Disusun oleh :
DESI WULANDARI
113418030
Skripsi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb) Pada
Program Studi S1 Pendidikan Bidan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hamzar Lombok Timur
OLEH :
DESI WULANDARI
NIM. 113418030
Skripsi Atas Nama Desi Wulandari NIM. 113418030 dengan Judul “Faktor –
Faktor Yang MempengaruhiKejadian HBsAg Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Cakranegara tahun 2020.
Pembimbing I Tanggal
Ernawati, S.ST.,M.Kes
NIDN. 0823128903
Pembimbing II Tanggal
Mengetahui
Program Studi S1 Pendidikan Bidan
Ketua,
Skripsi Atas Nama Desi Wulandari NIM. 113418030 dengan Judul “Faktor –
Faktor Yang MempengaruhiKejadian HBsAg Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Cakranegara tahun 2020, telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal Agustus 2020.
TIM PENGUJI
1. Ernawati,S.ST.,M.Kes Ketua
NIDN.0823128903
3. Fibrianti,S.ST.,M.Kes Anggota II
NIDN. 0831128907
Mengetahui
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga
didasari oleh fakta bahwa masih tingginya angka kejadian HBsAg di Wilayah
Puskesmas Cakranegara.
1. Drs. H. Muh. Nagib, M. Kes, selaku Ketua STIKes Hamzar Lombok Timur
Bidan
skripsi ini.
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat menambah wawasan mengenai Faktor-faktor
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hepatitis B Menginfeksi hamper 2 milyar orang dan 350 juta orang tersebut
sebanyak 50% kasus di seluruh dunia 80% di daerah endemis tinggi virus
pertanda dari virus hepatitis B (VHB) yang menetap lebih dari 6 bulan.
Hepatitis B kronis ini sering terjadi pada 90% bayi yang terinfeksi dari ibunya
(IDAI, 2015).
bayi terinfeksi kronis yang mempunyai risiko tinggi menjadi sirosis hati dan
kemudian dapat menjadi kanker hati, sehingga dapat membuat janin atau anak
dikandungnya berisiko tinggi meninggal akibat sirosis dan kanker hati (WHO,
2016).
HBsAg ibu hamil. Langkah ini bisa dilakukan dengan melakukan penapisan
HBsAg pada setiap ibu hamil. Metode penapisan HBsAg bisa menggunakan
pemeriksaan cepat (rapid test). Penapisan ini sebaiknya diikuti oleh semua
global, untuk mengurangi infeksi hepatitis virus baru hingga 90% dan
mengurangi kematian akibat hepatitis virus hingga 65% pada tahun 2030
(WHO, 2016).
populasi orang dewasa terinfeksi kronis. Tingkat infeksi kronis yang tinggi
juga ditemukan di Amazon dan bagian selatan Eropa timur dan tengah. Di
Timur Tengah dan anak benua India, diperkirakan 5-9% populasi umum
terinfeksi kronis. Kurang dari 3% populasi Eropa Barat dan Amerika Utara
(2019) menemukan bahwa prevalensi Hepatitis mencapai 2,9 juta jiwa. Angka
ini dua kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2007. Prevalensi semakin
meningkat pada penduduk berusia diatas 20 tahun yaitu kelompok tertinggi
usia 45-54 tahun (2,5%) dan usia 65-74 (3,7%). Jenis hepatitis yang banyak
sebesar 114 dan pada tahun 2019 proporsi penderita Hepatitis B Sebesar 174.
Hepatitis B. Selain itu, 90% anak yang tertular secara vertikal dari ibu dengan
2012).
yang sudah ditetapkan. Untuk K1 target sebesar 100% dan K4 target sebesar
97,4%, sedangkan cakupan K1 yaitu 2.115 ibu hamil (99,9%) dan cakupan K4
yaitu 3.017 ibu hamil (97,4%). Sedangkan target untuk program skrining
di Puskesmas Cakra Negara masih rendah yaitu 30% dari 6.230 sasaran ibu
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017 sebanyak 10 orang yang positif
orang dan yang negatif sebanyak 760 orang sedangkan pada tahun 2019 yang
positif mengalami HBsAg sebanyak 36 orang dan yang negatif sebanyak 1146
golongan darah ibu hamil, anamnesa ibu hamil berupa pengisian kuisioner
hepatitis atau belum, test serilogi yaitu berupa alat sentrifuse untuk memeriksa
darah ibu dan cairan serum. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya HbsAg pada ibu hamil yaitu : umur, pendidikan, pekerjaan dan
dilihat dari informasi yang pernah dikemukakan oleh pasien kepada bidan
Kesehatan RI memiliki 5 aksi utama, salah satunya yaitu deteksi dini dan
tindak lanjutnya yang mencakup akses perawatan, dukungan dan pengobatan.
