P1 P2 P3
A B
∆1 ∆3
∆2
Gambar 1
Kemudian jika suatu beban yang kecil sebesar dP1, ditambahkan secara berangsur-
angsur pada balok gambar 1, deflection yang terjadi akan seperti pada gambar 2.
P1 + dP1 P2 P3
A B
∆1 ∆3
∆2
d∆1 d∆3
Gambar 2
d∆2
L
Jika beban-beban (P1 + dP1), P2, dan P3 dikerjakan secara berangsur-angsur sekaligus maka
total usaha kerja luar adalah : (gambar 2)
1 1 1
W + dW = ⋅ ( P1 + dP1 ) ⋅ ( ∆ 1 + d∆1 ) + ⋅ P2 ⋅ ( ∆ 2 + d∆ 2 ) + ⋅ P3 ⋅ ( ∆ 3 + d∆ 3 ) …………….(4)
2 2 2
Karena total usaha kerja luar pada balok haruslah sama, baik jika bean-beban P1, P2, dan P3
diberikan dahulu baru kemudian ditambah beban dP1 maupun jika beban-beban (P1 + dP1),
P2, dan P3 diberikan dahulu baru kemudian ditambah beban dP1 maupun jika beban-beban
(P1 + dP1), P2, dan P3 dikerjakan sekaligus.
Dengan demikian persamaan (3) harus sama dengan persamaan (4) :
1 1 1 1
W + dW = ⋅ P1 ⋅ ∆1 + ⋅ P2 ⋅ ∆ 2 + ⋅ P3 ⋅ ∆ 3 + ⋅ dP1 ⋅ d∆1 + P1 ⋅ d∆1 + P2 ⋅ ∆ 2 + P3 ⋅ ∆ 3
2 2 2 2
1 1 1 …… (5)
= ⋅ ( P1 + dP1 ) ⋅ ( ∆1 + d∆1 ) + ⋅ P2 ⋅ ( ∆ 2 + d∆ 2 ) + ⋅ P3 ⋅ ( ∆ 3 + d∆ 3 )
2 2 2
1 1 1
⋅ dP1 ⋅ d∆1 , diperoleh : ⋅ dW = ⋅ dP1 ⋅ ∆ 1 atau
2 2 2
dW
∆1 = …………………………………………………………...(7)
dP1
Dengan cara penurunan yang serupa dapat diperoleh untuk rotasi :
dW
θ1 = …………………………………………………………...(8)
dM 1
1
sama dengan usaha dalam yang tersimpan dalam balok ⋅ ∑ S ⋅ dL , atau
2
1
W = ⋅ ∑ S ⋅ dL …………………………………………………...(9)
2
M⋅y M⋅y 1
Substitusikan S = dA dan dL = dx kedalam persamaan (9)
I I E
1 1 M ⋅ y M ⋅ y 1
W = ⋅ ∑ S ⋅ dL = ⋅ ∑ dA ⋅ dx
2 2 I I E
L ∆ L ∆ L L
1 M2 1 M2 1 M2 1 M2
W = ⋅ ∫ ∫ y 2 dA 2 dx = ⋅ ∫ 2 dx ⋅ ∫ y 2 dA = ⋅ ∫ 2 dx ⋅ I = ⋅ ∫ dx ..………...(10)
2 00 EI 2 0 EI 0
2 0 EI 2 0 EI
Substitusikan persamaan (10) kedalam persamaan (7) dan (8), maka diperoleh :
1 L M2
d ⋅ ∫ dx L M dM
dW 2 EI dP1 dx ..…………………………..………...(11)
∆1 = = 0 =
∫
dP1 dP1 0
EI
dM
dalam persamaan (11) merupakan perbandingan dari pertambahan momen dM pada
dP1
setiap potongan balok akibat pertambahan beban dP1 pada titik 1 dimana titik deflection
yang dicari, perbandingan ini jelas merupakan momen pada setiap potongan akibat suatu
dM
beban satu-satuan pada titik 1, atau dengan kata lain sama dengan m seperti yang
dP1
dM
digunakan pada metode Unit Load, m = .
dP1
Kesimpulan :
dM
L M
Lendutan dititik 1 : ∆ = dP1 dx
1 ∫
0
EI
dM
L M
Rotasi dititik 1 :θ = dM 1 dx
1 ∫
0
EI