Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI AKUPUNKTUR ANTARA TITIK BAIHUI

(GV 20) DENGAN TITIK ANMIAN (EX-HN 16) PADA LANSIA DENGAN KASUS
INSOMNIA DI PANTI WREDA DARMA BAKTI SURAKARTA

Sri Yatmihatun, Heni Nur Kusumawati, Joko Tri Haryanto


Kementerian Kesehatan, Politeknik Kesehatan Surakarta, Jurusan Akupunktur

Abstract: Insomnia, Elderly, Acupuncture Therapy. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of acupuncture therapy between points Baihui (GV 20) with a
point Anmian (EX-HN 16) in the elderly with insomnia cases in Hospice Surakarta. This
research method using cross-sectional approach experimental method, using analysis Chi-
Square Test. The results of analysis X2 = 4.821; p 0,028 in group therapy point Baihui (GV
20) and in group therapy Anmian point (EX-HN 16). Anmian point acupuncture therapy
(EX-HN 16) is more effective than acupuncture point Baihui (GV 20) for acupuncture point
Amnian (EX-HN 16) over banyan eliminate complaints decreased quality of sleep (66.7%).

Keywords: Insomnia, Elderly, Acupuncture Therapy.

Abstrak: Insomnia, Lansia, Terapi Akupunktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pemberian terapi akupunktur antara titik Baihui (GV 20) dengan
titik Anmian (EX-HN 16) pada lansia dengan kasus Insomnia di Panti Wreda Surakarta.
Metode penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan pendekatan metode
eksperimen, dengan menggunakan analisis Chi-Square Test. Dari hasil analisis diperoleh
X2 = 4,821; p 0,028 pada kelompok yang dilakukan terapi titik Baihui (GV 20) maupun
pada kelompok yang dilakukan terapi titik Anmian (EX-HN 16). Pemberian terapi
akupunktur titik Anmian (EX-HN 16) lebih efektif dibandingkan dengan terapi akupunktur
titik Baihui (GV 20) karena terapi akupunktur titik Amnian (EX-HN 16) lebih banyan
menghilangkan keluhan penurunan kualitas tidur (66,7%).

Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Terapi Akupunktur.

PENDAHULUAN semakin banyak keluhan termasuk salah


Jumlah lansia dari tahun ke tahun satunya insomnia. Kurangnya jumlah tidur
semakin meningkat sejalan dengan telah terbukti memengaruhi metobolisme,
meningkatnya jumlah penduduk. Jumlah hormone leptin (hormone yang mengatur
lansia yang semakin meningkat, dipandang seberapa banyak kita makan), hormone
sebagai asset nasional, namun disisi lain grehlin (hormone yang meningkatkan rasa
dapat dipandang sebagai problematika lapar), sehingga mempengaruhi nafsu
sosial yang memerlukan perhatian khusus. makan dan meningkatkan berat badan,
Pada lanjut usia kondisi dan fungsi kemudian menurunkan kekebalan tubuh,
tubuhpun semakin menurun sehingga mempengaruhi mood, dan memperbesar

