Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN

PENERAPAN KONSEP, PRINSIP DAN KARAKTERISTIK


WIRAUSAHA DALAM BIDANG KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

FAJAR NURHAYATI LESTYANINGRUM

P1337420518084

ABIMANYU 2

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2020
A. KONSEP WIRAUSAHA
Kata Entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan
akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari
bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata “wira” yang artinya utama, gagah berani, luhur;
“swa” artinya sendiri “sta” artinya berdiri dan “usaha” artinya kegiatan produktif
(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).
Wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi hendaknya dapat menerpakan beberapa
perilaku, yaitu sebagai berikut :
1. Menerapkan perilaku tepat waktu
Wirausaha yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat memanfaatkan
dan memandang waktu sebagai:
a. Tepat waktu adalah organisasi
b. Tepat waktu adalah kekuasaan
c. Tepat waktu adalah nilai uang
d. Tepat waktu adalah ukuran

Dalam bidang kesehatan, seorang perawat maupun orang yang bekerja dibidang
kesehatan harus memiliki sifat tepat waktu. Dimana perawat selalu datang tepat
waktu, selalu melakukan kunjungan ke klien secara rutin, memberikan pengobatan
sesuai dengan aturan medis, datang tepat waktu saat klien memerlukan
pertolongan perawat.

2. Menerapkan perilaku tepat janji


Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari. Hal
ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat mempengaruhi
kepercayaan terhadap konsumen, masyarakat dan rekan bisnis.
Penerapan dalam bidang kesehatan tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain. Selain
itu perawat harus menghormati privasi (privacy) dan kerahasiaan
klien, meskipun klien telah meninggal perawat tetap menjaga
kerahasiaan
3. Menerapkan kepedulian mental dalam bentuk hasil kerja, penampilan dan kinerja
lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat
dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu
dalam bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah
dan keluarga yang berupa penampilan.
Penerapan dalam bidang kesehatan, perawat harus menjaga dan memperhatikan
kualitas dalam memberi pelayanan kepada klien bahkan penampilan pun harus
diperhatikan, jangan sampai membuat klien kecewa, buatlah klien merasa puas
dengan asuhan yang perawat berikan.
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap
pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini:
a. Ketabahan
b. Keuletan
c. Disiplin
d. Kerja sama para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang
lain

Penerapan di bidang kesehatan, komitmen tinggi terhadap pengendalian diri itu


penting. Di dalam pekerjaan di rumah sakit, tugas utama seorang perawat yaitu
memberi asuhan kepada klien, maka dari itu perawat harus memiliki sifat tabah,
ulet, disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Hal itu penting dan perlu, karena
yang kita hadapi itu manusia dan manusia itu memiliki sifat dan karakter yang
berbeda- beda, jadi seorang perawat perlu memiliki sifat ketabahan. Selain itu
seorang perawat juga harus ulet dan disiplin dalam bekerja, agar klien merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan.

B. PRINSIP WIRAUSAHA
13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1. Jangan takut gagal
2. Semangat
3. Kreatif dan inovatif
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko .
5. Sabar, ulet dan tekun.
6. Harus optimis.
7. Ambisius.
8. Pantang menyerah / jangan putus asa.
9. Berbisnis dengan standar etika
10. Mandiri
11. Jujur.
12. Peduli lingkungan

C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Karakteristik Seorang Wirausaha
Menurut Wiryasaputra, ada 10 karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu:
1. Visionary
Karakteristik ini berkaitan dengan kemampuan seorang wirausaha untuk melihat jauh
ke depan (visioner
2. Positive
Selalu bersikap positif merupakan salah satu karakteristik seorang wirausahawan.
Memiliki sikap positif berarti senantiasa berpikir baik dan mampu mengubah setiap
hambatan menjadi peluang.
3. Confident
Confident atau memiliki sikap percaya dapat membantu seseorang mengambil
keputusan dan menentukan setiap inovasi yang diambil demi memajukan usahanya.
4. Genuine
Seorang wirausahawan harus memiliki orisinalitas pada ide, inovasi, dan produk yang
dimiliki.
5. Goal Oriented
Wirausahawan yang berkarakter pasti memiliki target dan tujuan yang pasti. Mereka
juga akan senantiasa melakukan inovasi untuk mencapai target yang diizinkan.
6. Persistent
Persistent (tahan uji) harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat yang tinggi,
pantang menyerah, tidak mudah putus asa dan kalau terjatuh segera bangun kembali.
7. Ready to Face a Risk
Setiap wirausahawan harus siap menghadapi segala risiko. Sambil mempersiapkan
diri untuk menghadapi segala risiko, persiapkan juga perencanaan untuk mengambil
langkah selanjutnya agar kejadian yang pernah dialami tidak terulang kembali di masa
yang akan datang.
8. Creative
Pengusaha yang kreatif akan mampu melihat setiap peluang yang ada dan menjadikan
peluang tersebut sebagai kesempatan untuk berinovasi dan menciptakan peluang baru.
9. Healthy Competitor
Persaingan dalam dunia usaha jangan dilihat sebagai hal yang negatif. Anggap ini
sebagai motivasi untuk membuat terobosan yang lebih baik lagi.
10. Democratic Leader
Menjadi wirausahawan berarti kita harus mampu menjadi pemimpin yang demokratis
bagi karyawan. Kita juga harus mampu menjadi teladan dan motivator bagi mereka.

