Anda di halaman 1dari 9

Pasien laki-laki datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 3 hari lali.

Awalnya sejak 3 minggu lalu pasien mulai merasa lemah seluruh tubuh dan sesak
napas. Sejak 2 minggu lalu BAK lebih sedikit dari biasanya. 10 hari lalu, pasien mulai
berbicara meracau. Kemudian pasien cenderung mengantuk sapai akhirnya tidak
sadar.
Pemfis:
 Pasien tidak dapat membuka mata dan tidak dapat menjawab saat ditanya. Saat
dirangsang nyeri dibagian sternum, kedua lengan dan tungkai pasien bergerak
sedikit. Mata tidak terbuka dan pasien mengerang.
 TD: 150/90 mmHg, HR: 85x/m regular, RR: 24x/m, T: 36 C, SpO2: 94%
 Mata: edema palpebra bilateral, THT: baik, Thoraks dan abdomen : baik
 Pemeriksaan neurologis tidak tampak defisit fokal.

1. Skala koma Glasgow: ExV2M2


a. ExV1M2
b. ExV2M3
c. ExV1M4
d. ExV2M4
e. ExV2M3
2. Diagnosa topis penurunan kesadaran pasien ini adalah
a. N.III Bilateral
b. Medulla Spinalis
c. Paru-paru bilateral
d. Hemisfer serebri dominan
e. Hemisfer serebri bilateral
3. Penyebab penurunan kesadaran adalah:
a. Stroke
b. Metabolik
c. Stroke dan metabolik
d. Meningoensefalitis
e. Meningoensefalitis dan metabolik
4. Pemeriksaan laboratorium yang paling penting:
a. Darah rutin, profil lipid dan elektrolit
b. Darah rutin, fungsi ginjal dan elektrolit
c. Darah rutin, HIV test dan elektrolit
d. Darah rutin, profil lipid, fungsi ginjal
e. Darah rutin, HIV test, fungsi ginjal
5. Tatalaksana awal yang dilakukan adalah kecuali,,,
a. Pemberian infus NaCl 0.9%
b. Pemasangan NGT
c. Pemasangan DC
d. Pemberian manitol 20%
e. Bukan salah satu diatas
Pasien laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan tidak dapat BAK sejak 1 hari SMRS.
Keluhan diawali dengan kelemahan di tungkai kanan sejak 2 bulan SMRS yang
semakin memberat. Kemudian diikuti kelemahan tungkai kiri sejak 1 bulan SMRS.
Keluhan disertai dengan nyeri di punggung, rasa baal dari payudara sampai kedua
tungkai. Pasien juga mengeluhkan riwayat batuk mengeluarkan darah.

Pemfis:

 TD: 150/80 mmHg, HR: 76x/m reguler, RR: 16x/m, T: 36.8 C


 Mata: palpebra mata kiri turun, tidak dapat diangkat, pupil kanan 3 mm, kiri 1
mm. THT: baik, Thorak: baik, Abdomen: vesika urinaria teraba penuh.
Ekstremitas: tungkai kanan tidak dapat digerakkan sama sekali, tungkai kiri: hanya
dapat digeser.
 Rontgen Thoraks PA: gambaran lesi lester radioopaque di paru kiri atas

6. Diagnosis topis kelumpuhan pada pasien ini:


a. Radiks lumbal bilateral
b. Hemisfer serebri bilateral
c. Medula spinalis
d. Os vertebra thorakalis
e. Miogenic
7. Penyebab ptosis pada pasien:
a. Parese N.III
b. Mytastenia gravis
c. Lesi N.II
d. Miopati otot palpebral
e. Sindrom Horner
8. Pemeriksaan penunjang radiologis yang diperlukan:
a. CT Scan Kepala tanpa kontras
b. CT Scan Kepala Kontras
c. Rontgen Vertebra thorakal
d. Rontgen Vertebra Lumbosakral
e. Rontgen Vertebra Servikal
9. Penyebab kelumpuhan pasien yang mungkin:
a. Vaskular
b. Infeksi
c. Autoimun
d. Metabolik
e. Neoplasma
10. Tatalaksana awal yang penting dilakukan:
a. Pemasangan NGT
b. Pemasangan DC
c. Pemberian Mannitol 20%
d. Elevasi Kepala 30’
e. Fisioterapi

