Disusun oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Ketua Tim Pelaksana
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.3
Pemasaran…………………………………………………………………………8
BAB I
5
PENDAHULUAN
Salah satu makanan khas dari Kota Palembang yang terkenal adalah
Empek-Empek atau yg biasa disebut masyarakat lokal dengan
‘Pempek’. Terbuat dari ikan dan sagu, pempek memiliki berbagai olahan rasa,
mulai dari pempek isi telur, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit
dan lainnya. Disajikan ditemani dengan saus khasnya yang berwarna hitam
kecoklat-coklatan, yang biasa disebut cuko (bahasa Palembang). Cuko ini,
dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi
dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli
Palembang, cuko sejak dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.
Namun, seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera, maka saat ini
banyak ditemukan cuko dengan rasa yang lebih manis.
Oleh karena itu kami, sebagai generasi milenial yang ingin ikut aktif
berkontribusi dalam melestarikan makanan tradisional Indonesia, berpikir
untuk berinovasi agar dapat mengembangkan suatu usaha baru dengan
mengangkat makanan tradisional sebagai objeknya, tanpa menghilangkan
cita rasa asli dari makanan tersebut dengan nama “PEMPEK KELA”. Inovasi
segar yang penulis miliki diharapkan dapat membuat makanan tradisional
menjadi makanan yang memiliki cita rasa unik dikemas secara menarik
menjadi makanan tradisional bercita rasa tinggi dengan kualitas terjamin.
Kami berupaya menghadirkan “PEMPEK KELA” sebagai pilihan alternatif
oleh-oleh khas Palembang yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
Disajikan dengan varian rasa yang unik dan menggugah selera. Dengan
begitu, inovasi yang kami hadirkan ini bukan semata-mata hanya memuaskan
kepentingan konsumen namun kami juga memperhatikan keamanan,
kesehatan, kualitas makanan demi kenyamanan pelanggan saat
menyantapnya. Kami juga memperhatikan aspek lainnya yang berkaitan
dengan sisi kemanusiaan.
7
Adapun justifikasi pemilihan jenis usaha pempek beraneka ragam isi ini yaitu
adanya fakta bahwa makanan tradisional Palembang ini peminatnya
semakin lama semakin menurun, oleh karena itu kami memberikan inovasi
baru agar masyarakat menjadi lebih tertarik lagi dengan makanan khas
Palembang ini.
1.3 Visi dan Misi Usaha
Visi :
Misi :
Tujuan
Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
oleh perusahaan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif
dan pendapatan target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan. Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :
Mengembangkan hobi di bidang kuliner yang bisa menghasilkan
pendapatan
Menjadi alternatif bagi masyarakat untuk bersedekah melalui program
yang kami buat yaitu “Setiap Makanan yang Terjual Memiliki 10%
Kebaikan”
Menciptakan bisnis kuliner yang unik dan menarik
Meningkatkan kreatifitas mahasiswa/i dalam menciptakan produk olahan
yang inovatif
Menciptakan persaingan dalam berwirausaha yang sehat
Membuka lapangan usaha di dunia kuliner
Sasaran Usaha
Sasaran Usaha Pempek isi ini adalah pelajar, mahasiswa/i, konsumen
yang menggemari pempek serta para pecinta kuliner di Palembang yang
menyukai makanan kekinian. Tentunya para turis domestik maupun
mancanegara juga merupakan sasaran penjualan sebagai alternatif oleh-oleh
khas Palembang.
1.5 Luaran yang diharapkan
9
3. Bagi Peneliti
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Man(Manusia)
Untuk SDM sendiri kami berfokus para masyarakat asli Palembang, sebagai
bentuk usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.
12
2. Materials(bahan-bahan)
Terkait bahan-bahan yang dibutuhkan, penulis sudah mendapatkan
pemasok tetap untuk pempek berbagai isi ini.
3. Machines(mesin)
Dalam suatu kegiatan usaha, tentunya mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja, contohnya seperti mixer yang
digunakan dalam pembuatan produk usaha “Pempek Kela”.
4. Market(pasar)
Dalam sebuah usaha, upaya memasarkan produk tentunya sangat penting,
Maka dari itu penulis melakukan metode pemasaran dengan berbagai cara
diantaranya dengan media banner, media internet, dan media stiker.