D. KONSEP KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat (Budiono,
2016).
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan
minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada
manusia antara lain (Iyus & Mardhiyah, 2010):
1. Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan
sistematis, seperti mengoperasikan mesin, peralatan. Bidang karier yang cocok,
yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada
pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya
menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium
penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan
yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan
dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan
sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide,
dan bartender.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan
aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta
akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales,
politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan,
lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri.
Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.

Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini
dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini
cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri
secara finansial, klien akan sehat dan terpenuhi kebutuhan dasarnya (Iyus & Mardhiyah,
2010).

E. KONSEP NURSEPRENEURS
Perawat pengusaha adalah seorang perawat, biasanya dengan gelar sarjana, yang
dapat mengelola klinik atau bisnis terkait, melakukan penelitian, menyediakan pendidikan
atau melayani sebagai penasihat atau konsultan untuk lembaga, lembaga politik atau
bisnis (Iyus & Mardhiyah, 2010).
Secara konseptual nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam
pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau
owner yang akan menggaji karyawannya (Iyus & Mardhiyah, 2010).
Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut (Iyus & Mardhiyah,
2010) :
1. Pengerahan diri: pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja
untuk diri sendiri.
2. Pengasuhan diri: antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun
memilikinya.
3. Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan
dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.
4. Energi tingkat tinggi : mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional,
mental dan fisik.
5. Toleransi atas ketidakmenentuan : secara psikologis mampu menghadapi resiko.

Lima langkah perawat menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain (Ricky,
2012):

1. Pengkajian
Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis
serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/masyarakat).
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa.
Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang
selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk
menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap
diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah
selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang
sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki
konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas
harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Semua orang bisa punya ide, namun tidak
semua orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan.Dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita
apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka
kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi
bisa dilakukan.
Perawat yang akan membangun/ mencoba suatu usaha juga harus memiliki
pengetahuan, skill dan keterampilan serta tidak lupa berdoa kepada Allah SWT.
Perawat harus bersikap profesional dan menerapkan prinsip etik keperawatan yaitu
dengan otonomi, berbuat baik kepada pasien, harus bersikap adil kepada pasien, dapat
menjaga rahasia pasien, menepati janji, tidak merugikan pasien, jujur terhadap pasien
serta bertanggung jawab.
Usaha yang dapat dibangun oleh perawat antara lain mendirikan praktik mandiri
(home care), mendirikan praktik bersama dengan profesi lain (kolaborasi), membuka
jasa konseling keperawatan, membuka jasa terapi, membuka jasa fisioterapi, menjadi
seorang penulis, membuka jasa penyewaan alat medis, dan sebagainya.
Untuk penguraiannya adalahpraktik mandiri yang dilakukan oleh perawat (home
care), ini adalah bentuk layanan perawatan kesehatan di rumah, misalnya perawatan
luka pada pasien diabetes mellitus dan sebagainya. Perawat bisa membuka konseling
dirumah, tetapi perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas sebagai konselor
agar bisa membantu dan memotivasi pasien sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi pasien. Jasa terapi yang dibuka adalah jenis terapi komplementer, artinya
terapai yang digunakan untuk pengobatan suatu penyakit dan berguna untuk
memperbaiki system kekebalan tubuh (system imun) supaya sisttem imum mampu
merangsang penyembuhan penyakit di dalam tubuh. Perawat bisa saja menjadi
seorang penulis, yaitu dengan menunangkan gagasan, pengetahuan serta pengalam-
pengalam yang dialami kedalam sebuah buku, dan tulisannya tersebut berkaitan
dengan kesehatan. Perawata juga bisa mebuka jasa penyewaan alat medis seperti
glukometri, tabungan oksigen, kursi roda atau alat medis lainnya.
Usaha yang dibangun oleh perawat tidak harus yang berkaitan dengan
keperawatan/ kesehatan, tetapi bisa juga tentang bidang yang yang minati/ disukai
(hobi) perawat atau yang lainnya. Misalnya perawat mempunyai hobi masak, perawat
bisa buka usaha catering atau warung nasi/ kafe, atau perawat mempunyai hobi
memancing, perawat bisa buka usaha menjual alat- alat pancing dan lain sebagainya.
Jadi perawat tidak perlu pusing memikirkan usaha apa yang bisa ia buka.

REFERENSI

Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan.Bandung: Alfabeta.

Budiono. 2016. Konsep dasar Keperawatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Hanggara, M.W. 2016. Kewirausahaan. Waringin Timur: Akademi Keperawatan.

Hisrich, R.D., Peters, M.P & Sheperd, D.A. 2008. Entrepreneurship. Mc Graw Hill
International Edition.

Iyus, Y & Mardhiyah, A. 2010. Spririt and Sofrkill of Nursing Entrepreneur. Bandung:
Rafika Aditama.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. Kementrian


Pendidikan Nasional.

Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai