Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (KPP) HIPERTENSI

UPTD PUSKESMAS GIRIMULYO I TAHUN 2019

Nomor Dokumen : 004 / KAK / PU / P2P PTM / 2019


Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 05 September 2019

Ditetapkan
KEPALA UPTD PUSKESMAS GIRIMULYO I

drg. Tuty Purwanti


Pembina Tk.I, IV/b
NIP. 197211112002122004

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS GIRIMULYO I


Alamat : Nglengkong, Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo, Kode Pos : 55674

Alamat Email : puskgirimulyo1.kp@gmail.com, HP : 0823-2485-8628


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU ( KPP) HIPERTENSI DESA GIRIPURWO

UPTD PUSKESMAS GIRIMULYO I TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Puskesmas menurut Permenkes No 75 tahun 2014 merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan mengupayakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Enam prinsip penyelenggaraan puskesmas
yaitu paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
pemerataan, teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan.
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan kesehatan esensial dalam UKM
yang wajib dilaksanakan oleh puskesmas. Promosi kesehatan merupakan upaya strategis
dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas melalui intervensi perubahan perilaku masyarakat di bidang kesehatan. Oleh
sebab itu, puskesmas harus melakukan intervensi melalui pendekatan komunikasi
perubahan perilaku (KPP) sebagai upaya memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat untuk hidup sehat.
Intervensi KPP merupakan salah satu kegiatan dalam rangka mencapai visi UPTD
Puskesmas Girimulyo I yaitu Puskesmas pilihan masyarakat yang bermutu dan terpercaya.
Intervensi KPP hipertensi juga sejalan dengan 3 misi UPTD Puskesmas Girimulyo I yaitu :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, efektif, efisien dan
berorientasi pada pelanggan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Meningkatkan kemitraan dan kerja sama lintas sector di bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, KPP hipertensi mengacu tata nilai UPTD Puskesmas Girimulyo I
yaitu PEDULI :
1. Promotif = Selalu memberikan informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan.
2. Edukatif = Segala upaya yang bersifat mendidik.
3. Disiplin = Melakukan tugas secara tepat waktu, tepat guna dan tepat manfaat
4. BermutU = Memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
5. OptimaL = Menggunakan segala kemampuan untuk mencapai hasil yang terbaik
6. Inovatif = Selalu berupaya melakukan pembaharuan
B. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan masalah
kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang dan menjadi penyebab
kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit
kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Data World
Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang  yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
pada penduduk usia ≥18 tahun naik menjadi 34,1% dari 25,8%.Sedangkan angka kematian
di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok
umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1%  diketahui bahwa sebesar  8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3%
tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi
tidak mengetahui bahwa dirinya  hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Berdasarkan hasil validasi data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) di desa Giripurwo, nilai Indeks Keluarga Sehat (IKS) untuk indikator
penderita hipertensi berobat secara teratur masih rendah yaitu 5,86%. Beberapa alasan
penderita hipertensi tidak berobat secara teratur antara lain :
1. Merasa sehat / tidak tahu jika hipertensi
2. Berobat jika ada keluhan saja
3. Lupa minum obat
4. Kesadaran bahaya hipertensi masih rendah
5. Takut minum obat karena takut ketagihan dan ginjalnya rusak
6. Keterbatasan akses (tidak ada yang mengantar)
7. Malas antri ketika berobat
8. Mengkonsumsi herbal / pengobatan alternative
9. Jarak rumah dengan fasyankes jauh
10. Tidak ada yang mengantar ke fasyankes
Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi melalui pendekatan KPP Hipertensi untuk
mengatasi masalah tersebut.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kepatuhan penderita hipertensi untuk berobat secara teratur.
2. Tujuan Khusus
a. Penderita hipertensi dan keluarga mengetahui pengertian hipertensi, faktor risiko,
tanda dan gejala, komplikasi dan tata laksana farmakologis maupun non
farmakologis untuk hipertensi.
b. Penderita hipertensi kontrol tekanan darah setiap bulan.
c. Penderita hipertensi mau minum obat teratur.
d. Penderita hipertensi dan keluarga mampu mengakses pelayanan kesehatan.
e. Kader kesehatan dan kepala dusun mampu memfasilitasi penderita hipertensi untuk
berobat teratur.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Perencanaan
a. Sosialisasi KPP Hipertensi kepada seluruh karyawan puskesmas Girimulyo I
b. Pembentukan tim KPP Hipertensi puskesmas Girimulyo I.
c. Penyusunan rencana kegiatan untuk sasaran primer
d. Penyusunan rencana kegiatan untuk sasaran sekunder
e. Penyusunan rencana kegiatan untuk sasaran tersier
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran primer
b. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran sekunder
c. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran tersier
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Monitoring
5. Evaluasi
6. Rincian Anggaran / Biaya