2.3 Pemasaran
Peluang Pasar
Usaha pempek berbagai isi ini memiliki peluang yang cukup
menjanjikan di pasaran. Selain karena belum adanya saingan yang
memproduksi pempek berbagai isi ini, gaya hidup masyarakat yang
menginginkan makanan kekinian membuat pempek dengan cita rasa unik ini
dapat dijadikan pilihan.
Strategi Promosi
Media Banner
Promosi ini merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
memasang banner di dekat lokasi kita berusaha untuk mempromosikan
usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat
13
akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan
disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli pempek berbagai isi kita.
Media Internet
Selain menggunakan banner, promosi yang juga dinilai efektif adalah
melalui media internet. Media tersebut dapat berupa website ataupun
aplikasi seperti dapat Instagram, Facebook, Line@ dan Whatsapp. Alasan
memilih internet sebagai salah satu media pemasaran, karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan internet, sehingga mempermudah
masyarakat dalam mengetahui usaha “Pempek Kela”.
Media Stiker
Stiker merupakan salah satu media promosi yang cukup sederhana, serta
tidak memerlukan banyak biaya. Cukup dengan membagikan stiker ketika
konsumen/masyarakat membeli produk kita maka orang-orang akan
mengetahui produk yang kita jual.
BAB III
METODE PELAKSANA
II. Surveyor :
1. Celina Rayhan Sesanira
2. Muhammad Faris Nugraha
3. Jihan Rafifah
15
4. Ilham Syaputra
5. Salsabila Neivada Putri
1. Penerimaan pesanan
Pada tahapan ini, kami akan menyusun secara berurutan mengenai
jumlah produk yang dipesan oleh pembeli, sesuai dengan waktu
pemesanan serta melengkapinya dengan jenis isian yang menjadi
permintaan konsumen. Penerimaan pesanan dalam hal ini tidaklah
menjadi kegiatan tunggal dalam proses produksi bisnis, dikarenakan kami
juga telah menyediakan produk siap jual tanpa perlu memesan
terlebih dahulu.
2. Pengolahan
Setelah mendapatkan pesanan, hal yang selanjutnya dilakukan adalah
pengolahan produk. Tentunya, kami berkomitmen untuk mengolah
produk pempek ini secara tepat dan tentunya higienis, didukung oleh
penggunaan bahan baku yang pilihan yang sudah terjamin kualitasnya.
4. Pembuatan Adonan
Pada tahap ini adonan yang akan dibuat dari bahan-bahan yang telah
disediakan dan diolah dengan baik serta dengan ketelitian untuk
memastikan agar cita rasa produk tetaplah menjadi prioritas. Campuran
bahan-bahan dalam satu adonan tentu akan kami pastikan menyatu
dengan rata.
5. Pengisian Adonan
16
6. Pembentukan Adonan
Pada tahap ini, adonan yang telah di isi segera dibentuk sebagaimana
bentuk pempek tradisional pada umumnya.
7. Perebusan Adonan
Setelah melalui proses pembentukan, adonan yang telah siap segera
dimasukkan kedalam air panas untuk selanjutnya menuju proses
perebusan hingga pempek tersebut benar-benar matang sempurna.
8. Penggorengan
Pada tahap ini pempek yang telah direbus kemudian dimasukan kedalam
minyak panas untuk digoreng hingga merubah warna pempek menjadi
kuning keemasan.
9. Pengemasan/Pengepakan/Packaging
Setelah semua proses produksi selesai, produk pempek yang telah
matang dan telah digoreng segera dimasukan kedalam kemasan yang
bersih lalu dikemas dengan menarik agar dapat memikat minat
konsumen.
10. Pemasaran
Pada tahap ini pempek yang telah siap saji dan telah dikemas dengan baik
segera didistribusikan dan dipasarkan untuk seluruh kalangan
masyarakat.
