Anda di halaman 1dari 3

Penyembuhan Perilaku Abnormal

Pendekatan biologis dalam penyembuhan perilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan


mental, seperti penyakit fisik disebabkan oleh disfungsi berkimiawi atau fisiologis otak.
Terapi fisiologis dalam upaya penyembuhan perilaku abnormal meliputi kemoterapi,
elektrokonvulsif dan prosedur pembedahan.

1. Kemoterapi (Chemotherapy).
Chemotherapy atau Kemoterapi dalam kamus J.P. Chaplin diartikan sebagai
penggunaan obat bius dalam penyembuhan gangguan atau penyakit-penyakit mental.
Adapun penemuan obat-obat ini dimulai pada awal tahun 1950-an, yaitu
ditemukannya obat yang menghilangkan sebagian gejala Schizophrenia. Beberapa
tahun kemudian ditemukan obat yang dapat meredakan depresi dan sejumlah obat-
obatan dikembangkan untuk menyembuhkan kecemasan.

2. Electroconvulsive.
Terapi elektrokonvulsif (electroconvulsive therapy) dijelaskan oleh psikiater asal Itali
Ugo Carletti pada tahun 1939. Pada terapi ini dikenal electroschot therapy, yaitu
adanya penggunaan arus listrik kecil yang dialirkan ke otak untuk menghasilkan
kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Pada saat ini ECT diberikan pada pasien
yang mengalami depresi yang parah dimana pasien tidak merespons pada terapi otak.

3. Psychosurgery.
Pada terapi ini, tindakan yang dilakukan adalah adanya pemotongan serabut saraf
dengan penyinaran ultrasonik. Psychosurgery merupakan metode yang digunakan
untuk pasien yang menunjukkan tingkah laku abnormal, diantaranya pasien yang
mengalami gangguan emosi yang berat dan kerusakan pada bagian otaknya. Pada
pasien yang mengalami gangguan berat, pembedahan dilakukan terhadap serabut yang
menghubungkan frontal lobe dengan sistim lembik atau dengan area hipotalamus
tertentu. Terapi ini digunakan untuk mengurangi simtom psikotes, seperti
disorganisasi proses pikiran, gangguan emosionalitas, disorientasi waktu ruang dan
lingkungan, serta halusinasi dan delusi.1

Metode Penanganan atau Terapi Perilaku Abnormal

Tujuan psikoterapi ini adalah untuk membantu klien mengatasi perilaku abnormal,


memecahkan masalah, atau menemukan potensi diri sebagai individu.

Seorang psikoterapis yang baik adalah yang memiliki jiwa empati, mau bertindak sebagai
pendengar yang baik, peka terhadap kondisi klien dan senantiasa memberikan harapan akan
kemajuan klien.

Dalam melakukan psikoterapi, harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar yang akan


digunakan sesuai dengan kebutuhan klien, diantaranya:

1) Psikodinamika
Prinsipnya adalah membantu klien memperoleh insight mengenai & mengatasi
konflik bawah sadar sebagai akar dari perilaku abnormal yang ditunjukkan dengan
tujuan mengganti perilaku defensif menjadi lebih adaptif. Teknik yang banyak
digunakan dalam metode pananganan perilaku abnormal dari
sisi psikodinamika adalah asosiasi mimpi, dan asosiai bebas.

2) Humanistik
Humanisitik berfokus pada pengalaman subjektif  yang disadari klien. Terapis tidak
mengarahkan pertumbuhan klien. Terapis yang menggunakan jensi ini perlu memiliki
kemampuan dalam penerimaan positif tanpa syarat dan empati.
Teknik yang digunakan dalam terapi ini adalah Client center therapy dimana klien
memiliki kecenderungan motivasional ke arah pertumbuhan, pemenuhan, kesehatan
berdasarkan kualitas yang dimilikinya.

3) Perilaku

1
Topeck17, "Perilaku Abnormal: Pengertian, Model, Kriteria, dan Penyembuhan Perilaku Abnormal",
https://topekkk.wordpress.com/2014/10/05/perilaku-abnormal-pengertian-model-kriteria-dan-
penyembuhan-perilaku-abnormal/amp/ (diakses pada 28 Maret 2020, pukul 14.15)
Prinsip dari terapi dengan menggunakan pendekatan model ini adalah perubahan
perilaku, yaitu perilaku saat ini dengan batas waktu yang jelas. Terapi ini
menekankan stimulus dan respon untuk menangani dan mengatasi perilaku abnormal.
Teknik yang sering digunakan adalah desentisasi sistematisà imajinasi/gambar,
pemaparan bertahap terhadap objek secara langsung, cara medelling atau mencontoh,
dan penerapan token ekonomi.

4) Kognitif
Fokus dari pendekatan Metode Penanganan atau Terapi Perilaku Abnormal ini adalah
mengidentifikasi dan memperbaiki keyakinan maladaptif, pikiran otomatis dan sikap
self defeating yang menyebabkan/menambah masalah emosional.

Teknik yang dapat digunakan berdasar pendekatan kognitif adalah:

– Rational emotive behavior therapy (REBT)

– Terapi kognitif

– Terapi kognitif-perilaku

– Adanya PR

5) Kognitif perilaku

Prinsip dalam Metode Penanganan atau Terapi Perilaku Abnormal ini adalah pola
pikir dan keyakinan seseorang mempengaruhi perilaku. Perubahan pada cara berpikir
akan menghasilkan perubahan perilaku. Terapis berusaha mengganti pikiran yang
irasional dengan pikiran yang lebih rasional.

Beragam metode penanganan ini dapat dikompilasi menjadi terapi yang eklektif
sesuai dengan kebutuhan pasien, sehingga tidak menutup kemungkinan ada perpaduan
bentuk terapi dalam menangani seorang pasien.2

2
Psikodemia, “Metode Penanganan atau Terapi Perilaku Abnormal”, https://psikodemia.com/metode-
penanganan-atau-terapi-perilaku-abnormal/ (diakses pada 28 Maret 2020, pukul 14.25)

Anda mungkin juga menyukai