Pasien perempuan 60 tahun datang dengan penurunan kesadaran tiba-tiba 5 jam


SMRS. Keluhan disertai muntah dan nyeri kepala sebelumnya. Riwayat penyakit
jantung maupun DM disangkal. Pemfis:

 TD: 220/130 mmHg, HR: 65 x/m reguler, RR: 24x/m, T: 38.5’


 Saat dipanggil tidak merespons, saat dirangsang nyeri di daerah sternum mata
tidak membuka, suara tidak keluar, lengan dan tungkai kiri bergerak sedikit, lengan
dan tungkai kanan tidak bergerak sama sekali
 Pupil: bulat, anisokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (-/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/-)
 Refleks Babinsky kanan: dorsofleksi dan abduksi jari-jari, kiri: plantarfleksi
dan adduksi jari-jari
 EKG: sinus rhytm 65x/m

11. Skala koma Glasgow:


a. E1V1M1
b. E1V1M2
c. E1V1M3
d. E1V1M4
e. E1V1Mx
12. Diagnosis topis:
a. Cerebrum kanan
b. Cerebrum kiri
c. Cerebellum
d. Batang otak
e. Medulla spinalis
13. Pemeriksaan penunjang paling penting:
a. Rontgen Thorax AP
b. EEG
c. USG Abdomen
d. CT Scan Kepala dengan Kontras
e. CT Scan Kepala tanpa kontras
14. Diagnosis etiologis :
a. Ensefalitis
b. Tumor otak
c. Stroke
d. Metabolik
e. Idiopatik
15. Tatalaksana yang dapat diberikan, kecuali...
a. Mannitol 20%
b. Pareacetamol
c. Obat anti hipertensi
d. Dexamethason
e. C dan D

16-20

21-25

Pasien laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan mulut mencong ke kanan sejak 2 hari SMRS
secara tiba-tiba. Pemfis:

 TD: 120mmHg, HR: 76x/m, RR: 16x/m, T: 36’


 Saat diperintah tersenyum mulut tertarik ke sis kanan, saat diperintahkan mengangkat
alis terlihat alis kiri tidak terangkat, saat diperintahkan memejamkan mata kiri tertutup
sempurna
 Pemfis lain dalam batas normal

21. Defisit neurologis:


a. Paresis N. VII kanan sentral
b. Paresis N. VII kiri sentral
c. Paresis N. V kanan
d. Paresis N.V kiri
e. Bukan salah satu diatas
22. Diagnosis topis:
a. Cerebrum kanan
b. Cerebrum kiri
c. Pons kanan
d. Pons kiri
e. Bukan salah satu diatas
23. Diagnosis etiologis:
a. Ensefalitis
b. Stroke
c. Tumor otak
d. Myasthenia gravis
e. Idiopatik
24. Pemeriksaan penunjang:
a. CT Scan Kepala dengan kontras
b. CT Scan Kepala tanpa kontras
c. Ice packed test
d. Rontgen Thoraks PA
e. Bukan salah satu diatas
25. Tatalaksana medikamentosa:
a. Prednison
b. Piracetam
c. Paracetamol
d. Pregabalin
e. Piridostigmin (antikolin esterase)

Pasien laki-laki 25 tahun dengan keluhan kejang sejak 2 jam SMRS. Kejang berupa
kaku dan kelonjotan kedua lengan dan tungkai, mata mendelik ke atas. Kejang terjadi
sebanyak 3 kali, masing-masing berlangsung sekitar 15 menit kemudian berhenti
sendiri. Diantara kejang, pasien tidak sadar. Pasien telah didiagnosis epilepsi oleh
dokter sejak usia 14 tahun tetapi tidak rutin minum obat. Saat datang ke IGD pasien
kejang lagi sampai sekarang. Pemfis:
 BB: 50 kg
 TD: 140/90 mmHg, HR: 100x/m, RR; 28x/m, T: 36’ C
 EKG: sinus rhytm: 100x/m