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


1. Perencanaan
a. Sosialisasi KPP Hipertensi kepada seluruh karyawan puskesmas Girimulyo I
1) Penyampaian informasi kepada seluruh karyawan puskesmas Girimulyo I
tentang konsep KPP yang meliputi pengertian, tujuan, manfaat, sasaran, ruang
lingkup dan langkah – langkahnya.
2) Pertemuan untuk memahami hasil validasi pendataan keluarga sehat, analisis
data dan menetapkan prioritas masalah yang akan diintervensi.
b. Pembentukan tim KPP Hipertensi puskesmas Girimulyo I.
1) Tim dibentuk oleh kepala puskesmas dan diterbitkan SK kepala puskesmas.
2) Tim KPP terdiri dari lintas program.
3) Menetapkan uraian tugas masing-masing anggota tim.
4) Membangun kesepakatan atau komitmen untuk melaksanakan serangkaian
kegiatan pemberdayaan keluarga melalui pendekatan KPP.
c. Penyusunan rencana kegiatan baik untuk sasaran primer, sekunder dan tersier
1) Melakukan pengumpulan data dasar berupa data IKS hipertensi per dusun
2) Menetapkan dusun yang akan menjadi prioritas intervensi KPP hipertensi.
3) Melakukan pengumpulan data by name penderita hipertensi di dusun yang
akan diintervensi.
4) Melakukan kajian formatif pada sasaran primer, sekunder dan tersier :
a) Identifikasi perilaku saat ini pada penderita hipertensi. Kegiatan ini didapat
dari hasil wawancara ataupun observasi pada penderita hipertensi saat
melakukan validasi data PIS-PK.
b) Identifikasi perilaku dari sasaran sekunder maupun tersier saat ini.
c) Menetapkan perilaku yang diharapkan pada penderita hipertensi dan
keluarganya.
d) Menetapkan perilaku yang diharapkan pada sasaran sekunder dan tersier
dalam kegiatan KPP hipertensi.
e) Menetapkan pernyataan motivasi agar penderita hipertensi mau
menerapkan perilaku yang diharapkan.
f) Menetapkan pernyataan motivasi agar sasaran sekunder dan tersier
mendukung kegiatan KPP hipertensi.
g) Mengidentifikasi hambatan yang mungkin timbul dari setiap implementasi
perilaku yang diharapkan.
h) Kajian formatif dituliskan dalam kolom sebagai berikut :
No Sasaran Perilaku Perilaku Motivasi Hambatan
Primer saat ini yang
diharapkan
1 Penderita
hipertensi
2 Keluarga

No Sasaran Perilaku Perilaku Motivasi Hambatan


Sekunder saat ini yang
diharapkan
1
2 Kader
dst

No Sasaran Perilaku Perilaku Motivasi Hambatan


Tersier saat ini yang
diharapkan
1 Dukuh
2 Kesra
3 Lurah
4 BPD
5 dst
5) Penyusunan strategi KPP hipertensi pada sasaran primer, sekunder dan tersier
a) Menentukan segmentasi khalayak sasaran menjadi sasaran utama /
primer, pelaksana kegiatan / sekunder dan pendukung / penguat / tersier.
b) Posisioning yaitu membuat 1 atau 2 kalimat yang menjelaskan secara rinci
posisi perilaku atau layanan yang ditawarkan kepada masing-masing
sasaran primer, sekunder maupun tersier. Pastikan memasukkan nama
pelayanan / perilaku yang ditawarkan, manfaatnya bagi sasaran dan
keunikan yang membedakan dari pelayanan lainnya. Posisioning
merupakan kalimat pendahuluan untuk memberikan informasi suatu
layanan / produk kepada tim kreatif untuk mengembangkan suatu slogan.
c) Melakukan deferensiasi yaitu menciptakan perbedaan dalam rangka
memberikan nilai / value kepada setiap segmentasi sasaran.
d) Melakukan branding atau memberikan merk / nama / istilah / lambang /
kombinasi dari semuanya pada layanan / perilaku / produk yang ditawarkan
agar menjadi pembeda dari produk sejenis lainnya. Branding juga dapat
dilakukan pada manusia.
e) Menuliskan diferensiasi atau branding ke dalam kolom berikut :
No Khalayak Diferensiasi Brand /
Nilai perilaku Cara Keterjangkauan /
sasaran Merk
yang menawarkan kemudahan /
yang
ditawarkan perilaku kesulitan perilaku
dipengaruhi

f) Mengembangan pesan kunci / slogan.


