Anda di halaman 1dari 8

I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris


Hendra Tarigan Sibero1 , I Wayan Ardana Putra2 , Dwi Indria Anggraini3
Medical Faculty of Lampung University, Dermatovenerologist Division of Abdoel Moeloek
Hospital, Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstrak
Akne vulgaris (AV) termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limited disease). Penyakit ini dapat ditemukan di
segala usia. Yang merupakan peradangan kronik dari unit folikel pilosebasea. Penyebabnya multifaktor dengan gambaran
klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus dan kista. Penyebab pasti AV masih belum diketahui, namun telah dikemukakan
beberapa etiologi yang diduga turut berperan terdiri atas faktor intrinsik yaitu diperkirakan produksi sebum yang
meningkat, hiperkeratinisasi folikel rambut, koloni bakteri propionibacterium (P. Acne ), dan inflamsi serta faktor ekstrinsik
yaitu stres, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk
memaparkan tatalaksana terkini dari acne vulgaris. Tatalaksana terkini dan tatalaksana terdahulu dari acne vulgaris tidak
jauh berbeda, Pengobatan terkini sangat dianjurkan mengingat kemajuan teknologi dapat mempercepat penyembuhan
acne dan meminimalisir gejala sisa dari acne vulgaris.

Kata Kunci : Akne Vulgaris, tatalaksana akne

Current Management of Acne Vulgaris

Abstrak
Acne vulgaris (AV) is a self-limited disease. This disease can be found in all ages. Which is chronic inflammation of the
pilosebaceous follicular unit. The cause is multifactorial with clinical features in the form of blackheads, papules, pustules,
nodes and cysts. The exact cause of AV is still unknown, but several etiologies have been suggested that may play a role
consisting of intrinsic factors, namely estimated increased sebum production, hyperkeratinization of hair follicles,
propionibacterium (P. Acne) colonies, and inflammation and extrinsic factors, namely stress, climate / temperature /
humidity, cosmetics, diet and medicines. Therefore this article aims to describe the current management of acne vulgaris.
Current management and previous management of acne vulgaris are not much different, the latest treatment is highly
recommended considering the technological advances can accelerate the healing of acne and minimize the sequelae of
acne vulgaris.

Keywords: Acne vulgaris, acne management

Korespondensi : I Wayan Ardana P, No. HP: 0812 72094809, e-mail: wayanardanaputraputra@rocketmail.com

Pendahuluan predileksi, yakni muka, bahu, leher, dada,


Acne vulgaris (AV) adalah penyakit punggung bagian atas dan lengan bagian atas
peradangan menahun unit pilosebasea, dengan oleh karena kelenjar sebasea pada daerah yang
gambaran klinis biasanya polimorfik yang aktif.1,2
terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa:
komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan Akne vulgaris termasuk penyakit yang
parut. Komedo adalah lesi utama jerawat. Lesi dapat sembuh sendiri (self-limited disease).
komedo berupa papula datar atau sedikit lebih Penyakit ini dapat ditemukan di segala usia.
tinggi dengan permukaan sentral melebar yang Penyebabnya multifaktor namun secara pasti
diisi dengan keratin yang hitam (komedo masih belum diketahui. Beberapa etiologi
terbuka atau blackhead komedo). Komedo diduga turut berperan adalah hipersekresi
tertutup (whitehead) biasanya berukuran 1 sebum, hiper keratinisasi, koloni
mm dan berwarna kekuningan. Papul dan propionibakterium aknes ( P. acnes), dan
pustul berukuran 1-5 mm disebabkan oleh inflamasi. Beberapa faktor lain juga dianggap
peradangan, sehingga terjadi eritema dan turut berperan dalam pemicu terjadinya akne
edema. Komedo ini dapat membesar menjadi vulgaris seperti faktor intrinsik yaitu genetik,
nodular dan menyatu menjadi plak yang ras, hormonal dan faktor ekstrinsik yaitu stres,
fluktuatif, membentuk saluran sinus, dan iklim, suhu, kelembaban, kosmetik, diet dan
mengeluarkan nanah serosanguineous atau obat-obatan.3Data prevalensi dunia
kekuningan.Penderita biasanya mengeluh mengatakan penderita AV 80 – 85% terjadi
akibat erupsi kulit pada pada tempat-tempat pada remaja dengan puncak insidens usia 15 –

JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 313


I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

18 tahun, 12% pada wanita usia > 25 tahun dan Pencegahan jangka panjang yaitu mengurangi
3% pada usia 35 – 44 tahun. Acne vulgaris bekas jerawat.9
yang berat terlihat pada laki-laki.1 Berdasarkan 8
data nasional dalam catatan kelompokstudi Tabel 2. Algoritma menurut Fitzpatrick, 2008.
dermatologi kosmetika Indonesia terdapat Derajat Derajat Derajat Berat
Ringan Sedang
peningkatandari 60% penderita Akne vulgaris Antibiotik Penambahan Isotretinoin

pada tahun 2006 menjadi 80%pada tahun Topikal / Antibiotik Oral


Retinoid Oral. Untuk kista
2007. Insiden jerawat 80-100% pada usia Topikal Isotretinoin dan nodul

dewasa muda, yaitu 14-17 tahun pada wanita, dikombinasi


dengan
untuk
mencegah
meradang
dapat

dan 16-19 tahun pada pria. Pada umumnya Benzoil scar diberikan
Peroksida. triamcinolone
banyak remaja yang bermasalah dengan Acne intralesi.

jerawat, bagi mereka jerawat merupakan surgery


(ekstraksi
siksaan psikis.4Meskipun begitu, acne tetap komedo)

menjadi masalah kesehatan yang umum, bagi


masyarakat, terutama mereka yang peduli Menurut jurnal National Medicines
akan penampilan.5 Information Centre, 2008. Tatalaksana Acne
Vulgaris di Pelayanan Kesehatan Primer terdiri
Jumlah kejadian dan peningkatan
dari pengobatan topikal, oral, terapi hormon
prevalensi AV yang cukup tinggi serta belum
serta terapi sistemik lainnya. Terdiri dari:
pastinya etiologi AV maka terdapat selalu ada
perubahan-perubahan dalam tatalaksana AV Tabel 3. Algoritma menurut National Medicines
dari waktu ke waktu. Artikel ini bertujuan Information Centre, 2008.9
untuk memaparkan tatalaksana terkini dari
acne vulgaris.

ISI
Tatalaksana Terdahulu Acne Vulgaris
Klasifikasi tatalaksana terdahulu diambil
penulis dari sumber yang diterbitkan di bawah
tahun 2018.

Menurut Aamir dan James, 2004.


Tatalaksana Acne Vulgaris terdiri dari
pengobatan topical dan sistemik.

Tabel 1. Algoritma menurut Aamir dan James,


2004.6 Menurut FKUI, 2015. Algoritma tatalaksana
Hanya Derajat Ringan Derajat Derajat Berat
acne sebagai berikut:
Komedo Sedang Tabel 4. Algoritma menurut FKUI, 2015.
Topikal Menggabungkan Antibiotik Oral Isotretinoid
Retinoid Antibiotik topikal (tetracycline Oral dan dapat
berupa (Erytromycin, dan memerlukan
Tretinoin, Clindamycin) erythromycin) kortikosteroid
Adapalene, dengan Benzoil dapat sistemik
dan Peroksida dapat mengurangi
Tarazoten mengurangi 30- 64-86% acne
dapat 80% acne dalam dalam 6-8
mengurangi 8-12 minggu. minggu.
40-70%
komedo
dalam
12 minggu

Menurut Fitzpatrick, 2008. Tatalaksana Acne


Vulgaris bertujuan untuk menghilangkan
sumbatan dari saluran acne, mengurangi Menurut Christine Chim, 2016. Algoritma
produksi minyak, dan mengatasi koloni bakteri. tatalaksana Acne terdiri dari :
JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 314
I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

