

4.3.5 Resiko Bisnis dan Keuangan


Definisi Risiko secara lebih spesifik, dapat diartikan sebagai adanya konsekuensi,
sehingga memunculkan dampak yang merugikan bagi pelaku usaha. Namun disisi
lainnya, apabila konsekuensi yang dihasilkan berdampak pada menguntungkan,
maka hal tersebut tidak dikatakan sebagai risiko.
Analisis resiko bisnis dan keuangan
- Kemungkinan produk pempek yang kami tawarkan kurang mendapatkan
hati pembeli dikarenakan cukup banyaknya penjual pempek yang telah
lama berdiri dan sudah mendapatkan pelanggan tetap.
- Kemungkinan harga bahan” produksi seperti ikan dan cabai akan
mengalami fluktuasi harga yang dapat menyebabkan perubahan modal
secara tiba”.

B. Cash Flow
No. URAIAN JUMLAH BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN
PEKERJAAN KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 KE-7 KE-8 KE-9 KE-10 KE-11 KE-12
A PEMASUKAN
Modal awal
pinjaman 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000
Penjualan 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000
14,869,000
Saldo Awal 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000
B PENGELUARAN
PERALATAN
Peralatan Pisau 74,000
Baskom 104,000
Panci 200,000
Mixer 235,000
Wajan 110,000
34

Spatula 40,000
Cobek 34,000
Penyaring Besar 47,000
Penyaring Kecil 46,000
Toples Kecil 60,000
Kain Lap 50,000
Kontainer Plastik 135,000
Gelas Takar 25,000
Penjepit Makanan
Besi 50,000
Nampan 70,000
Kursi 120,000
Meja 200,000
Ember 46,000
Parutan Keju 10,000
Tempat Sampah 66,000
Tabung Gas 160,000
Gerobak Jualan 2,500,000
Kompor Gas &
Selang 500,000
Total alat 4,882,000
Ikan Giling 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000
Brokoli 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Sagu Tani 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Cabai Rawit 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000
Cabai Burung 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Jamur Tiram 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Keju Cheddar 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000
Garam 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000
Asam Jawa 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Gula 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000
Gula Merah 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000
Bawang Putih 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Bahan Habis
Pakai
Mangkuk Plastik 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000
Plastik Cuko 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Sendok Plastik 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Total Bahan 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Jumlah
Pengeluaran 10,448,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Jumlah Kas
keluar 4,421,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000
Jumlah Kas
Tersedia 10,448,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Saldo Akhir 10,406,000
35

DAFTAR PUSTAKA

Rumah Awan, 2015. Petakan Usaha Anda Dalam Selembar Kertas - BMC.
https://www.rumahawan.com/petakan-usaha-anda-dalam-selembar-
kertas-business-model-canvas-untuk-online-shop. Diakses tanggal 25
Maret 2019.

_____________, 2019. Analisis SWOT.


https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-analisis-swot.html.
Diakses tanggal 27 Maret 2019.

______________, 2016. Analisa SWOT Makanan Tradisional.


http://portalkurikulum.blogspot.com/2016/12/contoh-analisis-swot-pada-
makanan-khas.html. Diakses tanggal 27 Maret 2019.

Muamalatku Team, 2018. Teori Analisis SWOT dalam Kewirausahaan.


https://muamala.net/teori-analisis-swot. Diakses tanggal 27 Maret 2019.

Michael R. Lewis, 2016. Cara Menghitung Margin Laba Kotor.


https://id.wikihow.com/Menghitung-Margin-Laba-Kotor. Diakses tanggal 1
April 2019.

Subur Harahap, S.E., Ak, M.M., CFP, 2013. Bagaimana Cara Menghitung Break
Even Point (BEP). https://suhaplanner.com/2013/07/03/bagaimana-cara-
menghitung-breakeven-point-bep-usaha-anda. Diakses tanggal 1 April
2019.

Muhammad Hafizh, 2018. Rumus BEP dan Mengenal BEP Secara Lengkap.
https://www.bisnisrumahanpemula.com/rumus-bep. Diakses tanggal 1
April 2019.

Wienanto Tanuwidjaja, 2018. Cara Jadi Ahli Membuat & Menganalisa Laporan
Laba Rugi dengan Mudah. https://www.logiframe.com/id/cara-buat-
laporan-laba-rugi. Diakses tanggal 2 April 2019.
36

Eril Obeit Choiri, 2018. Laporan Arus Kas. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-


cara-membuat-laporan-cash-flow-dengan-metode-tidak-langsung. Diakses
tanggal 3 April 2019.