70
Sri Yatmihatun, Efektifitas Pemberian Terapi Akupunktur 71

resiko kecelakaan di jalan raya (Green, dikendalikan, dan depresi (Rafknowledge,


2009). 2004)
Pada lansia usia 65 tahun lebih yang
tinggal dirumah setengahnya mengalami METODE PENELITIAN
gangguan tidur sedangkan dua per tiga yang Rancangan penelitan sangat erat
tinggal di perawatan usia lanjut juga hubungannya dengan tujuan penelitian.
mengalami gangguan pola tidur(Prayitno, Dalam penelitian ini karena tujuannya
2010). Dikemukakan oleh peneliti adalah untuk menggambarkan efektivitas
sebelumnya Lansia yang mengalami pemberian terapi akupunktur antara titik
insomnia sebagian besar mengalami depresi Baihui (GV 20) dengan titik Anmian (EX-
(Hermayudi, 2012). HN 16) pada Lansia dengan kasus Insomnia
Pengobatan insomnia yang maka rancangan penelitian yang dgunakan
dilakukan dalam dunia medis yaitu dengan adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan
cara pemberian obat-obat tidur dan di Panti Wreda Surakarta pada bula Juli –
penenang, terapi perawatan lingkungan dan Agustus 2014 dengan jumlah sampel
terapi psikologi (Barlow dan Durannad, sebanyak 30 orang yang mengalami
2005). Selain pengobatan dan terapi dengan insomnia, yang dibagi menjadi 2 kelompok:
cara medis, akupunktur merupakan salah satu kelompok mendapatkan terapi
satu pilihan yang baik untuk pengobatan akupunktur pada titik Bihui (GV 20) dan
insomnia (Tresnaningsih et al., 2010) kelompok yang ke dua dilakukan tindakan
Insomnia dapat diartikan tidak bisa akupunktur di titik Anmian (EX-HN 16).
tidur, London Sleep Center mendifinisikan Kriteria inkluasi pada penelitian ini adalah
insomnia secara lebih gamblang sebagai Lansia (usia 60-70 tahun) yang ada di Panti
sebuah pengalaman yang dirasa dalam Wreda Surakarta mengelum insomnia tetapi
bentuk ketidakcukupan kwantitas dan bersediadilakukan tindakan akupunktur,
kwalitas tidur dengan setidaknya satu atau bersedia menjadi responden penelitian
lebih dari tanda-tanda berikut: kesulitan dengan mengiosi lembar persetujuan
memulai tidur, kesulitan tidur tanpa (informed consent). Analisis data dilakukan
terganggu, bangun terlalu dini di pagi hari, dengan cara menginterpretasikan hasil
dan tidak merasakan segar setelah bangun tindakan pemberian terapi akupunktur antar
tidur (Green, 2009). titik Baihui (GV 20) dengan titik Anmian
Jika anda mengeluh kendala seperti (EX-HN 16), selanjutnya kedua titik
kesulitan tidur, tidur tidak tenang, kesulitan tersebut dibandingkan dengan
mempertahankan tidur, sering terbangun menggunakan uji statistic Chi-Square test,
dipertengahan malam, dan sering terbangun dengan derajad kemaknaan 0,05.
lebih awal anda mungkin salah satu dari
jutaan penderita insomnia. Pada sebagian HASIL PENELITIAN
kasus insomnia inti permasalahannya Hasil uji statistic didapat nilai X2 =
adalah emosional, kegelisahan yang 4,821; p=0,028 (p<0,05) yang berarti
mendalam, kemarahan yang tidak dapat bahwa pada alpha 5% dapat disimpulkan
72 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 1, No 1,Mei 2016, hlm 01-74

ada perbedaan yang signifikan keluhan akupunktur pada titik Anmian (EX-HN 16)
penurunan kualitas tidur pada kelompok kualitas tidurnya meningkat 14 orang
sesudah pemberian terapi akupunktur titik (66.7%). Selanjutnya untuk mengetahui
Baihui (GV 20) dan pada kelompok perbedaan efektifitas pemberian terapi
sesudah pemberian terapi akupunktur titik akupunktur antara titik Baihui (GV 20)
Anmian (EX-HN 16) pada lansia dengan dengan titik Anmian (EX-HN 16) akan
kasus Insomnia, atau dengan kata lain dilakukan uji statistic Chi-Square Test.
terdapat perbedaan efektivitas pemberian
terapi akupunktur antara kedua titik Tabel 2
tersebut. Hasil Uji Chi Square Tests
Tabel 1
Perbedaan Kualitas Tidur Sesudah value df Asym Exact Exact
p. Sig. (2- Sig. (1-
Pemberian Terapi Akupunktur antara Sig.(2- sided) sided)
titik Baihui (GV 20) dengan titik Anmian sided)
Pearson Chi- 4.82 1 .028
(Ex-HN 16) pada Lansia dengan kasus Square 1 1 .067
Insomnia Continuity 3.34 1 .026
Correction 8 .066 .033
Kualitas Tidur Likelihood 4.96 1 .031
Menurun Meningkat Total Ratio 3
Tera Baihu Cont 11 4 15 Fisher’s Exact
pi i (GV Expected 8.0 7.0 15.0 Test 4.66
Aku 20) Count 73.3% 26.7% 100.0% Linear-by- 1
punk % within Linear
tur Terapi Association 30
Akupunktur N of Valid
Anmi Cont 5 10 15 Cases
an Expected 8.0 7.0 15.0
(EX- Count 33.3% 66.7% 100.0% Tabel di atas menunjukkan bahwa
HN % within
16) Terapi
hasil uji Chi- Squre Test diperoleh nilai X2
Akupunktur = 4,821dengan p-value = 0,028 (p<0.05)
Total Cont 16 14 30 yang berarti ada perbedaan yang signifikan
Expected 16.0 14.0 30.0 terhadap peningkatan kualitas tidur pada
Count 53.3% 46.7% 100.0% Lansia yang lakukan terapi akupunktur
% within
pada titik Baihui (GV 20) dengan titik
Terapi
Akupunktur Anmian (EX-HN 16) dengan kasus
Imsomnia, atau pemberian terapi
Berdasarkan tabel.1 menunjukkan akupunktur pada titik Anmian (EX_HN 16
hasil pada Lasia yang dilakukan terapi lebih efektif dibandingkan dengan terapi
akupunktur pada titik Baihui (GV 20) yang akupunktur pada titik Baihui (GV 20),
mengalami peningkatan kualitas tidur karena terapi akupunktur pada titik anmian
sebanyak 4 orang (26.7%) dan EX-HN 16) lebih banyak meningkatkan
padakelompok yang mendapatkan terapi kualitas tidur (66.7%).
Sri Yatmihatun, Efektifitas Pemberian Terapi Akupunktur 73