26. Gambaran klinis kejang:


a. Myoclonic seizure
b. Generalized tonic seizure
c. Generalized clonic seizure
d. Generalized tonic clonic seizure
e. Focal to bilateral tonic clonic seizure
27. Diagnosis topis:
a. Hemisfer serebri kanan
b. Hemisfer serebri kiri
c. Hemisfer serebri bilateral
d. Neuron perifer
e. Otot skeletal
28. Penyebab kejang, kecuali
a. Stroke
b. Ensefalitis
c. Gangguan metabolik
d. Guillarian Bare Syndrome
e. Idiopatik
29. Tatalaksana awal:
a. Oksigenasi, infus NaCl 0.9 %, NGT, kateter urin, Diazepam 10 mg IV
bolus pelan
b. Oksigenasi, infus NaCl 0.9 %, NGT, kateter urin, Diazepam 20 mg IV bolus
pelan
c. Oksigenasi, infus NaCl 0.9 %, NGT, kateter urin, Fenitoin 100 mg IV bolus
pelan
d. Oksigenasi, infus NaCl 0.9 %, NGT, kateter urin, Citicokin 500 mg IV bolus
e. Oksigenasi, infus NaCl 0.9 %, NGT, kateter urin, Asam Valproat 500 mg per
NGT
30. Pemberian obat Fenetoin pertama yang benar:
a. Fenitoin 800 mg IV dalam waktu 2 menit
b. Fenitoin 100 mg IV dalam waktu 2 menit
c. Fenitoin 800 mg IV drip dalam NaCl 0.9 % dalam waktu 30 menit
d. Fenitoin 100 mg IV drip dalam NaCl 0.9 % dalam waktu 30 menit
e. Fenitoin 300 – 300 – 200 mg IV drip dalam NaCl 0.9 % dengan jarak 15 menit

Pasien perempuan 17 tahun datang dengan keluhan sering pingsan sejak 1 bulan lalu,
pingsan didahulu dengan pandangan gelap dan keringat dingin kemudian pasien tidak
ingat apa-apa lagi. Menurut teman sekolahnyaa saat pingsan pernah kedua tangan
menjadi kaku yang berlangsung beberapa detik kemudian lemas kembali. Pingsan
hanya terjadi jika pasien sedang upacara atau olahraga disekolah. Riwayat penyakit
sebelumnya (-).\

PEMFIS:

 TD: 110/70 mmHg, HR: 76 x/m, RR: 16 x/m, T:36 C


 EKG: sinus rhytm 76 x/m

31. Keadaan di bawah ini yang dapat menyebabkan pingsan, kecuali


a. Hipoksiia
b. Hipoglikemia
c. Hipotensi
d. Hipokalemia
e. Bukan salah satu diatas
32. Hal di bawah ini yang benar, kecuali
a. Pemeriksaan kalium darah penting dilakukan pada spasmofilia
b. Pemeriksaan hipotensi postural membandingkan tekanan darah saat berbaring
dan berdiri
c. Sinkop vasovagal dapat dicetuskan oleh ketakutan atau nyeri yang kuat
d. Pemeriksaan EKG perlu dilakukakn pada pasien sinkop
e. Bukan salah satu diatas
33. Penyebab pingsan yang paling mungkin terjadi adalah
a. Hipotensi postural
b. Spasmofilia
c. Seizure
d. Psikogenik
e. Refleks vasovagal
34. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis jawaban no 33 adalah
a. Tes iskemik
b. EEG
c. Tes hipotensi postural
d. EKG
e. Bukan salah satu diatas
35. Tatalaksana pasien antaranyaaaa....
a. Edukasi diet tinggi kalium
b. Edukasi diet tinggi kalsium
c. Edukasi pemberian obat anti e
d. pilepsi
e. Edukasi untuk konsultasi ke psikiater
f. Edukasi mencegah pencetus

Pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan kelemahan tubuh sisi kiri sejak 2 hari
lalu. Awalnya pasien mengeluh nyeri kepala yang terus menerus disertai demam sejak
3 minggu yang lalu. Sejak 2 minggu lalu pasien dikatakan sering BAB cair. Riwayat
batuk lama, keluar cairan dari telinga dan sakit gigi disangkal.