Tabel 6. Algoritma menurut Guideline dari The


7
American Academy of Dermatology (AAD), 2017.

Diet Derajat Derajat Sedang Derajat


Ringan Berat

Menghindari Benzoil Antibiotik Oral, Lini


Produk Peroksida Topikal pertama
susu terutama atau Retinoid, dan Isotretinoid
susu skim yang Retinoid Benzoil Oral.
dapat Topikal Peroksida. Antibiotik
memperburuk atau Pada wanita Oral,
acne dengan dapat Benzoil
kombinasi ditambahkan Peroksida,
Benzoil spironolakton Antibiotik
Peroksida dan kontrasepsi Topikal,
Keterangan: AA = azelaic acid, BPO = benzoyl dan oral Retinoid
peroxide, HT = hormonal therapy, OAB = oral Antibiotik Topikal
antibiotic, SA = salicylic acid, TAB = topical Topikal. atau
antibiotic, TR = topical retinoid. Alternatif keduanya.
dapat
Gambar 1. Algoritma menurut Christine Chim diberikan
Sumber: ACSAP, 2016. dapsone

Menurut Andrew, 2016. Tatalaksana Acne


Vulgaris terdiri dari, Menurut Julie Van Onselen, 2017.
Tabel 5. Algoritma menurut Andrew, 2016.
1 Tatalaksana Acne Vulgaris terdiri dari,

Hanya Derajat Ringan Derajat Derajat Berat Tabel 7. Algortima menurut Julie Van Onselen,
Komedo Sedang 2017.
Topikal First Antibiotik Isotretinoin
Keparahan Terapi Topikal Terapi Sistemik
Retinoid line (Antibiotik Topikal+ Oral, Topikal Antibiotik
Acne
± Retinoid Topikal, Benzoil Retinoid, dan Oral+Topikal
Ringan Komedo Tidak Ad
ekstraks Peroksida) Benzoil Retinoid+Benzoi
1. Retinoid
i Second line Peroksida. l Peroksida Topikal
komedo (Antibiotik Topikal+ Pada wanita: 2. Azelaic Acid
Komedo dan Papul
Retinoid spironolakto
Topikalalternatif, azelaic n + 1. Benzoil
Peroksida
acid, sodium kontrasepsi
Sedang Kombinasi obat Kombinasi antibiotik oral
sulfacetami,asamsalisilat oral +
pertama – antara: kedua dengan 315
) retinoid
Topikal Retinoid/BPO topial(Tetrasiklin,Erytromisin).
topical±
Benzoil Peroksida/AB +Anti androgen (wanita) first
antibiotik
Retinoid Topikal/ AB line
topikal dan /
Kombinasi kontrasepsi oral
atau benzoil
peroksida Berat Kombinasi obat Kombinasi antibiotic oral
pertama- retinoid kedua dengan terapi topikal +
315opical/ benzoil anti androgen (wanita)
Menurut Guideline dari The American peroksida/ antibiotic
Academy of Dermatology (AAD), 2017.
Tatalaksana Acne Vulgaris terdiri dari,
Sebagian besar acne ringan sampai
sedang membutuhkan terapi topikal. Acne
sedang sampai berat menggunakan kombinasi
terapi topikal dan oral. Terapi acne dimulai dari
pembersihan wajah menggunakan sabun.
Beberapa sabun sudah mengandung
antibakteri, misalnya triclosan yang
menghambat kokus positif gram. Selain itu juga
JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 315
I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

banyak sabun mengandung benzoil peroksida penggunaanya sering dikombinasikan dengan


atau asam salisilat.4 agen topikal akne yang lainnya.