2. Mengembangkan produk
BAB IV
RENCANA PEMBIAYAAN DAN JADWAL KEGIATAN
(Per Bulan)
A Sewa Tempat Rp 600.000 Rp 3.600.000
B Gerobak Kayu Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
C Alat Produksi
1 Kompor Gas & Selang Rp 500.000 Rp 500.000
2 Kursi Rp 60.000 Rp 120.000
3 Meja Rp 200.000 Rp 200.000
4 Panci Rp 100.000 Rp 200.000
5 Wajan Rp 55.000 Rp 110.000
6 Mixer Rp 235.000 Rp 235.000
7 Peralatan Pisau (Pisau Rp 37.000 Rp 74.000
& Talenan)
8 Spatula Rp 20.000 Rp 40.000
9 Baskom Rp 26.000 Rp 104.000
10 Penyaring Besar Rp 47.000 Rp 47.000
11 Penyaring Kecil Rp 23.000 Rp 46.000
12 Cobek Rp 34.000 Rp 34.000
Total Biaya
No Komponen Biaya Biaya Per Unit
(Per/Bulan)
Total Biaya
No Komponen Biaya Biaya Per Unit
(Per/Bulan)
F Bahan- Bahan Produksi
27 Ikan Giling Rp 40.000 Rp 1.760.000
28 Sagu tani Rp 10.000 Rp 440.000
29 Garam Rp 2.000 Rp 44.000
30 Gula Rp 13.000 Rp 286.000
31 Jamur tiram Rp 10.000 Rp 220.000
32 Keju Cheddar Rp 18.000 Rp 396.000
33 Brokoli Rp 10.000 Rp 220.000
34 Cabai rawit Rp 15.000 Rp 330.000
35 Cabai burung Rp 10.000 Rp 220.000
1. Persiapan Proposal
3. Pengadaan
Peralatan
4. Pengadaan Promosi
5. Menjalankan Usaha
6. Pemasaran Produk
4. Sedekah
5. Pemasaran
Produk
6. Pengadaan
Promosi
2. Pengadaan Promosi
3. Penambahan Bahan
25
4. Menjalankan Usaha
5. Pengevaluasian
6. Pemasaran Produk
2. Pengadaan Promosi
3. Penambahan Bahan
4. Menjalankan Usaha
5. Pengevaluasian
6. Pemasaran Produk
- Nampan Rp 70.000
- Parutan Keju Rp 10.000
- Tempat Sampah Rp 66.000
Jumlah Modal Awal Rp 4.836.000
eksternal dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Berikut adalah hasil
analisis SWOT Pempek Kela, yaitu :
Strength (kekuatan)
Weakness (kelemahan)
1. Variant pempek isi cabai tidak cocok bagi kosumen yang tidak menyukai
pedas.
2. Variant pempek yang barisi brokoli tidak cocok untuk konsumen yang tidak
menyukai sayur.
Oppurtinity (peluang)
Tempat strategis, ciri khas menu dan tampilan yang menarik dan dibuat
sesuai selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat
yang konsumtif, di Banjarmasin belum ada yang menjual Milkshake oreo
dan Oreo goreng mempunyai peluang besar untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Memasarkan produk dengan online adalah salah satu cara yang sangat
efektif untuk menjangkau semua orang.
30
Threat (ancaman)
3. Muncul competitor baru dalam bisnis makanan pempek isi, jika product
ditiru oleh orang lain.
