Anda di halaman 1dari 5

UNIT LOAD METHOD

Untuk menentukan defleksi yang disebabkan oleh beberapa gaya dapat digunakan
metode Unit Load yang diturunkan dari metode kerja semu atau kerja maya (virtual work).
Cara Unit Load kadang-kadang disebut juga dengan cara energi.

Penurunan metode kerja semu dapat dijelaskan sebagai berikut :


Akan dicari penurunan vertikal  dari titik C pada suatu balok sederhana AB
(gambar 1) yang menerima beban-beban P1, P2, dan P3. Beban-beban ini menyebabkan
tegangan-tegangan dalam balok (Internal Stress), misalnya tekanan total S pada setiap
serat seperti MN yang mempunyai luas potongan dA. Serat ini akan memendek sebesar
dL. Dengan sendirinya beban juga menyebabkan penurunan pada seluruh panjang
balok, misalnya 1 pada P1, 2 pada P2, 3 pada P3.
Karena beban bekerja secara berangsur-angsur, maka :
1 1 1
Total usaha luar balok adalah : Ue   P1   1   P2   2   P3   3
2 2 2
1
Total usaha dalam balok adalah : Ui    S  dL
2
Dengan Hukum Kekekalan Energi : Ue = Ui, maka :
1 1 1 1
 P1  1   P2   2   P3   3    S  dL ..................................................... (1)
2 2 2 2

dL

S S
y M N
dx
1 C 2 3 N.A
3
1 2

A B
P1 P2 P3

Gambar 1

Analisa Stuktur I 1
Jika beban satu satuan mula-mula ditambahkan dititik C secara berangsur-angsur
sehingga menyebabkan penurunan sebesar  (Gambar 2).
Karena beban bekerja secara berangsur-angsur, didapat :
1
Total usaha luar balok adalah Ue   (1)  
2
1
Total usaha dalam balok adalah Ui    u  dL
2
maka hubungan antara usaha luar dan usaha dalam adalah :
1 1
 (1)      u  dL ............................................................................................ (2)
2 2
dimana :
u = gaya tekan pada setiap serat MN yang mempunyai luas dA akibat beban satu
satuan.
dL = perpendekkan pada serat MN akibat gaya tekan u
 = penurunan akibat beban satu satuan

dL

u u
y M dx
N
1 C 2 3 N.A
3
1  2

A B
P=1
L

Gambar 2

Analisa Stuktur I 2
Jika beban-beban P1, P2, P3 ditambahkan secara berangsur-angsur pada balok pada
gambar 2 yang telah menerima beban satu satuan di titik C, penurunan pada titik C
menjadi  + , 1 + 1 pada titik 1, 2 + 2 pada titik 2, dan 3 + 3 pada titik 3 (Gambar
3). Penjumlahan ini dilakukan dengan memperlihatkan prinsip superposisi, maka :

1 C 2 3 N.A
3 +3
1 +1 2 +2
+
A B
P1 P2 P3
P=1

Gambar 3

Usaha luar tambahan yang bekerja pada balok adalah :


1 1 1
Ue'   P1   1   P2   2   P3   3  (1)  
2 2 2
Usaha dalam tambahan yang bekerja pada balok adalah :
1
Ui'    S  dL   u  dL
2
Dengan demikian total usaha luar pada balok adalah :
1 1 1 1 
Uet   (1)      P1   1   P2   2   P3   3  (1)   
2 2 2 2 
Sedangkan total usaha dalam pada balok adalah :
1 1 
Uit    u  dL     S  dL   u  dL
2 2 
Dengan Hukum Kekekalan Energi : Uet = Uit, maka :
1 1 1 1  1 1 
 (1)      P1  1   P2   2   P3   3  (1)       u  dL     S  dL   u  dL ................(3)
2 2 2 2  2 2 
1   1   1 1 
   u  dL     S  dL  (1)       u  dL     S  dL   u  dL
2   2   2 2 

(1)     u  dL ..................................................................................................(4)
Persamaan (4) ini merupakan persamaan dasar metode unit load untuk mencari
lendutan dari setiap titik pada balok.
PENURUNAN PERSAMAAN LENDUTAN PADA BALOK DENGAN METODE
UNIT LOAD :
Analisa Stuktur I 3
Misalkan momen pada MN akibat beban luar (Gambar 1) adalah M dan Momen
pada MN akibat beban satu satuan (Gambar 2) adalah m, sedangkan panjang mula-
mula dari MN adalah dx, maka :
Regangan : (lihat Gambar 1)
dL

dx

 (Hukum Hooke)
E
dL S 1
 
dx dA E
S 1
dL    dx .........................................................................................................................................(5)
dA E
My
S  dA ....................................................................................................................... (6)
I
Tegangan : (lihat Gambar 2)
my

I
u my

dA I
my
u  dA .............................................................................................................................................(7)
I

Subtitusikan persamaan (6) pada persamaan (5), maka didapat :


My
 dA
I 1
dL    dx
dA E
My
dL   dx ..............................................................................................................................................(8)
EI
Subtitusikan persamaan (7) dan persamaan (8) pada persamaan (4), maka :

my   My  M  m  y 2  dA
LA
   u  dL     dA     dx      dx
 I   EI  00 EI 2
L A L L
Mm Mm Mm
   u  dL   2
 dx  y 2  dA   2  dx I    dx
0 EI 0 0 EI 0
EI

Analisa Stuktur I 4
Jadi untuk menghitung lendutan balok pada suatu titik dapat digunakan
persamaan :
Mm
L
 dx ....................................................................................................... (9)
0
EI

dimana :
M = persamaan momen akibat beban luar
m = persamaan momen akibat beban sebesar satu satuan dalam arah lendutan.
L = Panjang bentang balok

Untuk menghitung rotasi pada suatu titik dapat digunakan persamaan :


Mm
L
 dx ...................................................................................................... (10)
0
EI

dimana :
M = Persamaan momen akibat beban luar/nyata
m = Persamaan momen akibat beban sebesar satu satuan dalam arah rotasi.
L = Panjang bentang balok

Analisa Stuktur I 5

Anda mungkin juga menyukai