RADIOGRAFI PADA

MASA TUMBUH KEMBANG

BLOK TUMBUH KEMBANG

Oleh :
Prof. Dr.drg.Hj. Barunawaty Yunus, M.Kes,Sp.RKG(K)
 PENDAHULUAN
 Radiografi adalah energi yang dipancarkan
dengan bentuk partikel atau gelombang
elektromagnetik atau cahaya (foton) dari
sumber radiasi

 Aplikasi ini telah cukup beragam mulai dari

radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-
x gigi dan penggunaan radiasi sinar-x
untuk terapi
 RADIOGRAFI
 Adalah produksi gambaran radiografis dari
suatau objek dengan memanfaatkan sinar-x.
Foto ronsen merupakan salah satu sarana
penunjang di antara sekian banyak pemeriksaan
yang dipakai untuk menegakkan diagnosis dan
rencana perawatan gigi yang lebih akurat.
Disamping radiasi sinar-x memberikan manfaat
radiasi sinar-x juga mengandung efek yang
berbahaya bagi manusia, khususnya pada anak-
anak
 PAPARAN PADA ANAK
 Terdapat perbedaan dalam resiko paparan
radiasi terhadap anak dibandingkan
dewasa. Beberapa alasan untuk
perbedaan ini adalah sebagian besar
jaringan dan organ pada anak dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang menyebabkan menjadi lebih sensitif
terhadap efek radiasi dibandingkan
dengan organ orang dewasa yang sudah
matang
 EFEK RADIASI PADA ANAK
 Efek radiasi pada gigi anak yang telah erupsi cenderung
mengalami kerusakan akibat radiasi daerah rongga
mulut, meskipun kerusakannya baru tampak setelah
beberapa tahun setelah radiasi.

 Efek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi,

berupa gangguan kalsifikasi benih gigi, gangguan
perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.

 Efek radiasi tidak langsung terjadi setelah pembentukan

gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut,
kemudian terkena radiasi ionisasi, maka akan terlihat
kelainan gigi tersebut misalnya adanya karies radiasi
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 5 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 5 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 6 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 7 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 8 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 9 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 10 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 11 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 12 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI BERCAMPUR
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 13 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 14 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 15 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 16 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA ANAK PEREMPUAN USIA 17 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA PEREMPUAN USIA 18 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA LAKI-LAKI USIA 19 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA PEREMPUAN USIA 20 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA PEREMPUAN USIA 21 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA LAKI-LAKI USIA 22 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA PEREMPUAN USIA 23 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA LAKI-LAKI USIA 24 THN
POLA TUMBUH KEMBANG GIGI PERMANEN
PADA PEREMPUAN USIA 25 THN
PROSES ERUPSI GIGI PERMANEN DIDAHULUI
DENGAN RESORPSI FISIOLOGIS GIGI SULUNG
GIGI DEWASA MUDA

FOLLIKEL GIGI
ERUPSI GIGI PERMANEN LENGKAP
PADA PEREMPUAN USIA 27 TAHUN
 KELAINAN TUMBUH
KEMBANG GIGI GELIGI

 JUMLAH
 UKURAN
 BENTUK
 STRUKTUR
 JUMLAH GIGI
SUPERNUMERY/BERLEBIH

-Is an example of an extra incisor. When located

in the midline between the two permanent central
incisors, they
are referred to as mesiodens.
-Depicts an extra molar tooth (a paramolar)
-Is an example of a supernumerary
bicuspid tooth or peridens supplemental premolar
 Supplemental deciduous molar

inverted mesiodens

bilateral supplemental premolar teeth (peridens).

supplemental teeth in the maxillary third molar area (distodens). (White P, 583,584)
 Hyperdontia and Cleidocranial
dysplasia