PEMFIS

 TD: 120/80 mmHg, HR: 86x/m, RR: 20x/m, T: 38 C


 GCS: E4M6V4, kaku kuduk (-), laseque , 70 / < 70, kerniq < 135 / < 135
 Hb: 10.8, Ht: 18, Leukosit: 2400, Trombosit: 210.000, GDS: 80 mg/dL
 Rapid tes HIV (-)

36. Penyebab nyeri kepala adalah


a. Sekunder ec ekstrakranial
b. Sekunder ec intrakranial
c. Primer ec Tension Type Headache
d. Primer ec migren
e. Bukan salah satu diatas
37. Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningen dapat positif pada keadaan dibawah ini,
kecuali,,
a. Iskemik cerebri
b. Meningitis
c. Tumor fossa posterior
d. Perdarahan subaraknoid
e. Bukan salah satu diatas
38. Diagnosis topis dibawah ini...
a. Cerebrum kanan
b. Cerebrum kiri
c. Cerebellum kanan
d. Cerebellum kiri
e. Medulla spinalis
39. Pemeriksaan penunjang dibawah ini...
a. CT Scan kepala tanpa kontras, rontgen thorax
b. CT Scan kepala tanpa kontras, USG Abdomen
c. CT Scan kepala dengan kontras, Rontgen thorax
d. CT Scan kepala dengan kontras, USG Abdomen
e. CT Scan kepala dengan kontras, Rontgen thorax USG Abdomen
40. Tatalaksana medikamentosa awal yang dapat diberikan pada pasien adalah
a. Mannitol 20 %
b. Citicolin
c. Deksametason
d. OAT
e. Bukan salah satu diatas

Pasien laki-laki 8 tahun datang dengan keluhan tiba-tiba bengong sejak 1 minggu lalu.
Kejadian tersebut terjadi tidak tergantung tempat dan waktu tertentu. Bengong hanya
terjadi hanya beberapa detik, setelah itu pulih mebali seperti semula tidak tahu
kejadian saat bengong terjadi. Keluhan tersebut beberapa kali dalam sehari.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal.

41. Diagnosis topis pada pasien ini adalah


a. Hemisfer cerebri dominan
b. Hemisfer cerebri non dominan
c. Hemisfer cerebri bilateral
d. Hemisfer cerebelli bilateral
e. Bukan salah satu diatas
42. Penyebab sering bengong pada anak dapat karena di bawah ini, kecuali..
a. Focal seizure impaired awareness
b. Absence seizure
c. Psikogenik
d. Spasmofilia
e. Bukan salah satu diatas
43. Penyebab bengong yang paling mungkin pada pasien adalah
a. Focal seizure impaired awareness
b. Absence seizure
c. Psikogenik
d. Spasmofilia
e. Bukan salah satu diatas
44. Pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan adalah
a. EKG
b. EEG
c. EMG
d. Tes iskemik
e. Konsul psikiatri
45. Tatalaksana awal dokter umum pada pasien ini adalah
a. Pemberian diazepam
b. Pemberian Asam Valproat
c. Pemberian Kalsium
d. Konsultasi ke Neurologis
e. Konsultasi ke Psikiatri
Pasien perempuan 25 tahun datang dengan sering nyeri kepala sejak beberapa bulan
terakhir. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, selalu di kepala kiri disertai dengan
mual dan terkadang sampai muntah, berkurang jika berada di tempat yang gelap dan
tenang. Nyeri biasa muncul beberapa jam sampai 3 hari. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal.

46. Penyebab nyeri kepala pada pasien ini adalah


a. Sekunder ec ekstrakranial
b. Sekunder ec intrakranial
c. Primer ec Tension Type Headache
d. Primer ec migren
e. Bukan salah satu diatas
47. Di bawah ini adalah struktur kepala yang sensitif nyeri kecuali...
a. Meningen
b. Pembuluh darah
c. Periosteum cranium
d. Parenkim otak
e. Bukan salah satu diatas

Anda mungkin juga menyukai