Anda di halaman 1dari 7

1.

Pernyataan Bukan Pangkal


Di depan telah dikenalkan aksioma yang juga dapat disebut sebagai pernyataan pangkal.
Pernyataan yang disepakati, dan oleh karena itu tidak memerlukan pembuktian. Sekarang
akan dibicarakan pernyataan lain, yang dapat diturunkan dari aksioma ataupun teorema
sebelumnya.
Pada umumnya suatu teorema dapat dinyatakan sebagai suatu implikasi (Jika …… maka
……).
a. Teorema dan cara menemukannya.
Di bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa suatu teorema atau suatu sifat tertentu
tidak selalu didapat dengan pemikiran deduktif, tetapi juga mungkin ditemukan melalui
pengalaman lapangan ataupun data empirik. Namun demikian akhirnya kebenarannya harus
dapat dibuktikan dengan pola pikir deduktif dalam strukturnya.
Jadi, suatu teorema atau suatu sifat tertentu dapat saja diperoleh melalui langkah-
langkah induktif, baru kemudian dibuktikan kebenarannya dengan cara deduktif. Sifat-sifat
suatu barisan dapat saja “ditemukan” secara coba-coba, baru kemudian dapat dibuktikan
kebenarannya dengan menggunakan induksi matematika. Demikian juga beberapa sifat atau
teorema dalam teori jaringan atau graph
b. Unsur-unsur Teorema
Telah dikemukakan bahwa pada umumnya suatu teorema berupa suatu implikasi.
Namun ada juga yang berupa biimplikasi. Berbeda dengan definisi, kalimatnya selalu harus
diartikan sebagai suatu biimplikasi. Dalam pembicaraan teorema, termasuk di dalamnya
“lemma” dan “corrolary”.
Jika suatu teorema dipandang sebagai suatu implikasi”Jika ….. maka …..”, dapatlah
ditinjau unsur-unsurnya. Unsur-unsur suatu teorema adalah:
1) Latar belakang
Latar belakang suatu teorema merupakan keterangan atau penjelasan yang
memungkinkan teorema tersebut berlaku.
2) Hipotesis/anteseden
Hipotesis biasanya terdapat di belakang kata “jika”. Hipotesis merupakan
pernyataan yang menjadi landasan untuk dapat membuat simpulan yang berupa
pernyataan lain.
3) Konklusi/konsekuen.
Konklusi biasanya terdapat di belakang kata “maka”. Konklusi adalah pernyataan
yang merupakan analisis atau hasil telaah dari hipotesis.
Perhatikan teorema di bawah ini.
a) Sudut-sudut alas suatu segitiga samakaki sama besarnya
Pernyataan tersebut dapat diubah menjadi:
b) Jika sebuah segitiga samakaki maka sudut-sudut alasnya sama.
Dengan bentuk pernyataan “Jika …. maka …..” ini lebih mudah menentukan unsur-unsur
teorema tersebut, yaitu:
1) Latar belakangnya adalah segitiga.
2) Hipotesisnya adalah segitiga samakaki
3) Konklusinya adalah sudut-sudut alasnya sama.
Dari contoh di atas jelas bahwa hipotesis suatu teorema adalah bagian yang dianggap
diketahui, sedangkan konklusi suatu teorema adalah bagian yang akan dibuktikan
kebenarannya.
Sekarang teorema di atas ditulis secara lain sebagai berikut.
c) Jika ABC sebuah segitiga maka ABC samakaki jika dan hanya jika sudut-
sudut alasnya sama.
Apakah pernyataan terakhir (c) itu sepenuhnya sama dengan pernyataan (a)?
Ya, memang tidak sepenuhnya sama.
Jika pernyataan (a) ditulis secara simbolik maka diperoleh a  b sedangkan pernyataan
(c) dapat ditulis sebagai p  (q  r).
Bentuk p  (q  r) adalah senilai dengan p  (q  r) dan p  (r  q) . Bentuk terakhir
ini senilai dengan (p  q  r) dan (p  r  q).
Dengan demikian, maka hipotesis dari pernyataan (c) yang dapat juga dipandang sebagai
suatu teorema haruslah dilihat secara bagian demi bagian. Cobalah!
2. Geometri Finit
Geometri finit merupakan suatu geometri yang mempunyai objek kajian yang berhingga
(finit). Perhatikan, misalkan diketahui aksioma-aksioma berikut.
Diketahui : Geometri 4 titik
Aksioma 1: Terdapat tepat 4 buah titik, dan tidak ada tiga di antaranya yang segaris.
Aksioma 2: Melalui duah bua titik dapat dibuat tepat sebuah garis.
a. Susunlah Teorema 1 yang menyatakan banyaknya garis lurus, dan buktikan.
b. Jika kemudian disisipkan Definisi 1: Melalui tiga buah titik dapat dibuat sebuah
segitiga, maka susunlah Teorema 2 yang menyatakan banyaknya segitiga.
c. Jika kemudian disisipkan Definisi 2: Dua garis dikatakan sejajar jika tidak
mempunyai titik serikat, maka susunlah Teorema 3 yang menyatakan banyaknya
pasangan garis sejajar.
d. Susunlah Teorema 4 yang menyatakan banyaknya diagonal.