Strategi menuju Eliminasi Penularan Hepatitis B dari ibu ke anak 2020 yaitu
melalui deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil dan kelompok beresiko tinggi
2019”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2020.
2. Tujuan Khusus
2020.
Tahun 2020.
Tahun 2020.
Tahun 2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
hamil.
E. Keaslian Penelitian
Nama Judul Tempat Desain perbedaan Analisis Hasil
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian Data Penelitian
Dwiana Faktor-faktor Penelitian ini Desain Perbedaannya Analisis data Hasil
kartika yang dilaksanakan di penelitian yaitu pada yang penelitiannya
putrid mempengaruhi puskesmas yang penelitian yang digunakan menunjukkan
tahun 2019 ibu hamil dalam martoba digunakan dilakukan oleh dalam hasil uji statistic
melakukan pematang dalam Dwiana kartika penelitian ini didapatkan nilai
pemeriksaan siantar. penelitian ini putri, variabel adalah uji p-value=o,017
Hepatitis B adalah dependentnya statistic chi- dan OR nilai p-
survey terdiri dari 3 square value=0,027 da
analitik variabel yaitu : OR=11,039 pada
dengan pengetahuan,duk variable
pendekatan ungan suami, dukungan
Cross dukungan petugas petugas
sectional kesehatan kesehatandiman
besar sampel a p-
yang value<α(0,05)
digunakan
yaitu 175 ibu
hamil
Nailah Pengaruh paket Tempat Desain Perberdaan yaitu: Analisis data Dari penelitian
islahiyah edukasi HBsAg penelitian di penelitian pada penelitian yang
ini di proleh
tahun 2019 terhadap puskesmas yang yang dilakukan digunakan
pengetahuan tamanan KB digunakan oleh nailah dalam hasil yaitu
dan sikap ibu bondowoso. dalam islahiyah,terdiri penelitian ini
terdapat
hamil trimester I penelitian ini dari 8 variabel. adalah pre
tentang HBsAg adalah Pre- test dan post pengaruh yang
di wilayah kerja eksprimen tes
signifikan
puskesmas dengan
tamanan pendekatan dengan nlai P-
kabupaten one group
0,0000,hal ini
bondowoso. pretest-post
test,besar berarti
sampel yang
menunjuikkan
digunakan
dalam bahwa ada
penelitian ini
pengaruh paket
adalah 35
ibu hamil. edukasi HBsAg
terhadap
pengetahuan
dan sikap ibu
hamil trimester
I tentang
HBsAg di
wilayah kerja
puskesmas
tamanan
kabupaten
bondowoso.
Ermas Faktor–Faktor Penelitian ini Desain Pada penelitian Analisis data Hasil penelitian
Estiyana Yang dilaksanakan di penelitian yang dilakukan yang menunjukkan
2018 Mempengaruhi Rumah Sakit yang oleh Ermas digunakan bahwa usia yang
Kejadian TK III Dr. R digunakan Estiayana dalam diperoleh nilai p
Hepatitis B Soeharsono dalam terdapat 3 penelitian ini adalah 0,003,
Surface Antigen Banjarmasin penelitian ini variabel yang adalah uji perilaku yang
(HBsAg) Tahun 2019 adalah mempengaruhi chi square diperoleh nilai p
Reaktif analitik kejadian HBsAg adalah 0,001,
Terhadap Ibu dengan yaitu: usia, pekerjaan yang
Bersalin di pendekatan perilaku dan diperoleh pada
Rumah Sakit cross lingkungan nilai p adalah
TK III Dr. R sectional. sedangkan pada 0,016 , dan nilai
Soeharsono Besar penelitian yang lingkungan yang
Banjarmasin sampel yang akan peneliti diperoleh p
Tahun 2017 digunakan lakukan terdapat adalah 0,001
dalam 4 variabel yang yang dapat
penelitian ini mempengaruhi disimpulkan
adalah 35 kejadian HBsAg bahwa keempat
pasien. yaitu: umur, variabel tersebut
lingkungan, berpengaruh
pendidikan dan terhadap
pekerjaan kejadian Higen
B Surface
Antigen
(HBsAg)
Reaktif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Hepatitis B
a. Pengertian Hepatitis B
yang anti Hbe positif tidak akan menularkannya. Penularan post natal
terjadi setelh bayi lahir misalnya melalui ASI yang diduga tercemar
HBV lewat luka kecil dalam mulut bayi. Pada kasus persalinan lama
yakni:
1) Hepatitis B Akut
hari
2) Hepatitis B Kronik
Bila penularan terjadi saat bayi maka 95% akan menjadi Hepatitis
kronik. Sedangkan bila penularan terjadi saat usia balita, maka 20-
c. Etiologi
air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubungan
jalan lahir.