Strength (kekuatan)
Perhitungan:
P x N = TFC + TVC
Rp 15.000 x N = Rp 10.622.000,00
N = Rp 10.622.000,00
Rp 15.000
N = 708,13
32
FC
BEP (PENJUALAN) =
(1 – (VC/P)
Rp 5.786.000,00
BEP (PENJUALAN) =
(1 – (Rp 4.836.000,00 /Rp 15.000)
Rp 5.786.000,00
=
(1 – 322,4)
= 18,00
A. Penjualan Rp 8.250.000,00
D. Beban Biaya
E. Laba/Rugi Operasional
= Rp 2.464.000 – Rp 640.000
B. Cash Flow
No. URAIAN JUMLAH BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN
PEKERJAAN KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 KE-7 KE-8 KE-9 KE-10 KE-11 KE-12
A PEMASUKAN
Modal awal
pinjaman 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000
Penjualan 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000 6,050,000
14,869,000
Saldo Awal 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000 14,869,000
B PENGELUARAN
PERALATAN
Peralatan Pisau 74,000
Baskom 104,000
Panci 200,000
Mixer 235,000
Wajan 110,000
34
Spatula 40,000
Cobek 34,000
Penyaring Besar 47,000
Penyaring Kecil 46,000
Toples Kecil 60,000
Kain Lap 50,000
Kontainer Plastik 135,000
Gelas Takar 25,000
Penjepit Makanan
Besi 50,000
Nampan 70,000
Kursi 120,000
Meja 200,000
Ember 46,000
Parutan Keju 10,000
Tempat Sampah 66,000
Tabung Gas 160,000
Gerobak Jualan 2,500,000
Kompor Gas &
Selang 500,000
Total alat 4,882,000
Ikan Giling 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000 1,760,000
Brokoli 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Sagu Tani 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Cabai Rawit 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000 330,000
Cabai Burung 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Jamur Tiram 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000 220,000
Keju Cheddar 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000 396,000
Garam 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000 44,000
Asam Jawa 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Gula 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000 286,000
Gula Merah 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000 880,000
Bawang Putih 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Bahan Habis
Pakai
Mangkuk Plastik 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000
Plastik Cuko 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Sendok Plastik 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Total Bahan 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Jumlah
Pengeluaran 10,448,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Jumlah Kas
keluar 4,421,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000 9,303,000
Jumlah Kas
Tersedia 10,448,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000 5,566,000
Saldo Akhir 10,406,000
35
DAFTAR PUSTAKA
Rumah Awan, 2015. Petakan Usaha Anda Dalam Selembar Kertas - BMC.
https://www.rumahawan.com/petakan-usaha-anda-dalam-selembar-
kertas-business-model-canvas-untuk-online-shop. Diakses tanggal 25
Maret 2019.
Subur Harahap, S.E., Ak, M.M., CFP, 2013. Bagaimana Cara Menghitung Break
Even Point (BEP). https://suhaplanner.com/2013/07/03/bagaimana-cara-
menghitung-breakeven-point-bep-usaha-anda. Diakses tanggal 1 April
2019.
Muhammad Hafizh, 2018. Rumus BEP dan Mengenal BEP Secara Lengkap.
https://www.bisnisrumahanpemula.com/rumus-bep. Diakses tanggal 1
April 2019.
Wienanto Tanuwidjaja, 2018. Cara Jadi Ahli Membuat & Menganalisa Laporan
Laba Rugi dengan Mudah. https://www.logiframe.com/id/cara-buat-
laporan-laba-rugi. Diakses tanggal 2 April 2019.
36
Lampiran 1
Survey Tempat Usaha Sejenis
Toko Pempek Vico & Toko Pempek Edy
Salah satu toko pempek yang sampai saat ini masih dijadikan pertimbangan
untuk diburu warga kota Palembang adalah toko pempek ‘Vico’. Wajar saja, toko
ini sudah berdiri sejak tahun 1979 yang artinya sudah menyicipi
asam,manis,pahit pengalaman dalam berbisnis kuliner, terkhusus pempek.
secara otomatis, dapat mempelajari bagaimana cita rasa yang pas terhadap
pempek di lidah orang palembang. Ialah Bapak Hengky, aktor dibalik berdirinya
pempek Vico. Pria yang hanya menyelesaikan studinya di tingkat SMA ini,
mempunyai beberapa alasan mendirikan usaha ini yang salah satunya adalah
peluang untuk membuka usaha pempek pada saat itu di Kota Palembang
sangatlah besar. Usaha yang beralamatkan di Jalan Letkol Iskandar Kota
Palembang ini, mempunyai tujuan yang cukup logis yakni meramaikan industri
makanan di Kota Palembang.
Dari aspek teknik dan teknologi pemilihan dan perencanaan produk pempek
Vico tersebut memiliki alasan yang kuat mengapa mereka menjatuhkan pilihan
untuk menjual pempek sebagai produk kulinernya karena mereka beranggapan
bahwa pempek adalah salah satu kuliner yang paling banyak diminati di kota
Palembang. Disisi lain, mutu produk juga merupakan hal yang diutamakan karena
mutu tersebut terkait dengan jaminan rasa serta kualitas produk. mereka
mampu memproduksi 1000 buah pempek perharinya. Usaha Pempek Vico
tersbut mempati tata letak yang strategis yaitu berada di sisi jalan raya sehingga
sangat mudah dijangkau oleh konsumen, sedangkan untuk manajemen
penyediaan bahan mereka memilih untuk menyediakan bahan sesuai dengan
target dan kebutuhan penjualan untuk tetap menjaga kesegaran bahan baku.