Latihan 1.2
Dengan cara yang sama, coba untuk geometri 5 titik.
Diketahui aksioma-aksioma berikut.
Aksioma 1: Terdapat tepat 5 buah titik, dan tidak ada tiga di antaranya yang segaris.
Aksioma 2: Melalui duah bua titik dapat dibuat tepat sebuah garis.
a. Susunlah Teorema 1 yang menyatakan banyaknya garis lurus, dan buktikan.
b. Jika kemudian disisipkan Definisi 1: Melalui tiga buah titik dapat dibuat sebuah segitiga,
maka susunlah Teorema 2 yang menyatakan banyaknya segitiga.
c. Jika kemudian disisipkan Definisi 2: Dua garis dikatakan sejajar jika tidak mempunyai
titik serikat, maka susunlah Teorema 3 yang menyatakan banyaknya pasangan garis
sejajar.
d. Susunlah Teorema 4 yang menyatakan banyaknya diagonal.

A. EVALUASI
1. Sebutkan ciri-ciri/karakteristik matematika!
2. Ada berapa objek dasar matematika? Sebutkan dan jelaskan masing-masing serta
berikan contohnya!
3. Apakah perbedaan relasi dan operasi? Jelaskan!
4. Apa yang dimaksud dengan pola pikir induktif dan pola pikir deduktif? Jelaskan masing-
masing dan berikan contoh!
5. Apa yang dimaksud dengan pengertian pangkal/pengertian yang tidak
didefinisikan/undefined term? Jelaskan apa fungsinya?
6. Apa yang dimaksud dengan pernyataan pangkal/aksioma?
Jelaskan apa fungsinya? Berikan contohnya!
7. Sebutkan syarat-syarat terbentuknya sistem aksioma? Jelaskan masing-masing!
8. Jelaskan dan berikan contoh aksioma :
a. self evident truth
b. non- self evident truth
c. material
d. formal
e. yang diformalkan
9. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan:
a. abstraksi b. idealisasi
10. Apa yang dimaksud dengan definisi? Berikan contohnya!
11. Ada berapa jenis definisi? Sebutkan dan berikan contoh masing-masing!
12. a. Sebutkan unsur-unsur dari suatu definisi!
b. Diketahui definisi persegipanjang sebagai berikut:
Persegipanjang adalah jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku.
Sebutkan unsur-unsur dari definisi di atas!
13. Susunlah suatu definisi suatu konsep tertentu, kemudian sebutkan unsur-unsur dari
definisi yang anda susun!
14. a. Sebutkan unsur-unsur dari suatu teorema!
b. Diketahui suatu teorema sebagai berikut:
Dua garis yang mempunyai garis tegaklurus persekutuan adalah sejajar.
Sebutkan unsur-unsur dari teorema di atas!
15. Nyatakan suatu teorema tertentu, kemudian sebutkan unsur-unsur dari teorema
tersebut!
16. Beri contoh dua definisi yang intensinya berbeda tapi ekstensinya sama
17. a. Berikan tanda cek () pada tabel berikut ini sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki
oleh masing-masing segiempat
Sifat-sifat Jg Pp Bk Ps Ly Tr Sg4
1) Setiap pasang sisi berhadapan sejajar
2) Setiap pasang sisi berhadapan sama
3) Semua sisi sama
4) Tepat sepasang sisi sejajar
5) Tepat dua pasang sisi sejajar
6) Sudut-sudut berhadapan sama
7) Tepat sepasang sudut berhadapan sama
8) Setiap dua sudut berdekatan berjumlah
180o
9) Jumlah semua sudut 360o
10) Kedua diagonal membagi dua sama besar
11) Kedua diagonal berpotongan di tengah
12) Kedua diagonal membagi dua sudut
13) Tepat satu diagonal berpotongan
tegaklurus
14) Kedua diagonal sama
15) Semua sudut siku-siku