Karunia Saputra Hidayat, 2019. Cara Mengelola Cashflow Untuk Perkembangan


Bisnis Anda. https://www.jurnal.id/id/blog/cara-mengelola-cash-flow.
Diakses tanggal 3 April 2019.
37

Lampiran 1
Survey Tempat Usaha Sejenis
Toko Pempek Vico & Toko Pempek Edy

Salah satu toko pempek yang sampai saat ini masih dijadikan pertimbangan
untuk diburu warga kota Palembang adalah toko pempek ‘Vico’. Wajar saja, toko
ini sudah berdiri sejak tahun 1979 yang artinya sudah menyicipi
asam,manis,pahit pengalaman dalam berbisnis kuliner, terkhusus pempek.
secara otomatis, dapat mempelajari bagaimana cita rasa yang pas terhadap
pempek di lidah orang palembang. Ialah Bapak Hengky, aktor dibalik berdirinya
pempek Vico. Pria yang hanya menyelesaikan studinya di tingkat SMA ini,
mempunyai beberapa alasan mendirikan usaha ini yang salah satunya adalah
peluang untuk membuka usaha pempek pada saat itu di Kota Palembang
sangatlah besar. Usaha yang beralamatkan di Jalan Letkol Iskandar Kota
Palembang ini, mempunyai tujuan yang cukup logis yakni meramaikan industri
makanan di Kota Palembang.

Terdapat istilah orang palembang ‘belom dikatoke makan amen belom


betemu pempek’ yang berarti warga palembang belum puas menikmati
makanan, jikalau belum makan pempek. potensi besar itulah yang membuat
bapak Hengky bersemangat dalam mengola usaha ini. Ditambah lagi dengan
jumlah konsumen yang datang tidak kurang dari 50 orang per bulan. Namun,
seiring banyaknya persaingan usaha kuliner pempek di Kota Palembang,
antusiasme warga akan pempek Vico ini menurun sejak 3 bulan terakhir.
38

Dari aspek teknik dan teknologi pemilihan dan perencanaan produk pempek
Vico tersebut memiliki alasan yang kuat mengapa mereka menjatuhkan pilihan
untuk menjual pempek sebagai produk kulinernya karena mereka beranggapan
bahwa pempek adalah salah satu kuliner yang paling banyak diminati di kota
Palembang. Disisi lain, mutu produk juga merupakan hal yang diutamakan karena
mutu tersebut terkait dengan jaminan rasa serta kualitas produk. mereka
mampu memproduksi 1000 buah pempek perharinya. Usaha Pempek Vico
tersbut mempati tata letak yang strategis yaitu berada di sisi jalan raya sehingga
sangat mudah dijangkau oleh konsumen, sedangkan untuk manajemen
penyediaan bahan mereka memilih untuk menyediakan bahan sesuai dengan
target dan kebutuhan penjualan untuk tetap menjaga kesegaran bahan baku.
Aspek manajemen pempek serta pengawasan produk pempek tersebut ditangani
langsung oleh pemilik serta keluarganya untuk memastikan pengawasan benar-
benar sesuai dengan harapan dan kepercayaan.

Dari aspek keuangan, pempek Vico awalnya berpangku pada modal usaha
utama dari modal pribadi pemilik usaha, begitu pula halnya mengenai modal
operasional yang dibutuhkan untuk terus menjalankan usaha tersebut. Dalam
aspek pembinaan, usaha tersebut melakukan pembinaan mandiri tanpa harus
adanya campur tangan dari pihak lain termasuk mentor bisnis.

Selain Pempek Vico, kami juga melakukan survey ke lokasi usaha pempek
“Edy” yang berada di wilayah 26 ilir Palembang. Pempek Edy juga merupakan
salah satu tempat makan pempek yang populer di wilayah tersebut. Usaha ini
berdiri pada tahun 2005 oleh bapak Edy yang telah merintis usaha ini mulai dari
nol dengan modal usaha Rp.500.000,00 dimana kisah perjuangannya diawali
dengan menjajahkan pempek di bawah pohon sekitar daerah 26 ilir. Setahun
kemudian, pelopor usaha pempek Edy tersebut berhasil mengembangkan
usahanya menjadi skala yang lebih besar, hal ini ditandai dengan berpindahnya
39

tempat usaha pempek Edy ke sebuah gedung sewa yang masih nerada di wilayah
26 ilir.