Terapi topikal meliputi retinoid topical, Antibiotik sistemik diberikan pada akne
antibiotik topikal, serta Benzoil Peroksida. derajat sedang sampai dengan berat, pada
Retinoid topikal efektif menormalkan pasien akne vulgaris yang gagal atau tidak
deskuamasi dan digunakan untuk lesi komedo respon terhadap pemberian antibiotik topikal,
serta lesi infiamasi. Agen ini mengurangi dan pada pasien dengan akne vulgaris luas
obstruksi folikel sehinggamengurangi risiko yang mengenai permukaan tubuh selain wajah.
ruptur dan lesi inflamasi.Retinoid topikal juga Antibiotik sistemik pada akne vulgaris bekerja
mempunyai fungsi membantu penetrasi zat sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan
aktif lainnya seperti antibiotik dan BPO. imunomodulator. Antibiotik ini terbukti dapat
Adapalen merupakan retinoid topikal, tersedia menghambat lipase bakteri dan menurunkan
dalam konsentrasi 0, I % gel yang sama produksi asam lemak bebas. Terapi antibiotik
efektifnya dengan tretinoin 0,025 % dan kurang yang efektif dapat mengurangi populasi
iritatif serta bersifat photostabile. Efek samping P.acnes sebesar <90%.
dari retinoid topikal meliputi iritasi, kemerahan
dan kering, untuk mengurangi efek samping Isotretinoin oral adalah obat yang paling
tersebut maka digunakan mulai dengan efektif untuk acne. Dosis yang dianjurkan
konsentrasi rendah kemudian dinaikkan secara adalah 0,5-1 mg/kg/hari dengan dosis
bertahap. kumulatif 120-150 mg/kg berat badan. Obat ini
langsung menekan aktivitas kelenjar sebasea,
Eritromisin dan klindamisin topikal sering menormalkan keratinisasi folikel kelenjar
digunakan untuk terapi akne yang bertujuan sebasea, menghambat inflamasi,dan
mengurangi konsentrasi P acnes dan mediator mengurangi pertumbuhan P. Acnes secara
inflamasi diindikasikan untuk terapi akne tidak langsung. Isotretinoin paling efektif untuk
ringan dan akne inflamasi sedang. Antibiotik acne nodulokistik rekalsitran dan mencegah
topikal dapat ditoleransi dengan baik, tetapi jaringan parut. Meskipun demikian,
sebaiknya tidak digunakan secara monoterapi isotretinoin tidak bersifat kuratif untuk acne.
yang sering menyebabkan resistensi. Antibiotik Penghentian obat ini tanpa disertai terapi
topikal dapat dikombinasi dengan BPO dan pemeliharaan yang memadai, akan
digunakan secara simultan pada pagi hari dan menimbulkan kekambuhan acne. Selain itu,
dikombinasi dengan retinoid yang digunakan penggunaan obat ini harus berhati-hati pada
pada malam hari. perempuan usia reproduksi karena bersifat
teratogenik. Penggunaan isotretinoin dan
Benzoil peroksida (BPO) merupakan tetrasiklin bersamaan sebaiknya dihindari
preparat akne yang aman dan efektif, karena meningkatkan risiko pseudo tumor
mempunyai efek sebagai antimikroba, serebri.
komedolitik, mengurangi terbentuknya asam
lemak bebas, meningkatkan deskuamasi Perubahan khusus dalam diet tidak
folikuler dan mengurangi terbentuknya dianjurkan untuk mengobati jerawat, tetapi
follicular pluging. Benzoil peroksida mengembangkan informasi menunjukkan
diindikasikan untuk pasien akne komedonal bahwa jerawat mungkin terkait dengan indeks
dan infiamasi, tersedia dalam konsentrasi 2,5 % glikemik yang tinggi dan data yang terbatas
-10%. Menurut rekomendasi Global Alliance, menunjukkan bahwa beberapa produk susu,
BPO digunakan untuk akne ringan dan sedang, terutama susu skim, dapat memperburuk
digunakan 1 -2 kali perhari di seluruh area. jerawat. Tidak ada bukti yang cukup untuk
Untuk konsentrasi rendah digunakan pada mendukung rekomendasi terkait antioksidan,
pasien akne dengan kulit sensitif dan probiotik, dan minyak ikan.8
konsentrasi tinggi digunakan sebagai bahan
tambahan pada sabun. Efek samping dari BPO Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris
adalah kering, iritasi, eritema dan dermatitis Menurut Hazel et al, 2019. Tatalaksana
kontak alergi. Oleh karena mempunyai efek acne vulgaris terdiri dari topikal, sistemik, dan
tidak menyebabkan resistensi,maka terapi hormone untuk wanita.

JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 316


I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

Tabel 8. Algoritma menurut Hazel et al, 2019.