2) Konsumsi alkohol
4) Autoimun
d. Manifestasi Klinis
1) Hepatitis B akut
a) Malaise/lesu/kelelahan.
f) Ikterik
2) Hepatitis B kronis
e. Patofisiologi
disebabkan pada oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri
pada hepar terganggu gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-
sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel hepar. Setelah
lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh
oleh respon sisitem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuatran kanan atas. Hal
ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli
Hepatitis B adalah:
3) Leukopenia
5) Feses
6) Albumin Serum
serum disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada
8) HBsAg
9) Masa protrombin
sintesis protombin.
13) Urinalisa
g. Komplikasi
berlangsung fatal. 50% kasus hepatitis virus fulmnal adalah dari tipe B
dan banyak diantar kasus hepatitis B akut fulminal terjadi akibat ada
dari 80% tetapi penderita hepatitis fulminal yang berhasil hidup yang
transplantasi hati.
oleh jaringan parut yang terjadi bertahap. Jaringan parut ini semakin
lama akan mengubah struktur normal dari hati dan regenerasi sel-sel
dengan pasti, karena salah satu fungsi dari plasenta adalah proteksi
terhadap bakteri atau virus. Bayi dikatakan infeksi in-utero jika dalam
titer tinggi yang dimurnikan dari plasma yang diambil dari individu
bayi yang baru dilahirkan oleh ibu Hepatitis B dan HBeAg positif
intra muscular dosis lain dan vksin ini di ulang padaumur 1 blan
dan 6 bulan.
dirumah sakit.
a. Pengertian Kehamilan
Fatmawati, 2010).
seorang wanita yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan dihitung
dari hari pertama haid terakhir, sedangkan kehamilan itu sendiri dibagi
fisiologis yang dapat dikenali dari keluhan atau apa yang dirasakan,
dapat diketahui oleh pemeriksaan fisik pada wanita hamil, dan tanda
oleh ibu hamil diantaranya adalahlesu, sering buang air kecil, nyeri di
c. Resiko Kehamilan
Resiko kehamilan merupakan keadaan dimana terjadinya
menyebabkan kesakitan pada ibu hamil dan kematian pada ibu maupun
bayi (Winkjosastro, 2009). Ibu hamil yang berisiko adalah ibu hamil
yang memiliki faktor- faktor risiko dan memiliki risiko tinggi dalam
golongan, yaitu:
1) Ibu hamil resiko rendah yaitu ibu hamil dengan kondisi kesehatan
yang baik dan tidak memiliki faktor resiko apapun pada dirinya
2) Ibu hamil resiko sedang yaitu ibu hamil yang memiliki satu
ataupun lebih dari faktor resiko tingkat sedang, yang nantinya akan
3) Ibu hamil resiko tinggi yaitu ibu hamil yang memiliki satu ataupun
lebih dari faktor resiko tingkat tinggi, yang nantinya faktor ini akan
a) Tingkat Pendidikan
b) Usia
Usia adalah lama ukuran waktu untuk hidup atau adanya
2006).
2012).
Usia yang sudah matang akan mempengaruhi pola pikir
(Prawihardjo, 2011).
c) Paritas
2008).
a. Umur
1) Pengertian
lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20
muda dan tidakterlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau
mereka.
termasuk cedera pada saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan
tersebut.
(Manuaba, 2008).
4) Gangguan persalinan.
5) Preeklampsi.
6) Perdarahan antepartum.
Para remaja yang hamil di negara-negara berkembang
di mana aborsi adalah ilegal atau dibatasi oleh ketentuan usia, para
janin itu normal atau tidak, wanita dengan usia lebih tua, lebih
(Murphy, 2013).
(Samsulhadi,2013).
hal kesuburan mulai pada awal usia 30 tahun. Hal ini belum
konsepsi.
pada usia 35-39 tahun dan 50% pada wanita usia 42 tahun.
diantaranya:
ini.
b) Konsumsi multivitamin yang mengandung 400 mikrogram
b. Lingkungan
1) Pengertian
2) Jenis-jenis Lingkungan
kepadatan penghuni.
makan dan juga berat badan. Jika hal ini berlangsung lama tidak
nya gejala penyakit hepatitis tersebut bisa dialami akibat ada faktor
sebabkan oleh beberapa hal. Karena ada beberapa faktor yang bisa
alat cukur, jarum suntik, handuk, sikat gigi dan barang lain
hepatitis.
atau pun minuman yang terdapat virus di dalam nya maka akan
dialami, dan banyak penderita nya. Oleh sebab itu sebaik nya
hepatitis.
d) Berkontak langsung
cepat juga. Maka dari itu jika ada orang yang menderita
c. Pendidikan
1) Pengertian Pendidikan
2) Lembaga Pendidikan
ditetapkan.