Alasan didirikannya usaha ini ialah dikarenakan pemilik usaha memang telah
menggeluti bidang usaha kuliner pempek sejak lama dengan tujuan untuk
mendapatkan penghasilan dari usaha ini. Terkait dengan aspek pasar atau
marketing, potensi penjualan pempek ini pada dasarnya memiliki banyak sekali
kompetitor dalam skala kuantitas, namun hal tersebut tidak menggoyahkan jalan
usaha pempek Edy untuk terus bertahan dan berkembang bahkan saat ini
mereka mampu menjual dan memproduksi sekitar 20.000 buah pempek perhari
dengan menggunakan bahan baku daging ikan segar sebesar 300 kg. Walaupun
lokasi penjualan berada disekitar para penjual pempek lainnya, namun pengelola
usaha pempek Edy tetap yakin akan eksistensi usaha ini dikarenakan pempek Edy
telah sangat dikenal oleh masyarakat serta memiliki banyak pelanggan sehingga
mereka tidak khawatir akan persaingan produk dengan pengusaha lain di pasar
pempek 26 ilir tersebut.

Daya beli konsumen atau masyarakat pun sangatlah tinggi dan relatif stabil
dimana belum ditemui penurunan drastis dari tingkat daya beli konsumen
selama usaha ini berdiri hingga tetap eksis sampai saat ini. Dalam aspek teknik
dan teknologi perintis usaha pempek Edy ini menentukan pilihan dan
perencanaan dalam membangun usaha makanan kuliner pempek ialah karena
pempek dianggap sebagai salah satu produk makanan yang sangat digemari oleh
para konsumen khususnya masyarakat Palembang yang sangat akrab dengan
pempek dalam berbagai macam olahan dan bentuk.

Membahas Mengenai mutu produk, tentunya usaha pempek Edy ini


mengedepankan kualitas produk pempek yang tetap terjaga walaupun dalam
skala produksi yang besar. Tata letak usaha pempek Edy ini juga menempati
lokasi penjualan di tempat yang mudah untuk dijangkau oleh publik karena
40

berada di tengah-tengah pusat perbelanjaan yaitu salah satu pasar tradisional di


kota Palembang yaitu pasar 26 ilir. Dalam kegiatan manajemen persediaan
bahan baku pembuatan pempek, mereka telah memiliki penyuplai bahan baku
tetap yang mampu terus memberikan bahan baku segar untuk memenuhi
kebutuhan dalam kegiatan produksi pempek sehingga sejauh ini mereka tidak
pernah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku pembuatan
pempek tersebut.

Selama proses kegiatan produksi, pengelola usaha pempek Edy ini selalu
melakukan pengawasan yang baik untuk terus dapat memperhatikan setiap
proses yang berjalan hingga dapat mengamati dan mengawasi seluk beluk
pembuatan pempek mulai dari penyediaan bahan baku hingga produk pempek
tersebut siap disajikan atau dijual kepada konsumen. Pengawasan ini ditangani
langsung oleh pemilik usaha serta keluarganya yang ikut serta mengelola bisnis
kuliner pempek ini. Dalam perekrutan pegawai atau keryawan yang bekerja
membantu kegiatan produksi, pemilik usaha tidak menekankan kriteria khusus
bagi sumber daya manusia yang ingin bergabung dalam memajukan usaha ini
sehingga para karyawan yang ingin bekerja di temapt tersebut hanya
memerlukan niat dan kesungguhan dalam bekerja dan mengikuti aturan produksi
yang ada.

Pada aspek keuangan, modal usaha awal dalam pendirian usaha pempek Edy
ini berasal dari Bapak Edy sendiri yang merupakan pelopor atau perintisnya.
Modal awal yang digunakan bukanlah dalam jumlah yang besar, namun berkat
kegigihan mereka dalam mengelola dan terus mengembangkan usaha ini dengan
serius, alhasil usaha pempek Edy saat ini dapat meraih keuntungan sebesar
kurang lebih Rp. 30.000.000 sampai Rp. 40.000.000 perhari. Usaha ini benar-
benar dikembangkan dan dibina secara mandiri dan berkala oleh pemilik usaha
serta keluarganya sendiri tanpa membutuhkan campur tangan pihak lain dalam
hal ini termasuk mentor bisnis.
41