g) Memilih saluran komunikasi dan jenis media
6) Penyusunan rencana aksi KPP hipertensi pada sasaran primer, sekunder dan
tersier
a) Tim KPP yang telah ditetapkan menyusun rencana aksi / POA kegiatan
KPP hipertensi sasaran primer, sekunder dan tersier.
b) Rencana aksi kegiatan KPP hipertensi dituliskan dalam kolom sebagai
berikut :
No Jenis Tujuan Saluran Media Petugas Dana Waktu
Kegiatan komunikasi pelaksana
/ cara
Sasaran Utama / Primer Kegiatan KPP Hipertensi

Sasaran pelaksana / Sekunder Kegiatan KPP Hipertensi

Sasaran pendukung / penguat / Tersier Kegiatan KPP Hipertensi


c) Saluran komunikasi berupa : konseling, pertemuan, rapat, acara tradisional,
media massa
d) Media berupa : Lembar balik, leaflet, poster, papan pengumuman, media
social, media tradisional (wayang, alat music, dll)
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan KPP hipertensi pada masing-masing sasaran dilakukan dalam jarak
waktu yang tidak terlalu lama.
b. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran primer
1) Tim KPP puskesmas berkoordinasi dengan kepala dusun dan kader kesehatan
tentang waktu pelaksanaan KPP hipertensi untuk sasaran primer.
2) Tim KPP puskesmas berkoordinasi dengan kader untuk membuat undangan
bagi penderita hiperteni dan keluarga / pendamping.
3) Petugas puskesmas yang terjadwal melakukan penyuluhan / edukasi secara
berkelompok pada penderita hipertensi dan keluarga. Penyuluhan berupa
konsep dasar hipertensi, upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi
penderita hipertensi.
4) Kesepakatan dengan penderita hipertensi dan keluarga.
5) Petugas puskesmas melakukan pemeriksaan tekanan darah.
6) Petugas puskesmas melakukan pengobatan.
c. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran sekunder.
1) Tim KPP puskesmas mengundang kader kesehatan ke puskesmas.
2) Tim KPP melakukan edukasi kepada kader tentang permasalahan hipertensi.
3) Tim KPP bersama kader mengidentifikasi kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah hipertensi.
4) Penggalangan komitmen kader kesehatan untuk melaksanakan perannya dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan hipertensi.
d. Pelaksanaa kegiatan KPP Hipertensi untuk sasaran tersier
1) Tim KPP melakukan advokasi lintas sektor di tingkat desa.
2) Sasaran dalam kegiatan advokasi adalah kepala desa, pamong desa, dukuh,
tokoh masyarakat, LSM, BPD, dan sektor terkait lainnya.
3) Pelaksanaan KPP hipertensi sasaran tersier dilaksanakan saat lokmin linsek
tribulan ke 3.
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Monitoring
Kegiatan monitoring dilakukan dengan metode pertemuan rutin dengan kader setiap
satu bulan sekali. Pertemuan diadakan di puskesmas Girimulyo I.
5. Evaluasi
6. Adapun peran lintas program dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan KPP
hipertensi adalah sebagai berikut :
Lintas program / lintas sektor Peran
Promosi kesehatan Meningkatkan perilaku hidup sehat pada penderita
hipertensi dan masyarakat pada umumnya.
Lintas program / lintas sektor Peran
Pelayanan Gizi Melakukan penyuluhan terkait gizi pada penderita
hipertensi dan keluarga
Epidemiolog Melaksanakan surveilans penyakit tidak menular
khususnya hipertensi
Upaya Kesehatan Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar berupa
Perseorangan (dokter, bidan, pemeriksaan, pengobatan, rujukan dan konseling
perawat, farmasi, pranata lab, pada penderita hipertensi
rekam medis, nutrisionist)
Pemerintah Desa Memfasilitasi agar terdapat posbindu di setiap
dusun dan pengadaan posbindu kit.
Kader a. Pengawasan dan pemantauan keteraturan
berobat dan Kontrol tekanan darah
b. Pelaksana posbindu dan posyandu lansia
Kepala dusun Memfasilitasi kegiatan posbindu, posyandu lansia
dan kegiatan senam / aktivitas fisik di wilayahnya

F. SASARAN
1. Sasaran primer :
a. Penderita hipertensi di dusun Bulu, Kepundung, Sekaro dan Kebonromo
b. Keluarga penderita hipertensi di dusun Bulu, Kepundung, Sekaro dan Kebonromo
2. Sasaran sekunder : Kader kesehatan di dusun Bulu, Kepundung, Sekaro dan
Kebonromo
3. Sasaran tersier :
a. Camat Girimulyo
b. Kepala desa Giripurwo
c. Kesra desa Giripurwo
d. Ketua PKK desa Giripurwo
e. BPD desa Giripurwo
f. Kader kesehatan
g. Kepala dusun Bulu, Kepundung, Sekaro dan Kebonromo

