85 291 1 PB PDF
85 291 1 PB PDF
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses perpindahan massa pada absorpsi CO2 dalam
packed column untuk reaksi reversible pada kondisi non isothermal. Penelitian dilaksanakan secara
eksperimen dan simulasi. Penelitian secara eksperimen dilaksanakan untuk validasi hasil simulasi. Bahan
yang digunakan adalah campuran CO2 dan udara serta larutan potasium karbonat. Larutan potasium
karbonat dialirkan kedalam packed column dari atas dan dikontakkan secara berlawanan arah dengan
aliran campuran CO2-udara dari bawah. Cairan keluar kolom dianalisa dengan titrasi. Sedangkan
percobaan simulasi dilaksanakan dengan mengembangkan model neraca massa dan energy mikroskopik
pada kolom. Solusi model ini memerlukan informasi mengenai laja transfer massa antar fasa gas-liquid
yang dalam hal ini menggunakan model film. Data kelarutan CO2, data perpindahan massa, data kinetika
dan kesetimbangan reaksi yang diperlukan pada penelitian ini diperoleh dari literatur (Danckwertz, 1970;
Kohl and Riesenfeld,1985; Perry and Chilton, 1973;Treyball, 1981).
Pada penelitian ini dipelajari pengaruh laju alir absorben dan konsentrasi K2CO3 dalam larutan absorben
masuk terhadap persen penyisihan gas CO2. Deviasi antara hasil prediksi simulasi dan data percobaan
pada penelitian ini dibawah 10% untuk laju alir absorben dari 3 sampai dengan 5 liter/menit dan untuk
laju alir 5 sampai dengan 7 liter menit deviasi nya antara 10-30%.
Abstract
The aim of this research is to study mass transfer in CO2 absorptions a packed column for non
isothermal reversible reactions. The study was developed experimental and simulation co2 with air and
potassium carbonate solution is the matter used in this research.
The arrangement counter current packed column to which a CO2 – air mixture flow is feed from the bottom
and potassium carbon from the top of column.
The work of simulation developed with microscopic mass and energy balance in column.
The effect of flow absorbent and K2CO3 concentration is study do to percent CO2 removal. The results is;
in range flow 3-5 l/mm have 10 % diviasi and range flow : 5-7 l/mnt was have deviasi in range 10-30 %
dθ dP ε DB 1+θ d 2 P εR
θ
KCAib
P (22)
e +e + 2MSRTRe 1+θ 1 AB− =0
(1+θ )2 dX dX dX 2 KCAib
dTL x
= −Rσ L * (TG − TL ) +ψ * NTG * (H e / Pt ) * ω * x Ab x Bb − Pb
dξ K
θ
(14) d 2θ εR P
2
+ β R Me 1+θ AB − = 0 (23)
dTG dX KC Aib
= σ G (TG − TL ) (15)
dξ Kondisi batas untuk sistim persamaan-
Dimana, persamaan ini dinyatakan sebagai berikut,
Pada x = 0 (bidang batas antara film gas dengan
h av λ
σG = (16) fim liquid)
(G / S )C PG θ θ
z CAi CAib εS 1+θ εS 1+θ
ξ= ; dz = λdξ (17) CA = CAi, A = = e =e
CAib CAib
λ
dB dP
ha λ G k C2
σ L = v ; R = ;ψ = 2 ; NTG =
k x av λ
;ϖ =
∆H R = 0, =0
G CPL L k x av (G / S )(He/ Pt ) CPL dx dx
karena B dan P tidak volatile
θ
(18) ε DA
1+θ dA dθ
βSe =
Sistim persamaan differensial (10) sampai dx dx
dengan (15) diselesaiakn secara numerik Pada x = 1 (bidang batas antara film liquid
menggunakan metoda Runge Kutta order empat dengan badan liquid)
untuk mendapatkan profil konsentrasi A,B, dan P
dalam fasa liquid, profil mole fraksi A dalam C Pb
A = Ae , B = 1, P=
fasa gas, serta profil suhu gas dan liquid didalan C Bb
kolom. Dari hasil prediksi ini maka persen θ = 0 ( dengan anggapan δH = δM)
recovery CO2 diperoleh dari persamaan (19),
y Ain − y Aout Sistim persamaan diatas diselesaikan secara
% Re c = x 100% (19) numerik menggunakan metoda kolokasi
y Ain ortogonal untuk memperoleh profil konsentrasi
Laju absorpsi atau faktor enhancement A,B, dan P dan juga`profil suhu didalam
E non yang terdapat pada persamaan diatas film.Selanjutnya E non diperoleh dari persamaan
diprediksi dengan mengembangkan model (24)
perpindahan massa antar fasa yang dalam hal ini θ
ε DA dC A
digunakan model film dengan asumsi tebal film 1+θ
D Ai e
perpindahan massa sama dengan tebal film E non = dx (24)
perpindahan panas (δH = δM). Dalam hal ini k L C Aib
persamaan yang berlaku adalah persamaan
Untuk penelitian simulasi, konsentrasi
diffusi non-isotermal untuk komponen A, B, dan
larutan K2CO3 divariasi 1 M dan 1.5 M, laju alir
P dan juga persamaan energi pada film stagnan
larutan K2CO3 divariasi 3, 4, 5, 6 dan 7
disekitar interface dan ditunjukkan pada
liter/menit, sedang campuran gas masuk kolom
persamaan (20) sampai dengan (23) mengikuti
terdiri dari CO2 dengan laju 10 liter/menit dan
pendekatan yang dilakukan oleh Al-Ubaidi dkk
udara dengan laju 42 liter/menit.