Lampiran 2
Biodata Ketua dan Anggota

Ketua
1. Nama : Celina Rayhan Sesanira
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 1 September 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011381722475
Alamat Rumah : Jalan Mayor Zen Kapling 2 No. 1
Palembang
42

Contact Person : 081929890274

Anggota
2. Nama : Muhammad Faris Nugraha
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 8 Mei 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011281722216
Alamat Rumah : Komplek Kehutanan 2 Jalan
Puspa Blok EE No. 20
Palembang
Contact Person : 082281038369

3. Nama : Jihan Rafifah


Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 1 Mei 2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011281823202
Alamat Rumah : Jalan Sukabangun 2 Letkol Adrianz
Komplek PLN Baru Blok J No.3
Palembang
Contact Person : 081272380174

4. Nama : Ilham Syaputra


Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 04 Februari 2000
Agama : Islam
43

Jenis Kelamin : Laki - laki


Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011381823429
Alamat Rumah : Jalan Lunjuk Jaya, Lorok Pakjo,
Ilir Barat I Palembang
Contact Person : 081370987021

5. Nama : Salsabila Neivada Putri


Tempat, Tanggal Lahir: Lubuklinggau, 18 November 2000
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
Alamat Rumah : Griya Talang Kelapa, Blok
6, No.1007, Palembang
Contact Person : 082311007914

Lampiran 3
Justifikasi Anggaran Kegiatan
A. Peralatan penunjang
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp

Kompor gas & Pengolahan bahan 1 Rp.500.000 Rp.500.000


Selang baku

Peralatan Memotong bahan 2 Rp.37.000 Rp. 74.000


Pisau(Pisau &
Talenan)
Baskom Tempat menaruh 4 Rp. 26.000 Rp. 104.000
adonan
44

Panci Tampat merebus 2 Rp.100.000 Rp. 200.000


pempek

Mixer Alat penyampur 1 Rp. 235.000 Rp. 235.000


adonan

Wajan Untuk menggoreng 2 Rp.55.000 Rp.110.000


pempek

Spatula Alat bantu 2 Rp.20.000 Rp.40.000


penggorengan

Cobek Penghalus cabe 1 Rp.34.000 Rp.34.000


Penyaring Besar alat pengangkat 1 Rp.47.000 Rp.47.000
rebusan
Penyaring Kecil Alat pengangkat 2 Rp.23.000 Rp.46.000
rebusan
Toples kecil Wadah penyimpanan 5 Rp.12.000 Rp.60.000

Kain Lap Pembersihan dapur 5 Rp.10.000 Rp.50.000


Kontainer Plastik Tempat penyimpanan 3 Rp.45.000 Rp.135.000
alat
Gelas Takar Mengukur volume 1 Rp.25.000 Rp.25.000
plastik bahan agar pas
Penjempit Alat penunjang 2 Rp.25.000 Rp.50.000
makanan besi
Nampan Alat penunjang 2 Rp.35.000 Rp.70.000

Kursi Alat penunjang 2 Rp.60.000 Rp.120.000


Meja Alat penunjang 1 Rp.200.000 Rp.200.000

Ember Alat penunjang 2 Rp.23.000 Rp.46.000


Parutan Keju Alat penunjang 1 Rp.10.000 Rp.10.000

Tempat Sampah Alat penunjang 2 Rp.33.000 Rp.66.000


Botol Plastik Penyimpanan bahan 3 Rp.15.000 Rp.45.000
cair

SUB TOTAL (Rp) Rp.2.267.000

B. Bahan habis pakai


Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp

Plastik Cuko Alat penunjang 22 Rp.5.000 Rp. 110.000


45

Mangkuk plastik Alat penunjang 25 Rp.25.000 Rp.550.000


(@1.000/unit)