PEMBAHASAN merangsang kelenjar pineal untuk


Berdasarkan hasil diatas 30 lansia mengeluarkan melatonin yang berfungsi
yang mengalami Insomnia setelah mengatur siklus sirkardian dalam tubuh.
dilakukan terapi akupunktur satu kelompok Neuro hormone melatonin memiliki efek
menggunakan titik Baihui (GV 20) dan hipnotik ansiolitik dan antikonvulsan. Pola
kelompok kedua menggunakan titik sekresi melatonin dalam 24 jam secara luas
Anmian (EX-HN 16). Pada dasarnya kedua diterima sebagai pengukuran aktivitas
titik tersebut dapat meningkatkan kualitas sirkardian pada manusia. Dibandingkan
tidur, karena dalam teori mengatakan dengan individu normal, pasien insomnia
bahwa TU/GV 20 (Baihui), lokasi; 5 cun mengalami penekanan pengeluaran
arah frontal garis rambut, pada tengah melatonin pada malam hari. Pelepasan
sagittal kepala, Indikasinya adalah hormone melatonin berfungsi secara klinis
menyembuhkan mania (histeri), susuh tidur dalam memperbaiki kualitas tidur dan
(Insomnia), sakit kepala, pusing, tinnitus, kuantitas hidup pasien insomnia.
kepala berat, rektus salah tempat, hidung Dignostic andStatistical Manual of
tersumbat. Mental Disorder (DSM-IV) mendifinisikan
Namun pada hasil penelitian ini insomnia kebagai keluhan mengenahi
menunjukkan bahwa titik Anmian (EX-HN kualitas, kuantitas, atau waktu tidur
16) lebih efektif untuk meningkatkan setidaknya 3 kali dalam seminggu minimal
kualitas tidur pada Lansia dengan Insomnia. 1 bulan. Penelitian lain mendifinisikan
Menurut Chen (2013), dalam penelitiannya insomnia sebagai waktu yang diperlukan
di Cina terhadap lebih dari 70% pasien untuk tidur lebih dari 30 menit, efektivitas
depresi yang mengalami Insomnia tidur kurang dari 85%, atau gangguan tidur
dilakukan penusukan akupunktur pada titik lebih dari pada 3 kali seminggu. Pada
Lieque (LU. 7), Zhaohai (KI 6), Shenshu penelitian ini, sebelum dilakukan terapi
(BL 23), Xinshu (BL 15) Danshu (BL 19), akupunktur titik Baihui (GV 20) dan titik
dan Anmian (EX-HN 16) dan hasilnya anmian (EX-HN 16) rata-rata waktu yang
mendapatkan bukti bahwa akupunktur diperlukan untuk tertidur pasien sekitar 3
memiliki manfaat potensial dan sangat jam dan tidur dirasa tidak pulas. Keluhan
efektif sebagai pengobatan Insomnia. terjadi setiap hari selama 1 bulan. Dari data
Selama penusukan Baihui (GV 20) tersebusimpulkan bahwa pasien ini
didapatkan gambaran pada pemeriksaan memenuhi kriteria DSM-IV dan dapat
Elektro Ensefalo Grafi terjadi penurunan didiagnosa menderita insomnia.
aktivitas gelombang delta dan teta sehingga Tidur dibagi menjadi tidur rapid eye
memperpanjang fase tidur dalam movement (REM) dan tidur bukan REM.
(Ternaningsih et al. 2010) Tidur Bukan REM memiliki 4 tahap, setiap
Penelitian yang dilakukan tahap lebih dalam. Tahap 3 dan 4
sebelumnya Spence et al yang dikutip merupakan tahap tidur restorative, yang
Tersnaningsih (2010) diketahui bahwa juga disebut gelombang lambat atau tahap
penusukan pada titik akupunktur dapat tidur delta. Penurunan waktu dalam tahap 3
74 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 1, No 1,Mei 2016, hlm 01-74

