Naskah diterima: 15 November 2014, direvisi: 18 Maret 2015, disetujui: 11 Mei 2015
ABSTRAK
Daerah penelitian berada di perbatasan antara Dataran Yogyakarta dengan Pegunungan Selatan
Yogyakarta bagian barat. Secara morfologi dan litologi yang tersingkap, indikasi gunung api purba
yang dibuktikan dengan keterdapatan batuan gunung api seperti lava, breksi, dan tuf. Tujuan dari
penelitian ini adalah identifikasi adanya batuan gunung api purba di bawah permuaan sepanjang
Berbah-Imogiri berdasarkan data geolistrik. Metode yang digunakan adalah melakukan pengukuran
geolistrik di empat lokasi secara mapping dengan konfigurasi dipole-dipole. Panjang bentangan untuk
setiap lintasan 500 meter. Hasil pengukuran geolistrik menunjukkan pada lintasan 1 di Sumber Kulon-
Kalitirto, Kecamatan Berbah,diinterpretasi adanya batuan gunung api berupa lava basal dan tuf.
Lintasan 2 di Pilang-Srimulyo, Kecamatan Piyungan, diinterpretasi berupa breksi skoria.
Lintasan 3 di Ngeblak-Bawuran, Kecamatan Pleret, diinterpretasi adanya tuf dan lava. Lintasan
4 di Guyangan-Wonolelo, Kecamatan Pleret diinterpretasi berupa tuf dan lava. Batuan gunung
api secara umum terbaca mempunyai nilai tahanan jenis yang tinggi, yaitu >300 Ωm. Adanya
kandungan air atau mineralisasi cenderung menurunkan nilai tahan jenis batuan gunung api
tersebut.
Kata kunci: batuan gunung api, geolistrik, tahanan jenis
ABSTRACT
The study area is located between western part of Yogyakarta plains and Southern
Mountains. The morphology and lithology along the Berbah-Imogiri show the existence of an
ancient volcano. This is proven by outcrop of volcanic rock like lava, breccia and tuff. The aim
of this study is to identify the existence of ancient volcanic rocks along Berbah-Imogiri based
on geoelectrical data. The method used to perform measurements at four locations
geoelectrical mapping with dipole-dipole configuration a long stretch of track for every 500
meters. Geoelectrical measurement results showed on track 1 in Source Kulon-Kalitirto,
District Berbah, interpreted as volcanic rocks such as basalt lava and tuff. Tracks 2 in Pilang-
z
57
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
58
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
besar arus yang dipancarkan melalui tahanan suatu sampel bahan di laboratorium
elektroda tersebut dan besar potensial yang yang skemanya diberikan oleh Gambar 2[4].
dihasilkan. …………..(2)
Prinsip dasar metode geolistrik tahanan
jenis adalah Hukum Ohm dimana hambatan dengan R = tahanan yang diukur (Ω), ρ =
diperoleh dengan mengukur beda potensial resistivitas bahan (Ωm), L= panjang (meter)
dan arus yang dilewatkan dalam dan A= luas penampang (meter). Dengan
suatu penghantar. Arus yang mengalir (I) menggabungkan persamaan (1) dan
pada suatu medium sebanding dengan persamaan (2) maka diperoleh:
potensial (V) yang terukur dan berbanding ……..…..(3)
terbalik dengan resistansi (R) medium, atau Besarnya kisaran harga tahanan jenis dari
dapat dirumuskan sebagai berikut: beberapa jenis batuan dan mineral terlihat
…………..(1) pada Tabel 1.
Konsep dasar pengukuran resistivitas
batuan dimodifikasikan dari pengukuran
59
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
60
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
61
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
Menurut Bronto gunung api purba atau volcanic terrain dengan mempertimbangkan
fosil gunung api (paleovolcanos) adalah kondisi morfologi (pola kontur) yang
gunung api yang pernah aktif pada masa menunjukkan kesamaan resistensi batuan.
lampau tetapi sekarang ini sudah mati dan Pola kontur yang terisolasi menunjukkan
bahkan sudah terkisis sangat lanjut sehingga suatu tubuh yang lebih resisten dibanding
fitur atau penampakan fisis tubuhnya sudah daerah sekelilingnya (intrusi/volcanic neck),
tidak sejelas gunung api aktif masa kini. sedangkan pola kontur yang menyebar ke
Bahkan, sebagian sisa tubuhnya sudah suatu arah menunjukkan satuan batuan dan
ditutupi oleh batuan yang lebih muda. arah akumulasi bahan gunung api. Analisis
Gunung api purba pada umumnya berumur citra landsat memberikan berbagai penam-
Tersier (> 2 juta tahun yang lalu) atau lebih pakan seperti struktur cekungan melingkar
tua[11]. (circular depressions), tonjolan setempat, dan
Mengingat proses eksogenik yang lain-lain yang didasarkan pada bentuk atau
berjalan sudah sangat intensif sehingga relief, rona atau warna dan lokasi atau satuan
mengakibatkan bentuk kerucut dari gunung bentang alam. Pusat erupsi adalah bagian
api tersebut tidak bisa diamati lagi maka paling tinggi dari seluruh daerah yang
diperlukan pengenalan secara lebih cermat ditandai oleh pola kontur yang memusat,
dari gunung api purba tersebut. Pengenalan aliran sungai berpola radier menjauhi sumber
gunung api purba dapat dilakukan dengan erupsi, dan bentuk-bentuk volcanic terrain
beberapa cara, yaitu melalui pendekatan yang lain.
indraja dan geomorfologi, analisis peta Pegunungan Selatan Jawa Tengah bagian
geologi, stratigrafi dan litofasies gunung api, barat diinterpretsikan adanya bentukan sirku-
sedimentologi, struktur geologi, petrologi dan ler (hasil analisis SRTM dan data
geokimia, data pemboran, serta pendekatan geomorfologi) yang menunjukkan adanya
analisis geofisika[11]. aktivitas gunung api purba pada umur Tersier.