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N Jenis Kegiatan Tahun 2019 Penanggung
Bulan
o Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi kegiatan KPP kepada Anissa E.N
karyawan puskesmas Girimulyo I
2 Pembentukan Tim KPP puskesmas Kapusk
Girimulyo I
N Jenis Kegiatan Tahun 2019 Penanggung
Bulan
o Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 Penyusunan perencanaan KPP Tim KPP
4 Pelaksanaan KPP sasaran primer Tim KPP
dusun Kepundung
5 Pelaksanaan KPP sasaran primer Tim KPP
dusun Bulu
6 Pelaksanaan KPP sasaran primer Tim KPP
dusun Sekaro
7 Pelaksanaan KPP sasaran primer Tim KPP
dusun Kebonromo
8 Pelaksanaan KPP sasaran Tim KPP
sekunder
9 Pelaksanaan KPP sasaran tersier Tim KPP
10 Pencatatan dan pelaporan
11 Monitoring
12 Evaluasi

Rencana Anggaran Kegiatan KPP Hipertensi


No Kegiatan Rincian Total Sumber
Dana
1 Cetak media a. Leaflet 2 rim Rp 2.000.000 BOK
b. Kartu kontrol hipertensi
2 Konsumsi sosialisasi KPP 2 kali x 38 orang x Rp 25.000 Rp 1.900.000 BOK
kepada karyawan
puskesmas
3 Koordinasi Tim KPP untuk 3 kali x 15 orang x Rp 25.000 Rp 1.125.000 BOK
menyusun perencanaa
4 Pelaksanaan KPP sasaran Konsumsi : 1 kali x 50 org X Rp Rp 3.500.000 BOK
sekunder 35.000 = Rp 1.750.000
Transport kader : 1 kali x 35 org
x Rp 50.000 = Rp 1.750.000
5 Pelaksanaan KPP primer Konsumsi : 1 kali x 100 org x Rp Rp 3.770.000 BOK
dusun Kepundung 35.000 = Rp.3.500.000
SPPD : 1 kali x 6 org x Rp
45.000 = Rp 270.000
6 Pelaksanaan KPP primer Konsumsi : 3 kali x 50 org x Rp Rp 6.060.000 BOK
dusun Bulu 35.000 = Rp.5.250.000
SPPD : 3 kali x 6 org x Rp
45.000 = Rp 810.000
7 Pelaksanaan KPP primer Konsumsi : 3 kali x 50 org x Rp Rp 6.060.000 BOK
dusun Sekaro 35.000 = Rp.5.250.000
SPPD : 3 kali x 6 org x Rp
45.000 = Rp 810.000
8 Pelaksanaan KPP primer Konsumsi : 4 kali x 50 org x Rp Rp 8.080.000 BOK
dusun Kebonromo 35.000 = Rp.7.000.000
SPPD : 4 kali x 6 org x Rp
45.000 = Rp 1.080.000
No Kegiatan Rincian Total Sumber
Dana
9 Petemuan monitoring Konsumsi : 2 kali x 50 org x Rp Rp 7.000.000 BOK
kader pendamping 35.000 = Rp 3.500.000
keluarga dengan hipertensi Transport kader : 2 kali x 35 org
x Rp 50.000 = Rp 3.500.000
Jumlah Rp 39.495.000 BOK

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan hasil kegiatan dilakukan segera setelah kegiatan terlaksana. Dokumen
pencatatan kegiatan berupa :
a. Notulen pertemuan
b. Rekam medis penderita hipertensi
c. Kohort penderita hipertensi
d. Register SIMPUS
e. Register pelayanan pusling
f. Kartu pemantauan hipertensi yang dibawa oleh penderita hipertensi
2. Pelaporan
Pelaporan dilakukan 1 bulan sekali melalui kohort penderita hipertensi. Kohort
penderita hipertensi berupa google drive yang langsung terkirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulonprogo.

I. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Penderita hipertensi dikatakan mendapat
pelayanan secara standar apabila berobat minimal 8 bulan ke puskesmas, pusling atau
fasyankes lainnya dalam 1 tahun. Capaian kegiatan dihitung dengan cara jumlah penderita
hipertensi yang berobat teratur dibagi dengan jumlah penderita hipertensi di wilayah kerja
dikali 100%.

Ditetapkan di : Girimulyo
Pada tanggal : 05 September 2019

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Girimulyo I Pelaksana

drg. Tuty Purwanti Anissa Eka Noviarini


NIP. 197211112002122004 NIP. 198811172010012003

Anda mungkin juga menyukai