Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan Akupresur

Akupresur merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional Cina yang dapat digunakan untuk
menurunkan nyeri, mengobati penyakit dan cidera. Akupresur dilakukan dengan memberikan
tekanan fisik pada beberapa titik pada permukaaan tubuh yang merupakan tempat sirkulasi
energi dan keseimbangan pada kasus gejala nyeri. Teknik akupresur ini tidak invasif, aman, dan
efektif. Akupresur terbukti dapat mengurangi nyeri punggung, kepala, osteoarthritis, otot, leher,
nyeri pre-operasi dan postoperasi, mual muntah dan masalah tidur. Terapi komplementer
alternatif akupresur tidak dapat dipisahkan dengan filosofi pengobatan tradisional Cina yaitu
teori yin-yang, teori energi vital, teori lima unsur dan teori meridian. Teknik akupresur yang
dilakukan sebagai terapi harus berdasarkan filosofi pengobatan tradisional Cina, jika tidak akan
menyebabkan akupresur salah dalam terapi sehingga efek yang diinginkan tidak terjadi.
Kesalahan dalam teknik akupresur inilah kemungkinan yang menyebabkan penelitian yang
dilakukan Kwan & Li pada tahun 2013, dan haidari belum dapat memberikan efek yang
diinginkan yaitu penurunan tingkat nyeri. Akupresur bila dilakukan sesuai dengan filosofi
pengobatan tradisional Cina oleh seorang yang terampil akan dapat menurunkan tingkat nyeri
akut maupun kronik. (Kurniyawan, 2016)

Dari hasil review terhadap 5 artikel, dapat dilihat bahwa terapi akupresur memiliki pengaruh
yang sangat signifikan terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien kemoterapi. Akupresur
dinilai aman serta mudah di terapkan pada pasien kemoterapi dari berbagai golongan usia mulai
dari anak-anak hingga dewasa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sima Ghezelbash
menunjukan bahwa terapi akupresur pada titik P6 dan P36 dapat menurunkan frekuensi, jumlah,
dan keparaham mual dan muntah akibat dari kemoterapi. Penekanan pada titik akupresur P6 dan
St36 dapat memberikan manfaat berupa perbaikan energi yang ada di meridian limpa dan
lambung, sehingga memperkuat sel-sel saluran pencernaan terhadap efek kemoterapi yang dapat
menurunkan rangsang mual muntah ke pusat muntah. Penerapan dapat dilakukan secara mandiri
dengan menekan titik meridian P6 dan P36 pada lengan. Cara ini sangat mudah dan praktis
diterapkan oleh pasien. Selain dengan menekan secara langsung, akupresur juga dapat dilakukan
dengan memakai gelang akupresur pada kedua lengan. Gelang dipakai secara konsisten oleh
pasien dan hanya boleh dilepas pada saat pasien mandi atau ada keadaan yang mengharuskan
pasien untuk melepaskan gelang tersebut.
Akupresur dapat dikombinasikan dengan terapi komplementer lain yang dapat saling mendukung
efek antiemetik pada pasien. Salah satu terapi tersebut adalah hipnoterapi. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Restu Iriani & Evi Vestabilivy pada tahun 2017 membuktikan bahwa terdapat
penurunan intensitas mual dan muntah pada pasien yang diberikan terapi akupresur dan
hipnoterapi. (Mulyaningrat & Wulandari, 2019)

Akupresur merupakan istilah yang digunakan pada titik tertentu ditubuh dengan menggunakan
jari, tangan atau bagian tubuh lainnya, untuk menstimulasi titik-titik energi yang tujuannya agar
seluruh organ tubuh memperoleh aliran energi vital yang cukup berbeda dengan akupunture yang
menggunakan jarum sebagai alat bantu terapi (Kemenkes RI, 2015). Aktivasi titik-titik spesifik
pada meridian ini dikenal untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit di situs local. Tindakan
akupresur akan menyeimbangkan aliran energi “qi” tubuh sehingga akan menghilangkan rasa
nyeri sekaligus menyembuhkan penyakit yang diderita, sehingga tindakan ini harus dilakukan
oleh orang yang ahli agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebelum tindakan dilakukan harus
ditentukan terlebih dahulu titik meridian yang tepat baru pijatan bisa dilakukan, agar
mendapatkan reaksi pada titik pijatan berupa rasa linu, nyeri dan pegal. Terapi akupresur dapat
dilakukan dengan menggunakan jari pada bagian jempol dan telunjuk. Lama pijatan tergantung
pada jenis pijatan yang dilakukan pada pijatan (yang) dilakukan maksimal 30 kali tekanan pada
masing- masing titik dengan pemijatan searah jarum jam berfungsi untuk penyakit yang dingin,
lemah, dan lesu. Sedangkan pada pemijatan (yin) yang berfungsi untuk melemahkan dapat
dilakukan 50 kali tekanan dan pemijatannya berlawanan arah jarum jam, digunakan pada kasus
penyakit panas, muka merah, kuat, dan berlebihan atau hiper. (Haryani & Misniari, 2020)