 Count the teeth in slide there are more than 50. This patient has cleidocranial
dysplasia (CCD). This is inherited as an autosomal dominant trait, the gene
maps to chromosome. The gene encodes a protein called Core Binding Factor
Alpha 1 (CBFA1). This protein is essential for the formation of a normal
skeleton but its role in tooth formation is not yet known. The heterozygous
state produces the CCD phenotype, the homozygous state is lethal. Main
features of the phenotype include hyperdontia, small or missing clavicles,
delayed closure of the cranial fontanelles (soft spots) and short stature.
 JUMLAH GIGI: KURANG / AGENESI

ectodermal dysplasia

Hypodontia and Oligodontia

Anodontia: failure of teeth to develop (same as
agenesis of teeth)
Hypodontia: having less than 6 congenitally missing
teeth (partial anodontia)
Oligodontia: having 6 or more congenitally missing
teeth

congenitally missing bicuspid

UKURAN GIGI : MIKRODONTIA
microdontia of a maxillary lateral incisor

microdontia of the maxillary third molars

(White P, 587)
 UKURAN GIGI :
MAKRODONTIA

is an example of
macrodontia, note
the unerupted lower
2nd bicuspid teeth
are as large or larger
than the molar
teeth, “molarization
of the bicuspids”
Mandibular second
premolar macrodontia
(White P, 586)
KELAINAN BENTUK GIGI
SEPERTI PAHAT
STRUKTUR GIGI NORMAL
 KELAINAN STRUKTUR GIGI

 Taurodontism
 Regional Odontodysplasia
 Dentinogenesis Imperfecta
 dens in dente
 Concrescence
 Fusion
 Gemination
 Dilacertion
Taurodontism and hypoplastic (smooth)
melogenesis imperfecta.
Note the large, tall pulp chamber and the thin
enamel cap on the teeth
 The distinctive morphology of taurodont teeth
 is quite apparent on images. The peculiar feature
is the elongated pulp chamber and the more
apically positioned furcation
 Periapical images reveal enlarged pulp chambers
and apically positioned furcations in permanent
first molars (A),
 a primary first molar (B). (S.C.White,
M.J.Pharoah, 590)
 Regional Odontodysplasia (ROD, ghost teeth)

This is a sporadic (not inherited)

developmental defect involving only a few
teeth in a small REGION of the jaw.
Slide A illustrates ROD involving a lower
incisor, cuspid and 1st bicuspid teeth.The
dentin and enamel are thin and
the pulp huge producing a ghost like
appearance
B

Slide B is an example of ROD in the

mandible of a 7-year-old boy. It involves
five teeth: two incisors, the cuspid and both
bicuspids.
Periapical images reveal poor mineralization of
all of the dental hard tissues in regional
odontodysplasia. Note in the images how only
one portion of the arch is involved.
A, Involvement of the maxillary left dentition.
B, Involvement of the primary
incisors and canines.
C, Involvement of the left mandibular
premolars and first and second molars. Note
the lack of eruption and hypoplasia
of enamel and dentin expressed mainly as
short roots. (S.C.White, M.J.Pharoah, 598)
Dentinogenesis Imperfecta (DI), also known as
opalescent dentin)

This is an autosomal dominant

condition affecting both
deciduous and permanent
teeth. Affected teeth are gray
to yellowbrown
and have broad crowns with
constriction of the cervical
area resulting in a “tulip”
shape. Radiographically, the
teeth appear solid, lacking
pulp chambers and root
canals. Enamel is easily
broken leading to exposure of
dentin that undergoes
accelerated attrition
 Dens in Dente

 Show a developmental defect called “dens in dente”, dens

invaginatus or tooth within a tooth. Invagination of the cingulum
has resulted in enamel being reflected into the tooth. This is of no
clinical significance except that caries may develop in the
invagination and escape detection. The ectopic formation of enamel
is depicted inTampak ada gigi di dalam gigi
A and B, Infolding of enamel is more
severe in dens in dente as seen
in these two periapical images. The
invagination begins near the incisal edge of
these abnormally peg-shaped lateral
incisors. (S.C.White, M.J.Pharoah, 593)
 A, Concrescence occurs when two teeth are joined
by cementum.
Concresce B, Extraction of one tooth may result in the
unintended removal of the second because the
cementum bridge may
nce not be well visualized (S.C.White, M.J.Pharoah,
589)