Studi bentang alam dipakai sebagai Diantara bentukan sirkuler tersebut dapat
indikator awal pemisahan satuan-satuan dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok
62
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
gunung api purba Parangtritis-Dengkeng dan Selatan, khususnya yang ada di daerah
kelompok gunung api purba Candisari- Berbah-Imogiri seperti yang terdapat pada
Nglanggeran (Gambar 4)[12]. Kelompok fosil Tabel 3, yang didasarkan pada pengamatan
gunung api purba yang ada di Pegunungan singkapan di permukaan[11].
Gambar 4. Interpretasi dua kelompok tubuh gunung api purba di Pegunungan Selatan bagian barat berdasarkan data
geomorfologi[12].
Tabel 3. Daftar fosil gunung api purba di Pegunungan Selatan khusunya di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta[11].
No Nama Gunung Lokasi Indikasi Bentang Alam dan Litologi
Api Purba
1 G. Wonolelo Dusun Guyangan, Desa Bukit +123 m tersusun oleh perlapisan lava dan
Wonolelo, Kecamatan Pleret breksi andesit, sisipan konglomerat dan tuf
2 G. Gelap Desa Bawuran, Kecamatan Bukit +131 m, tersusun oleh lava dan breksi piro-
Pleret klastika basal–andesit basal
3 G. Banyakan Dusun Banyakan, Desa Bukit +96 m, tersusun oleh lava dan breksi piro-
Srimulyo, Kecamatan Piyungan klastika basal-andesit basal
4 G. Pilang Dusun Pilang, Desa Srimulyo, Bukit +136 m, tersusun oleh breksi piroklastika,
Piyungan batulapili scoria, tuf dan klastika lava basal-
andesit basal
5 G. Watuadeg Dusun Sumberkidul, Desa Aliran lava basal piroksin berstruktur bantal,
Kalitirto, Kecamatan Berbah struktur aliran berarah U70oT di bagian utara
sampai dengan U150oT di bagian selatan Kali
Opak, 200 m di sebelah baratnya terdapat bukit
kecil juga tersusun oleh basal piroksen berumur
56,3 + 3,8 Ma.
63
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
64
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
65
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
Gambar 6. Peralatan lapangan yang dipergunakan untuk penelitian: a) resistivitimeter, b) sumber arus, c)
elektroda, d) kompas geologi, GPS dan HT, e) kabel multi channel.
66
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
Gambar 7. Penampang geolistrik lintasan 1, Dusun Sumber Kulon, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten
Sleman.
Gambar 8. Penampang geolistrik lintasan 2, Dusun Pilang, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten
Bantul.
67
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
Gambar 9. Penampang geolistrik lintasan 3, Dusun Ngeblak, Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul.
Dusun Guyangan, Desa Wonolelo, serta secara vertikal mulai permukaan sampai
Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul kedalaman 25 m.
Penampang resistivitas di lintasan ini Pola dengan warna kuning–oranye yang
(Gambar 10) mencapai kedalaman 34 meter mempunyai nilai resistivitas 90–364 Ωm
dari permukaan. Pada lintasan ini terlihat diinterpretasikan sebagai lava dengan kondisi
adanya topografi tinggian di bagian tengah. lapuk. Lava ini dimungkinkan terisi oleh air.
Berdasarkan kisaran nilai tahanan jenis dan Pola penyebaran lava ini secara vertikal
data singkapan di permukaan maka dapat berada di bawah tuf lapuk pada kedalaman 0–
diinterpretasikan terdapat dua litologi, yaitu 34 m dan hanya dijumpai di bagian tengah
tuf dan lava yang mempunyai sifat yang sampai timur laut.
berbeda-beda. Pola dengan warna merah–ungu yang
Pola dengan warna biru muda–hijau mempunyai nilai resistivitas lebih dari 364
muda yang mempunyai nilai resistivitas 1,39– Ωm dinterpretasikan sebagai lava dengan
90 Ωm diinterpretasikan sebagai tuf dengan kondisi segar. Pola penyebarannya secara
kondisi lapuk yang kemungkinan besar vertikal berada di bawah lava lapuk pada
banyak mengandung air. Penyebaran secara kedalaman > 30 meter.
lateral mulai dari bentangan titik 30–470 m
68
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 36 No. 1, Mei 2015: 57–70
Gambar 10. Penampang geolistrik lintasan 4, Dusun Guyangan, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul.
skoria. Lintasan 3 terindikasi adanya tuf dan Co, New York, San Fransisco, 1988.
lava sebagai batuan gunung api dan di 4. TELFORD, W.M., GELDART, L.P.
lintasan 4 terindikasi batuan gunung api AND SHERIFF, R.E., “Applied
berupa tuf dan lava. Geophysics” Second Edition, Cambridge
69
Identifikasi Batuan Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta Bagian Barat Berdasarkan
Pengukuran Geolistrik. Oleh: Winarti dan Hill Gendoet Hartono
70