Sendok Plastik Alat penunjang 22 Rp.5.000 Rp.110.000

Sagu Tani Bahan Produksi 44 Rp.10.000 Rp.440.000

Ikan Gabus Giling Bahan Produksi 22 Rp.80.000 Rp.1.760.000

Brokoli Bahan Produksi 22 Rp.10.000 Rp.220.000

Cabai rawit Bahan Produksi 22 Rp.15.000 Rp. 330.000

Cabai Burung Bahan Produksi 22 Rp.10.000 Rp.220.000

Jamur tiram Bahan Produksi 22 Rp.10.000 Rp.220.000

Keju Cheddar Bahan Produksi 22 Rp.18.000 Rp.396.000

Garam Bahan Produksi 22 Rp.2.000 Rp.44.000

Asam Jawa Bahan Produksi 22 Rp.5.000 Rp.110.000

Gula Bahan Produksi 22 Rp.13.000 Rp.286.000

Gula merah Bahan Produksi 22 Rp.40.000 Rp.880.000

Bawang Putih Bahan Produksi 22 Rp.5.000 Rp.110.000

Tabung Gas Alat produksi 1 Rp.160.000 Rp.160.000

SUB TOTAL (Rp) Rp.5.946.000

C. Perjalanan
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp

SUB TOTAL (Rp) -

D. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah Rp
46

pemakaian Satuan
Gaji Pegawai Penunjang usaha 1 Rp 500.000 Rp 500.000

Biaya sewa Penunjang usaha 6 Rp 600.000 Rp 3.600.000


tempat

Gerobak kayu Penunjang usaha 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000

Gas Penunjang usaha 3 Rp 25.000 Rp 75.000


Biaya Penunjang usaha Rp 35.000 Rp 35.000
Pemeliharaan
ATK Rp 30.000 Rp 30.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 6.740.000

Lampiran 4
Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Fakultas Alokasi Uraian Tugas


Studi Waktu(jam/minggu)

1 Celina Rayhan Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Leader)


Sesanira -Bertanggung
Jawab secara
menyeluruh
terhadap segala
aktivitas tim
-menentukan visi
dan misi tim
-menentukan
kebijakan yang
dilaksanakan tim
2 Muhammad Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Manager
Faris Nugraha Operasional)
47

-membantu untuk
mengembangkan
atau memperbarui
prosedur operasi
standar untuk
semua kegiatan
operasional bisnis
-menyimpan
dokumentasi yang
akurat dan jelas
untuk prosedur
dan kegiatan
operasional
-membantu dan
mengendalikan
pengeluaran sesuai
anggaran yang
dialokasikan.

3 Jihan Rafifah Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Manager


Keuangan)
-pengawasan
operasional
mengenai
keuangan
perusahaan
-menetapkan
prosedur
pelaksanaan
secara rinci
tentang keuangan
-memberi
pertanggungjawab
an dalam tiap
kegiatan yang
terkait urusan
finansial

4 Ilham Syaputra Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Manager


Pemasaran)
-bertanggung
Jawab penuh
tentang fungsi dan
tugas sebagai
kabag pemasaran
secara berkala
kepada leader
48

-menetapkan
prosedur
operasional
informasi yang
lebih efisien
-melaporkan hasil
kerja kepada
leader secara
berkala
5 Salsabila Neivada Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Manager
Putri Produksi)
-menentukan
standar kontrol
kualitas
-mengawasi proses
produksi
-mengorganisir
perbaikan dan
pemeliharaan rutin
peralatan produksi
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA (PMW) UNSRI

TAHUN 2019

Nama : Celina Rayhan Sesanira

NIM : 02011381722475

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Nomor HP : 081929890274 / 088706489304

E-Mail : crsesanira@icloud.com

Alamat Rumah : Jalan Mayor Zen Kapling 2 No. 1 RT. 12


RW. 04 Kec. Kalidoni, Palembang
49

Judul Usulan Usaha :

Bidang Usaha : Wirausaha Boga/Kuliner

Usaha sudah dimulai/belum : Sudah/belum (coret yang tidak sesuai)

Kalau sudah sejak kapan :-

Berapa orang jumlah yang terlibat : 4 orang

Bersama ini saya menyatakan bahwa bersedia mengikuti Program Mahasiswa


Wirausaha (PMW) Universitas Sriwijaya 2019 sesuai dengan aturan yang berlaku,
yaitu :

1. Mengikuti seleksi;

2. Menyusun rencana bisnis;

3. Mendirikan dan atau menjalankan usaha;

4. Mengimplementasikan paling lambat 1 bulan setelah penandatanganan


kontrak;

5. Membuat laporan regular mengenai perkembangan usaha setiap bulan;

6. Mengikuti pelatihan, workshop, dan pameran bersama yang akan


diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana Implementasi Program
Kewirausahaan Mahasiswa 2019;

7. Mengikuti/mengusulkan proposal PMW;

8. Mengikuti seluruh kegiatan yang ditetapkan oleh panitia PMW;

9. Mengembalikan dana yang diterima, ataupun barang yang dibeli, bila tidak
mematuhi ketentuan di atas atau usahanya fiktif.

