Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 3 Geometri

Oleh Kukuh Arya Adiguna 530048563

Pada video Geometry 1.5 menjelaskan tentang model euclid yang ideal.
Tujuan Pembelajaran:
1. Mendeskripsikan ciri-ciri sistem geometri yang ideal: konsisten, independen,
dan lengkap.
2. Untuk mengidentifikasi dan menggunakan postulat insiden

Definisi Logika
1. Keterkaitan atau urutan fakta atau peristiwa bila dilihat sebagai tak terelakkan
atau dapat diprediksi
2. Sesuatu yang memaksa keputusan terlepas dari atau berlawanan dengan akal
sehat.

Geometri adalah sistem definisi, postulat, dan teorema yang dibangun dalam sebuah
perkembangan logika.

3 Kualitas untuk sistem postulat yang ideal:

1. Konsisten : postulat tidak bertentangan satu sama lain.


Suatu postulat dikatakan memenuhi syarat “konsisten” bila pernyataan-pernyataan
dalam postulat itu tidak kontradiktif. Non-kontradiktif itu bukan hanya dalam makna
pernyataannya saja, tetapi juga dalam hal istilah serta simbol yang digunakan.
Contoh :
Postulat 1 : Dua garis berbeda berpotongan tepat di satu titik.
Postulat 2 : Dua garis berbeda berpotongan tepat di dua titik.
Tidak konsisten karena saling bertentangan.

2. Independent : tidak ada postulat yang dapat disimpulkan atau dibuktikan dari
postulat lain dalam sistem. Setiap postulat diperlukan.

Contoh :
Postulat 1 : Semua anjing adalah karnivora.
Postulat 2 : Smokey adalah karnivora.
Postulat 3 : Smokey adalah seekor anjing.
Mana salah satu yang tidak dibutuhkan? Dalam hal ini adalah postulate 2
Jika satu postulat tidak diperlukan, maka sistem itu tidak independen.

3. Lengkap : setiap pernyataan yang diungkapkan dengan sistem postulat dapat


dibuktikan atau dibantah dari postulat. Tidak ada pertanyaan yang belum terjawab
dalam sistem.
Postulat insiden
 Insiden menggambarkan apa yang terjadi ketika kumpulan titik, garis, dan bidang
berpotongan dalam ruang ini artinya ada sebagian yang tumpah tindih.
 Postulat adalah sesuatu yang diasumsikan tanpa bukti, terbukti dengan
sendirinya atau diterima secara umum, terutama bila digunakan sebagai dasar
untuk argumen. Elemen fundamental, prinsip dasar.
 Oleh karena itu, postulat insiden adalah kebenaran yang terbukti dengan
sendirinya tentang perpotongan dua angka atau angka dan garis

Postulat 1.1 : Expansion postulate: sebuah garis mengandung setidaknya dua titik.
Sebuah bidang mengandung setidaknya tiga titik yang tidak segaris. Ruang
mengandung setidaknya empat titik yang tidak sebidang.
Contoh:

A
A C
B B

D
C
B

Postulat 1.2 : Line postulate : melalui 2 titik akan terbentuk tepat satu garis.
Contoh:

Postulat 1.3 : Plane postulate: tiga titik tidak segaris yang berbeda terletak tepat pada
satu bidang.
Contoh:

A C
B

Postulat 1.4 : Flat Plane postulate: jika dua titik terletak pada sebuah bidang, maka
garis yang mengandung dua titik ini terletak pada bidang yang sama.
Contoh:

A
B

Postulat 1.5 : Plane Intersection postulate: jika ada dua bidang, maka perpotongannya
persis satu garis.
Contoh:

P
𝛼
A

Benar / salah pernyataan di bawah ini berdasarkan postulat

1. Dua bidang selalu berpotongan.


Salah, bisa jadi paralel.

2. Empat titik non koplanar (tak sebidang) menentukan ruang.


Benar, oleh postulat eksistensi titik.
3. Sebuah bidang selalu berisi setidaknya dua garis.
Benar, oleh postulat eksistensi titik dan postulat titik-garis.

4. Sebuah bidang harus mengandung banyak titik tak terhingga.


Salah, tidak dijamin oleh postulat yang diberikan.

5. Sebuah bidang harus mengandung setidaknya 5 titik.


Salah, tidak dijamin oleh postulat yang diberikan.
Pada video Geometry 1.6 menjelaskan tentang Teorema Incidence.

Tujuan : untuk membuktikan beberapa teorema incidence dari postulat incidence.

Teorema adalah pernyataan yang dapat dibuktikan dengan perkembangan logika dari
definisi, postulat, dan teorema yang telah terbukti sebelumnya.

Teorema incidence dibuat dari postulat incidence.

Teorema 1.1 : Jika dua garis berbeda berpotongan, keduanya berpotongan di satu
dan hanya satu titik.
Contoh:

Teorema 1.2 : Sebuah garis dan titik yang tidak berada pada garis itu terdapat dalam
satu dan hanya satu bidang
Contoh:

Teorema 1.3 : Dua garis berpotongan terkandung dalam satu bidang saja.
Contoh:

Teorema 1.4 : Dua garis sejajar terdapat dalam satu bidang saja.
Contoh:
Perhatikan diagram berikut:

A
B

1. Berapa banyak garis yang melewati titik A & B ?


Banyaknya garis yang melewati titik A dan titik B adalah satu. Hal ini sesuai
dengan Aksioma 1.1 setiap garis memuat paling sedikit dua titik dan aksioma
1.2 dari setiap dua titik berbeda terdapat hanya satu garis lurus yang melalui
kedua titik tersebut.

2. Berapa banyak bidang yang melewati garis AB ?


Banyaknya bidang yang melewati garis AB adalah tak-hingga

3. Berapa banyak bidang yang bisa melewati A, B, & C ?


Banyaknya bidang yang dapat melewati A,B, dan C adalah satu, hal ini sesuai
dengan aksioma 3 yaitu melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat
satu bidang yang melalui ketiga titik tersebut
C

𝛼
A
B
4. Berapa banyak bidang yang melewati tiga titik nonkollinear ?
Banyaknya bidang yang melewati 3 titik nonkolinear adalah satu bidang.

5. Berapa banyak bidang yang melewati titk C dan garis AB ?


Banyaknya bidang melewati titik C dan garia AB adalah satu. Hal ini sesuai
dengan Aksioma 3 yaitu hanya satu bidang dapat dibuat dari sebuah garis dan
sebuah titik di luar garis.

A
B
𝛼

Anda mungkin juga menyukai