Fr a k s i XB b
Laju K2CO3 4 L/mnt
Gambar-4 yang berturut-turut memperlihatkan 0.11600 Laju K2CO3 5 L/mnt
profil mole fraksi CO2 dalam fasa gas, serta Laju K2CO3 6 L/mnt
0.11400
profil mole fraksi K2CO3 dan KHCO3 dalam fasa Laju K2CO3 7 L/mnt
cair. Gambar gambar ini menunjukkan bahwa 0.11200
menaikkan laju alir aborben dari 3 sampai 7 0.11000
liter/menit masik meningkatkan kinerja kolom 0 0.5 1
untuk menyerap gas CO2. Hasil prediksi Z
simulasi juga dinyatakan sebagai pengaruh laju
alir larutan K2CO3 dan konsentrasi K2CO3 Gambar-3, Profil mole fraksi K2CO3 dalam fasa
terhadap persen recovery CO2 yang ditunjukkan cair pada packed column
pada Gambar-5 dan Gambar-6. Pada Gambar-5,
parameter R menyatakan rasio molar laju alir gas
terhadap laju alir liquid. Nilai R yang lebih kecil
menunjukkan laju alir absorben yang lebih besar.
Terlihat bahwa, menaikkan laju alir absorben 0.02500
Fra k s i XPB
0.01500 Laju K2CO3 4 L/mnt
alir absorben dapat menaikkan koefisien transfer
Laju K2CO3 5 L/mnt
massa sisi liquid atau menurunkan tahanan 0.01000 Laju K2CO3 6 L/mnt
transfer massa sisi liquid akibat kenaikan Laju K2CO3 7 L/mnt
0.00500
turbulensi aliran liquid. Menaikkan laju alir
absorben juga akan menurunkan konsentrasi CO2 0.00000
dalam badan liquid dan akibatnya akan 0 0.5 1
memperbesar driving force untuk transfer massa. Z
Kedua dampak ini akan memperbesar laju
transfer massa atau laju absorpsi gas CO2
kedalam liquid. Gambar-4, Profil mole fraksi KHCO3 dalam fasa
cair pada packed column
0.18500
0.18000
0.17500 Laju K2CO3 3 L/mnt
F r a k s i YA b
0.15500 18
R= 0.1
0.15000 R=0.2
16
0 0.5 1
Z 14
XBbin
10
menunjukkan bahwa suhu cairan didalam kolom
8
K2CO3 1 M hampir seragam. Hal ini disebabkan karena efek
6 panas yang diakibatkan oleh panas reaksi dan
K2CO3 1.5 M
4 panas pelarutan sangat kecil sehingga tak
Eks K2CO3 1.5 M
2 menyebankan kenaikan suhu cairan yang berarti.
0
0 2 4 6 8 Kesimpulan dan saran
Laju K2CO3 L/mnt
Penelitian ini telah memprediksi secara
teoritis kinerja packed column untuk absorpsi
Gambar-6, Perbandingan hasil prediksi simulasi gas CO2 kedalam larutan K2CO3 dalam packed
dan data eksperimen column dengan memperhitungkan efek panas.
Dipelajari pengaruh laju alir absorben dan
konsentrasi K2CO3 terhadap persen penyisihan
300.06000 CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menaikkan laju alir absorben dari 3 sampai
T e m p e r a tu r L iq u id (T L )
300.05000
300.04000 Laju K2CO3 3 L/mnt dengan 7 liter menit masih bisa memperbesar
Laju K2CO3 4 L/mnt persen penyisihan CO2. Demikian pula
300.03000
Laju K2CO3 5 L/mnt menaikkan kadar K2CO3 dalam absorben masuk
300.02000
Laju K2CO3 6 L/mnt dari 1 sampai dengan 1.5 M masih efektif dalam
300.01000
Laju K2CO3 7 L/mnt menaikkan persen penyisihan CO2. Dari profil
300.00000 suhu yang diprediksi pada penelitian ini
299.99000 menunjukkan bahwa efek panas tidak terlalu
0 0.5 1 berpengaruh terhadap hasil simulasi. Hasil
Z prediksi simulasi pada penelitian ini bila
dibandingkan dengan data eksperimen
Gambar-7 Profil suhu liquid didalam kolom menunjukkan penyimpangan dibawah 10%
untuk laju absorben dari 1 sampai dengan 5
Hasil prediksi simulasi pada penelitian ini liter/menit dan penyimpangan nya sebesar 10-
dibandingkan dengan data eksperimen yang 30% untuk laju absorben antara 5 sampai dengan
ditunjukkan pada Gambar-6. Terlihat bahwa 7 liter/menit.