(2) Keolahragaan
c) Pendidikan in formal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang
3) Tingkat Pendidikan
b) Pendidikan lanjut
atausederajat.
a) Ideologi
b) Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan
c) Sosial Budaya
d) Perkembangan IPTEK
e) Psikologi
d. Pekerjaan
bekerja akan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain dari pada
memberi peran terhadap timbulnya suatu masalah pada ibu hamil akan
tetapi kondisi kerja yang menonjol serta aktivitas yang berlebihan dan
B. Kerangka Konsep
2012).
Variabel Independen Variabel Dependen
5. Riwayat keluarga
6. Perilaku
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris.
(Notoatmodjo, 2010).
1. H0 :Tidak ada pengaruh faktor umur terhadap kejadian HBsAg pada ibu
Ha : Ada pengaruh faktor umur terhadap kejadian HBsAg pada ibu hamil
2020.
METODE PENELITIAN
survey analitik yaitu peneliti hanya mengamati fenomena atau objek penelitian
kesimpulan atau melihat pengaruh dari fenomena atau objek yang diteliti.
pada penelitian ini adalah ibu hamil yang positif HBsAg, kelompok control
pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang negatif HBsAg.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil HbsAg yang datang
a. Besar Sampel
kejadian HBsAg.
Kelompok Jumlah
Kasus 36
Kontrol 36
Jumlah 72
1) Kelompok Kasus
2) Kelompok Kontrol
kelipatan.
N
K=
n
1146
K=
36
seterusnya adalah bilangan kelipatan 32. Jadi 10, 52, 94, 126 dan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang positif HBsAg dan kelompok control 36 ibu hamil yang negatif
sebanyak 72 responden..
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Dependent
b. Variabel Independent
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
D. Instrumen Penelitian
peneliti etika dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah rekam
E. Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu
: Data Sekunder adalah data/angka yang diambil dari suatu sumber dan
biasanya data sudah dikomplikasikan terlebih dahulu oleh yang punya data
3. Data tentang kejadian HBsAg pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
medik.
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
H. Analisis Data
Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Analisis Univariat
(Notoatmodjo, 2010)
X
P= x 100 %
N
Keterangan :
P: Presentase
2. Analisis Bivariat
variabel x dan y. Hasil perhitungan bila p value lebih kecil dari 0,05,
Puskes Cakranegara.
I. Etika Penelitian
(Hidayat, 2010).
1. Informed Consent
maka peneliti harus menghormati hak itu. Beberapa informasi yang harus
ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan
2. Anonymity
3. Confidentiality
Ujian Skripsi
sebagai berikut:
a. Survey Literatur
b. Identifikasi Masalah
c. Studi Pustaka
penelitian ini.
d. Hipotesis
h. Mengumpulkan data
i. Pengolahan Data
kedua.
j. Analisa Data
k. Menarik Kesimpulan
data dan diperiksa apakah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Letak Geografis
1) Batas-batas Wilayah
c. Sarana Kesehatan
jumlah semua jumlah posyandu 42, dengan Bidan Desa yang menetap
di polindes Cakranegara.
d. Upaya Kesehatan
Menular.
No JenisTenaga Jumlah
1. Dokter Umum 2 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 Perawat 14 orang
4 Perawat Gigi 3 orang
4 Bidan 12 orang
5 Asisten Farmasi 2 orang
6 Non Medis 7 orang
Jumlah 41 orang
1) Visi
2) Misi
a. Analisis Univariat
1) Identifikasi Kejadian HBsAg Pada Ibu Hamil
ibu hamil yang diteliti, yang positif dan negatif HBsAg masing-
b. Analisis Bivariat
0,05), karena 0,299 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa umur
ibu hamil yang berpendidikan dasar (SD, SMP) yang positif dan
2020.