 Bersatunya dua buah gigi pada bagian akar terbungkus oleh

sememtum dan masing2 memiliki anatomi gigi yang normal
 The fusion of cementum of adjacent teeth, a good reason to
have radiographs before extraction of a tooth
 Fusion

 Bersatunya dua buah gigi

The joining of two adjacent tooth germs to form a single large tooth is
seen in slide. Notice the lateral incisor is missing, it fused with the
central incison
 Gemination

 Tampak memiliki 2 mahkota, 1 at 2 saluran akar dan 1 akar

 An attempt by a single tooth germ to form two teeth…twinning, seen in
slides. It is not always readily apparent if a large tooth is an example of
 fusion or germination. If you have a problem, just count the teeth. If
one is missing it is fusion, if one is not missing, it is gemination
 A, Gemination of a maxillary
 left second premolar on cross-sectional slices.
 B, Three dimensional surface rendering demonstrating the
geminating tooth and its association with the premolar.
 C, Coronal CBCT image of another case of gemination
 of a second premolar. Note the common root canal
 (S.C.White, M.J.Pharoah, 590)
A, Gemination of a mandibular
lateral incisor showing bifurcation of the
crown and pulp chamber.
B, Almost complete gemination of a
deciduous lateral incisor. (S.C.White,
M.J.Pharoah, 589)
 Dilacertion

An abnormal deviation (bend)

in the root of a tooth,
presumably caused by
traumatic displacement during
root development

Dilaceration of the root of a maxillary

lateral incisor (A) and mandibular third
molar (B). (S.C.White, M.J.Pharoah, 591)
 RADIOGRAFI PERIAPIKAL
KELAINAN ERUPSI GIGI IMPAKSI
RADIOGRAFI OKLUSAL
KELAINAN ERUPSI GIGI IMPAKSI
RADIOGRAFI PANORAMIK
KELAINAN ERUPSI GIGI IMPAKSI
 RADIOGRAFI OKLUSAL
KELAINAN ERUPSI GIGI KURANG
KELAINAN ERUPSI GIGI
EKTOPIK

GIGI TUMBUH DILUAR LENGKUNG

EXFOLIASI PREMATURE

TRAUMATIC INJURI GIGI PERMANEN

EXFOLIASI DELEYED

PERSISTENSI GIGI SULUNG

KELAINAN PERIAPIKAL
ANKILOSIS
 Hypercementosis
 Note the thick mantle of cementum that makes the root look fat. (a
national board pearl: If the jaws are involved in Paget disease of the
skeleton (osteitis deformans), the teeth may show hypercementosis.
 But in practice, Paget disease seldom involves the jaws. Somewhere
long ago in a faraway place, a case of osteitis deformans of the
jaws with hypercementosis was reported and has endured in dental
literature
TUMBUH KEMBANG OKLUSI
GIGI ANAK

FASE UGLY DUCKLING

TUMBUH KEMBANG OKLUSI GIGI
ANAK

LEE WAY SPACE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES PERGANTIAN GIGI GELIGI PADA
TUMBUH KEMBANG GIGI

FAKTOR LOKAL, KARIES GIGI, KELAINAN GELIGI,

IMPAKSI, KEHILANGAN GIGI
 FOTO SEPHALOMETRI
KONVENSIONAL & DIGITAL

MELIHAT OKLUSI GIGI

 FOTO SEPHALOMETRI
DIGITAL

 Cara oklusi yang salah

 KELAINAN OKLUSI

 PROTRUSI RETRUSI
 KEPUSTAKAAN

 ROENTGEN FOTO GIGI

 BAGIAN RADIOLOGI FKG UNHAS MAKASSAR
 TAHUN 2009-2016
 Charles Dunlap, DDS. Sept. 2004
 Stuart C. White, Michael J. Pharoah. 2014