Komedo Ringan  Pilihan Pertama : Adapalen topikal, topikal tretinoin


atau topikal isotretinoin.
 Alternatif : Benzoil Peroksida atau Azelaic Acid
Papulopustular Ringan  Klindamisin Topikal-BPO atau
 Adapalen-BPO kombinasi
 Antibiotik Topikal + BPO + Retinoid topikal/ azelaic acid
 Topical Retinoid + BPO
 Topical Antibiotik sebaiknya tidak digunakan sebagai
monoterapi
Papulopustular Sedang  Klindamisin-BPO atau adapalen-BPO kombinasi
 Antibiotik oral + retinoid topikal + BPO
 Antibiotik oral + adapalen topikal+BPO kombinasi
 Antibiotik oral + Azelaic acid topikal + BPO
 Alternatif pada wanita : anti androgen oral + retinoid
topikal/ azelaic acid ± BPO
TCM: Traditional Chinese Medicine -/+ tergantung
Papulopustular Berat  Pilihan Pertama : antibiotik oral + retinoid topikal + ketersediaan
BPO
 Antibiotik oral + topikal adapalen- BPO kombinasi Terapi topikal adalah pilihan lini pertama
 Pilihan kedua : Isotretinoin oral
untuk jerawat ringan hingga sedang dan
pengobatan pembantu tambahan untuk
Menurut Chinese guidelines for the jerawat sedang hingga berat yang sedang
management of acne vulgaris, 2019. Terdiri dirawat secara sistemik. Retinoid topikal dapat
dari pengobatan topical, sistemik,modalitas digunakan sebagai pilihan lini pertama untuk
fisika dan kimia, serta pengobatan baru di jerawat ringan dan pilihan kombinasional
China yaitu Traditional Chinese Medicine untuk jerawat sedang, serta pilihan lini
(TCM). pertama dalam pemeliharaan jerawat.
Biasanya retinoid generasi pertama (all-trans
Tabel 9. Algoritma menurut Chinese Guideline,
retinoic acid dan isotretinoin) dan retinoid
2019.5
generasi ketiga (adapalene dan tazarotene)
direkomendasikan. Adapalen topikal
direkomendasikan sebagai opsi lini pertama
karena toleransinya yang lebih baik terhadap
kulit daripada retinoid topikal lainnya.

Topikal antimicrobial yang digunakan


adalah Benzoil peroksida (BPO) memiliki
kemampuan untuk membunuh P. acnes,
melarutkan komedo secara ringan, juga
memiliki efek antiinflamasi viareleases dari tiga
oksigen oxygenical dan asam benzoic, dan
sampai sekarang tidak ada resistensi bakteri
terhadap BPO yang telah dilaporkan. BPO
direkomendasikan sebagai agen topikal lini
pertama untuk lesi inflamasi. BPO dapat
digunakan sendiri atau dalam kombinasi
dengan retinoid topikal atau antibiotik lain, dan
formulasi yang tersedia termasuk cairan
pencuci, krim, orgel dengan konsentrasi dari
2,5% hingga 10%. Iritasi ringan dapat terjadi
selama perjalanan perawatan, dan oleh karena
itu disarankan untuk memulai dengan

JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 317


I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

konsentrasi yang lebih rendah dan untuk Terapi hormone meliputi anti androgen
menguji perawatan pada area percobaan kecil. therapy. Androgen adalah faktor endogen
BPO memiliki efek pemutihan oksidatif pada terpenting dalam patogenesis jerawat. Agen
antiandrogen mengurangi atau antagonis
pakaian dan rambut. Oleh karena itu, kontak
androgen aktif yang menghambat produksi
langsung harus dihindari. Selain itu, radikal prekursor androgen atau bekerja pada enzim
bebas oksigen yang dilepaskan oleh BPO dapat metabolisme androgen dan reseptor androgen
menonaktifkan semua asam retinoat trans, dan di kulit. Terapi antiandrogen mengurangi
dua agen ini harus diberikan pada waktu yang sekresi sebum dan meningkatkan jerawat.
berbeda ketika mereka digunakan dalam Agen antiandrogen yang umum termasuk
kombinasi estrogen, progesteron, spironolakton, dan
sensitizer insulin. Dosis spironolakton yang
Antibiotik diterapkan pada jerawat disarankan adalah 60-200mg / hari, dan masa
sebagai pengobatan pilihan pertama karena pengobatan adalah tiga hingga enam bulan.
baik tindakannya terhadap P. acnes dan efek Efek buruk termasuk hiperkalemia, menstruasi
anti-peradangannya. Antibiotik topikal yang tidak teratur (kejadian berkorelasi dengan
umum digunakan dalam pengobatan jerawat dosis), reaksi gastrointestinal (termasuk mual,
termasuk eritromisin, lincomycin, dan derivatif muntah, anoreksia, dan diare), kelesuan,
turunannya klindamisin, kloramfenikol, kelelahan, pusing, dan / atau sakit kepala.
klindamisin, dan asam fusidik. Antibiotik topikal Spironolakton memiliki efek teratogenik dan
memiliki lebih sedikit iritasi kulit, secara teori tidak boleh digunakan selama kehamilan.
mereka dapat digunakan secara superfisial
Pasien dengan peradangan, acne
pada lesi-lesi jerawat seperti lesi, dan lesi
fulminans, dan acne conglobata yang
seperti papula. Namun, karena antibiotik
direkomendasikan untuk menggunakan
topikal dapat menginduksi resistensi P. acnes,
prednison 20-30mg / hari (atau dosis setara
mereka tidak disarankan untuk terapi jangka
deksametason) selama tidak lebih dari empat
panjang. Antibiotik kombinasi atap / antibiotik
minggu, kemudian dikombinasikan dengan
topikal / BPO dan retinoid topikal dianjurkan.
isotretinoin oral. Pasien dengan pramenstruasi
Zat topikal dengan berbagai konsentrasi parah diberikan prednison 5-10mg / hari (atau
dan formulasi asam azelaic, dapson, selenium dosis deksametason) setiap malam selama 7-
disulfin, sulfur, dan asam salisilat juga tersedia 10 hari sebelum dimulainya siklus menstruasi
dalam perawatan jerawat, yang dapat berikutnya. Pengobatan harus dihentikan
menghambat P. acne dan memiliki efek anti- ketika pasien mengalami kram menstruasi dan
peradangan atau efek pengelupasan ringan. total pengobatan harus tidak lebih dari enam
Lebih lanjut, agen perbaikan pelindung kulit bulan. Glukokortikoid dosis tinggi jangka
dan pelindung matahari direkomendasikan. panjang harus dihindari karena efek samping
yang tcukup serius.
Agen antibakteri sistemik dengan efek
anti-inflamasi umumnya digunakan dalam Perawatan fisik dan kimia untuk jerawat
pengobatan jerawat sedang sampai parah. atau gejala sisa termasuk fotodinamik, cahaya
Namun, sangat penting untuk mengatur merah atau biru, terapi foton, dan
penggunaan antibiotik sesuai dengan tingkat pengelupasan kimia. Terapi cahaya
keparahan jerawat, tidak hanya untuk fotodinamik dan merah atau biru Asam 5-
memastikan kemanjuran, tetapi juga untuk aminolevulinic topikal diperkaya dalam unit
meminimalkan resistensi atau penyalahgunaan pilosebaceous dan dimetabolisme untuk
antibiotik. Dosis yang dianjurkan untuk menghasilkan protoporphyrin IX fotoaktif.
doksisiklin, minosiklin, dan eritromisin masing- Reaksi fotokimia terjadi setelah iradiasi dengan
masing adalah 100-200mg / hari (biasanya lampu merah (630nm) atau cahaya biru
100mg / hari), 50-100mg / hari, dan 1,0g / hari. (415nm) yang dapat menghambat sekresi
Delapan minggu direkomendasikan durasi sebum, membunuh P. acnes, mengatur sistem
maksimal. kekebalan tubuh, meningkatkan keratinisasi
folikel pilosebaceous, dan mencegah atau
mengurangi pembentukan jerawat. bekas luka.

JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 318


I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

Terapi fotodinamik digunakan sebagai Chize, Quchi, Dazhui, Hegu, dan Feiyu.
pengobatan alternatif untuk pasien dengan Acupoints ajuvan adalah Sibai, Zanzhu,
jerawat sedang atau berat di mana pemberian Xiaguan, Jiache, dan titik-titik di sekitar lesi
obat sistemik telah gagal atau tidak dapat kulit. Metode Shi Ping Bu Ping Xie
ditoleransi. digunakan. Setelah deQi diperoleh, jarum
dipertahankan selama 30 menit sekali
Laser dan terapi cahaya. Berbagai laser sehari.
dengan panjang gelombang inframerah-dekat
(misalnya, 1.320, 1.450, dan 1.550nm)
membantu menghambat sekresi kelenjar Terapi pemeliharaan mengurangi dan
sebaceous dan memiliki efek anti-inflamasi. mencegah kekambuhan jerawat dan
trong pulsed light dan pulsed dye laser therapy meningkatkan kualitas hidup. Retinoid topikal
membantu mengurangi eritema setelah adalah pilihan perawatan lini pertama untuk
peradangan jerawat. Laser fraksional non- perawatan jerawat. Jika perlu, kombinasi
eksfoliasi (1.440, 1.540, dan 1.550nm) dan penggunaan BPO topikal dan adapalene dapat
laser fraksional eksfoliatif (2.940 dan dipertimbangkan. Adapalen 0,1% topikal
10.600nm) memiliki efek bermanfaat pada dikombinasikan dengan asam buah konsentrasi
bekas jerawat. Terapi frekuensi radio Frekuensi rendah tiga kali seminggu adalah pilihan lain
radio fraksional dan fraksi mikro jarum mikro untuk pemeliharaan dan beberapa produk
dapat meningkatkan bekas jerawat dan perawatan kulit fungsional anti-jerawat
mengurangi risiko pigmentasi pada pasien Asia. terbukti secara klinis juga membantu dalam
terapi pemeliharaan. Terapi pemeliharaan
Perawatan chemical peeling termasuk biasanya dilanjutkan selama 3-12 bulan.5
asam buah, asam salisilat, dan asam kompleks.
Pengelupasan kulit kimia mengurangi adhesi Ringkasan
keratinosit, mempercepat pengelupasan kulit Tatalaksana acne vulgaris sesuai dengan
dan pembaharuan sel epidermis, merangsang derajat keparahan atau klasifikasinya.
sintesis kolagen kulit dan perbaikan jaringan, Penatalaksanaan dari literatur terkait acne
Memiliki efek antiinflamasi ringan, mengurangi vulgaris dibawah tahun 2018 (tahun 2004,
lesi jerawat, dan memperbaiki tekstur kulit. 2008, 2015, 2016,dan 2017) dianggap sebagai
Chemical peeling digunakan sebagai perawatan tatalaksana terdahulu sedangkan diatas tahun
tambahan untuk jerawat ringan hingga sedang 2018sampai kini dianggap tatalaksana terbaru.
dan pigmentasi pasca-jerawat. Penataaksaan acne vulgaris terdahulu Menurut
Fitzpatrick, 2008. Acne derajat ringan diberikan
Traditional Chinese Medicine (TCM) therapy Antibiotik Topikal / Retinoid Topikal
untuk jerawat terdiri dari: dikombinasi dengan Benzoil Peroksida. Acne
surgery (ekstraksi komedo). Acne derajat
 Kompres basah TCM: Ramuan yang terdiri
sedang diberikan penambahan antibiotik oral
dari krokot, violaeherba, dan goldencypress
dan isotretinoin untuk mencegah scar. Acne
digunakan sebagai kompres basah yang
derajat berat diberikan isotretinoin oral dan
diterapkan dua kali sehari selama 20 menit
jika peradangan parah dapat diberikan
setiap kali. Kompres ini efektif untuk papula
triamcinolone intralesi. Berbeda dengan
dan pustula peradangan, dan berperan
menurut Guideline dari The American Academy
dalam membersihkan panas, detoksifikasi,
of Dermatology(AAD), 2017 dianjurkan untuk
dan mengurangi peradangan.
diet dengan menghindari produk susu
 Masker TCM: Bubuk masker (serbuk terutama susu skim yang akan dapat
rhubarb dan belerang) dicampur dengan air memperparah AV. Pengobatan AV terkini
atau madu hingga membentuk pasta lalu
menurut Hazel et al, 2019. Pengobatan acne
dioleskan ke lesi kulit pada malam hari dan meliputi terapi topikal, sistemik, dan terapi
dicuci dengan air setelah 30 menit. Masker
hormonal untuk wanita. Hanya sedikit
TCM digunakan untuk mengobati papula
tambahan pada acne ringan dimana dapat
peradangan, pustula, lepuh, nodul, dan lesi
diberikan tretinoin topikal atau isotretinoin
kistik.
topikal yang secara klinis dapat meningkatkan
 Akupunktur: Titik akupuntur utama yang resiko iritasi serta sangat sulit ditemukan di
digunakan untuk jerawat adalah Baihui,
JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 319
I Wayan Ardana P, Hendra Tarigan S│Current Management of Acne Vulgaris