Aspek manajemen pempek serta pengawasan produk pempek tersebut ditangani
langsung oleh pemilik serta keluarganya untuk memastikan pengawasan benar-
benar sesuai dengan harapan dan kepercayaan.
Dari aspek keuangan, pempek Vico awalnya berpangku pada modal usaha
utama dari modal pribadi pemilik usaha, begitu pula halnya mengenai modal
operasional yang dibutuhkan untuk terus menjalankan usaha tersebut. Dalam
aspek pembinaan, usaha tersebut melakukan pembinaan mandiri tanpa harus
adanya campur tangan dari pihak lain termasuk mentor bisnis.
Selain Pempek Vico, kami juga melakukan survey ke lokasi usaha pempek
“Edy” yang berada di wilayah 26 ilir Palembang. Pempek Edy juga merupakan
salah satu tempat makan pempek yang populer di wilayah tersebut. Usaha ini
berdiri pada tahun 2005 oleh bapak Edy yang telah merintis usaha ini mulai dari
nol dengan modal usaha Rp.500.000,00 dimana kisah perjuangannya diawali
dengan menjajahkan pempek di bawah pohon sekitar daerah 26 ilir. Setahun
kemudian, pelopor usaha pempek Edy tersebut berhasil mengembangkan
usahanya menjadi skala yang lebih besar, hal ini ditandai dengan berpindahnya
39
tempat usaha pempek Edy ke sebuah gedung sewa yang masih nerada di wilayah
26 ilir.
Alasan didirikannya usaha ini ialah dikarenakan pemilik usaha memang telah
menggeluti bidang usaha kuliner pempek sejak lama dengan tujuan untuk
mendapatkan penghasilan dari usaha ini. Terkait dengan aspek pasar atau
marketing, potensi penjualan pempek ini pada dasarnya memiliki banyak sekali
kompetitor dalam skala kuantitas, namun hal tersebut tidak menggoyahkan jalan
usaha pempek Edy untuk terus bertahan dan berkembang bahkan saat ini
mereka mampu menjual dan memproduksi sekitar 20.000 buah pempek perhari
dengan menggunakan bahan baku daging ikan segar sebesar 300 kg. Walaupun
lokasi penjualan berada disekitar para penjual pempek lainnya, namun pengelola
usaha pempek Edy tetap yakin akan eksistensi usaha ini dikarenakan pempek Edy
telah sangat dikenal oleh masyarakat serta memiliki banyak pelanggan sehingga
mereka tidak khawatir akan persaingan produk dengan pengusaha lain di pasar
pempek 26 ilir tersebut.
Daya beli konsumen atau masyarakat pun sangatlah tinggi dan relatif stabil
dimana belum ditemui penurunan drastis dari tingkat daya beli konsumen
selama usaha ini berdiri hingga tetap eksis sampai saat ini. Dalam aspek teknik
dan teknologi perintis usaha pempek Edy ini menentukan pilihan dan
perencanaan dalam membangun usaha makanan kuliner pempek ialah karena
pempek dianggap sebagai salah satu produk makanan yang sangat digemari oleh
para konsumen khususnya masyarakat Palembang yang sangat akrab dengan
pempek dalam berbagai macam olahan dan bentuk.
Selama proses kegiatan produksi, pengelola usaha pempek Edy ini selalu
melakukan pengawasan yang baik untuk terus dapat memperhatikan setiap
proses yang berjalan hingga dapat mengamati dan mengawasi seluk beluk
pembuatan pempek mulai dari penyediaan bahan baku hingga produk pempek
tersebut siap disajikan atau dijual kepada konsumen. Pengawasan ini ditangani
langsung oleh pemilik usaha serta keluarganya yang ikut serta mengelola bisnis
kuliner pempek ini. Dalam perekrutan pegawai atau keryawan yang bekerja
membantu kegiatan produksi, pemilik usaha tidak menekankan kriteria khusus
bagi sumber daya manusia yang ingin bergabung dalam memajukan usaha ini
sehingga para karyawan yang ingin bekerja di temapt tersebut hanya
memerlukan niat dan kesungguhan dalam bekerja dan mengikuti aturan produksi
yang ada.