Terapi non farmakologi jauh lebih efektif dibandingkan dengan pemberian obat-obatan kimia
dan tidak memberikan efek samping yang justru dapat membahayakan untuk pasien. Tekanan
darah dapat diturunkan dengan relaksasi nafas dalam, pijat refleksi, guided imagery, meditasi,
terapi autogenik, terapi musik dan akupuntur. Terapi tersebut tentunya sudah banyak diteliti dan
dikembangkan manfaatnya untuk tekanan darah, termasuk terapi akupuntur yang dikembangkan
pelaksanaannya tanpa menggunakan jarum dan tindakan invasive.

Akupresur merupakan perkembangan dari terapi akupuntur. Pada prinsipnya kedua terapi ini
memiliki tujuan yang sama tergantung dengan jenis gangguan atau keluhan. Jika pada teknik
akupuntur memakai jarum, beda halnya dengan teknik akupresur yang menggunakan gerakan
dan tekanan jari yaitu tekan putar, tekan titik dan tekan lurus untuk merangsang titik-titik yang
ada di tubuh dan menekannya hingga masuk ke sistem saraf. Pada saat memulai penekanan harus
dilakukan dengan lembut, kemudian secara perlahan-lahan kekuatan penekanan ditambah sampai
timbul rasa sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Titik-titik akupresur ini berada di permukaan
kulit yang sensitif terhadap perangsangan biolistrik dan dapat menghantarkan rangsangan,
dimana dengan perangsangan di titik akupresur menyebabkan keluarnya hormon endorfin, suatu
neuro transmitter yang dapat mengurangi rasa nyeri .

Produksi hormone endorphin yang dapat mengurangi produksi asam laktat sehingga memberikan
kondisi rileks dan nyaman pada tubuh pasien. Kondisi rileks dapat menstimulus saraf otonom
yang berefek pada penurunan respon syaraf simpatis dan peningkatan respons saraf parasimpatis.
Respons saraf parasimpatis cenderung menurunkan aktifitas tubuh sehingga tubuh mengalami
relaksasi dan mengalami penurunan aktifitas metabolik. Penurunan kadar hormone adrenalin
juga terjadi saat pemberian terapi akupresur yang akan memberikan rasa tenang dan rileks
sehingga berdampak pada perlambatan denyut jantung yang akhirnya akan membuat tekanan
darah mengalami penurunan

(Suwarni, Sukmandari, & Wulandari, 2021)


Daftar Pustaka

Haryani, S., & Misniari. (2020). Efektifitas Akupresur dalam Menurunkan Skala Nyeri Pasien
Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Perumnas. Jurnal Keperawatan Raflesia, 21-31.

Kurniyawan, E. H. (2016). NARRATIVE REVIEW: TERAPI KOMPLEMENTER


ALTERNATIF AKUPRESUR DALAM MENURUNKAN TINGKAT NYERI.
NurseLine Journal, 246-256.

Mulyaningrat, W., & Wulandari, A. T. (2019). Terapi Akupresur untuk Menangani Mual dan
Muntah pada Pasien Kanker : Literature Review. Journal Of Bionursing, 193-204.

Suwarni, N. M., Sukmandari, N., & Wulandari, M. R. (2021). PENGARUH PEMBERIAN


TERAPI AKUPRESUR TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DI PUSKESMAS
KEDIRI I TABANAN. Jurnal Surya Medika, 243-247.

Anda mungkin juga menyukai