Indralaya, April 2019


Ketua Tim Pelaksana,
50

Materai 6000

Celina Rayhan Sesanira


02011381722475

Lampiran 6
Bisnis Model Canvas (BMC)

Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi atau wirausahawan untuk membuat dan memahami strategi
bisnis yang didesain, lalu dikerucutkan menjadi beberapa aspek bisnis menjadi
satu strategi untuk membantu pebisnis melihat lebih akurat bagaimana rupa
usaha yang sedang atau akan dijalani.

9 Pilar yang terdapat dalam Business Model Canvas (BMC) :

1. Customer Segment

2. Value Proposition
51

3. Key Partnership

4. Channels

5. Customer Relationship

6. Revenue Streams

7. Key Activities

8. Key Resources

9. Cost Structure

A. Customer Segments

Customer segments adalah kelompok target konsumen yang menjadi


sasaran penjualan pada usaha yang akan didirikan. Tentunya, dalam menentukan
sasaran penjualan perlu diperhatikan bahwa konsumen yang dituju dapat
didefinisikan secara spesifik mengenai segmentnya. Pada usaha “Pempek Kela”,
konsumen yang menjadi sasaran penulis adalah pelajar, mahasiswa, konsumen
yang menggemari pempek, para pecinta kuliner di Palembang yang menyukai
makanan kekinian, kelas menengah sampai kelas atas dan juga tentunya para
turis domestik maupun mancanegara sebagai alternatif oleh-oleh khas
Palembang.

B. Value Proposition
Value proposition membahas mengenai manfaat atau benefit apa
yang akan didapatkan para pelanggan, nilai apa yang menjadi pembeda
dibandingkan produk/jasa suatu usaha, baik yang menjadi kekuatan atau
keunggulannya. Dalam hal ini “Pempek Kela” menawarkan beberapa
Value, yaitu :

- Pempek dengan bermacam-macam rasa yang unik


52

Pempek merupakan salah satu makanan tradisional yang banyak


digemari oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan dan usia. Oleh
karena itu, dengan melihat peluang serta prospek bisnis yang cukup
menjanjikan, penulis menyuguhkan pempek dengan inovasi baru tanpa
menghilangkan cita rasa aslinya. Terdapat 5 macam varian isi “Pempek
Kela” yaitu cabai burung dan cabai rawit yang menghadirkan rasa pedas,
keju dan jamur tiram yang memberikan cita rasa yang unik, serta brokoli
yang berbahan dasar sayuran.

- Setiap makanan mengandung 10% Kebaikan

Sebagai mahasiswa, penulis memiliki kepedulian sosial yang


mampu membangkitkan inovasi dengan menghadirkan solusi inovatif
yakni “Menjual Makanan Kekinian yang Mengandung 10% (Persen)
Kebaikan”. Dimana dari harga pempek tersebut telah disisipkan 10%
(persen) untuk Charity (Sedekah) bagi orang-orang yang membutuhkan.
Dengan demikian, dalam setiap pembelian secara tidak langsung para
konsumen “Pempek Kela” ikut bersedekah untuk membantu orang-orang
yang membutuhkan.

- Rasa yang lezat tanpa mengandung MSG (Monosodium Glutamat)

Melihat maraknya makanan tidak sehat yang beredar di pasaran,


penulis berinisiatif menghadirkan makanan lezat tanpa perlu
menggunakan kandungan yang tidak baik untuk tubuh. Pembuatan
“Pempek Kela” melalui proses penyajian yang higienis serta bebas dari
zat-zat pengawet dan penyedap yang tidak baik untuk tubuh, membuat
“Pempek Kela” menjadi makanan yang aman serta layak dikonsumsi.

- Harga terjangkau

Harga yang penulis tawarkan terbilang cukup terjangkau,


mengingat bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan pilihan.
Hanya dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp 15.000,- , kita dapat
53

menikmati seporsi pempek dari “Pempek Kela” yang terdiri dari 5 varian
isi pempek, yaitu pempek isi cabai burung, cabai rawit, jamur tiram,
brokoli dan keju.