4) Identifikasi Faktor Pekerjaan Yang Mempengaruhi Kejadian
orang (16,7%) dan dari 50 ibu hamil yang tidak bekerja sebagian
merupakan salah satu penyakit radang pada organ hati yang disebabkan
alkohol dan zat berbahaya lainnya. HbsAg pada ibu hamil dapat
HbsAg dan bahkan sebagian besar mungkin tidak memahami apa yang
toleran (HbsAg dan DNA HBV yang positif tanpa gejala dan tanda )
hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Oleh karena itu,
tertular penyakit ini. Ibu hamil yang menderita HbsAg juga dapat
kejadian HbsAg pada ibu hamil disebabkan oleh berbagai macam faktor
salah satu diantaranya yaitu ibu hamil sering berbagi barang pribadi
barang tersebut.
dari 50 ibu hamil yang berumur 20-35 tahun sebagian besar positif HbsAg
sebanyak 28 orang (38,9%) sedangkan dari 13 ibu hamil yang berumur
2019. Hal ini dapat diilihat dari nilai p value yang diperoleh lebih besar
20 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1997 ketika dimasukkan dalam
program imunisasi rutin nasional pada bayi baru lahir (Kemenkes, 2012).
34 orang dari total 60 orang yang berusia di rentan umur tersebut. Diikuti
aktivitas sosial yang tertinggi atau dalam hal ini merupakan usia produktif
sehingga risiko transmisi virus melalui kontak seksual juga sangat tinggi
kelompok umur<20 tahun yakni 4 orang dari 129 orang pada kelompok
hamil dengan HbsAg positif adalah kelompok umur 20-35 tahun yaitu
Hamil
kemudian dari 20 ibu hamil yang kontak langsung sebagian besar negatif
HbsAg sebanyak 15 orang (20,8%) sedangkan dari 3 ibu hamil yang
2019, hal ini dapat dilihat dari nilai p value sebesar 0,020 < 0,05.
nafsu makan dan juga berat badan. Jika hal ini berlangsung lama tidak
gejala penyakit HbsAg tersebut bisa dialami akibat ada faktor pemicunya
Karena penularan penyakit HbsAg bisa dari benda, penyebab HbsAg yang
dari penggunaan barang barang pribadi bisa dari benda seperti alat cukur,
jarum suntik, handuk, sikat gigi dan barang lain yang harus nya digunakan
pribadi disimpan dengan baik agar orang lain tidak menggunakannya juga.
Karena bukan hanya penyakit HbsAg saja, tetapi penyakit lainnya pun bisa
baik fisik, biologis maupuns sosial yang berada di sekitar manusia serta
perkembangan manusia.
Hamil
dasar (SD, SMP) yang positif dan negatif HbsAg masing-masing sebanyak
Puskesmas Cakranegara tahun 2020. Hal ini dapat dilihat dari nilai p value
yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikan yang digunakan yaitu :
secara umum tingkat pendidikan merupakan salah satu faktur yang dapat
pada ibu hamil. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh oleh
ibu hamil, maka semakin banyak pula informasi yang didapatkan oleh ibu
hamil tentang HbsAg, sehingga ibu hamil tahu bagaimana cara mencegah
ibu hamil atau masyarakat pada umumnya mengenai transmisi virus dan
sebesar 60% disusul dengan tingkat pendidikan dasar sebesar 40% dan
tidak ditemukan ibu hamil dengan HBsAg positif pada tingkat pendidikan
tinggi.
Hamil
besar positif HbsAg sebanyak 12 orang (16,7%) dan dari 50 ibu hamil
0,05 (p > 0,05), karena 0,1000 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
tenaga medis memiliki prevalensi tertinggi justru pada hasil penelitian ini
penelitian yang dilakukan oleh Nesa (2012), dimana hasil yang didapatkan
Hal tersebut dikarenakan interaksi dengan lawan jenis yang lebih sering
A. Kesimpulan
1. Dari 72 ibu hamil yang diteliti, yang positif dan negatif HBsAg masing-
2. Tidak ada pengaruh antara umur dengan kejadian HbsAg pada ibu hamil
3. Ada pengaruh antara umur dengan kejadian HbsAg pada ibu hamil di
4. Tidak ada pengaruh antara pendidikan dengan kejadian HbsAg pada ibu
5. Tidak ada pengaruh antara pekerjaan dengan kejadian HbsAg pada ibu
B. Saran
HBsAg.
Lombok Timur.
Andra, Ns. Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns. Yessie Mariza Putri, S.Kep. 2013. KMB
2 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogyakarta:Nuha
Medika.
Resmi Aini, 2013.Faktor Resiko yang berhubungan dengan kejadian hepatitis B pada
Pondok Pesantren Putri Ibnul Qoyyim Yogyakarta Tahun 2013
Rumini, 2018. Faktor risiko hepatitis B pada pasien di RSUD. Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2018
World Health Organization (WHO). 2018. Deafness and hearing loss. [Cited 2018
Januari4], Available from :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en/