hasil prediksi cukup dekat dengan data Walaupun penelitian ini menyimpulkan
eksperimen untuk laju alir absorben yang kecil. bahwa pengaruh panas tak terlalu penting,
Namun untuk laju alir absorben yang makin namun efek panas tetap perlu diperhitungkan
besar, deviasi antara hasil prediksi simulasi dan untuk pengembangan simulasi proses absorpsi
data eksperimen makin besar. Data eksperimen gas CO2 kedalam larutan K2CO3 pada packed
menunjukkan bahwa menaikkan laju alir column didalam industri, karena kondisi suhu
absorben dari 3 sampai 6 liter/menit akan masuk gas dan liquid didalam industri tidak sama
menyababkan persen recovery CO2 yang makin dan diatas suhu kamar demikian pula kondisi
besar namun kenaikan laju alir lebih dari 6 liter tekanan operasi adalah sekitar 30 bar. Penelitian
menit tak menyebabkan kenaikan persen ini perlu dilanjutkan untuk mengembangkan
recovery CO2 yang berarti. Tak demikian halnya model simulasi kolom absorpsi komersial.
dengan hasil prediksi simulasi, kenaikan laju alir Ucapan Terima Kasih
absorben dari 3 sampai dengan 7 liter/menit Penulis ingin mengucapkan terima kasih
menyebabkan kenaikan persen recovery CO2 pada Eko Cahyo K dan Abdullah Saad B.S atas
yang cukup berarti. Deviasi antara hasil prediksi kontribusinya dalam pelaksanaan studi
dan data eksperimen lebih kecil dari 10% untuk eksperimental penelitian, demikian pula pada
laju alir absorben dibawah 5 liter/menit, sedang jurusan teknik kimia ITS yang memberikan
untuk laju alir absorben antara 5 sampai dengan fasilitas yang diperlukan.
7 liter/menit deviasi nya antara 10-30%. Salah
satu penyebab deviasi ini disebabkan karena
R
r Perbandingan laju molar gas terhadap laju molar
liquid
-
Company, Amsterdam,1967
Bhattacharya,A, R.V. Gholap and R.V.
S Luas Permukaan kolom cm2 Chaudari,”Gas Absorption with
SR Didefinisikan SR=DB CBb / (DA CAib) -
Tb
Exothermic Bimolecular (1,1 Order)
Temperatur bulk K
TL Reacton”,AIChE J., 33, 1507-1513,
Temperatur liquid K
TG Temperatur gas K 1997
TR Didefinisikan TR = DP/DA - Brian, P.L.T., J.F. Hurley and
xAb Fraksi mol spesies A di badan liquid -
xBb
E.H.Hasseltine,”Penetration Theory
Fraksi mol spesies B di badan liquid -
xPb for Gas Absorption Accompanied by
Fraksi mol spesies P di badan liquid -
Z Jarak aksial cm a Second Order Chemical Reaction”,
AIChE J, vol.7,226, 1961
Danckwertz, “Gas Liquid Reaction”. McGraw
βR Bentuk tak berdemensi dari panas reaksi - Hill Book Company, 1970
βs Bentuk tak berdemensi dari panas pelarutan -
Effendi,M dan M.Ikhlas,”Simulasi Absorpsi Gas
δM,δH Ketebalan film untuk perpindahan massa dan panas cm
Disertai Reaksi Kimia Irreversible
Bentuk tak berdimensi dari energi aktivasi untuk - Order Dua Pada Kondisi
εD
difusi NonIsothermal”, Skripsi,
εR Bentuk tak berdimensi dari energi aktivasi untuk - Laboratorium Perpindahan Panas
reaksi fase liquid dan Massa, Jurusan Teknik Kimia,
φL FTI, ITS, 2001
Hold up liquid cm3/cm3 Glasscock,D.A. and G.T.Rochelle,”Approximate
λ
Tinggi kolom cm
ξ Simulation of CO2 and H2S
Bentuk tak berdimensi dari jarak -
θ Absorption into Aqueous
Bentuk tak berdimensi dari Temperatur, θ = (T-Tb)/Tb -
ψ Bilangan tak berdimensi, k2C/kx.av - Alkalinolamine “, AIChE
Journal,Vol.39,No.8,1993