Pada aspek keuangan, modal usaha awal dalam pendirian usaha pempek Edy
ini berasal dari Bapak Edy sendiri yang merupakan pelopor atau perintisnya.
Modal awal yang digunakan bukanlah dalam jumlah yang besar, namun berkat
kegigihan mereka dalam mengelola dan terus mengembangkan usaha ini dengan
serius, alhasil usaha pempek Edy saat ini dapat meraih keuntungan sebesar
kurang lebih Rp. 30.000.000 sampai Rp. 40.000.000 perhari. Usaha ini benar-
benar dikembangkan dan dibina secara mandiri dan berkala oleh pemilik usaha
serta keluarganya sendiri tanpa membutuhkan campur tangan pihak lain dalam
hal ini termasuk mentor bisnis.
41
Lampiran 2
Biodata Ketua dan Anggota
Ketua
1. Nama : Celina Rayhan Sesanira
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 1 September 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011381722475
Alamat Rumah : Jalan Mayor Zen Kapling 2 No. 1
Palembang
42
Anggota
2. Nama : Muhammad Faris Nugraha
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 8 Mei 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum/Jurusan Ilmu
Hukum
NIM : 02011281722216
Alamat Rumah : Komplek Kehutanan 2 Jalan
Puspa Blok EE No. 20
Palembang
Contact Person : 082281038369
Lampiran 3
Justifikasi Anggaran Kegiatan
A. Peralatan penunjang
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp
C. Perjalanan
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Rp
D. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah Rp
46
pemakaian Satuan
Gaji Pegawai Penunjang usaha 1 Rp 500.000 Rp 500.000
Lampiran 4
Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
-membantu untuk
mengembangkan
atau memperbarui
prosedur operasi
standar untuk
semua kegiatan
operasional bisnis
-menyimpan
dokumentasi yang
akurat dan jelas
untuk prosedur
dan kegiatan
operasional
-membantu dan
mengendalikan
pengeluaran sesuai
anggaran yang
dialokasikan.
-menetapkan
prosedur
operasional
informasi yang
lebih efisien
-melaporkan hasil
kerja kepada
leader secara
berkala
5 Salsabila Neivada Ilmu Hukum Hukum 21 jam/MInggu (Manager
Putri Produksi)
-menentukan
standar kontrol
kualitas
-mengawasi proses
produksi
-mengorganisir
perbaikan dan
pemeliharaan rutin
peralatan produksi
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI
TAHUN 2019
NIM : 02011381722475
Fakultas : Hukum
E-Mail : crsesanira@icloud.com
1. Mengikuti seleksi;
9. Mengembalikan dana yang diterima, ataupun barang yang dibeli, bila tidak
mematuhi ketentuan di atas atau usahanya fiktif.
Materai 6000
Lampiran 6
Bisnis Model Canvas (BMC)
Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi atau wirausahawan untuk membuat dan memahami strategi
bisnis yang didesain, lalu dikerucutkan menjadi beberapa aspek bisnis menjadi
satu strategi untuk membantu pebisnis melihat lebih akurat bagaimana rupa
usaha yang sedang atau akan dijalani.
1. Customer Segment
2. Value Proposition
51
3. Key Partnership
4. Channels
5. Customer Relationship
6. Revenue Streams
7. Key Activities
8. Key Resources
9. Cost Structure
A. Customer Segments
B. Value Proposition
Value proposition membahas mengenai manfaat atau benefit apa
yang akan didapatkan para pelanggan, nilai apa yang menjadi pembeda
dibandingkan produk/jasa suatu usaha, baik yang menjadi kekuatan atau
keunggulannya. Dalam hal ini “Pempek Kela” menawarkan beberapa
Value, yaitu :
- Harga terjangkau
menikmati seporsi pempek dari “Pempek Kela” yang terdiri dari 5 varian
isi pempek, yaitu pempek isi cabai burung, cabai rawit, jamur tiram,
brokoli dan keju.