Catatan:
Jg= Jajargenjang, Pp = Persegipanjang,
Bk = Belahketupat, Ps = Persegi,
Ly = Layang-layang, Tr = Trapesium,
Sg4 = Segiempat
b. Coba buat diagram Venn dari segiempat-segiempat di atas berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki!
18. Diketahui: Geometri 8 titik
Aksioma 1 : Terdapat tepat 8 buah titik, dan tidak ada tiga di antaranya yang segaris.
Aksioma 2: Melalui duah bua titik dapat dibuat tepat sebuah garis.
a. Susunlah Teorema 1 yang menyatakan banyaknya garis lurus, dan buktikan.
b. Jika kemudian disisipkan Definisi 1: Melalui tiga buah titik dapat dibuat sebuah
segitiga, maka susunlah Teorema 2 yang menyatakan banyaknya segitiga.
c. Jika kemudian disisipkan Definisi 2: Dua garis dikatakan sejajar jika tidak mempunyai
titik serikat, maka susunlah Teorema 3 yang menyatakan banyaknya pasangan garis
sejajar.
d. Susunlah Teorema 4 yang menyatakan banyaknya diagonal.
19. Diketahui : Geometri n titik
Aksioma 1:Terdapat tepat n buah titik, dan tidak ada tiga di antaranya yang segaris.
Aksioma 2: Melalui duah bua titik dapat dibuat tepat sebuah garis.
a.Susunlah Teorema 1 yang menyatakan banyaknya garis lurus, dan buktikan.
b.Jika kemudian disisipkan Definisi 1: Melalui tiga buah titik dapat dibuat sebuah
segitiga, maka susunlah Teorema 2 yang menyatakan banyaknya segitiga.
c. Jika kemudian disisipkan Definisi 2: Dua garis dikatakan sejajar jika tidak mempunyai
titik serikat, maka susunlah Teorema 3 yang menyatakan banyaknya pasangan garis
sejajar.
d.Susunlah Teorema 4 yang menyatakan banyaknya diagonal.
B. DAFTAR BACAAN
1. Kneebone, G. T., Mathematical Logic and the Foundatios of Mathematics. An
Introductory Survey. Mineola New York: Dover Publications, Inc

2. Sibley, Thomas Q. 2009. The Foundations of Mathematics. United Stated of America:


John Wilwy & Sons, Inc.

3. Soedjadi & Masriyah. 1988. Dasar-dasar Matematika (Hand Out), Program


Pascasarjana.

4. Stoll R., 1979. Set Theory and Logic, Freeman & Co, San Fransisco.

Anda mungkin juga menyukai