Indonesia dan memiliki efek yang sama dengan 6. Haider, Aamir., James C, Shaw. Treatment
retinoid topikal. Chinese Guideline, 2019. of Acne Vulgaris. Edisi-6. American
Pengobatan acne meliputi pengobatan topikal, Medical Assosiation: 2004. www.jama
retinoid topikal, antibiotik topical, Benzoil network.com diakses pada 3 November
Peroksida, Antibiotik oral, terapi hormonal 2019 pukul 09.00 WIB.
untuk wanita, glukokortikoid oral, perawatan 7. American Family Physician. Acne Vulgaris:
fisik dan kimia untuk jerawat dan gejala sisa Treatment Guidelines From AAD. 2017;
seperti fotodinamik, cahaya merah/biru, terapi 95(11): 740-1.
foton, pengelupasan kimia. Laser terapi 8. Fitzpatrick’s Dermatology in General
cahaya, chemical peeling, serta Traditional Medicine. Edisi ke-7. New York: Mc Graw-
Chinese Medicine (TCM) seperti kompres Hill. 2008
basah TCM, masker TCM, dan akupuntur. Serta 9. National Medicines Information Centre.
terapi pemeliharaan berupa retinoid topical. Management of Acne Vulgaris. 2008;
Jika perlu kombinasi penggunaan Benzoil 14(1): hlm 4.
Peroksida topikal dan adapalen selama 3-12 10. Fakultas Kedokteran Universitas
bulan. Pengobatan terkini sangat dianjurkan Indonesia. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin.
mengingat kemajuan teknologi dapat Edisi ke-7. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
mempercepat penyembuhan acne dan Kedokteran Universitas Indonesia. 2015
meminimalisir gejala sisa dari acne vulgaris. 11. Chim, Christine. Pharm.D., BCACP. Akne
Vulgaris. ACSAP: Dermatologic Care Book
Simpulan 2.2016. Hlm. 20
Tatalaksana terkini dan tatalaksana 12. Onselen JV. Managing Acne InPrimary
terdahulu dari acne vulgaris tidak jauh Care. British Journal of Family Medicine.
berbeda. Pada prinsipnya tatalaksana terkini 2017. [journal]
tetap menggunakan tatalaksana terdahulu 13. Hazel AO,etal. Acne Management
hanya ditambah dengan tindakan atau Guidelines by the Dermatological Society
kemajuan teknologi untuk mempercepat of Singapore.
penyembuhan acne vulgaris.Penatalaksaan 14. Journal of Clinicaland Aesthetic
terkini sangat dianjurkan mengingat kemajuan Dermatology. 2019. Hlm. 44
teknologi dapat mempercepat penyembuhan
acne dan meminimalisir gejala sisa dari acne
vulgaris.

Daftar Pustaka
1. William D, James., Timothy G, Berger., Dirk
M, Elston., dan Isaac N, Neeuhaus.
Andrew’s Disease of the Skin. Edisi ke-12.
Elsevier. Philadelphia: 2016; hlm. 225,
227-8.
2. Kabau S. Hubungan Antara Pemakaian
Jenis Kosmetik Dengan Kejadian Akne
Vulgaris. Semarang. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. 2012; hlm. 1.
3. Wasitaatmaja, Syarif M. Akne. FK. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta: 2018; hlm 107-33.
4. Ramdani, R., Sibero, Hendra T. Treatment
of Acne Vulgaris. Journal Majority. 2015;
4(2): 87.
5. Chinese Society of Dermatology.Chinese
Guidelines for Management of Acne
Vulgaris: 2019 Update. International
Journal of Dermatology and Venerology.
2019; 48(9): 583-88.
JK Unila | Volume 3 | Nomor 2 | Desember 2019| 320

Anda mungkin juga menyukai