dan 4 menurunkan kualitas tidur. Tidur Berdasarkan hasil penelitian ini,


tahap 5 disebut tidur REM. Pada saat maka dapat memberikan saran kepada
seseorang bertambah usia, tahap 3 dan 4 masyarakat umum untuk lebih hati-hati
dari tidur berkurang, dan fase 1 menjadi dalam memilih obat penatalaksanaan
lebih lama sehingga tidur tahap restorative insomnia sesungguhnya dalam pengobatan
menjadi berkurang. Bangun tengah malam insomnia tidak harus mutlak dengan
menjadi sering sehingga tidur menjadi mengkonsumsi oabt-obatan kimia tetapi
terputus-putus. Oleh karena itu keluhan juga dapat dengan terapi psikososial dan
sulit tidur menjadi lebih sering pada orang terapi-terapi komplementer seperti
tua. akupunktur yang memiliki efektivitas lebih
Semua pasien yang perempuan tinggi dan efek samping yang lebih rendah
dalam penelitian ini sudah mengalami serta tidak ada indikasi ketergantungan.
menopause dan sudah berumur 60-70 tahun.
Selain yang disebabkan oleh permasalahan DAFTAR RUJUKAN
dengan rekannya, gangguan tidur bisa Barlow, D.H., & Durannad. V.M., (2005).,
disebabkan karena penambahan usia. Abnormal Psychology An
Riwayat keluarga juga berhubungan dengan Integrative Approach. United States
gangguan itu ini. Lebih dari 30% penderita of Amirica: THOMSON
insomnia memiliki riwayat keluarga yang WADSWORT
memiliki gangguan tidur terutama pada Green , W., (2009)., 50 Hal Yang Bisa
saurada perempuan. Tetapi dalam penelitian Anda Lakukan Hari ini untuk
pasien yang digunakan sebagai responden Mengatasi Insomnia. Jakarta; PT
mengatakan tidak terdapat riwayat keluarga Elex Media Koputindo
dengan insomnia. Hermayudi, (2012), Hubungan antara
Depresi dan Insomnia Pada Lansia
KESIMPULAN DAN SARAN di Panti Wredha Darma Bhakti
Berdasarkan hasil penelitian maka Surakarta. Naskah Publikasi
dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian Rafknowledge, 2004, Insomnia Dan
terapi akupunktur pada titik Baihui (GV 20) Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta:
mengalami peningkatan kualitas tidur lebih Gramedia
rendah dibandingkan dengan pemberian Tresnaningsih, S.D., Sukandara, &
terapi pada titik Anmian (EX-HN 16), Srilestari, A., (2010). Efek Terapi
dengan kata lain pemberian terapi Akupunktur Terhadap Penurunan
akupunktur pada titik Anmian (EX-HN 16) Skor Insomnia Severity Index pada
lebih efektif dibandingkan dengan Pasien Insomnia, Jurnal Kedokteran
pemberian terapi akupunktur pada titik Akupunktur Indonesia, hal 17-3
Baihui (GV 20) pada kasus insomnia.

Anda mungkin juga menyukai