C. Key Partner
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan
sebuah aktivitas bisnis tentunya dibutuhkan mitra untuk bekerja sama
yang bertujuan untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi sumber
daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian persaingan, serta
meningkatkan kinerja. Key Partnership dari Pempek Kela, yaitu :
- Investor
- Supplier bahan baku
- Petani hidroponik, Sayur brokoli yang digunakan merupakan sayuran
yang dibeli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran sudah
terjamin.
- Juru masak dan pelayan, yang langsung menangani proses produksi
hingga sampai ke tangan konsumen
- Advertiser yang dalam membantu proses pemasaran.

D. Channels
Sederhananya, channels adalah media yang bisnis digunakan
untuk men-deliver solusi yang ditawarkan untuk sampai ke konsumen.
Channels yang kami gunakan pada usaha “Pempek Kela” untuk menarik
konsumen adalah dengan memilih lokasi strategis bagi para calon
pelanggan tepatnya berlokasi di Kambang Iwak Palembang, menyebarkan
brosur secara online dan offline, Word of mouth, serta dengan
memanfaatkan social media yaitu Instagram, Line@ dan whatsapp.
Tentunya dengan menjalin kerjasama dengan Go-Jek corporate dan Grab
corporate yang dapat memudahkan akses promosi sekaligus mereduksi
biaya antar lebih hemat melalui jejaring online.
54

E. Customer Relationship
Customer relationship adalah bagaimana jalinan hubungan antara
pebisnis dan konsumen. Dalam membangun hubungan dengan para
pelanggan Pempek Kela, penulis memanfaatkan strategi customer
experience. “Pempek Kela” menghadirkan cita rasa unik dan sajian lezat,
sehingga para pelanggan akan merasa tertarik untuk kembali. Strategi
marketing ini merupakan model pemasaran yang mengikuti customer
equity. Dan juga, membangun hubungan dengan pelanggan dengan
mengadakan berbagai event “Pempek Kela”.

F. Revenue Streams
Revenue streams, merupakan pendapatan yang diterima dari suatu
kegiatan bisnis baik bersifat ekonomis maupun non-ekonomis. Selain guna
mendapatkan profit, juga untuk memperkenalkan cita rasa makanan
tradisional Indonesia di negara sendiri maupun di negara lain dan
menginspirasi para entrepreneur lainnya agar semakin berinovasi. Selain
dari menjual pempek dengan secara offline di Kambang Iwak, dalam
memasarkan produk “Pempek Kela” juga menerima pemesanan secara
online baik melalui platform Instagram, Line@ dan whatsapp serta
kerjasama antara Go-Jek corporate dan Grab corporate, sehingga hal
tersebut tentunya turut memberikan pertambahan pendapatan dari
“Pempek Kela”.

G. Key Activities
Key Activities adalah kegiatan utama suatu usaha untuk dapat
menciptakan proposisi nilai yang dapat menentukan keberhasilan suatu
usaha. Key Activities pada “Pempek Kela”, yaitu :
 Pemilihan ikan giling dengan kualitas yang baik
 Membeli sayur brokoli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran
sudah terjamin. Selain itu, sesuai dengan tujuan “Pempek Kela”
didirikan bukan hanya untuk mencari keuntungan, juga dapat menjadi
55

wadah yang dapat membantu masyarakat hukum adat yang


kesejahteraannya kurang diperhatikan pemerintah.
 Inovasi dalam mengeluarkan pempek dengan isi baru setiap bulannnya
 Memperluas daerah jangkauan “Pempek Kela” dengan membuka stand
makanan.

H. Key Resources
Key resources yaitu sumber daya utama yang dimiliki. Dalam
mewujudkan tujuan bisnis dari suatu usaha, tentunya perlu pengelolaan
sumber daya bisnis semaksimal mungkin. Key Resources dari “Pempek
Kela” terbagi menjadi harta fisik dan sumber daya manusia.
- Harta fisik yang dimaksud berupa gerobak, meja, kursi, alat produksi,
dan juga peralatan penunjang seperti peralatan dapur, dan lainnya.

- Sumber daya manusia yang terdiri dari juru masak serta pelayan.

I. Cost structure
Cost structure adalah struktur pembiayaan bisnis, perhitungan
pengeluaran yang dibutuhkan dalam usaha serta perhitungan
keberhasilan dan keuntungan dari kegiatan usaha tersebut. Biaya yang
diperlukan dalam menunjang proses penjualan “Pempek Kela” terdiri dari
biaya pembelian bahan makanan, biaya kemasan habis pakai, biaya
produksi, biaya pembelian serta perawatan peralatan dan perlengkapan,
serta biaya gaji karyawan.
56

Anda mungkin juga menyukai