C. Key Partner
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan
sebuah aktivitas bisnis tentunya dibutuhkan mitra untuk bekerja sama
yang bertujuan untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi sumber
daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian persaingan, serta
meningkatkan kinerja. Key Partnership dari Pempek Kela, yaitu :
- Investor
- Supplier bahan baku
- Petani hidroponik, Sayur brokoli yang digunakan merupakan sayuran
yang dibeli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran sudah
terjamin.
- Juru masak dan pelayan, yang langsung menangani proses produksi
hingga sampai ke tangan konsumen
- Advertiser yang dalam membantu proses pemasaran.
D. Channels
Sederhananya, channels adalah media yang bisnis digunakan
untuk men-deliver solusi yang ditawarkan untuk sampai ke konsumen.
Channels yang kami gunakan pada usaha “Pempek Kela” untuk menarik
konsumen adalah dengan memilih lokasi strategis bagi para calon
pelanggan tepatnya berlokasi di Kambang Iwak Palembang, menyebarkan
brosur secara online dan offline, Word of mouth, serta dengan
memanfaatkan social media yaitu Instagram, Line@ dan whatsapp.
Tentunya dengan menjalin kerjasama dengan Go-Jek corporate dan Grab
corporate yang dapat memudahkan akses promosi sekaligus mereduksi
biaya antar lebih hemat melalui jejaring online.
54
E. Customer Relationship
Customer relationship adalah bagaimana jalinan hubungan antara
pebisnis dan konsumen. Dalam membangun hubungan dengan para
pelanggan Pempek Kela, penulis memanfaatkan strategi customer
experience. “Pempek Kela” menghadirkan cita rasa unik dan sajian lezat,
sehingga para pelanggan akan merasa tertarik untuk kembali. Strategi
marketing ini merupakan model pemasaran yang mengikuti customer
equity. Dan juga, membangun hubungan dengan pelanggan dengan
mengadakan berbagai event “Pempek Kela”.
F. Revenue Streams
Revenue streams, merupakan pendapatan yang diterima dari suatu
kegiatan bisnis baik bersifat ekonomis maupun non-ekonomis. Selain guna
mendapatkan profit, juga untuk memperkenalkan cita rasa makanan
tradisional Indonesia di negara sendiri maupun di negara lain dan
menginspirasi para entrepreneur lainnya agar semakin berinovasi. Selain
dari menjual pempek dengan secara offline di Kambang Iwak, dalam
memasarkan produk “Pempek Kela” juga menerima pemesanan secara
online baik melalui platform Instagram, Line@ dan whatsapp serta
kerjasama antara Go-Jek corporate dan Grab corporate, sehingga hal
tersebut tentunya turut memberikan pertambahan pendapatan dari
“Pempek Kela”.
G. Key Activities
Key Activities adalah kegiatan utama suatu usaha untuk dapat
menciptakan proposisi nilai yang dapat menentukan keberhasilan suatu
usaha. Key Activities pada “Pempek Kela”, yaitu :
Pemilihan ikan giling dengan kualitas yang baik
Membeli sayur brokoli langsung dari petani, sehingga kualitas sayuran
sudah terjamin. Selain itu, sesuai dengan tujuan “Pempek Kela”
didirikan bukan hanya untuk mencari keuntungan, juga dapat menjadi
55
H. Key Resources
Key resources yaitu sumber daya utama yang dimiliki. Dalam
mewujudkan tujuan bisnis dari suatu usaha, tentunya perlu pengelolaan
sumber daya bisnis semaksimal mungkin. Key Resources dari “Pempek
Kela” terbagi menjadi harta fisik dan sumber daya manusia.
- Harta fisik yang dimaksud berupa gerobak, meja, kursi, alat produksi,
dan juga peralatan penunjang seperti peralatan dapur, dan lainnya.
- Sumber daya manusia yang terdiri dari juru masak serta pelayan.
I. Cost structure
Cost structure adalah struktur pembiayaan bisnis, perhitungan
pengeluaran yang dibutuhkan dalam usaha serta perhitungan
keberhasilan dan keuntungan dari kegiatan usaha tersebut. Biaya yang
diperlukan dalam menunjang proses penjualan “Pempek Kela” terdiri dari
biaya pembelian bahan makanan, biaya kemasan habis pakai, biaya
produksi, biaya pembelian serta perawatan peralatan dan perlengkapan,
serta biaya gaji karyawan.
56